Proses logistik dalam rantai pasok merupakan langkah yang mengatur aliran barang, informasi, dan sumber daya dari titik awal hingga ke tangan konsumen. Proses ini harus dijalankan dengan baik dan pengelolaan yang menyeluruh, terutama bagi Anda yang masih sering mengalami masalah seperti biaya operasional yang tinggi, kesulitan mengelola permintaan pasar yang fluktuatif, hingga kurangnya visibilitas dan transparansi data.
Proses yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan pengiriman barang harus Anda kelola dengan baik agar dapat memastikan efisiensi dan kecepatan distribusi dalam alur rantai pasok bisnis Anda. Di sini akan dibahas secara lengkap mengenai logistik rantai pasok, mulai dari pengertian, fungsi utama, alur proses, hingga bagaimana cara pengelolannya. Pahami selengkapnya di sini!

- Logistik rantai pasok adalah pengelolaan proses pergerakan barang, jasa, hingga informasi sepanjang jalur pasoakan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk jadi ke konsumen.
- Aktivitas utama logistik rantai pasok meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan manajemen risiko.
- Contoh aktivitas logistik rantai pasok: pengadaan bahan baku, manajemen gudang, transportasi, distribusi, dan informasi teknologi
- ScaleOcean ERP logistik dapat mengelola logistik supply chain secara terintegrasi, membuat Anda bisa memantau proses dari awal hingga akhir di satu sistem terpadu.
1. Pengertian Logistik dalam Rantai Pasok
Logistik rantai pasok adalah pengelolaan proses pergerakan barang, jasa, hingga informasi sepanjang jalur pasoakan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk jadi ke konsumen. Proses ini memiliki fokus utama pada peningkatan efisiensi dalam pergerakan barang dan informasi secara menyeluruh.
Tujuan utama dari logistik adalah untuk memenuhi layanan untuk pelanggan dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang baik sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan ini akan mengurangi biaya operasional, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Logistik dalam supply chain ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, penyimpanan, distribusi, dan pengelolaan warehouse logistik yang berperan penting dalam mengatur alur penyimpanan dan pengiriman. Selain itu, aspek-aspek tersebut juga mencakup transportasi, pengelolaan persediaan, penanganan material, serta pengelolaan informasi.
Di era global dan digital saat ini, logistik juga semakin terkait dengan teknologi informasi dan analisis data. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses logistik melalui penggunaan supply chain management system, perangkat lunak demand planning, serta analisis big data.
Baca juga: Pahami Perbedaan Utama Antara Divisi SCM dan Logistik
2. Aktivitas Utama Logistik dalam Supply Chain
Kegiatan logistik dalam rantai pasok mencakup serangkaian proses yang saling terintegrasi dan ketergantungan satu sama lain untuk memastikan barang, informasi, dan sumber daya bergerak dengan lancar dan efisien. Penting untuk memahami setiap aktivitasnya agar memudahkan Anda mengoptimalkan operasional, dan memenuhi kebutuhan pelanggan tepat waktu. Berikut penjelasannya:
a. Perencanaan
Aktivitas ini menjadi penentu kebutuhan bahan baku, rute transportasi yang optimal, hingga kapasitas penyimpanan di gudang. Kegiatan ini penting untuk memastikan ketersediaan barang tepat waktu dan meminimalkan biaya operasional. Perencanaan yang matang dapat membuat perusahaan menghindari kekurangan stok dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
b. Pelaksanaan
Berikutnya adalah pelakasanaan, yang meliputi pengadaan bahan baku, proses produksi, hingga penyimpanan barang di warehouse logistik, hingga distribusi produk ke konsumen. Di sini, penting untuk menjaga koordinasi antar bagian dalam rantai pasok agar proses berjalan lancar sehingga produk dapat sampai tepat waktu. Pentingnya pengelolaan di sini akan berdampak langsung pada kepuasan pelanggan.
c. Pengendalian
Aktivitas pengendalian ini berfokus pada pemantauan persediaan barang, manajemen retur barang, hingga pengawasan kualitas selama proses logistik berlangsung. Kegiatan ini akan membantu memastikan stok selalu tersedia sesuai kebutuhan dan produk yang dikirim dapat memenuhi standar.
Dengan pengendalian yang optimal, perusahaan dapat mencegah kerugian akibat barang yang rusak atau adanya kesalahan dalam pengiriman. Hal ini juga akan membantu meningkatkan efisiensi rantai pasok secara menyeluruh.
d. Manajemen Risiko
Aktivitas berikutnya adalah manajemen risiko yang berperan penting dalam mengenali dan mengantisipasi gangguan hambatan yang mungkin terjadi, mulai dari keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, hingga fluktuasi permintaan pasar.
Dalam proses ini, penting untuk memiliki pendekatan proaktif untuk membantu merencanakan strategi mitigasi agar operasional logistik rantai pasok tetap berjalan lancar, mengurangi dampak negatif, hingga menjaga kontinuitas pasokan hingga sampai ke pelanggan.
3. Fungsi Logistik Rantai Pasok
Proses logistik dalam rantai pasok tidak hanya mencakup pengiriman barang, tapi juga pengelolaan bisnis secara efisien dan responsif. Terdapat beberapa fungsi utama logistik dalam membantu supply chain perusahaan secara menyeluruh, sehingga dapat memperkuat daya saing di pasar dinamis. Berikut penjelasannya!
a. Meningkatkan efisiensi
Proses logistik dalam supply chain berfungsi untuk mengoptimalkan alur pergerakan barang dan informasi agar distribusi dapat berlangsung cepat dan hemat biaya. Pengelolaan yang tepat untuk proses ini dapat meminimalkan waktu tunggu, mengurangi biaya transportasi dan penyimpanan, serta memaksimalkan pemanfaatan sumber daya.
b. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Fungsi logistik lainnya akan memastikan produk selalu tersedia pada waktu dan tempat dibutuhkan pelanggan. Dengan pengiriman tepat waktu dan ketersediaan stok yang akurat akan membantu perusahaan menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Adanya layanan logistik yang optimal dapat membuat perusahaan mampu memenuhi ekspektasi pasar dan meningkatkan reputasi bisnis.
c. Mengurangi risiko
Logistik rantai pasok juga berfungsi untuk meminimalkan risiko, mulai dari kerusakan barang, kehilangan, hingga keterlambatan pengiriman. Proses logistik yang optimal akan membantu mengendalikan kualitas, melacak barang real-time, dan prosedur pengelolaan yang ketat.
Hal ini membuat risiko dapat diminimalisir, sehingga operasional rantai pasok bisnis dapat berjalan lancar dan kerugian akibat masalah logistik dapat diminimalkan.
d. Sourcing
Fungsi logistik yang pertama adalah sourcing atau pengadaan. Logistik berguna untuk mengidentifikasikan sumber pasokan atau persediaan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan permintaan pelanggan. Fungsi sourcing ini melibatkan identifikasi potensi dan evaluasi pemasok, negosiasi kontrak, pengelolaan hubungan dengan pemasok, pengelolaan risiko, inovasi dan kemitraan, dan pemantauan pasar.
e. Proses Pengangkutan
Fungsi selanjutnya adalah pengangkutan yang berkaitan erat dengan transportasi. Fungsi ini merupakan salah satu elemen penting karena bertujuan untuk memobilisasi suatu persediaan dari satu tempat ke tempat lain dengan mempertahankan kualitas.
Dalam fungsi ini, terdapat aspek pemilihan mode transportasi, perencanaan rute dan jaringan distribusi, serta pengaturan pengiriman. Kemudian, fungsi ini juga menyangkut aspek pemantauan atau pelacakan, penanganan dan pemuatan barang, pengelolaan biaya dan risiko, optimalisasi, dan kerja sama dengan pihak ketiga.
f. Pengelolaan Penyimpanan dan Distribusi
Fungsi selanjutnya adalah penyimpanan dan distribusi. Persediaan barang yang telah mencapai lokasi tujuan tentu harus disimpan dengan aman dan kualitasnya tidak berubah hingga didistribusikan kepada pelanggan.
Oleh sebab itu, fungsi yang satu ini juga melibatkan manajemen gudang, dan distribusi barang dari gudang ke pelanggan atau titik penjualan. Tentunya semua itu harus dilakukan dengan metode yang paling efektif dan efisien.
g. Pengelolaan Informasi
Fungsi logistik yang berikutnya adalah pengelolaan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang stok, pesanan pelanggan, status pengiriman, dan perkembangan lain dalam rantai pasok. Pengelolaan informasi logistik yang baik membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
h. Optimalisasi Supply Chain
Logistik yang efisien dan efektif tentu akan berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas keseluruhan rantai pasok. Sebab, logistik juga berfungsi untuk memastikan bahwa semua elemen bekerja sama secara sinergis. Hal ini juga termasuk sinkronisasi aktivitas dari pemasok hingga konsumen akhir.
i. Inovasi dan Peningkatan
Oleh karena teknologi dan lingkungan bisnis bersifat dinamis dan fluktuatif mengikuti perkembangan zaman, maka perusahaan haruslah selalu siap untuk menjadi lebih responsif dan adaptif. Nah, logistik ini berfungsi juga untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi perkembangan. Sebab, alur logistik sudah mencakup penelitian dan implementasi inovasi baru untuk meningkatkan efisiensi dan dampak lingkungan yang lebih baik.
Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
4. Contoh Aktivitas Logistik Rantai Pasok
Aktivitas logistik rantai pasok yang telah dibahas melibatkan serangkaian proses yang dapat memastikan barang dan informasi bergerak dengan lancar dari supplier hingga ke konsumen akhir. Dalam berbagai aktivitas tersebut, terdapat berbagai contoh kegiatan yang dilakukan untuk membanut pengelolaan rantai pasok lebih efisien, diantaranya:
a. Pengadaan Bahan Baku
Tahap awal dalam alur logistik adalah procurement atau pengadaan bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi. Selain untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan, tahap ini juga bertujuan untuk menentukan alternatif bahan baku lain apabila terjadi hambatan.
Tahap ini mencakup aspek transportasi, penanganan material, dan pengelolaan persediaan. Pada tahap procurement, keberadaan 4PL logistik dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber pasokan dan koordinasi pengiriman dari berbagai pemasok secara terpadu, sehingga proses pengadaan berjalan lebih lancar.
b. Manajemen Gudang
Selanjutnya, apabila ada produk jadi dan/atau bahan baku yang berlebih, maka langkah yang diambil adalah warehousing atau penyimpanan di gudang logistik. Hal ini berkaitan erat dengan warehouse management untuk terus memantau dan mengevaluasi ketersediaan bahan baku agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan.
c. Transportasi
Pengelolaan transportasi menjadi proses penting yang dapat mengatur perpindahan barang antar lokasi, mulai dari pabrik, gudang, hingga titik distribusi. Penting untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan pengiriman untuk memastikan barang tiba tepat waktu dan dalam kondisi baij, serta dapat mengurangi biaya logistik secara menyeluruh.
d. Distribusi
Tahap distribusi dalam logistik supply chain akan memastikan produk akhir sampai ke tangan konsumen dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang terjaga. Proses ini membutuhkan perencanaan dan manajemen logistik yang efektif untuk mengatur rute pengiriman, pengelolaan armada, dan koordinasi dengan mitra distribusi agar pelayanan pelanggan untuk tetap optimal dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
e. Informasi dan Teknologi
Dan tahap yang terakhir dari alur logistik adalah penggunaan informasi dan teknologi yang berfungsi untuk mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan aliran produk. Tahapan ini sebenarnya dilakukan seiring dengan berjalannya kegiatan aliran produk.
Aspek yang termasuk dalam tahap ini di antaranya adalah penggunaan supply chain management, perangkat lunak untuk demand planning, dan Big Data Analytics untuk mengoptimalkan proses. Untuk mengoptimalkan prosesnya, Anda bisa menggunakan aplikasi logistik ScaleOcean yang menyediakan fitur dan modul terintegrasi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam pengelolaan pengiriman barang.
Baca juga: 5 SOP Pengiriman Barang untuk Meningkatkan Proses Logistik
5. Beda Logistik dan Supply Chain
Agar lebih memahami proses logistik dalam rantai pasok, penting juga untuk membahas mengenai perbedaan logistik dan supply chain yang masing-masingnya memiliki peran penting dalam proses bisnis secara menyeluruh. Kedua proses ini saling melengkapi untuk mencapai tujuan pengelolaan rantai pasok yang efektif dan efisien.
Logistik menjadi proses yang fokus pada pengelolaan pergerakan dan penyimpanan barang serta jasa dari titik asal ke tujuan akhir. Proses ini melibatkan manajemen transportasi, warehouse, dan distribusi produk. Sedangkan supply chain adalah proses yang lebih luas dengan koordinasi seluruh proses dan pihak yang terlibat dalam rantai pasok, seperti pengadaan, produksi, dan pemasaran.
Maka dari itu, untuk mengoptimalkan proses pergerakan barang, dibutuhkan manajemen logistik rantai pasok yang optimal agar mampu menciptakan aliran yang efisien dan terintergasi. Proses ini akan membantu perusahan meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan, serta mengurangi biaya dan mendukung pertumbuhan daya saing bisnis secara menyeluruh.
6. Kesimpulan
Rantai pasok yang efisien dan efektif memiliki alur logistik yang juga efisien dan efektif. Ketika suatu bisnis memahami fungsi logistik secara keseluruhan, maka efektivitas dalam alurnya pun dapat tercapai, sehingga menghasilkan kinerja bisnis yang memuaskan.
Mulai dari pengadaan hingga distribusi, setiap tahap dalam alur tersebut berperan penting dalam menjaga produk dan informasi tetap bergerak dengan lancar. Untuk mengoptimalkannya, Anda dapat menerapkan teknologi canggih software ERP logistik yang dapat memberikan kemampuan otomatisasi dan integrasi menyeluruh.
Sistem ini dapat membantu Anda memantau seluruh proses logistik supply chain dari awal hingga akhir di satu sistem terintegrasi. Lakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean untuk dapatkan fitur dan modul terbaik dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
FAQ:
1. Apa itu pasokan logistik?
Pasokan logistik mengacu pada proses dan aktivitas yang terlibat dalam pengadaan, transportasi, penyimpanan, dan distribusi bahan baku, komponen, serta produk jadi. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan barang yang tepat, di lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan biaya yang efisien untuk mendukung operasional bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Apa contoh rantai pasokan dan logistik?
Contoh rantai pasokan adalah industri otomotif, mulai dari pemasok baja, produsen ban, pabrik perakitan mobil, distributor, hingga dealer dan konsumen. Logistik dalam contoh ini mencakup transportasi bahan baku ke pabrik, manajemen gudang suku cadang, pengiriman mobil jadi ke dealer, dan bahkan logistik suku cadang purna jual.
3. Bagaimana teknologi memengaruhi logistik rantai pasok?
Teknologi secara signifikan memengaruhi logistik rantai pasok dengan memungkinkan otomatisasi, visibilitas, dan analitik data yang lebih baik. Contohnya termasuk penggunaan IoT untuk pelacakan real-time, AI untuk optimasi rute dan perkiraan permintaan, serta blockchain untuk transparansi dan keamanan data. Ini meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan responsivitas.
4. Apa saja fungsi logistik dalam rantai pasok?
Fungsi logistik dalam rantai pasok meliputi manajemen transportasi, pergudangan, pengelolaan inventaris, pemrosesan pesanan, dan penanganan material. Fungsi-fungsi ini memastikan produk tersedia pada waktu dan tempat yang tepat, dengan biaya yang optimal, serta kualitas yang sesuai. Integrasi fungsi-fungsi ini penting untuk efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.