Pernahkah Anda kesulitan mengirimkan barang dalam volume sangat besar atau bobot yang luar biasa berat, terutama ke lokasi yang jauh atau antar pulau? Menggunakan jalur darat atau udara untuk muatan seperti itu seringkali kurang efisien dan biayanya membengkak. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya peran penyedia jasa ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) dalam rantai logistik.
Tanpa bantuan pihak yang spesialis di bidang angkutan laut, mengurus dokumen pelabuhan, proses customs, dan koordinasi logistik bisa sangat memusingkan dan memakan waktu. Bisnis Anda mungkin menghabiskan banyak energi hanya untuk memastikan pengiriman laut berjalan lancar.
Melihat betapa krusialnya angkutan laut untuk distribusi barang skala besar di negara kepulauan seperti Indonesia, memahami apa itu ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) menjadi sangat penting.
Mengetahui istilah-istilah yang biasa dipakai dalam layanan bisnis logistik ini juga akan mempermudah komunikasi dan proses bisnis Anda. Mari kita selami lebih dalam tentang EMKL dan istilah-istilah kuncinya.
- Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan logistik dengan izin resmi dari pemerintah yang bertugas mengurus pengiriman barang khusus melewati jalur laut.
- EMKL berperan sebagai perantara antara pemilik barang dan perusahaan pelayaran, mengelola dokumen, serta memfasilitasi pengiriman barang melalui jalur laut.
- Manfaat menggunakan EMKL yaitu mengurangi biaya, meningkatkan kapasitas muatan kapal, dan mempermudah pengelolaan dokumen serta prosedur pelabuhan.
- ERP ScaleOcean adalah teknologi untuk mempermudah proses pengelolaan pengiriman dengan EMKL, meningkatkan efisiensi dan pengendalian biaya dalam setiap tahap pengiriman laut.
1. Apa itu Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan logistik yang memang punya izin resmi dari pemerintah khusus untuk mengurus pengiriman barang lewat jalur laut atau cargo laut. Mereka adalah spesialis di bidang tersebut yang menghubungkan pengirim dengan layanan kapal.
Peran utama EMKL adalah sebagai jembatan atau perantara antara pemilik barang (pengirim atau penerima) dengan pihak pelayaran atau kapal. Mereka yang akan mengkoordinasikan seluruh proses pengiriman barang via laut. EMKL mengurus berbagai dokumen dan aktivitas yang kompleks di pelabuhan.ugas ini juga mencakup mitigasi risiko dan pemahaman atas regulasi maritim yang rumit, seperti kasus kerugian bersama.
General average adalah sebuah konsep hukum yang seringkali harus dijelaskan oleh EMKL kepada klien saat terjadi insiden. Tugas EMKL mencakup banyak hal, mulai dari pemesanan tempat di kapal, pengurusan dokumen dan formalitas di pelabuhan, termasuk bea cukai, hingga pengaturan transportasi barang dari gudang pengirim ke pelabuhan, atau dari pelabuhan ke gudang penerima.
Tujuan utama mereka adalah mempermudah proses pengiriman barang via laut bagi klien, sehingga pemilik barang tidak perlu berurusan langsung dengan kerumitan operasional di pelabuhan dan pihak pelayaran.
2. Apa Peran Ekspedisi Muatan Kapal Laut dalam Industri Logistik?
Dalam ekosistem logistik yang luas, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia, peran ekspedisi muatan kapal laut itu sangatlah vital. Berbeda dengan beberapa layanan logistik lain, EMKL mengkhususkan diri pada jalur laut. EMKL tidak sekadar mengurus pengiriman, tapi punya fungsi kunci yang menghubungkan berbagai elemen dalam rantai pasok yang melibatkan angkutan laut.
Berikut adalah peran atau fungsi penting ekspedisi muatan kapal laut dalam proses logistik:
a. Menjembatani Hubungan Bisnis
EMKL bertindak sebagai penghubung utama antara pemilik barang (pengirim atau penerima) dengan pihak perusahaan pelayaran atau operator kapal.
Mereka menerjemahkan kebutuhan klien menjadi pemesanan dan pengaturan yang sesuai dengan jadwal kapal. Ini mempermudah interaksi kompleks di industri maritim bagi klien.
b. Mengelola Dokumen dan Prosedur Pelabuhan
Salah satu peran krusial EMKL adalah menangani semua dokumen dan prosedur yang rumit di pelabuhan dan bea cukai. Mereka menyiapkan dan memproses bill of lading, izin keluar/masuk pelabuhan, dan persyaratan lainnya. Ini sangat membantu klien yang tidak familiar dengan birokrasi pelabuhan yang kadang membingungkan.
c. Mengintegrasikan Transportasi Darat dan Laut
Ekspedisi muatan kapal laut uga berperan mengintegrasikan pergerakan barang dari darat ke laut dan sebaliknya. Mereka mengatur transportasi darat dari gudang pengirim ke pelabuhan (drayage), dan dari pelabuhan ke gudang penerima.
Setelah barang “departed from transit“, proses pengiriman akan berlanjut dengan transportasi darat menuju tujuan akhir, menciptakan alur pengiriman yang mulus dari titik asal hingga tujuan akhir.
d. Memberikan Keahlian Spesialis
Tim di EMKL punya pengetahuan mendalam tentang seluk-beluk pengiriman laut dan regulasinya. Mereka tahu rute pelayaran terbaik, jadwal kapal roll on-roll off, tarif, dan cara mengatasi potensi masalah di pelabuhan. Klien memanfaatkan keahlian ini untuk mendapatkan solusi pengiriman yang paling efektif dan efisien.
e. Meningkatkan Efisiensi Proses
Dengan mengambil alih tugas-tugas kompleks di pelabuhan dan mengoordinasikan berbagai pihak, EMKL secara signifikan meningkatkan efisiensi pengiriman bagi klien. Mereka memastikan barang terkirim tepat waktu sesuai laycan dan laytime, serta memenuhi semua persyaratan yang ada.
Mereka memastikan barang terkirim tepat waktu sesuai jadwal kapal dan persyaratan yang ada. Ini mengurangi beban operasional dan potensi delay bagi pengirim atau penerima.
Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
3. Apa Keuntungan Menggunakan Ekspedisi Muatan Kapal Laut?
Setelah tahu apa itu ekspedisi muatan kapal laut dan perannya, sekarang kita lihat apa saja keuntungan yang akan dirasakan bisnis Anda dengan menggunakan jasa EMKL ini. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
a. Efisiensi Biaya yang Signifikan
Salah satu keuntungan terbesar menggunakan ekspedisi muatan kapal laut adalah biayanya yang relatif lebih rendah. Untuk lebih memahami komponen biaya yang terlibat dalam pengiriman laut, termasuk tarif angkut dan biaya tambahan, pelajari lebih lanjut tentang biaya freight adalah artinya.
Hal ini karena ocean freight adalah metode pengiriman yang efisien untuk barang dengan volume besar dan berat, sehingga mampu menekan biaya logistik secara signifikan dibanding moda transportasi lain seperti udara atau darat.
Terutama untuk pengiriman barang dalam jumlah besar, berat, atau bulky, angkutan laut jauh lebih hemat dibanding udara atau bahkan darat untuk jarak jauh antar pulau atau negara. Ini bisa menekan biaya logistik perusahaan Anda secara drastis.
b. Kapasitas Muatan yang Sangat Besar
Kapal laut punya kapasitas angkut yang luar biasa besar, mulai dari kontainer hingga kargo curah. Anda bisa mengirimkan volume barang yang masif atau alat berat yang tidak memungkinkan diangkut moda lain. EMKL memfasilitasi penggunaan ruang kargo di kapal ini secara optimal sesuai kebutuhan muatan Anda.
c. Proses Pengiriman Lebih Mudah
Mengurus pengiriman laut itu rumit, mulai dari booking kapal, stuffing/stripping, hingga dokumen pelabuhan dan bea cukai. Tapi dengan EMKL, prosesnya jadi jauh lebih sederhana bagi Anda sebagai klien.
EMKL yang menangani semua detail operasional dan administrasi yang kompleks tersebut. Anda tidak perlu pusing mengurus detail teknisnya sendiri.
d. Jangkauan Pengiriman yang Luas
Angkutan laut punya jangkauan yang sangat luas, baik antar pulau di Indonesia maupun internasional ke berbagai negara di dunia. Hampir semua pusat ekonomi atau industri dihubungkan melalui pelabuhan laut. EMKL punya jaringan dan koneksi dengan berbagai pelayaran untuk menghubungkan barang Anda dengan destinasi yang diinginkan.
Dalam mengikuti pengiriman barang, mengetahui status shipping artinya sangat membantu untuk memantau posisi dan kondisi barang secara real-time. Dengan pemahaman ini, Anda bisa mengantisipasi jadwal kedatangan dan mengelola rantai pasok dengan lebih baik.
e. Akses ke Keahlian Spesialis
Saat menggunakan jasa EMKL, Anda otomatis mendapatkan akses ke pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang logistik maritim.
Mereka bisa memberikan saran rute terbaik, update regulasi terbaru, jenis kontainer yang cocok, dan solusi jika ada kendala tak terduga. Keahlian ini sangat berharga untuk memastikan kelancaran dan keamanan pengiriman Anda.
4. Bagaimana Proses Pengiriman Barang dengan Menggunakan EMKL?
Mengirim barang menggunakan ekspedisi muatan kapal laut memang mempermudah klien, tapi tentu ada proses yang dilalui oleh pihak EMKL. EMKL punya alur kerja standar yang sistematis untuk memastikan barang Anda sampai tujuan dengan aman dan tepat waktu.
Proses ini melibatkan beberapa tahapan kunci, mulai dari barang di tangan pengirim sampai diterima penerima. Berikut penjelasan lengkapnya:
a. Pemesanan dan Konfirmasi
Proses dimulai saat klien menghubungi EMKL dan memberikan detail pengiriman yang dibutuhkan, seperti jenis barang, volume, rute, dan jadwal yang diinginkan.
Setelah konfirmasi pemesanan, klien biasanya harus menyerahkan dokumen penting yang disebut shipping instruction, yang berisi detail lengkap mengenai barang, alamat pengiriman, dan instruksi khusus lainnya untuk memastikan proses pengiriman berjalan sesuai harapan.
b. Pengambilan Barang (Pickup)
Setelah konfirmasi, EMKL mengatur pengambilan barang dari lokasi pengirim (contohnya perihal gudang, pabrik, dan lain-lain).
Barang diangkut menggunakan moda transportasi darat yang sesuai, seperti truk kontainer atau less-than-container-load (LCL), menuju pelabuhan keberangkatan. Proses ini sering disebut trucking atau drayage.
c. Pengurusan di Pelabuhan Asal
Di pelabuhan asal, EMKL mengurus semua formalitas yang diperlukan sebelum barang naik kapal. Ini termasuk verifikasi dokumen ekspor, pengurusan bea cukai ekspor dan penyerahan barang ke terminal pelabuhan.
Termasuk juga penyiapan fisik barang untuk dimuat ke kapal, misalnya proses stuffing ke dalam kontainer. Mereka memastikan barang memenuhi syarat pelayaran.
d. Proses Pelayaran
Setelah semua siap, kontainer atau barang dimuat ke atas kapal sesuai rencana pemuatan. Kapal pun berlayar menuju pelabuhan tujuan sesuai jadwal yang ditentukan. Charter party agreement memainkan peran penting dalam memastikan seluruh tahapan ini berjalan sesuai dengan perjanjian, termasuk pengaturan waktu dan kondisi pelayaran.
Tahap ini adalah perjalanan utama barang di laut lepas dengan estimasi waktu tiba yang sudah dikonfirmasi sebelumnya.
e. Pengurusan di Pelabuhan Tujuan
Setibanya kapal di pelabuhan tujuan, EMKL kembali mengambil peran untuk mengurus proses di sana. Mereka menangani pembongkaran barang dari kapal (unloading/stripping), menyelesaikan semua dokumen impor, serta mengurus formalitas pelabuhan dan bea cukai impor setempat.
Tahap ini merupakan tahap yang krusial dan perlu dokumentasi yang lengkap agar barang bisa dikeluarkan dari area pelabuhan.
f. Pengantaran ke Lokasi Penerima (Delivery)
Terakhir, setelah barang berhasil dikeluarkan dari pelabuhan tujuan, EMKL mengatur transportasi darat kembali. Barang diangkut dari pelabuhan ke alamat akhir penerima barang. Proses pengiriman pun selesai setelah barang diantar dengan aman dan diterima oleh pihak yang berhak di lokasi tujuan.
5. Apa Saja Istilah Penting Terkait Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)?
Dalam berinteraksi dengan penyedia jasa ekspedisi muatan kapal laut atau EMKL, Anda akan sering mendengar berbagai istilah khusus yang mungkin asing. Memahami istilah-istilah ini sangat membantu kelancaran komunikasi dan proses pengiriman barang Anda.
Istilah-istilah ini kami klasifikasikan menurut aspek tertentu, antara lain:
a. Istilah terkait Bongkat Muat Barang
Salah satu bagian penting dalam proses pengiriman laut adalah saat barang naik atau turun dari kapal di pelabuhan. Di tahap krusial ini, ada banyak istilah spesifik yang sering digunakan oleh pihak EMKL dan staf pelabuhan. Istilah-istilah ini berkaitan erat dengan kegiatan bongkar muat barang itu sendiri, antara lain:
1) Stevedoring
Stevedoring adalah proses memuat dan membongkar barang dari kapal ke dermaga yang dilakukan oleh pekerja pelabuhan yang dikenal stevedores atau longshoremen.
Kegiatan ini melibatkan penggunaan alat berat seperti crane, forklift, dan reach stacker untuk mengangkut barang-barang berukuran besar sekaligus berat. Proses ini menjadi bagian krusial dalam logistik karena berdampak langsung pada waktu dan biaya pengiriman.
2) Cargodoring
Cargodoring adalah layanan penanganan barang setelah proses stevedoring. Dalam proses ini, barang yang sudah diturunkan di dermaga akan diangkut dan ditata dalam gudang pelabuhan atau di container yard (CY) logistik.
Tidak hanya untuk memastikan barang ditangani dengan hati-hati, cargodoring juga diperlukan agar barang disimpan di area sesuai dengan jenis barangnya dan diperiksa ulang apakah telah sesuai dengan dokumen pengiriman yang terlampir.
3) Stuffing
Istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut berikutnya adalah stuffing, yaitu proses mengisi kontainer dengan barang-barang yang akan dikirim. Biasanya dilakukan di gudang pengirim atau di container freight station (CFS) sebelum kontainer diangkut ke pelabuhan untuk dimuat ke kapal.
Dalam praktiknya, tim yang bertugas harus memastikan bahwa barang ditempatkan secara efisien dan aman sehingga ruang muatan kontainer dapat digunakan secara optimal supaya tidak ada kerusakan selama pengiriman.
4) Stripping
Berikutnya ada stripping yang juga dikenal sebagai unstuffing. Ini merupakan proses bongkar muatan dari kontainer setelah tiba di tujuan. Sama dengan stuffing, proses ini juga dilakukan di CFS atau gudang penerima.
Tidak hanya pembongkaran muatan, stripping juga perlu pemeriksaan, pencocokan isi kontainer dengan dokumen pengiriman, dan persiapan lanjutan untuk mengirimkan barang ke tujuan akhir.
e) Lift On Lift Off
Ada juga istilah Lift on Lift off yaitu layanan pengangkutan dan penurunan kontainer dari kapal menggunakan crane atau alat angkat lainnya. Proses ini ditawarkan oleh pihak pelabuhan jika kapal tidak dilengkapi dengan fasilitas pengangkatan sendiri.
Terlebih jika barang muatan berupa alat berat seperti mesin konstruksi atau peralatan industri lainnya yang perlu penanganan khusus. Tarif yang dikenakan untuk layanan ini pun beragam tergantung jenis barang yang diangkut, berat muatan, dan kompleksitas penanganan.
b. Istilah terkait Lokasi dan Fasilitas
Selain istilah terkait pergerakan barang itu sendiri, dalam proses logistik laut juga ada banyak sebutan spesifik untuk tempat-tempat atau fasilitas fisik yang terlibat. Ada istilah-istilah yang umum digunakan untuk menyebut lokasi dan bangunan krusial di area pelabuhan atau sekitarnya, yaitu:
1) Port of Loading
Port of loading adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelabuhan tempat barang-barang akan diangkut ke kapal. Pada tempat ini, berlangsung koordinasi berbagai pihak bisnis logistik seperti pengirim, operator pelabuhan, dan perusahaan pelayaran untuk memastikan barang diangkut dengan aman.
Efisiensi operasional di pelabuhan ini sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi jadwal pengiriman dan biaya logistik secara keseluruhan.
2) Port of Discharge
Sedangkan port of discharge merupakan tempat barang dibongkar dari kapal setelah tiba di tujuan akhir. Di sini, kontainer atau kargo lainnya dipindahkan dari kapal menggunakan peralatan seperti crane dan forklift, yang kemudian kontainer ditempatkan di area penyimpanan sementara seperti container yard (CY) atau langsung dibawa ke gudang penerima.
Tidak hanya itu, dokumen pengiriman juga akan diperiksa kembali sesuai izin bea cukai supaya barang bisa diproses lebih lanjut.
3) Container Yard
Container yard (CY) atau dikenal dengan terminal kontainer adalah area di pelabuhan atau terminal untuk menyimpan barang sebelum atau setelah proses bongkar muat dari kapal. Di sini, kontainer dapat ditumpuk, dipindahkan, dan disusun kembali sesuai jadwal pengiriman.
Fasilitas CY dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti reach stacker dan straddle carrier untuk memudahkan proses penanganan barang seperti cargodoring berjalan efisien.
4) Container Freight Station
Berikutnya ada fasilitas container freight station (CFS) yaitu area untuk melakukan konsolidasi atau pembagian kontainer dari pengiriman LCL. Di CFS, barang dari beberapa pengirim dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam satu kontainer, atau sebaliknya, barang-barang dari satu kontainer dipecah dan didistribusikan ke berbagai penerima.
Fasilitas ini membantu mencapai efisiensi dalam penanganan dan penyimpanan barang, serta mengurangi biaya pengiriman bagi perusahaan yang tidak memiliki cukup barang untuk mengisi satu kontainer penuh.
5) Bonded Warehouse
Selanjutnya, bonded warehouse yaitu gudang yang disetujui oleh otoritas bea cukai sebagai tempat untuk menyimpan barang tanpa membayar bea masuk sampai barang tersebut diambil untuk dikirim ke tujuan akhir.
Fasilitas ini cukup menguntungkan bagi importir karena mereka bisa menunda pembayaran pajak atau bea cukai hingga barang siap untuk dijual atau digunakan. Tapi hal ini tentunya diperbolehkan untuk rentang waktu tertentu. Jika barang tidak diambil dalam waktu yang ditentukan, importir harus membayar bea masuk sekaligus denda.
c. Istilah terkait Tarif yang Dikenakan
Tentu saja, setiap pengiriman barang menggunakan jasa ekspedisi muatan kapal laut pasti ada biaya yang dikenakan. Dalam dunia EMKL, tarif ini tidak hanya biaya angkut kapal saja, tapi ada banyak komponen biaya lain yang menyertai.
Ada istilah-istilah khusus untuk setiap jenis biaya atau tarif yang perlu Anda ketahui agar bisa memahami rincian tagihan dengan jelas, antara lain:
1) Terminal Handling Charges
Terminal handling charges (THC) adalah biaya yang dikenakan oleh operator pelabuhan untuk layanan penanganan kontainer di terminal. Biaya ini mencakup pemuatan dan pembongkaran kontainer dari kapal, pengangkutan kontainer di dalam area terminal, dan penyimpanan sementara di container yard.
Besarnya tarif ini juga bervariasi tergantung ketetapan pelabuhan dan fasilitas yang digunakan. Biaya ini biasanya akan dikenakan kepada pengirim, penerima barang, atau pihak 3PL logistik sebagai bagian dari total biaya pengiriman.
2) Devanning Charges
Berikutnya ada devanning charges yaitu biaya yang dikenakan untuk proses pengeluaran barang dari kontainer setelah tiba di tujuan, atau lebih dikenal sebagai stripping atau unstuffing.
Biaya tersebut mencakup penggunaan tenaga kerja dan peralatan untuk mengeluarkan, memeriksa, dan menyusun barang-barang sesuai dengan instruksi penerima. Besar tarif pun juga tergantung kompleksitas dan volume barang, serta fasilitas yang diperlukan.
3) Demurrage
Berikutnya ada demurrage, yaitu biaya yang dikenakan oleh operator pelabuhan atau perusahaan pelayaran karena kontainer yang digunakan tidak segera dibongkar dari kapal dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Biaya ini dikenakan sebagai bentuk kompensasi penggunaan tempat dan peralatan pelabuhan yang lebih lama dari kesepakatan dan dapat mengganggu operasional pelabuhan dan jadwal pengiriman kapal lainnya. Tarif demurrage biasanya dihitung per hari setelah jangka waktu bebas (free time) berakhir.
4) Detention
Biaya kompensasi lainnya yang perlu Anda ketahui adalah detention, yaitu biaya yang dikenakan ketika kontainer tidak dikembalikan ke perusahaan pelayaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah pembongkaran. Biaya ini berlaku untuk periode setelah kontainer keluar dari pelabuhan hingga dikembalikan ke depot yang ditentukan.
Detention dikenakan untuk memastikan perputaran kontainer berjalan efisien sehingga tidak terjadi penumpukan kontainer di luar pelabuhan. Seperti demurrage, tarif ini juga dihitung per hari dan dapat bertambah jika kontainer tidak segera dikembalikan.
d. Istilah terkait Operasional
Ada juga istilah-istilah yang berkaitan langsung dengan cara kerja atau operasional pengiriman barang. Istilah-istilah ini digunakan oleh staf EMKL dan pihak terkait untuk menggambarkan langkah-langkah atau prosedur dalam proses penanganan dan pergerakan barang. Berikut penjelasan lengkapnya:
1) Pre-Carriage
Pre-carriage adalah istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut yang mencakup pengangkutan barang dari lokasi asal ke pelabuhan atau terminal tempat barang akan dimuat ke kapal.
Dalam praktiknya, proses ini menggunakan beragam moda transportasi darat seperti truk, dan juga koordinasi dengan berbagai pihak termasuk penyedia layanan transportasi dan operator pelabuhan.
Pastikan untuk melaksanakan proses ini dengan baik karena jika terdapat masalah di awal akan secara langsung mempengaruhi keseluruhan jadwal pengiriman.
2) On-Carriage
On-carriage menjadi tahap lanjutan dalam proses pengiriman barang. Hal ini mencakup pengangkutan barang dari pelabuhan atau terminal tujuan ke lokasi akhir penerima, seperti gudang atau fasilitas logistik.
Efisiensi dalam proses ini juga diperlukan karena dapat membantu mengurangi waktu transit total dan biaya pengiriman, serta memastikan tercapainya kepuasan penerima.
3) Transloading
Dalam proses angkut barang dari lokasi asal ke pelabuhan biasanya menggunakan beberapa moda transportasi. Nah, transloading adalah proses memindahkan barang dari satu moda transportasi ke moda transportasi lain selama pengiriman berlangsung.
Misalnya, barang yang diangkut melalui kapal laut dipindahkan ke truk untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi yang tidak memiliki akses langsung ke pelabuhan. Diperlukan perencanaan dan koordinasi yang baik pada proses ini supaya barang dipindahkan dengan aman dan efisien, serta risiko kerusakan atau hilangnya barang dapat diminimalisir.
6. Kesimpulan
Pihak bisnis logistik harus paham secara mendetail berbagai istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut untuk memastikan proses pengiriman berjalan dengan efisien dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Istilah ini bisa Anda temui di berbagai aspek logistik, mulai dari proses bongkar muat barang hingga tarif yang dikenakan.
Dengan memahami semua istilah ini, pelaku bisnis logistik dapat meningkatkan efisiensi, mengelola biaya dengan lebih baik, dan memastikan kepuasan pelanggan.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan emkl?
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah perusahaan logistik yang memiliki izin dari pemerintah untuk menyediakan layanan pengiriman barang besar dan berat menggunakan kapal laut, atau dikenal dengan istilah cargo laut.
2. Biaya emkl meliputi apa saja?
Biaya EMKL dihitung berdasarkan berat atau volume barang yang dikirim. Jumlah biaya ini dihitung dengan membagi total berat atau kubikasi barang dengan tarif tertentu, misalnya Rp.5000 per kilogram atau kubikasi.
3. Apa bedanya emkl dan forwarder?
EMKL fokus pada pengiriman barang besar atau kargo berat dengan menggunakan transportasi laut. Forwarder, di sisi lain, menyediakan layanan pengiriman untuk berbagai jenis kargo dan volume barang, baik laut, darat, atau udara.
4. Apa itu emkl dan ppjk?
EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) dan PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) adalah dua jenis perusahaan yang terlibat dalam pengiriman barang, khususnya dalam ekspor impor. EMKL berfungsi menangani pengiriman lewat laut, sedangkan PPJK menangani urusan kepabeanan.
5. Apa tugas EMKL?
Tugas utama EMKL adalah mengelola pengiriman barang lewat laut, bertindak sebagai perantara antara pengirim dan penerima, serta menyelesaikan semua dokumen dan pekerjaan yang terkait dengan pengiriman barang.







