Apa Perbedaan FCL dan LCL dalam Bisnis Logistik?

ScaleOcean Team

Di tengah beragamnya pilihan metode pengiriman, bisnis logistik menawarkan dua opsi utama yang sering menjadi pertimbangan bagi pengirim barang, yaitu full container load (FCL) dan less than container load (LCL). Kedua metode ini berperan penting dalam memastikan barang dapat diangkut melalui jalur laut dari satu titik ke titik lain dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan pengiriman.

Memahami perbedaan FCL dan LCL, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing adalah langkah awal untuk memilih strategi logistik yang paling efektif. Dengan latar belakang yang beragam dari segi ukuran bisnis, volume barang, kebutuhan kecepatan pengiriman, dan anggaran, Anda harus bisa memilih antara FCL dan LCL yang nantinya mempengaruhi efisiensi biaya. Cari tahu perbedaannya keduanya di artikel berikut ini!

1. FCL dan LCL Adalah

FCL LCL adalah tipe pengiriman barang dalam bisnis logistik yang melalui jalur laut. Kedua tipe ini punya konsep, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Bagaimana cara kerja setiap jenis pengiriman tersebut? Mari kita ulas pada pembahasan di bawah ini.

a. Mengenal FCL

Full container load atau FCL adalah istilah untuk proses pengiriman barang saat seluruh kontainer disewa oleh hanya satu orang atau perusahaan. FCL dianggap efektif untuk pengiriman dalam volume besar karena prosesnya lebih aman dan terlindungi, sehingga risiko kerusakan atau kehilangan selama transit dapat diminimalisir. Selain itu, FCL dianggap lebih cepat karena tidak perlu proses konsolidasi dan dekonsolidasi barang yang bisa memperlambat waktu pengiriman.

Dalam bisnis logistik, FCL menawarkan beberapa kelebihan. Salah satunya adalah biaya logistik per unit barang yang lebih murah karena efisiensi penggunaan ruang dan adanya pengurangan biaya penanganan di terminal. Pengirim juga memiliki kontrol yang lebih besar terkait jadwal dan routing kontainer. Bagi perusahaan yang mengirimkan barang dalam jumlah besar atau barang yang sensitif terhadap waktu, FCL adalah solusinya.

b. Mengenal LCL

Sedangkan LCL atau less than container load adalah metode pengiriman dalam bisnis logistik yang dirancang untuk mengirim barang dengan volume pengiriman yang tidak cukup untuk mengisi seluruh kontainer. Dengan menggunakan metode pengiriman ini, barang dari beberapa pengirim dijadikan satu kontainer untuk melakukan perjalanan yang sama. Nah, pengusaha kecil dan menengah sangat cocok menggunakan LCL untuk mengirimkan barang dalam jumlah yang lebih sedikit tanpa menanggung biaya sewa seluruh kontainer.

Namun, penggunaan LCL dalam bisnis logistik mungkin akan mengalami adanya keterlambatan pengiriman jika dibandingkan dengan FCL. Hal ini bisa terjadi karena perlu konsolidasi barang dari pengirim yang berbeda dan dekonsolidasi setibanya di tujuan. Selain itu, barang-barang dalam pengiriman LCL memiliki risiko kerusakan atau kehilangan yang lebih tinggi. Meski demikian, LCL tetap menjadi pilihan populer bagi banyak bisnis karena dianggap lebih efisien dari segi biaya, tanpa perlu menunggu cukup barang untuk mengisi kontainer penuh.

2. Perbedaan FCL dan LCL

Dari pembahasan sebelumnya, sebenarnya bisa dipahami kalau ternyata kedua metode ini punya karakteristik yang berbeda. Perbedaan FCL dan LCL dapat dilihat dari beberapa aspek seperti ukuran muatan, risiko kerusakan, hingga fleksibilitas pengirimannya. Beda FCL dan LCL adalah sebagai berikut.

a. Ukuran Muatan

FCL ditujukan untuk proses pengiriman yang mengisi kontainer secara penuh dari satu pengirim saja. Dengan ini, Anda bisa memaksimalkan efisiensi ruang dan biaya pengiriman. Sebaliknya, LCL bisa digunakan untuk pengiriman dengan volume barang yang lebih kecil untuk membagi biaya kontainer dengan pengirim lain. LCL adalah solusi logistik yang menarik bagi Anda yang tidak memiliki cukup barang untuk mengisi satu kontainer penuh, namun masih ingin mengirimkan barang secara internasional atau antar daerah.

b. Risiko Kerusakan

Selanjutnya perbedaan FCL dan LCL adalah risiko kerusakan. Pengiriman FCL cenderung lebih aman karena seluruh kontainer hanya diisi oleh satu pengirim. Jadi, mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan karena adanya pemindahan barang. Kontainer FCL akan dikunci dan disegel hingga sampai di tujuan untuk meminimalisir interaksi selama transportasi logistik. Berbeda dengan LCL, barang dari berbagai pengirim dikonsolidasikan dan kemudian dekonsolidasi, yang meningkatkan manipulasi barang dan potensi risiko kerusakan terutama jika barang tersebut tidak dikemas atau ditangani dengan benar.

c. Biaya Pengiriman

Biaya pengiriman FCL seringkali lebih murah per unit volume dibandingkan LCL karena pengirim membayar untuk sewa seluruh kontainer, tidak peduli seberapa penuh kontainer tersebut. Dengan ini, FCL menjadi pilihan yang ekonomis untuk pengiriman volume besar. Konsep ini berbeda dengan LCL, dimana Anda hanya membayar untuk ruang yang digunakan barang dalam kontainer. Jadi pengiriman model ini lebih terjangkau untuk volume yang lebih kecil. Namun, LCL bisa saja perlu biaya tambahan seperti biaya konsolidasi dan dekonsolidasi.

d. Waktu Pengiriman

Perbedaan FCL dan LCL berikutnya di waktu pengiriman. FCL biasanya menawarkan waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan dengan LCL. Hal ini karena kontainer FCL langsung bergerak dari pengirim ke penerima tanpa perlu menunggu proses konsolidasi barang lain seperti dalam LCL. Proses konsolidasi dan dekonsolidasi dalam LCL dapat menambah waktu pengiriman, membuatnya kurang ideal untuk barang yang sensitif terhadap waktu.

e. Fleksibilitas Pengiriman

Perbedaan berikutnya dari FCL LCL adalah fleksibilitas pengiriman. LCL lebih fleksibel bagi pengirim dengan volume kecil atau yang tidak memerlukan pengiriman secepat FCL. Dengan metode ini, Anda bisa mengirim barang logistik ke berbagai tujuan tanpa menunggu akumulasi barang untuk mengisi satu kontainer. Sedangkan jika Anda menggunakan FCL, maka harus menunggu hingga memiliki cukup barang untuk mengisi kontainer, atau harus membayar biaya penuh kontainer meskipun tidak sepenuhnya terisi.

3. Lalu, Mana yang Lebih Baik?

Ketika membandingkan FCL dan LCL untuk menentukan mana yang lebih baik, jawabannya sangat tergantung pada kebutuhan khusus pengiriman. Untuk pengiriman volume besar yang perlu pengiriman cepat dan aman, FCL merupakan pilihan terbaik karena keefisiensian biaya dan risiko kerusakan yang lebih rendah. Sebaliknya, untuk pengiriman dengan volume lebih kecil yang mencari fleksibilitas dan biaya yang efisien, LCL menjadi solusi yang lebih cocok.

Oleh karena itu, keputusan antara FCL LCL adalah hasil analisis menyeluruh terhadap beberapa faktor seperti volume muatan, estimasi pengiriman, anggaran, dan preferensi terhadap risiko kerusakan. Keduanya menawarkan kelebihan tersendiri yang cocok untuk situasi pengiriman yang berbeda, menjadikan pemilihan antara FCL dan LCL adalah keputusan strategis yang harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pengiriman.

4. Kesimpulan

Dalam bisnis logistik, pemilihan antara full container load (FCL) dan less than container load (LCL) sangat bergantung pada kebutuhan spesifik pengiriman barang melalui jalur laut. FCL dan LCL masing-masing memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang unik. Pengiriman dengan cara FCL menawarkan efisiensi dan keamanan untuk pengiriman volume besar, sementara LCL memberikan solusi ekonomis untuk volume pengiriman yang lebih kecil dengan fleksibilitas yang lebih besar.

Pilihan antara FCL dan LCL adalah keputusan yang didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap volume muatan, kebutuhan waktu pengiriman, anggaran, dan toleransi terhadap risiko. Dengan menimbang faktor-faktor ini, Anda dapat membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan logistik, memastikan pengiriman yang efisien dan ekonomis serta sesuai dengan kebutuhan spesifik pengiriman.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?