Seringkali, bisnis manufaktur tidak mampu memenuhi lonjakan permintaan pelanggan atau justru mendapati sumber daya menganggur akibat perkiraan produksi yang meleset. Ketidakmampuan dalam mengelola volume produksi secara tepat dapat berujung pada hilangnya peluang penjualan atau pembengkakan biaya produksi.
Ketika permintaan pasar melebihi kemampuan produksi, perusahaan berisiko kehilangan pelanggan yang beralih ke kompetitor. Sebaliknya, jika production capacity terlalu tinggi dibandingkan permintaan, sumber daya seperti tenaga kerja dan mesin menjadi tidak efisien sehingga meningkatkan biaya overhead pabrik.
Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang production capacity sangat penting bagi pengambilan keputusan strategis. Mengetahui batas maksimal produksi, mengidentifikasi potensi bottleneck, dan merencanakan peningkatan kapasitas di masa depan adalah langkah-langkah penting untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai definisi kapasitas produksi, rumus, serta langkah-langkah praktis dalam melakukan perhitungan tersebut. Dengan pemahaman yang baik, bisnis manufaktur dapat mengelola produksi secara lebih efektif dan responsif terhadap dinamika pasar.
- Kapasitas produksi adalah jumlah maksimum produk yang dapat dihasilkan oleh perusahaan atau unit produksi dalam periode tertentu, menggunakan sumber daya yang tersedia.
- Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas produksi—tenaga kerja, mesin, bahan baku, fasilitas fisik, dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
- Rumus menghitung Kapasitas Produksi = Jumlah Unit yang Diproduksi / Waktu yang Tersedia.
- Software Manufaktur ScaleOcean dapat mengoptimalkan production capacity dengan perencanaan produksi efektif dan integrasi data real-time.
1. Apa itu Kapasitas Produksi?
Kapasitas produksi adalah jumlah maksimal barang atau jasa yang dapat dihasilkan oleh suatu fasilitas produksi (seperti pabrik atau perusahaan) dalam periode waktu tertentu, dengan memperhitungkan semua sumber daya yang tersedia. Ini menggambarkan potensi output yang dapat diproduksi, bukan jumlah yang benar-benar diproduksi pada setiap waktu.
Untuk mencapai tujuan ini, penggunaan capacity planning software terbaik dapat membantu perusahaan merencanakan dan memonitor kapasitas produksi dengan lebih akurat.
Metrik ini biasanya diukur sebagai tingkat keluaran (output rate) maksimum per unit waktu, seperti jumlah unit per jam, per hari, per minggu, atau per bulan. Pemahaman akan kemampuan ini sangat penting untuk perencanaan operasional dan pengambilan keputusan strategis.
Besarnya production capacity suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdapat dalam sistem produksi, termasuk efisiensi mesin, jumlah jam kerja, ketersediaan tenaga kerja, dan efektivitas rantai pasokan. Setiap elemen ini berkontribusi pada batas maksimal produk yang dapat dihasilkan.
Dalam praktiknya, terdapat perbedaan antara immediate capacity, yaitu kapasitas produksi yang dapat dicapai dalam jangka pendek dengan sumber daya yang ada, dan jumlah maksimum produk jangka panjang yang mungkin memerlukan investasi tambahan pada fasilitas atau peralatan. Memahami keduanya penting untuk merespons permintaan pasar dan merencanakan pertumbuhan.
Selain itu, pemahaman yang akurat tentang production capacity memiliki kaitan erat dengan manajemen jenis-jenis persediaan. Dengan mengetahui batas maksimal produksi, perusahaan dapat merencanakan tingkat persediaan yang optimal, menghindari kekurangan atau kelebihan stok yang dapat mempengaruhi efisiensi dan biaya produksi.
Untuk itu, penggunaan solusi pengelolaan persediaan manufaktur sangat penting agar stok bahan baku dan produk jadi dapat terkontrol dengan baik, mendukung kelancaran proses produksi dan penghematan biaya.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Produksi Manufaktur
Beberapa unsur kapasitas produksi memiliki pengaruh signifikan terhadap operasional produksi dalam industri manufaktur. Kapasitas produksi menggambarkan potensi produksi dari sebuah perusahaan atau fasilitas. Berbagai faktor production capacity antara lain:
a. Tenaga Kerja
Jumlah dan keahlian tenaga kerja berperan penting dalam kecepatan serta efektivitas produksi. Jumlah pekerja yang terlatih dan termotivasi akan berpengaruh pada gudang pabrik manufaktur dan menentukan seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam periode waktu tertentu.
b. Peralatan dan Mesin
Ketersediaan mesin, peralatan, dan teknologi yang digunakan menentukan batas kapasitas produksi. Perawatan rutin dan pemeliharaan penting agar alat-alat produksi selalu dalam kondisi prima, sehingga proses produksi berjalan lancar tanpa gangguan yang menghambat output.
c. Bahan Baku
Ketersediaan serta mutu bahan baku sangat berperan dalam pencapaian kapasitas produksi. Kekurangan bahan baku akan langsung menghambat proses produksi dan menurunkan production capacity. Manajemen rantai pasokan yang efektif sangat penting untuk memastikan kelancaran pasokan material. Dalam hal ini, Software MRP sangat penting untuk memastikan pasokan bahan baku tetap berjalan lancar.
d. Fasilitas Fisik
Selain itu, sarana dan prasarana fisik seperti pabrik dan gudang turut memengaruhi production capacity. Fasilitas yang memadai memungkinkan proses produksi berjalan lancar, penyimpanan bahan baku dan produk jadi lebih efisien, serta mendukung kelancaran distribusi, sehingga jumlah produksi dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan perusahaan.
e. Teknologi yang Digunakan
Pemanfaatan teknologi yang tepat dan efisien dapat memperbesar production capacity. Teknologi dapat mempercepat proses, mengurangi kesalahan, dan memungkinkan produksi dalam skala yang lebih besar. Perencanaan tersebut juga harus mempertimbangkan permintaan konsumen agar investasi teknologi selaras dengan kebutuhan pasar.
Sebagai bagian dari aspek wajib proses capacity planning monitoring, faktor-faktor di atas harus terus dipantau dan dianalisis agar kapasitas produksi dapat selalu disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan kondisi operasional.
3. Apa Tujuan Kapasitas Produksi?
Perencanaan jumlah maksimum produk yang efektif memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan potensi produksi, menekan biaya, meningkatkan efisiensi, serta memenuhi permintaan pasar. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai tujuan utama kapasitas produksi:
a. Perencanaan Produksi
Mengukur kapasitas produksi memungkinkan perusahaan merencanakan jumlah produk yang tepat untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, data ini membantu menghindari kelebihan atau kekurangan produksi sehingga proses operasional menjadi lebih terorganisir dan efisien.
Anda bisa menggunakan software PPIC yang dapat membantu perencanaan kapasitas produksi dan inventory lebih akurat di perusahaan Anda. Penerapan sistem ini akan memudahkan Anda dalam menyesuaikan kapasitas produksi yang sesuai dengan permintaan pasar.
b. Pembuatan Anggaran
Hasil produksi maksimum akan menjadi dasar dalam menyusun anggaran yang akurat. Dengan informasi ini, perusahaan dapat memperkirakan biaya produksi, tenaga kerja, dan bahan baku secara tepat, sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih terkendali dan mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.
c. Pengelolaan Waktu Tunggu
Memahami production capacity memungkinkan perusahaan memberikan estimasi waktu tunggu yang realistis kepada pelanggan. Hal ini secara langsung meningkatkan kepuasan pelanggan karena mereka menerima informasi yang jelas dan dapat diandalkan terkait jadwal pengiriman produk.
d. Memprediksi Permintaan
Mengetahui kapasitas produksi memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan permintaan pasar secara akurat. Dengan prediksi ini, bisnis dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen lebih baik dan menyesuaikan produksi agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stok, yang juga merupakan bagian penting dari pemahaman tujuan dan 6 proses capacity requirements planning.
e. Menghemat Biaya Produksi
Perencanaan kapasitas yang matang membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efektif. Hal ini berdampak langsung pada pengurangan biaya produksi yang tidak perlu.
Salah satu pengendalian proses produksi yang paling nyata adalah kemampuannya dalam menyesuaikan hasil produksi dengan kebutuhan aktual, sehingga proses berjalan lebih terkontrol dan hasil produksi lebih maksimal. Dengan demikian, bisnis bisa menjalankan operasi dengan anggaran lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas.
f. Mengelola Inventaris
Hasil produksi maksimum yang sesuai memudahkan pengaturan stok bahan baku dan produk jadi secara seimbang. Selain itu, hal ini mencegah penumpukan inventaris yang dapat menimbulkan biaya penyimpanan tambahan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan menjaga alur produksi dan distribusi tetap lancar.
g. Meningkatkan Efisiensi
Tujuan utama kapasitas produksi adalah perusahaan dapat membandingkan kapasitas produksi dengan output aktual untuk menilai efisiensi proses. Dengan begitu, waktu serta tenaga yang digunakan dapat diminimalkan tanpa mengurangi output. Akibatnya, produktivitas meningkat dan kinerja operasional menjadi lebih optimal.
Tanpa perencanaan yang efektif, contoh masalah produksi seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan stok dapat terjadi. Selain itu, strategi ini memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai jadwal dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
4. Apa Saja Jenis Kapasitas Produksi?
Menurut Heizer dan Render (2015), kapasitas produksi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kapasitas desain, kapasitas efektif, dan kapasitas efisien. Untuk lebih detail, berikut penjelasan jenis-jenis kapasitas produksi:
a. Kapasitas Desain (Design Capacity)
Kapasitas desain menunjukkan jumlah output maksimum yang dapat dicapai saat kondisi ideal. Pada tahap ini, semua sumber daya bekerja optimal tanpa gangguan. Dengan demikian, jumlah ini merepresentasikan potensi tertinggi pabrik atau fasilitas production capacity.
b. Kapasitas Efektif (Effective Capacity)
Kapasitas efektif memperhitungkan faktor-faktor realistis seperti pemeliharaan mesin, waktu istirahat, dan potensi kesalahan produksi. Oleh karena itu, jumlah output yang dicapai biasanya lebih rendah dibanding jumlah maksimum desain. Pendekatan ini membantu perusahaan merencanakan produksi secara lebih akurat.
c. Kapasitas Aktual (Actual Output)
Kapasitas aktual adalah jumlah output yang benar-benar dihasilkan dalam periode waktu tertentu. Angka ini mencerminkan performa nyata dari proses produksi yang berlangsung. Selain itu, kapasitas aktual dapat menjadi indikator efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan.
Pemahaman mengenai kapasitas produksi juga sering kali beriringan dengan konsep kurva kemungkinan produksi yang menggambarkan batasan output yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Dengan memahami kedua konsep ini, perusahaan dapat mengidentifikasi alokasi sumber daya yang optimal untuk mencapai efisiensi maksimal dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
5. Manfaat Kapasitas Produksi dalam Proses Manufaktur

Menghitung production capacity adalah langkah fundamental yang memberikan visibilitas penting bagi operasional manufaktur. Sebuah studi oleh Harvard Business Review juga menunjukkan perusahaan yang merencanakan production capacity dengan cermat dapat mengurangi biaya overproduction dan underproduction hingga 15%.
Dengan pemahaman yang akurat mengenai kemampuan produksi, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis. Berikut adalah alasan-alasan spesifik mengapa perhitungan kapasitas produksi bersifat krusial:
a. Memenuhi Permintaan Pasar Secara Efektif
Memahami kapasitas produksi memungkinkan perusahaan untuk merespons permintaan pasar dengan lebih baik. Dengan mengetahui volume maksimal yang dapat dihasilkan dalam periode waktu tertentu, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk untuk memenuhi pesanan pelanggan secara tepat waktu.
Integrasi dengan forecasting kapasitas produksi dalam capacity planning management juga dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kebutuhan kapasitas di masa depan.
Hal ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga membangun reputasi yang baik dan mencegah hilangnya peluang penjualan akibat ketidakmampuan memenuhi permintaan.
b. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Perhitungan production capacity yang akurat membantu perusahaan dalam mengelola dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Dengan mengetahui batas maksimal produksi, perusahaan dapat merencanakan alokasi tenaga kerja, penjadwalan penggunaan mesin, dan pengadaan bahan baku secara lebih efisien.
Ini mencegah terjadinya pemborosan sumber daya, seperti tenaga kerja yang menganggur atau mesin yang tidak beroperasi secara optimal, sehingga menghemat biaya produksi.
c. Mendukung Pengambilan Keputusan Bisnis yang Tepat
Data mengenai production capacity menjadi landasan penting bagi pengambilan keputusan bisnis yang strategis. Informasi ini krusial ketika perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan investasi tambahan pada peralatan atau fasilitas produksi guna meningkatkan jumlah maksimum produk.
Selain itu, data ini juga relevan dalam mengevaluasi potensi ekspansi pasar atau bahkan mempertimbangkan opsi outsourcing untuk memenuhi permintaan yang melebihi kapasitas internal.
d. Mendasari Implementasi Just-in-Time Manufacturing
Pemahaman yang mendalam tentang jumlah produk maksimal tersebut merupakan prasyarat penting untuk keberhasilan implementasi filosofi produksi ramping seperti just-in-time manufacturing.
Sistem ini mengandalkan aliran produksi yang sangat efisien dan tepat waktu, di mana persediaan disimpan seminimal mungkin. Tanpa mengetahui batas kemampuan produksi di setiap tahapan, akan sulit untuk mengatur kedatangan bahan baku dan jadwal produksi yang sesuai dengan prinsip JIT.
e. Integrasi dengan Sistem Perencanaan Perusahaan (ERP)
Perhitungan production capacity yang akurat sangat penting untuk integrasi yang efektif dengan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), termasuk sistem ERP untuk perusahaan tekstil atau sistem ERP lainnya yang digunakan di berbagai industri.
Data kapasitas yang tepat memungkinkan sistem ERP untuk menghasilkan jadwal produksi yang realistis, mengelola tingkat inventaris secara optimal, merencanakan kebutuhan sumber daya, dan melakukan perencanaan jumlah produk maksimal yang lebih komprehensif dan terintegrasi.
f. Mengidentifikasi dan Mengatasi Bottleneck Produksi
Melalui analisis production capacity di setiap tahapan, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi bottleneck atau hambatan dalam alur produksi. Bottleneck adalah titik dalam proses yang membatasi kecepatan produksi keseluruhan.
Dengan mengetahui lokasi bottleneck, perusahaan dapat mengambil tindakan korektif, seperti menambah sumber daya atau meningkatkan efisiensi pada tahap tersebut, untuk meningkatkan throughput dan jumlah produk maksimal secara keseluruhan.
g. Landasan Perencanaan Kapasitas Produksi yang Efektif
Perhitungan production capacity yang akurat adalah fondasi dari perencanaan kapasitas produksi yang efektif. Perencanaan ini melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang mengenai jumlah maksimum produk yang dibutuhkan perusahaan untuk memprediksi permintaan di masa depan dan memenuhi perkiraan tersebut.
Untuk mencapai perencanaan kapasitas yang baik, maka ada beberapa langkah yang bisa diimplementasikan. Di antaranya yaitu:
- Memprediksi Permintaan: Menilai seberapa banyak produk yang diprediksi akan dibutuhkan di masa depan, berdasarkan analisis tren dan permintaan pasar.
- Menilai Kapasitas Produksi yang Diperlukan: Mengidentifikasi kapasitas yang tersedia saat ini dan mengevaluasi apakah itu cukup untuk memenuhi proyeksi permintaan.
- Menyusun Strategi Produksi yang Tepat: Memilih pendekatan produksi yang sesuai, seperti teknik just-in-time atau produksi batch, agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah diperkirakan.
- Memantau dan Menjaga Kontrol Produksi: Terus memonitor proses produksi untuk memastikan bahwa production capacity yang diterapkan tetap efisien dan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Dengan dukungan software manufaktur terbaik, perusahaan dapat memastikan aktual sesuai dengan tujuan perencanaan produksi jangka panjang, memprediksi permintaan masa depan, dan memastikan production capacity mampu memenuhi kebutuhan tersebut secara optimal.
6. Cara Mengukur Kapasitas Produksi di Bisnis Manufaktur
Kapasitas produksi dapat diukur dalam berbagai unit, seperti jumlah produk per jam, per hari, per minggu, atau per bulan. Jumlah tersebut juga akan dihitung berdasarkan beberapa faktor seperti waktu, tenaga kerja, material, dan peralatan.
Untuk menghitung kapasitas produksi, Anda dapat mengikut langkah-langkah berikut:
a. Menentukan Jumlah Mesin yang Tersedia
Langkah pertama dalam mengukur kapasitas produksi adalah menentukan jumlah mesin yang tersedia. Mesin yang dapat digunakan dalam proses produksi menjadi salah satu faktor penentu jumlah maksimum produk.
b. Menghitung Jam Kerja Karyawan
Selanjutnya, hitung jumlah jam kerja yang dapat digunakan oleh karyawan untuk mengoperasikan mesin. Hal ini penting untuk memastikan bahwa waktu kerja dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam proses produksi.
c. Mengukur Waktu Produksi per Unit
Langkah berikutnya adalah mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk. Waktu produksi ini mencakup semua tahap dari mulai bahan baku hingga produk jadi.
d. Menghitung Kapasitas Jam Mesin
Kemudian, hitung total jam mesin yang tersedia selama periode tertentu. Dengan informasi ini, Anda dapat mengetahui batas kapasitas mesin yang dapat digunakan dalam periode yang telah ditentukan.
e. Menghitung Kapasitas Produksi
Terakhir, gabungkan semua data yang telah dihitung sebelumnya untuk menentukan kapasitas produksi total. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana jumlah produk maksimal tersebut dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Selain itu, jumlah maksimum produk ini juga dapat digunakan untuk menghitung efisiensi produksi, yaitu seberapa optimal sumber daya digunakan dalam menghasilkan output dibandingkan kapasitas maksimal yang dimiliki.
7. Rumus Kapasitas Produksi Mesin
Secara umum, rumus untuk menghitung kapasitas produksi adalah jumlah unit yang diproduksi / waktu yang tersedia. Kapasitas produksi juga bisa dihitung dengan memperhitungkan jumlah mesin, shift kerja, tingkat pemanfaatan, dan efisiensi. Cara penghitungan production capacity bervariasi sesuai dengan konteks dan data yang ada.
Rumus menghitung jumlah kebutuhan produksi harian adalah sebagai berikut:
Kapasitas Produksi = (Jumlah Unit yang Diproduksi) / (Waktu Produksi)
Selain rumus dasar perhitungan di atas, terdapat juga beberapa rumus lain seperti:
- Kapasitas Produksi per Shift:
Jumlah Stasiun Kerja atau Mesin/ Lini Produksi x Waktu per Shift (dalam menit) x Produk per Menit
- Kapasitas Produksi per Jam Mesin:
Jumlah Mesin yang Bisa Digunakan x Jam Karyawan Bisa Menggunakan Mesin
- Production capacity dengan Pemanfaatan dan Efisiensi:
Kapasitas Produksi = (Jumlah Mesin/Pekerja) x (Jumlah Shift) x (Pemanfaatan) x (Efisiensi)
- Production capacity dengan Laju Produksi:
Laju Produksi = Total Output / Waktu
Rumus tersebut memberikan gambaran secara umum. Kapasitas produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk efisiensi mesin, kualitas bahan baku, dan keterampilan tenaga kerja.
Dengan memahami beragam metode perhitungan jumlah kebutuhan produksi harian, perusahaan dapat merencanakan kapasitas dengan lebih efektif dan efisien agar mampu memenuhi permintaan pasar secara optimal.
Baca juga: Apa itu Produksi Massal, Ciri, Jenis, serta Contohnya
8. Contoh Cara Menghitung Kapasitas Produksi Mesin
Contoh kapasitas produksi mencakup kedai kopi yang mampu menghasilkan 120 kopi per hari, pabrik kardus yang memproduksi 160 unit per mesin per shift, dan pabrik bir yang memproduksi beberapa krat botol bir dalam periode waktu tertentu.
Kapasitas produksi diukur berdasarkan jumlah maksimum produk yang dapat diproduksi perusahaan dalam waktu tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti mesin, tenaga kerja, dan bahan baku.
Untuk lebih mudah memahaminya, berikut adalah contoh cara menghitung kebutuhan produksi harian garmen. Misalnya, sebuah pabrik memiliki 10 mesin yang masing-masing dapat beroperasi selama 8 jam per hari.
Jika tingkat efisiensi mesin tersebut adalah 80%, maka jumlah kebutuhan produksi harian dapat dihitung dengan mengalikan jumlah mesin, jam kerja per hari, dan persentase efisiensi. Hasilnya, kapasitas produksi harian pabrik garmen tersebut adalah 10 mesin x 8 jam/hari x 80% = 640 unit per hari.
Pemahaman yang baik terhadap berbagai metode perhitungan production capacity sangat penting bagi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat merencanakan kebutuhan produksi secara tepat, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menyesuaikan jumlah produk dengan permintaan pasar.
Perencanaan jumlah maksimum produk yang efektif dan efisien membantu mencegah kelebihan atau kekurangan produksi, sehingga mendukung kelancaran operasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
9. Strategi Efektif untuk Mengoptimalkan Kapasitas Produksi di Manufaktur

Untuk mengoptimalkan proses produksi, perusahaan manufaktur membutuhkan pendekatan strategis yang berkaitan dengan berbagai aspek operasional. Berikut ini beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mengoptimalkan production capacity dengan efektif, yaitu:
a. Implementasi Master Production Schedule (MPS) yang Efektif
Master production schedule membantu dalam merencanakan produksi secara rinci, termasuk jadwal produksi, kebutuhan sumber daya, dan perkiraan pengiriman. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan production capacity secara keseluruhan.
b. Optimasi Proses Produksi
Penerapan prinsip-prinsip lean manufacturing dapat membantu mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam alur kerja, sehingga meningkatkan efisiensi dan production capacity. Proses yang lebih ramping akan mengurangi waktu siklus dan memungkinkan perusahaan menghasilkan lebih banyak produk dengan sumber daya yang sama.
c. Investasi dalam Teknologi dan Otomatisasi
Investasi dalam teknologi dan otomatisasi memiliki dampak signifikan terhadap production capacity. Penggunaan software manufaktur ScaleOcean, misalnya, dapat mengotomatiskan berbagai tugas, mulai dari penjadwalan produksi hingga pelacakan inventaris, sehingga meningkatkan efisiensi dan production capacity. Teknologi juga dapat membantu mengurangi kesalahan manusia dan mempercepat proses produksi.
d. Peningkatan Keterampilan dan Pelatihan Tenaga Kerja
Karyawan yang terlatih dengan baik akan bekerja lebih efisien dan menghasilkan output yang lebih berkualitas, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan kapasitas produksi. Selain itu, tenaga kerja yang kompeten dapat membantu dalam merawat mesin dengan lebih baik, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya overhead pabrik akibat kerusakan atau downtime.
e. Pemeliharaan Peralatan Produksi yang Efektif
Jadwal pemeliharaan rutin dan proaktif akan mengurangi risiko kerusakan mesin yang tidak terduga, yang dapat menyebabkan downtime dan menurunkan production capacity. Dengan peralatan yang selalu siap digunakan, perusahaan dapat memastikan kelancaran proses produksi.
f. Manajemen Inventaris yang Strategis
Ketersediaan bahan baku yang tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai akan mencegah terjadinya kekurangan yang dapat menghentikan produksi. Sebaliknya, kelebihan inventaris dapat memakan ruang dan modal yang seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan production capacity.
g. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Long-term capacity planning sangat penting untuk memastikan production capacity perusahaan selaras dengan pertumbuhan bisnis dan perkiraan permintaan di masa depan. Perencanaan jangka panjang ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kapan investasi tambahan pada sumber daya atau fasilitas mungkin diperlukan untuk mempertahankan daya saing.
Baca juga: 22 Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Pabrik
10. Kesimpulan
Kesimpulannya, penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengetahui cara menghitung kapasitas produksi dan melakukan strategi optimasi untuk menetapkan jumlah maksimum produk yang tepat agar dapat memenuhi permintaan pasar tepat waktu, dengan biaya yang minimal serta output yang maksimal.
Untuk mengotomatiskan pengelolaan kapasitas produksi sesuai dengan kebutuhan produksi Anda, Software Manufaktur ScaleOcean adalah solusi terbaiknya. Software tersebut dapat membantu perusahaan mencapai produktivitas yang lebih tinggi, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan daya saing di pasar. Coba demo gratis sekarang juga!
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan kapasitas produksi?
Kapasitas produksi adalah jumlah produk maksimum yang dapat diproduksi oleh perusahaan dalam periode tertentu. Faktor-faktor seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan sumber daya lainnya berperan penting dalam menentukan kapasitas ini. Setiap elemen tersebut berkontribusi untuk mencapai potensi produksi optimal.
2. Apa saja jenis kapasitas produksi?
Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat tiga jenis kapasitas produksi, yaitu kapasitas desain, kapasitas efektif, dan kapasitas efisien. Masing-masing jenis kapasitas ini memiliki peran penting dalam merencanakan dan mengelola proses produksi untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Apa rumus untuk kapasitas produksi?
Cara dasar untuk menentukan kapasitas produksi adalah dengan mengalikan jumlah kapasitas stasiun kerja yang tersedia dengan waktu yang ada dalam satu shift kerja. Contohnya, jika kapasitas desain mesin adalah 10 unit per jam dan shift kerja berlangsung selama 8 jam, maka kapasitas produksi mesin tersebut mencapai 80 unit per shift.
4. Bagaimana cara mengukur kapasitas produksi?
Cara yang paling umum untuk mengukur kapasitas produksi adalah dengan menggunakan Utilization, yang menghitung persentase waktu penggunaan mesin atau proses. Misalnya, jika mesin beroperasi selama 8 jam dari total 10 jam kerja, tingkat utilisasinya adalah 80%. Alternatif lain untuk mengukur kapasitas adalah dengan menggunakan OEE (Overall Equipment Effectiveness).
5. Apa yang harus perusahaan lakukan untuk mengatasi kelebihan produksi?
Perusahaan harus beralih ke pendekatan yang lebih cerdas, tingkatkan akurasi peramalan permintaan dan terapkan produksi yang lebih fleksibel (seperti prinsip Just-in-Time atau Lean Manufacturing). Tujuannya adalah memproduksi hanya saat ada permintaan nyata atau saat perkiraan sangat akurat.


