Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Hello 👋

Discover how our expert consultants can elevate your company's performance. Contact us today to schedule a demo and explore tailored solutions for your business needs.
Distribusi Industri Logistik Informasi Bisnis Solusi Bisnis

Lengkap! Ini Istilah dalam Ekspedisi Muatan Kapal Laut

3 Min Read     Posted on 15 Jul 2024

Share Artikel

Ada banyak istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut yang perlu dipahami oleh pihak eksportir, importir, serta bisnis logistik yang terlibat. Dengan memahaminya, Anda dapat mengelola proses pengiriman internasional dengan baik, memastikan barang-barang dikirim dengan aman, tepat waktu, dan sesuai peraturan yang berlaku. Cari tahu lebih lanjut istilah penting yang sering ditemui dalam proses bongkar muat barang, lokasi dan fasilitas, tarif yang dikenakan, serta operasional pengiriman pada artikel berikut!

1. Istilah dalam Proses Bongkar Muat Barang

Istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut sering ditemukan ketika bongkar muat barang. Sebagai pelaku bisnis logistik, penting untuk mengetahui istilah-istilah tersebut. Tujuannya agar proses manajemen logistik dan pengiriman internasional berjalan lancar. Berikut beberapa istilah tersebut.

a. Stevedoring

Stevedoring adalah proses memuat dan membongkar barang dari kapal ke dermaga yang dilakukan oleh pekerja pelabuhan yang dikenal stevedores atau longshoremen. Kegiatan ini melibatkan penggunaan alat berat seperti crane, forklift, dan reach stacker untuk mengangkut barang-barang berukuran besar sekaligus berat. Proses ini menjadi bagian krusial dalam logistik karena berdampak langsung pada waktu dan biaya pengiriman.

b. Cargodoring

Cargodoring adalah layanan penanganan barang setelah proses stevedoring. Dalam proses ini, barang yang sudah diturunkan di dermaga akan diangkut dan ditata dalam gudang pelabuhan atau di container yard (CY). Tidak hanya untuk memastikan barang ditangani dengan hati-hati, cargodoring juga diperlukan agar barang disimpan di area sesuai dengan jenis barangnya dan diperiksa ulang apakah telah sesuai dengan dokumen pengiriman yang terlampir.

c. Stuffing

Istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut berikutnya adalah stuffing, yaitu proses mengisi kontainer dengan barang-barang yang akan dikirim. Biasanya dilakukan di gudang pengirim atau di container freight station (CFS) sebelum kontainer diangkut ke pelabuhan untuk dimuat ke kapal. Dalam praktiknya, tim yang bertugas harus memastikan bahwa barang ditempatkan secara efisien dan aman sehingga ruang muatan kontainer dapat digunakan secara optimal supaya tidak ada kerusakan selama pengiriman. 

d. Stripping

Berikutnya ada stripping yang juga dikenal sebagai unstuffing. Ini merupakan proses bongkar muatan dari kontainer setelah tiba di tujuan. Sama dengan stuffing, proses ini juga dilakukan di CFS atau gudang penerima. Tidak hanya pembongkaran muatan, stripping juga perlu pemeriksaan, pencocokan isi kontainer dengan dokumen pengiriman, dan persiapan lanjutan untuk mengirimkan barang ke tujuan akhir.

e. Lift On Lift Off

Ada juga istilah lift on lift off (LOLO) yaitu layanan pengangkutan dan penurunan kontainer dari kapal menggunakan crane atau alat angkat lainnya. Proses ini ditawarkan oleh pihak pelabuhan jika kapal tidak dilengkapi dengan fasilitas pengangkatan sendiri. Terlebih jika barang muatan berupa alat berat seperti mesin konstruksi atau peralatan industri lainnya yang perlu penanganan khusus. Tarif yang dikenakan untuk layanan ini pun beragam tergantung jenis barang yang diangkut, berat muatan, dan kompleksitas penanganan.

2. Istilah untuk Lokasi dan Fasilitas

Beberapa istilah ekspedisi muatan kapal laut juga bisa ditemukan pada aspek lokasi dan fasilitasnya. Pastikan Anda paham maksud dari masing-masing istilah agar tidak salah dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Berikut beberapa istilah yang perlu Anda pahami.

a. Port of Loading

Port of loading adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pelabuhan tempat barang-barang akan diangkut ke kapal. Pada tempat ini, berlangsung koordinasi berbagai pihak bisnis logistik seperti pengirim, operator pelabuhan, dan perusahaan pelayaran untuk memastikan barang diangkut dengan aman. Efisiensi operasional di pelabuhan ini sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi jadwal pengiriman dan biaya logistik secara keseluruhan.

b. Port of Discharge

Sedangkan port of discharge merupakan tempat barang dibongkar dari kapal setelah tiba di tujuan akhir. Di sini, kontainer atau kargo lainnya dipindahkan dari kapal menggunakan peralatan seperti crane dan forklift, yang kemudian kontainer ditempatkan di area penyimpanan sementara seperti container yard (CY) atau langsung dibawa ke gudang penerima. Tidak hanya itu, dokumen pengiriman juga akan diperiksa kembali sesuai izin bea cukai supaya barang bisa diproses lebih lanjut.

c. Container Yard

Container yard (CY) atau dikenal dengan terminal kontainer adalah area di pelabuhan atau terminal untuk menyimpan barang sebelum atau setelah proses bongkar muat dari kapal. Di sini, kontainer dapat ditumpuk, dipindahkan, dan disusun kembali sesuai jadwal pengiriman. Fasilitas CY dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti reach stacker dan straddle carrier untuk memudahkan proses penanganan barang seperti cargodoring berjalan efisien.

d. Container Freight Station

Berikutnya ada fasilitas container freight station (CFS) yaitu area untuk melakukan konsolidasi atau pembagian kontainer dari pengiriman LCL. Di CFS, barang dari beberapa pengirim dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam satu kontainer, atau sebaliknya, barang-barang dari satu kontainer dipecah dan didistribusikan ke berbagai penerima. Fasilitas ini membantu mencapai efisiensi dalam penanganan dan penyimpanan barang, serta mengurangi biaya pengiriman bagi perusahaan yang tidak memiliki cukup barang untuk mengisi satu kontainer penuh.

e. Bonded Warehouse

Selanjutnya, bonded warehouse yaitu gudang yang disetujui oleh otoritas bea cukai sebagai tempat untuk menyimpan barang tanpa membayar bea masuk sampai barang tersebut diambil untuk dikirim ke tujuan akhir. Fasilitas ini cukup menguntungkan bagi importir karena mereka bisa menunda pembayaran pajak atau bea cukai hingga barang siap untuk dijual atau digunakan. Tapi hal ini tentunya diperbolehkan untuk rentang waktu tertentu. Jika barang tidak diambil dalam waktu yang ditentukan, importir harus membayar bea masuk sekaligus denda.

3. Istilah pada Tarif yang Dikenakan

Istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut juga sering ditetapkan pada tarif yang dikenakan. Dengan memahami berbagai istilah tersebut, Anda bisa merencanakan biaya logistik dengan lebih akurat sehingga tidak ada biaya tambahan di luar alokasi yang telah ditetapkan. Beberapa istilah tersebut adalah:

a. Terminal Handling Charges

Terminal handling charges (THC) adalah biaya yang dikenakan oleh operator pelabuhan untuk layanan penanganan kontainer di terminal. Biaya ini mencakup pemuatan dan pembongkaran kontainer dari kapal, pengangkutan kontainer di dalam area terminal, dan penyimpanan sementara di container yard. Besarnya tarif ini juga bervariasi tergantung ketetapan pelabuhan dan fasilitas yang digunakan. Biaya ini biasanya akan dikenakan kepada pengirim, penerima barang, atau pihak 3PL logistik sebagai bagian dari total biaya pengiriman.

b. Devanning Charges

Berikutnya ada devanning charges yaitu biaya yang dikenakan untuk proses pengeluaran barang dari kontainer setelah tiba di tujuan, atau lebih dikenal sebagai stripping atau unstuffing. Biaya tersebut mencakup penggunaan tenaga kerja dan peralatan untuk mengeluarkan, memeriksa, dan menyusun barang-barang sesuai dengan instruksi penerima. Besar tarif pun juga tergantung kompleksitas dan volume barang, serta fasilitas yang diperlukan.

c. Demurrage

Berikutnya ada demurrage, yaitu biaya yang dikenakan oleh operator pelabuhan atau perusahaan pelayaran karena kontainer yang digunakan tidak segera dibongkar dari kapal dalam jangka waktu yang telah disepakati. Biaya ini dikenakan sebagai bentuk kompensasi penggunaan tempat dan peralatan pelabuhan yang lebih lama dari kesepakatan dan dapat mengganggu operasional pelabuhan dan jadwal pengiriman kapal lainnya. Tarif demurrage biasanya dihitung per hari setelah jangka waktu bebas (free time) berakhir.

d. Detention

Biaya kompensasi lainnya yang perlu Anda ketahui adalah detention, yaitu biaya yang dikenakan ketika kontainer tidak dikembalikan ke perusahaan pelayaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan setelah pembongkaran. Biaya ini berlaku untuk periode setelah kontainer keluar dari pelabuhan hingga dikembalikan ke depot yang ditentukan. Detention dikenakan untuk memastikan perputaran kontainer berjalan efisien sehingga tidak terjadi penumpukan kontainer di luar pelabuhan. Seperti demurrage, tarif ini juga dihitung per hari dan dapat bertambah jika kontainer tidak segera dikembalikan.

4. Istilah dalam Operasional

Dalam cakupan yang lebih luas, operasional juga memiliki istilah-istilah penting yang menggambarkan berbagai tahapan dan proses. Mulai dari pengambilan hingga dikirimnya barang tujuan akhir. Istilah ini penting untuk dipahami oleh semua bisnis logistik yang terlibat untuk memastikan kelancaran dan efisiensi operasional.

a. Pre-Carriage

Pre-carriage adalah istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut yang mencakup pengangkutan barang dari lokasi asal ke pelabuhan atau terminal tempat barang akan dimuat ke kapal. Dalam praktiknya, proses ini menggunakan beragam moda transportasi darat seperti truk, dan juga koordinasi dengan berbagai pihak termasuk penyedia layanan transportasi dan operator pelabuhan. Pastikan untuk melaksanakan proses ini dengan baik karena jika terdapat masalah di awal akan secara langsung mempengaruhi keseluruhan jadwal pengiriman.

b. On-Carriage

On-carriage menjadi tahap lanjutan dalam proses pengiriman barang. Hal ini mencakup pengangkutan barang dari pelabuhan atau terminal tujuan ke lokasi akhir penerima, seperti gudang atau fasilitas logistik. Efisiensi dalam proses ini juga diperlukan karena dapat membantu mengurangi waktu transit total dan biaya pengiriman, serta memastikan tercapainya kepuasan penerima.

c. Transloading

Dalam proses angkut barang dari lokasi asal ke pelabuhan biasanya menggunakan beberapa moda transportasi. Nah, transloading adalah proses memindahkan barang dari satu moda transportasi ke moda transportasi lain selama pengiriman berlangsung. Misalnya, barang yang diangkut melalui kapal laut dipindahkan ke truk untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi yang tidak memiliki akses langsung ke pelabuhan. Diperlukan perencanaan dan koordinasi yang baik pada proses ini supaya barang dipindahkan dengan aman dan efisien, serta risiko kerusakan atau hilangnya barang dapat diminimalisir.

5. Kesimpulan

Pihak bisnis logistik harus paham secara mendetail berbagai istilah dalam ekspedisi muatan kapal laut untuk memastikan proses pengiriman berjalan dengan efisien dan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Istilah ini bisa Anda temui di berbagai aspek logistik, mulai dari proses bongkar muat barang hingga tarif yang dikenakan. Dengan memahami semua istilah ini, pelaku bisnis logistik dapat meningkatkan efisiensi, mengelola biaya dengan lebih baik, dan memastikan kepuasan pelanggan.

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

  Sep 19, 2024        3 Min Read

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis