Apa itu Metode Produksi: Jenis, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Metode produksi dan peraturan alur produksi merupakan aspek paling penting yang harus diperhatikan dengan maksimal dalam perusahaan. Pemanfaatan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi efisiensi operasional, dan kualitas produk yang dihasilkan.

Metode produksi merupakan pendekatan atau sistem yang diterapkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Pendekatan ini melibatkan berbagai tahap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi.

Untuk itu, perusahaan harus memilih metode produksi yang sesuai, dan mengatur alur produksi secara efektif untuk mengoptimalkan sumber daya yang Anda miliki. Dalam artikel ini, pelajari apa saja metode produksi dan pengaturan alur produksi, serta pemanfaatannya bagi bisnis secara mendalam. Simak artikel berikut!

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Macam-Macam Metode Produksi 

Ada beberapa jenis metode produksi yang umum diguuakan untuk mengubah barang mentah menjadi produk jadi, seperti produksi massal, produksi batch, hingga produksi make to assemble. Setiap metode produksi ini memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan jenis produk Anda. Berikut adalah penjelasannya lebih lanjut:

a. Produksi Massal

Metode produksi massal biasanya dilakukan dengan melibatkan pembuatan barang dalam jumlah besar dan sama persis, serta menggunakan sistem produksi otomatis dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi di metode ini penting untuk meningkatkan efisiensi biaya, dan proses produksi yang dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Teknologi proses produksi yang diterapkan dalam metode ini memungkinkan pengawasan secara real-time dan otomatisasi yang meningkatkan konsistensi serta meminimalkan kesalahan. Dengan demikian, produksi tetap berjalan efisien dan berkualitas tinggi.

b. Produksi Batch

Macam-macam metode produksi berikutnya adalah batch production yang melibatkan pembuatan barang dalam kelompok tertentu. Biasanya metode ini digunakan di industri makanan, farmasi, atau kosmetik, dan memberikan fleksibility dalam produksi dan pengaturan variasi produk dalam jumlah terbatas.

c. Produksi Make to Order (MTO)

Metode yang pertama dalam produksi adalah MTO Make to Order atau bisa disebut dengan produksi pekerjaan, dimana produk baru akan diproduksi oleh perusahaan setelah menerima pesanan dari pelanggan. Hal ini berarti, perusahaan tidak memiliki barang dalam proses, atau barang jadi yang disimpan sebagai inventory sebelum ada permintaan spesifik. 

MTO ini menjadi metode produksi ini sesuai untuk perusahaan yang memiliki variabilitas tinggi dalam desain dan spesifikasi, sehingga Anda dapat selalu memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan tanpa adanya risiko kelebihan stok. Untuk memaksimalkan implementasi metode ini, Anda bisa menerapkan sistem produksi untuk meminimalkan waktu tunggu dan memastikan kualitas produk yang tinggi.

d. Produksi Make to Stock (MTS)

Make to Stock atau MTS, merupakan macam-macam metode produksi dimana produk diproduksi berdasarkan prediksi permintaan, dan hasilnya akan disimpan dalam inventory samapi ada pesanan dari pelanggan. Penerapan metode ini membuat Anda dapat memenuhi permintaan dengan cepat, karena produk sudah tersedia di gudang manufaktur.

Metode MTS ini cocok untuk perusahaan yang memiliki permintaan yang stabil dan dapat diprediksi, misalnya produksi barang yang dikonsumsi sehari-hari. Keuntungan utama dari MTS adalah waktu respon yang cepat terhadap permintaan pelanggan dan kemampuan untuk mencapai efisiensi produksi melalui skala ekonomi.

e. Produksi Make to Assemble (MTA)

Macam-macam metode yang terakhi adalah MTA Make To Assemble, merupakan metode yang menggabungkan metode MTO dan MTS dalam proses produksinya. Komponen dari barang akan diproduksi dan disimpan sebagai inventory berdasarkan prediksi permintaan, sementara perakitan barang akhir akan dilakukan setelah perusahaan menerima pesanan spesifik dari pelanggan.

MTA memungkinkan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, sambil mengurangi waktu tunggu dibandingkan dengan MTO sepenuhnya. Keuntungan utama dari MTA adalah kemampuannya yang dapat menawarkan variasi produk yang luas dengan waktu pengiriman yang relatif singkat, serta pengurangan risiko kelebihan stok komponen yang lebih murah dibandingkan produk jadi.

Proses ini penting untuk Anda pantau kualitasnya secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan di setiap tahapannya. Anda bisa menggunakan form quality control manufaktur untuk mempermudah tahapan kontrol produksi yang Anda lakukan.

f. Produksi Pekerjaan

Produksi pekerjaan adalah metode di mana setiap produk dibuat khusus untuk memenuhi pesanan atau proyek tertentu. Metode ini cocok untuk produk yang kompleks, memiliki desain khusus, atau diproduksi dalam jumlah terbatas.

Fokus utamanya adalah pada pekerjaan detail dan penyesuaian, seperti pembuatan kapal pesiar mewah atau pembangunan jembatan besar, di mana setiap proyek memiliki ciri khas dan tantangan tersendiri.

g. Sistem Manufaktur Fleksibel

Sistem Manufaktur Fleksibel (FMS) adalah pendekatan produksi yang sangat adaptif, mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan permintaan pasar dan spesifikasi produk.

Ini didukung oleh teknologi canggih seperti robotika dan otomatisasi, serta tim kerja yang memiliki keterampilan beragam. Contohnya termasuk industri otomotif, di mana satu lini produksi dapat beralih untuk merakit berbagai model kendaraan, memaksimalkan efisiensi dan responsivitas.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Produksi

Setelah mempelajari berbagai metode produksi yang dapat diterapkan dalam bisnis manufaktur, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode tersebut. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai kelebihan dan kekurangan setiap metode:

a. Produksi Massal

  • Kelebihan: Efisiensi tinggi yang memungkinkan biaya per-unit lebih rendah, serta konsistensi produk karena menggunakan mesin otomatis dan canggih. Ini akan meningkatkan kecepatan dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual.
  • Kekurangan: Kurang fleksibel dalam menyesuaikan produk sesuai permintaan spesifik, serta memerlukan investasi awal yang tinggi. Kemudian, jika permintaan turun, perusahaan bisa mengalami kerugian atau pemborosan produk.

b. Produksi Batch

  • Kelebihan: Dapat memproduksi berbagai jenis produk dalam jumlah kecil dan sesuai kebutuhan, serta memungkinkan penggunaan peralatan yng lebih efisien dengan set-up di setiap batch produksi.
  • Kekurangan: Waktu set-up produksi bisa saja mengurangi efisiensi produksi, serta biaya produksi yang bisa lebih tinggi karena variabilitas yang ada di setiap batch.

c. Make to Stock (MTS)

  • Kelebihan: Dapat memenuhi permintaan dengan lebih cepat karena produk sudah tersedia di gudang dan siap dikirim
  • Kekurangan: Risiko overstock dan understock jika perkiraan permintaan tidak akurat, yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi, dan produk usang.

d. Make to Order (MTO)

  • Kelebihan: Lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan pelanggan yang spesifik dan dapat mengurangi risiko overstock, karena produk hanya dibuat berdasarkan pesanan.
  • Kekurangan: Sering terjadi lead time yang lebih lama karena produk dibuat dari awal setelah pesanan diterima, serta biaya produksi per-unit yang mungkin lebih tinggi.

e. Make to Assemble (MTA)

  • Kelebihan: Memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan dengan cepat sambil tetap menawarkan beberapa opsi kustomisasi.
  • Kekurangan: Membutuhkan manajemen persediaan yang sangat baik. Perusahaan harus memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan tersedia saat perakitan dimulai.

f. Produksi Pekerjaan

  • Kelebihan: Mampu menghasilkan produk yang sangat unik dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seringkali dengan kualitas tinggi.
  • Kekurangan: Biaya produksi per unit yang lebih tinggi dan waktu pengerjaan yang lebih lama karena sifatnya yang khusus dan intensif tenaga kerja.

g. Sistem Manufaktur Fleksibel

  • Kelebihan: Kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan dan memproduksi berbagai variasi produk dengan efisien.
  • Kekurangan: Biaya investasi awal yang tinggi untuk teknologi canggih dan kebutuhan akan tenaga kerja yang sangat terampil dan serba bisa.

3. Contoh Metode Produksi Manufaktur

Metode produksi manufaktur dapat diterapkan dalam berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti industri manufaktur, pertanian, hingga otomotif. Setiap metodenya dipilih berdasarkan jenis produk, permintaan pasar, dan fleksibilitas yang diperlukan. Berikut contoh penerapannya:

a. Industri Manufaktur

Industri manufaktur biasanya menggunakan sistem produksi massal, di mana produk dibuat dalam jumlah besar dengan proses yang memiliki standar tinggi. Contohnya, jalur produksi mobil yang memiliki tahapan tertentu untuk setiap kendaraan yang kana diproduksi menggunakan mesin otomatis.

Menurut McKinsey&Company, secara global peningkatan sektor manufaktur terus berkembang, menyumbang sekitar 16% dari PDB dunia dan 14% lapangan pekerjaan. Untuk terus meningkatkan nilainya, penting bagi setiap perusahaan manufaktur untuk memilih macam-macam metode produksi yang tepat sehingga dapat membantu perusahaan mengurangi biaya dan waktu produksi.

b. Industri Pertanian: Teknologi Pertanian

Berikutnya ada contoh dari metode proses manufaktur di industri pertanian yang biasanya menggunakn teknologi modern, seperti irigasi yang efisien atau pupuk organik. Macam-macam metode produksi di sini juga akan membantu mempercepat proses tanam dan panen sehingga dapat meningkatkan hasil dan mengurangi dampak lingkungan.

c. Industri Elektronik

Contoh lainnya bisa dilihat di industri elektronik yang menggunakan metode batch produksi, di mana barang diproduksi dalam jumlah terbatas dalam batch tertentu. Sebagai contoh, produksi komponen elektronik PCB atau papan sirkuit cetak biasanya diproduksi dalam batch untuk berbagai model produk.

Macam-macam metode produksi lain juga bisa digunakan di industri elektronik di perusahaan manufaktur, seperti metode massal, metode just in time, dan lain sebagainya.

d. Industri Tekstil

Produksi tekstil juga biasanya menggunakan metode make to order (MTO), di mana pabrik akan memproduksi produk hanya saat menerima pesanan dari pelanggan. Penggunaan metode ini akan membantu perusahaan dalam mengurangi pemborosan bahan dan biaya produksi yang diakibatkan dari kelebihan stok.

e. Industri Otomotif

Industri otomotif seperti produksi mobil Toyota biasanya menggunakan Make to Stock (MTS) untuk memproduksi kendaraan dalam jumlah besar berdasarkan perkiraan permintaan pasar. Mobil diproduksi dan disimpan di gudang, sehingga ketika pelanggan melakukan pembelian, mereka dapat langsung mengambil mobil dari stok yang ada.

Dengan cara ini, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat karena kendaraan sudah tersedia di dealer. MTS sangat efektif untuk produk dengan permintaan stabil dan dapat diprediksi.

f. Perusahaan Pembuatan Mesin Berat

Perusahaan pembuatan mesin berat, seperti Caterpillar, mengaplikasikan Make to Order (MTO). Dalam metode ini, produksi baru dimulai setelah pesanan pelanggan diterima, memungkinkan perusahaan untuk memproduksi mesin sesuai dengan spesifikasi yang diminta, seperti ukuran dan kapasitas.

MTO memberikan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan yang bervariasi, meskipun memerlukan waktu lebih lama untuk memproduksi dan mengirimkan produk. Metode ini cocok untuk produk yang membutuhkan kustomisasi tinggi dan pesanan yang tidak selalu stabil.

4. Cara Memilih Metode Produksi

Cara Memilih Metode Produksi

Pemilihan metode produksi yang tepat mempertimbangkan faktor-faktor utama, seperti analisis permintaan pasar, evaluasi jenis produk, dan waktu pengiriman barang. Hal ini bertujuan untuk menjaga efisiensi operasional dan memenuhi permintaan pelanggan secara optimal. Berikut adalah beberapa strategi terkait metode produksi manufaktur yang tepat:

a. Analisis Permintaan Pasar

Sebelum memilih metode produksi, perusahaan harus memahami pola permintaan pasar. Anda dapat melakukan analisis data historis dan tren pasar yang akurat akan memberikan gambaran yang jelas dalam pengambilan keputusan.

Jika perusahaan Anda memiliki permintaan stabil dan besar, produksi massal dapat lebih efisien. Namun, untuk permintaan yang lebih fluktuatif atau niche, produksi batch atau pekerjaan mungkin lebih cocok.

b. Evaluasi Jenis Produk

Perhatikan juga jenis produk yang Anda produksi dalam memilih macam-macam metode manufaktur. Jika Anda memiliki volume yang tinggi dalam permintaan, akan lebih cocok jika menggunakan metode massal, sementara produk dengan variasi atau yang dibuat sesuai pesanan membutuhkan pendekatan batch atau pekerjaan.

Produk yang membutuhkan fitur unik atau desain khusus akan lebih baik diproduksi dengan metode yang memungkinkan kustomisasi, seperti produksi pekerjaan atau customized.

c. Pertimbangkan Waktu Pengiriman

Waktu pengiriman sangat krusial dalam memilih metode yang tepat, di mana jika perusahaan menghadapi deadline ketat, produksi massal dengan alur yang sudah pasti bisa mempercepat proses.

Namun, untuk produk dengan permintaan spesifik atau musiman, produksi batch dapat lebih baik untuk menyesuaikan dengan permintaan yang berubah-ubah. Banyak konsumen menginginkan produk segera setelah pemesanan, sehingga pengiriman yang cepat menjadi prioritas. Dalam hal ini, MTS lebih efisien karena produk sudah tersedia di gudang dan siap untuk segera dikirimkan.

d. Manajemen Persediaan dan Biaya

Metode yang dipilih juga harus mempertimbangkan biaya persediaan yang efisien. Produksi massal dan kontinu bisa mengurangi biaya per unit karena skala besar. Namun, jika produk bervariasi, manajemen persediaan untuk produksi batch lebih fleksibel, meski mungkin lebih mahal dalam pengelolaan stok dan penyimpanan.

JIka Anda menggunakan metode MTS membutuhkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, sedangkan MTO dapat mengurangi kebutuhan persediaan tetapi meningkatkan biaya produksi per unit. Anda bisa melakukan analisis biaya total, termasuk biaya produksi, penyimpanan, dan pengiriman, akan membantu menentukan metode yang paling ekonomis.

e. Ketersediaan Teknologi dan Sumber Daya

Pemilihan metode produksi juga bergantung pada ketersediaan teknologi dan sumber daya. Teknologi otomatisasi dapat mendukung produksi massal atau kontinu dengan efisiensi tinggi. Namun, untuk produk yang lebih spesifik, perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan metode yang memerlukan lebih banyak keterampilan manual atau mesin khusus.

Selain itu, software manufaktur ScaleOcean membantu Anda untuk memenuhi berbagai kebutuhan produksi, baik yang memerlukan otomatisasi tinggi maupun keterampilan manual. Dengan sistem yang fleksibel, kami membantu mengelola perencanaan bahan baku, stok, dan penggunaan sumber daya secara efisien.

Otomatisasi proses produksi memungkinkan perusahaan meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan, dan menjaga kualitas produk, semuanya dalam satu platform terintegrasi.

Manufaktur

5. Pengaturan Alur Produksi

Pengaturan alur produksi ini penting diimplementasikan dengan baik untuk memastikan setiap tahapan produksi dapat berjalan dengan lancar, serta menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan biaya yang optimal. Value stream mapping berperan penting dalam mendukung pengaturan alur ini karena mampu memetakan proses secara detail dan mengidentifikasi potensi pemborosan. Pada bagian ini, kami akan membahas secara rinci mengenai pengaturan alur produksi tersebut.

a. Alur Produksi Linier

Pengaturan alur produksi yang pertama ada dalam bentuk linier, di mana produksi dilakukan secara berurutan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Proses produksi memiliki setiap batch yang bertanggung jawab atas satu tahapan dalam siklus kegiatan produksi, dan produk akan bergerak melalui jalur produksi hingga menjadi produk jadi.

Pengaturan alur produksi linier ini cocok untuk perusahaan yang memiliki produksi massal dalam prosesnya, dan dengan sedikit variasi produk. Keuntungan dari alur produksi linier adalah kemudahan dalam mengelola dan memantau proses produksi, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat.

b. Alur Produksi Paralel

Pengaturan alur dan metode produksi paralel, yang melibatkan beberapa jalur produksi yang berjalan secara bersamaan untuk memproduksi komponen barang, dan kemudian komponen tersebut akan digabungkan pada tahap akhir produksi. Penggunaan pengaturan alur produksi ini akan membantu Anda kapasitas produksi dan mengurangi cycle time produksi.

Keutamaan alur ini adalah fleksibilitas yang ada untuk menangani variasi produk, dan kemampuannya untuk mengelola produksi dalam skala besar. Akan tetapi, dibutuhkan koordinasi yang efektif antara jalur produksi yang berbeda untuk memastikan bahwa semua komponen tersedia tepat waktu untuk proses perakitan akhir.

c. Alur Produksi Seluler

Selanjutnya ada alur produksi seluluer, dimana perusahaan dapat mengatur batch produksi dalam kelompok yang bertanggung jawab untuk memproduksi satu jenis produk. Setiap bacthnya akan disediakan semua peralatan dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut dari awal hingga akhir.

Metode ini memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan kegitan manufaktur dengan permintaan pelanggan, dan mengurangi waktu tunggu antara proses. Alur proses produksi seluler ini juga akan meningkatkan efisiensi, dan responsivitas terhadap perubahan permintaan secara maksimal.

d. Alur Produksi Berbasis Proyek

Pengaturan alur produksi yang terakhir ada dengan berbasis proyek, yang digunakan untuk produk yang spesifik dan unik, dimana setiap proyek produksi memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang spesifik. Dalam metode ini, sumber daya dan tim manufaktur barang diorganisir berdasarkan proyek, dengan fokus pada pemenuhan spesifikasi pelanggan.

6. Pengaruh Metode dan Pengaturan Alur Produksi

Pemanfaatan metode dan pengaturan alur manufaktur mempengaruhi efisiensi kegiatan operasional manufaktur, dan juga kualitas produk yang dihasilkan. Di sini kami akan mengetahui apa saja pengaruh metode dan pengaturan alur produksi yang diterapkan dalam bisnis, yaitu sebagai berikut:

a. Penurunan Harga Produk

Pemanfaatan metode produksi yang efisien ini berpengaruh pada penurunan biaya produksi, yang nantinya bisa mengurangi penentuan harga produk akhir yang akan didistribusikan. Optimalisasi pengaturan alur produksi yang sesuai juga akan mengurangi pemborosan dan meningkatkan penggunaan sumber daya secara lebih efektif.

b. Kelancaran Produksi

Metode dan pengaturan alur produksi yang sesuai dengan kebutuhan pabrik manufaktur, akan memastikan setiap prosesnya dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Baik itu dalam hal penempatan mesin, alat, dan bahan yang efisien untuk meminimalkan waktu tunggu, dan pergerakan yang tidak perlu dalam masing-masing batch produksi.

Adanya alur produksi yang terorganisir juga akan mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan berpengaruh pada area kerja yang semakin tertata dan aman untuk proses produksi serta mempercepat cycle time.

c. Kualitas Produk

Pemanfaatan metode dan pengaturan alur produksi mempengaruhi sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan dalam setiap proses. Anda dapat memastikan setiap tahapan manufaktur yang terstandarisasi, dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan jika menerapkan metode yang tepat dalam proses produksi manufaktur.

Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi bottleneck yang dapat terjadi sebelum masalah menjadi lebih besar jika Anda menggunakan peraturan alur produksi yang sesuai.

d. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya

Metode efisien akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan berfokus pada pengurangan pemborosan di setiap tahapan produksi, mulai dari bahan baku hingga tenaga kerja. Mengatur alur produksi sesuai kebutuhan juga akan memastikan setiap sumber daya terpakai maksimal dan tidak ada yang terbuang sia-sia.

Seperti penggunaan prinsip lean production yang dapat mengoptimalkan sumber daya produksi dengan pengurangan limbah, peningkatan efisiensi, dan peningkatan nilai bagi pelanggan. Adopsi metode ini dapat menjadi solusi untuk meminimalkan pemborosan sumber daya seperti waktu, bahan baku, dan tenaga kerja.

e. Peningkatan Fleksibilitas Produksi

Pemilihan metode produksi yang tepat dan pengaturan alur produksi yang efisien dapat meningkatkan fleksibilitas produksi perusahaan. Dengan metode yang tepat, bahan baku dan komponen dapat disiapkan sesuai kebutuhan, memastikan kelancaran proses manufaktur.

Selain itu, perusahaan akan lebih mudah menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar yang berubah. Anda juga dapat merancang alur produksi dengan cepat, sehingga mampu mengubah konfigurasi mesin, peralatan, dan tenaga kerja sesuai kebutuhan produksi yang dinamis.

7. Kesimpulan

Artikel ini menyimpulkan bahwa penyesuaian metode produksi dengan operasional perusahaan dan pengaturan alur produksi yang tepat berpengaruh signifikan terhadap optimalisasi proses manufaktur serta kualitas produk yang dihasilkan.

Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang selalu berubah. Implementasi metode yang yang efisien dan alur kerja yang terorganisir akan membantu perusahaan dalam mengatasi tantangan produksi dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.

Maka dari itu, software manufaktur ScaleOcean menyediakan kesempatan untuk mencoba demo gratis, agar Anda bisa merasakan langsung manfaat yang bisa dihadirkan oleh sistem ini.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan metode produksi?

Metode produksi adalah sistem yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa, mencakup proses dari perencanaan hingga pelaksanaan, dengan tujuan menciptakan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien.

2. Apa saja metode perencanaan produksi?

Ada beberapa metode perencanaan produksi yang umum digunakan antara lain perencanaan berbasis permintaan, Just-In-Time (JIT), Lean Production, dan batch. Selain itu, perencanaan kontinu dan metode lain dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode produksi job order?

Metode produksi job order menawarkan kelebihan dalam memenuhi pesanan khusus dan perhitungan biaya yang akurat, namun memiliki kekurangan seperti biaya administrasi tinggi dan kesulitan mengelola overhead.

4. Bagaimana cara mengatasi bottleneck dalam metode produksi kontinu?

Untuk mengatasi bottleneck dalam metode produksi kontinu, langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan kapasitas, optimalisasi proses, penerapan otomatisasi, serta perbaikan desain produk. Analisis aliran kerja, pengaturan prioritas, dan pelatihan karyawan juga penting.

5. Apa saja strategi mengurangi biaya dengan metode produksi batch?

Metode produksi batch dapat mengurangi biaya produksi dengan cara mengoptimalkan bahan baku, mengurangi pemborosan, dan menekan biaya penyimpanan. Selain itu, batch memungkinkan pemantauan kualitas produk secara lebih detail.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap