Average Inventory: Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam mengelola persediaan, banyak strategi yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan pengelolaan stok di perusahaan. Salah satunya average inventory yang menjadi indikator penting untuk keberlangsungan operasional gudang. Hal ini merujuk pada jumlah barang yang biasanya tersedia dalam suatu periode tertentu.

Tanpa perhitungan average inventory, perusahaan sering kesulitan menjaga keseimbangan stok. Sehingga berakibat pada terjadinya kelebihan persediaan yang menambah biaya penyimpanan dan risiko barang usang. Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk memantau stok lebih objektif, dengan menyusun strategi pengadaan lebih tepat menggunakan average inventory.

Pada artikel ini, kita akan menguraikan berbagai hal mengenai average inventory atau rata-rata inventaris, mulai dari pengertian, pentingnya untuk bisnis, rumus serta cara menghitung averaga inventory, serta contoh studi kasus di sektor bisnis yang mudah dipahami. Pahami selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways
  • Average inventory adalah rata-rata jumlah atau nilai persediaan barang selama periode tertentu, penting untuk melacak tren dan mengevaluasi efisiensi manajemen persediaan.
  • Manfaat perhitungan average inventory adalah pengelolaan persediaan yang lebih baik, analisis keuangan akurat, menjaga ketersediaan barang, serta mengoptimalkan perencanaan pembelian.
  • Rumus average inventory, yaitu: Average Inventory = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2
  • ScaleOcean inventory software menyediakan fitur otomatis untuk menghitung average inventory, sehingga membantu Anda mengelola persediaan secara akurat dan mengatasi tantangan operasional.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Average Inventory?

Average inventory atau persediaan rata-rata adalah metode perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui nilai rata-rata stok perusahaan dalam periode tertentu, biasanya satu periode akuntansi. Perhitungan ini menggunakan rumus dengan penjumlahan persediaan awal dan akhir, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode.

Pendekatan average inventory digunakan untuk berbagai jenis stok, mulai dari bahan baku hingga barang jadi. Melalui manajemen inventory rata-rata ini, perusahaan lebih mudah memantau sekaligus mengelola persediaan secara efektif.

Penting bagi perusahaan untuk memahami tingkat persediaan yang ada, melacak tren, mengelola biaya, dan mengevaluasi efisiensi manajemen persediaan di perusahaan. Hal ini karena perhitungan ini dapat memberikan gambaran jelas mengenai sejauh mana ketersediaan barang dapat dijaga dan sejalan dengan kebutuhan operasional bisnis.

Manfaat Average Inventory

Manfaat Average Inventory

Perhitungan rata rata inventory dalam warehouse management menjadi landasan strategis untuk mengoptimalkan efisiensi gudang secara menyeluruh. Untuk mengoptimalkan manajemen inventory, mari kita telaah apa saja pentingnya perhitungan rata rata inventory dalam beberapa aspek berikut:

1. Perencanaan pengadaan barang

Dengan menghitung average inventory, perusahaan dapat memperkirakan kebutuhan pengadaan barang secara lebih akurat. Informasi ini membantu menghindari risiko kekurangan stok yang bisa menghambat penjualan maupun kelebihan stok yang menambah beban gudang.

Perhitungan average inventory ini juga penting untuk perencanaan persediaan yang lebih terukur, sehingga memungkinkan perusahaan menghindari lead time, serta menjaga alur produksi dan distribusi tetap lancar sesuai permintaan pasar.

2. Pengendalian biaya

Perhitungan average inventory juga berperan dalam mengendalikan biaya yang timbul dari pengelolaan persediaan. Dengan mengetahui jumlah rata-rata stok, perusahaan dapat menekan biaya penyimpanan, meminimalkan risiko barang rusak, serta mengoptimalkan frekuensi pemesanan.

Dengan average inventory, manajemen biaya yang lebih baik ini dapat membantu  perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung penggunaan modal yang lebih produktif.

3. Evaluasi kinerja

Average inventory menjadi indikator penting dalam menilai efektivitas manajemen persediaan perusahaan. Melalui data ini, manajemen dapat mengukur seberapa efisien pengendalian stok dilakukan, sekaligus mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.

Hasil evaluasi kinerja menggunakan rata rata inventaris ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan strategi operasional agar lebih responsif terhadap kebutuhan bisnis.

4. Penilaian kesehatan keuangan

Average inventory juga digunakan dalam menghitung rasio perputaran persediaan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan. Angka ini membantu menilai seberapa cepat persediaan dapat dijual dan dikonversi menjadi pendapatan.

Dengan adanya rasio yang sehat menunjukkan efisiensi penggunaan aset perusahaan, sekaligus memperkuat analisis kesehatan finansial bisnis secara menyeluruh. Proses ini mudah dilakukan dengan menggunakan sistem otomatisasi canggih seperti software WMS terbaik menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan analisis mendalam dan komprehensif.

Warehouse Management System (WMS) dapat menyediakan data pergerakan stok secara akurat, menghitung rasio perputaran persediaan secara real-time, serta menampilkan tren historis untuk evaluasi yang lebih mendalam

5. Pengelolaan Persediaan yang Lebih Baik

Dengan memahami rata-rata persediaan yang dimiliki, perusahaan dapat memantau seberapa banyak barang yang tersedia di gudang, serta dapat mengoptimalkan ruang penyimpanan dan meminimalkan pemborosan biaya.

Hal ini juga penting untuk mengatur titik pemesanan ulang (reorder point) dan memastikan stok yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan tanpa berisiko kelebihan persediaan yang menyebabkan biaya penyimpanan lebih tinggi.

6. Analisis Keuangan yang Lebih Akurat

Average inventory sangat penting dalam analisis keuangan, terutama dalam menghitung rasio perputaran persediaan. Rasio ini membantu menilai efisiensi perusahaan dalam menjual dan mengganti persediaan.

Dengan menggunakan average inventory, perusahaan dapat menghitung perputaran persediaan yang menunjukkan seberapa cepat produk terjual dan diganti, memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Metode perpetual juga mendukung perhitungan average inventory yang lebih tepat, sehingga analisis rasio perputaran persediaan menjadi lebih akurat. Dengan data persediaan yang selalu terbarukan, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi penggunaan stok dalam periode yang lebih pendek, dibandingkan dengan metode periodik.

Anda juga bisa menggunakan sistem inventory terbaik yang dapat mengotomatisasi perhitungan average inventory dan aspek lainnya dalam manajemen persediaan, kemudian memberikan analisis keuangan berdasarkan memberikan analisis keuangan berdasarkan data stok yang tercatat secara real-time

7. Menjaga Ketersediaan Barang

Rata-rata persediaan yang dihitung dengan tepat memungkinkan perusahaan untuk menghindari kekurangan stok dalam inventory stock yang dapat menyebabkan hilangnya penjualan.

Selain itu, perusahaan juga dapat menghindari kelebihan stok yang dapat mengikat modal dan menyebabkan biaya penyimpanan yang tidak perlu. Dengan menjaga keseimbangan persediaan, perusahaan dapat memastikan bahwa barang tersedia untuk memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu.

8. Mengoptimalkan Perencanaan Pembelian

Dengan perhitungan rata-rata persediaan yang tepat, perusahaan dapat membuat keputusan pembelian yang lebih terinformasi. Melalui analisis tren persediaan, perusahaan dapat merencanakan pengadaan barang yang lebih akurat berdasarkan pola permintaan yang ada.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan mengelola pengadaan barang dengan lebih efisien, mengurangi risiko pembelian barang yang tidak terjual dan memastikan ketersediaan produk yang cukup di gudang.

Anda juga bisa mempertimbangkan metode lain seperti metode pengukuran stok untuk menghitung nilai persediaan dengan metode yang sesuai kebutuhan bisnis.

9. Pengelolaan Risiko yang Lebih Efisien

Perhitungan average inventory penting dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mengelola risiko terkait persediaan, baik itu risiko terkait kekurangan stok atau kelebihan persediaan .

Dengan memiliki data persediaan yang akurat, perusahaan dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan dengan cepat jika terjadi perubahan permintaan yang tidak terduga. Pengelolaan risiko yang lebih baik ini membantu perusahaan tetap responsif terhadap perubahan pasar dan menjaga stabilitas operasional.

Untuk mendukung proses ini, penggunaan sistem inventory terbaik, seperti ScaleOcean, dapat mempermudah pemantauan persediaan secara real-time, memungkinkan perusahaan untuk mengelola stok dengan lebih efisien dan mengurangi potensi masalah di masa depan.

Manufaktur

Rumus Average Inventory

Rata-rata persediaan adalah nilai rata-rata jumlah atau biaya persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya satu periode akuntansi, yang dihitung dengan menjumlahkan persediaan awal dan akhir, kemudian membaginya dengan dua.

Perhitungan ini membantu perusahaan menyeimbangkan tingkat stok, menghindari kekurangan atau kelebihan stok, mengelola biaya, dan mengevaluasi efisiensi dalam pengelolaan persediaan.

Rumus untuk menghitung rata-rata persediaan adalah sebagai berikut:

Average Inventory = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2

Dari hasil perhitungan rumus di atas, rata-rata persediaan penting untuk mengukur kinerja dengan rasio perputaran, mengendalikan biaya dengan menentukan stok optimal, mendukung perencanaan keuangan, dan memberikan gambaran stok yang ada untuk pengelolaan lebih baik.

Contoh Perhitungan Average Inventory

Perhitungan average inventory digunakan untuk mengetahui rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu. Berikut adalah penjelasan dan langkah-langkah perhitungannya.

1. Contoh Perhitungan Berdasarkan Nilai Moneter

Misalnya, perusahaan mencatatkan nilai persediaan pada akhir bulan sebagai berikut: pada akhir Januari nilai persediaan adalah Rp 500.000.000, pada akhir Februari mencapai Rp 600.000.000, dan pada akhir Maret turun menjadi Rp 400.000.000. Dengan data ini, perusahaan ingin menghitung rata-rata persediaan yang dimiliki selama kuartal pertama.

Untuk menghitung average inventory, jumlahkan nilai persediaan bulan Januari, Februari, dan Maret. Jumlah total:

Rp 500.000.000 + Rp 600.000.000 + Rp 400.000.000 = Rp 1.500.000.000

Kemudian, bagi jumlah tersebut dengan jumlah bulan (3 bulan).

Average inventory = Rp 1.500.000.000 / 3 = Rp 500.000.000

Maka hasilnya, rata-rata persediaan untuk kuartal pertama adalah Rp 500.000.000.

2. Contoh Perhitungan Berdasarkan Jumlah Unit

Contoh lain dapat diambil dari perusahaan yang menyimpan unit barang. Pada akhir bulan Januari, jumlah unit yang tersedia adalah 1.000 unit, di bulan Februari naik menjadi 1.500 unit, dan di bulan Maret menjadi 1.200 unit. Untuk menghitung rata-rata persediaan unit, langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jumlahkan unit yang tersedia selama tiga bulan:

1.000 unit + 1.500 unit + 1.200 unit = 3.700 unit

Kemudian, bagi jumlah total dengan jumlah bulan (3 bulan).

Average inventory = 3.700 unit / 3 = 1.233,33 unit

Dengan demikian, rata-rata persediaan unit yang tersedia selama tiga bulan tersebut adalah 1.233,33 unit.

Perhitungan rata-rata persediaan ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai ketersediaan barang, yang sangat penting untuk perencanaan pembelian, distribusi, dan pengelolaan gudang yang efisien. Ada juga cara menghitung stok barang masuk dan keluar yang dapat membantu pengaturan gudang.

Anda juga bisa mempertimbangkan metode FIFO, FEFO, LIFO, dan Average yang dapat membantu dalam menilai perputaran stok dan memastikan barang tersedia dengan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan operasional.

Studi Kasus Perhitungan Average Inventory

Untuk memahami secara mendalam, berikut studi kasus perhitungan average inventory yang dapat menggambarkan penerapannya dalam praktik bisnis.

Sebuah perusahaan distribusi makanan ingin mengetahui rata-rata persediaan yang mereka miliki selama bulan Juli. Pada awal bulan, nilai persediaan tercatat sebesar Rp 10.000.000. Sementara itu, pada akhir bulan nilai persediaan meningkat menjadi Rp 14.000.000.

Untuk menghitungnya, perusahaan dapat menggunakan rumus average inventory seperti berikut, yaitu:

Average Inventory = (Rp10.000.000 + Rp14.000.000​) / 2 = Rp12.000.000

Hasil dari perhitungan ini menunjukkan bahwa rata-rata persediaan perusahaan selama periode Juli adalah Rp 12.000.000. Informasi ini dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan pengadaan barang bulan berikutnya, mengukur perputaran persediaan, serta mengendalikan biaya penyimpanan agar tetap efisien.

Untuk memudahkan perhitungan average inventory, Anda bisa menggunakan sistem manajemen gudang terbaik yang dapat mengotomatisasi pencatatan stok dan menghitung nilai persediaan secara akurat.

Seperti rekomendasi softaware gudang terbaik ScaleOcean yang mampu menyajikan laporan inventaris secara real-time, sehingga manajemen dapat memantau ketersediaan barang dengan lebih transparan.

Tantangan dalam Menghitung Average Inventory

Meskipun perhitungan average inventory sangat berguna dalam manajemen persediaan, terdapat beberapa tantangan dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Perhitungan ini tidak selalu memberikan gambaran yang sepenuhnya akurat, terutama dalam menghadapi dinamika pasar dan fluktuasi permintaan.

Berikut adalah beberapa masalah yang sering dihadapi dalam menghitungnya:

1. Ketidakakuratan Karena Siklus Musiman

Siklus musiman dapat mempengaruhi ketepatan perhitungan average inventory, terutama pada perusahaan dengan fluktuasi permintaan yang tinggi berdasarkan musim. Misalnya, penjualan yang melonjak di musim tertentu menyebabkan lonjakan persediaan sementara setelah musim berakhir, stok berkurang drastis.

Perhitungan average yang diambil dari periode tersebut bisa memberikan hasil yang tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya, sehingga menyulitkan perencanaan yang lebih akurat.

2. Faktor Kuota

Upaya untuk memenuhi kuota penjualan dapat menyebabkan fluktuasi dalam stok yang tercatat, terutama pada akhir periode. Hal ini sering kali mengarah pada pencatatan persediaan di aplikasi stok barang yang lebih rendah dari yang seharusnya.

Sebagai contoh, perusahaan yang menurunkan stok di akhir periode untuk memenuhi target penjualan mungkin mengalami kekurangan stok di bulan berikutnya. Perhitungan average inventory dalam kondisi ini akan terdistorsi, mengurangi akurasi analisis persediaan.

3. Perkiraan Saldo Menyebabkan Kesalahan

Mengandalkan perkiraan saldo persediaan untuk menghitung average inventory sering kali menghasilkan ketidakakuratan. Tanpa penghitungan fisik yang tepat, kesalahan dalam estimasi stok dapat terjadi, yang akhirnya memengaruhi keputusan manajerial.

Terjadinya ketidaksesuaian antara perkiraan dan kondisi fisik yang sebenarnya dapat menyebabkan masalah, seperti overstocking atau stockouts, yang berpotensi merugikan perusahaan.

4. Keterbatasan dalam Akurasi Pengelolaan

Average inventory memberikan gambaran umum, tetapi kurang akurat jika digunakan untuk produk dengan variasi permintaan yang signifikan. Misalnya, produk dengan siklus hidup cepat atau barang musiman memerlukan metode manajemen stok yang lebih detail.

Penggunaan teknologi seperti aplikasi inventory terbaik yang memungkinkan pemantauan persediaan secara real-time, dapat meningkatkan akurasi pengelolaan stok dan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat.

Anda dapat menggunakan software inventory management ScaleOcean yang menyediakan pemantauan persediaan secara real-time, integrasi antar divisi, serta notifikasi otomatis untuk stok menipis.

Fitur ini membantu perusahaan menjaga ketersediaan barang, mengurangi risiko kehabisan stok, dan menekan biaya penyimpanan. Selain itu, dashboard interaktifnya memudahkan manajemen untuk menganalisis tren pergerakan barang sehingga keputusan pengadaan dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.

Lakukan demo gratis segera untuk dapatkan solusi terbaik untuk bisnis dengan kustomisasi tinggi sesuai spesifikasi bisnis Anda!

Kesimpulan

Average inventory berperan penting dalam membantu perusahaan menjaga keseimbangan stok, menekan biaya penyimpanan, serta mendukung evaluasi kesehatan finansial. Namun, pengelolaan manual sering kali memakan waktu dan rawan kesalahan.

Untuk itu, penggunaan ScaleOcean Inventory Software menjadi solusi tepat, karena mampu mengotomatisasi perhitungan average inventory, memantau stok secara real-time, dan terintegrasi dengan modul bisnis lainnya.

Dengan dukungan sistem ini, perusahaan dapat mengelola persediaan lebih efisien sekaligus meningkatkan produktivitas operasional. Untuk penerapan lebih optimal dan spesifik, lakukan demo gratis dan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda untuk dapatkan solusi dengan kustomisasi dan konfigurasi menyeluruh.

FAQ:

1. Apa itu average inventory?

Average inventory, atau persediaan rata-rata, adalah perkiraan nilai atau jumlah inventaris yang dimiliki perusahaan selama periode waktu tertentu. Metrik ini sangat penting karena memberikan gambaran yang lebih akurat tentang tingkat stok yang dimiliki, karena nilai inventaris bisa sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu karena pengiriman besar atau lonjakan penjualan.

2. Bagaimana cara menghitung average inventory?

Metode yang paling umum adalah dengan mengambil rata-rata nilai inventaris pada awal dan akhir periode. Rumus dasarnya adalah:Average Inventory = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2
Namun, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, terutama untuk bisnis dengan fluktuasi musiman, Anda bisa menjumlahkan nilai inventaris di setiap akhir bulan dan membaginya dengan jumlah bulan dalam periode tersebut.

3. Mengapa average inventory penting bagi bisnis?

Average inventory adalah metrik krusial karena:
1. Pengukuran Kinerja: Digunakan sebagai dasar untuk menghitung metrik penting lainnya, seperti rasio perputaran inventaris (inventory turnover), yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan menjual stoknya.
2. Pengendalian Biaya: Membantu perusahaan menentukan tingkat stok optimal untuk meminimalkan biaya penyimpanan.
3. Perencanaan yang Akurat: Data rata-rata inventaris menjadi dasar untuk merencanakan pembelian dan produksi di masa depan.
4. Analisis Keuangan: Memberikan wawasan yang lebih stabil dan adil tentang tingkat inventaris untuk tujuan analisis dan perbandingan keuangan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap