Sistem Manufaktur: Pengertian, Contoh, Fungsi dan Fiturnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Sistem manufaktur adalah seluruh proses yang mengubah sumber daya seperti material, modal, dan tenaga kerja menjadi produk yang dapat dijual. Sistem ini meliputi seluruh tahap yang terstruktur, mulai dari perencanaan, pengadaan bahan baku, pemrosesan, perakitan, hingga distribusi produk.

Penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengelola sistem manufaktur sehingga mudah dalam memastikan efisiensi keseluruhan operasional produksi. Terutama bagi perusahaan manufaktur yang masih mengalami proses produksi yang tidak efisien, kesulitan mengontrol inventory dan kualitas barang.

Di sini akan dibahas secara lengkap mengenai sistem manufaktur, mulai dari pengertian, fungsi utama, hingga bagaimana cara kerjanya dalam mengoptimalkan proses bisnis manufaktur dengan kemampuan dan fitur lengkapnya. Anda bisa memahami artikel ini untuk mengelola bisnis manufaktur lebih baik.

starsKey Takeaways
  • Sistem manufaktur adalah teknologi, mesin, peralatan, dan prosedur yang digunakan produsen untuk memproduksi barang dengan efisien.
  • Fungsi sistem manufakturmengubah bahan baku menjadi produk bernilai, meningkatkan nilai tambah, memastikan produksi efisien.
  • Jenis sistem manufakturMTS, ATO, MTO, ETO, dan aliran proses seperti Fixed Site, Job Shop, serta Flow Shop.
  • ScaleOcean, solusi en-to-end untuk mengoptimalkan proses manufaktur dengan sistem terpadu.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Sistem Manufaktur?

Sistem manufaktur adalah rangkaian proses dan teknologi yang digunakan industri untuk mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Sistem ini meliputi seluruh tahapan produksi, dari perencanaan, pengadaan bahan, pengendalian kualitas, hingga distribusi.

Tujuan sistem manufaktur adalah mencapai efisiensi, kualitas tinggi, serta kepuasan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan. Tidak heran, industri manufaktur Indonesia telah menjadi penopang utama perekonomian nasional, dengan proyeksi kontribusi PDB di tahun 2024 telah mencapai lebih dari 20%.

Demi menjaga dan meningkatkan efisiensi tersebut, contoh perusahaan manufaktur di Indonesia harus mulai mengadopsi sistem yang mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses produksi. Untuk itu, implementasi sistem manufaktur dan produksi menjadi solusi terbaik untuk perusahaan Anda.

Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) adalah teknologi yang dikembangkan untuk mendukung pengelolaan serta operasional industri manufaktur, mencakup proses input, data internal, maupun data eksternal. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis dan harus diperhatikan demi kelangsungan perusahaan.

Sistem informasi manufaktur memanfaatkan basis data yang tertata untuk menyimpan arsip data penting perusahaan. Selain itu, SIM juga mendukung pengelolaan inventaris, perencanaan kapasitas, kontrol kualitas, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Dukungan sistem manufaktur dalam pabrik ini juga sering meluas pada konsep OEM dalam manufaktur, membantu perusahaan mitra dalam memproduksi barang dengan standar kualitas tinggi yang konsisten.

Sistem biasanya dioptimasi dengan basis komputer (CIM) untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, juga mempercepat prosesnya. Diterapkannya sistem informasi manufaktur ini akan menjadi dasar untuk pengelolaan yang fokus pada efisiensi dan kesinambungan alur produksi.

2. Fungsi Sistem Manufaktur

Fungsi Sistem Manufaktur

Fungsi aplikasi manufaktur adalah untuk perencanaan dan pengendalian produksi, manajemen persediaan, pengendalian kualitas, serta analisis biaya. Sistem ini mendukung perusahaan dalam mengelola seluruh proses produksi, dari bahan baku hingga produk jadi, dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan efektivitas operasional.

Untuk lebih detail, berikut fungsi utama sistem manufaktur:

a. Mengubah Bahan Baku Menjadi Produk Bernilai

Fungsi sistem manufaktur berperan penting dalam mengolah bahan mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Proses ini melibatkan berbagai tahapan produksi yang saling terintegrasi agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan pasar dan standar kualitas.

Dalam proses ini, pemahaman tentang perbedaan OEM dan ODM perusahaan manufaktur menjadi krusial, karena kedua model tersebut memiliki pendekatan yang berbeda dalam proses produksi dan pengembangan produk.

b. Meningkatkan Nilai Tambah Setiap Sumber Daya

Melalui sistem manufaktur, sumber daya sederhana dapat diolah menjadi komoditas bernilai tinggi. Dalam perencanaan strategi, pemahaman proses produksi jangka panjang vs jangka pendek menjadi kunci. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mendukung pertumbuhan, tetapi juga meningkatkan daya saing industri secara berkelanjutan.

c. Menjamin Proses Produksi yang Terstruktur dan Efisien

Fungsi lain sistem manufaktur adalah menjaga kelancaran proses produksi melalui alur kerja yang sistematis. Efisiensi tercapai karena waktu, biaya, dan tenaga dikendalikan secara terukur. Penerapan level production schedule juga membantu mengoptimalkan kapasitas pabrik.

Selain itu, penggunaan aplikasi produksi maklon memungkinkan perusahaan mengatur alur kerja dengan lebih transparan. Sistem ini membantu memantau kebutuhan bahan baku, menjadwalkan proses produksi, serta memastikan pengiriman produk tepat waktu sehingga kualitas tetap terjaga.

e. Memenuhi Kebutuhan Pasar dengan Produk yang Dibutuhkan

Selain itu, fungsi aplikasi manufaktur adalah memungkinkan terciptanya consumer goods, yaitu barang-barang yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga industri. Oleh karena itu, sistem ini menjadi fondasi utama dalam memenuhi permintaan pasar secara konsisten dan berkelanjutan.

f. Manajemen Rantai Pasok

Manajemen supply chain berfokus pada pengelolaan aliran barang dan informasi antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan. Sistem supply chain management akan memudahkan integrasi data di seluruh rantai pasok, serta memberikan visibilitas dan kontrol yang lebih besar.

g. Mengontrol Kualitas Proses Produksi

Sistem pabrik manufaktur juga berfungsi untuk mengontrol kualitas setiap tahapan proses manufaktur, dan memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan. Salah satu cara untuk melacak kualitas produk adalah dengan menggunakan lot number, yang memungkinkan pengawasan lebih rinci pada setiap batch produk.

e. Mengendalikan Biaya

Terakhir, fungsi aplikasi manufaktur adalah memantau serta mengendalikan biaya secara menyeluruh. Informasi real-time membantu mengidentifikasi kebutuhan penghematan dan mendukung perencanaan anggaran lebih tepat.

Melalui integrasi data di seluruh operasional, fungsi aplikasi manufaktur memungkinkan perusahaan mengontrol biaya operasional secara komprehensif, berkontribusi pada pengurangan pemborosan dan peningkatan profitabilitas secara signifikan.

3. Komponen Sistem Manufaktur

Sistem manufaktur mencakup komponen utama yang saling terintegrasi untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Komponennya meliputi input seperti tenaga kerja, energi, mesin, dan informasi, serta kontrol dan umpan balik untuk menjaga kualitas serta evaluasi hasil.

Berikut penjelasan mengenai komponen sistem manufaktur dan produksi:

a. Input

Input mencakup bahan baku, tenaga kerja, mesin, peralatan, energi, modal, dan informasi. Semua elemen ini dibutuhkan untuk mendukung manajemen manufaktur yang efisien dan berkualitas. Tanpa input yang tepat, kualitas produk yang dihasilkan akan terpengaruh.

b. Proses Produksi

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan yang mengubah input menjadi produk akhir. Proses ini meliputi perencanaan, perancangan, pengadaan bahan, manufaktur, perakitan, pengujian, hingga pengendalian kualitas. Semua proses manufaktur memastikan bahwa produk memenuhi standar yang diinginkan sebelum siap dijual.

c. Output

Output dari sistem manufaktur adalah produk jadi atau jasa yang siap dijual kepada konsumen. Produk ini dihasilkan melalui serangkaian proses yang memastikan kualitas dan keandalan produk. Oleh karena itu, setiap komponen dalam sistem ini harus dikelola dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal.

Pengelolaan yang efektif dapat didukung oleh penggunaan teknologi, salah satunya dengan implementasi software PPIC yang membantu merencanakan, mengontrol, dan mengoptimalkan produksi secara lebih efisien.

4. Karakteristik Sistem Perusahaan Manufaktur

Sistem proses manufaktur memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis sistem lainnya. Setiap karakteristik ini berperan penting dalam operasi dan keberhasilan perusahaan manufaktur. Berikut akan diuraikan empat karakteristik utama dan pendukung lainnya yang ada dalam sistem perusahaan manufaktur.

a. Pendapatan Berasal dari Penjualan

Pendapatan utama bagi perusahaan manufaktur berasal dari hasil penjualan produk yang telah diproduksi. Produk tersebut bisa berupa barang jadi atau barang setengah jadi yang kemudian dipasarkan ke konsumen atau perusahaan lain.

Karakteristik proses manufaktur ini menjadi salah satu indikator pengukuran keberhasilan manajemen produksi dalam menjalankan operasional dan mencapai target pasar. Selain itu, keberlanjutan pendapatan sangat bergantung pada efisiensi produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. 

b. Persediaan Produk Fisik

Perusahaan manufaktur umumnya memiliki persediaan stok seperti produk fisik yang meliputi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Selain itu, memahami konsep produksi ekstraktif dan contohnya penting terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor pengambilan sumber daya alam langsung, seperti pertambangan atau perikanan.

Untuk itu, penting dalam mngelola persediaan dengan baik dapat menghindari kekurangan stok, serta mengoptimalkan ruang penyimpanan dan sumber daya. Anda bisa menggunakan inventory management system terintergasi yang mampu menyeimbangkan antara stok yang cukup dan biaya penyimpanan yang rendah.

c. Kegiatan Manufaktur

Kegiatan manufaktur merupakan inti dari sistem perusahaan manufaktur. Tahapan ini meliputi berbagai proses, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pembuatan produk akhir. Di tahap ini, perusahaan harus mengoptimalkan penggunaan mesin, tenaga kerja, dan material.

Selain itu, kegiatan ini juga meliputi perencanaan produksi, pelaksanaan work order produksi, pengendalian kualitas, serta pengawasan untuk memastikan bahwa hasil akhir memenuhi standar dan spesifikasi yang ditentukan. Proses yang efisien dan terorganisir dengan baik sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional dan mengurangi pemborosan.

d. Biaya Produksi

Komponen sistem perusahaan manufaktur lainnya adalah biaya produksi, yang mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya overhead seperti utilitas dan perawatan mesin.

Perusahaan penting untuk mengelola dan menghitung COGM dengan efektif agar dapat memaksimalkan margin keuntungan bisnis.

Bagian krusial dari pengelolaan biaya produksi yang efisien dalam sistem manufaktur adalah pemahaman yang baik mengenai cara menghitung average cost. Pengetahuan ini sangat penting untuk dapat mengoptimalkan biaya produksi secara menyeluruh.

e. Pengendalian Kualitas

Manfaat manufacturing excellence terlihat pada pengendalian kualitas yang penting dalam sistem perusahaan manufaktur untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Proses ini melibatkan inspeksi dan pengujian selama seluruh tahapan produksi, dari bahan baku hingga produk jadi.

Adanya pengendalian kualitas yang efektif dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, sistem kualitas yang terintegrasi sangat krusial dalam kesuksesan manajemen manufaktur.

f. Jaringan Pasokan (Supply Chain)

Supply chain management dalam manufaktur menjadi komponen yang menghubungkan perusahaan dengan pemasok bahan baku, hingga distributor produk jadi. Efektivitas jaringan pasokan sangat mempengaruhi kelancaran produksi dan pengiriman barang ke pasar.

Cara smart manufacturing memaksimalkan proses bisnis dengan mengintegrasikan teknologi digital dan otomasi dalam pengelolaan supply chain, sehingga perusahaan dapat memilih pemasok yang handal, mengendalikan stok secara efisien, serta mengatur logistik tepat waktu.

5. Jenis Sistem Manufaktur

Jenis Sistem Manufaktur

Setiap jenis sistem manufaktur memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang mendukung efisiensi serta kualitas produk akhir. Sistem manufaktur dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti:

a. Klasifikasi Berdasarkan Tipe Produksi

Klasifikasi pertama ini biasanya digunakan untuk menentukan pengelolaan proses produksi dan persediaan barang, tergantung jenis produk dan permintaan pasarnya. Setiap tipe produksi memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar, di antaranya:

  • Make-to-Stock (MTS), memproduksi barang berdasarkan stok yang tersedia.
  • Assemble-to-Order (ATO), memulai produksi setelah pesanan diterima, namun menggunakan komponen yang sudah ada.
  • Make-to-Order (MTO), memproduksi barang setelah pesanan masuk dan menyesuaikan produk sesuai spesifikasi pelanggan. Dengan memahami apa itu Make to Order, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.
  • Engineering-to-Order (ETO), memproduksi dan merancang produk setelah pesanan diterima, sesuai kebutuhan pelanggan.

b. Klasifikasi Berdasarkan Aliran Proses

Berikutnya, sistem diklasifikasikan berdasarkan aliran proses. Setiap alirannya akan menggambarkan bagaimana proses manufaktur diatur, dan jenis produksi yang dihasilkan, sebagai berikut:

  • Fixed Site, berarti produksi berlangsung di satu lokasi tetap, dengan bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja dipindahkan ke sana.
  • Job Shop, melakukan produksi dalam skala kecil dengan variasi produk yang banyak.
  • Flow Shop, memproduksi secara massal dengan produk seragam dan alur proses yang terstruktur secara berurutan.

Perusahaan manufaktur bisa menggunakan teknologi canggih seperti rekomendasi software manufaktur ScaleOcean untuk mengoptimalkan seluruh proses manufaktur dengan berbagai klasifikasi spesifiknya. Sistem dapat mengontrol proses produksi lebih efektif, dan memastikan setiap tahapan produksi berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

Manufaktur

6. Contoh Sistem Manufaktur

Teknologi manufaktur kini telah berkembang pesat, dengan banyaknya inovasi dan perubahan. Berbagai sistem yang ada tidak hanya berfokus pada efisiensi produksi massal, tetapi juga secara signifikan mendukung proses pengembangan produk dengan memastikan kualitas dan waktu produksi tetap optimal.

Beberapa contoh sistem manufaktur meliputi lean manufacturing system, just-in-time (JIT), cellular manufacturing system, dan additive manufacturing system. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang contoh sistem manufaktur tersebut.

a. Lean Manufacturing System

Lean manufacturing adalah contoh sistem manufaktur bertujuan mengurangi pemborosan dalam proses produksi tanpa mengurangi nilai produk bagi pelanggan. Sistem ini meningkatkan efisiensi dengan meminimalkan waktu tunggu dan stok berlebih. Industri otomotif, seperti Toyota, sering menggunakan pendekatan lean management untuk memastikan alur kerja yang lebih efektif dan hemat biaya.

b. Just-in-Time (JIT)

Just-in-Time (JIT) memastikan bahan baku tiba tepat waktu sesuai kebutuhan produksi, sehingga mengurangi kebutuhan penyimpanan inventaris. Contohnya, Dell menggunakan sistem ini untuk merakit komputer berdasarkan pesanan pelanggan, memungkinkan penyesuaian spesifikasi produk secara efisien sekaligus menjaga biaya operasional tetap rendah.

c. Cellular Manufacturing System

Cellular manufacturing adalah contoh sistem manufaktur yang mengelompokkan mesin dan peralatan ke dalam sel kerja berdasarkan jenis pekerjaan tertentu. Pendekatan ini sering digunakan dalam industri makanan, misalnya untuk memisahkan lini produksi berdasarkan varian kemasan atau jenis produk. Sistem ini meningkatkan efisiensi alur kerja dan mengurangi waktu tunggu antarproses.

d. Additive Manufacturing System

Additive manufacturing merupakan contoh sistem manufaktur yang menggunakan teknologi pencetakan 3D untuk memproduksi barang secara bertahap dengan menambahkan material lapis demi lapis.

Teknologi ini populer di industri dirgantara, seperti Boeing, untuk mencetak komponen pesawat dengan desain rumit dan bobot yang lebih ringan, sehingga meningkatkan kinerja dan efisiensi.

Integrasi CAM Computer Aided Manufacturing dengan software manufaktur dapat membantu optimalkan additive manufacturing system, di mana data desain dan produksi dapat mengalir lancar dari tahap perencanaan hingga eksekusi cetak 3D. Dengan memahami karakteristik masing-masing sistem, perusahaan dapat memilih metode yang paling sesuai untuk mencapai efisiensi dan kualitas produksi.

e. Mass Customization

Contoh mass customization dalam sistem manufaktur adalah teknologi yang menggabungkan keuntungan produksi massal dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara individual.

Dengan sistem proses manufaktur ini, perusahaan dapat memproduksi barang dengan jumlah besar, namun tetap memberikan opsi personalisasi sesuai preferensi konsumen. Perusahaan juga mudah dalam menawarkan berbagai pilihan produk yang dapat disesuaikan, seperti warna, ukuran, atau fitur lainnya, tanpa mengorbankan efisiensi biaya dan waktu produksi.

f. Garment Manufacturing

Dalam industri tekstil, garment manufacturing merupakan contoh sistem manufaktur yang sangat relevan. Sistem ini secara khusus memanfaatkan otomatisasi dan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan kualitas produksi pakaian yang konsisten.

7. Apa Saja Fitur Canggih yang Ada di Sistem Manufaktur?

Aplikasi sistem informasi manufaktur dilengkapi dengan berbagai fitur yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi, seperti perencanaan produksi, manajemen persediaan, pengendalian kualitas, dan pelacakan produksi.

Untuk lebih detail, berikut fitur sistem manufaktur:

a. Manufacturing Production Scheduling

Fitur MPS ini menyediakan perencanaan jadwal produksi berdasarkan forecast permintaan, order yang masuk, dan sumber daya yang tersedia di pabrik manufaktur. Anda dapat melihat visual grafik yang dapat memantau MPS secara real-time, sehingga perencanaan produksi akan lebih akurat, mengurangi penundaan dalam produksi, dan memastikan setiap produk diproduksi tepat waktu.

b. Bill of Material Multi Level

Sistem informasi manufaktur juga menyediakan fitur BOM Bill of Materials multi-level, yang akan membantu perusahaan dalam membuat dan mengelola daftar material yang dibutuhkan untuk memproduksi produk. Fitur ini akan mengintegrasikan daftar material dengan stok gudang, sehingga dapat memastikan ketersediaan bahan secara otomatis.

c. Material Requirements Planning

MRP adalah fitur software manufaktur yang dapat merencanakan kebutuhan material untuk produksi berdasarkan pesanan yang ada. Dalam memahami fungsi ini, penting juga mengenal istilah istilah manajemen produksi yang sering digunakan untuk mengoptimalkan proses manufaktur.

d. Multi-Inventory Warehouse

Selanjutnya ada multi-inventory warehouse, di mana sistem dapat membantu mengelola beberapa gudang dan lokasi penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi. Anda dapat memantau setiap gudang yang berbeda di dalam satu database yang sama, sehingga Anda dapat mengendalikan secara real-time berbagai stok produksi di berbagai lokasi gudang.

e. Perhitungan Produksi Otomatis

Fitur aplikasi sistem informasi manufaktur selanjutnya ada perhitungan produksi otomatis, di mana sistem dapat menghitung bahan baku yang diperlukan berdasarkan BOM, serta data produksi lainnya. Selain itu, sistem juga dapat mengendalikan biaya produksi, dan perhitungan HPP dengan akurat, dan membuat anggaran yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

f. Work Order

Work Order menjadi fitur yang dapat membuat dokumen atau instruksi resmi untuk memulai proses produksi di setiap tahapannya. Sistem akan otomatis membuat work order form, mencakup detail spesifikasi produk, jumlah yang akan diproduksi, mesin yang digunakan, serta tenggat waktu produksi.

g. Quality Control

Fitur sistem manufaktur ini memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Cara kerjanya melibatkan penetapan parameter kualitas, perencanaan dan pelaksanaan inspeksi pada berbagai tahap produksi, pencatatan hasil pemeriksaan secara digital, pengelolaan ketidaksesuaian atau cacat produk, serta analisis data kualitas untuk mengidentifikasi tren dan potensi perbaikan proses.

h. Safety Procedures

Fitur safety procedures berfungsi untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan meminimalkan risiko kecelakaan kerja. Fitur ini menyimpan dan mengelola daftar prosedur keselamatan standar, serta menyediakan akses mudah bagi karyawan untuk melihat dan memahami protokol keselamatan yang relevan untuk tugas mereka.

Tidak hanya itu, fitur ini mengintegrasikan checklist keselamatan ke dalam alur kerja produksi, serta pelaporan dan pelacakan insiden atau potensi bahaya untuk tindakan korektif dan preventif.

i. Maintenance Records

Fitur sistem manufaktur ini mencatat dan mengelola seluruh riwayat pemeliharaan peralatan dan mesin produksi. Cara kerjanya melibatkan penyimpanan informasi detail mengenai jadwal perawatan rutin, perbaikan yang telah dilakukan, penggantian suku cadang, tanggal pelaksanaan, teknisi yang bertanggung jawab, serta biaya yang terkait.

Data ini membantu dalam melacak riwayat perawatan setiap aset, merencanakan pemeliharaan preventif secara efektif, dan menganalisis kinerja serta potensi penggantian peralatan.

8. Perbedaan Sistem Manufaktur dan Sistem Produksi

Sistem manufaktur dan sistem produksi memiliki perbedaan meskipun keduanya berkaitan dalam pembuatan barang. Sistem manufaktur berfokus pada konversi bahan baku menjadi produk jadi melalui berbagai proses, mulai dari perancangan hingga pengujian kualitas, dengan tujuan efisiensi dan pengurangan biaya.

Di sisi lain, sistem produksi lebih luas, mencakup perencanaan, pengadaan bahan, pengelolaan sumber daya, serta perakitan produk. Assembly adalah tahap penting dalam sistem produksi yang memastikan komponen-komponen digabung dengan tepat. Proses ini menjadi kunci dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan setiap bagian terpasang sesuai standar yang diharapkan.

9. ScaleOcean sebagai Sistem Manufaktur Terbaik untuk Bisnis

ScaleOcean Sebagai Sistem Manufaktur Terbaik untuk BisnisSetelah memahami pentingnya aplikasi sistem informasi manufaktur, perusahaan perlu memilih software dari vendor terpercaya yang mampu memberi solusi menyeluruh sesuai kebutuhan. ScaleOcean hadir sebagai sistem manufaktur yang menawarkan fitur lengkap untuk membantu bisnis mengoptimalkan kinerja produksi secara efektif.

Dengan fokus pada efisiensi dan ketepatan waktu, ScaleOcean mengintegrasikan seluruh proses produksi dalam satu platform. Sistem ini mencakup perencanaan, perhitungan HPP, hingga monitoring menyeluruh, sehingga setiap tahap operasional dapat berjalan lebih terstruktur dan terkendali.

ScaleOcean tidak hanya menghadirkan pemantauan real-time dengan antarmuka yang user-friendly, tetapi juga mengelola inventori, aset, serta meningkatkan OEE. Selain itu, sistem mampu mengendalikan alur produksi, penjadwalan, pembelian, penjualan, bahkan akuntansi dalam satu kesatuan terpadu.

Sistem Informasi Manufaktur ScaleOcean memberi visibilitas jelas bagi perusahaan untuk menghindari downtime, laporan yang tidak akurat, serta kontrol manual yang melelahkan. Dengan biaya implementasi efisien, software ini memastikan operasional manufaktur tetap produktif dan transparan.

Berikut fitur utama Sistem Manufaktur dan Produksi ScaleOcean:

  • Smart MRP (Material Requirement Planning): Menghitung kebutuhan bahan baku secara otomatis berdasarkan jadwal produksi dan permintaan, memastikan ketersediaan material optimal.
  • Cost Management Otomatis: Mengotomatiskan perhitungan seluruh biaya produksi secara akurat untuk mendukung analisis margin dan efisiensi keuangan pabrik.
  • Production Monitoring Dashboard: Menyediakan tampilan real-time proses produksi untuk memantau progres, output aktual, dan performa setiap lini produksi.
  • Quality Control (QC) Module: Memastikan standar kualitas produk terpenuhi melalui inspeksi otomatis, pelaporan hasil, dan tindakan korektif yang terdokumentasi.
  • Workforce & Resource Scheduling: Menjadwalkan tenaga kerja dan mesin secara efisien guna menghindari bottleneck dan memaksimalkan kapasitas produksi.

10. Kesimpulan

Sistem manufaktur dan produksi adalah proses serta teknologi yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Sistem ini melibatkan seluruh aspek, mulai dari perencanaan dan pengendalian produksi hingga pengadaan material, perakitan, serta distribusi.

Oleh karena itu, sistem manufaktur menjadi faktor penting bagi keberhasilan perusahaan manufaktur. Melalui penerapan sistem yang efektif, perusahaan mampu meningkatkan efisiensi, menjaga kualitas, serta memperkuat daya saing di pasar.

Tingkatkan kualitas pengelolaan produksi Anda dengan Sistem Manufaktur ScaleOcean. Solusi ini menawarkan otomasi menyeluruh, pelacakan real-time, serta perhitungan biaya produksi yang akurat. Segera jadwalkan demo gratis untuk mengetahui bagaimana ScaleOcean mampu mengoptimalkan kinerja pabrik Anda.

FAQ:

1. Apa itu sistem manufacturing?

Sistem manufaktur merujuk pada keseluruhan entitas yang beroperasi dalam kerangka aturan tertentu untuk mengubah sumber daya seperti material, modal, tenaga kerja, energi, dan keterampilan menjadi produk, baik barang maupun jasa, yang dapat dijual oleh perusahaan. Proses produksi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk tersebut.

2. Apa yang dimaksud dengan manajemen manufaktur?

Manajemen manufaktur adalah proses mengelola seluruh aktivitas produksi, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, hingga pengendalian. Ini mencakup tata letak pabrik, aliran material, penjadwalan, kontrol kualitas, biaya, dan rantai pasokan.

3. Apa sistem yang digunakan oleh perusahaan manufaktur agar proses pengerjaan barang menjadi lebih efektif?

Perusahaan manufaktur perlu menerapkan proses produksi yang efisien untuk meningkatkan efektivitas. Sistem yang efektif dalam perusahaan manufaktur adalah penerapan lean manufacturing.

4. Apa tantangan umum dalam mengimplementasikan sistem manufaktur baru?

Tantangan umum dalam mengimplementasikan sistem manufaktur baru termasuk resistensi terhadap perubahan, biaya tinggi, kurangnya keterampilan teknis, integrasi dengan sistem lama, atau gangguan operasional. Untuk itu, diperlukan pelatihan yang tepat, melakukan perencanaan matang, dan memastikan dukungan manajemen yang kuat.

5. Bagaimana sistem manufaktur menghadapi masalah kualitas dan pemborosan?

Sistem manufaktur mengatasi masalah kualitas dan pemborosan melalui penerapan prinsip-prinsip seperti Lean Manufacturing dan Six Sigma, yang fokus pada pengurangan pemborosan, perbaikan kualitas, serta efisiensi proses untuk mencapai hasil yang optimal.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap