Apa itu Kapal RORO dan Bedanya dengan Kapal Ferry?

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Kapal bisa tertahan lama di pelabuhan kecil karena tidak adanya crane atau proses bongkar muat kontainer yang lambat. Ditambah lagi, adanya risiko kerusakan tinggi dari triple handling saat mengirim kargo beroda. Proses logistik yang mahal, rawan damage, dan terfragmentasi ini membuat pengiriman door-to-door jadi terhambat.

Kapal RORO (Roll-On/Roll-Off) dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Kapal ini khusus dirancang untuk mengangkut kargo beroda (seperti truk, mobil, alat berat) di mana kargo dapat masuk dan keluar kapal menggunakan rodanya sendiri. Inovasi ini memecahkan masalah infrastruktur pelabuhan yang tidak merata. RORO menjamin operasi tanpa crane dan menawarkan kecepatan turnaround yang jauh lebih efisien.

Memahami bagaimana penggunaan kapal RORO yang tepat dapat menciptakan jalan tol diatas laut yang akan membantu maksimalkan efisiensi kargo beroda dalam bisnis logistik Anda. Artikel ini akan menjelaskan apa itu kapal RORO, cara kerjanya, tipe dan jenis kapal RORO, serta kelebihan menggunakan kapal roll on roll off.

starsKey Takeaways
  • Kapal RORO adalah jenis kapal khusus untuk mengangkut kargo beroda (seperti mobil, truk, dan trailer).
  • Sistem kerja RORO yang efisien melibatkan proses roll-on, pengamanan kargo di atas dek, dan proses roll-off yang cepat di pelabuhan tujuan.
  • Keunggulan utama kapal RORO meliputi kecepatan bongkar muat, fleksibilitas dalam jenis muatan, serta keamanan kargo yang lebih terjamin.
  • Implementasi kapal RORO di berbagai industri, mulai dari distribusi otomotif global hingga pengangkutan alat berat untuk proyek konstruksi dan pertambangan.
  • Software logistik ScaleOcean mengelola proses kapal RORO menjadi lebih mudah dengan visibilitas dan otomatisasi dari fitur tracking shipment dan custom clearance.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Kapal RORO?

Kapal RORO adalah singkatan dari roll-on/roll-off adalah jenis kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut kargo beroda. Kargo ini, seperti mobil, truk, trailer, atau alat berat, dapat dengan mudah masuk (roll-on) dan keluar (roll-off) dari kapal menggunakan tenaga penggeraknya sendiri. Konsep ini berbeda dari kapal kargo tradisional yang menggunakan metode Lift-on/Lift-off (LOLO) yang harus diangkat menggunakan derek.

Keunikan utama kapal RORO terletak pada pintu rampa (ramp door) besar di haluan atau buritan, yang berfungsi sebagai jembatan langsung antara dermaga dan kapal. Desain inovatif ini memungkinkan kargo beroda bergerak secara mandiri (roll-on/roll-off), yang secara drastis mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan. Berawal dari kebutuhan militer Perang Dunia II, RORO kini diadopsi secara komersial karena efisiensinya.

Dibandingkan dengan jenis kapal kargo lainnya seperti kapal kontainer atau kapal curah, kapal roll on roll off menawarkan fleksibilitas tak tertandingi untuk mengangkut kendaraan besar atau alat berat yang sulit dikemas. Keunggulan ini menjadikannya tulang punggung bagi rantai pasok global, khususnya di industri otomotif dan konstruksi, karena RORO adalah solusi paling efisien untuk muatan non-kontainer standar.

2. Ciri-ciri Kapal RORO

Kunci utama yang menjadikan RORO solusi logistik kargo beroda adalah konstruksi dan fasilitas handling-nya yang spesifik. Dengan hal spesifik ini menjadikan kapal roll on roll off berbeda dengan kapan konvensional lainnya dan menjadi ciri khas bagi kapal RORO itu sendiri.

Berikut ciri-ciri kapal RORO:

  • Pintu rampa (ramp door): Jembatan kokoh di buritan/haluan yang krusial. Memungkinkan kendaraan bergerak mandiri (roll-on/roll-off). Drastis mempercepat waktu bongkar muat.
  • Memiliki dek parkir yang luas (open deck): Dek internal luas, menyerupai parkir bertingkat, dan bebas sekat. Menyediakan ruang manuver maksimal dan seringkali ketinggian deknya dapat diatur.
  • Sistem pengikat (lashing): Sistem pengikat yang kuat untuk menjamin keselamatan. Mengikat erat kendaraan di dek agar tidak bergeser. Sangat penting saat kapal menghadapi cuaca buruk.
  • Infrastruktur bongkar muat minimal (tanpa crane): Kapal RORO minim atau tanpa derek (crane) di atas dek. Mengandalkan pergerakan kargo sendiri, mengurangi ketergantungan pada fasilitas pelabuhan.
  • Dermaga apung (adaptasi pelabuhan): Memungkinkan RORO beroperasi di jetty atau dermaga sederhana. Tidak memerlukan fasilitas crane yang kompleks. Cocok untuk pelabuhan dengan infrastruktur terbatas.

3. Cara Kerja Kapal RORO dalam Operasional Logistik

Memahami cara kerja kapal roll on roll off adalah kunci untuk mengapresiasi efisiensinya dalam operasional logistik. Prosesnya dapat dibagi menjadi tiga tahap utama yang terkoordinasi, yaitu proses masuk (roll-on), penyusunan dan keamanan di atas kapal, serta proses keluar (roll-off). Ketiga tahapan ini menciptakan alur kerja yang efisien, yang secara signifikan mengurangi waktu sandar kapal di pelabuhan (port turnaround time).

Berikut penjelasan dari ketiga cara kerja kapal RORO dalam operasional logistik:

a. Proses Masuk (Roll-on)

Proses operasional dimulai saat kapal sandar di dermaga dan menurunkan pintu rampanya. Kendaraan yang akan diangkut, baik itu mobil, truk, maupun alat berat, disiapkan di area penumpukan pelabuhan. Pengemudi khusus atau kru darat kemudian mengendarai setiap kendaraan naik ke atas kapal melalui rampa tersebut.

Koordinasi antara kru kapal dan tim darat sangat penting selama proses roll-on untuk memastikan alur yang lancar dan aman. Setiap kendaraan diarahkan ke dek dan posisi yang telah ditentukan sesuai dengan rencana pemuatan (stowage plan). Kecepatan proses ini jauh melampaui metode lolo, di mana setiap kontainer harus diangkat satu per satu oleh derek.

b. Penyusunan dan Keamanan

Setelah berada di dalam dek kargo, kendaraan tidak langsung ditinggalkan begitu saja. Tim kru kapal akan memarkir setiap unit dengan presisi untuk memaksimalkan kapasitas ruang dan menjaga keseimbangan kapal. Distribusi bobot yang merata sangat krusial untuk stabilitas kapal selama pelayaran, terutama saat menghadapi ombak besar.

Langkah selanjutnya adalah proses pengamanan yang disebut lashing. Kru akan menggunakan rantai, tali pengikat (straps), dan balok penyangga (chocks) untuk mengikat setiap kendaraan dengan kuat ke titik-titik pengaman di lantai dek. Proses ini memastikan kargo tidak bergeser atau rusak akibat guncangan selama di laut, serta mematuhi berbagai syarat pengiriman barang dengan kapal laut yang berlaku.

c. Proses Keluar (Roll-off)

Setibanya di pelabuhan tujuan, proses kebalikan dari pemuatan pun dimulai. Setelah kapal sandar dengan aman dan pintu rampa diturunkan, kru akan melepaskan semua perangkat lashing dari setiap kendaraan. Proses pelepasan pengaman ini dilakukan secara sistematis untuk memastikan kendaraan siap untuk keluar sesuai urutan.

Sama seperti saat masuk, pengemudi akan mengendarai kendaraan turun dari kapal melalui rampa menuju area penumpukan di pelabuhan tujuan. Proses roll-off ini juga berlangsung dengan sangat cepat, memungkinkan kargo untuk segera melanjutkan perjalanannya ke tujuan akhir. Efisiensi bongkar muat inilah yang menjadi keunggulan kompetitif utama dari sistem logistik berbasis roll-on/roll-off.

4. Tipe dan Jenis Kapal RORO

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan industri, kapal roll on roll off telah berevolusi menjadi beberapa tipe yang lebih spesifik. Setiap jenis dirancang untuk mengoptimalkan pengangkutan jenis kargo tertentu, mulai dari mobil baru hingga kombinasi kargo dan penumpang. Klasifikasi ini memungkinkan perusahaan pelayaran atau shipping line untuk menawarkan layanan yang lebih terspesialisasi.

Berikut adalah beberapa tipe yang paling umum dijumpai dalam industri maritim:

a. Pure Car Carrier (PCC) / PCTC

Pure car carrier (PCC) dan pure car and truck carrier (PCTC) adalah jenis kapal RORO yang paling terspesialisasi. Kapal ini dirancang secara eksklusif untuk mengangkut kendaraan dalam jumlah besar, seperti mobil, SUV, dan truk ringan. Desain interiornya menyerupai garasi parkir raksasa dengan banyak dek yang tingginya dapat disesuaikan untuk memaksimalkan kapasitas muatan.

Kapasitas PCTC modern bisa mencapai ribuan unit kendaraan dalam satu kali pelayaran, menjadikannya tulang punggung distribusi otomotif global. Kapal ini memiliki sistem ventilasi canggih dan proteksi kebakaran untuk menjaga keamanan kargo bernilai tinggi selama perjalanan lintas samudra. Stabilitas dan keamanan kargo adalah prioritas utama dalam desain kapal jenis ini.

b. RoPax (Roll-On/Roll-Off Passenger)

RoPax adalah kapal hibrida yang menggabungkan fungsi pengangkutan kargo RORO dengan akomodasi untuk penumpang. Kapal ini memiliki dek kendaraan di bagian bawah dan dek penumpang di bagian atas yang dilengkapi dengan fasilitas seperti kabin, restoran, dan area rekreasi. Kombinasi fungsi ini menjadikannya sangat populer untuk layanan feri jarak menengah hingga jauh.

Di negara kepulauan seperti Indonesia, kapal RoPax memainkan peran vital dalam menghubungkan pulau-pulau, mengangkut penumpang beserta kendaraan pribadi mereka, serta truk yang membawa barang kebutuhan pokok. Fleksibilitas kapal RoPax mendukung konektivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat secara bersamaan. Kapal jenis ini adalah contoh nyata dari sebuah roll on roll off ferry.

c. General Cargo RORO (GenRo)

GenRo adalah tipe kapal RORO yang lebih serbaguna, dirancang untuk mengangkut berbagai jenis kargo selain kendaraan. Kapal ini memiliki sebagian ruang dek yang didesain untuk kargo RORO, sementara bagian lainnya dapat digunakan untuk menampung kargo umum (general cargo) atau kontainer. Versatilitasnya adalah keunggulan utama dari kapal GenRo.

Kapal ini sering kali dilengkapi dengan rampa serta derek, memungkinkannya untuk menangani kargo RORO dan lolo secara bersamaan. GenRo sangat ideal untuk rute pelayaran yang melayani pelabuhan dengan volume kargo yang beragam. Kemampuannya mengangkut muatan campuran menjadikannya solusi logistik yang efisien untuk pasar yang lebih kecil atau terdiversifikasi.

5. Kelebihan Menggunakan Kapal RORO

Kelebihan Menggunakan Kapal ROROPenggunaan kapal RORO dalam rantai pasok menawarkan sejumlah keunggulan strategis yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi banyak industri. Kelebihan ini tidak hanya terkait dengan efisiensi operasional tetapi juga mencakup aspek fleksibilitas dan keamanan kargo. Keunggulan-keunggulan ini berkontribusi pada pengurangan biaya total logistik (total cost of logistics) dan peningkatan keandalan pengiriman.

Berikut adalah beberapa kelebihan utamanya:

a. Pembongkaran Kargo Lebih Cepat

Keuntungan paling signifikan dari kapal roll on roll off adalah kecepatan proses bongkar muat. Karena kendaraan dapat masuk dan keluar kapal dengan kekuatannya sendiri, waktu yang dihabiskan di pelabuhan (turnaround time) menjadi jauh lebih singkat dibandingkan dengan kapal LoLo. Proses bongkar muat yang cepat ini dapat mengurangi waktu sandar dari hitungan hari menjadi hanya beberapa jam saja.

Pengurangan waktu di pelabuhan ini secara langsung berarti penghematan biaya, termasuk biaya sandar, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional kapal. Selain itu, efisiensi ini juga membantu mengurangi kemacetan di pelabuhan dan memungkinkan aset kapal untuk kembali berlayar lebih cepat.

b. Fleksibilitas Jenis Kendaraan yang Diangkut

Kapal RORO menawarkan fleksibilitas yang luar biasa dalam hal jenis muatan yang dapat diangkut. Selain mobil dan truk, kapal ini mampu mengakomodasi berbagai kargo beroda lainnya, termasuk bus, trailer, alat berat konstruksi, mesin pertanian, hingga kargo proyek berukuran besar yang dimuat di atas trailer khusus.

Fleksibilitas ini memungkinkan penyedia jasa logistik untuk melayani berbagai sektor industri dengan satu jenis kapal. Dari produsen mobil hingga kontraktor pertambangan, semua dapat memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem RORO. Adaptabilitas terhadap berbagai jenis kargo adalah nilai jual utama yang tidak dimiliki oleh kapal kontainer.

c. Keamanan Kargo Lebih Baik

Kargo yang diangkut dengan kapal roll on roll off cenderung lebih aman dari risiko kerusakan. Karena kendaraan langsung dikendarai masuk dan keluar kapal, jumlah penanganan (handling) kargo oleh alat berat seperti derek dapat diminimalkan. Pengurangan titik penanganan ini secara signifikan menurunkan potensi penyok, goresan, atau kerusakan lain yang sering terjadi selama proses pengangkatan.

Selain itu, kargo yang berada di dalam truk atau trailer tetap tersegel dari pelabuhan asal hingga tujuan akhir, mengurangi risiko pencurian atau kehilangan. Selama di atas kapal, semua kendaraan diikat dengan aman untuk mencegah pergerakan. Tingkat keamanan yang lebih tinggi ini memberikan ketenangan pikiran bagi pemilik barang bernilai tinggi.

Logistik

6. Perbedaan Kapal RORO dan Kapal Ferry

Meskipun sering digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan mendasar antara istilah kapal RORO dan kapal ferry. Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan gambaran yang akurat dalam konteks industri maritim. Pada dasarnya, RORO merujuk pada metode atau desain kapal, sedangkan ferry merujuk pada jenis layanan pelayaran.

Berikut adalah tiga poin utama yang membedakan keduanya:

  • Fungsi utama: Kapal RORO berfokus pada pengangkutan kargo beroda komersial (mobil, truk, alat berat). Kapal ferry menyediakan layanan transportasi jarak pendek/menengah yang terjadwal untuk penumpang dan kendaraan mereka.
  • Desain dan jangkauan: Kapal RORO didesain sangat besar untuk pelayaran samudra yang panjang. Kapal ferry dioptimalkan untuk rute domestik/regional dengan fasilitas yang lebih berorientasi pada kenyamanan penumpang.
  • Jenis muatan: Muatan RORO komersial lebih beragam, mencakup kargo proyek, alat berat, dan trailer statis. Muatan ferry terbatas pada mobil pribadi, bus, dan truk logistik yang melayani rute reguler antar pulau.

7. Contoh Penggunaan Kapal RORO di Berbagai Industri

Fleksibilitas dan efisiensi kapal RORO menjadikannya solusi transportasi bagi berbagai sektor industri. Kemampuannya untuk mengangkut hampir semua jenis kargo yang dapat bergerak di atas roda membuka peluang logistik yang tidak dapat dipenuhi oleh metode pengiriman lain. Setiap industri memanfaatkan keunggulan RORO dengan cara yang berbeda, disesuaikan dengan karakteristik kargo dan kebutuhan rantai pasok mereka.

Berikut adalah beberapa contoh konkret penggunaannya di berbagai industri:

a. Industri Otomotif

Industri otomotif adalah pengguna terbesar jasa kapal RORO, khususnya tipe PCTC. Produsen mobil global mengandalkan kapal ini untuk mendistribusikan kendaraan baru dari pabrik ke dealer di seluruh dunia secara efisien dan aman. Pengiriman massal kendaraan dalam satu pelayaran memungkinkan produsen untuk menekan biaya logistik per unit secara signifikan.

Selain mobil baru, kapal roll on roll off juga digunakan untuk mengangkut kendaraan bekas, prototipe untuk pameran, dan bahkan mobil balap. Proses roll-on/roll-off memastikan kendaraan tidak mengalami kerusakan selama bongkar muat, menjaga kualitas produk hingga sampai ke tangan konsumen.

b. Industri Pertambangan dan Konstruksi

Sektor pertambangan dan konstruksi sangat bergantung pada alat-alat berat seperti ekskavator, buldoser, dump truck, dan grader. Kapal RORO menjadi solusi ideal untuk memindahkan mesin-mesin berukuran raksasa ini ke lokasi proyek yang sering kali berada di daerah terpencil. Kemampuan mengangkut alat berat tanpa perlu dibongkar adalah keunggulan utamanya.

Alat berat dapat langsung dikendarai dari lokasi proyek lama ke kapal, lalu dikendarai turun di pelabuhan terdekat dari lokasi proyek baru. Hal ini menghemat waktu dan biaya yang sangat besar dibandingkan harus membongkar, mengemas, dan merakit ulang mesin di tujuan. Banyak penyedia jasa logistik juga menawarkan berbagai istilah dalam EMKL yang berkaitan dengan pengangkutan kargo proyek semacam ini.

c. Logistik Barang Kebutuhan Pokok

Di negara kepulauan seperti Indonesia, kapal roll on roll off menjadi inti distribusi barang kebutuhan pokok. Truk-truk yang memuat sembako, hasil pertanian, dan barang konsumsi lainnya dapat dengan mudah menyeberang antar pulau tanpa perlu melakukan bongkar muat barangnya. Sistem ini menciptakan jembatan laut yang menghubungkan produsen dengan konsumen di berbagai wilayah.

Model logistik ini dikenal sebagai transportasi multimoda, di mana truk menempuh perjalanan darat, lalu menaiki kapal RORO untuk melanjutkan perjalanan laut, dan kembali ke darat untuk mencapai tujuan akhir. Efisiensi rantai pasok antarpulau sangat bergantung pada ketersediaan dan keandalan layanan kapal RORO. Ini memastikan stabilitas pasokan dan harga di seluruh negeri.

Implementasi teknologi modern seperti software logistik ScaleOcean dapat membantu perusahaan dalam proses operasi kapal RORO di berbagai industri. Software ini menjamin kepatuhan SLA melalui fitur-fitur seperti tracking shipment dan booking management untuk melacak on-time delivery kirim dan mengelola proses booking ruang kargo kapal RORO yang diperlukan.

8. Kesimpulan

Kapal RORO (roll-on/roll-off) adalah jenis kapal khusus untuk mengangkut kargo beroda (seperti mobil, truk, dan trailer). Keunggulannya meliputi kecepatan turnaround dan fleksibilitas untuk menangani kargo non-standar (kendaraan, alat berat). Memahami manfaat RORO sangat penting untuk membangun rantai pasok yang andal. Ini adalah solusi krusial bagi pemimpin bisnis di negara kepulauan.

Software logistik ScaleOcean dapat membantu mengelola kargo beroda. Fitur utamanya mencakup tracking shipment untuk prediksi ETA yang akurat. Selain itu, software ini mengotomatisasi manajemen pemesanan dan pengelolaan dokumen bea cukai menggunakan fitur booking management dan custom clearance.

Memahami bagaimana implementasi penggunaan kapal RORO yang tepat dapat membantu Anda memaksimalkan penggunaan bisnis kargo beroda Anda dengan tingkat keamanan yang tinggi. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana software ini dapat membantu bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan kapal RORO?

Kapal RORO adalah kapal penumpang yang mempunyai ruang kategori khusus yang dirancang untuk mengangkut kargo beroda. Ciri khas dari kapal ini yaitu mempunyai pintu keluar masuk yang dapat dinaikkan dan diturunkan untuk jalur kendaraan, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

2. Kapal RORO apa saja?

Jenis kapal RORO meliputi kapal feri penumpang (RoPax), kapal pengangkut mobil khusus (PCC), kapal pengangkut mobil dan truk (PCTC), kapal kargo umum RORO (GenRo), serta kapal RORO khusus seperti kapal pengangkut kereta api (train RORO) dan kapal pengangkut gas alam cair (LNG).

3. Mengapa disebut RORO?

Istilah roll-on roll-off mengacu pada metode bongkar muat kapal, di mana kendaraan dapat naik dan turun kapal melalui jalur landai . Kapal-kapal ini dilengkapi dengan bukaan besar di haluan dan buritan, terkadang di samping, yang memungkinkan pemuatan dan pembongkaran kendaraan serta kargo lainnya dengan cepat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap