Aktivitas logistik sangatlah beragam dan kompleks, tidak terkecuali bongkar muat di pelabuhan. Mulai dari pemeriksaan dokumen, penentuan lokasi sandar, hingga penggunaan peralatan khusus, setiap tahapnya memiliki peran agar operasi di pelabuhan berjalan lancar. Dalam praktiknya, biaya bongkar muat pelabuhan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Oleh karena itu, memahami rincian biaya dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan sangat penting bagi bisnis logistik yang ingin mengoptimalkan profitabilitasnya.
Artikel ini akan membahas secara lebih detail tahapan proses bongkar muat, faktor-faktor yang mempengaruhi biayanya, serta strategi yang bisa Anda terapkan untuk menghemat biaya bongkar muat. Ini bisa menjadi panduan lengkap bagi Anda dalam mengelola logistik dan pengiriman internasional ke depannya. Yuk, langsung simak pembahasan di bawah ini!
1. Kegiatan Bongkar Muat di Pelabuhan
Proses bongkar muat di pelabuhan memiliki tahapan terstruktur yang perlu bisnis logistik perhatikan. Ketika kapal datang, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa dokumen pendukung seperti manifest barang dan surat jalan. Setelah itu, menentukan lokasi sandar yang sesuai dengan ukuran kapal dan jenis barang yang akan dibongkar atau dimuat. Kapal kemudian diarahkan untuk sandar di dermaga yang telah ditentukan, dibantu oleh tugboat jika diperlukan, dan diikat dengan tali mooring supaya kapal tetap stabil selama bongkar muat.
Kegiatan bongkar muat di pelabuhan juga mencakup inspeksi keamanan untuk memastikan kapal dan area dermaga tidak berisiko kebakaran atau kebocoran bahan berbahaya. Setelah semuanya aman, proses bongkar muat dimulai dengan berbagai peralatan seperti crane, forklift, dan conveyor belt. Crane digunakan untuk memindahkan kontainer dan barang-barang besar dari kapal ke truk atau lapangan penumpukan. Forklift untuk mengangkut barang yang lebih kecil atau di dalam gudang. Sementara conveyor belt digunakan untuk barang curah seperti biji-bijian atau batu bara.
Barang-barang yang sudah berhasil dibongkar dari kapal kemudian diangkut ke lapangan penumpukan atau gudang sementara sebelum didistribusikan ke tujuan akhir. Untuk Barang yang akan diekspor, dimuat ke dalam kontainer dan diperiksa sebelum diangkut kembali ke kapal. Setelah kegiatan bongkar muat di pelabuhan selesai, dilakukan pemeriksaan akhir dan pencatatan. Biaya bongkar muat pelabuhan dibayarkan oleh eksportir, importir, atau pihak ketiga seperti freight forwarder.
2. Berapa Biaya Bongkar Muat Pelabuhan?
Biaya bongkar muat di pelabuhan dapat bervariasi tergantung berbagai faktor. Di antaranya jenis dan kondisi kontainer, serta metode dan lokasi bongkar muat. Container FCL dikenakan biaya lebih tinggi dibandingkan peti kemas kosong. Dikarenakan peti kemas FCL penuh barang sehingga butuh waktu dan tenaga lebih untuk melakukan bongkar muat. Barang-barang tersebut harus ditangani dengan hati-hati dan terkadang perlu peralatan khusus. Sebaliknya, empty container memiliki tarif yang lebih rendah karena tidak ada risiko kerusakan barang dan proses bongkar muatnya lebih cepat serta lebih mudah ditangani.
Kondisi peti kemas juga menjadi faktor penting dalam menentukan biaya bongkar muat pelabuhan. Kontainer yang overheight, overwidth, atau overlength dikenakan biaya tambahan karena perlu peralatan khusus dengan ukuran yang tidak standar. Selain itu, jenis ini juga membutuhkan lebih banyak ruang dan waktu untuk penanganannya, baik di kapal kontainer maupun di darat. Penggunaan crane dan alat angkut lainnya harus disesuaikan, membutuhkan koordinasi yang lebih rumit.
Lokasi juga mempengaruhi biaya bongkar muat pelabuhan yang dikenakan. Proses bongkar muat yang dilakukan di container yard (CY) memiliki tarif yang lebih tinggi dibandingkan di truck load (TL). Ini karena CY melibatkan penyimpanan sementara dan penanganan tambahan. Peti kemas tidak hanya dibongkar dari kapal tetapi juga disimpan sementara di container freight station sebelum diangkut ke tujuan akhir. Jadi, membutuhkan ruang penyimpanan dan pengaturan logistik yang lebih kompleks. Sedangkan, bongkar muat di TL biasanya lebih sederhana karena peti kemas langsung diangkut dari kapal ke truk atau sebaliknya.
3. Contoh Hitung Biaya Bongkar Muat Pelabuhan
Misalkan sebuah perusahaan elektronik di Indonesia menerima kiriman komponen dari China. Perusahaan pelayaran yang mengurus bongkar muat menggunakan standar tarif seperti pada tabel berikut ini.
Dalam skenario ini, kapal membawa lima kontainer ukuran 40 kaki dengan muatan penuh (FCL) dan dua kontainer 40 kaki dengan kondisi overheight. Kontainer ini harus dibongkar di container yard (CY) sebelum komponen tersebut didistribusikan ke pabrik. Menurut tarif yang tercantum di tabel, biaya bongkar muat untuk kontainer FCL – CY berukuran 40 kaki adalah Rp1.125.000 per kotak. Jadi, untuk 5 kontainer dikenakan:
Untuk petikemas overheight ukuran 40 kaki yang dibongkar di container yard, biaya bongkar muat pelabuhan adalah Rp2.812.500 per kotak. Jika terdapat dua kontainer, biaya akan dihitung sebagai berikut.
Jadi, total biaya bongkar muat pelabuhan untuk pengiriman ini, termasuk kontainer standar dan overheight adalah:
Dalam praktiknya, biaya bongkar muat pelabuhan bisa berbeda-beda tidak hanya berdasarkan faktor yang disebutkan di atas, tetapi juga dipengaruhi kebijakan masing-masing pelabuhan, muatan kontainer, volume barang, dan negosiasi antara pihak pelabuhan dengan perusahaan pengirim. Oleh karena itu, penting untuk melakukan survei dan konsultasi langsung dengan bisnis logistik untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat.
Baca juga:
SOP dan Prosedur Pengiriman Barang Logistik
4. Strategi Menghemat Biaya Bongkar Muat
Mengelola biaya bongkar muat di pelabuhan dengan efektif diperlukan untuk menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan keuntungan Anda. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah memilih jenis peti kemas yang tepat sesuai dengan jenis barang yang diangkut. Anda bisa menggunakan metode LCL untuk barang-barang yang tidak memerlukan penanganan khusus dibandingkan menggunakan FCL yang jauh lebih mahal.
Anda juga bisa memaksimalkan penggunaan ruang dalam kontainer. Pastikan peti kemas diisi secara efisien untuk mengurangi jumlah yang diperlukan, sehingga secara langsung dapat mengurangi biaya bongkar muat pelabuhan. Negosiasi tarif dengan penyedia layanan pelabuhan juga bisa menjadi solusi. Anda dapat mencari penyedia layanan dengan tarif yang kompetitif atau menegosiasikan harga berdasarkan volume pengiriman yang rutin.
Terakhir, meminimalkan waktu penyimpanan di pelabuhan dapat membantu mengurangi biaya pengiriman yang dikenakan untuk penyimpanan sementara. Dengan memastikan barang segera diangkut dari pelabuhan ke tujuan akhir, Anda dapat menghindari biaya penyimpanan yang tidak perlu. Implementasi strategi-strategi ini memungkinkan Anda mengurangi biaya bongkar muat secara signifikan, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan merupakan aktivitas yang terstruktur, melibatkan beberapa tahapan mulai dari pemeriksaan dokumen, penentuan lokasi sandar, hingga penggunaan peralatan khusus seperti crane, forklift, dan conveyor belt. Keamanan menjadi prioritas dalam proses ini sehingga diperlukan inspeksi sebelum proses dimulai.
Biaya bongkar muat sangat bervariasi tergantung pada jenis dan kondisi peti kemas serta lokasi bongkar muat. Untuk menghemat biaya bongkar muat pelabuhan, penting untuk memilih jenis peti kemas yang tepat, mengoptimalkan penggunaan ruang, melakukan negosiasi tarif, dan meminimalkan waktu penyimpanan di pelabuhan. Dengan demikian, bisnis logistik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitasnya.