Fungsi Forecasting Module di Capacity Planning Management
3 Min Read Posted on 10 Jul 2023
Daftar Isi
Capacity planning management di industri manufaktur mengacu pada proses merencanakan dan mengelola sumber daya produksi untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar. Salah satu aspek penentu kesuksesan perencanaan ini adalah peramalan permintaan yang akurat. Artinya perusahaan harus mampu memprediksi jumlah produk atau layanan yang akan dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu.
Peramalan yang akurat akan membantu perusahaan mengurangi pemborosan sehingga memaksimalkan pendapatan. Namun, peramalan ini juga memiliki tantangan besar. Untungnya, dengan bantuan modul forecasting pada ERP, industri manufaktur dapat membuat peramalan permintaan yang lebih akurat dan efisien. Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan peran modul tersebut dalam perencanaan kapasitas, serta solusi lainnya yang bisa mendukung peramalan dengan lebih baik.
1. Mengapa Peramalan Permintaan Penting?
Untuk mencapai efisiensi operasional secara maksimum, industri manufaktur harus memastikan bahwa kapasitasnya sesuai dengan permintaan yang diperkirakan. Disinilah peran penting dari peramalan permintaan pada capacity planning management. Tanpa pemahaman yang baik tentang banyak produk atau layanan yang akan dibutuhkan pasar, perusahaan akan sulit untuk menentukan jumlah sumber daya yang harus dialokasikan untuk produksi.
Sebagai contoh, jika permintaan diprediksi terlalu rendah, kapasitas produksi menjadi kurang dari yang dibutuhkan. Sehingga industri manufaktur tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan kehilangan peluang penjualan. Di sisi lain, jika permintaan diprediksi terlalu tinggi, justru Anda akan memiliki kapasitas berlebih. Alhasil, Anda menginvestasikan sumber daya dalam kapasitas yang tidak diperlukan dan menyebabkan persediaan yang berlebihan.
Oleh karena itu, pemilihan jenis perencanaan untuk meramalkan permintaan sangat penting bagi capacity planning management yang efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang permintaan pasar, industri manufaktur dapat merencanakan kapasitas yang paling tepat. Sehingga perusahaan pemborosan sumber daya dapat diminimalkan dan tercapai kepuasan pelanggan.
2. Tantangan Peramalan Permintaan
Proses ini juga memiliki berbagai tantangan, mulai dari volatilitas permintaan hingga kondisi ekonomi global. Di bawah ini, kita akan membahas beberapa tantangan tersebut dan dampaknya di industri manufaktur.
a. Volatilitas Permintaan
Volatilitas permintaan adalah ukuran fluktuasi permintaan atas produk atau layanan dalam periode waktu tertentu. Hal ini cukup sulit untuk diprediksi dengan akurat karena permintaan bisa berubah secara signifikan akibat berbagai faktor. Misalnya perubahan tren konsumen atau adanya penarikan produk karena masalah kualitas.
Situasi ini akan semakin kompleks ketika industri manufaktur menawarkan berbagai macam produk karena masing-masing tentu memiliki pola permintaan yang berbeda. Selain itu, fluktuasi permintaan juga dapat berdampak pada aspek lain dari capacity planning management, seperti manajemen gudang dan perencanaan produksi.
b. Perubahan di Pasar
Perubahan di pasar juga dapat menjadi tantangan dalam perencanaan kapasitas. Kondisi pasar yang terus berubah memiliki dampak signifikan pada permintaan suatu produk atau layanan tertentu. Misalnya, karena masuknya pesaing baru atau pengenalan produk baru dari kompetitor dapat mempengaruhi permintaan atas produk Anda sendiri.
Selain itu, perubahan dalam perilaku konsumen juga dapat mempengaruhi demand. Jika konsumen mulai peduli tentang isu-isu lingkungan, permintaan produk yang ramah lingkungan mungkin akan ikut meningkat. Dengan demikian, untuk membuat capacity planning management yang akurat, Anda harus menghindari berbagai kesalahan perencanaan dan mampu memahami serta merespons perubahan di pasar.
c. Ketersediaan Data
Capacity planning management yang efektif sering bergantung pada ketersediaan data historis yang akurat dan relevan. Namun sayangnya, data yang diperlukan terkadang tidak tersedia atau sulit untuk dikumpulkan. Misalnya, karena suatu produk bersifat unlimited, data histori penjualan produk juga menjadi terbatas. Sehingga informasi akurasi persediaan tidak bisa digunakan dalam membuat peramalan.
d. Kondisi Ekonomi Global
Kondisi ekonomi global juga dapat berdampak pada permintaan dan membuat perencanaan kapasitas menjadi lebih sulit. Misalnya, selama resesi ekonomi, konsumen mengurangi pengeluaran sehingga menurunkan permintaan terhadap berbagai produk. Sebaliknya, selama periode pertumbuhan ekonomi, justru terjadi peningkatan permintaan.
Sayangnya, perubahan ekonomi global ini tidak bisa diprediksi dengan akurat. Begitu juga dampaknya bagi suatu segmen produk. Ada beberapa produk yang mungkin tahan terhadap resesi sehingga permintaannya tetap stabil. Ada pula yang tidak. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kondisi ekonomi global dan pengaruhnya terhadap permintaan di beberapa segmen produk akan sangat membantu capacity planning management.
3. Peran Forecasting Module
Dalam capacity requirement planning management, forecasting module pada sistem ERP membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi peramalan permintaan. Berikut detail perannya untuk mengoptimalkan proses ini.
a. Analisis Histori Data
Modul forecasting di ERP mengumpulkan dan menganalisis data penjualan serta produksi dari waktu ke waktu. Proses ini menghasilkan insight tentang pola dan tren permintaan. Analisis ini membantu industri manufaktur untuk membuat capacity planning management yang lebih baik dan berdampak positif pada kemampuan perusahaan memenuhi permintaan pelanggan.
Selain itu, analisis data historis juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi korelasi atau hubungan antara variabel yang berbeda, seperti perubahan harga, aktivitas promosi, atau kondisi pasar dengan permintaan produk. Informasi dari hasil identifikasi ini bisa digunakan untuk mengatur strategi pengelolaan dan perencanaan yang sesuai dengan permintaan di masa depan.
b. Mengimplementasikan Algoritma Prediktif
Peran modul forecasting lainnya adalah implementasi algoritma prediktif. Algoritma ini mampu memproses sejumlah data yang besar dan mengidentifikasi pola serta tren yang tidak bisa diidentifikasi secara manual. Algoritma ini akan mempertimbangkan berbagai faktor penunjang perencanaan dan variabel dalam membuat prediksi. Seperti data penjualan historis, perubahan tren pasar, atau faktor eksternal lain sehingga capacity planning management perusahaan lebih akurat.
Algoritma prediktif juga memiliki kemampuan mempelajari data yang sudah ada. Artinya, model peramalan yang dibuat bisa semakin akurat seiring waktu ketika semakin banyak data yang dikumpulkan. Oleh karena itu, modul forecasting sangat dibutuhkan industri manufaktur dalam capacity planning management.
c. Simulasi dan Skenario Planning
Perencanaan simulasi dan skenario merupakan bagian penting dari capacity planning management. Dengan modul forecasting dalam sistem ERP, industri manufaktur dapat menjalankan berbagai skenario dan melihat bagaimana hasilnya akan mempengaruhi kondisi kapasitas yang dimiliki perusahaan. Sehingga nantinya, perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk berbagai kemungkinan dan membuat rencana kapasitas produksi yang lebih fleksibel.
4. Modul ERP Pendukung Lainnya
Banyak modul lain dalam sistem ERP yang dapat mendukung capacity planning management. Berikut akan dijelaskan beberapa modul penunjang yang bisa Anda integrasikan juga dengan forecasting module.
a. Production Planning
Production planning membantu industri manufaktur dalam merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas produksi berdasarkan hasil prediksi permintaan dan kapasitas yang tersedia. Aspek yang dikelola termasuk penjadwalan produksi, penentuan bahan baku dan sumber daya yang diperlukan, serta manajemen inventaris dan pesanan.
Selain itu, tujuan perencanaan produksi yaitu membantu dalam analisis what-if dan skenario planning. Sehingga perusahaan dapat melihat bagaimana perubahan dalam variabel tertentu mempengaruhi produksi dan kapasitas, terutama dalam product development. Proses ini tentu sangat membantu Anda untuk merencanakan dan menyesuaikan kapasitas produksi ketika terjadi fluktuasi permintaan.
b. Supply Chain Management
Manajemen rantai pasokan juga memiliki peran penting dalam capacity planning management. Modul supply chain management (SCM) akan mengelola dan memantau seluruh rantai pasokan Anda. Mulai dari pemasok hingga pelanggan. Hal ini melibatkan pelacakan dan manajemen persediaan, penjadwalan pengiriman, serta koordinasi dengan pemasok dan distributor.
Dengan menggunakan modul SCM, industri manufaktur dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki bahan baku dan sumber daya yang cukup untuk memenuhi permintaan, serta mampu melakukan distribusi produk secara efektif. Dengan demikian, Anda dapat menghindari kekurangan atau kelebihan stok dan juga memastikan bahwa dapat memenuhi demand secara tepat waktu.
c. Customer Relationship Management
Modul customer relationship management (CRM) dalam sistem ERP adalah solusi penunjang lainnya untuk capacity planning management. CRM akan membantu industri manufaktur dalam memahami dan mengelola hubungan dengan pelanggan. Informasi yang disediakan modul membantu Anda membuat keputusan perencanaan kapasitas berdasarkan preferensi pelanggan.
Selain itu, Anda juga bisa memantau pola pembelian, permintaan produk, dan feedback dari konsumen. Dengan ini, Anda bisa merespons perubahan permintaan dengan lebih cepat, dengan menyesuaikan kapasitas produksi secara tepat waktu. Secara keseluruhan, langkah ini akan berdampak pada pertumbuhan bisnis Anda di masa depan.
Baca juga: 5 Strategi Proses dan Perencanaan Kapasitas
5. Kesimpulan
Proses capacity planning management di industri manufaktur dapat berjalan dengan baik jika prediksi permintaan yang dilakukan cukup akurat dengan kondisi di masa mendatang. Proses ini tentunya tidak bisa dilakukan secara manual. Sehingga dibutuhkan bantuan sistem seperti ERP yang terintegrasi dengan modul forecasting dan modul pendukung lainnya. Melalui implementasi tersebut, perusahaan akan mampu merencanakan kapasitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan tanpa mengalami kelebihan atau kekurangan stok.
Ingin memprediksi permintaan dan merencanakan kapasitas perusahaan Anda dengan lebih akurat? Segera implementasikan ERP Manufacture ScaleOcean! Tidak hanya menawarkan modul forecasting, produk kami dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan Anda baik modul, interface, atau desainnya. Sehingga penggunaan sistem akan jauh lebih bermanfaat bagi perusahaan Anda. Yuk, hubungi kami sekarang dan konsultasikan permasalahan Anda!
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
Nov 19, 2024 3 Min Read
Sistem Akuntansi: Manfaat, Komponen, dan Contohnya
Nov 19, 2024 3 Min Read
Rekapitulasi Jurnal: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh
REKOMENDASI