Apa itu Cycle Time, Manfaat dan Cara Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Daftar Isi [hide]
Share artikel ini

Cycle time atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi dalam perusahaan manufaktur menjadi aspek yang harus diperhatikan dengan baik. Cycle time yang terlalu lama akan berakibat pada penundaan pengiriman, penurunan produktivitas, bahkan peningkatan biaya operasional.

Maka dari itu, perusahaan perlu menghitungnya dengan efektif agar dapat memperkirakan waktu yang dihabiskan untuk memproduksi satu barang dalam proses produksi. Dengan begitu, Anda dapat mengoptimalkan proses manufaktur secara akurat. Berikut penjelasan mendalamnya, dan bagaimana cara hitungnya yang tepat.

starsKey Takeaways
  • Cycle time adalah durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus produksi, mulai dari awal hingga akhir.
  • Manfaat cycle time: meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas, menghemat biaya, mempercepat alur produksi, manajemen risiko.
  • Faktor yang mempengaruhi cycle time berupa ketidaktersediaan bahan baku, keterlambatan pengiriman, terjadi kendala pada proses, adanya lead time, adanya langkah kurang efektif.
  • Software manufaktur ScaleOcean adalah sistem manufaktur terbaik yang dapat mengoptimalkan proses penerapan cycle time.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Cycle Time?

Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus secara penuh dalam suatu proses, mulai dari awal hingga akhir. Metrik ini mencakup semua tahapan, termasuk waktu pemrosesan, waktu tunda, waktu inspeksi, dan waktu transfer.

Dalam manufaktur, cycle time mengukur durasi yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk atau menyelesaikan satu tahap dalam proses produksi. Sebagai contoh, cycle time untuk memproduksi satu unit mobil adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan mentah hingga mobil siap untuk dikirim.

Cycle time dihitung dengan cara membagi waktu produksi bersih (waktu yang digunakan untuk kegiatan yang memberikan nilai tambah) dengan total unit yang dihasilkan dalam periode tersebut. Rumusnya adalah: Cycle Time = Waktu Produksi Bersih / Jumlah Unit.

Cycle time berbeda dengan takt time, yang mengukur kecepatan kerja mesin atau sistem. Aspek ini dapat membantu perusahaan untuk menilai efisiensi kerja, menemukan hambatan dalam proses produksi, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional mereka.

Stabilitas waktu cycle produksi harus dijaga dengan baik. Jika jarak waktu cycle semakin pendek, berarti Anda bisa memproduksi lebih banyak produk dalam satu waktu yang sama. Sehingga, lebih banyak barang yang harus diproduksi dan dapat meningkatkan kapaitas produksi tanpa perlu tambahan biaya atau peralatan.

Manfaat Cycle Time di Proses Produksi

Manfaat Cycle Time di Proses Produksi

Dalam proses produksi, cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus lengkap dari suatu operasi atau tugas dalam proses produksi. Masih banyak manfaat lain dari efisiensi waktu cycle ini di perusahaan manufaktur. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Mengukur Efisiensi Proses

Dengan mengetahui cycle time, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan proses produksi, sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengurangan biaya operasional. Efisiensi ini juga sangat terkait dengan kemampuan perusahaan dalam cara menghitung biaya produksi secara akurat, memastikan setiap pengeluaran terkontrol dan optimal.

2. Memprediksi Kapasitas Produksi

Cycle time juga berfungsi untuk memperkirakan kapasitas produksi perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat menentukan berapa banyak unit yang dapat diproduksi dalam waktu tertentu, yang sangat berguna dalam perencanaan kapasitas di manufaktur dan pengelolaan sumber daya.

3. Mengelola Persediaan

Mengukur cycle time memungkinkan perusahaan untuk mengelola persediaan dengan lebih efektif. Pengetahuan tentang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk membantu mereka menghindari kekurangan atau kelebihan stok, yang dapat mengganggu kelancaran operasional dan menambah biaya.

4. Mengefektifkan Penjadwalan Produksi

Manfaat pertama dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini pun memberikan gambaran berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang per-unit, dengan begitu Anda akan mudah untuk merencanakan dan membuat penjadwalan produksi yang lebih efekitif dan sesuai.

5. Meningkatkan Kualitas Produksi

Waktu cycle yang terkelola dengan baik akan membuat perusahaan dapat menyeimbangkan efisiensi dan kebutuhan, sehingga dapat mempertahankan kualitas produksi yang tinggi. Pengelolaan yang baik juga akan membantu mengurangi risiko cacat produk sebelum masuk ke tahap distribusi.

6. Menghemat Biaya Produksi

Manfaat berikutnya adalah dapat mengurangi biaya produksi. Jadi, saat waktu cycle dikurangi melalui perbaikan proses dan waktu produksi, maka akan lebih banyak produk yang diproduksi dalam waktu yang sama. Hal tersebut akan membantu alokasi overhead pabrik yang tersebar ke berbagai proses dengan baik, dan menghasilkan biaya produksi yang stabil di bisnis Anda.

Selain itu, teknologi proses produksi yang efisien dapat mengotomatiskan beberapa tahapan dalam siklus produksi, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan meningkatkan presisi. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan output tanpa meningkatkan biaya operasional secara signifikan.

7. Meningkatkan Peluang Speed to Market

Manfaat lainnya waktu cycle adalah dapat memberikan peluang peningkatan speed to market setiap barang yang telah selesai diproduksi. Pengelolaan yang tepat akan mempercepat alur proses produksi, dan membuat barang lebih cepat dan lancar launching ke pasar. Hal tersebut akan memaksimalkan penjualan dan
meningkatkan pendapatan Anda.

8. Mengefisienkan Manajemen Risiko Produksi

Waktu cycle yang optimal, akan membuat perusahaan lebih responsif terhadap perubahan, karena proses produksi akan lebih lancar dan lebih cepat dengan penjadwalan yang sesuai. Pengelolaan tersebut akan membuat perusahaan memiliki manajemen risiko produksi dengan baik untuk menghindari hambatan.

Pentingnya Mengurangi Cycle Time dalam Manufaktur

Penting bagi perusahaan untuk mengelola hal ini dan menguranginya secara signifikan agar setiap langkah produksi dilakukan strategis dan tepat waktu. Semakin pendek waktu cycle, semakin besar potensi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Ini pentingnya bagi perusahaan manufaktur:

1. Mengidentifikasi dan Menghilangkan Bottleneck

Bottleneck adalah titik di mana alur proses melambat karena kapasitasnya tidak sebanding dengan tahapan lainnya. Untuk mengatasi hal ini, pertama-tama identifikasi titik bottleneck menggunakan diagram alir atau analisis proses.

Setelah itu, tingkatkan kapasitas pada titik tersebut, misalnya dengan menambah sumber daya atau menggunakan alat yang lebih efisien. Dengan perbaikan ini, aliran kerja menjadi lebih lancar, mengurangi waktu tunggu, dan secara keseluruhan menurunkan cycle time.

2. Mengurangi Waktu Setup

Waktu setup adalah salah satu faktor utama yang memperpanjang cycle time, terutama dalam proses manufaktur. Untuk mengurangi waktu setup, terapkan metode produksi seperti Single-Minute Exchange of Die (SMED) yang bertujuan mempercepat perubahan mesin atau proses. Standarisasi serta sederhanakan langkah-langkah setup agar lebih efisien.

Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat waktu pada setiap pergantian proses atau mesin, yang berkontribusi pada pengurangan cycle time secara keseluruhan. Proses ini bisa mudah dilakukan dengan menggunakan work order yang akan memberikan instruksi jelas terkait setiap langkah setup, serta memastikan transisi yang lebih cepat dan efisien.

Proses ini dapat dipermudah dengan penggunaan work order yang memberikan instruksi jelas untuk setiap langkah setup, memastikan transisi yang lebih cepat dan efisien.

3. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya

Pengurangan aspek ini memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya seperti mesin dan tenaga kerja yang digunakan. Dengan ini, waktu idle dan tenaga kerja dapat diminimalkan dan digunakan lebih efisien. Hal ini juga dapat meningkatkan produktivitas, dan membantu menguransi biaya operasional.

4. Pengurangan Waktu Tunggu

Proses ini juga akan mempersingkat waktu tunggu antar proses atau lead time, serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu batch produksi ke batch selanjutnya. Pengurangan ini akan membuat bottleneck mudah diminimalkan, dan meningkatkan kelancaran proses produksi tanpa adanya penundaan.

5. Penurunan Work In Progress

Pengurangan waktu cycle juga akan memperepat alur proses produksi, sehinga barang yang sedang diproses berada dalam tahap produksi yang lebih singkat dan dapat mengurangi jumlah work in progress.

WIP yang berkurang juga akan meminimalkan kebutuhan akan ruang penyimpanan dan biaya penyimpanan barang yang belum selesai diproduksi. Dengan begitu, Anda akan mudah dalam menjaga arus kas dan mengurangi biaya inventory lebih efisien.

6. Pemeliharaan dan Peningkatan Kualitas

Berkurangnya aspek ini akan membuat produksi lebih cepat dengan adanya deteksi masalah lebih cepat selama produksi, serta kualitas produk yang dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki cacat lebih awal, mengurangi kemungkinan produk rusak atau tidak memenuhi standar.

7. Peningkatan Responsivitas terhadap Permintaan Pasar

Waktu cycle yang lebih pendek juga dapat membantu Anda dalam beradaptasi dengan perubahan permintaan pelanggan dengan lebih cepat dan mudah. Pengurangan waktu produksi, penetapan skala produksi yang sesuai, hingga pengiriman akan membuat perusahaan lebih responsif terhadap fluktuasi pasar, sehingga dapat memastikan produk selalu tersedia saat dibutuhkan.

Faktor yang Memengaruhi Cycle Time

Tips Optimalkan Cycle Time Manufaktur 

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi cycle time di perusahaan manufaktur. Jika tidak dikelola dengan baik, akan berdampak pada operasional proses manufaktur. Sehingga penting untuk memahami satu persatu faktor ini untuk bantu optimalkan waktu cycle, yaitu:

1. Kurangnya Persediaan Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku yang tidak memadai akan berdampak pada berhentinya proses produksi sementara. Ketika bahan yang dibutuhkan tidak ada, produksi akan terhenti dan penundaan tersebut akan meningkatkan waktu cycle di perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, tanggung jawab operator gudang adalah memastikan bahan baku tersedia.

2. Adanya Keterlambatan dalam Pengiriman

Faktor keterlambatan pengiriman juga dapat memperpanjang waktu cycle. Jika bahan baku tidak tiba tepat waktu, maka produksi tidak dapat dilanjutkan dan akan meningkatkan lead time produksi. Untuk itu, perusahaan manufaktur harus memiliki rencana cadangan untuk mengatasi kemungkinan keterlambatan yang terjadi.

3. Terjadi Kesalahan dalam Proses Produksi

Kesalahan dalam siklus proses produksi seperti salah pengaturan mesin atau cacat produk, dapat membuat perusahaan harus menghabiskan waktu untuk mengatasi hambatan tersebut, sehingga waktu cycle akan semakin panjang.

4.  Adanya Lead Time pada Pesanan dari supplier

Lead time pada pesanan dari supplier akan menghambat alur produksi Sehingga jika menunggu lebih lama produksi akan terhenti dan menyebabkan penundaan dalam pengiriman produk akhir. Hal tersebut dapat membuat waktu cycle tidak efektif.

5. Adanya Langkah Kurang Efektif dalam Produksi

Proses produksi yang tidak efisien seperti adanya langkah yang berulang dan tidak perlu akan menyebabkan pemborosan waktu dan sumber daya. Anda bisa mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa dihilangkan atau diperbaiki, agar waktu cycle akan semakin efektif dan proses manufaktur dapat efisien secara menyeluruh.

Metode Pengukuran Cycle Time

Untuk mengukur cycle time dengan akurat, berbagai metode dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas proses produksi. Setiap metode memiliki keunggulan tersendiri untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan dioptimalkan. Berikut beberapa metode pengukuran yang umum digunakan:

1. Pengamatan Langsung (Direct Observation)

Pengukuran cycle time dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap proses produksi. Metode ini memungkinkan pengamat untuk mencatat setiap langkah dalam proses, memastikan data yang diperoleh akurat dan relevan untuk menganalisis efisiensi.

2. Perekaman Data Otomatis (Automated Data Recording)

Metode lain yang digunakan adalah perekaman data otomatis. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat mengumpulkan informasi secara real-time tanpa intervensi manual, yang meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengukuran cycle time.

3. Simulasi Proses (Process Simulation)

Simulasi proses memungkinkan perusahaan untuk mensimulasikan berbagai skenario produksi dan mengukur cycle time dalam kondisi yang berbeda. Metode ini berguna untuk memahami potensi hambatan dan mengoptimalkan proses tanpa mempengaruhi produksi sebenarnya.

4. Sampling Data (Data Sampling)

Sampling data adalah metode yang melibatkan pengambilan sampel dari proses produksi untuk dianalisis. Teknik ini memberikan perkiraan cycle time berdasarkan data yang diambil, yang dapat digunakan untuk evaluasi lebih lanjut.

5. Analisis Historis (Historical Data Analysis)

Analisis data historis dapat digunakan untuk mengukur cycle time berdasarkan catatan masa lalu. Dengan menganalisis data yang telah ada, perusahaan dapat memperoleh wawasan tentang tren dan pola yang memengaruhi efisiensi produksi.

Rumus Cycle Time

Untuk membuat waktu cycle semakin efektif, perusahaan manufaktur harus menghitung aspek ini secara akurat dan tepat. Waktu cycle dapat dihitung dengan cara berikut:

  1. Menghitung waktu cycle persediaan, yaitu waktu produksi bersih dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
  2. Menghitung waktu cycle pesanan pelanggan, yaitu waktu yang dibutuhkan pelanggan dari pemesanan hingga menerima produk.

Rumus cycle time yang dihitung dengan membagi total waktu produksi dengan jumlah unit yang diproduksi. Rumus ini untuk menghitung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dalam perusahaan manufaktur. Untuk perhitungannya, berikut rumusnya:

Cycle Time = Waktu Produksi Bersih / Total Hasil Produksi

Dalam rumus tersebut, ada dua hal yang harus Anda perhatikan. Waktu produksi bersih yang merupakan waktu yang dihabiskan pada proses produksi aktual, tidak termasuk downtime atau gangguan lainnya.

Sedangkan total hasil produksi adalah total unit yang dihasilkan dalam periode waktu yang sama dengan waktu produksi bersih yang telah dihitung. Nantinya, hasil dari perhitungan ini bisa Anda gunakan untuk mendapatkan waktu rata-rata yang harus dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk dalam proses produksi manufaktur.

Anda bisa menggunakan software manufaktur terbaik dari ScaleOcean yang dapat menghitung cycle time secara otomatis, mudah, dan akurat. Dengan begitu, Anda dapat memantau setiap perubahan secara real-time, dan mengelola produksi lebih mudah dan strategis secara menyeluruh.

Manufaktur

Cara Menghitung Cycle Time 

Setelah memahami rumus cycle time, penting untuk memahami cara menghitungnya dengan akurat. Perhitungan ini akan menghasilkan siklus produksi yang tepat untuk memenuhi tenggat waktu produksi dan mengendalikan biaya operasional secara efisien. Ini cara menghitung waktu cycle:

1. Identifikasi Proses

Cara menghitung waktu cycle yang pertama adalah lakukan identifikasi dengan melibatkan pengukuran proses manufaktur seperti lead time, inspeksi, dan pengelolaan distribusi untuk melakukan proses ini. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan elemen spesifik dan memastikan semua prosesnya dapat mempengaruhi durasi waktu produksi yang akan dihitung.

2. Kumpulkan Data Waktu Produksi

Berikutnya kumpullkan data waktu yang diperoleh dari informasi produksi, bisa menggunakan stopwatch atau alat pengambilan waktu untuk mencatat berapa lama setiap bagian dari proses produksi membutuhkan waktu. Termasuk persiapan mesin, waktu proses aktual, juga waktu istirahat yang dibutuhkan.

3. Hitung Waktu Mulai dan Selesai

Waktu mulai menjadi titik dimana bahan baku pertama kali masuk ke dalam proses manufaktur, sedangkan waktu selesai menjadi proses dimana produk akhir siap diangkut dari produksi. Anda harus menghitung kedua waktu tersebut secara akurat, dan lakukanlah pengamatan selama siklus produksi penuuh untuk memastikan data secara konsisten.

Biasanya perusahaan manufaktur memiliki cap waktu pada lembar kerja yang menyatakan waktu mulai atau selesai. Bisa juga menggunakan sistem manufaktur yang memiliki fitur pelacakan waktu elektronik untuk optimasi pencatatan agar menghindari kesalahan. Catatlah waktu ketika produksi berjalan lancar dan ketika produksi dihentikan karena berbagai masalah.

4. Menghitung Cycle Time

Setelah proses penetapan waktu mulai dan selesai dilakukan, cara menghitung waktu cycle adalah menghitung siklus produksi itu sendiri secara akurat. Anda bisa menghitungnya dengan rumus cycle time agar dapat menghasilkan waktu pengerjaan produksi yang efisien untuk setiap produksi per-unit.

5. Menghitung Rata-Rata

Dari hasil perhitungan waktu cycle dari berbagai proses dan batch produksi, Anda dapat menghitung rata-ratanya. Sehingga akan memberikan gambaran stabil mengenai berapa lama waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk. Anda bisa menghitungnya dimulai dengan mengumpulkan semua waktu siklus yang telah dicatat.

Contohnya, jika perusahaan memiliki lima pengukuran waktu siklus, catat dan jumlahkan seluruhnya. Setelah dijumlahkan, Anda baru bisa menghitung jumlah rata-rata waktu cycle dengan menggunakan rumus ini:

Rata-rata Cycle Time = Total Cycle Time / Jumlah Pengukuran

6. Analisis dan Peningkatan

Cara menghitung waktu cycle yang terakhir adalah menganalisisnya dengan mengumpulkan data seluruh waktu cycle, agar dapat diidentifikasi langkah penting dalam produksi yang membutuhkan waktu perpanjangan.

Penggunaan data waktu cycle yang dikumpulkan untuk dianalisis untuk mengidentifikasi langkah-langkah penting dalam proses produksi yang membutuhkan waktu terpanjang, juga untuk evaluasi penyebabnya dalam perusahaan manufaktur.

Analisis yang akurat akan menghasilkan peluang untuk mengurangi waktu tanpa mengorbankan kualitas, bahkan sebaliknya, akan menunjukkan di mana investasi dalam peralatan, pelatihan, atau perbaikan proses dapat menghasilkan penghematan waktu dan peningkatan produktivitas.

Selain itu, perusahaan juga perlu memahami cara menghitung biaya overhead pabrik, seperti biaya pemeliharaan, utilitas, dan gaji manajer pabrik, yang berperan penting dalam menentukan harga pokok produksi dan menjaga agar biaya tetap terkendali seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.

Contoh Perhitungan Cycle Time Produksi

Dari penjelasan mengenai rumus dan cara menghitung cycle time, kita harus memahami lebih mendalam mengenai konsep tersebut untuk memaksimalkan produksi manufaktur. Untuk itu, kita akan menguraikan contoh waktu cycle produksi yang dapat Anda jadikan acuan untuk menghitungnya secara akurat.

Contoh cycle produksi ini diambil dari skenario fiktif perusahaan manufaktur Indonesia bernama PT. KM Elektronik yang memproduksi komponen elektronik. Perusahaan ini bekerja dalam dua shift sehari, dengan waktu satu shift yaitu 8 jam kerja.

PT. Kita Elektronik juga memiliki downtime waktu dan gangguan lainnya selama proses produksi, sehingga waktu tersebut menjadi waktu bersih dan merupakan waktu kerja penuh dalam satu shift, juga telah dikurangi dengan waktu istirahat yang diberikan.

Diketahui juga, PT. Kita Elektronik telah menghitung total waktu produksi biasanya yang menghasilkan 400 unit produk dalam satu shift kerja. Dari data tersebut, kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus waktu cycle yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

Sebelum menghitungnya, terlebih dahulu Anda harus mengubah jam kerja 8 jam tersebut ke perhitungan menit. Jadi 8 jam sama dengan 480 menit. Selanjutnya, Anda dapat menghitungnya seperti berikut:

Cycle Time = 480/400 Unit
= 1,2 Menit

Dari perhitungan ini, dapat diketahui bahwa PT. Kita Elektronik harus memproduksi satu unit elektronik selama 1,2 menit selama jam kerja 8 jam. Dengan hasil ini, perusahaan manufaktur ini bisa merencanakan kapasitas produksi dengan lebih baik, juga memperkiraan waktu pengiriman lebih tepat kepada pelanggan.

Tips Optimalkan Cycle Time Manufaktur 

Untuk mengoptimalkan proses waktu cycle, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mencapai tujuan yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut ini berbagai metode dan strategi yang dapat perusahaan manufaktur jalankan untuk mengoptimalkan pengelolaannya, diantaranya:

1. Implementasi Software Manufaktur

Anda bisa memanfaatkan software manufaktur yang memiliki solusi terbaik yang dapat mengotimalkan proses ini. Sistem memiliki kemampuan otomasi dan integrasi yang tinggi, sehingga dapat memantau secara real-time, dan mengelola berbagai aspek produksi di satu platform terpadu.

2. Terapkan Metode Lean Manufacturing

Anda bisa menerapkan lean manufacturing untuk meminimalkan pemborosan dalam proses produksi. Perusahaan manufaktur bisa mengidentifikasi bagian mana yang harus dieliminasi, dipercepat, dan ditingkatkan alur kerjanya.

3. Penggunaan Just in Time Production

Cara selanjutnya adalah dengan menggunakan metode produksi just in time yang menekankan pembuatan produk hanya ketika permintaan masuk. JIT akan membantu mengurangi waktu cycle dengan mengurangi lead time antar berbagai tahapan dalam produksi.

4. Optimasi Layout Pabrik

Penting juga mengatur layout pabrik manufaktur untuk mengurangi waktu produksi yang tidak perlu, Anda bisa menata ulang area kerja agar mesin dan produksi per-tahap berada di aliran yang efektif dan terintegrasi dengan baik. Layout yang mudah juga akan menciptakan proses yang lebih ramping dan transisi yang lebih cepat antar tahapan produksi.

5. Penerapan SOP yang Tepat

Tips berikutnya adalah menetapkan standar kerja yang maksimal agar dapat mengurangi proses yang dapat diulangi dengan hasil yang konsisten. Terapkan SOP produksi yang efektif untuk memastikan semua staff produksi melakuka tugasnya dengan efisien dan terstruktur. Untuk memvisualisasikan langkah-langkah ini, Anda bisa merujuk pada flowchart bisnis manufaktur yang akan membantu dalam perencanaan dan implementasi.

6. Maksimalkan Quality Control

Tips terakhir untuk mengoptimalkan waktu cycle adalah dengan memaksimalkan proses quality control, agar mengurangi pemborosan dan mempercepat waktu cycle. Lakukan inspeksi dan pengujian kualitas di setiap tahap produksi agar dapat menemukan dan mengatasi masalah lebih awal.

Perbedaan Cycle Time, Takt Time, dan Lead Time

Memahami perbedaan antara cycle time, takt time, dan lead time sangat penting dalam manajemen produksi dan operasi. Meskipun ketiganya terkait dengan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi, masing-masing memiliki pengukuran dan tujuan yang berbeda. Di rangkum dari Tulip Interfaces, berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan ketiganya:

1. Cycle Time

Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produksi atau pekerjaan dari awal hingga selesai. Hal ini mencakup waktu yang dibutuhkan oleh mesin atau pekerja untuk memproduksi satu item, termasuk semua langkah dalam proses.

2. Takt Time

Takt time adalah waktu yang tersedia untuk memproduksi satu unit produk agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini dihitung dengan membagi waktu total yang tersedia (misalnya per shift atau per hari) dengan jumlah unit yang dibutuhkan pelanggan dalam periode waktu tersebut.

3. Lead Time

Lead time adalah total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah pesanan, mulai dari saat pesanan diterima hingga pengiriman barang. Perbedaan cycle time dan lead time mencakup berbagai proses, termasuk waktu produksi, pengiriman, dan waktu tunggu dalam rantai pasokan.

Perbedaan utama antara ketiganya adalah bahwa waktu cycle mengukur waktu per unit dalam proses produksi, takt time berfokus pada waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan, dan lead time mencakup seluruh waktu dari penerimaan pesanan hingga pengiriman.

Kelola Cycle Time Mudah dan Otomasi dengan Software Manufaktur ScaleOcean

Kelola Cycle Time Mudah dan Otomasi dengan Software Manufaktur ScaleOcean

Pengelolaan waktu siklus yang masih manual, membuat Anda kesulitan mencatat data kompleks dan beragam. Itu akan membuang banyak waktu dan berisiko terjadi kesalahan. Nah, sudah saatnya untuk beralih ke software manufaktur untuk mengoptimalkan penerapan waktu cycle dengan mudah.

Software manufaktur ScaleOcean akan memberikan banyak solusi dan kemudahan untuk mengoptimalkan waktu cycle produksi dengan fitur lengkapnya. Salah satunya fitur analisis real-time yang dapat memberikan Anda data lengkap mengenai pengelolaan cycle time, dengan proses yang otomatis dapat Anda kendalikan.

Dari data sensor tersebut, sistem akan memberikan pelaporan akurat dan dashboard yang user-friendly untuk memudahkan Anda untuk memantau kinerja produksi secara menyeluruh, membuat keputusan berbasis data, dan merespons perubahan kebutuhan produksi dengan cepat.

Implementasi ScaleOcean sistem akan memberikan banyak lagi keunggulan bagi perusahaan Anda, dan membuat bisnis Anda tetap kompetitif di pasar dinamis. Ambil kesempatan ini dengan daftarkan demo gratis secepatnya!

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan manufaktur untuk menghitung waktu cycle dengan akurat karena akan membantu dalam memaksimalkan produksi di berbagai prosesnya, serta menghasilkan kualitas produk yang tinggi.

Anda bisa beralih untuk mengelola dan menghitung waktu cycle secara otomatis dengan menggunakan solusi terbaik dari software manufaktur ScaleOcean. Fitur unggulnya dapat membuat Anda bisa melacak dan mengendalikan waktu cycle ini secara maksimal, sehingga efisiensi operasional Anda dapat terjaga. Dapatkan demo gratis dengan tim professional kami, untuk konsultasikan apapun kebutuhan bisnis Anda. Segera hubungi ScaleOcean untuk informasi lebih lanjutnya!

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan cycle time?

Menurut ISIXSIGMA, cycle time adalah durasi yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk atau memberikan layanan. Waktu ini dihitung mulai dari langkah pertama dalam sebuah tugas hingga proses selesai.

2. Apa bedanya takt time dengan cycle time?

Takt time dihitung dengan membagi total waktu produksi yang tersedia dengan jumlah unit yang harus diproduksi dalam periode tersebut. Sementara itu, cycle time diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus produksi atau menghasilkan satu unit produk dalam proses produksi.

3. Apa itu cycle time tambang?

Cycle time pada hauler atau dump truck di industri pertambangan mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus kerja penuh, mulai dari pengisian muatan hingga kembali ke posisi semula setelah pengosongan muatan.

4. Bagaimana cara perhitungan cycle time?

Menghitung Cycle Time dimulai dengan menentukan jumlah unit yang akan diukur.
1. Pilih sejumlah unit yang akan diproduksi atau unit yang telah selesai diproduksi dalam periode waktu tertentu untuk evaluasi.
2. Selanjutnya, catat waktu awal ketika proses produksi dimulai.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap