Pernahkah Anda mengalami situasi di mana barang di gudang tiba-tiba habis saat permintaan sedang tinggi? Hal ini bisa terjadi jika pengelolaan persediaan tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, Days of Inventory adalah rasio keuangan yang menghitung rata-rata hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual seluruh persediaannya.
Dengan memahami rumus days of inventory dan cara menghitungnya, perusahaan dapat mencegah penumpukan stok berlebih, yang menyebabkan biaya penyimpanan tinggi dan risiko barang usang. Analisis ini juga membantu mengontrol siklus persediaan dan memastikan stok tersedia di waktu yang tepat.
Di artikel ini, pembaca akan menemukan informasi pengertian days of inventory, rumus, cara menghitung DOI sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi manajemen persediaan, mengoptimalkan perputaran barang, serta mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih akurat.

- Days of Inventory adalah standar perhitungan jumlah hari rata-rata suatu bisnis untuk dapat menjual produk sebelum kehabisan stock.
- Fungsi DII Inventory: menilai efisiensi persediaan, meningkatkan arus kas, mengurangi risiko stok usang, serta mengidentifikasi peluang optimalisasi inventaris
- Rumus Days of Inventory = (Rata-rata Persediaan / Harga Pokok Penjualan) x Jumlah Hari dalam Periode
- ScaleOcean hadir dengan software inventory untuk meningkatkan pengelolaan stok secara praktis.

1. Apa itu Days of Inventory?
Days of Inventory adalah metrik yang menghitung rata-rata hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual seluruh persediaannya. Semakin rendah angkanya, semakin efisien pengelolaan persediaan, karena stok lebih cepat berubah menjadi penjualan atau kas serta mengurangi risiko barang usang.
Metrik ini juga sering disebut dengan istilah Days Inventory Outstanding (DIO) atau Days in Inventory (DII). Indikator ini menunjukkan seberapa cepat stok dapat diubah menjadi penjualan, sekaligus mencerminkan efektivitas pengelolaan inventaris dalam rantai pasok.
Selain itu, days of inventory memberikan gambaran risiko jika barang terlalu lama disimpan. Produk yang tersisa lama di gudang dapat menurun kualitasnya atau menjadi usang. Dengan demikian, manajemen dapat mengambil langkah strategis untuk menyeimbangkan produksi dan permintaan.
Dalam praktik bisnis, DII inventory membantu perencanaan pembelian dan penjadwalan produksi yang lebih akurat. Melalui pemantauan yang konsisten, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan, memperbaiki arus kas, serta meningkatkan kepuasan pelanggan karena ketersediaan produk lebih terjamin.
2. Fungsi Days of Inventory dan Tujuannya
DII inventory berfungsi menilai efisiensi pengendalian persediaan, meningkatkan arus kas dengan mengurangi stok berlebih, menekan risiko barang usang, serta membantu perusahaan menemukan peluang optimalisasi dalam manajemen persediaan agar lebih efektif dan sesuai tingkat penjualan.
Selain itu, perhitungan yang akurat terhadap biaya rata-rata tertimbang juga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengelolaan persediaan dan memastikan bahwa stok dijaga pada level yang ideal tanpa membebani biaya operasional.
Berikut fungsi utama Day of Inventory dalam operasional bisnis:
a. Mengukur Efisiensi Pengelolaan Stok
Fungsi days of inventory adalah mengukur efisiensi rotasi persediaan dalam perusahaan. DOI rendah menunjukkan perputaran stok cepat, sedangkan DOI tinggi menandakan potensi penumpukan barang. Untuk memastikan akurasi, cara menghitung persediaan awal dan akhir perlu dilakukan sebagai dasar evaluasi kinerja persediaan.
b. Mengelola Biaya Penyimpanan
Dengan menghitung DOI, perusahaan dapat merencanakan biaya inventory yang lebih efisien. Stok yang terlalu lama disimpan meningkatkan biaya gudang dan perawatan. Karena itu, laporan stok rutin sangat penting agar perusahaan dapat menjaga keseimbangan biaya dan ketersediaan barang.
c. Mendeteksi Masalah Persediaan
Days of inventory juga berguna mendeteksi kondisi overstocking maupun kekurangan stok. DOI tinggi menandakan stok menumpuk, sedangkan DOI rendah bisa mengindikasikan kekurangan barang. Melalui penerapan rumus just in time, perusahaan dapat menekan biaya penyimpanan sekaligus menjaga efisiensi operasional.
d. Memprediksi Kebutuhan Stok
Perusahaan dapat menggunakan DOI untuk memprediksi kebutuhan restock barang secara lebih akurat. Data ini membantu menghindari kekurangan maupun kelebihan stok. Selain itu, informasi DOI mendukung manajer dalam menyesuaikan pengadaan dengan pola permintaan, meningkatkan kecepatan respons terhadap pasar.
e. Mengoptimalkan Arus Kas
Mengelola persediaan dengan baik melalui DII Inventory juga berdampak positif pada arus kas perusahaan. Dengan akuntansi persediaan yang tepat, perusahaan dapat menghindari investasi berlebih dalam stok yang tidak diperlukan, sehingga dana dapat dialokasikan ke area bisnis lain yang lebih penting, meningkatkan likuiditas perusahaan.
f. Membantu Pengambilan Keputusan
Terakhir, day of inventory juga memberikan data yang relevan bagi pengambil keputusan untuk menentukan langkah strategis dalam manajemen stok. Dengan dukungan software inventory, Anda dapat menentukan kapan harus meningkatkan atau menurunkan jumlah stok yang dimiliki perusahaan, serta mengambil langkah lain untuk meningkatkan efisiensi operasional.

3. Cara Menghitung Days of Inventory
Metrik DOI digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk menjual seluruh persediaan yang dimiliki. Proses perhitungan metrik tersebut melibatkan beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan. Berikut cara menghitung DOI:
a. Tentukan Nilai Rata-Rata Persediaan
Pertama, tentukan nilai rata-rata persediaan. Hal ini dilakukan dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir persediaan selama periode tertentu, lalu membaginya dengan dua. Nilai ini memberi gambaran tentang jumlah stok rata-rata yang dimiliki perusahaan.
b. Hitung Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual selama periode tertentu. HPP mencakup biaya langsung, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. HPP ini diperlukan untuk mengetahui biaya yang terlibat dalam penjualan barang selama periode tersebut.
c. Tentukan Masa Penjualan
Terakhir, menentukan masa penjualan, yang biasanya dihitung dalam hari. Masa penjualan ini mencerminkan waktu yang diperlukan untuk menjual seluruh persediaan yang ada. Setelah data diperoleh, formula days of inventory dapat dihitung.
4. Rumus Days of Inventory
Days of Inventory (DSI) atau Hari Persediaan Beredar dihitung dengan rumus: (Rata-rata Persediaan / Harga Pokok Penjualan) x Jumlah Hari dalam Periode. Perhitungan ini menunjukkan rata-rata waktu yang diperlukan perusahaan untuk menjual persediaannya.
Rumus dasar untuk menghitung Hari Penjualan Persediaan (Days Sales of Inventory/DSI) adalah:
Days of Inventory = (Rata-Rata Persediaan / Harga Pokok Penjualan) x 365
- Rata-Rata Persediaan adalah jumlah persediaan awal dan akhir periode, dibagi dua.
- Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya produksi atau pembelian barang yang dijual dalam periode tersebut.
- Jumlah Hari dalam Periode adalah jumlah hari dalam periode yang dihitung, misalnya 365 hari untuk setahun.
DSI mengukur waktu yang dibutuhkan bisnis untuk menjual seluruh persediaannya. DSI rendah menunjukkan penjualan inventaris cepat, mencerminkan manajemen persediaan efisien, sedangkan DSI tinggi menunjukkan pergerakan persediaan lambat, yang bisa menunjukkan persediaan berlebih atau kesulitan menjual stok.
Hasil perhitungan rumus DSI (Days of Inventory) yang rendah menunjukkan pengelolaan persediaan yang lebih efisien. Sebelum menghitung days of inventory atau days sales in inventory, perlu dilakukan perhitungan terlebih dahulu terhadap rata-rata persediaan barang pada periode tertentu.
Rumus rata-rata persediaan barang adalah sebagai berikut:
Rata-Rata Persediaan: (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) : 2
5. Contoh Perhitungan Days of Inventory
Untuk memahami cara menghitung days of inventory, perhatikan skenario berikut ini. Sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia memiliki data persediaan awal tahun 2022 sebesar Rp500 juta dan persediaan akhir tahun sebesar Rp700 juta.
Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) di tahun 2022 yaitu Rp2,4 miliar. Sebelum menghitung dengan rumus DOI, maka tentukan terlebih dahulu nilai rata-rata persediaan dengan perhitungan sebagai berikut:
Selanjutnya, menghitung dengan rumus DSI (Days of Inventory) melibatkan beberapa langkah sederhana dengan menggunakan data persediaan dan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur. Anda dapat membagi rata-rata persediaan dengan HPP. Kemudian mengalikan dengan jumlah hari dalam tahun tersebut, yaitu 365.
Berikut contoh cara menghitung days of inventory:
Hasilnya, diperoleh sebesar 91.25 hari. Hal ini rata-rata stok barang yang tersedia di gudang akan tersimpan selama 91 hari sebelum terjual. Angka DOI ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola inventaris.
Penting juga untuk membandingkan nilai ini dengan standar industri. Jika nilai tersebut lebih tinggi dari rata-rata industri, dapat diindikasikan bahwa perusahaan menyimpan terlalu banyak inventori atau menghadapi kesulitan dalam menjual produk.
Menghitung days of inventory kini bisa jauh lebih mudah dan akurat dengan Inventory Software ScaleOcean, software manajemen inventory terbaik. Dengan kemudahan akses data persediaan secara real-time, Anda dapat merasakan langsung bagaimana efisiensi manajemen stok dapat tercapai.
Melalui demo gratis, Anda bisa melihat bagaimana ScaleOcean membantu mengoptimalkan pengelolaan inventaris dengan praktis, membuat pengaturan stok jadi lebih lancar dan terpantau dengan baik.
6. Perbedaan Days of Inventory (DSI) vs Inventory Turnover
Days of Inventory (DSI) dan Inventory Turnover adalah dua indikator yang sering digunakan untuk menilai efisiensi pengelolaan persediaan, namun keduanya memiliki fokus dan interpretasi yang berbeda.
Inventory Turnover mengukur seberapa sering persediaan berputar dalam periode tertentu, sedangkan DSI mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan dalam satuan hari. Berikut perbandingan antara days of inventory vs inventory turnover:
a. Fokus Pengukuran
DSI mengukur berapa lama barang berada dalam inventaris sebelum dijual atau digunakan. Semakin rendah DSI, semakin cepat barang diputar dan menghasilkan pendapatan. Sementara itu, Inventory Turnover mengukur seberapa sering stok barang terjual dan diganti dalam periode tertentu, menunjukkan kecepatan perputaran barang.
b. Interpretasi Nilai
Nilai DSI yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki stok barang yang berlebihan atau tidak terjual dengan cepat. Di sisi lain, Inventory Turnover yang tinggi menunjukkan bahwa produk dapat terjual dengan cepat, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
c. Rumus
Rumus DSI dihitung dengan membagi jumlah hari dalam periode tertentu dengan rasio Inventory Turnover. Sementara itu, Inventory Turnover dihitung dengan membagi total biaya barang yang terjual dengan rata-rata nilai inventaris selama periode tersebut.
d. Relevansi Bisnis
Bagi bisnis yang memiliki siklus penjualan panjang, DSI menjadi indikator penting dalam manajemen inventory dan pengelolaan aliran kas. Sementara Inventory Turnover lebih relevan bagi bisnis dengan produk yang cepat terjual, seperti barang konsumen yang habis terjual dalam waktu singkat.
e. Risiko Terkait
Kelebihan stok (tingginya DSI) berisiko menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi dan potensi barang kadaluwarsa. Sebaliknya, Inventory Turnover yang rendah bisa mengindikasikan produk yang kurang diminati atau masalah dalam pemasaran yang perlu segera ditangani untuk menghindari kerugian.
7. Penggunaan Days of Inventory (DSI) dalam Bisnis
DSI memberikan gambaran tentang rata-rata sebuah perusahaan memerlukan waktu untuk mengubah stoknya menjadi angka penjualan, yang memberikan informasi bagi warehouse management dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa penggunaan DSI dalam bisnis.
a. Optimalisasi Inventaris
DSI berperan penting dalam mengoptimalkan inventaris perusahaan. Dengan mengukur berapa lama stok bertahan sebelum terjual, DSI membantu perusahaan menyesuaikan tingkat stok, mengurangi biaya penyimpanan, dan mencegah kelebihan atau kekurangan barang. Ini memastikan keseimbangan permintaan dan pasokan yang optimal.
Untuk mendukung pengelolaan inventaris yang lebih baik, penting juga untuk memahami cara hitung kapasitas gudang agar perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan ruang dan efisiensi operasional gudang.
b. Perencanaan Keuangan
DSI juga memberikan wawasan bagi perencanaan keuangan, seperti memprediksi arus kas dan menyusun anggaran yang tepat. Menurunkan DSI meningkatkan likuiditas perusahaan, memungkinkan dana lebih tersedia untuk investasi atau pengembangan.
Selain itu, penggunaan rumus DSI juga membantu perusahaan dalam memahami berapa lama persediaan akan berputar dalam siklus arus kas, yang sangat penting untuk mengelola modal kerja. Dengan perencanaan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka selalu memiliki likuiditas yang cukup.
c. Peningkatan Strategi Pembelian
Dengan menganalisis DSI, perusahaan dapat meningkatkan strategi pembelian mereka. DSI membantu mengidentifikasi pola permintaan produk dan tren penjualan, yang berguna dalam negosiasi dengan pemasok untuk volume pembelian yang lebih baik. Ini memperkuat hubungan dengan pemasok dan mengurangi biaya unit.
d. Evaluasi Kinerja Produk
DSI juga berguna untuk mengevaluasi kinerja produk dalam portofolio perusahaan. DSI mengidentifikasi produk dengan perputaran cepat dan yang stagnan, memberi informasi untuk strategi pengembangan produk dan pemasaran. Produk dengan DSI rendah menunjukkan efisiensi tinggi, sementara yang tinggi mungkin memerlukan perbaikan seperti penyesuaian harga.
e. Pengelolaan Persediaan
Menghitung dengan rumus DSI membantu mengelola stok lebih efisien dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengubah inventaris menjadi penjualan. Dengan mengawasi DSI, perusahaan dapat mencegah stok terlalu lama berada di gudang, mengurangi biaya tambahan atau risiko kerusakan, serta meningkatkan responsif terhadap perubahan permintaan pasar.
f. Analisis Kompetitif
DSI juga digunakan untuk analisis kompetitif, memungkinkan perusahaan membandingkan kinerja mereka dengan pesaing di industri yang sama. DSI yang lebih rendah menunjukkan efisiensi operasional yang lebih baik dalam memenuhi permintaan, memberi wawasan yang berguna untuk perbaikan berkelanjutan dan menjaga posisi pasar yang kuat.
8. Bagaimana Cara Mengoptimalkan Days of Inventory?
Untuk mengoptimalkan Days of Inventory (DOI/DII), penting untuk meningkatkan akurasi peramalan permintaan, mempercepat perputaran persediaan, mengeliminasi stok yang bergerak lambat, menerapkan metode manajemen persediaan yang efisien (seperti Just-In-Time atau FIFO), dan memanfaatkan teknologi seperti sistem manajemen persediaan (WMS).
Tujuan utamanya adalah agar persediaan tetap seimbang, tidak berlebihan atau kekurangan, sehingga modal tidak terjebak terlalu lama di gudang dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi. Berikut adalah langkah-langkah rinci untuk mengoptimalkan Days of Inventory:
a. Terapkan Sistem Pengelolaan Persediaan
Menerapkan sistem pengelolaan persediaan yang canggih seperti ERP atau WMS memungkinkan perusahaan untuk memantau stok secara real-time. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi barang yang bergerak lambat, mengoptimalkan pengadaan, dan menghindari kelebihan persediaan, yang pada gilirannya mengurangi DOI.
b. Prediksi Permintaan yang Akurat
Memanfaatkan alat analisis data dan teknik statistik untuk memprediksi permintaan pasar dengan akurat dapat membantu perusahaan menyesuaikan tingkat persediaan. Mengelola inventory stock dengan lebih baik berdasarkan prediksi yang tepat membantu perusahaan mengurangi risiko penumpukan barang tak terjual dan meminimalkan biaya.
c. Optimasi Tata Letak Gudang
Mengatur tata letak gudang secara efisien dapat mempercepat proses penerimaan dan pengiriman barang. Dengan lokasi rak yang strategis dan proses yang lebih terstruktur, waktu yang diperlukan untuk mengambil barang dapat dikurangi, yang mempercepat konversi inventaris menjadi penjualan dan menurunkan DOI.
d. Analisis ABC
Dengan menggunakan prinsip ABC analysis, perusahaan dapat fokus pada barang kategori ‘A’ yang memiliki dampak besar terhadap likuiditas dan profitabilitas. Pengelolaan yang lebih baik pada barang-barang ini dapat mempercepat perputaran stok, mengurangi waktu barang berada di gudang, dan secara efektif menurunkan DOI.
e. Gunakan Teknologi Analitik
Menggunakan teknologi analitik untuk mempelajari perilaku pembelian pelanggan dapat membantu menyesuaikan penawaran dan promosi dengan lebih cepat. Alat analitik ini dapat mempercepat penjualan melalui cross-selling dan up-selling, serta meningkatkan perputaran inventaris, yang pada gilirannya mengurangi DSI (Days of Inventory) dan memperbaiki posisi keuangan perusahaan.
9. Kelola Inventaris Lebih Optimal dengan Software Inventory Management ScaleOcean
Mengelola Days of Inventory (DOI/DSI) adalah tantangan besar dalam manajemen bisnis. DOI yang terlalu tinggi bisa berarti stok menumpuk, menambah biaya penyimpanan, dan berisiko kedaluwarsa atau rusak. Sebaliknya, DOI yang terlalu rendah bisa memicu stock-out, menghambat penjualan, bahkan menurunkan kepuasan pelanggan.
Hal ini sering kali muncul karena keterbatasan pemantauan manual, keterlambatan laporan, atau kurang akuratnya prediksi permintaan pasar. Akibatnya, bisnis tidak hanya kehilangan efisiensi, tetapi juga merugikan arus kas dan daya saing di pasar.
Mengandalkan spreadsheet atau pencatatan manual sudah tidak cukup lagi. Perusahaan membutuhkan sistem cerdas yang mampu memberikan data real-time, analisis akurat, dan rekomendasi tepat untuk menjaga DOI/DSI tetap sehat.
Inilah alasan mengapa ScaleOcean Inventory Management Software hadir sebagai solusi. ScaleOcean menyediakan demo gratis agar Anda bisa merasakan langsung bagaimana sistem ini bekerja, sebelum berinvestasi lebih jauh.
Berikut beberapa fitur unggulan ScaleOcean untuk optimalkan manajemen inventaris:
- Dashboard Persediaan Real-Time: Memberikan visibilitas penuh atas pergerakan stok, sehingga keputusan bisnis dapat diambil tanpa menunggu laporan manual.
- Prediksi Permintaan Berbasis Data: Algoritma analitik membantu memproyeksikan kebutuhan stok agar pengadaan lebih tepat waktu dan tepat jumlah.
- Notifikasi Restock Otomatis: Sistem memberikan peringatan saat stok mendekati batas minimum untuk mencegah gangguan operasional.
- Integrasi Akuntansi dan Sales: Menyatukan data inventory dengan laporan HPP, arus kas, dan transaksi penjualan untuk keputusan yang lebih strategis.
10. Kesimpulan
Memahami dan menerapkan days of inventory adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan stok dan mencegah kerugian akibat overstock atau out of stock. Inventory days adalah metrik yang dapat membantu Anda merencanakan pengelolaan stok dengan lebih efektif.
Dengan mengetahui cara menghitung days of inventory atau cara menghitung DOI, bisnis Anda dapat meningkatkan efektivitas strategi manajemen persediaan. Inventory days mempercepat efisiensi operasional dengan memungkinkan stok tersedia saat dibutuhkan.
Bila Anda tertarik meningkatkan pengelolaan stok secara praktis, Anda dapat menggunakan Software Inventory ScaleOcean. Teknologi ini memudahkan Anda untuk mengakses data persediaan secara real-time dan memanfaatkan manfaat pengelolaan stok yang lebih baik.
FAQ:
Bagaimana cara menghitung days of inventory?
Untuk menghitung Days of Inventory (DOI), gunakan rumus: DOI = (Rata-rata Stok / Harga Pokok Penjualan per Hari). Rata-rata stok dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal dan akhir, kemudian dibagi dua. Harga pokok penjualan per hari didapat dengan membagi total harga pokok penjualan tahunan dengan 365. Hasilnya akan menunjukkan berapa hari stok bertahan sebelum perlu diisi ulang.
Apa perbedaan DOI dengan DSI?
Days of Inventory (DOI) mengukur berapa lama rata-rata barang disimpan dalam persediaan sebelum dijual, sedangkan Days Sales of Inventory (DSI) mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menjual seluruh persediaan yang ada. DOI lebih fokus pada efisiensi pengelolaan stok, sementara DSI lebih mengarah pada kecepatan perputaran barang di pasar dan penjualannya.
Apakah lebih baik memiliki DSI yang lebih tinggi atau rendah?
Secara umum, lebih baik memiliki DSI yang lebih rendah, karena hal ini menunjukkan bahwa barang lebih cepat terjual dan rotasi persediaan berjalan efisien. DSI yang rendah berarti perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan likuiditas. Namun, jika terlalu rendah, itu bisa mengindikasikan kekurangan stok yang berisiko kehilangan peluang penjualan.