Pentingnya Prinsip ABC Analysis untuk Gudang
3 Min Read Posted on 17 Sep 2023
Daftar Isi
Manajemen gudang menjadi salah satu aspek penting dalam dunia bisnis. Bagaimana perusahaan mengelola, mengalokasikan, dan memprioritaskan sumber dayanya dapat menentukan efisiensi operasional dan dalam jangka panjang memberikan keuntungan bagi bisnis.
Nah, semakin berkembang kompleksitas pengelolaan inventaris, ABC analysis bisa diandalkan sebagai metode manajemen gudang yang membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan item berdasarkan nilai konsumsinya. Bagaimana cara implementasi metode tersebut? Artikel ini akan membantu Anda untuk memahami konsep, cara hitung, dan tips sukses menerapkannya. Yuk, langsung simak pembahasan tersebut!
1. Apa itu Prinsip ABC Analysis?
ABC analysis adalah metode dalam manajemen gudang yang digunakan untuk mengklasifikasikan persediaan berdasarkan pada Pareto principle. Prinsip ini membagi item-item persediaan menjadi tiga kategori berdasarkan nilainya. Kategori A untuk produk dengan nilai tertinggi, kategori B dengan nilai sedang, dan kategori C untuk item dengan nilai terendah.
Kategori A biasanya meliputi 10-20% dari jumlah total item, tetapi justru mewakili sekitar 70-80% dari penjualan. Artinya item pada kategori ini berkontribusi tinggi pada finansial perusahaan. Kategori B mewakili sekitar 30% dari total item dan 15-25% dari total penjualan. Sedangkan, kategori C mencakup mayoritas item, sekitar 50-70% tapi hanya mewakili 5-10% dari nilai total penjualan. Item kategori C inilah yang memerlukan banyak biaya persediaan karena ratio inventory turnover yang dimiliki cukup kecil.
Dengan menerapkan sistem ini, perusahaan bisa mengoptimalkan manajemen gudang dan fokus pada item yang paling penting. Mulai dari proses pengawasan, pengendalian, dan penjagaan. Strategi ini sangat bermanfaat bagi bisnis karena meminimalkan biaya persediaan, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa item yang memiliki nilai jual tinggi yang selalu tersedia dalam gudang.
2. Cara Hitung ABC Analysis
Langkah pertama menerapkan ABC analysis adalah menghitung nilai konsumsi setiap item persediaan. Nilai konsumsi ini didapatkan dengan mengalikan volume penjualan atau penggunaan tahunan dengan harga per unit dari setiap item. Sehingga, dalam bentuk matematis rumus ABC analysis adalah:
Setelah mendapatkan nilai konsumsi untuk setiap item, selanjutnya mengurutkan item tersebut berdasarkan nilai konsumsinya dari yang tertinggi hingga terendah. Kemudian, kumulatifkan nilai konsumsi tersebut untuk mendapatkan total keseluruhan. Berdasarkan total kumulatif ini, Anda bisa mengkategorikan item ke dalam kelas A, B, atau C.
Supaya lebih paham, perhatikan contoh studi kasus berikut ini. Perusahaan elektronik memiliki lima item persediaan yaitu televisi, radio, kulkas, blender, dan setrika. Televisi dijual dengan harga Rp5.000.000 dan penjualan tiap tahun sebanyak 100 unit. Sedangkan radio dijual dengan harga Rp500.000 sebanyak 500 unit. Untuk kulkas dengan harga Rp10.000.000 terjual sebanyak 50 unit. Kemudian blender seharga Rp300.000 dijual sebanyak 300 unit. Terakhir setrika dengan harga Rp250.000 terjual sebanyak 400 unit.
Dari data tersebut, hitung nilai konsumsinya dengan rumus di atas. Sebagai contoh coba kita hitung item televisi. Diketahui harga per unitnya adalah Rp5.000.000 dan terjual sebanyak 100 unit. Nah, maka nilai konsumsi untuk televisi yaitu:
Lakukan penghitungan yang sama seperti cara tersebut untuk item yang lain. Setelah diperoleh nilai konsumsi dari masing-masing item, selanjutnya hitung total nilai konsumsi dari keseluruhan item. Dari studi kasus di atas, total nilai konsumsi adalah Rp1.440.000.000. Maka, persentase nilai konsumsi untuk televisi yaitu:
Ulang penghitungan tersebut untuk item lainnya. Jika sudah, urutkan data dari nilai persentase terendah ke tertinggi. Kemudian hitung kumulatif persentasenya untuk nantinya digunakan untuk mengelompokkan data dalam tiga kategori. Berikut hasil akhir dari keseluruhan penhitungan tersebut.Â
Dari penjelasan sebelumnya telah disebutkan kalau kelas A merupakan item yang memiliki 70-80% dari total nilai konsumsi. Untuk kelas B terdiri dari item yang memiliki 15-25% total nilai konsumsi. Sedangkan kelas C bagi item yang memiliki 5-10% total nilai konsumsi. Jadi, pengelompokan menurut rumus ABC analysis adalah kategori A berupa televisi dan kulkas. Kemudian kategori B terdiri dari radio dan setrika. Sedangkan kategori C adalah blender. Dengan ini, toko bisa mengutamakan stok televisi dan kulkas agar selalu tersedia di gudang.
3. Peran ABC Analysis di Manajemen Gudang
ABC analysis adalah salah satu metode yang bisa mengefisiensikan proses manajemen gudang. Berikut beberapa peran metode tesebut bagi pengelolaan persediaan.
a. Optimasi Ruang
Dengan strategi ini, diketahui item yang dikategorikan sebagai kelas A memiliki nilai tertinggi dan paling sering diperlukan. Sehingga Anda bisa tempatkan item tersebut di lokasi yang mudah diakses. Sementara itu, barang kelas C yang memiliki nilai profit dan permintaan yang lebih rendah, maka ditempatkan di area yang lebih jauh atau kurang strategis. Hal ini memastikan bahwa layout gudang dioptimalkan berdasarkan frekuensi dan kebutuhan pengambilan barang.
b. Kontrol Inventaris
Dengan memahami kelas barang berdasarkan analisis ABC, Anda dapat menentukan frekuensi audit atau pengecekan inventaris. Barang pada kelas A memerlukan audit yang lebih sering untuk memastikan ketersediaannya dibandingkan dengan barang yang ada di kelas C. Cara ini akan membantu mengurangi overhead kontrol dan memastikan akurasi ketersediaan barang sesuai kebutuhan.
c. Optimasi Modal
Dengan ABC analysis, perusahaan dapat memastikan bahwa investasi terbesar untuk pengelolaan persediaan difokuskan pada barang kelas A. Sedangkan barang Kelas C dijaga pada level minimum yang masih tetap aman. Nah, dengan demikian Anda bisa mengoptimalkan penggunaan modal dan meningkatkan aliran kas.
d. Strategi Pembelian
Metode ini juga membantu dalam menentukan strategi purchasing yang optimal. Barang kelas A lebih membutuhkan strategi pembelian yang ketat, seperti perjanjian jangka panjang atau pembelian dalam volume besar untuk mendapatkan diskon. Sementara itu, untuk barang kelas C justru kurang membutuhkan pembelian dalam jumlah besar untuk menghemat biaya.
4. Tips Terapkan ABC Analysis
Keberhasilan implementasi strategi ABC analisis tentunya sangat bergantung dengan cara menerapkannya. Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam menerapkan ABC analysis dengan sukses.
a. Mengumpulkan Data yang Tepat
Anda perlu mengumpulkan data yang akurat dan relevan mengenai volume penjualan, frekuensi permintaan, dan biaya persediaan setiap item. Data yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan di gudang seperti kategorisasi item yang kurang tepat dan justru mengakibatkan strategi manajemen gudang yang berdampak negatif pada bisnis.
b. Review Berkala
Dinamika pasar dan kondisi bisnis dapat berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan review berkala terhadap klasifikasi ABC untuk memastikan kalau item masih dikategorikan dengan benar. Proses review ini akan membantu perusahaan tetap responsif terhadap perubahan dan memastikan optimasi persediaan yang berkelanjutan.
c. Perhatikan Variabilitas
Selain data historis, penting juga untuk mempertimbangkan variabilitas atau fluktuasi dalam permintaan pelanggan. Mengapa hal ini penting? Karena meskipun suatu item mungkin saat ini berada di kelas C berdasarkan data historis, variabilitas yang tinggi dalam permintaan juga memungkinkan item tersebut sebagai kelas B atau bahkan A.
d. Manfaatkan Teknologi
Teknologi seperti sistem WMS akan sangat mempermudah proses analisis ABC. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat otomatis mengkategorikan item, memantau perubahan dalam permintaan, dan mendapatkan insight yang lebih mendalam untuk pengambilan keputusan. Sehingga efisiensi dan efektivitas ABC analysis akan meningkat.
Baca juga: Ini WMS Software Indonesia Terlengkap
5. Kesimpulan
ABC analysis adalah metode dalam manajemen gudang yang berfokus pada pengoptimalan penggunaan sumber daya berdasarkan prioritas dan nilai masing-masing item persediaan. Dengan menerapkan prinsip ini, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, baik dari segi ruang gudang, kontrol inventaris, modal, strategi pembelian, hingga negosiasi dengan pemasok.
Namun, keberhasilan penerapan metode ini sangat tergantung pada pengumpulan data yang tepat, adaptasi terhadap dinamika pasar melalui review berkala, mempertimbangkan variabilitas permintaan, serta memanfaatkan teknologi terkini. Dengan pendekatan yang tepat, ABC analysis bisa menjadi instrumen kunci untuk mencapai efisiensi operasional di manajemen gudang.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 05, 2024 3 Min Read
12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
REKOMENDASI