FSN Analysis adalah metode manajemen persediaan yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang berdasarkan kecepatan pergerakan stoknya, seperti Fast-Moving, Slow-Moving, dan Non-Moving. Dengan analisis ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan dan mengurangi biaya penyimpanan.
Memahami FSN Analysis sangat penting bagi perusahaan untuk mencegah masalah seperti kelebihan stok atau kekurangan persediaan. Masalah ini dapat mengakibatkan pemborosan biaya dan mengganggu kelancaran manajemen inventory perusahaan, sehingga dapat merugikan keuntungan dan efisiensi bisnis.
Di artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai pengertian analisis FSN, tujuan, hingga cara melakukannya. Informasi ini dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi persediaan, mengurangi biaya, serta membuat keputusan yang lebih baik terkait pengadaan dan distribusi barang di perusahaan.

- FSN analysis adalah teknik manajemen bisnis untuk mengelola inventaris berdasarkan kecepatan perputaran barang, mengategorikannya menjadi fast, slow, dan non moving.
- Tujuan FSN analysis: mengoptimalkan stok, mengurangi biaya penyimpanan, mengidentifikasi stok mati, mengambil keputusan, dan meningkatkan efisiensi.
- ScaleOcean adalah software WMS yang dapat mengotomatiskan dan menyederhanakan perhitungan FSN analysis, menyediakan data akurat untuk pengambilan keputusan.

1. Apa itu FSN Analysis?
FSN analysis adalah metode manajemen inventaris yang mengelompokkan barang berdasarkan kecepatan pergerakannya ke dalam tiga kategori: Fast-Moving (Cepat Bergerak), Slow-Moving (Lambat Bergerak), serta Non-Moving (Tidak Bergerak).
Dengan menggunakan FSN Analysis, perusahaan dapat mengidentifikasi barang yang perlu diprioritaskan dalam pengadaan dan distribusi. Selain itu, perusahaan juga bisa meminimalkan biaya penyimpanan untuk barang yang bergerak lambat dan tidak bergerak. Hal ini mengarah pada pengelolaan persediaan yang lebih efisien.
Selain itu, untuk memastikan pengelolaan persediaan yang optimal, perusahaan perlu mencatat setiap perubahan dalam buku induk inventaris. Hal ini memungkinkan pelacakan yang lebih baik terhadap barang yang bergerak cepat dan lambat, sehingga meminimalkan risiko stok mati dan pemborosan dalam rantai pasokan.
Analisis FSN akan memudahkan perusahaan dalam mengelola keluar-masuknya suatu barang, sehingga pengelolaan persediaan lebih efisien. Pendekatan ini sangat berguna untuk meminimalkan risiko stok mati dan pemborosan.
2. Tujuan FSN Analysis
Analisis FSN bertujuan meningkatkan pengendalian inventaris, mengidentifikasi stok lambat, mendukung keputusan pengadaan, menekan biaya penyimpanan, meningkatkan efisiensi sistem, serta memastikan ketersediaan barang fast-moving agar kebutuhan pelanggan selalu terpenuhi tepat waktu
Dengan adanya penerapan teknik FSN analysis, hal tersebut dapat membawa banyak keuntungan bagi proses sistem inventory perusahaan. Beberapa tujuan utama penerapan metode FSN adalah:
a. Identifikasi Deadstock dan Pencegahan Penumpukan
Overstocking dan deadstock merupakan dua fenomena yang berkemungkinan besar menghambat proses penjualan bisnis secara signifikan karena memakan ruang gudang yang dapat digunakan untuk menyimpan hal-hal yang lebih menguntungkan. Dengan adanya analisis sesuai dengan forecast barang, maka fenomena-fenomena tersebut dapat diidentifikasi dan ditangani sebelum mulainya suatu periode.
b. Menghemat Ruang Penyimpanan dan Pergudangan
Ketika barang yang tidak bernilai dihapus atau didonasikan, kapasitas gudang otomatis bertambah. Ruang tambahan tersebut bisa dialokasikan untuk produk menguntungkan atau uji coba produk baru. Prinsip aging inventory mendukung pengendalian usia persediaan agar pemanfaatan gudang semakin efisien.
c. Mengurangi Biaya Operasional
Melalui penerapan FSN, perusahaan mampu mencegah terjadinya penumpukan stok mati. Kondisi tersebut tentu menghemat ruang gudang sekaligus menekan biaya penyimpanan. Dengan memahami tips mengelola stok yang baik, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya ke area lebih produktif sehingga efisiensi biaya meningkat.
d. Meningkatkan Daya Beli dan Kepuasan Pelanggan
FNS analysis juga menunjukkan produk-produk di gudang yang membawa keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya data tersebut, perusahaan dapat memilih untuk memproduksi lebih suatu produk, atau mengembangkannya lebih lanjut untuk meningkatkan lagi daya beli dan kepuasan pelanggan.
e. Membuat Keputusan Strategis
Dengan adanya sebuah pengetahuan akan kinerja penjualan masing-masing barang di gudang yang jelas, serta data yang tercatat dalam buku stok barang, perusahaan dapat dengan lebih mudah dalam mengambil keputusan strategis. Hal berikut dapat berupa meningkatkan angka produksi, melakukan ekspansi ke daerah lain, menambahkan ruang penyimpanan perusahaan, dan lain seterusnya.
f. Pengendalian Inventaris yang Lebih Baik
FNS analysis memudahkan perusahaan mengidentifikasi stok yang jarang bergerak maupun menumpuk. Dengan informasi tersebut, manajemen dapat segera mengambil langkah pengendalian inventaris yang tepat. Hasilnya, stok tetap terjaga pada tingkat optimal tanpa menimbulkan pemborosan ruang gudang.
Dengan dukungan teknologi, hasil analisis dapat dioptimalkan menggunakan software warehouse terbaik, contohnya ScaleOcean. Sistem ini membantu perusahaan mengendalikan inventaris lebih efektif, menjaga akurasi data, serta memastikan stok tetap efisien meskipun menghadapi fluktuasi permintaan pasar.

3. Cara Melakukan FSN Analysis
Untuk melakukan analisis FSN (Fast, Slow, Non-moving), Anda perlu menghitung Rasio Perputaran Persediaan (TOR) untuk setiap barang, lalu mengklasifikasikan barang berdasarkan TOR dan menyusun strategi persediaan yang tepat untuk masing-masing kategori.
Untuk lebih detail, berikut langkah-langkah melakukan FSN analysis:
a. Kumpulkan Data Inventaris
Langkah pertama dalam FSN Analysis adalah mengumpulkan data inventaris historis yang mencakup informasi mengenai persediaan awal, penerimaan barang, dan pengeluaran barang untuk setiap item. Data ini dapat diambil untuk periode tertentu, misalnya satu tahun, agar memperoleh gambaran yang lebih akurat.
b. Hitung Rasio Perputaran Persediaan (Turn Over Ratio – TOR)
Setelah data dikumpulkan, hitung Rasio Perputaran Persediaan (TOR). Rasio ini membandingkan jumlah barang yang digunakan atau dijual dalam satu periode dengan rata-rata jumlah persediaan yang ada selama periode tersebut.
Berikut rumus TOR (Turn Over Ratio):
TOR = Jumlah barang yang digunakan / Rata-rata persediaan
Setelah menghitung Rasio Perputaran Persediaan (TOR) untuk setiap barang, sangat penting untuk memonitor data di laporan gudang barang. Laporan ini akan memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi persediaan yang lebih tepat, terutama untuk mengelola barang dengan perputaran yang lambat atau tidak bergerak.
c. Klasifikasikan Barang
Setelah menghitung TOR, barang perlu diklasifikasikan menjadi tiga kategori, di antaranya:
- Fast-Moving: Barang yang sering terjual atau digunakan, memiliki rasio perputaran tinggi.
- Slow-Moving: Barang yang dijual atau digunakan dalam jangka waktu tertentu, dengan rasio perputaran sedang.
- Non-Moving: Barang yang tidak terjual atau digunakan dalam waktu lama, memiliki rasio perputaran rendah.
d. Gunakan Hasil untuk Pengambilan Keputusan
Terakhir, hasil klasifikasi dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang lebih tepat. Misalnya, fokus pada pembelian lebih banyak produk fast-moving atau mengurangi stok barang non-moving untuk mengoptimalkan pengelolaan inventaris dan meminimalkan biaya penyimpanan.
Analisis FSN memberikan pemahaman mendalam untuk manajemen persediaan yang lebih efisien dan efektif. Dengan memanfaatkan analisis ini, bisnis dapat menghindari kerugian yang disebabkan oleh stok yang tidak terkelola dengan baik, serta meningkatkan keuntungan melalui pengelolaan stok yang lebih optimal.
4. Pro dan Kontra FSN Analysis
Dari pembahasan di atas, dapat Anda nyatakan bahwa FSN analysis memberikan manfaat yang beragam dalam manajemen stok barang perusahaan. Namun, hal tersebut tidak berarti tidak terdapat beberapa kelemahan atau drawback dari proses berikut.
Beberapa pro dan kontra dari analisis FSN adalah:
a. Pro FSN Analysis
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, analisis FSN memiliki beberapa manfaat krusial yang menjadikannya sebagia sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam proses manajemen gudang. Berikut adalah kelebihan atau pros FSN analysis:
- Kontrol Inventaris Tepat Waktu
- Perencanaan Pengadaan yang Lebih Efisien
- Meningkatkan Profitabilitas
- Mengurangi Biaya Operasional
- Menoptimalkan Penggunaan Ruang Penyimpanan Gudang
- Mengidentifikasi Stok Mati atau Dead Stock
b. Kontra FSN Analysis
Meskipun begitu, analisis kecepatan gerak barang, seperti proses lain dalam manajemen gudang, memiliki kelemahannya tersendiri bila tidak direncanakan dan diterapkan secara maksimal.
Oleh karena itu, banyak perusahaan di dunia untuk menerapkan sistem inventaris terbaik seperti ScaleOcean untuk men-streamline proses tersebut secara menyeluruh. Beberapa kontra analisis FSN adalah sebagai berikut:
- Ketergantungan pada Data Inventaris yang Akurat
- Kemungkinan Terjadinya Human Error bila Dikerjakan secara Manual
- Kesulitan dalam Beradaptasi dengan Fluktuasi Permintaan
5. FSN Analysis Dalam Praktik
Perhitungan di atas telah menyusun masing-masing barang yang tersedia di ketersediaan suatu bisnis. Setelah hal tersebut telah diketahui, maka bisnis dapat mengambil keputusan sesuai dengan data yang ada. Berikut adalah beberapa ilustrasi untuk memberikan pandangan yang lebih jelas:
a. Penerapan FSN Analysis dalam Bisnis E-commerce
Dalam suatu bisnis perdagangan, baik offline atau online, pasti memiliki setidaknya satu produk yang menjadi produk andalan atau flagship bagi suatu bisnis. Produk andalan ini yang sering menjadi sumber penghasilan dan keuntungan utama dalam proses berdagang.
Dan tentu saja, perusahaan tersebut pasti ingin meningkatkan jumlah penghasilan dan keuntungan tersebut. Setelah dilakukan FSN analysis pada ketersediaan barang di gudangnya, perusahaan tersebut mendapatkan informasi mengenai produk-produk yang membawa keuntungan bagi bisnis, serta yang merugikan juga.
Tindakan yang cenderung dilakukan adalah dengan menghanguskan barang yang menjadi beban atau melakukan promosi pada suatu periode tertentu untuk mengurangi angka kerugian. Setelah hal itu dilakukan, produk-produk tersebut tidak akan dibeli atau diproduksi lagi, melainkan meningkatkan pembelian atau produksi pada hal-hal yang membawa keuntungan.
b. Penerapan FSN Analysis dalam Industri Otomotif
Sebuah perusahaan otomotif cenderung melakukan produksi kendaraannya secara in house. Maka dari itu, bisnis-bisnis berikut selalu memerlukan jumlah suku cadang yang banyak untuk menjalankan operasi perakitannya. Tidak mengherankan bahwa industri ini cenderung menerapkan aplikasi stok barang untuk bisnis dalam menjalankan operasinya.
Namun, terdapat juga suku cadang yang sering digunakan dan yang jarang digunakan. Suku cadang yang sering digunakan dapat meliputi hal seperti baja dan gerigi, sedangkan yang jarang digunakan cenderung merupakan komponen khusus suatu kendaraan pada masa lalu.
Maka dari itu, setelah dilakukannya proses FSN analysis, perusahaan harus melakukan pemesanan lebih banyak untuk barang-barang yang selalu diperlukan pada proses procurement selanjutnya. Selain itu, komponen-komponen yang lama antara dapat dibongkar menjadi bahan baku atau dijual.
6. Optimasi Proses Perhitungan FSN Analysis dengan Software Inventaris ScaleOcean
FSN analysis merupakan suatu hal yang penting dalam manajemen inventaris karena kemampuannya untuk memaksimalkan angka pemasukan, serta mengoptimalkan struktur dan isi gudang. Terlebih lagi, proses FSN analysis mudah dilakukan, namun hal tersebut tidak berarti prosesnya efisien karena dapat memakan waktu yang lumayan banyak. Maka dari itu, diperlukan sebuah FSN analysis inventory management.
Sistem terbaik untuk membantu menjamin keberlangsungan lancar proses perhitungan ini adalah software inventaris ScaleOcean. Dengan menerapkan sistem ScaleOcean ini, perusahaan dapat dengan mudah melacak ketersediaan barang yang ada di penyimpanan, sehingga menyediakan data yang akurat untuk perhitungan FNS analysis. Sistem berikut juga dapat mengkategorikan barang sesuai dengan kinerja penjualan secara otomatis.
Tidak hanya itu, software inventaris meliputi hal seperti jumlah user yang tidak terbatas, sehingga dapat digunakan dari setiap pusat pengiriman dan distribusi. Tentu saja, software berikut dapat berintegrasi dengan setiap cabang-cabang perusahaan tertentu dengan efektif untuk menjamin keakuratan data inventaris.
Semua hal tersebut tidak memerlukan pembayaran terlebih dahulu, melainkan dapat diuji coba terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkan ScaleOcean. Selain itu, terdapat juga beberapa fitur-fitur yang dapat membantu dalam menjalankan proses FSN analysis, yakni sebagai berikut:
- Inventory Tracking: Lacak lokasi dan status barang secara real time, mengetahui kapan barang masuk dan keluar dari inventaris.
- Barcode Management: Gunakan barcode unik untuk identifikasi dan pelacakan barang dengan mudah.
- Low-Stock Notification: Pemberitahuan otomatis saat stok mencapai minimum, mencegah kekurangan stok.
- Stock Adjustment: Penyesuaian stok otomatis untuk menjaga akurasi data inventaris.
- Inventory Forecasting: Memprediksi kebutuhan stok berdasarkan data historis penjualan.
Baca juga: 15 Aplikasi Gudang Terbaik untuk Warehouse 2025
7. Kesimpulan
FSN analysis merupakan metode manajemen inventaris yang mengelompokkan barang menurut tingkat pergerakannya, yaitu Fast-moving (bergerak cepat), Slow-moving (bergerak lambat), dan Non-moving (tidak bergerak).
Tujuan FSN analysis adalah membantu perusahaan mengoptimalkan persediaan, menekan biaya penyimpanan, menghindari stok mati, serta mendukung keputusan pembelian, penyimpanan, dan distribusi yang lebih tepat.
Untuk mengoptimalkan penerapan FSN Analysis, perusahaan dapat memanfaatkan Software Inventory ScaleOcean. Solusi ini membantu pemantauan stok secara real-time, mendukung analisis otomatis, serta menyederhanakan pengelolaan persediaan.
FAQ:
1. Apa itu FSN analysis?
FSN analysis adalah metode klasifikasi inventaris berdasarkan frekuensi pergerakan atau penggunaannya. FSN merupakan singkatan dari fast moving, slow moving, dan non moving. Analisis ini membantu perusahaan mengidentifikasi produk mana yang paling sering digunakan, jarang digunakan, atau bahkan tidak bergerak sama sekali, sehingga mempermudah pengambilan keputusan terkait manajemen persediaan.
2. Bagaimana FSN dihitung?
Untuk cara menghitung FSN, tentukan terlebih dahulu tingkat konsumsi serta rata-rata lama penyimpanan barang, kemudian lakukan klasifikasi dengan rumus: rata-rata waktu penyimpanan = total hari penyimpanan ÷ (jumlah barang diterima + saldo awal).
3. Apa kepanjangan FSN dalam manajemen inventaris?
Analisis FSN dalam manajemen inventaris adalah metode yang membagi stok ke dalam kategori Fast-moving (bergerak cepat), Slow-moving (bergerak lambat), dan Non-moving (tidak bergerak) untuk menentukan prioritas pengelolaan berdasarkan tingkat pergerakannya di gudang.