Dalam dunia pengelolaan persediaan, ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan urutan pengeluaran barang dari gudang. Metode ini mempengaruhi bagaimana biaya persediaan dihitung dan bagaimana perusahaan mengelola stok mereka. Diantaranya adalah metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average.
Berbagai metode penyimpanan FIFO (First In, First Out), FEFO (First Expired, First Out), LIFO (Last In, First Out), dan Average penting untuk diterapkan sesuai dengan persediaan yang harus Anda kelola. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, dan pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada jenis bisnis dan kebutuhan operasional.
Artikel ini akan membahas keempat metode tersebut, cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya dalam pengelolaan persediaan. Pahami selengkapnya di sini!
- FIFO, FEFO, LIFO, dan Average adalah metode pendekatan dalam pengelolaan persediaan, di mana FIFO (first in, first out), FEFO (first expired, first out), LIFO (last in, first out), dan Average (rata-rata) memiliki peran unik.
- Perbedaan FIFO, FEFO, LIFO, dan Average terletak pada prinsip, produk yang cocok, output, fleksibilitas, dan tingkat kompleksitas, yang mempengaruhi laporan keuangan serta operasional gudang.
- Tips Memilih FIFO, FEFO, LIFO, dan Average dengan mengenali karakteristik produk, mempertimbangkan kebutuhan pelanggan, menganalisis proses operasional, dan konsultasi dengan ahli.
- Software inventory ScaleOcean menyediakan solusi terintegrasi untuk mengelola stok dengan berbagai metode, mengurangi kesalahan manual, dan memastikan rotasi stok yang akurat sesuai pilihan bisnis.
Pengertian FIFO, FEFO, LIFO, dan Average
Metode pengelolaan persediaan seperti FIFO, FEFO, LIFO, dan Average memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana barang dikeluarkan dari inventory stock dan bagaimana biaya persediaan dihitung. Setiap metode memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola persediaan barang di perusahaan.
Di bagian ini, kita akan membahas pengertian masing-masing metode secara rinci untuk memberikan gambaran yang jelas tentang cara kerjanya dalam praktik bisnis, diantaranya:
1. Apa itu FIFO (First In, First Out)
Metode FIFO (First In, First Out) adalah metode yang mengatur agar barang yang pertama kali masuk ke gudang menjadi barang pertama yang keluar. Metode ini sangat cocok diterapkan pada barang-barang yang memiliki masa kadaluarsa atau mudah rusak, seperti produk makanan dan minuman.
Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memastikan barang yang lebih lama disimpan tidak terbuang sia-sia atau menjadi rusak, terutama untuk produk yang memiliki masa kadaluarsa atau sifat mudah rusak.
Keunggulan FIFO terletak pada kemampuannya untuk mengurangi risiko kerugian akibat barang kadaluarsa, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan, serta memastikan rotasi barang yang lebih teratur.
2. Apa itu FEFO (First Expired, First Out)
FEFO (First Expired, First Out) adalah metode yang memastikan barang dengan masa kadaluarsa terdekat dikeluarkan terlebih dahulu, yang sangat penting diterapkan dalam sistem manajemen inventory di industri farmasi, makanan, dan minuman yang memiliki tanggal kedaluwarsa yang ketat.
Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mencegah penumpukan barang yang hampir kadaluarsa dan mengurangi potensi kerugian akibat produk yang tidak dapat dijual lagi.
Keunggulan FEFO terletak pada kemampuannya untuk meminimalkan risiko kehilangan produk yang tidak dapat digunakan, menjaga kualitas produk yang dijual, dan meningkatkan efisiensi operasional dalam pengelolaan persediaan.
3. Apa itu LIFO (Last In, First Out)
LIFO (Last In, First Out) adalah metode pengelolaan persediaan di mana barang yang terakhir masuk ke gudang akan menjadi barang pertama yang keluar. Metode ini sering digunakan untuk produk yang tidak memiliki masa kadaluarsa atau barang yang sedang tren, di mana produk terbaru yang populer dijual terlebih dahulu.
Tujuan utama dari LIFO adalah untuk memastikan barang yang lebih baru, dan sering kali lebih mahal, dijual terlebih dahulu. Keunggulannya adalah memiliki kemampuan untuk memperhitungkan dampak inflasi dalam laporan keuangan, karena barang yang lebih mahal dihitung sebagai barang yang terjual, yang dapat mengurangi pajak yang harus dibayar perusahaan.
Penerapan metode penilaian persediaan ini harus dihitung agar pengendalian persediaan lebih optimal. Anda bisa memahami perhitungan LIFO yang akurat, untuk memastikan bahwa barang yang lebih baru dan lebih mahal dihitung sebagai barang yang terjual terlebih dahulu, sehingga dapat mencerminkan kondisi keuangan yang lebih tepat.
4. Apa itu Average (Metode Rata-Rata)
Metode Average adalah metode yang menghitung biaya rata-rata per unit barang tanpa memperhatikan urutan masuk atau kadaluarsa produk. Metode ini cocok diterapkan pada produk homogen yang tidak memiliki tanggal kadaluarsa dan dijual dengan harga yang seragam.
Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menyederhanakan proses pencatatan dan pengelolaan persediaan, terutama ketika harga barang sering berubah. Keunggulan dari metode ini adalah memberikan stabilitas dalam laporan keuangan, karena biaya per unit dihitung berdasarkan rata-rata, sehingga memudahkan pengelolaan persediaan dan pelaporan keuangan.
Average cost sebagai metode penilaian persediaan juga dapat mengelola persediaan dengan fluktuasi harga yang besar, serta kemampuannya untuk menghindari kompleksitas yang terkait dengan metode FIFO atau LIFO.
Baca juga: 6 Tahap Implementasi Aplikasi Stok Barang pada Bisnis
Perbedaan FIFO, FEFO, LIFO, dan Average
Dalam pengelolaan persediaan, setiap metode memiliki cara yang berbeda dalam menentukan urutan barang yang keluar dari gudang. FIFO, FEFO, LIFO, dan Average adalah empat metode yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mengelola stok barang mereka.
Masing-masing metode memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja, penerapannya, serta dampaknya terhadap laporan keuangan dan operasi manajemen gudang. Berikut ini akan diuraikan perbedaan antara keempat metode tersebut untuk membantu memahami bagaimana memilih metode yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan bisnis.
| Aspek | FIFO | FEFO | LIFO | Average |
|---|---|---|---|---|
| Prinsip | Barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama dikeluarkan | Barang yang masa kadaluarsa terdekat akan dikeluarkan pertama | Barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama keluar | Hitung biaya rata-rata per-unit semua barang di gudang tanpa memperhatikan urutan masuk |
| Cocok untuk | Produk dengan masa kadaluarsa, seperti makanan atau obat | Produk yang memiliki tanggal kedaluwarsa ketat, seperti F&B, dan farmasi | Produk yang tidak memiliki kadaluarsa atau yang sedang tren, seperti fashion atau elektronik. | Produk homogen dan dijual dengan harga seragam. |
| Output | Mengurangi risiko kerugian akibat produk kadaluarsa. | Barang yang paling dekat tanggal kedaluwarsanya terjual terlebih dahulu. | Barang terbaru biasanya memiliki harga lebih tinggi dan terjual lebih dulu. | Biaya rata-rata untuk setiap unit barang untuk menyederhanakan perhitungan dan pelaporan. |
| Fleksibilitas Pengelolaan | Fleksibel untuk berbagai industri, terutama barang dengan masa simpan yang panjang | Kurang fleksibel untuk produk yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa atau tidak memerlukan pengawasan ketat | Fleksibel digunakan untuk produk yang memiliki fluktuasi harga tinggi | Lebih mudah diterapkan untuk produk dengan sedikit variasi harga atau produk yang serupa |
| Kompleksitas | Memerlukan pemantauan lebih terhadap barang lebih lama, terutama stok yang besar dan bervariasi | Administrasi lebih rumit karena harus mengelola stok berdasarkan tanggal kedaluwarsa | Pelaporan lebih kompleks, terutama untuk produk yang memiliki fluktuasi harga tinggi | Administrasi mudah karena hanya perlu menghitung biaya rata-rata per unit, untuk perhitungan persediaan dan laporan keuangan. |
Dari perbedaan metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average, perusahaan dapat memilih metode yang tepat untuk membantu mengoptimalkan mengoptimalkan arus kas, mengurangi pemborosan, serta memastikan laporan keuangan yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi pasar.
Selain itu, pemahaman yang baik tentang metode ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dalam pengelolaan persediaan, menghindari kerugian, dan mematuhi peraturan pajak yang berlaku.
Kekurangan dan Kelebihan FIFO, FEFO, LIFO, dan Average
Setiap metode pengelolaan persediaan FIFO, FEFO, LIFO, dan Average, memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan keuangan mereka. Meskipun metode-metode ini memiliki keunggulannya sendiri, penerapannya juga membawa tantangan atau keterbatasan.
Berikut kelebihan dan kekurangan metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average yang harus dipahami agar mudah dalam menentukan pilihan yang tepat dalam pengelolaan persediaan perusahaan:
1. Metode FIFO
Dengan memprioritaskan pengeluaran barang yang sudah lama disimpan, FIFO dapat meminimalkan risiko barang rusak akibat waktu simpan yang terlalu lama. Berikut ini kelebihan dan kekurangan metode FIFO (First In, First Out), yaitu:
| Kelebihan FIFO | Kekurangan FIFO |
|---|---|
|
|
Memahami kelebihan dan kekurangan FIFO penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa metode ini digunakan dengan tepat sesuai dengan jenis bisnis dan kebutuhan operasional mereka.
2. Metode FEFO
Dalam metode FEFO, barang yang akan kadaluarsa atau telah kadaluarsa akan dikeluarkan lebih dulu. Sehingga dapat dipastikan kualitas produk yang diterima konsumen masih baik dan tidak membahayakan kesehatan. Berikut kelebihan dan kekurangan metode FEFO (First Expired, First Out) adalah sebagai berikut:
| Kelebihan FEFO | Kekurangan FEFO |
|---|---|
|
|
Memahami kelebihan dan kekurangan FEFO sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan penerapan metode ini berjalan efektif dan efisien. Hal ini akan membantu perusahaan untuk memilih metode yang tepat sesuai dengan jenis produk yang dikelola, serta mengoptimalkan pengelolaan persediaan secara keseluruhan.
3. Metode LIFO
Metode LIFO (Last In, First Out) memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam pengelolaan persediaan mereka. Meskipun LIFO dapat memberikan manfaat tertentu dalam kondisi pasar tertentu, seperti inflasi, ada juga beberapa tantangan yang harus diperhatikan.
Berikut kelebihan dan kekurangan metode LIFO (Last In, First Out) adalah sebagai berikut:
| Kelebihan LIFO | Kekurangan LIFO |
|---|---|
|
|
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan LIFO, perusahaan dapat memaksimalkan manfaat metode ini sekaligus menghindari potensi masalah yang dapat muncul. Selain itu, perusahaan juga akan mudah dalam memilih strategi yang paling sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan keuangan bisnis.
4. Metode Average (Rata-Rata)
Metode Average Cost adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengelola persediaan dengan menghitung biaya rata-rata per unit barang. Meskipun metode average inventory menawarkan kemudahan dan stabilitas dalam perhitungan, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami agar perusahaan dapat memaksimalkan manfaatnya.
Berikut kelebihan dan kekurangan metode average dalam penerapannya di perusahaan, yaitu:
| Kelebihan Average | Kekurangan Average |
|---|---|
|
|
Untuk mengoptimalkan metode ini, Anda bisa menggunakan software manajemen inventory yang dapat mengoptimalkan persediaan dengan berbagai metode yang sesuai dengan perusahaan Anda. Sistem dapat menawarkan sistem yang terintegrasi, serta memberikan fleksibilitas yang luar biasa bagi perusahaan dari berbagai industri.
Anda bisa menggunakan software inventory terbaik ScaleOcean yang dapat memberikan solusi sesuai dan menyeluruh untuk mengelola metode penyimpanan FIFO, FEFO, LIFO, hingga Average.
Dengan integrasi seamless dan kustomisasi sistem, ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk memilih metode penyimpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan karakteristik barang yang dikelola.
Lakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean untuk dapatkan sistem yang dapat dikustomisasi dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan dan spesifikasi perusahaan Anda.
Tips Memilih Metode Penyimpanan yang Tepat dan Sesuai
Memilih metode penyimpanan yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan, mengurangi risiko produk kadaluarsa, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menentukan metode penyimpanan yang paling sesuai.
1. Kenali Karakteristik Produk
Setiap produk memiliki karakteristik yang berbeda, seperti umur simpan, ukuran, dan sensitivitas terhadap suhu. Produk dengan masa kedaluwarsa pendek, seperti makanan dan obat-obatan, membutuhkan metode penyimpanan yang memastikan rotasi barang secara tepat, seperti FIFO atau FEFO.
Sementara produk yang tahan lama atau tidak terpengaruh oleh tanggal kedaluwarsa dapat menggunakan metode yang lebih fleksibel seperti LIFO atau Average Cost. Mengenali karakteristik produk akan membantu memilih metode yang paling efisien.
b. Pertimbangkan Kebutuhan Pelanggan
Metode penyimpanan juga harus mempertimbangkan kebutuhan pelanggan. Jika pelanggan membutuhkan pengiriman cepat atau produk dengan usia simpan tertentu, Anda perlu memilih metode yang memungkinkan perputaran stok yang cepat dan efisien.
Misalnya, FIFO sangat cocok untuk memenuhi permintaan produk segar atau barang dengan tanggal kedaluwarsa ketat. Sementara itu, jika pelanggan lebih fokus pada harga, LIFO bisa dipertimbangkan untuk barang yang lebih sensitif terhadap perubahan harga.
Selain jenis pengendalian persediaan yang telah dibahas, Anda juga bisa menggunakan metode perpetual juga dapat digunakan untuk memantau pergerakan barang secara real-time, memastikan bahwa data persediaan selalu akurat dan terbarui.
3. Analisis Proses Operasional
Menganalisis proses operasional perusahaan sangat penting dalam memilih metode penyimpanan. Jika proses operasional mengutamakan efisiensi waktu dan kecepatan, metode seperti FIFO atau LIFO yang lebih terstruktur bisa membantu.
Jika perusahaan memiliki banyak produk dengan harga variatif atau sering mengubah harga barang, Average Cost bisa menyederhanakan perhitungan biaya. Evaluasi juga harus mencakup kapasitas gudang dan peralatan yang tersedia untuk mendukung akuntansi persediaan bisnis dan proses penyimpanan yang efisien.
4. Tinjau Sistem Pelacakan Manajemen
Sistem pelacakan manajemen persediaan yang baik sangat penting dalam memastikan pengelolaan stok berjalan dengan lancar. Pilihan metode penyimpanan harus disesuaikan dengan kemampuan sistem untuk memantau dan mengelola barang, termasuk pelacakan tanggal kedaluwarsa atau harga barang. Dalam konteks ini, aging inventory adalah metode yang membantu perusahaan memantau usia persediaan sehingga barang yang sudah lama tersimpan dapat segera ditindaklanjuti.
Seperti halnya sistem berbasis FIFO atau FEFO yang membutuhkan sistem pelacakan yang lebih canggih untuk memastikan bahwa barang yang lebih lama atau lebih dekat tanggal kedaluwarsanya dikeluarkan terlebih dahulu.
5. Konsultasikan dengan Ahli
Konsultasi dengan ahli dalam manajemen persediaan dapat memberikan pandangan yang lebih objektif mengenai metode penyimpanan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi berbagai faktor.
Mulai dari karakteristik produk, kebutuhan pelanggan, dan kapasitas operasional, serta memberikan rekomendasi metode yang paling efisien dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Proses ini bisa melibatkan pihak ketiga yang berpengalaman untuk membantu meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
Contoh Penerapan Metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average

Setiap metode pengelolaan persediaan memiliki penerapan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik industri dan kebutuhan operasional perusahaan. Masing-masing metode ini memiliki keunggulan dalam konteks tertentu, baik itu untuk memaksimalkan efisiensi, mengurangi kerugian, atau menjaga stabilitas keuangan.
Berikut akan dibahas beberpa contoh penerapan masing-masing metode dalam berbagai industri, diantaranya:
1. Penerapan FIFO (First In, First Out)
FIFO menerapkan prinsip bahwa barang yang pertama kali masuk ke gudang dianggap yang pertama kali dijual atau digunakan. Sebagai contoh, dalam perusahaan manufaktur makanan yang memproduksi minuman ringan. Bahan baku seperti gula dan sirup yang dibeli lebih awal akan digunakan terlebih dahulu untuk menjaga kesegaran dan mencegah kedaluwarsa. Pendekatan ini membantu menjaga kualitas produk dan akurasi nilai persediaan di laporan keuangan.
2. Penerapan FEFO (First Expired, First Out)
Metode FEFO berfokus pada tanggal kedaluwarsa produk, bukan urutan barang masuk. Contohnya, dalam perusahaan farmasi multinasional, sistem manajemen persediaan otomatis akan menandai batch obat yang akan kedaluwarsa lebih cepat agar segera didistribusikan ke pasar. Pendekatan ini tidak hanya efisien secara operasional, tetapi juga penting untuk kepatuhan terhadap regulasi keamanan produk.
3. LIFO (Last In, First Out)
Metode LIFO menerapkan prinsip bahwa barang yang terakhir masuk ke gudang akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu. Strategi ini umumnya digunakan oleh perusahaan besar yang menghadapi fluktuasi harga bahan baku. Misalnya, pada perusahaan logistik atau industri baja, stok terbaru dengan harga pembelian yang lebih tinggi akan digunakan atau dijual lebih dulu.
4. Average Cost Method
Metode average menghitung nilai persediaan berdasarkan rata-rata tertimbang dari seluruh pembelian yang tersedia, baik lama maupun baru. Prinsip ini memberikan nilai yang lebih stabil dan mengurangi dampak fluktuasi harga terhadap laporan keuangan. Contohnya, perusahaan teknologi global yang menggunakan ribuan komponen elektronik dari berbagai pemasok akan menghitung harga rata-rata setiap kali ada pembelian baru.
Kelola Persediaan di Berbagai Metode Menggunakan ScaleOcean

Softwae inventory ScaleOcean dapat mengoptimalkan operasional bisnis Anda, meningkatkan efisiensi, dan memberikan visibilitas penuh dalam setiap aspek. Terutama dalam mengelola persedian menggunakan berbagai metode, seperti FIFO, FEFO, LIFO, atau Average.
Dengan kemampuan integrasi seamless, ScaleOcean dapat memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan persediaan bagi perusahaan dari berbagai industri. Anda dapat melakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim ScaleOcean untuk mendapatkan solusi terbaik untuk perusahaan Anda.
Berikut beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan metode persediaan dan manajemen gudang, diantaranya:
- Real-Time Inventory Tracking: Pemantauan persediaan real-time untuk memastikan informasi mengenai stok barang selalu terbarui, termasuk kuantitas dan lokasi produk.
- Automated Replenishment: Mengotomatiskan proses pemesanan ulang barang berdasarkan stok yang ada dan prediksi permintaan. Pengguna dapat mengatur ambang batas stok minimum untuk otomatis mengisi ulang inventaris sebelum kehabisan.
- Expiry Date Management (untuk FEFO): Memungkinkan pengelolaan tanggal kedaluwarsa produk yang masuk ke dalam sistem, memberi peringatan otomatis saat tanggal kedaluwarsa mendekat.
- Batch and Serial Number Tracking: Memungkinkan pengelolaan yang lebih rinci terhadap setiap item dalam inventaris, terutama untuk produk yang memerlukan pelacakan per batch.
- Customizable Reporting: Menyediakan laporan yang dapat disesuaikan untuk memantau performa stok berdasarkan metode penyimpanan tertentu (FIFO, FEFO, LIFO, Average).
- Multi-Warehouse Management: Dapat melakukan inventory control di beberapa lokasi atau gudang secara bersamaan, dengan perhitungan stok yang terintegrasi dan sinkron di seluruh cabang atau lokasi.
Dengan fitur-fitur ini, sistem dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan inventaris mereka, baik dalam segi biaya, efisiensi operasional, dan pengelolaan persediaan yang lebih akurat.
Kesimpulan
Metode akuntansi persediaan seperti FIFO, FEFO, LIFO, dan Average memiliki perbedaan utama pada asumsi aliran keluar barang dari gudang serta cara penilaian biaya persediaan. Setiap metode memiliki prinsip dan tujuan yang berbeda, mulai dari menjaga kesegaran produk hingga mengoptimalkan pelaporan keuangan perusahaan.
Memastikan prinsip penerapan metode persediaan dilakukan dengan tepat sangat penting bagi perusahaan, karena hal ini berpengaruh langsung terhadap akurasi laporan keuangan, efisiensi operasional, pengendalian stok, serta kepatuhan terhadap standar akuntansi dan regulasi industri.
Dalam praktiknya, pengelolaan persediaan dengan berbagai metode ini dapat menjadi kompleks jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan sistem Warehouse Management System (WMS) untuk memastikan pengawasan stok yang akurat dan otomatis. Software WMS ScaleOcean adalah solusi terintegrasi yang membantu perusahaan mengelola persediaan dengan metode FIFO, FEFO, LIFO, maupun Average secara efisien.
Selain itu, ScaleOcean juga menyediakan layanan demo gratis agar Anda dapat memahami secara langsung bagaimana sistem ini bekerja dalam mendukung kebutuhan bisnis. Melalui demo tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi kecocokan fitur, alur kerja, serta potensi efisiensi yang bisa diperoleh dari penerapan software manajemen gudang yang terintegrasi ini.
FAQ:
1. Apa itu metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average?
FIFO, FEFO, LIFO, dan Average adalah metode yang digunakan dalam manajemen inventaris untuk menentukan alur keluar masuknya barang, baik secara fisik maupun untuk tujuan akuntansi.
1. FIFO (First-In, First-Out): Barang yang pertama kali masuk ke gudang adalah yang pertama kali dijual atau digunakan.
2. FEFO (First-Expired, First-Out): Barang dengan tanggal kedaluwarsa paling awal adalah yang pertama kali dikeluarkan.
3. LIFO (Last-In, First-Out): Barang yang terakhir masuk adalah yang pertama kali dijual atau digunakan (metode ini dilarang oleh IFRS).
4. Average (Rata-rata): Menilai setiap unit persediaan berdasarkan harga rata-rata tertimbang dari semua unit yang tersedia.
2. Apa perbedaan FIFO dan average?
Perbedaan FIFO dan Average terletak pada cara menilai persediaan. FIFO menghitung berdasarkan urutan masuk barang, stok lama dijual lebih dulu. Sementara metode Average menetapkan harga rata-rata semua barang tanpa memperhatikan kapan barang tersebut diterima.
3. Apa contoh dari FIFO?
Prinsip FIFO adalah barang yang masuk lebih dulu dijual lebih dulu. Misalnya, saat pelanggan membeli 5 pulpen, harga dasar yang dipakai berasal dari stok lama senilai Rp5.000 per unit dari pembelian 23 Juli 2024.







