Metode produksi dan peraturan alur produksi merupakan aspek paling penting yang harus diperhatikan dengan maksimal dalam perusahaan manufaktur. Pemanfaatan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi efisiensi operasional, dan kualitas produk yang dihasilkan.
Untuk itu, perusahaan manufaktur harus memilih
metode produksi yang sesuai, dan mengatur alur produksi secara efektif untuk mengoptimalkan sumber daya yang Anda miliki. Dalam artikel ini, ayo kita bahas bersama apa saja metode produksi dan pengaturan alur produksi, serta pemanfaatannya bagi perusahaan manufaktur secara mendalam. Simak artikel berikut!
1. Macam Macam Metode Produksi
Metode produksi adalah serangkaian prosedur dan teknik yang digunakan perusahaan manufaktur untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap digunakan, dan dijual. Setiap metode produksi ini memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan jenis produk Anda, dan volume produksi yang diinginkan. Jenis jenis metode produksi adalah sebagai berikut:
a. Make to Order
Jenis pertama metode produksi adalah MTO atau Make to Order, dimana produk baru akan diproduksi oleh perusahaan setelah menerima pesanan dari pelanggan. Hal ini berarti, perusahaan manufaktur tidak memiliki barang dalam proses, atau barang jadi yang disimpan sebagai inventory sebelum ada permintaan spesifik.
MTO ini menjadi metode produksi ini sesuai untuk perusahaan manufaktur yang memiliki variabilitas tinggi dalam desain dan spesifikasi, sehingga Anda dapat selalu memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan tanpa adanya risiko kelebihan stok. Untuk memaksimalkan implementasi metode ini, Anda bisa menerapkan sistem produksi untuk
meminimalkan waktu tunggu dan memastikan kualitas produk yang tinggi.
b. Make to Stock
Make to Stock atau MTS, merupakan metode produksi dimana produk diproduksi berdasarkan prediksi permintaan, dan hasilnya akan disimpan dalam inventory samapi ada pesanan dari pelanggan. Penerapan metode ini membuat Anda dapat memenuhi permintaan dengan cepat, karena produk sudah tersedia di gudang manufaktur.
Metode MTS ini cocok untuk perusahaan yang memiliki permintaan yang stabil dan dapat diprediksi, misalnya produksi barang yang dikonsumsi sehari-hari.
Keuntungan utama dari MTS adalah waktu respon yang cepat terhadap permintaan pelanggan dan kemampuan untuk mencapai efisiensi produksi melalui skala ekonomi.
c. Make to Assemble
Jenis terakhir metode produksi adalah MTA Make To Assemble, merupakan metode yang menggabungkan metode MTO dan MTS dalam proses produksinya. Komponen dari barang akan diproduksi dan disimpan sebagai inventory berdasarkan prediksi permintaan, sementara perakitan barang akhir akan dilakukan setelah perusahaan menerima pesanan spesifik dari pelanggan.
MTA memungkinkan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, sambil mengurangi waktu tunggu dibandingkan dengan MTO sepenuhnya. Keuntungan utama dari MTA adalah kemampuannya yang dapat menawarkan variasi produk yang luas dengan waktu pengiriman yang relatif singkat, serta pengurangan risiko kelebihan stok komponen yang lebih murah dibandingkan produk jadi.
2. Pengaturan Alur Produksi
Pengaturan alur produksi ini penting diimplementasikan dengan baik untuk memastikna setiap tahapan produksi dapat berjalan dengan lancar, dan dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan biaya yang optimal. Di sini kita akan memahami apa saja pengaturan alur produksi tersebut satu persatu. Selengkapnya di sini!
a. Alur Produksi Linier
Pengaturan alur produksi yang pertama ada dalam bentuk linier, di mana produksi dilakukan secara berurutan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Proses produksi memiliki setiap batch yang bertanggung jawab atas satu tahapan dalam proses produksi, dan produk akan bergerak melalui jalur produksi hingga menjadi produk jadi.
Pengaturan alur produksi linier ini cocok untuk perusahaan manufaktur yang memiliki produksi massal dalam prosesnya, dan dengan sedikit variasi produk. Keuntungan dari alur produksi linier adalah kemudahan dalam mengelola dan memantau proses produksi, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat.
b. Alur Produksi Paralel
Pengaturan alur produksi paralel, yang melibatkan beberapa jalur produksi yang berjalan secara bersamaan untuk memproduksi komponen barang, dan kemudian komponen tersebut akan digabungkan pada tahap akhir produksi. Penggunaan pengaturan alur produksi ini akan membantu Anda
kapasitas produksi dan mengurangi waktu siklus produksi.
Keutamaan alur ini adalah fleksibilitas yang ada untuk menangani variasi produk, dan kemampuannya untuk mengelola produksi dalam skala besar. Akan tetapi, dibutuhkan koordinasi yang efektif antara jalur produksi yang berbeda untuk memastikan bahwa semua komponen tersedia tepat waktu untuk proses perakitan akhir.
c. Alur Produksi Seluler
Selanjutnya ada alur produksi seluluer, dimana perusahaan dapat mengatur batch produksi dalam kelompok yang bertanggung jawab untuk memproduksi satu jenis produk. Setiap bacthnya akan disediakan semua peralatan dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut dari awal hingga akhir.
Metode ini memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menyesuaikan produksi dengan permintaan pelanggan, dan mengurangi waktu tunggu antara proses. Alur proses produksi seluler ini juga akan meningkatkan efisiensi, dan responsivitas terhadap perubahan permintaan secara maksimal.
d. Alur Produksi Berbasis Proyek
Pengaturan alur produksi yang terakhir ada dengan berbasis proyek, yang digunakan untuk produk yang spesifik dan unik, dimana setiap proyek produksi memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang spesifik.
Dalam metode ini, sumber daya dan tim produksi diorganisir berdasarkan proyek, dengan fokus pada pemenuhan spesifikasi pelanggan.
3. Pengaruh Metode dan Pengaturan Alur Produksi
Pemanfaatan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi efisiensi kegiatan operasional manufaktur, dan juga kualitas produk yang dihasilkan. Di sini kita akan mengetahui apa saja pengaruh metode produksi dan pengaturan alur produksi yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur, yaitu sebagai berikut:
a. Penurunan Harga Produk
Pemanfaatan metode produksi yang efisien ini berpengaruh pada penurunan biaya produksi, yang nantinya bisa mengurangi penentuan harga produk akhir yang akan didistribusikan. Optimalisasi pengaturan alur produksi yang sesuai juga akan mengurangi pemborosan dan meningkatkan penggunaan sumber daya secara lebih efektif.
b. Kelancaran Produksi
Metode dan pengaturan alur produksi yang sesuai dengan kebutuhan pabrik manufaktur, akan memastikan setiap prosesnya dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Baik itu dalam hal penempatan mesin, alat, dan bahan yang efisien untuk meminimalkan waktu tunggu, dan pergerakan yang tidak perlu dalam masing-masing batch produksi. Adanya alur produksi yang terorganisir juga akan mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan berpengaruh pada area kerja yang semakin tertata dan aman untuk proses produksi.
c. Kualitas Produk
Pemanfaatan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan dalam setiap proses. Anda dapat memastikan setiap tahapan produksi yang terstandarisasi, dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan jika menerapkan metode produksi yang tepat dalam proses manufaktur.
Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi bottleneck yang dapat terjadi sebelum masalah menjadi lebih besar jika Anda menggunakan peraturan alur produksi yang sesuai.
d. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya
Implementasi metode produksi yang efisien akan berpengaruh pada pengoptimalan penggunaan sumber daya yang dimiliki, dan akan berfokus pada pengurangan pemborosan di setiap tahapan produksi. Mulai dari bahan baku, hingga tenaga kerja. Pengaturan alur produksi yang sesuai dengan kebutuhan produksi Anda juga akan
memastikan bahwa setiap sumber daya digunakan secara maksimal dan tidak ada yang terbuang sia-sia.
Seperti penggunaan metode prinsip lean production yang dapat mengoptimalkan sumber daya produksi dengan pengurangan limbah, peningkatan efisiensi, dan peningkatan nilai bagi pelanggan. Adopsi metode ini dapat menjadi solusi untuk meminimalkan pemborosan sumber daya seperti waktu, bahan baku, dan tenaga kerja.
e. Peningkatan Fleksibilitas Produksi
Pemanfaatan metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi juga pada peningkatan fleksibilitas produksi secara signifikan. Penerapan metode produksi yang tepat akan memastikan bahwa bahan baku dan komponen dapat Anda sediakan sesuai kebutuhan produksi. Selain itu juga akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan produksi sesuai permintaan pasar. Anda juga dapat merencancang peraturan alur produksi dengan cepat, sehingga dapat mengubah konfigurasi mesin, peralatan, dan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan produksi yang dinamis.
4. Kesimpulan
Berdasarkan artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pentingnya menyesuaikan metode produksi dengan operasional perusahaan, serta pengaturan alur produksi yang tepat akan berpengaruh signifikan pada optimalisasi proses produksi dari awal hingga akhir, serta kualitas produk yang dihasilkan.
Hal tersebut tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang selalu berubah. Implementasi metode produksi yang efisien dan alur kerja yang terorganisir akan membantu perusahaan dalam mengatasi tantangan produksi dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.