Cara Hitung Biaya Bongkar Muat Pelabuhan dan Kelolanya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Aktivitas logistik, terutama bongkar muat di pelabuhan, melibatkan berbagai tahapan yang kompleks, dari pemeriksaan dokumen hingga penggunaan peralatan khusus. Setiap langkah mempengaruhi kelancaran operasi pelabuhan, dan biaya yang timbul dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor.

Berdasarkan data dari Antara News, tarif bongkar muat di pelabuhan Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Misalnya, biaya logistik Indonesia pada tahun 2018 mencapai sekitar 25% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam dan Malaysia yang masing-masing hanya sekitar 13–15% dari PDB .

Oleh karena itu, memahami rincian biaya dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan sangat penting bagi bisnis logistik yang ingin mengoptimalkan profitabilitasnya. Di sini akan dibahas detail jenis jenis biaya bongkat muat, faktor yang mempengaruhi biaya, serta bagaimana cara menghitung dan pengelolannya. Pahami selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways
  • Biaya bongkar muat barang adalah biaya yang dikenakan untuk proses pemuatan (loading) dan pembokaran (unloading) barang dari kapal di pelabuhan.
  • Faktor biaya bongkar muat meliputi: jenis barang, jarak, tipe kendaraan, volume dan jumlah, waktu proses bonkar muat.
  • Contoh tarif bongkar muat adalah peti kemas, barang non-peti kemas, jasa bongkar muat truk, bulk cargo, reefer container.
  • Aplikasi Logistik ScaleOcean memudahkan Anda dalam menghitung tarif bongkar muat secara akurat dan efisien dengan sistem yang terintegrasi.

Coba Demo Gratis

requestDemo

Apa itu Biaya Bongkar Muat Barang?

Biaya bongkar muat barang merujuk pada biaya yang dikenakan untuk proses pemuatan (loading) dan pembokaran (unloading) barang dari kapal di pelabuhan. Tarif ini proses bongkar muat karena dapat berpengaruh langsung terhadap total biaya pengiriman dan efisiensi operasional di pelabuhan.

Biaya ini penting untuk dikelola dengan baik karena memiliki dampak langsung pada biaya operasional dan profitabilitas perusahaan. Tarif bongkar muat juga berperan penting dalam rantai pasok, dan memiliki hubungan langsung dengan biaya freight, yang secara keseluruhan mempengaruhi total biaya pengiriman barang.

Untuk mengelolanya penting untuk memahami bagaimana pengelolaan dan cara menghitung biaya bongkar muat yang tepat agar perusahaan dapat mengurangi biaya tambahan yang tidak perlu dan meningkatkan daya saing di pasar. Berikut ini rincian apa saja yang termasuk ke dalam biaya bongkat muatan barang, diantaranya:

  1. Biaya Tenaga Kerja: Meliputi upah pekerja yang terlibat dalam proses pemindahan barang, mulai dari pengemasan, pemuatan, hingga pembongkaran barang.
  2. Biaya Penggunaan Peralatan: Termasuk biaya untuk alat berat yang digunakan dalam proses bongkar muat, seperti crane, forklift, atau conveyor. Biaya ini juga mencakup pemeliharaan dan operasional peralatan.
  3. Biaya Penyimpanan Sementara: Barang yang dibongkar akan disimpan sementara di area pelabuhan, sehingga biaya mencakup ruang penyimpanan dan fasilitas yang digunakan.
  4. Biaya Transportasi Dalam Pelabuhan: Biaya terkait pemindahan barang di dalam pelabuhan atau terminal, termasuk penggunaan truk atau kendaraan pengangkut lainnya untuk membawa barang dari kapal ke lokasi penyimpanan atau tujuan akhir.
  5. Biaya Dokumentasi dan Administrasi: Biaya untuk proses administrasi dan dokumentasi terkait dengan bongkat muat barang, seperti biaya pengurusan izin, pengisian formulir, atau proses verifikasi.
  6. Biaya Asuransi: Perusahaan memerlukan asuransi barang selama proses bongkar muat untuk melindungi dari kerusakan dan kehilangan.
    Beberapa perusahaan mungkin perlu mengasuransikan barang selama proses bongkat muat untuk melindungi dari kerusakan atau kehilangan.
  7. Biaya Keamanan: Biaya yang dikeluarkan untuk memastikan keamanan barang selama proses bongkat muat, termasuk penggunaan petugas keamanan atau sistem pengawasan.

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Bongkar Muat

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Bongkar Muat

Biaya bongkar muat di pelabuhan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang beragam, di mana setiap faktornya memiliki peran penting dalam menentukan efisiensi dan total biaya dalam proses pemindahan barang. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi biaya, diantaranya:

1. Jenis Barang

Jenis barang akan memengaruhi biaya bongkar muat karena setiap jenisnya memerlukan pengelolaan dan peralatan yang berbeda. Misalnya, tarif yang dikenakan untuk peti kemas (kontainer) berbeda dari tarif yang berlaku untuk kargo umum atau barang curah.

Barang berat atau besar, seperti mesin atau material konstruksi, membutuhkan peralatan khusus seperti crane dan forklift yang biayanya lebih tinggi. Sementara itu, barang kecil atau ringan dapat menggunakan alat yang lebih sederhana sehingga biayanya pun lebih rendah.

2. Jarak

 

Jarak antara pelabuhan dan terminal pengiriman dengan lokasi tujuan akhir dapat mempengaruhi biaya transportasi dan bongkar muat barang. Semakin jauh jarak akan semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan penggunaan alat.

3. Tipe Kendaraan

Jenis kendaraan yang digunakan untuk bongkar muatan juga dapat berpengaruh terhadap biaya. Sebagai contoh, pengiriman dengan kapal memerlukan biaya operasional pelabuhan yang lebih besar dibandingkan dengan pengiriman melalui truk. Seperti halnya kendaraaan yang lebih besar atau lebih kompleks dapat memerlukan lebih banyak sumber daya untuk bongkar muat dibanding kendaraan kecil.

4. Volume dan Jumlah Barang

Semakin banyak volume dan jumlah barang yang harus dibongkar muat, semakin tinggi biaya yang diperlukan. Proses bongkar muat juga memerlukan waktu yang lebih lama, lebih banyak tenaga kerja, serta peralatan yang lebih banyak. Hal tersebut berpotensi meningkatkan biaya penyimpanan sementara jika barang tidak dapat langsung dipindahkan ke tujuan akhir.

5. Waktu Proses Bongkar Muat

Durasi proses bongkar muat juga dapat mempengaruhi biaya, di mana proses yang memakan waktu lebih lama membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan alat untuk operasional lebih lama.

Selain itu, jika bongkar muat dilakukan pada jam sibuk atau di luar jam kerja normal, perusahaan mungkin dikenakan biaya tambahan untuk lembur atau tarif spesial.

6. Metode Bongkar Muat

Metode bongkar muat sangat menentukan besaran tarif yang dikenakan dalam proses pemindahan barang. Penggunaan crane dermaga atau crane kapal memiliki biaya yang berbeda tergantung pada seberapa efisien dan kompleks operasinya. Dengan memilih metode yang tepat dapat membantu mengurangi biaya dan mempercepat proses bongkar muat.

Selain itu, metode manual atau semi-otomatis dapat digunakan untuk barang dengan karakteristik khusus, yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan tenaga lebih banyak. Pendekatan yang tepat sangat krusial untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi biaya dan kecepatan layanan.

7. Jenis Pelayanan

Tarif bongkar muat juga dipengaruhi oleh jenis pelayanan yang diberikan. Stevedoring, yaitu kegiatan membongkar barang dari kapal ke dermaga, memerlukan prosedur dan peralatan khusus yang berbeda dengan cargodoring, yakni pemuatan barang ke kapal, sehingga tarifnya pun berbeda.

Biaya yang harus diperhitungkan dalam total biaya bongkar muat dipengaruhi oleh perbedaan risiko dan tingkat kesulitan operasional kedua jenis layanan tersebut. Pemahaman mendalam tentang tarif ini membantu perusahaan membuat anggaran yang tepat.

8. Lokasi Pelabuhan

Setiap pelabuhan memiliki kebijakan tarif bongkar muat yang berbeda, dipengaruhi oleh fasilitas, kapasitas, dan regulasi setempat. Tarif bongkar muat juga bervariasi tergantung lokasi pelabuhan, misalnya tarif di Pelabuhan Tanjung Priok tidak sama dengan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

Pelabuhan dengan fasilitas modern dan volume aktivitas tinggi biasanya menetapkan tarif yang lebih tinggi, namun dapat bervariasi sesuai kebutuhan operasional.

Perusahaan logistik harus mempertimbangkan lokasi pelabuhan secara strategis untuk mengoptimalkan biaya dan efektivitas distribusi. Pemilihan pelabuhan yang tepat mendukung kelancaran rantai pasok dan efisiensi proses logistik secara keseluruhan.

Contoh Tarif Biaya Bongkar Muat Pelabuhan

Biaya bongkar muat menjadi aspek terpenting dalam pengelolaan proses logistik, karena dapat mempengaruhi keseluruhan biaya operasional. Terdapat beberapa jenis biaya bongkar muat pelabuhan yang bervariasi tergantung jenis dan ukuran barang yang akan dimuat atau dibongkar. Berikut contohnya:

1. Peti Kemas

Tarif bongkar muat peti kemas di pelabuhan biasanya bervariasi mulai dari Rp405.000 hingga Rp1.121.000. Tarif ini bisa berbeda tergantung ukuran peti kemas dan jenis yang digunakan, seperti Full Container Load (FCL), Less Conteiner Load (LCL), atau empty container. Semakin besar ukuran peti kemas dan semakin penuh isinya, maka biaya akan semakin tinggi.

2. Barang Non-Peti Kemas

Tarif juga bisa dilihat dari barang non-peti kemas, contohnya seperti truk, bus, dan alat berat yang memiliki tarif yang bervariasi. Tarif jenis ini bisa berbeda tergantung berat dan jenis barang.

Contohnya seperti barang yang lebih berat atau membutuhkan peralatan khusus untuk memindahkan barang akan dikenakan tarif lebih tinggi. Maka dari itu, setiap jenis barang memiliki prosedur dan tarif yang berbeda sesuai kebutuhan operasionalnya.

3. Jasa Bongkar Muat Truk

Berikutnya tarif untuk jasa bongkar muat dari truk, yang umumnya dikenakan berdasarkan per unit barang atau per jam kerja buruh. Biaya ini juga bervariasi tergantung jenis barang yang dibawa dan waktu yang dibutuhkan untuk proses bongkar muat barang. Jika proses lebih rumit atau memerlukan waktu lebih lama, maka akan dikenakan biaya tambahan.

4. Bulk Cargo

Bulk cargo atau barang curah memiliki tarif yang biasanya dihitung berdasarkan volume atau berat barang, seperti asir, semen, atau bahan kimia. Barang ini memerlukan penanganan khusus dan memerlukan alat berat untuk memindahkan barang ke dalam atau keluar kapal.

Tarif untuk barang curah bisa lebih tinggi karena memerlukan waktu lebih lama serta lebih banyak tenaga kerja dan peralatan. Hal ini dapat berupa general cargo atau jenis kargo lainnya.

5. Reefer Container

Contoh berikutnya adalah kontainer refrigerasi yang digunakan untuk barang seperti makanan beku atau obat-obatan yang memerlukan suhu tertentu. Biaya bongkar muat di kontainer ini akan lebih tinggi karena kebutuhan untuk menjaga suhu tetap stabil selama proses bongkar muat, serta perawatan mesin pendingin yang lebih intensif.

Tarif Biaya Lain yang Patut Dipertimbangkan

Berdasarkan data dari Forbes, tarif bongkar muat atau biaya handling dalam rantai pasok ritel sering kali kurang transparan dan bisa menjadi bagian besar dari total biaya pengiriman.

Penggunaan data yang akurat memungkinkan perusahaan mendapatkan visibilitas penuh atas biaya tersebut, sehingga bisa mengidentifikasi dan mengurangi biaya tersembunyi dalam proses bongkar muat. Selain biaya bongkar muat dasar, dalam operasional pelabuhan terdapat berbagai biaya tambahan yang perlu diperhatikan.

Biaya-biaya ini seringkali memengaruhi total pengeluaran logistik dan harus dimasukkan dalam perencanaan anggaran. Memahami jenis-jenis tarif ini membantu perusahaan mengelola biaya dengan lebih efektif dan menghindari kejutan pengeluaran.

1. Biaya Tambat Kapal

Biaya tambat kapal dikenakan pada kapal yang berada di dermaga selama proses bongkar muat berlangsung. Tarif ini biasanya dihitung berdasarkan waktu kapal berada di dermaga dan kapasitas kapal, dan biaya ini sangat penting karena dapat memengaruhi biaya pengiriman secara keseluruhan, terutama untuk kapal besar dengan waktu tunggu yang lama.

Biaya tambat kapal juga mencakup penggunaan fasilitas pelabuhan seperti dermaga dan alat bantu angkut yang mendukung aktivitas kapal. Untuk mengurangi biaya dan menjaga efisiensi operasional, sangat penting untuk melakukan koordinasi yang baik antara operator kapal dan pelabuhan.

2. Biaya Penumpukan

Untuk menghindari biaya yang meningkat karena penundaan distribusi, biaya penumpukan dikenakan ketika barang disimpan sementara di gudang atau area terbuka pelabuhan sebelum dipindahkan ke tujuan akhir. Lama penyimpanan dan volume barang yang ditumpuk mempengaruhi biaya penumpukan.

Perencanaan jadwal bongkar muat yang tepat dan manajemen persediaan yang efektif dapat membantu mengurangi risiko biaya penumpukan yang berlebihan. Untuk memastikan pengeluaran tetap terkendali dan proses distribusi berjalan lancar, perusahaan harus mempertimbangkan biaya ini dalam kontrak layanan.

3. Biaya Layanan Tambahan

Biaya layanan tambahan meliputi berbagai aktivitas opsional seperti trucklossing (pemindahan barang dari kapal ke truk), shifting (pemindahan barang antar lokasi dalam pelabuhan), serta lift on/lift off (proses mengangkat barang ke atau dari kapal). Masing-masing layanan ini memiliki tarif khusus sesuai tingkat kesulitan dan penggunaan alat berat.

Penggunaan layanan tambahan ini sering kali diperlukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengelolaan barang dan memastikan kelancaran proses bongkar muat. Perusahaan logistik harus memperhitungkan biaya ini dalam perencanaan agar operasional tetap efisien dan biaya tak terduga dapat diminimalkan.

Contoh Hitung Biaya Bongkar Muat Pelabuhan

Misalkan sebuah perusahaan elektronik di Indonesia menerima kiriman komponen dari China. Perusahaan pelayaran yang mengurus bongkar muat menggunakan standar tarif seperti pada tabel berikut ini.

Contoh Hitung Biaya Bongkar Muat Pelabuhan

Dalam skenario ini, kapal membawa lima kontainer ukuran 40 kaki dengan muatan penuh (FCL) dan dua kontainer 40 kaki dengan kondisi overheight. Kontainer ini harus dibongkar di container yard (CY) sebelum komponen tersebut didistribusikan ke pabrik. Menurut tarif yang tercantum di tabel, tarif bongkar muat untuk kontainer FCL – CY berukuran 40 kaki adalah Rp1.125.000 per kotak. Jadi, untuk 5 kontainer dikenakan:

Biaya Bongkar Muat Kontainer 40′”FCL -CY = 5 X Rp1.125.000

= Rp5.625.000

 

Untuk petikemas overheight ukuran 40 kaki yang dibongkar di container yard, tarif bongkar muat pelabuhan adalah Rp2.812.500 per kotak. Jika terdapat dua kontainer, biaya akan dihitung sebagai berikut.

Biaya Bongkar Muat Kontainer 40′ Overheight = 2 X Rp2.812.500

= Rp5.625.000

Jadi, total tarif bongkar muat pelabuhan untuk pengiriman ini, termasuk kontainer standar dan overheight adalah:

Total Biaya Bongkar Muat + Rp5.625.000 + Rp5.625.000

= Rp11.250.000

Dalam praktiknya, biaya bisa berbeda-beda tidak hanya berdasarkan faktor yang disebutkan di atas, tetapi juga dipengaruhi kebijakan masing-masing pelabuhan, muatan kontainer, volume barang, dan negosiasi antara pihak pelabuhan dengan perusahaan pengirim. Oleh karena itu, penting untuk melakukan survei dan konsultasi langsung dengan bisnis logistik untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat.

Strategi Menghemat Biaya Bongkar Muat

Mengelola tarif bongkar muat dengan efektif penting untuk menjaga efisiensi operasional dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, Anda dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya mendongkrak profitabilitas.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda menghemat biaya bongkar muat di pelabuhan:

  • Pilih Jenis Peti Kemas yang Tepat: Pilih peti kemas sesuai dengan jenis barang yang diangkut. Untuk barang dalam jumlah kecil, gunakan metode LCL (Less than Container Load) yang lebih hemat dibandingkan FCL (Full Container Load).
  • Maksimalkan Penggunaan Ruang Kontainer: Pastikan peti kemas terisi penuh dan efisien untuk mengurangi jumlah kontainer yang diperlukan. Cara ini akan langsung menekan biaya bongkar muat.
  • Manfaatkan Aplikasi Logistik: Aplikasi logistik seperti ScaleOcean dapat membantu mengoptimalkan seluruh proses. Dengan sistem terintegrasi, Anda bisa memantau dan mengelola tarif bongkar muat secara otomatis, sehingga produktivitas meningkat dan biaya operasional berkurang.
  • Lakukan Negosiasi Tarif: Cari penyedia layanan pelabuhan dengan tarif kompetitif, atau negosiasikan harga berdasarkan volume pengiriman yang rutin Anda lakukan.
  • Minimalkan Waktu Penyimpanan di Pelabuhan: Pastikan barang segera diangkut dari pelabuhan ke tujuan akhir untuk menghindari biaya penyimpanan sementara yang tidak perlu.

Logistik

Maksimalkan Pengelolaan Biaya Bongkar Muat Pelabuhan dengan ScaleOcean

Maksimalkan Pengelolaan Biaya Bongkar Muat Pelabuhan dengan ScaleOcean

Aplikasi Logistik ScaleOcean adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk menyederhanakan dan mempercepat seluruh proses pengelolaan logistik, termasuk perhitungan biaya bongkar muat pelabuhan.

Dengan teknologi ERP terintegrasi, ScaleOcean membantu perusahaan menghitung tarif secara akurat dan efisien, meminimalkan kesalahan manusia, dan mempercepat operasional yang kompleks.

Biaya bongkar muat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis barang, volume, jarak, dan tipe kendaraan. Setiap kategori, dari peti kemas hingga bulk cargo, memiliki tarif yang berbeda sesuai dengan kondisi pelabuhan dan pengangkutan. ScaleOcean mengotomatiskan perhitungan ini, menjadikannya lebih cepat dan transparan.

Untuk membantu Anda memahami manfaatnya, ScaleOcean menawarkan demo gratis, memberikan kesempatan bagi perusahaan Anda untuk langsung melihat bagaimana solusi kami dapat meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan berbagai fitur unggulan, ScaleOcean mempermudah perhitungan biaya bongkar muat, mengotomatiskan proses yang kompleks dan meningkatkan akurasi, sehingga menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan. Berikut adalah fitur-fiturnya:

  • Automatisasi Penghitungan Tarif: Aplikasi ini secara otomatis menghitung biaya bongkar muat berdasarkan data yang dimasukkan, mengurangi kemungkinan kesalahan dalam kalkulasi manual.
  • Pengelolaan Data Barang: Dengan data barang real-time, ScaleOcean memastikan jenis dan jumlah barang teridentifikasi dengan lebih akurat, yang mendukung perhitungan biaya yang lebih tepat.
  • Manajemen Waktu Proses: Aplikasi ini dapat memperkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap tahap bongkar muat, memungkinkan perhitungan biaya per unit waktu yang lebih efisien.
  • Fleksibilitas Penyesuaian Tarif: Sistem memungkinkan pengaturan tarif berdasarkan faktor spesifik, seperti jenis barang, volume, atau kondisi tertentu yang memengaruhi biaya.
  • Integrasi dengan Modul Lain: ScaleOcean terintegrasi dengan modul ERP lainnya, seperti manajemen transportasi dan inventaris, memberikan gambaran menyeluruh atas biaya operasional dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Dengan ScaleOcean, perusahaan dapat menghitung biaya bongkar muat pelabuhan dengan lebih cepat, transparan, dan efisien. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan akurasi, tetapi juga mengoptimalkan pengelolaan logistik yang lebih terstruktur dan terorganisir.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bongkar muat di pelabuhan merupakan aktivitas yang terstruktur, melibatkan beberapa tahapan mulai dari pemeriksaan dokumen, penentuan lokasi sandar, hingga penggunaan peralatan khusus seperti crane, forklift, dan conveyor belt. Keamanan menjadi prioritas dalam proses ini sehingga diperlukan inspeksi sebelum proses dimulai.

Tarif bongkar muat sangat bervariasi tergantung pada jenis dan kondisi peti kemas serta lokasi bongkar muat. Pengelolannya bisa memilih jenis peti kemas yang tepat, mengoptimalkan penggunaan ruang, melakukan negosiasi tarif, dan meminimalkan waktu penyimpanan di pelabuhan. Dengan demikian, bisnis logistik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitasnya.

Maka dari itu, ScaleOcean menawarkan solusi yang dapat membantu Anda mengelola seluruh proses ini dengan lebih efisien. Cobalah demo gratis kami untuk merasakan langsung bagaimana sistem terintegrasi kami dapat mengoptimalkan biaya bongkar muat dan meningkatkan kinerja logistik Anda.

FAQ:

1. Biaya bongkar muat adalah?

Biaya bongkar muat adalah biaya langsung yang muncul saat pemuatan barang di lokasi penjual dan pembongkaran di gudang pembeli. Tarifnya sangat bervariasi, tergantung pada lokasi pelabuhan, jenis dan ukuran kontainer (FCL atau LCL, 20′ atau 40′), serta jenis barangnya, seperti peti kemas, kargo umum, atau alat berat.

2. Biaya bongkar muat apakah kena PPh?

Ya, biaya bongkar muat dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif 2% dari jumlah bruto, apabila dibayarkan kepada penyedia jasa yang berbadan hukum dalam negeri.

3. Kegiatan bongkar muat apa saja?

Kegiatan bongkar muat meliputi stevedoring (pemindahan barang dari kapal ke dermaga), cargodoring (pemindahan ke gudang), serta receiving dan delivery sebagai tahap akhir distribusi dari pelabuhan ke tujuan akhir. Seluruh proses ini membentuk satu rangkaian logistik terpadu.

4. Apakah biaya bongkar muat termasuk CIF?

Biaya bongkar muat di pelabuhan tujuan umumnya tidak termasuk dalam skema CIF. Meskipun CIF mencakup pengiriman dan asuransi hingga pelabuhan, pembeli tetap menanggung biaya tambahan setelah barang tiba, termasuk bea masuk, pajak impor, dan bongkar muat.

5. Bagaimana cara menghitung biaya pelabuhan?

Untuk menghitung biaya pelabuhan, pertimbangkan komponen biaya seperti tarif dasar (per meter kubik atau per unit kendaraan), biaya tambahan seperti THC (Terminal Handling Charge), surcharge bahan bakar, dan biaya penumpukan (demurrage) jika terjadi keterlambatan. Perhitungan ini bergantung pada kebijakan penyedia layanan pelayaran atau terminal yang digunakan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap