Semua bisnis di industri apapun, selalu melakukan pengelolaan barang dan bahan baku yang kompeten. Penghitungan aset perlu dilakukan untuk mencegah kerugian karena overstocking ataupun kekurangan jumlah produk dalam memenuhi permintaan pelanggan. Salah satu bentuk perhitungan tersebut adalah perhitungan akuntansi persediaan.
Dalam pengelolaan barang dan bahan baku yang dipegang perusahaan, manajemen persediaan barang atau inventory management adalah proses perhitungan jumlah total aset yang tersisa. Sedangkan, peran akuntansi persediaan lebih mengarah ke bagian finansial perusahaan, menentukan untung-rugi dari adanya aset tersebut.
Artikel berikut akan menjelaskan lebih mendalam mengenai akuntansi persediaan serta juga memberikan rekomendasi solusi software akuntansi paling efisien untuk menjalankan proses akuntansi persediaan.
 Key Takeaways
Key Takeaways- Akuntansi persediaan adalah proses perhitungan nilai aset barang atau bahan baku yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam operasi bisnis.
- Terdapat dua metode pencatatan utama: perpetual (pencatatan real time) dan periodik (pencatatan pada akhir periode), masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan.
- Tantangan yang mungkin muncul dalam akuntansi persediaan meliputi kesalahan pencatatan, fluktuasi permintaan, integrasi sistem yang tidak optimal, dan keterbatasan sumber daya.
- ScaleOcean menawarkan software inventaris yang terintegrasi dengan aplikasi akuntansi sebagai solusi perhitungan nilai stok yang lebih akurat.
1. Pengertian Persediaan dalam Akuntansi
Akuntansi persediaan adalah proses pencatatan, pengukuran, pengendalian, dan pelaporan nilai persediaan barang, termasuk bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Proses ini bertujuan memberikan informasi keuangan yang akurat, melacak pergerakan stok, dan mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Metode utama yang digunakan meliputi Metode Pencatatan Persediaan (periodik atau perpetual) dan Metode Penilaian Persediaan (FIFO, LIFO, atau rata-rata) untuk menghitung nilai persediaan akhir perusahaan. Persediaan dalam akuntansi mencakup seluruh barang atau bahan baku yang dimiliki perusahaan untuk dijual kepada pelanggan atau digunakan dalam operasi bisnis.
Baca juga: Rumus LIFO, Cara Menghitung, dan Contohnya
2. Tujuan Dilakukannya Akuntansi Persediaan
Akuntansi persediaan memiliki peran penting dalam memastikan operasional bisnis berjalan lancar. Dengan pencatatan dan pengendalian yang tepat, perusahaan bisa mendapatkan informasi akurat mengenai nilai dan pergerakan stok. Berikut ini beberapa tujuan dari dilakukannya akuntansi persediaan ini:
a. Menjamin Akurasi Laporan Keuangan
Akuntansi persediaan memastikan nilai persediaan yang tercatat di laporan keuangan perusahaan benar dan sesuai standar. Dengan data yang akurat, perusahaan dapat menghitung cost of goods sold (COGS) dengan tepat, memengaruhi laba bersih, serta mencerminkan posisi keuangan yang sebenarnya.
b. Mencatat Pergerakan dan Mutasi Persediaan
Setiap transaksi terkait persediaan, mulai pembelian, penggunaan hingga penjualan, dicatat secara sistematis. Hal ini memungkinkan pelacakan mutasi stok secara real-time, meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan persediaan serta memudahkan proses audit internal maupun eksternal.
c. Menyediakan Informasi Nilai Persediaan untuk Neraca
Akuntansi persediaan membantu perusahaan menyajikan data stok secara akurat dalam laporan keuangan, khususnya di neraca. Hal ini penting agar aset persediaan tercatat dengan benar, memberikan gambaran yang jelas bagi investor, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya.
d. Mendukung Pengelolaan Arus Kas
Dengan informasi persediaan yang tepat, perusahaan dapat merencanakan pembelian dan produksi secara efektif. Pengelolaan stok yang baik mencegah kelebihan atau kekurangan barang, sehingga arus kas tetap stabil dan pengeluaran dapat dikontrol.
e. Membantu Identifikasi Persediaan Tidak Terpakai atau Menua
Pencatatan akuntansi mempermudah identifikasi barang yang stagnan atau mengalami penurunan nilai. Langkah ini penting untuk meminimalkan risiko kerugian akibat persediaan kadaluwarsa, usang, atau berlebihan.
f. Mendukung Pengambilan Keputusan Strategis
Data persediaan yang akurat memungkinkan perusahaan menyesuaikan strategi pembelian, produksi, dan penjualan. Hal ini membantu mengoptimalkan biaya, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan proyek serta aktivitas bisnis berjalan sesuai target.
g. Mengoptimalkan Perencanaan Pajak dan Audit
Dengan pencatatan persediaan yang tepat, perusahaan dapat menghitung kewajiban pajak dengan lebih akurat serta mempermudah proses audit. Hal ini mengurangi risiko kesalahan pajak dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
3. Pengaruh Akuntansi Persediaan terhadap Laporan Keuangan

Pelaksanaan akuntansi persediaan yang lancar berupa krusial pada penyusunan laporan keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila akuntansi persediaan dilakukan secara optimal, angka persediaan dalam laporan keuangan akan akurat. Berikut adalah contoh pengaruh proses tersebut:
- Laba Kotor dan Laba Bersih: Penilaian persediaan harga pokok penjualan akan berdampak secara langsung pada laba kotor. Bila laba bersih lebih rendah, maka laba kotor lebih tinggi.
- Arus Kas dan Posisi Keuangan: Perhitungan yang akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan jumlah barang dan bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Kebalikannya juga berlaku, apabila perhitungan tidak akurat maka hal tersebut akan menyebabkan kerugian bagi bisnis.
4. Fungsi Akuntansi Persediaan
Akuntansi persediaan memainkan peran krusial dalam memastikan bisnis dapat mengelola stok mereka dengan baik. Dengan sistem akuntansi yang tepat, perusahaan bisa memantau jumlah dan jenis barang yang tersedia, serta menetapkan nilai yang akurat pada inventaris mereka. Hal ini memungkinkan bisnis untuk menjaga keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang.
Selain itu, akuntansi persediaan membantu perusahaan memahami produk mana yang sering dibeli dan mana yang paling laku. Data ini berguna untuk mengevaluasi harga pokok penjualan dan menghitung biaya barang yang tidak terjual pada akhir periode.
Salah satu metode yang digunakan dalam perhitungan ini adalah biaya rata-rata tertimbang, yang menghitung rata-rata biaya setiap unit persediaan berdasarkan jumlah barang yang ada dan biaya per unitnya. Dengan membandingkan angka-angka tersebut, bisnis bisa menilai sejauh mana operasional mereka berjalan produktif dan menguntungkan.
5. Bagaimana Cara Kerja Akuntansi Persediaan?
Cara kerja akuntansi persediaan dimulai dengan pemilihan metode atau sistem pencatatan persediaan. Pencatatan aset yang berada di penyimpanan harus dilakukan untuk mengetahui terlebih dahulu jumlah barang dan bahan baku yang tersisa dari penjualan periode sebelumnya.
Setelah pencatatan stok suatu periode telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah menghitung nilai dari aset yang telah dijual kepada pelanggan. Semakin berkurang angka persediaan, semakin besar harga penjualan pokok, yang akan mengurangi laba kotor.
Tahap terakhir adalah membandingkan ketersediaan barang yang ada di penyimpanan secara fisik dengan data yang telah dihitung. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan akurasi data dengan situasi nyata, serta juga mencari tahu apabila ada pengurangan ketersediaan yang terjadi diluar penjualan seperti hilang atau rusaknya barang dan bahan baku.
Untuk memastikan akurasi data persediaan, implementasi sistem inventory terpercaya di Indonesia, seperti ScaleOcean, sangat penting. Sistem ini memungkinkan integrasi data secara real-time dan mendeteksi perbedaan antara catatan dan kondisi fisik di gudang, meminimalkan risiko kesalahan.
 
	6. Metode Pencatatan Akuntansi Persediaan
Dalam akuntansi, ada dua metode pencatatan persediaan: metode periodik, yang menghitung persediaan pada periode tertentu tanpa mencatat transaksi secara terus-menerus.
Terdapat juga Metode Perpetual, yang mencatat setiap pembelian dan penjualan persediaan secara terus-menerus, memberikan data persediaan real-time. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut metode pencatatan persediaan:
a. Metode Perpetual
Metode berikut adalah metode perhitungan aset-aset perusahaan yang dilakukan secara real time atau terus menerus. Keuntungan dari implementasi metode ini yaitu data persediaan selalu up to date. Akan tetapi, metode ini seringkali membutuhkan sistem pencatatan yang kompleks.
b. Metode Periodik
Berbolak-balik dengan metode sebelumnya yang melakukan pencatatan sepanjang periode berlangsung, metode periodik adalah proses perhitungan persediaan yang dilakukan pada akhir periode atau kuartal. Keuntungan metode ini berupa sistem pencatatan yang lebih mudah. Kelemahannya adalah ketidakmampuan untuk memantau secara real time.
Secara sederhana, metode periodik dan perpetual memiliki perbedaan utama dalam cara pencatatan persediaan. Metode periodik menghitung persediaan pada periode tertentu, sedangkan metode perpetual mencatat transaksi persediaan secara terus-menerus, memungkinkan pemantauan persediaan secara real-time.
7. Metode Penilaian Akuntansi Persediaan

Perusahaan memiliki berbagai pilihan metode untuk menilai persediaan. Pemilihan metode ini akan memengaruhi nilai persediaan akhir yang dilaporkan, harga pokok penjualan (HPP), dan laba perusahaan.
Berikut adalah beberapa metode penilaian yang sering digunakan:
a. First in, First out (FIFO)
Sesuai dengan namanya, metode first in, first out adalah sebuah pratik di mana aset yang terlebih dahulu memasuki penyimpanan, juga dijual terlebih dahulu. Hal ini sering dilakukan terutama untuk produk yang memiliki days of inventory yang singkat. Maka dari hal tersebut, nilai beli atau produksi barang pertama akan menjadi patokan untuk menentukan persediaan awal dan akhir.
b. Last in, First out (LIFO)
Last in, first out adalah praktik menjual barang paling terakhir yang memasuki gudang penyimpanan, seringkali barang tersebut tidak mudah rusak dan memiliki harga yang fluktuatif. Setara dengan kasusnya metode FIFO, harga beli atau produksi aset terakhir yang masuk menjadi penentu harga jual.
c. Average Cost (Rata-rata)
Bila semua persediaan di dalam gudang penyimpanan siap dijual, maka proses peluncuran produk dapat dilaksanakan. Yang menjadi patokan harga jual barang dan bahan baku adalah nilai rata-rata semua persediaan yang ada di gudang.
8. Istilah-istilah Penting dalam Akuntansi Persediaan
Di dalam dunia perkantoran, terdapat banyak jumlah istilah yang perlu dipahami untuk menjamin berjalan lancarnya operasi bisnis. Terdapat dua istilah yang perlu dipelajari dalam akuntansi persediaan, yakni:
a. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan atau cost of goods sold adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau memproduksi barang dan bahan baku yang dijual. Biaya yang disebutkan hanya mencakupi biaya tersebut dan tidak termasuk biaya bahan tenaga kerja, dll. Istilah ini selalu digunakan untuk menentukan hasil keuntungan penjualan.
b. Persediaan Akhir (Ending Inventory)
Suatu bisnis berkemungkinan besar tidak menjual habis persediaan yang telah disiapkan setiap kuartal. Sisa dari stok tersebut disebut persediaan akhir dan kemudian dimasukkan kedalam laporan keuangan periode tersebut.
9. Tantangan dalam Manajemen Akuntansi Persediaan
Segala proses dalam bisnis berkemungkinan menghadapi tantangan-tantangan. Pernyataan tersebut berlaku kepada perhitungan manajemen akuntansi persediaan juga, dan bila tantangan-tantangan tersebut tidak dihadapi dengan solusi yang jelas dan efektif, maka akan memunculkan kerugian bagi perusahaan. Tantangan-tantangannya berupa:
a. Kesalahan Pencatatan dan Penghitungan
Kesalahan pencatatan dan perhitungan dapat muncul apabila terjadi ketidaktelitian pada proses atau karena kualitas sistem yang tidak memadai. Hal ini dapat menyebabkan hasil laporan keuangan yang tidak akurat, serta juga mempengaruhi keputusan bisnis yang krusial secara negatif.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan metrik seperti days of inventory untuk memantau perputaran stok dan memastikan akurasi dalam pengelolaan inventaris.
b. Fluktuasi Permintaan dan Penilaian Persediaan
Pengelolaan dan persiapan barang dan bahan baku untuk memenuhi permintaan akan sulit dilakukan apabila kondisi permintaan pada periode itu tidak stabil dan secara terus menerus mengalami peloncatan.
Untuk mengatasi hal ini, demand forecasting dapat digunakan untuk memprediksi fluktuasi permintaan berdasarkan data historis dan tren pasar, membantu dalam merencanakan stok secara lebih akurat dan efisien.
c. Integrasi Sistem yang Tidak Optimal
Walaupun penggunaan software akuntansi seringkali meningkatkan efisiensi proses pencatatan dan perhitungan, proses-proses tersebut berkemungkinan mengalami hambatan apabila ada suatu situasi di mana sistem yang diintegrasikan tidak sesuai dengan kinerja perusahaan. Sistem yang dipergunakan bisnis seharusnya fleksibel seperti software ScaleOcean.
d. Keterbatasan Sumber Daya dan Infrastruktur
Pengetahuan mengenai jumlah persediaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kuartal berikutnya bersifat tidak berguna jika suatu perusahaan tertentu tidak memiliki sumber daya dan infrastruktur untuk mencakupi pembelian atau proses produksi produk.
10. Solusi untuk Tantangan Manajemen Akuntansi Persediaan
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, menjalankan suatu operasi bisnis tanpa memiliki solusi yang optimal untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang muncul akan berakibat fatal bagi perusahaan, terutama lagi jika tantangan tersebut bersifat finansial. Berikut adalah beberapa solusi yang diimplementasikan untuk melawan tantangan-tantangan di atas:
a. Otomatisasi Proses Akuntansi Persediaan
Penerapan sebuah sistem akuntansi hanya boleh dilaksanakan setelah melakukan riset serta penggunaan secara langsung software–software akuntansi dengan proses berjalannya perusahaan. Dengan melakukan hal tersebut terlebih dahulu, bisnis dapat mengetahui aplikasi akuntansi yang paling optimal dengan kebutuhan operasi.
b. Penggunaan Metode Penilaian Persediaan yang Tepat
Telah disebutkan bahwa metode penilaian dapat digolong menjadi tiga, yakni: First in, first out, last in, first out dan average. Masing-masing dari metode tersebut mempunyai penggunaan optimalnya sendiri, sehingga metode tidak boleh diaplikasikan secara sembarangan, melainkan sesuai dengan jenis persediaan yang ada.
c. Dukungan Software Inventaris Akuntansi untuk Efisiensi Manajemen Keuangan Bisnis
Salah satu cara untuk meningkatkan proses akuntansi persediaan adalah menggunakan software inventaris yang terintegrasi dengan sistem akuntansi bisnis. Integrasi ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki data yang lebih jelas mengenai ketersediaan barang, yang penting untuk perhitungan akuntansi yang akurat.
Contoh sistem yang dapat memenuhi kebutuhan ini adalah Software Inventaris ScaleOcean. Tidak hanya terintegrasi dengan sistem akuntansi, software ini juga terhubung dengan sistem manufaktur dan logistik, serta dapat mengakses data dari berbagai cabang gudang melalui satu platform terpusat.
Sebagai vendor ERP terpercaya di Indonesia, ScaleOcean memastikan perusahaan dapat mengakses data secara real-time dan akurat. Dengan ribuan fitur dan modul yang tersedia, ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk melakukan kustomisasi sesuai kebutuhan.
Anda juga dapat melihat dan mencoba bagaimana software inventory ini bekerja dengan mendaftarkan melalui uji coba gratis, sehingga perusahaan Anda dapat mengevaluasi kecocokannya sebelum penggunaan lebih lanjut. Berikut adalah fitur-fitur canggih Software Inventory ScaleOcean:
- Perhitungan Biaya Persediaan Otomatis: Menyediakan perhitungan biaya persediaan secara otomatis, termasuk biaya pembelian, penyimpanan, dan pengiriman, serta memberikan laba kotor yang lebih akurat.
- Integrasi dengan Sistem Akuntansi: Mengintegrasikan data persediaan langsung dengan sistem akuntansi, memungkinkan pencatatan otomatis terkait pembelian, penjualan, dan perubahan stok tanpa perlu input manual.
- Pemantauan Harga Pokok Penjualan (COGS): Membantu dalam memantau harga pokok penjualan (COGS), memastikan akurasi dalam perhitungan nilai persediaan dan mengoptimalkan laba kotor perusahaan.
- Laporan Persediaan dan Nilai Stok: Menyediakan laporan persediaan yang lengkap dan nilai stok yang diperbarui secara real time, memudahkan tim akuntansi untuk mengelola laporan keuangan dan pengendalian biaya.
- Pencatatan Penyusutan dan Kerugian Persediaan: Menyediakan fitur untuk mencatat penyusutan atau kerugian persediaan akibat kerusakan atau kadaluarsa, sehingga memastikan akurasi dalam laporan akuntansi persediaan.
- Rekonsiliasi Stok dan Akuntansi: Memungkinkan rekonsiliasi stok antara catatan fisik dan pembukuan akuntansi secara otomatis, memudahkan pengendalian dan memastikan konsistensi data persediaan.
d. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Namun, perlu diingatkan pula bahwa sistem-sistem apapun tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan lancar tanpa adanya staf-staf yang memantau, serta menangani segala kendala yang muncul dari implementasi software tertentu. Tidak hanya itu, dengan mengintegrasikan sumber daya manusia ke aplikasi-aplikasi, maka manusia tersebut akan lebih kompeten dalam penggunaan sistem.
11. Kesimpulan
Akuntansi persediaan adalah proses pencatatan, pengukuran, pengendalian, dan pelaporan semua aset persediaan perusahaan, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi keuangan yang tepat mengenai persediaan guna mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Dalam akuntansi, terdapat dua sistem utama, yaitu sistem perpetual yang mencatat persediaan secara terus-menerus, dan sistem periodik yang memeriksa persediaan secara berkala. Selain itu, terdapat berbagai metode penilaian persediaan, seperti FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last-In, First-Out), dan rata-rata, yang digunakan untuk menentukan nilai persediaan akhir.
Akuntansi persediaan yang efektif memastikan bahwa perusahaan dapat mengelola stok dengan lebih baik, meningkatkan akurasi laporan keuangan, serta mengoptimalkan alokasi sumber daya. Dengan pengelolaan yang tepat, keputusan bisnis dapat didasarkan pada data yang lebih valid dan akurat.
Warehouse Software ScaleOcean menawarkan solusi otomatisasi dalam pengelolaan persediaan dengan fitur canggih. Coba sekarang dan nikmati uji coba gratis untuk merasakan langsung manfaatnya dalam meningkatkan efisiensi operasional bisnis Anda.
FAQ:
1. Apa itu persediaan dalam akuntansi?
Dalam akuntansi, persediaan adalah aset perusahaan yang dibeli untuk dijual kembali, atau bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Persediaan merupakan aset lancar yang penting untuk operasional perusahaan dagang maupun manufaktur. Akuntansi persediaan berfokus pada pencatatan, penilaian, dan pelaporan nilai persediaan di neraca dan biaya pokok penjualan di laporan laba rugi.
2. Metode apa saja yang digunakan untuk penilaian persediaan?
Ada tiga metode utama yang umum digunakan dalam penilaian persediaan:
1. FIFO (First in, first out): Barang yang pertama masuk dianggap yang pertama kali dijual. Metode ini cocok untuk produk yang mudah kedaluwarsa atau memiliki perputaran cepat.
2. LIFO (Last in, first out): Barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali dijual. Metode ini tidak lagi diizinkan dalam standar IFRS (Internasional financial reporting standards).
3. Average (Metode rata-rata): Menghitung nilai persediaan berdasarkan biaya rata-rata dari semua barang yang tersedia selama periode tertentu.
3. Bagaimana cara mencatat persediaan?
Pencatatan persediaan dapat dilakukan menggunakan dua sistem utama:
1. Sistem Periodik: Persediaan tidak dicatat secara terus-menerus. Pencatatan dan perhitungan fisik persediaan dilakukan pada akhir periode akuntansi (misalnya, akhir bulan atau akhir tahun) untuk menentukan jumlah dan nilai persediaan yang ada.
2. Sistem Perpetual: Persediaan dicatat secara real-time setiap kali ada transaksi (pembelian dan penjualan). Sistem ini memberikan data persediaan yang lebih akurat dan terkini, namun memerlukan pencatatan yang lebih detail.


 
	

 
				 
			.png) 
			 
         
             
             
             
             
             
             
             PTE LTD..png) 
            .png) 
             
            .png) 
             
             
             
             
             
             
             
             
            .png) 
            .png) 
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                