Produk cacat adalah ancaman bagi keberlangsungan bisnis manufaktur karena memicu keluhan pelanggan, pembengkakan biaya rework, serta menurunkan reputasi. Oleh sebab itu, penggunaan form quality control produksi menjadi langkah pencegahan penting.
Ketiadaan catatan standar kualitas membuat sumber daya terbuang dan pemeriksaan menjadi inkonsisten. Akibatnya, potensi masalah terabaikan, produk gagal lolos, hingga konsumen menerima barang cacat. Hal ini membuktikan lemahnya pengendalian kualitas berisiko nyata bagi perusahaan.
Melalui contoh form quality control produksi yang efektif, perusahaan dapat mengatasi berbagai kendala tersebut. Dokumen ini berfungsi sebagai panduan sistematis bagi tim produksi dan kontrol kualitas. Dengan dokumentasi baik, identifikasi masalah serta proses perbaikan berlangsung lebih cepat.
Di artikel ini, kami akan membahas secara detail apa itu form quality control produksi, manfaat, hingga komponen form QC report sesuai kebutuhan manufaktur. Informasi dari contoh check sheet produksi membantu perusahaan menjaga standar produk sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan.

- Form quality control produksi adalah dokumen terstruktur untuk mencatat inspeksi dan pengujian di setiap tahap produksi, agar sesuai ketentuan yang ditetapkan.
- Manfaat form quality control: menjaga kualitas sesuai standar, mendeteksi cacat lebih cepat, mendokumentasikan proses , serta meningkatkan efisiensi pengendalian kualitas.
- Komponen form QC report: informasi umum, detail item pemeriksaan, standar dan hasil inspeksi, hingga keputusan akhir beserta tindakan korekti
- Software Manufaktur ScaleOcean, memfasilitasi proses pencatatan hasil pemeriksaan dan pengujian hasil produksi dengan digitalisasi dokumen quality control.

1. Apa itu Form Quality Control Produksi?
Form quality control produksi adalah dokumen terstruktur yang digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mencatat hasil inspeksi dan pengujian produk di berbagai tahap produksi. Dengan dokumen ini, perusahaan bisa meminimalisir kerugian dan dengan cepat mengidentifikasi cacat produk untuk diperbaiki.
Quality control form produksi digunakan untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Formulir ini mencakup berbagai aspek yang perlu diperiksa, seperti dimensi, penampilan, dan kualitas bahan, serta mencatat hasil pemeriksaan dan langkah perbaikan jika diperlukan.
Dengan menggunakan formulir quality control produksi, setiap aspek kualitas produk dapat dipantau secara sistematis. Standar kualitas yang telah ditetapkan akan menjadi acuan dalam proses pemeriksaan, dan setiap penyimpangan dapat terdokumentasi dengan baik untuk segera ditindaklanjuti.
Oleh karena itu, contoh form quality control produksi bukan hanya sekadar catatan, melainkan fondasi penting bagi perusahaan manufaktur untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi ekspektasi pelanggan dan menjaga keunggulan kompetitif di pasar.
2. Manfaat Form Quality Control dalam Proses Produksi
Dikutip dari Investopedia, penggunaan form quality control produksi beragam menawarkan manfaat, seperti peningkatan kualitas produk, peningkatan kepuasan pelanggan, dan penghematan biaya. Untuk lebih detail, berikut beberapa manfaat utama penggunaan form quality control dalam proses produksi manufaktur:
a. Memastikan Kualitas
Contoh form quality control produksi membantu menjaga kesesuaian produk dengan spesifikasi dan standar yang berlaku. Melalui pemeriksaan terstruktur, perusahaan dapat memastikan hasil produksi memenuhi kriteria mutu. Hal ini penting karena konsistensi kualitas menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan pelanggan.
b. Identifikasi Cacat
Form QC report memungkinkan identifikasi cacat sejak tahap awal, sehingga tindakan korektif bisa segera dilakukan. Dengan mendeteksi permasalahan lebih cepat, risiko penyebaran kesalahan dapat diminimalkan. Strategi ini tidak hanya mengurangi kerugian, tetapi juga mempercepat pemulihan kualitas produksi.
c. Dokumentasi dan Pelacakan
Setiap detail pemeriksaan kualitas tercatat dalam contoh form pengecekan QC, sehingga riwayat produk dan proses mudah ditelusuri. Informasi yang terdokumentasi sistematis membantu analisis lebih akurat saat terjadi masalah. Dengan data yang jelas, perusahaan dapat melakukan evaluasi berkelanjutan secara lebih efektif.
d. Pengurangan Biaya Produksi
Formulir quality control produksi berfungsi mendeteksi potensi cacat produk lebih awal, sehingga tindakan korektif bisa dilakukan secara cepat. Dengan langkah ini, perusahaan mampu menekan pemborosan bahan, menghemat tenaga kerja, serta mengurangi risiko biaya tinggi akibat rework maupun produk gagal.
e. Peningkatan Kualitas Produk
Penggunaan dokumen quality control membantu memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Proses pemeriksaan terstruktur memungkinkan deteksi penyimpangan sejak dini, menjaga konsistensi mutu, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Hal ini menjamin setiap produk yang dipasarkan telah melalui verifikasi ketat.
f. Kemudahan Identifikasi Masalah
Terakhir, contoh form pengecekan QC menyediakan data penting untuk menelusuri akar masalah kualitas. Dengan dokumentasi yang rapi, tim produksi dapat mengidentifikasi kapan serta di mana isu terjadi, lalu menyusun solusi efektif guna mencegah masalah serupa muncul kembali di masa depan.
3. Komponen Wajib Form Quality Control Produksi
Sebuah contoh format laporan quality control harus memuat beberapa komponen penting untuk memastikan informasi yang relevan tercatat dengan baik. Komponen-komponen ini akan membantu dalam memantau kualitas produk di sepanjang proses produksi.
Berikut adalah elemen-elemen wajib yang sebaiknya tercantum dalam formulir quality control produksi:
a. Informasi Umum Produk
Komponen quality control form ini mencakup detail penting seperti nama produk, kode produk, nomor batch atau lot produksi, dan tanggal produksi. Informasi ini krusial untuk identifikasi dan penelusuran produk jika terjadi masalah di kemudian hari.
Informasi umum produk pada lembar kontrol kualitas produksi memastikan bahwa setiap catatan pemeriksaan dapat dikaitkan dengan produk yang spesifik sehingga memudahkan pelacakan dan analisis.
b. Standar Kualitas
Bagian contoh form quality control produksi ini berisi kriteria atau spesifikasi kualitas yang harus dipenuhi oleh produk. Standar ini bisa berupa dimensi, berat, fungsi, atau karakteristik visual tertentu.
Standar kualitas yang jelas dalam form quality control produksi menjadi acuan bagi tim helper produksi dan pemeriksa untuk menentukan apakah produk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
c. Kolom Pemeriksaan
Kolom pemeriksaan adalah bagian utama dari formulir quality control produksi yang berisi daftar aspek atau parameter yang perlu diperiksa. Setiap parameter harus memiliki ruang untuk mencatat hasil pemeriksaan.
Kolom pemeriksaan pada lembar contoh form QC memungkinkan pencatatan yang sistematis terhadap setiap aspek kualitas produk yang dievaluasi selama proses produksi.
d. Hasil Pemeriksaan
Bagian ini menyediakan opsi untuk mencatat hasil pemeriksaan, seperti “Lolos”, “Tidak Lolos”, atau “Perlu Perbaikan”. Variasi opsi ini harus jelas dan mudah dipahami oleh pemeriksa.
Hasil pemeriksaan yang tercatat dengan baik pada contoh form quality control produksi memberikan gambaran langsung mengenai status kualitas produk setelah melalui tahap pemeriksaan tertentu dalam proses produksi.
e. Tindakan Korektif (Jika Ada)
Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam contoh form quality control, bagian ini digunakan untuk mencatat tindakan perbaikan yang telah diambil. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masalah kualitas ditangani dengan tepat.
Pencatatan tindakan korektif pada lembar kontrol kualitas produksi membantu dalam melacak penanganan masalah kualitas dan mencegah terulangnya kejadian serupa untuk menjaga atau meningkatkan tingkat efisiensi produksi.
f. Informasi Pemeriksa dan Tanggal
Bagian ini mencantumkan nama atau inisial pemeriksa dan tanggal dilakukannya pemeriksaan. Detail informasi di dokumen quality control ini penting untuk menjaga akuntabilitas dan mempermudah penelusuran.
Informasi pemeriksa dan tanggal pada form quality control produksi memastikan adanya tanggung jawab atas setiap pemeriksaan dan memudahkan penelusuran riwayat pemeriksaan suatu produk.
Untuk memastikan kualitas dan efisiensi, implementasi software manufaktur terbaik, misalnya ScaleOcean, memungkinkan perusahaan memonitor seluruh proses produksi secara real-time. Hal ini mendukung pengendalian kualitas yang lebih akurat dan pengambilan keputusan yang cepat.

4. Bagaimana Cara Membuat Form Quality Control?
Untuk membuat form quality control (QC), mulai dengan menetapkan tujuan yang jelas, menentukan standar produk yang diinginkan, dan merancang form QC report dengan kolom serta poin penilaian yang sederhana dan mudah dimengerti.
Selanjutnya, lakukan uji coba form dan peroleh persetujuan dari manajemen sebelum digunakan secara teratur untuk memonitor kualitas produk. Untuk lebih detail, berikut langkah-langkah membuat contoh form pengecekan QC:
a. Tentukan Tujuan Pembuatan Formulir
Menentukan tujuan pembuatan form quality control menjadi dasar utama sebelum merancangnya. Tujuan dapat mencakup memastikan kepatuhan standar industri, meningkatkan kepuasan pelanggan, atau mengurangi jumlah cacat produksi. Dengan arah jelas, form akan lebih fokus pada aspek kritis yang mendukung pencapaian target.
b. Identifikasi Parameter Kualitas
Langkah berikutnya adalah menentukan parameter kualitas yang relevan dengan produk. Setiap metode produksi, baik massal, batch, maupun job order, memiliki titik kritis berbeda. Oleh karena itu, parameter seperti dimensi, kekuatan, atau komposisi kimia harus dipilih agar mencerminkan kebutuhan kualitas secara menyeluruh.
c. Tentukan Metode Pengujian
Setelah parameter ditetapkan, perusahaan perlu memilih metode pengujian yang sesuai. Proses ini mencakup cara evaluasi, alat yang digunakan, frekuensi pengujian, hingga penanggung jawab pelaksana. Dengan metode tepat, hasil pengujian akan lebih akurat, efisien, dan dapat diandalkan sebagai dasar evaluasi.
d. Rancang Layout Formulir
Desain layout formulir harus dibuat sederhana, logis, dan mudah dipahami. Gunakan tabel, daftar centang, atau elemen visual untuk mempermudah pencatatan. Selain itu, flowchart proses produksi dapat ditambahkan agar tahapan inspeksi lebih jelas. Dengan demikian, pengisian form menjadi lebih praktis dan sistematis.
Selain form yang terstruktur, perusahaan juga membutuhkan dukungan teknologi. Implementasi solusi ERP manufaktur canggih dapat mengintegrasikan data inspeksi secara real-time, sehingga alur pencatatan lebih efisien. Dengan begitu, pengendalian kualitas berjalan konsisten dan produktivitas tim semakin optimal.
e. Uji Coba Formulir
Sebelum penerapan penuh, contoh form quality control produksi perlu diuji coba terlebih dahulu. Proses ini melibatkan tim kualitas atau pengguna akhir untuk memberikan masukan. Feedback yang diperoleh akan membantu memastikan kejelasan instruksi, kecukupan ruang pencatatan, dan kelayakan layout sebelum resmi digunakan.
f. Evaluasi dan Revisi
Berdasarkan feedback dari uji coba, langkah selanjutnya adalah evaluasi dan revisi formulir tersebut. Lakukan peninjauan kritis terhadap semua aspek di contoh form QC, dari efektivitas dalam mengumpulkan data hingga kemudahan penggunaan. Revisi diperlukan untuk mengatasi hambatan manajemen produksi atau kekurangan informasi selama uji coba, memastikan agar form seefektif mungkin dapat diimplementasikan.
g. Implementasikan Form Quality Control
Setelah revisi, contoh form quality control siap diimplementasikan pada lini produksi. Implementasi harus dibarengi pelatihan memadai bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, pemantauan berkelanjutan perlu dilakukan agar penggunaan form konsisten.
Integrasi dengan master production schedule (MPS) juga membantu sinkronisasi antara jadwal produksi dan pengendalian kualitas. Dengan begitu, kualitas tetap terjaga, target produksi tercapai tepat waktu, dan risiko keterlambatan bisa diminimalkan.
5. Contoh Form Quality Control Produksi
Setelah memahami komponen-komponennya, mungkin Anda mulai penasaran seperti apa contoh form quality control produksi yang baik, terutama jika dikaitkan dengan alur proses produksi makanan atau industri spesifik lainnya? Tentu Anda ingin memastikan perusahaan manufaktur menggunakan standar yang memenuhi komponen di atas.
Berikut adalah contoh format laporan quality control:
Contoh form quality control (QC) produksi mencakup elemen-elemen seperti identifikasi produk, rincian proses, parameter standar, hasil pemeriksaan, tindakan perbaikan, dan tanda tangan penanggung jawab. Formulir ini digunakan untuk mencatat pemeriksaan bahan baku, komponen, hingga produk akhir guna memastikan kesesuaian dengan standar kualitas perusahaan.
Contoh checklist quality control di atas tentunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing industri. Misalnya, untuk proses produksi makanan, Anda bisa menambahkan aspek seperti suhu penyimpanan, tanggal kadaluarsa, kebersihan bahan baku, kandungan nutrisi, kehadiran kontaminan, dan rasa.
Industri lainnya, misal perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang elektronik, mungkin akan mencantumkan beberapa tambahan tambahan aspek lainnya. Contohnya keakuratan sirkuit, daya tahan baterai, kualitas sambungan solder, ketahanan terhadap suhu ekstrem, dan efisiensi energi.
Berikut contoh form quality control produksi yang dalam bentuk Word, yang dapat memudahkan tim QC dalam mendokumentasikan proses pemeriksaan dan pengendalian kualitas.
Download Contoh Formulir Quality Control Produksi
6. Teknik dan Alat untuk Membuat Form Quality Control Produksi
Contoh form QC sering kali dirancang untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh berbagai teknik quality control. Untuk memastikan kualitas produksi yang optimal, berikut adalah beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam pengendalian kualitas produksi:
a. Teknik Sampling
Sampling adalah metode yang digunakan untuk mengambil sampel dari produk secara acak untuk diuji. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memeriksa kualitas produk tanpa harus memeriksa setiap item yang diproduksi.
b. Six Sigma
Six Sigma adalah metodologi manajemen yang berfokus pada peningkatan kualitas dengan mengurangi cacat dalam proses produksi. Metode ini mengidentifikasi dan menghilangkan variabilitas dalam proses, dan Statistical Process Control (SPC) menjadi alat penting dalam menganalisis serta mengontrol kualitas.
c. Statistical Process Control (SPC)
SPC menggunakan teknik statistik dalam production control pabrik untuk pmemantau dan mengendalikan proses produksi. Dengan memvisualisasikan data kualitas dalam grafik atau diagram, SPC memungkinkan identifikasi masalah yang dapat menyebabkan penurunan kualitas produk.
d. Lean Manufacturing
Dalam contoh form quality control produksi, Lean Manufacturing menjadi salah satu pendekatan yang mengoptimalkan efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan. Teknik ini fokus pada penghapusan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses produksi.
e. Control Chart (Diagram Kontrol)
Control chart adalah alat statistik yang digunakan untuk memonitor proses produksi dalam waktu nyata. Data yang dikumpulkan melalui quality control form menjadi input utama untuk membuat dan memantau control chart.
f. Check Sheet (Lembar Periksa)
Tidak hanya itu, dalam pembuatan contoh laporan harian quality control, perusahaan dapat memanfaatkan check sheet, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis. Dengan menggunakan lembar periksa, operator produksi dapat mencatat temuan kualitas dan kesalahan yang terjadi selama proses produksi.
7. Efisiensikan Pembuatan Quality Control Form dengan Software Manufaktur ScaleOcean
Software Manufaktur ScaleOcean menyediakan solusi terbaik untuk pembuatan Quality Control Form dengan mengoptimalkan proses kontrol kualitas di setiap tahap produksi. Dengan Process Standardization, ScaleOcean memastikan setiap prosedur kualitas diikuti dengan konsistensi, mengurangi variasi yang dapat mempengaruhi hasil produksi.
Selain itu, End-to-End Traceability memberikan visibilitas penuh terhadap setiap tahapan produksi, untuk memastikan semua produk yang keluar dari lini produksi telah melalui pemeriksaan kualitas yang tepat. Dengan Preventive Maintenance, ScaleOcean juga membantu perusahaan mengelola perawatan mesin secara terjadwal, mencegah kerusakan tak terduga.
Keunggulan-keunggulan ini mendukung efisiensi dan pengurangan downtime, serta memastikan kualitas produk yang lebih terjaga. ScaleOcean juga menyediakan penawaran demo gratis yang dapat dimanfaatkan untuk memahami lebih jauh bagaimana sistem ini dapat meningkatkan proses pembuatan quality control form dan operasional secara keseluruhan.
- Smart Quality Control (QC): Memastikan standar kualitas terpenuhi dengan otomatisasi pemeriksaan di setiap tahap produksi secara akurat.
- Real-Time Data Monitoring: Memantau data produksi dan kualitas secara langsung untuk respons cepat terhadap masalah yang muncul.
- Automated Inspection and Reporting: Mengotomatiskan proses inspeksi dan pembuatan contoh laporan harian quality control, meningkatkan akurasi dan efisiensi kontrol kualitas.
- Real-Time Performance Analytics: Menyediakan analitik langsung mengenai kinerja produksi untuk evaluasi dan pengambilan keputusan yang cepat.
Baca juga: Sistem Manufaktur: Pengertian, Contoh, Fungsi dan Fiturnya
8. Kesimpulan
Perusahaan manufaktur dapat menggunakan contoh form quality control produksi untuk menjaga pemantauan dan pengelolaan kualitas secara konsisten, yang menjadi landasan penting dalam memenuhi harapan pelanggan sekaligus mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.
Optimalkan sistem kontrol kualitas pabrik Anda bersama ScaleOcean Manufacturing ERP. Kelola seluruh proses produksi, QC, dan pelaporan secara otomatis, akurat, dan real-time. Tingkatkan efisiensi operasional dan kualitas hasil produksi hanya dengan satu platform terintegrasi yang dirancang khusus untuk industri manufaktur.
FAQ:
1. Apa itu QC dalam produksi?
Quality Control (QC) adalah bagian dari manajemen produksi yang bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dan kuantitas produk. QC mengawasi setiap tahap produksi, mulai dari pengemasan hingga produk siap dipasarkan, dengan tujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
2. Apa saja 7 alat QC dalam manufaktur?
Tujuh alat pengendalian mutu (QC) dalam manufaktur meliputi: lembar periksa, histogram, analisis Pareto, diagram tulang ikan, diagram sebar, bagan alir, dan bagan kendali. Alat-alat ini digunakan untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis data, dan meningkatkan proses produksi secara keseluruhan.
3. Apa bagan kendali dalam 7 alat QC?
Bagan kendali adalah alat yang diorganisir berdasarkan waktu, dengan batas kendali atas dan bawah. Pada bagan ini, nilai-nilai dari berbagai ukuran statistik untuk sejumlah sampel atau subkelompok dipetakan untuk memantau variasi dan memastikan proses tetap dalam kendali.
4. Apa itu sistem quality control?
Sistem quality control adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk memeriksa dan memastikan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam sistem ini, produk yang tidak memenuhi standar kualitas akan disaring dan tidak diperbolehkan untuk dijual ke pasar, guna menjaga kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.