Apa itu Penjadwalan Produksi, Tahapan dan Metode Umumnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Apakah Anda sering merasa frustrasi dengan proses produksi yang tidak efisien dan seringkali terlambat? Mungkin Anda mendapati mesin menganggur atau justru terjadi penumpukan barang yang belum selesai. Inilah tantangan umum yang dihadapi banyak perusahaan manufaktur akibat kurang optimalnya penjadwalan produksi. 

Keterlambatan pengiriman pesanan akibat perencanaan dan pengendalian produksi yang tidak tepat dapat menurunkan kepuasan pelanggan dan menghilangkan peluang bisnis. Selain itu, inefisiensi dalam penjadwalan seringkali menyebabkan peningkatan biaya operasional dan penggunaan sumber daya yang tidak maksimal.

Artikel ini akan menjelaskan definisi serta berbagai metode penjadwalan produksi yang efektif di industri manufaktur. Kami akan membahas bagaimana penjadwalan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing bisnis Anda.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Penjadwalan Produksi?

Penjadwalan produksi adalah proses penting dalam manufaktur yang berfokus pada perencanaan dan pengaturan waktu serta urutan tugas produksi secara sistematis. Tujuannya untuk mencapai efisiensi maksimal dalam proses pembuatan produk.

Penjadwalan produksi mencakup beberapa aspek utama:

  • Pengaturan Sumber Daya: Mengalokasikan sumber daya yang tersedia seperti mesin, tenaga kerja, dan bahan baku secara optimal.
  • Penentuan Tenggat Waktu: Menetapkan batas waktu yang jelas untuk setiap tahap produksi guna memastikan penyelesaian tepat waktu.
  • Pengoptimalan Urutan Produksi: Mengatur rangkaian tugas produksi agar meminimalkan waktu tunggu (idle time) dan mengurangi hambatan.

Dengan melakukan penjadwalan produksi yang efektif, perusahaan dapat memaksimalkan produktivitas pada setiap tahapan produksi, mengurangi biaya operasional, dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik.

Apa Saja Elemen Penting Penjadwalan Produksi?

Komponen Utama Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi adalah rangkaian proses untuk mencapai efisiensi maksimal dengan memperhatikan aspek routing, scheduling, dispatching, dan follow up. Berikut dijelaskan lebih lanjut masing-masing komponen tersebut.

1. Routing

Routing adalah langkah awal dalam penjadwalan produksi, dengan cara membuat peta jalan untuk setiap produk, menentukan jalur atau urutan operasional spesifik yang harus dilalui. Dengan routing yang jelas, setiap bagian dari proses manufaktur tahu persis langkah selanjutnya, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.

2. Scheduling

Setelah jalur produksi ditentukan, tahap penemuan jadwal produksi disebut penjadwalan atau scheduling. Pada tahap ini, ditetapkan waktu mulai dan selesai dari setiap operasi, serta dilakukan alokasi sumber daya seperti mesin dan tenaga kerja.

Scheduling bertujuan untuk memastikan setiap tugas memiliki slot waktu yang tepat dan sumber daya yang dibutuhkan tersedia, sehingga dapat menghindari penundaan dan memaksimalkan penggunaan kapasitas produksi.

3. Dispatching

Dispatching adalah tahap di mana rencana yang telah disusun matang mulai dilaksanakan. Hal ini menjadi aksi nyata dari penjadwalan. Instruksi diberikan untuk memulai setiap operasi sesuai dengan jadwal dan alokasi sumber daya yang telah ditetapkan. Dispatching memastikan bahwa semua bagian bergerak sesuai dengan rencana produksi.

4. Follow Up

follow up adalah komponen penting untuk memantau dan mengendalikan seluruh proses produksi. Ini melibatkan pengawasan berkelanjutan untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana, mengidentifikasi penyimpangan, dan melakukan koreksi jika diperlukan. Follow up memastikan kelancaran produksi dan membantu mengidentifikasi area untuk perbaikan di masa mendatang.

Manfaat Penjadwalan Produksi untuk Manufaktur

Manfaat Penjadwalan Produksi untuk Manufaktur

Penjadwalan produksi memliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan efisiensi, menekan biaya, memperbaiki kualitas, dan memudahkan pengelolaan sumber daya. Dengan jadwal yang terorganisir, proses produksi dapat berjalan lebih lancar dan efektif, sehingga produktivitas serta keuntungan perusahaan meningkat.

Berikut ini adalah rincian manfaat dari penyusunan jadwal kegiatan produksi:

1. Meningkatkan Efisiensi

Perencanaan produksi yang efektif membantu mempersingkat waktu produksi dan biaya operasional. Dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti mesin dan tenaga kerja, secara optimal, proses produksi dapat berjalan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Menggunakan software MRP (Material Requirements Planning) memungkinkan perencanaan yang lebih akurat, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

2. Menjamin Pengiriman Tepat Waktu

Penjadwalan produksi yang tepat memastikan bahwa produk selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Material control adalah bagian penting dalam proses ini, karena mengatur ketersediaan bahan yang dibutuhkan agar setiap tahapan produksi berjalan lancar dan efisien.

Dengan penjadwalan yang baik, setiap tahapan produksi dapat diselesaikan dalam waktu yang efisien. Hal ini membantu perusahaan menjaga komitmen terhadap pelanggan, meningkatkan kepercayaan, dan memastikan tingkat kepuasan pelanggan tetap tinggi.

3. Meningkatkan Kualitas Produk

Melalui penjadwalan produksi yang terorganisir, perusahaan dapat mengawasi setiap tahap produksi dengan lebih baik, yang berimbas pada peningkatan kualitas produk. Selain itu, cycle time adalah salah satu faktor yang dapat dipantau untuk memastikan bahwa setiap tahapan dilakukan dengan efisien.

Pemantauan yang ketat dan pengendalian yang lebih baik terhadap setiap tahapan produksi mengurangi risiko kesalahan, cacat, atau pemborosan. Dengan menggunakan software MRP, kualitas produk dapat lebih terjaga dengan lebih sedikit gangguan dan lebih sedikit downtime.

4. Meningkatkan Produktivitas

Penjadwalan produksi yang efektif meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan waktu secara efisien, jumlah produk yang dihasilkan per unit waktu meningkat. Pekerja dan mesin dapat dimanfaatkan lebih maksimal, mengurangi waktu henti, dan meningkatkan output produksi. Strategi perencanaan kapasitas yang baik mengoptimalkan alur kerja, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap proses.

5. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dengan penjadwalan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan penggunaan sumber daya seperti mesin dan tenaga kerja. Proses produksi yang terstruktur dapat mencegah terjadinya downtime mesin dan mempercepat waktu kerja, memungkinkan sumber daya yang ada digunakan secara optimal.

Penjadwalan yang tepat memastikan bahwa semua bagian proses berjalan sesuai rencana, menghindari pemborosan dan meningkatkan efisiensi sumber daya secara keseluruhan. Salah satu alat yang sangat membantu dalam hal ini adalah Master Production Schedule (MPS), yang berfungsi untuk merencanakan dan menentukan jumlah produk yang harus diproduksi serta kapan produk tersebut diproduksi..

Dalam produksi massal, skala besar dan repetitif sering kali menjadi tantangan besar, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya, waktu, dan kapasitas. Dengan penjadwalan yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan pemborosan, mengoptimalkan penggunaan mesin dan tenaga kerja, serta meningkatkan produktivitas.

3. Tahapan Penjadwalan Produksi

Penentuan timeline project dalam bisnis manufaktur melibatkan beberapa tahap yang penting untuk memastikan proses produksi berjalan lancar dan efisien. Tahapan ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas operasi dan metode penjadwalan yang digunakan, tetapi secara umum meliputi langkah-langkah berikut.

a. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi menentukan tujuan utama, kapasitas, serta target produksi yang ingin dicapai. Proses ini sangat penting untuk mengarahkan seluruh aktivitas produksi agar sesuai dengan kebutuhan pasar dan kemampuan sumber daya perusahaan.

Salah satu aspek krusial dalam perencanaan adalah demand forecasting, yaitu memperkirakan permintaan pasar secara akurat. Dengan menggunakan demand forecasting, perusahaan dapat menyesuaikan volume produksi sehingga risiko keterlambatan dan pemborosan dapat diminimalkan secara signifikan.

Selain itu, perencanaan produksi yang baik juga mencakup pengaturan urutan pekerjaan dan alokasi sumber daya secara efisien, memastikan bahwa setiap tahapan produksi dilaksanakan tepat waktu dan tanpa hambatan. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memastikan produk yang dihasilkan memenuhi permintaan pasar dengan kualitas yang optimal.

b. Penentuan Urutan Pekerjaan

Tahap ini melibatkan penetapan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap proses produksi. Penjadwalan produksi yang tepat membantu memastikan efisiensi alur kerja dan menghindari tumpang tindih aktivitas.

Selain itu, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi yang tersedia, urutan yang sistematis memungkinkan penggunaan sumber daya secara optimal dan mempercepat penyelesaian produksi.

Proses ini dapat lebih optimasl dengan dukungan software manufaktur. Software manufaktur menyediakan visibilitas terpusat atas perkiraan permintaan, kapasitas produksi, dan ketersediaan material.

c. Penentuan Waktu Mulai dan Selesai

Menentukan waktu mulai dan selesai setiap pekerjaan merupakan langkah penting agar proses produksi berjalan sesuai jadwal. Waktu yang akurat membantu koordinasi antar tahapan dan mengurangi risiko keterlambatan. Oleh karena itu, penjadwalan waktu harus memperhatikan urutan pekerjaan dan kapasitas sumber daya yang ada.

Selain itu, dengan menerapkan sistem PPIC (Production Planning and Inventory Control) pengelolaan produksi dan persediaan akan menjadi lebih efektif. Dengan PPIC, perusahaan dapat memantau dan mengontrol ketersediaan bahan baku serta barang jadi, memastikan bahwa setiap tahapan produksi berlangsung tepat waktu.

d. Penyaluran Pekerjaan ke Sumber Daya

Setelah penjadwalan produksi ditetapkan, pekerjaan dialokasikan ke sumber daya yang tersedia, seperti mesin, tenaga kerja, dan fasilitas pendukung. Alokasi ini memastikan setiap aktivitas mendapatkan dukungan yang cukup untuk berjalan efektif. Dengan demikian, produktivitas dapat ditingkatkan dan potensi bottleneck dapat dihindari.

e. Pengendalian dan Pemantauan

Tahap pengendalian dan pemantauan berfokus pada pengecekan kesesuaian pelaksanaan dengan jadwal produksi yang sudah dibuat. Jika terdapat deviasi atau gangguan, tindakan korektif segera diambil agar produksi tetap berjalan lancar. Selain itu, evaluasi berkala membantu meningkatkan proses untuk siklus produksi berikutnya.

Untuk mendukung proses ini, Anda bisa menerapkan software PPIC yang dapat membantu pengendalian dan pemantauan produksi lebih efektif. Sistem akan memberikan laporan dan notifikasi real-time yang memungkinkan pengambilan tindakan korektif dilakukan dengan cepat.

Software ini akan membantu merencanakan produksi dan mengelola inventory, sehingga perusahaan dapat meningkatkan responsivitas terhadap perubahan produksi dan memastikan kelancaran proses secara konsisten.

Manufaktur

Metode Penjadwalan Produksi yang Digunakan di Manufaktur

Metode penjadwalan produksi dalam perusahaan manufaktur adalah proses penting yang menentukan bagaimana dan kapan produk akan diproduksi. Berikut adalah beberapa metode perencanaan produksi yang umum digunakan dalam bisnis manufaktur:

1. FCFS (First Come First Served)

FCFS (First Come First Served) adalah metode penjadwalan yang paling sederhana, di mana pekerjaan diproses sesuai dengan urutan kedatangannya. Mirip dengan antrean di loket pelayanan, siapa yang datang duluan akan dilayani duluan.

Metode ini sering cocok untuk sistem produksi yang bersifat “make-to-order” atau membuat berdasarkan pesanan, di mana pesanan pelanggan diproses berdasarkan waktu penerimaannya.

2. SJF (Shortest Job First)

SJF (Shortest Job First) adalah metode yang memprioritaskan pekerjaan dengan waktu pemrosesan terpendek. Artinya, pekerjaan yang membutuhkan waktu lebih sedikit untuk diselesaikan akan diproses terlebih dahulu, terlepas dari kapan pekerjaan itu tiba.

Keunggulan utama dari SJF adalah mampu meminimalkan waktu tunggu rata-rata bagi seluruh pekerjaan, yang dapat meningkatkan efisiensi dan throughput sistem.

3. EDD (Earliest Due Date)

EDD (Earliest Due Date) adalah metode penjadwalan di mana pekerjaan diprioritaskan berdasarkan tanggal jatuh tempo terdekatnya. Pekerjaan dengan tenggat waktu paling awal akan dijadwalkan untuk diproses lebih dulu.

Metode ini sangat efektif untuk memastikan bahwa pesanan atau proyek dengan batas waktu yang ketat dapat diselesaikan tepat waktu, membantu mengurangi denda keterlambatan atau hilangnya kepuasan pelanggan.

4. Metode Branch and Bound

Branch and Bound adalah metode yang menyelesaikan masalah kombinasi dengan cara memangkas ruang pencarian secara efektif. Dengan mengurangi jumlah perhitungan, metode ini mempercepat pencarian solusi optimal tanpa harus memeriksa semua kemungkinan secara menyeluruh.

5. Metode CDS (Campbell, Dudeck, dan Smith)

Metode CDS dirancang untuk meminimalkan makespan, yaitu waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. Dengan pendekatan ini, produksi dapat berjalan lebih efisien karena penjadwalan produksi dapat dioptimalkan untuk mengurangi durasi keseluruhan proses.

6. Metode Heuristik Palmer

Metode heuristik Palmer berfokus pada minimisasi makespan sekaligus meningkatkan efisiensi proses produksi. Metode ini menggunakan aturan praktis yang cepat dan efektif, sehingga cocok untuk situasi yang memerlukan keputusan jadwal secara cepat.

Dalam penerapan metode heuristik Palmer, penting untuk memahami manfaat level production schedule juga penting karena membantu menjaga kestabilan alur produksi, mendukung distribusi beban kerja yang merata, serta meningkatkan efisiensi jangka panjang.

Apa Saja Jenis-jenis Penjadwalan Produksi?

Perencanaan jadwal produksi atau production scheduling dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis tergantung pada fokus dan cakupannya. Setiap jenis penjadwalan memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa jenis utama dari production scheduling:

1. Penjadwalan Induk (Master Scheduling)

Penjadwalan produksi induk adalah rencana tingkat tinggi yang menentukan keseluruhan proses produksi dari awal hingga akhir. Rencana ini menetapkan kapan dan berapa banyak setiap produk akhir akan diproduksi dalam jangka waktu tertentu dengan kode produksi yang sesuai.

Contohnya adalah pembuatan jadwal induk yang menentukan bahwa 1000 unit produk A dan 500 unit produk B harus selesai dalam tiga bulan ke depan, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan perkiraan permintaan.

2. Penjadwalan Manufaktur atau Operasi (Manufacturing or Operations Scheduling)

Tahap penemuan jadwal produksi disebut scheduling dan fokus pada urutan operasi manufaktur yang spesifik serta penyaluran bahan baku melalui berbagai tahapan produksi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap mesin dan stasiun kerja memiliki jadwal yang jelas dan bahan baku tersedia saat dibutuhkan.

Pendekatan just in time sangat relevan dalam sistem penjadwalan ini, karena memastikan ketersediaan bahan tepat waktu tanpa penumpukan stok yang berlebihan. Contohnya adalah penjadwalan langkah-langkah perakitan suatu produk, termasuk alokasi waktu untuk setiap proses, seperti pemotongan bahan, pengelasan, dan perakitan akhir, serta memastikan ketersediaan komponen yang diperlukan di setiap tahap.

3. Penjadwalan Operasi Ritel (Retail Operations Scheduling)

Penjadwalan produksi operasi ritel berfokus pada proses penyaluran produk jadi dari fasilitas manufaktur ke berbagai toko atau pusat distribusi ritel. Tujuannya adalah untuk memastikan produk tersedia di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen.

Contohnya yaitu perencanaan jadwal pengiriman truk yang mengangkut produk yang sudah selesai dari pabrik ke berbagai gudang regional dan kemudian ke toko-toko ritel, dengan mempertimbangkan faktor seperti jarak, waktu tempuh, dan kapasitas penyimpanan di setiap lokasi.

Kesimpulan

Tahap penemuan jadwal produksi disebut scheduling. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat mencapai peningkatan efisiensi operasional, pengurangan biaya produksi, dan utilisasi sumber daya yang lebih optimal. 

Penjadwalan produksi yang efektif juga sangat bergantung pada penggunaan ERP yang tepat. Salah satu ciri ERP terbaik bagi perencanaan kapasitas produksi adalah kemampuannya untuk menyediakan visibilitas real-time terhadap status produksi, ketersediaan bahan baku, dan kapasitas sumber daya.

Untuk mendukung Anda dalam menerapkan dan mengelola alur produksi yang efisien, Anda bisa mengimplementasikan software manufaktur ScaleOcean. ScaleOcean menawarkan berbagai fitur yang dirancang khusus untuk mempermudah proses perencanaan, alokasi sumber daya, pemantauan, dan penyesuaian jadwal produksi.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan proses produksi di perusahaan Anda. Ajukan sesi demo gratis dengan tim expert ScaleOcean dan pelajari secara langsung bagaimana solusi ini dapat membantu Anda mencapai penjadwalan produksi yang lebih efektif dan efisien.

FAQ:

Apa yang dimaksud dengan penjadwalan produksi?

Penjadwalan produksi adalah salah satu aktivitas krusial dalam industri, terutama di lantai produksi. Proses ini membantu perusahaan menentukan waktu produksi dimulai dan kapan produksi tersebut akan selesai.

4 Langkah perencanaan produksi?

Beberapa tahapan perencanaan produksi yang perlu diketahui meliputi:
1. Routing: Menentukan urutan dan jalur operasi produksi.
2. Scheduling: Menjadwalkan waktu untuk setiap operasi produksi.
3. Dispatching: Memberikan perintah untuk memulai pekerjaan sesuai jadwal.
4. Follow-up: Memantau pelaksanaan jadwal untuk memastikan kelancaran produksi.

Apa saja faktor yang mengatur penjadwalan produksi?

Penjadwalan produksi mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ketergantungan antar tugas, waktu persiapan, waktu tunggu, ketersediaan sumber daya, serta kendala produksi, untuk menghasilkan jadwal yang efektif.

Apa manfaat penjadwalan produksi?

Penjadwalan produksi adalah bagian penting dalam proses manufaktur yang berfungsi untuk menciptakan efisiensi waktu produksi, mengurangi biaya dan kekurangan produk, serta mencegah gangguan, penundaan, dan pemborosan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap