Apa itu Kode Produksi, Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam bisnis manufaktur yang semakin berkembang dengan cepat, perusahaan membutuhkan aspek atau alat yang dapat mempermudah dan memperlancar proses produksi tanpa kendala. Salah satu yang dapat diterapkan dalam proses tersebut adalah penggunaan kode produksi yang akan menjamin efisiensi dan kualitas produksi.

Pembuatan kode produksi melibatkan pencatatan informasi khusus terkait proses pembuatan suatu produk. Umumnya mencakup tanggal, bulan, tahun, dan nomor batch, serta dapat mencantumkan lokasi produksi. Kemudian, kode tersebut akan ditempatkan pada label kemasan di area yang mudah terlihat.

Seiring dengan meningkatnya kompleksitas dalam proses manufaktur, implementasi kode produksi tidak hanya berperan sebagai penanda, tetapi juga telah menjadi solusi dalam sistem pelacakan dan pengelolaan inventory dalam manufaktur. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu kode produksi, contoh, dan manfaat penggunaannya untuk bisnis manufaktur Anda.

starsKey Takeaways
  • Kode produksi adalah rangkaian karakter pada kemasan produk yang memberikan informasi tentang tanggal, lokasi, dan nomor batch produksi.
  • Cara membuat kode produksi dengan catat tanggal dan nomor batch, gunakan format kode YYMMDD, tambahkan lokasi, shift, atau seri bila perlu, cetak di label kemasan yang mudah dibaca.
  • Cara cek kode produksi dapat melalui kemasan, aplikasi resmi BPOM, atau pemindai barcode untuk mengetahui waktu pembuatan dan keaslian produk.
  • ScaleOcean, solusi software manufaktur yang membantu memantau proses produksi, dan mengelola inventaris secara real-time.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Kode Produksi?

Kode produksi adalah rangkaian karakter (angka, huruf, atau simbol) yang tertera pada kemasan produk untuk menunjukkan informasi terkait proses pembuatannya, seperti tanggal produksi, nomor batch, atau data relevan lainnya. Kode ini mempermudah pelacakan dan pengelolaan produk sepanjang siklus hidupnya.

Misalnya, beberapa kode dalam produksi mencakup informasi mengenai lokasi produksi, batch tertentu, atau bahkan nomor seri produk. Dengan memanfaatkan kode produksi ini, perusahaan dapat dengan mudah melacak jejak setiap produk dan pengelolaan gudang manufaktur dapat lebih efisien.

Apa Fungsi Kode Produksi?

Fungsi Kode Produksi

Kode produksi kemasan memiliki berbagai fungsi penting, seperti mengetahui usia produk, memastikan keasliannya, menjaga keamanannya, serta meningkatkan kepercayaan pelanggan. Selain itu, kode ini juga membantu produsen melacak asal-usul produk dan melakukan penarikan kembali jika diperlukan.

Berikut adalah beberapa penjelasan terkait fungsinya:

1. Identifikasi Produk

Fungsi kode produksi adalah untuk membedakan setiap produk dalam proses produksi, memberikan identitas yang jelas untuk masing-masing barang. Oleh karena itu, hal ini memudahkan pengelolaan dan pemantauan kualitas produk sepanjang siklus produksinya. Heijunka mendukung pengelolaan ini dengan meratakan alur produksi dan memastikan setiap produk diproduksi sesuai dengan permintaan.

2. Mengetahui Usia Produk

Dengan mencantumkan informasi tanggal produksi, nomor ini memberikan pemahaman kepada konsumen dan produsen mengenai usia produk. Hal ini penting untuk mengecek masa simpan dan memastikan produk masih aman digunakan.

3. Transparansi kepada Konsumen

Kode produksi memberikan transparansi kepada konsumen mengenai umur produk, seperti tanggal produksi atau nomor seri. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi juga memungkinkan konsumen untuk lebih terlibat dengan kualitas dan asal-usul produk yang mereka beli.

Se;ain itu, production code yang bersifat unik pada setiap produk memungkinkan konsumen memverifikasi keaslian produk. Dengan memeriksa kode tersebut, pembeli dapat memastikan produk yang dibeli bukan barang palsu.

4. Menjamin Keamanan Produk

Tanggal produksi pada kode memungkinkan konsumen mengetahui apakah product yang digunakan masih dalam periode aman atau sudah kadaluarsa. Keamanan ini penting untuk mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul. Selain itu, production planning yang baik memastikan bahwa produk diproduksi dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan, mengurangi risiko produk kadaluarsa.

5. Memudahkan Penarikan Produk (Recall)

Jika ada masalah dengan produk, production code memudahkan produsen dalam mengidentifikasi dan menarik produk yang terkena dampak. Proses recall menjadi lebih efisien dan akurat dengan adanya kode ini.

Selain itu, perencanaan kapasitas yang tepat juga membantu memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani proses recall dengan cepat, tanpa mengganggu operasional lainnya.

6. Peningkatan Quality Control

Kode produksi kemasan juga berperan dalam memperbaiki quality control, memungkinkan identifikasi produk yang tidak memenuhi standar kualitas. Sistem ini memudahkan penanganan masalah kualitas lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi risiko cacat produk.

7. Pemenuhan Standar Industri

Dengan production code, perusahaan memastikan setiap barang memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan. Hal ini memudahkan perusahaan dalam memperoleh sertifikasi dan mematuhi regulasi, sekaligus menyediakan dokumentasi yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan industri.

Selain itu, andon monitoring system memungkinkan pemantauan kualitas secara real-time, memberikan notifikasi cepat tentang masalah yang terjadi di lini produksi. Hal ini membantu tim untuk segera mengambil tindakan korektif dan memastikan kualitas produk tetap terjaga.

8. Kemudahan Penanganan Garansi dan Klaim

Kode ini juga mempermudah proses verifikasi garansi dan pengelolaan klaim dari pelanggan. Dengan informasi produksi yang ada, perusahaan dapat mengelola layanan purna jual secara lebih efisien, meningkatkan kepuasan konsumen, dan membangun hubungan jangka panjang.

10 Jenis Kode Produksi dan Contohnya

Kode produksi (manufacturing date/MFG) adalah rangkaian angka atau huruf yang tertera pada kemasan produk untuk memberikan informasi mengenai tanggal produksi, serta kadang disertai nomor batch atau data relevan lainnya.

Setelah mengetahui apa itu kode produksi, berikut beberapa jenis kode produksi yang dapat Anda gunakan:

1. Kode Tanggal Produksi

Contoh kode tanggal produksi seperti “22032025” sangat berguna dalam industri makanan untuk melacak tanggal pembuatan produk. Hal ini mempermudah pengelolaan umur simpan produk dan memastikan kualitas tetap terjaga selama penyimpanan, serta mendukung faktor produksi dan strategi rotasi inventory yang lebih baik.

2. Kode Batch atau Nomor Lot

Kode batch, seperti “Batch 001,” diterapkan pada produk elektronik untuk memudahkan identifikasi kelompok atau batch produksi. Dengan sistem ini, produsen dapat segera menarik produk yang cacat atau bermasalah, menjaga keamanan dan reputasi merek serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

3. Kode SKU

Pada produk otomotif, seperti ban motor, kode SKU seperti “SKU12345BLU” mempermudah pengelolaan inventory dan pelacakan jenis produk. Ini memungkinkan perusahaan untuk memastikan ketersediaan produk sesuai dengan permintaan pasar, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan perencanaan produksi.

Dengan begitu, proses produksi akan berjalan optimal berdasarkan permintaan pasar. Anda bisa menerapkan strategi demand management untuk memastikan ketersediaan produk yang diinginkan oleh pelanggan.

4. Kode Serial Number

Kode serial number seperti “SN-0001-2025” digunakan pada peralatan rumah tangga untuk melacak unit secara individual. Hal ini memberikan manfaat dalam layanan purna jual, mendeteksi produk palsu, dan memberikan pelanggan rasa aman dengan mengetahui riwayat produk yang mereka beli.

5. Kode Barcode dan QR

Kode barcode dan QR atau quick respons adalah kode dalam bentuk visual yang dapat diakses dengan mudah melalui pemindaian dengan perangkat khusus, yang umumnya mencakup berbagai informasi secara menyeluruh seperti nomor SKU, batch dan nomor lot, atau serial number.

Penggunaan scan barcode ini akan memudahkan Anda dalam melakukan pengambilan data dengan cepat, serta meningkatkan akurasi pengelolaan inventory, tetapi juga mempercepat proses pelacakan dan distribusi produk di seluruh rantai pasok dalam bisnis manufaktur.

6. Kode Part Number

Berikutnya, contoh kode produksi kemasan adalah part number seperti “PN-30201” untuk part number 30201 yang memberikan identifikasi khusus pada suku cadang atau komponen produk yang akan membantu manajemen dalam melacak dan mengelola inventory dan memastikan ketersediaan bahan baku secara tepat waktu.

7. Kode Kualitas

Kode kualitas seperti “Grade A” pada produk pakaian menunjukkan status inspeksi produk dan tingkat kualitasnya. Penggunaan manufacturing date ini memastikan bahwa hanya produk yang memenuhi standar produksi yang dijual ke konsumen, menjaga kepuasan pelanggan dan reputasi merek.

8. Kode Alfanumerik

Dikutip dari ElProCus, kode alfanumerika adalah kode biner yang mempresentasikan kombinasi dari huruf dan angka, memberikan informasi tentang lokasi produksi, tanggal, dan nomor batch. Contohnya “BGA210223”, di mana huruf ‘BGA’ menunjukkan lokasi pabrik atau lini produksi, ’21’ adalah tahun produksi, dan ‘0123’ adalah hari ke-123 dalam tahun tersebut atau nomor batch produksi.

9. Kode Tanggal Julian

Kode tanggal Julian seperti “23165” digunakan untuk produksi yang berkelanjutan, seperti di industri farmasi. Dengan sistem ini, setiap hari dalam tahun diberikan nomor urut, yang mempermudah pelacakan dan pengelolaan produk secara lebih efektif.

10. Kode dengan Format Tanggal dan Waktu

Kode manufacturing date ini menyertakan informasi tanggal dan waktu produksi yang presisi, seperti “23071514,” yang memberikan detail tahun, bulan, tanggal, dan jam produksi. Format ini sangat berguna dalam audit dan kontrol kualitas yang ketat, memastikan produksi berjalan sesuai penjadwalan produksi.

Dengan berbagai jenis kode produksi yang berbeda ini, Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dalam perusahaan Anda. Penerapan production code yang tepat akan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan pengelolaan produk dalam proses produksi hingga distribusi.

Informasi yang Umum Terdapat pada Kode Produksi

Kode produksi kemasan berfungsi sebagai identitas unik setiap produk yang membantu melacak asal-usul dan waktu pembuatannya. Informasi di dalamnya memudahkan proses kontrol kualitas, penarikan produk, hingga identifikasi produksi. Umumnya, kode ini mencakup beberapa elemen penting berikut:

  • Tanggal produksi: Menunjukkan hari, bulan, dan tahun saat produk dibuat untuk mengetahui waktu dan urutan proses produksinya.
  • Nomor batch atau lot: Mengidentifikasi kelompok produk yang diproduksi dalam satu proses agar mudah dilacak jika ada masalah kualitas.
  • Kode lini atau lokasi produksi: Menandakan tempat atau jalur produksi tertentu di pabrik yang memproduksi barang tersebut.
  • Shift produksi: Menginformasikan waktu kerja (pagi, siang, malam) untuk mengetahui sesi pembuatan produk.
  • Kode internal perusahaan: Digunakan secara khusus oleh produsen untuk mencatat data tambahan seperti varian, rasa, atau formula produk.

Cara Membuat Kode Produksi Kemasan

Untuk memastikan bahwa produk dapat ditemukan dalam proses manufaktur, sangat penting untuk membuat production code yang tepat. Kode yang jelas dan konsisten akan membantu Anda mengelola dan melacak produk secara efisien.

Untuk membuat kode produksi barang yang efektif, berikut adalah cara membuat kode produksi:

1. Menentukan Informasi Dasar

Pada tahap ini, langkah pertama meliputi pencatatan tanggal, bulan, tahun, dan nomor batch produksi secara rinci yang harus mencerminkan data proses produksi yang tercatat. Selanjutnya, pastikan semua data terkait proses tersimpan secara detail dan akurat sehingga memudahkan pelacakan dan analisis performa di kemudian hari.

2. Menentukan Format Kode Produksi Barang

Pada fase format, pilih format kode yang relevan dengan produk dan kebutuhan pelaporan. Misalnya, gunakan format “YYMMDD” untuk tanggal diikuti nomor batch “230710B01P001” (diproduksi pada 10 Juli 2023, batch 01, di pabrik 001). Selain itu, tentukan pemisah atau karakter khusus agar kode mudah dibaca dan diintegrasikan ke sistem.

3. Menambahkan Informasi Lain

Jika diperlukan, sertakan detail lain seperti lokasi pabrik, shift produksi, atau nomor seri barang. Kode juga dapat mencantumkan total produk yang dihasilkan pada periode tersebut. Oleh karena itu, setiap elemen tambahan harus ditentukan berdasarkan relevansi dan kebijakan internal perusahaan agar informasi production code tetap jelas dan bermanfaat.

4. Cantumkan pada Label

Terakhir, cetak kode produksi pada label kemasan di lokasi yang mudah terlihat oleh konsumen dan petugas. Dengan demikian, proses pengecekan kualitas serta pelacakan batch dapat berjalan lebih efisien dan secara signifikan meminimalkan risiko kesalahan selama distribusi.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, perusahaan manufaktur dapat memastikan proses pembuatan kode tersebut berjalan lancar dan efisien, serta mendukung pengelolaan inventory dan kualitas produk yang lebih baik.

Anda bisa menggunakan software manufaktur yang memiliki fitur Master Production Schedule (MPS) yang dapat membantu mengoptimalkan kode produksi dengan merencanakan jadwal produksi secara terstruktur dan terperinci.

Dengan MPS, perusahaan dapat menentukan kapan, berapa banyak, dan produk mana yang harus diproduksi, sehingga setiap production code dapat disesuaikan secara akurat berdasarkan waktu, batch, dan lokasi produksi. Ini memastikan pelacakan produk lebih efisien dan konsisten di seluruh proses manufaktur.

Manufaktur

Contoh Kode Produksi

Kode produksi kemasan menjadi kode khusus yang tertera pada kemasan produk untuk memberikan informasi mengenai tanggal produksi, nomor batch, maupun lokasi produksi. Kode ini memudahkan pelacakan produk, pengelolaan inventaris, serta penanganan masalah kualitas atau recall produk.

Berikut adalah beberapa contoh kode produksi yang umum:

1. Format Tanggal

Manufacturing date yang menggunakan format tanggal, seperti DDMMYY atau YYMMDD membantu menunjukkan tanggal produksi dengan jelas. Misalnya, “230624”, pada kemasan makanan, seperti kemasan sosis atau roti, menunjukkan tanggal produksi atau kedaluwarsa.

2. Format Julian Date

Ban motor menggunakan format Julian Date untuk melacak usia produk dengan akurat. Kode seperti “150” mengacu pada hari ke-150 dalam tahun tersebut, yang memudahkan produsen dan konsumen untuk mengetahui usia ban serta memastikan kualitasnya saat digunakan.

3. Kombinasi Huruf dan Angka

Produk kemasan, seperti botol minuman, sering menggunakan kombinasi huruf dan angka, seperti “MFD 12092021” untuk menunjukkan tanggal produksi. Hal ini membantu produsen dalam pelacakan serta memberikan transparansi kepada konsumen mengenai tanggal pembuatan produk yang mereka konsumsi.

4. Kode Bulan

Format kode bulan, seperti “23JUN24,” menunjukkan bulan dan tahun produksi. Pada produk makanan kemasan, misalnya susu, kode bulan seperti “23JUN24” memudahkan konsumen mengetahui kapan produk tersebut diproduksi. Cara ini lebih praktis untuk produk yang memiliki siklus produksi bulanan.

5. Kode Batch/Lot

Kode batch atau lot, seperti “LOT123456,” digunakan untuk menandai nomor batch produk. Pada ban motor, kode batch seperti “LOT123456” menunjukkan nomor batch produk, yang memungkinkan pelacakan lebih lanjut tentang kualitas dan tanggal pembuatan. Hal ini juga membantu dalam mengidentifikasi produk yang terpengaruh oleh masalah kualitas atau recall.

6. Kode QR atau Barcode

Kemasan produk makanan modern sering kali mencakup barcode atau QR code yang menyimpan informasi penting seperti tanggal produksi dan bahan-bahan. Kemasan produk makanan modern sering kali mencakup barcode atau QR code yang menyimpan informasi penting seperti tanggal produksi dan bahan-bahan.

Penggunaan program manufaktur yang tepat akan memperkuat kemampuan ini dengan menyediakan sistem yang lebih terintegrasi dan akurat, sehingga mempermudah pelacakan produk dan meningkatkan kualitas kontrol dalam setiap tahapan produksi.

Bagaimana Cara Cek Kode Produksi?

Untuk mengetahui informasi seperti tanggal pembuatan, nomor batch, atau detail produksi suatu produk, kode produksi dapat dicek langsung melalui kemasan maupun bantuan aplikasi resmi. Berikut beberapa cara yang umum digunakan untuk cek kode produksi:

1. Periksa Langsung pada Kemasan

Lihat bagian luar kemasan, biasanya di dekat tanggal kedaluwarsa. Kode produksi ditulis dalam bentuk angka atau huruf dengan istilah seperti MFG/MFD (Manufacturing Date), P/M (Production Date), atau Batch/Lot Number yang menunjukkan waktu dan kelompok produksi.

2. Gunakan Aplikasi atau Situs Website Resmi

Untuk produk yang diawasi BPOM, Anda dapat memeriksa keasliannya lewat Aplikasi BPOM Mobile dengan memindai QR code atau barcode pada kemasan, atau melalui situs cekbpom.pom.go.id dengan memasukkan nama produk, nomor izin edar, atau nama produsen.

3. Gunakan Pemindai Barcode

Jika informasi kode tersembunyi dalam barcode, gunakan aplikasi pemindai di ponsel. Setelah dipindai, sistem akan menampilkan detail produk seperti tanggal produksi atau masa berlaku bila tersedia dalam basis data.

Apa Perbedaan Kode Produksi Kemasan dengan Kode Lainnya?

Pada kemasan produk sering ditemukan berbagai jenis kode, seperti kode produksi, tanggal kedaluwarsa, hingga SKU. Setiap kode memiliki fungsi berbeda dan penting untuk memahami maknanya agar tidak tertukar saat membaca informasi pada kemasan.

Kode produksi kemasan menunjukkan waktu dan proses pembuatan produk, biasanya ditulis dengan singkatan MFG atau MFD. Sementara tanggal kedaluwarsa (EXP) menandakan batas akhir produk aman digunakan. Adapun SKU (Stock Keeping Unit) berfungsi untuk pengelolaan stok internal perusahaan, bukan penanda batch atau waktu pembuatan.

Kesimpulan

Kode produksi merupakan elemen penting yang memungkinkan perusahaan untuk memonitor dan mengelola produk dengan lebih baik, memastikan kualitas, dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan demikian, setiap produk dapat dilacak dan dikelola secara efektif sepanjang siklus hidupnya.

Software Manufaktur ScaleOcean hadir sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses produksi. Dengan fitur lengkap yang disesuaikan untuk kebutuhan bisnis, ScaleOcean siap mendukung Anda dalam memaksimalkan produktivitas dan kualitas. Segera manfaatkan teknologi ERP ScaleOcean untuk mempercepat transformasi bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan kode produksi?

Kode produksi adalah rangkaian angka atau huruf yang digunakan untuk mengenali produk tertentu dalam proses manufaktur. Kode ini menyediakan informasi mengenai karakteristik khusus produk, seperti tanggal produksi, nomor batch, atau data relevan lainnya.

2. Kode produksi dilihat dimana?

Tanggal dan kode produksi harus tertera pada label dan ditempatkan di bagian yang mudah terlihat dan dibaca. Informasi tanggal dan kode produksi setidaknya mencakup riwayat produksi pangan pada kondisi dan waktu tertentu.

3. Bagaimana cara menyiapkan kode untuk produksi?

Menulis kode yang siap produksi melibatkan penerapan praktik terbaik yang mengutamakan keterbacaan, kemudahan pemeliharaan, kinerja, dan keamanan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan mengintegrasikannya ke dalam alur kerja pengembangan, Anda dapat menciptakan basis kode yang kuat, dapat diskalakan, dan siap untuk diimplementasikan.

4. Bagaimana Anda membaca kode produksi?

Untuk membaca kode produksi, perhatikan urutan angka dan huruf pada kemasan. Biasanya, tanggal produksi ditulis dalam empat digit yang menunjukkan waktu pembuatan produk, misalnya “2305” berarti diproduksi pada Mei 2023.

5. Apakah kode produksi sama dengan expired?

Tidak, kode produksi berbeda dari tanggal kedaluwarsa meskipun sering tercantum berdampingan di kemasan. Kode produksi menunjukkan waktu dan batch pembuatan, sedangkan tanggal kedaluwarsa menandakan batas aman penggunaan produk.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap