Bisnis logistik memiliki berbagai variasi biaya yang harus direncanakan agar proses pengiriman barang sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Salah satunya adalah devanning charge. Ini merupakan biaya yang dikenakan untuk pembongkaran barang dari kontainer setelah tiba di pelabuhan tujuan. Dalam praktiknya, biaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda pada setiap pengiriman.
Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail apa itu devanning charge, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bedanya dengan CFS charge, jenis biaya yang sering membuat bingung namun sangat penting dalam operasional logistik. Dengan memahami aspek-aspek ini, pihak-pihak bisnis logistik terkait dapat merencanakan dan mengoptimalkan biaya pengiriman.

- Devanning charge adalah biaya bongkar muat pelabuhan yang dikenakan pada proses bongkar kontainer setelah tiba di pelabuhan tujuan.
- Devanning charge biasanya berlangsung dalam proses pengiriman FCL (Full Container Load) dan proses pengiriman LCL (Less Container Load).
- Faktor biaya devanning mencakup: ukuran kontainer, jenis barang, biaya tenaga kerja, peralatan khusus, waktu penyimpanan, jenis kontainer, dan lokasi
- Jenis devanning charge meliputi dua metode, yaitu: devanning manual dan devanning otomatis

1. Pengertian Devanning Charge
Devanning charge adalah biaya bongkar muat pelabuhan yang dikenakan pada proses bongkar kontainer setelah tiba di pelabuhan tujuan. Biaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis barang, jumlah muatan, dan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembongkaran. Lalu, mengapa pihak yang ada dalam bisnis logistik perlu tahu biaya ini?
Contoh biaya devanning meliputi: biaya tenaga kerja untuk membongkar muatan, biaya penggunaan peralatan seperti forklift atau konveyor, serta biaya terkait penanganan dan penyimpanan barang setelah proses pembongkaran, serta biaya dokumentasi dan administrasi terkait pengiriman barang.
Penting untuk memahami biaya devanning charge agar memudahkan perhitungan biaya total pengiriman secara akurat, sehingga anggaran logistik yang direncanakan akan sesuai dengan pengeluaran aktual. Biaya ini juga harus dikelola dengan baik dalam akuntansi untuk perusahaan logistik karena pengelolaan biaya yang efektif berkontribusi pada profitabilitas dan perencanaan keuangan yang solid.
Perlu dipahami, devanning charge dapat berbeda di berbagai negara dan terminal. Ini terjadi karena adanya perbedaan peraturan lokal atau tarif pekerjaan. Misalnya, di negara tertentu tarif untuk jasa pembongkaran muatan mungkin lebih tinggi karena standar keselamatan yang lebih ketat atau biaya tenaga kerja yang lebih mahal.
Sedangkan di negara-negara dengan infrastruktur logistik yang lebih efisien, biaya devanning bisa jadi lebih rendah karena prosesnya lebih cepat dan otomatis. Oleh karena itu, baik eksportir maupun importir harus memperhatikan detail ini dalam kontrak pengiriman.
2. Dimana Proses Devanning Charge Berlangsung?
Devanning charge adalah biaya dalam bisnis logistik yang dikenakan pada dua skenario bongkar barang, yaitu pengiriman FCL dan LCL. Proses devanning ini merupakan tahapan penting dalam keseluruhan alur bongkar muat di pelabuhan.bMasing-masing dilakukan di lokasi dan metode yang berbeda. Simak perbedaannya di sini.
a. Pada Pengiriman FCL
Pada pengiriman FCL, satu kontainer diisi penuh barang-barang dari satu pengirim saja dan dikirimkan sehingga proses devanning umumnya langsung dilakukan di gudang tujuan. Prosesnya cenderung lebih langsung dan cepat karena tidak perlu pemilahan atau konsolidasi ulang barang.
Pembongkaran di gudang tujuan ini memungkinkan penanganan yang berlangsung lebih terkontrol dan efisien. Jadi, risiko kerusakan selama proses devanning dapat diminimalisir.
b. Pada Pengiriman LCL
Sedangkan pada pengiriman LCL, kontainer diisi dengan barang dari beberapa pengirim yang berbeda sehingga devanning dilakukan di container freight station (CFS). Di CFS, setiap barang akan dipilah sesuai dengan penerima masing-masing.
Proses ini berlangsung lebih kompleks dan perlu penanganan yang lebih hati-hati, bahkan sistem manajemen yang canggih untuk memastikan semua barang dikelola dan dikirimkan ke penerima yang benar.
3. Faktor yang Mempengaruhi Devanning Charge
Devanning charge dalam bisnis logistik sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Anda perlu memahami faktor-faktor ini agar bisa mengestimasi biaya secara akurat dan mengoptimalkan operasional logistik.
a. Ukuran Kontainer
Ukuran kontainer mempengaruhi biaya devanning karena kapasitas dan ruang yang tersedia untuk memuat barang. Ukuran kontainer yang lebih besar seperti 40 kaki atau 45 High Cube biasanya membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan waktu, serta muatan kontainer yang lebih besar proses ini, sehingga biaya akan lebih tinggi.
Tarif biaya devanning juga berbeda antara kontainer dengan ukuran 20 kaki, 40 kaki, atau 45 kaki, di mana ukuran yang lebih besar biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi untuk kontainer besar karena kompleksitas penanganannya.
b. Jenis Barang
Faktor lainnya adalah jenis barang yang dikirim, karena beberapa barang memerlukan penanganan khusus yang dapat meningkatkan biaya devanning. Barang yang berbahaya, rapuh, dan mudah busuk memerlukan prosedur devanning yang lebih hati-hati dengan pengamanan tambahan.
Hal ini dapat meningkatkan biaya, dan biasanya memerlukan waktu lebih lama dan tenaga kerja terlatih untuk memastikan keamanan dan integritas barang selama proses pembongkaran.
c. Biaya Tenaga Kerja
Jumlah pekerja yang diperlukan dalam proses devanning yang dibutuhkan juga dapat mempengaruhi biaya secara menyeluruh. Proses devanning yang lebih rumit akan memerlukan banyak tenaga kerja untuk menangkat dan memindahkan barang dalam waktu yang lebih lama, sehingga biaya akan lebih tinggi.
d. Peralatan Khusus
Faktor peralatan khusus yang diperlukan untuk proses devanning juga dapat menjadi faktor peningkatan biaya. Penggunaan alat berat seperti forklift dan crane untuk memindakan barang besar akan membutuhkan biaya operasional tambahan.
Kontainer yang berisi banyak barang akan memerlukan proses pengangkatan atau pemindahan dengan cara yang lebih teknis, sehingga penggunaan alat akan memperbesar biaya devanning karena biaya sewa atau penggunaan alat.
e. Waktu Penyimpanan
Berikutnya durasi penyimpanan barang sebelum atau sesudah proses devanning juga dapat meningkatkan biaya. Jika barang harus disimpan dalam gudang sebelum dikirim ke tujuan akhir, makan biaya penyimpanan tambahan akan dikenakan.
Begitu juga setelah devanning selesai, jika barang harus menunggu di pelabuhan atau gudang untuk waktu tertentu, biaya tambahan akan dikenakan untuk ruang penyimpanan dan pemeliharaan barang tersebut.
f. Jenis Kontainer
Selain ukuran, jenis kontainer juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi biaya devanning, Kontainer dengan jenis standar biasanya lebih murah dibandingkan dengan kontainer khusus, seperti kontainer pendingin (reefer), kontainer open top, dan flat rack. Jenis-jenis khusus juga memerlukan penanganan yang khusus dalam proses devanning, sehingga harus dilakukan hati-hati.
g. Lokasi dan Aksesibilitas
Faktor lain yang mempengaruhi devanning charge adalah lokasi pembongkaran barang. Terminal atau gudang yang terletak di area yang sulit dijangkau atau jauh dari pelabuhan utama bisa jadi perlu biaya transportasi logistik tambahan. Selain itu, fasilitas yang tidak dilengkapi dengan infrastruktur atau peralatan yang memadai bisa menyebabkan keterlambatan dan biaya tambahan dalam proses pembongkaran.
Baca juga: Alur Bongkar Muat Barang, Dokumen & Alat
Pentingnya
4. Jenis-Jenis Devanning Charge
Terdapat dua jenis devanning charge yang dapat dibedakan berdasarkan metode yang digunakan dalam proses pembongkaran barang dari kontainer. Metode ini sering digunakan, dan masing-masingnya memiliki kelebihan dan kekurangannya yang dapat mempengaruhi efisiensi dan biaya devanning. Berikut penjelasannya!
a. Devanning Manual
Jenis ini melibatkan tenaga kerja manusia untuk membongkar barang dari kontainer secara langsung, dan menggunakan peralatan untuk memindahkan barang dari kontainer ke area penyimpanan dan distribusi.
Metode ini lebih fleksibel dan sering digunakan untuk barang dengan bentuk dan ukuran yang tidak teratur. Namun, metode ini memerlukan lebih banyak tenaga kerja dan dapat memakan waktu lebih lama. Terutama untuk jenis kontainer yang berukuran besar dan volume barang yang tinggi.
b. Devanning Otomatis
Metode ini menggunakan teknologi dan peralatan canggih untuk proses bongkar barang dari kontainer. Biasanya menggunakan conveyor belts, robot, atau crane yang diprogram untuk memindahkan barang dengan cepat dan efisien.
Metode ini lebih cepat dibanding jenis manual dan dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, serta dapat meminimalkan risiko kerusakan barang dan kecelakaan kerja. Meskipun membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi untuk peralatan dan sistem, biaya operasional jangka panjang cenderung lebih rendah karena lebih efisien dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual.
5. Proses Devanning Charge
Devanning charge adalah aspek penting yang melibatkan serangkaian tahapan logistik yang memastikan barang dapat dibongkar, disortir, dan didistribusikan dengan efisien serta aman. Setiap prosesnya memiliki faktor biaya tersendiri yang dapat mempengaruhi total biaya devanning, diantaranya:
a. Perencanaan dan Persiapan Sebelum Kedatangan
Sebelum kontainer tiba, penting untuk melakukan perencanaan pengiriman, mulai dari menentukan jumlah tenaga kerja, jenis peralatan, dan ruang yang dibutuhkan. Persiapan bisa dilakukan dengan penjadwalan waktu yang memastikan fasilitas dan tenaga siap pada saat kedatangan barang.
Penting juga untuk mempersiapkan dokumen pengiriman dan prosedur keselamatan agar proses devanning berjalan lancar, serta dapat meminimalkan keterlambatan dan kesalahan.
b. Pembongkaran yang Aman dan Efisien
Setelah kontainer tiba, selanjutnya proses pembongkaran barang dimulai. Di tahap ini, Anda bisa menggunakan peralatan yang tepat seperti forklift atau konveyor, agar barang dapat dibongkar dengan aman dan efisien.
Penting untuk mengutamakan keamanan barang dan keselamatan pekerja harus terutama jika terdapat barang-barang berbahaya atau rapuh. Durasi pembongkaran dan jumlah tenaga kerja yang terlibat memengaruhi biaya devanning secara signifikan.
c. Penyortiran dan Pengaturan yang Efisien
Setelah barang dibongkar, berikutnya dilakukan penyortiran dan pengaturan barang yang sesuai dengan kategori dan tujuan distribusi. Barang akan dipisahkan sesuai kategorinya agar dapat diproses lebih lanjut dan dapat langsung dikirim ke tujuan akhir.
Proses ini membutuhkan ruang yang cukup serta tenaga kerja yang terampil untuk memastikan barang disortir dengan benar dan efisien. Penyortiran yang buruk dapat menyebabkan keterlambatan dan biaya tambahan.
d. Pengiriman dan Distribusi Akhir yang Efisien
Langkah berikutnya setelah proses sortir barang dilakukan adalah pengiriman dan distribusi akhir. Efisiensi dalam proses ini penting untuk mengurangi biaya tambahan. Anda bisa mengatur rute dengan optimal, pemilihan moda transportasi yang tepat, serta memanfaatkan software logistik terbaik untuk mempercepat proses distribusi.
Anda dapat menggunakan aplikasi logistik ScaleOcean yang dapat mengoptimasi seluruh proses devanning, mulai dari persiapan hingga distribusi akhir, berjalan lebih efisien dan mengurangi potensi biaya tambahan yang timbul akibat kesalahan atau keterlambatan, sehingga dapat memaksimalkan biaya devanning yang dikeluarkan. Anda bisa melakukan demo gratis untuk informasi lebih lanjut.
6. Perbedaan Devanning Charge dan CFS Charge
Dalam proses bongkar muat barang, terdapat biaya terkait pengelolaan barang selama proses pengiriman. Selain devanning charge, terdapat biaya lain yaitu Container Freight Station CFS charge. Keduanya memiliki fokus yang sama dalam pengelolaan barang, tetapi memiliki perbedaaan dalam cakupan dan tujuan operasional. Berikut penjelasannya!
a. Cakupan Layanan
- CFS Charge: Mencakup berbagai layanan logistik, seperti penyimpanan sementara, sortasi, dan konsolidasi barang. Layanan ini dilakukan di fasilitas container freight station yang menangani barang-barang yang akan disortir atau digabungkan dengan barang lain untuk pengiriman lebih lanjut.
- Devanning Charge: Cakupannya lebih spesifik, yaitu biaya yang dikenakan untuk proses pembongkaran barang dari kontainer. Proses ini dilakukan di gudang atau terminal dan bertujuan untuk memisahkan barang agar siap untuk distribusi atau pengambilan lebih lanjut.
b. Fokus Proses
- CFS Charge: Fokus pada penanganan barang di fasilitas CFS, yang tidak hanya mencakup pembongkaran, tetapi juga kegiatan seperti penyimpanan sementara, pemisahan barang yang akan dikirimkan, dan konsolidasi barang dari beberapa sumber.
- Devanning Charge: Fokus pada tahap awal, yaitu pengeluaran barang dari kontainer, yang dilakukan setelah barang tiba di terminal atau gudang tujuan, untuk selanjutnya disiapkan untuk distribusi.
c. Waktu Penerapan
- CFS Charge: Dapat diterapkan baik sebelum pengiriman maupun setelah barang tiba, selama barang berada di fasilitas CFS dan sedang diproses untuk pengiriman berikutnya.
- Devanning Charge: Hanya dikenakan setelah barang tiba di tujuan akhir dan mulai dibongkar dari kontainer.
Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
7. Kesimpulan
Devanning charge merupakan biaya yang perlu diperhitungkan dalam proses logistik dan rantai pasokan, karena berdampak pada efisiensi serta total biaya yang dikeluarkan. Biaya yang dikenakan saat barang dibongkar dari kontainer ini memiliki tarif yang bervariasi, tergantung beberapa faktor utama.
Proses devanning sendiri terbagi menjadi dua skenario utama, yaitu dengan pengiriman FCL dan LCL. Pada pengiriman FCL, pembongkaran dilakukan di gudang tujuan dan cenderung lebih cepat karena barang-barang berasal dari satu pengirim saja. Sedangkan pada pengiriman LCL, melibatkan pembongkaran di freight container station (FCS) di mana barang harus dipilah untuk berbagai penerima sehingga terkadang memerlukan manajemen yang lebih kompleks.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya devanning?
Biaya devanning adalah ongkos yang dikenakan untuk proses pembongkaran dan penanganan muatan dari peti kemas di fasilitas tujuan. Ini mencakup biaya tenaga kerja dan peralatan untuk mengeluarkan barang, memilahnya, serta mempersiapkannya untuk distribusi selanjutnya.
2. Siapa yang membayar biaya devanning?
Umumnya, importir atau penerima barang bertanggung jawab atas pembayaran biaya devanning. Namun, hal ini bisa bervariasi tergantung pada Incoterms yang disepakati dalam kontrak pengiriman antara penjual dan pembeli. Penting untuk mengklarifikasi hal ini di awal.
3. Apakah biaya devanning termasuk bea cukai?
Tidak, biaya devanning bukan bagian dari bea cukai. Bea cukai adalah pajak atau tarif yang dikenakan pemerintah pada barang impor. Biaya devanning adalah biaya layanan logistik yang terpisah, terkait dengan penanganan fisik kargo setelah tiba di pelabuhan atau gudang tujuan.
4. Bagaimana biaya devanning dihitung?
Perhitungan biaya devanning bervariasi berdasarkan faktor seperti jenis dan volume kargo, jumlah peti kemas, tingkat kesulitan pembongkaran, serta tarif yang ditetapkan penyedia layanan logistik atau terminal. Beberapa biaya dapat dihitung per peti kemas, per palet, atau berdasarkan berat/volume kargo.