Tahukah Anda, salah satu penyebab terganggunya alur produksi di perusahaan manufaktur sering kali berkaitan dengan pengelolaan bahan baku? Material control (pengendalian material) adalah fungsi manajemen yang bertanggung jawab atas proses perolehan, penyimpanan, penanganan, dan pemanfaatan material secara efisien untuk mengurangi pemborosan.
Memahami tujuan dan tugas material control menjadi langkah krusial untuk menjaga efisiensi dan kestabilan operasional perusahaan. Tanpa peran ini, risiko pemborosan, keterlambatan, hingga kerugian finansial bisa meningkat.
Melalui artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap mengenai pengertian, tujuan, dan tanggung jawab material control, termasuk tantangan serta acuan gaji di industri manufaktur. Informasi ini dapat membantu perusahaan meningkatkan pengelolaan bahan secara lebih strategis dan efisien.

- Material control adalah fungsi manajemen yang mengelola perolehan, penyimpanan, dan penggunaan material untuk mengurangi pemborosan.
- Tujuan material control mencakup mengelola bahan baku tepat waktu, merencanakan persediaan, dan menjaga akurasi inventaris.
- Tugas material control meliputi mengatur pengiriman dan penerimaan, memastikan sertifikasi, menghubungi pemasok, menjaga sistem manajemen material, dan menyiapkan laporan terkait material.
- Software manufaktur ScaleOcean, solusi digital terbaik yang dapat mengoptimalkan proses material control.
Pengertian Material Control
Material control adalah fungsi manajerial yang mengatur proses perolehan, penyimpanan, penanganan, dan pemanfaatan material secara efisien guna mengurangi pemborosan dan kerugian. Aktivitas ini mencakup pengadaan, penerimaan, penyimpanan, serta pengawasan terhadap persediaan material.
Dalam praktiknya, material control menjadi landasan penting bagi kelancaran proses produksi di industri manufaktur. Aktivitas ini mencakup pengadaan bahan baku, verifikasi saat penerimaan barang, pengaturan sistem penyimpanan, serta pemantauan stok secara berkala.
Salah satu elemen kunci dalam proses ini adalah peran petugas material control. Petugas material control bertanggung jawab dalam memastikan seluruh kebutuhan material tersedia tepat waktu. Mereka memantau tingkat persediaan secara rutin, lalu melakukan pemesanan ulang sesuai kebutuhan produksi agar proses operasional tidak terganggu.
Melalui pengendalian yang akurat, petugas material control membantu perusahaan menekan biaya akibat kelebihan stok atau pembelian mendadak. Efisiensi ini kemudian berpengaruh terhadap struktur biaya produksi dan daya saing harga produk di pasar.
Peran Material Control untuk Bisnis Manufaktur
Dalam perusahaan manufaktur, peran material control sangat penting untuk keberlangsungan alur proses produksi. Berikut adalah beberapa tujuan material control dalam proses produksi perusahaan manufaktur:
1. Mengelola Material Control
Pengendalian material memiliki peran penting dalam mengelola penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan baku di perusahaan manufaktur. Mereka memastikan material tersedia tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan untuk kelancaran proses produksi.
2. Merencanakan dan Memantau Persediaan
Material control bertanggung jawab untuk merencanakan dan memantau persediaan material dalam proses manufaktur. Metode MRP digunakan untuk menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan berdasarkan jadwal produksi, yang memudahkan pengelolaan dan perencanaan kebutuhan material secara efisien.
3. Mengendalikan Pemborosan
Tidak hanya itu, peran material handling adalah membantu perusahaan menekan biaya dengan menghindari kelebihan stok dan kerugian akibat bahan rusak. Petugas memastikan material digunakan secara optimal, sehingga pengeluaran tidak membengkak dan biaya produksi tetap efisien dari waktu ke waktu.
4. Memastikan Material Tersedia Saat Dibutuhkan Tanpa Terlambat
Salah satu fungsi penting material control adalah menjamin ketersediaan bahan tepat waktu dan dalam jumlah sesuai. Dengan memantau pergerakan stok secara berkala, perusahaan bisa menghindari keterlambatan yang dapat menghentikan jalannya proses produksi.
5. Menjaga Akurasi Inventaris
Material control juga berperan dalam menjaga keakuratan data persediaan. Dengan pencatatan dan pemantauan yang konsisten, perusahaan memiliki dasar yang jelas untuk merencanakan kebutuhan produksi, mengatur pembelian, dan menghindari kekurangan stok mendadak.
6. Inspeksi dan Pengujian Bahan Baku Sebelum Produksi
Material control memastikan bahwa semua bahan baku yang akan digunakan dalam produksi telah diperiksa dan diuji terlebih dahulu untuk memenuhi spesifikasi perusahaan. Proses ini penting untuk menjaga kualitas dan menghindari terhentinya produksi.
Tugas Material Control di Perusahaan Manufaktur
Tugas material control adalah menjamin ketersediaan serta kelancaran aliran material dalam proses produksi, pengadaan, atau proyek. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola stok, mengontrol inventaris, dan berkoordinasi dengan berbagai departemen terkait.
Berikut adalah beberapa tugas utama seorang material control:
1. Mengatur Pengiriman dan Penerimaan Barang dan Bahan
Salah satu tugas material control adalah mengelola logistik inbound dan outbound. Proses ini mencakup koordinasi dengan pemasok untuk mengatur pengiriman dan penerimaan barang dan bahan sesuai jadwal produksi.
Petugas pengendalian material memastikan bahwa proses bongkar muat berjalan efisien dan barang yang diterima sesuai dengan pesanan, baik dari segi kuantitas maupun spesifikasi.
2. Memastikan Sertifikasi Bahan dan Peralatan
Tanggung jawab pengendalian material juga meliputi verifikasi bahwa semua bahan dan peralatan yang masuk memiliki sertifikasi yang diperlukan sesuai dengan standar kualitas dan regulasi industri.
Petugas material control harus memastikan bahwa dokumentasi yang relevan lengkap dan valid sebelum material digunakan dalam proses produksi, untuk menjamin keamanan dan kualitas produk akhir.
3. Menghubungi Pemasok untuk Ketepatan Waktu
Petugas material control secara aktif menghubungi pemasok untuk memastikan barang dan bahan disampaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.
Tindakan proaktif ini sangat penting untuk mencegah keterlambatan produksi akibat kekurangan material. Komunikasi yang efektif dengan pemasok juga membantu dalam membangun hubungan yang baik dan memastikan kelancaran pasokan.
4. Menjaga Sistem Manajemen Material
Tugas pengendalian material mencakup pengelolaan dan pemeliharaan sistem manajemen material, baik yang manual maupun berbasis digital. Hal ini melibatkan pencatatan yang akurat dari setiap pergerakan material, pembaruan data inventaris, dan memastikan integritas data.
Dalam konteks ini, metode penilaian inventaris seperti FIFO, FEFO, LIFO, dan average dapat Anda gunakan untuk mengelola persediaan dalam sistem untuk tujuan akuntansi dan pelaporan biaya.
5. Menyiapkan Laporan Penerimaan dan Pengiriman serta Kinerja Pemasok
Petugas material handling bertanggung jawab melakukan dokumentasi yang membutuhkan pencatatan lengkap aktivitas material, seperti penerimaan, pengiriman, dan pemakaian. Selain itu, dokumen terstruktur memudahkan audit dan pelacakan setiap transaksi.
Selain itu, mereka juga menganalisis dan melaporkan kinerja pemasok berdasarkan ketepatan waktu pengiriman, kualitas barang, dan faktor-faktor lainnya. Laporan ini membantu manajemen dalam mengevaluasi efektivitas rantai pasok.
6. Mengelola Persediaan Material
Tugas material handling adalah mengidentifikasi kebutuhan material, pengaturan pemesanan ulang, serta pemantauan stok secara berkala. Selain itu, material control memastikan ketersediaan barang sesuai permintaan produksi. Dengan demikian, proses produksi tetap berjalan tanpa gangguan.
7. Mengontrol Aliran Material
Tanggung jawab lain material control adalah memastikan aliran masuk dan keluar bahan berjalan tepat waktu serta sesuai permintaan. Di sisi lain, mereka juga mengelola proses pengiriman dan penerimaan material agar tidak terjadi penumpukan atau keterlambatan yang berdampak pada operasional perusahaan.
8. Koordinasi dengan Departemen Lain
Agar pengelolaan material berjalan lancar, material control wajib berkoordinasi dengan bagian produksi, pengadaan, dan gudang. Kolaborasi ini membantu menyinkronkan kebutuhan material, menghindari miskomunikasi, serta mempercepat pengambilan keputusan saat terjadi kendala di lapangan.
9. Memastikan Kualitas Material
Selain memastikan ketersediaan, material control juga memeriksa kualitas material yang diterima. Mereka melakukan pengujian dan verifikasi untuk memastikan bahwa bahan memenuhi standar produksi. Hal ini penting untuk menjaga kualitas output serta menghindari kerugian akibat material yang tidak layak.
10. Mengoptimalkan Penggunaan Material
Material control melakukan analisis rutin terhadap penggunaan bahan untuk mencari potensi penghematan. Mereka juga mengusulkan perbaikan dalam proses kerja guna meningkatkan efisiensi. Dengan strategi ini, perusahaan dapat menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas produksi.
Tugas material control dapat Anda lakukan secara otomatis dengan menggunakan software material requirement planning. Dengan menggunakan data real-time dan laporan terintegrasi, software ini dapat membuat proses material control lebih efisien, serta meningkatkan akurasi pengelolaan bahan, dan mendukung kelancaran produksi secara menyeluruh.
Baca juga: Kelebihan ERP Manufaktur bagi Raw Materials Inventory
Tantangan Material Control di Perusahaan Manufaktur
Dalam menjalankan tugasnya, ada beberapa tantangan yang biasanya dihadapi material control yang dapat berpengaruh pada produktivitas dan keberlangsungan operasional perusahaan. Beberapa tantangan dan solusi material handling adalah sebagai berikut:
1. Fluktuasi Harga dan Ketersediaan Material
Tidak jarang terjadi ketidakseimbangan harga dan ketersediaan bahan baku dalam perusahaan manufaktur, masalah ini akan berdampak signifikan pada biaya produksi yang membengkak dan jadwal produksi yang berantakan. Tantangan seperti ini bisa terjadi karena beberapa faktor, bisa dari perubahan kebijakan, konflik, dan bencana alam.
Manajemen material dapat melakukan diversifikasi supplier untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber, juga akan membantu menghindari gangguan pasokan yang mungkin terjadi. Penting untuk menggunakan kontrak harga tetap dengan supplier untuk mengunci harga material untuk periode tertentu.
2. Pengelolaan Persediaan
Pengelolaan persediaan juga dapat menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan efisien. Sehingga dapat berakibat pada kelebihan stok yang bisa menghabiskan ruang, dan meningkatkan biaya persediaan. Atau kekurangan stok yang bisa menghentikan jalannya produksi.
Oleh karena itu, sistem manufaktur yang terintegrasi sangat dibutuhkan untuk memantau dan mengatur ketersediaan bahan secara real-time, agar proses produksi tetap berjalan lancar dan efisien. Sistem ini juga membantu mengurangi risiko human error dalam pencatatan stok.
3. Kualitas Material
Tantangan lain material control adalah dalam hal kualitas bahan baku atau sumber daya produksi asli yang seringkali terjadi karena ketidaksesuaian spesifikasi dengan produk yang telah diterima. Karena penting bagi seorang manajer material untuk memastikan kualitas bahan yang konsisten untuk menjaga standarisasi output barang.
Untuk mempertahankan kualitas tersebut, Anda dapat menerapkan standar kualitas yang ketat dan kerjasama yang baik dengan supplier. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi manajemen material untuk memastikan kualitas yang sama dan kebutuhan kualitas yang sangat membantu perusahaan manufaktur.
4. Pengelolaan Supplier
Satu tantangan yang sering terjadi dalam material handling adalah terjadinya keterlambatan pengiriman, kesalahan pengiriman, ataupun penurunan kualitas material yang tidak diantisipasi oleh supplier terlebih dahulu.
Untuk itu penting bagi perusahaan manufaktur untuk melaksanakan audit dan evaluasi supplier secara rutin. Hal ini bertujuan agar supplier dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Penentuan Gaji Material Control
Perlu diketahui juga, bahwa upah kerja atau gaji pengendalian material di perusahaan manufaktur berbeda-beda, tergantung beberapa faktor penentu. Setelah memahami apa saja tantangan dan tugas pengendalian material, berikut ini akan dibahas beberapa aspek yang dapat mempengaruhi penentuan gaji material control:
1. Tingkat Pengalaman
Gaji material control ditentukan dari aspek paling penting, yaitu tingkat pengalaman kerja. Seorang manajer material yang memiliki pengalaman kerja lebih panjang, memungkinkan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Sederhananya, seorang kepada manager material dengan pengalaman kerja bertahun-tahun akan memiliki gaji yang lebih tinggi daripada seorang staf junior.
2. Kualifikasi dan Keahlian
Faktor penentu berikutnya ada kualifikasi dan keahlian yang dimiliki seorang manajer material. Mereka yang memiliki gelar atau sertifikasi khusus di bidang terkait seperti teknik industri atau manajemen rantai pasok akan meningkatkan nilai karyawan dan berpotensi memiliki gaji tinggi. Sama halnya dengan pengendalian material yang memiliki keahlian spesifik seperti penggunaan sistem ERP atau analisis data dengan akurat.
3. Lingkup Tanggung Jawab
Dalam proses kerjanya, semakin besar tanggung jawab yang diemban pengendalian material, maka semakin besar juga kemungkinan gaji yang didapat. Seperti perbedaan tanggung jawab dalam hal pengelolaan jumlah material yang besar ataupun kerja sama dengan banyaknya supplier yang berbeda.
4. Ukuran dan Jenis Perusahaan
Biasanya perusahaan besar yang memiliki operasional lebih kompleks akan menawarkan gaji yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan perusahaan kecil yang baru merintis. Seperti perusahaan multinasional yang mungkin menawarkan paket kompensasi yang lebih kompetitif, seperti manfaat asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun yang disediakan.
5. Lokasi Geografis
Penentuan gaji material control yang terakhir adalah lokasi geografis dimana perusahaan manufaktur berada. Jika perusahaan tersebut berada di kota besar dengan biaya hidup yang tinggi, maka kemungkinan pengendalian material akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi karena menyesuaikan dengan biaya hidup yang dikeluarkan.
Kesimpulan
Tugas material control tidak hanya memastikan ketersediaan bahan, tetapi juga menjaga kelancaran proses produksi dan efisiensi biaya. Dengan pengelolaan material yang terstruktur dan terintegrasi, perusahaan manufaktur dapat meminimalkan risiko keterlambatan, pemborosan, serta menjaga kesinambungan operasional di setiap lini produksi.
Untuk membantu Anda mengelola proses ini secara menyeluruh, gunakan Software Manufaktur ScaleOcean. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan kontrol material, perencanaan produksi, hingga manajemen inventaris secara real-time, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, visibilitas data, dan akurasi.
FAQ:
1. Apa saja tugas material control?
Tugas utama material control adalah mengelola material proyek di lapangan, yang meliputi pengecekan, pengaturan, dan penyediaan material ke lokasi kerja sesuai kebutuhan. Material control memastikan bahwa pasokan material berjalan lancar dan tepat waktu untuk mendukung kelancaran proses pekerjaan di setiap area proyek.
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen material?
Manajemen material adalah bagian penting dari manajemen rantai pasokan yang fokus pada perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi kebutuhan material di perusahaan atau organisasi. Fungsi ini memastikan ketersediaan bahan yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan biaya yang efisien untuk mendukung operasional perusahaan.
3. Apa itu material dalam perusahaan?
Material dalam perusahaan merujuk pada bahan mentah atau bahan baku yang diolah untuk proses produksi. Bahan tersebut dapat diperoleh melalui pembelian lokal, impor, atau pengolahan internal perusahaan. Secara umum, material adalah berbagai bahan yang digunakan untuk membuat produk jadi dalam industri.
4. Apa tujuan pengendalian material?
Tujuan pengendalian material adalah untuk meminimalkan pemborosan dan kehilangan material yang bisa terjadi akibat kesalahan dalam penyimpanan, pengeluaran, atau penanganannya. Sistem pengendalian ini membantu memastikan penggunaan material yang lebih efisien dan mengurangi kerugian yang tidak perlu dalam proses produksi atau operasional.