Definisi serta Perbedaan FCL dan LCL dalam Bisnis Logistik

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Di tengah beragamnya pilihan metode pengiriman, bisnis logistik menawarkan berbagai layanan logistik termasuk dua opsi utama yang sering menjadi pertimbangan bagi pengirim barang, yaitu full container load (FCL) dan less than container load (LCL).

Kedua metode ini berperan penting dalam memastikan barang dapat diangkut melalui jalur laut dari satu titik ke titik lain dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan pengiriman.

Memahami perbedaan FCL dan LCL, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing adalah langkah awal untuk memilih strategi logistik yang paling efektif.

Dengan latar belakang yang beragam dari segi ukuran bisnis, volume barang, kebutuhan kecepatan pengiriman, dan anggaran, Anda harus bisa memilih antara FCL dan LCL yang nantinya mempengaruhi efisiensi biaya. 

starsKey Takeaways
  • Full Container Load (FCL) adalah metode pengiriman di mana satu kontainer sepenuhnya berisi barang milik satu pengirim, cocok untuk volume kargo besar.
  • Less than Container Load (LCL) adalah metode pengiriman di mana barang dari beberapa pengirim digabungkan dalam satu kontainer, ideal untuk volume kargo lebih kecil.
  • Perbedaan FCL dan LCL mencakup penggunaan ruang kontainer (eksklusif vs berbagi), struktur biaya, kecepatan transit, serta risiko penanganan barang.
  • Software logistik ScaleOcean bantu optimalkan pilihan, pelacakan, dan biaya pengiriman kontainer, baik menggunakan FCL atau LCL.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu FCL?

Full container load atau FCL adalah jenis pengiriman barang di mana satu unit kontainer pengiriman digunakan secara eksklusif untuk muatan satu pengirim saja, berbeda dengan break bulk.

Break bulk adalah metode yang berbeda, yang menangani kargo lepas tanpa menggunakan peti kemas. Ini berarti seluruh isi satu kontainer, apa pun ukurannya (misalnya 20 ft atau 40 ft), didedikasikan hanya untuk barang Anda, bahkan jika volume muatan tidak mengisi kontainer tersebut sampai penuh.

Ini berarti seluruh isi satu kontainer, apa pun ukurannya (misalnya 20 ft atau 40 ft), didedikasikan hanya untuk barang Anda, bahkan jika volume muatan tidak mengisi kontainer tersebut sampai penuh.

Cara kerja layanan FCL relatif dalam bisnis logistik cukup sederhana. Kontainer kosong diantar ke lokasi pengirim untuk diisi barang. Setelah kontainer terisi dan disegel, kontainer tersebut langsung diangkut ke pelabuhan untuk dimuat ke kapal.

Kontainer FCL biasanya dikirim langsung ke pelabuhan tujuan tanpa perlu dibongkar atau digabungkan dengan muatan lain di tengah jalan.

Berbagai industri yang bergerak dalam skala besar sangat mengandalkan FCL untuk distribusi global mereka. Produsen dengan volume ekspor/impor yang tinggi, perusahaan yang mengirimkan komoditas dalam jumlah besar, atau bisnis yang membutuhkan tingkat keamanan dan minim penanganan tinggi sering memilih jenis pengiriman ini.

FCL ideal ketika volume barang Anda cukup signifikan untuk mengisi sebagian besar kapasitas satu kontainer.

2. Apa Keunggulan dan Kelemahan FCL?

Memilih FCL atau full container load sebagai metode pengiriman barang internasional tentu memiliki serangkaian keunggulan dan kelemahan tersendiri, terutama jika dibandingkan dengan LCL. Keputusan untuk menggunakan layanan ini sangat bergantung pada karakteristik spesifik muatan dan prioritas logistik bisnis Anda.

a. Keunggulan FCL

Berikut beberapa keunggulan utama dari strategi FCL:

1) Kecepatan dan Waktu Tempuh

Salah satu keunggulan paling menonjol dari FCL adalah efisiensi waktu. Kontainer FCL bergerak dari titik muat ke tujuan tanpa perlu berhenti untuk proses konsolidasi atau dekonsolidasi barang lain di terminal. Hal ini membuat waktu tempuh pengiriman cenderung lebih singkat, lebih langsung, dan estimasi kedatangan menjadi lebih akurat.

2) Keamanan dan Minim Risiko Kerusakan

Tingkat keamanan barang dalam pengiriman FCL umumnya lebih tinggi. Muatan Anda disegel di dalam satu kontainer dari awal hingga akhir perjalanan, mengurangi interaksi dan penanganan oleh pihak ketiga. Kondisi ini secara signifikan meminimalkan risiko kerusakan, pencurian, atau kehilangan barang akibat penanganan berulang.

3) Proses Logistik Lebih Sederhana

Secara umum, proses logistik FCL terasa lebih ringkas dari sisi pengirim. Anda hanya perlu mengelola pengisian dan pergerakan satu unit kontainer penuh dari gudang Anda hingga pelabuhan tujuan. Tidak ada kerumitan terkait konsolidasi muatan dengan barang dari pengirim lain di tengah perjalanan.

Logistik

b. Kelemahan FCL

Berikut beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan saat menerapkan strategi FCL:

1) Biaya untuk Muatan Kurang Penuh

Salah satu kelemahan utama FCL muncul ketika volume barang yang Anda kirim tidak cukup untuk mengisi penuh kontainer. Anda tetap harus membayar tarif penuh untuk penyewaan seluruh unit kontainer tersebut. Ini bisa menjadi kurang efisien secara biaya jika muatan Anda sebenarnya hanya membutuhkan sebagian kecil ruang kontainer.

2) Kurang Fleksibel untuk Volume Rendah

Layanan full container load tidak menawarkan fleksibilitas tinggi untuk kebutuhan pengiriman barang dalam volume yang sangat rendah.

Jika Anda hanya memiliki beberapa kotak atau palet, menyewa satu kontainer penuh menjadi opsi yang tidak praktis dan mahal. Dalam kasus seperti ini, layanan LCL biasanya menjadi pilihan yang jauh lebih masuk akal.

3. Apa itu LCL?

Less than container load atau LCL adalah jenis pengiriman barang di mana volume muatan Anda tidak mencapai kapasitas penuh satu kontainer standar.

Dalam skema ini, barang Anda akan digabungkan atau dikonsolidasikan bersama dengan kiriman kecil lainnya dari pengirim yang berbeda di dalam satu kontainer yang sama.

Cara kerja layanan LCL melibatkan pengumpulan muatan kecil dari beberapa pengirim. Barang-barang ini kemudian dibawa ke lokasi konsolidasi, sering disebut Container Freight Station (CFS), untuk digabungkan dan diatur rapi di dalam kontainer.

Karena memerlukan waktu untuk mengumpulkan dan memuat barang dari berbagai sumber, proses ini terkadang bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman dibandingkan pengiriman FCL yang langsung berangkat.

Layanan LCL menjadi pilihan yang sangat cocok bagi individu atau bisnis dengan volume ekspor atau impor yang tidak cukup besar untuk mengisi kontainer penuh.

Jenis pengiriman ini menawarkan solusi yang lebih hemat biaya karena Anda hanya perlu membayar berdasarkan ruang atau volume muatan yang sebenarnya Anda gunakan di dalam kontainer gabungan. LCL membuka kesempatan bagi bisnis skala kecil dan menengah untuk tetap dapat melakukan perdagangan internasional secara efektif.

4. Apa Keunggulan dan Kelemahan LCL?

Sebagai alternatif dari FCL dalam pengiriman internasional, layanan LCL atau less than container load hadir dengan serangkaian keunggulan dan kelemahan spesifiknya sendiri. Pemilihan layanan ini sangat cocok untuk situasi dan skala bisnis tertentu yang berbeda dari pengguna FCL.

a. Keunggulan LCL

Berikut beberapa keunggulan dari startegi LCL:

1) Efisiensi Biaya untuk Muatan Kecil

Keunggulan utama LCL adalah efisiensi biaya yang signifikan untuk pengiriman barang dalam volume rendah. Anda tidak perlu menanggung biaya penyewaan satu kontainer penuh. Biaya dihitung berdasarkan ruang atau volume aktual yang digunakan oleh muatan Anda di dalam kontainer gabungan, sehingga lebih hemat untuk kiriman kecil.

2) Fleksibilitas Volume Pengiriman

LCL memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengirim yang tidak memiliki volume barang yang cukup untuk mengisi kontainer penuh secara rutin. Anda bisa mengirimkan barang kapan pun Anda siap, tanpa perlu menunggu hingga volume muatan Anda mencapai kapasitas satu kontainer. Ini sangat membantu alur rantai pasokan bisnis skala kecil dan menengah.

b. Kelemahan LCL

Berikut penjelasan beberapa kelemahan dalam menerapkan strategi LCL:

1) Waktu Tempuh Lebih Lama

Salah satu kelemahan yang sering ditemui pada LCL adalah waktu tempuhnya yang cenderung lebih panjang.

Proses pengumpulan muatan dari berbagai pengirim (konsolidasi) di pelabuhan asal dan pemecahan muatan (dekonsolidasi) di pelabuhan tujuan memerlukan waktu tambahan. Kontainer baru bisa berangkat setelah semua muatan terkumpul dan dokumen lengkap.

2) Risiko Kerusakan dan Kehilangan Lebih Tinggi

Muatan LCL melewati lebih banyak tahapan penanganan dibandingkan FCL, baik saat proses konsolidasi maupun dekonsolidasi di gudang (CFS). Barang Anda juga berbagi ruang dengan muatan lain dari pengirim berbeda dalam satu kontainer.

Ini secara inheren meningkatkan potensi risiko kerusakan fisik atau kehilangan barang selama proses logistik.

3) Proses Logistik Lebih Kompleks

Proses LCL melibatkan lebih banyak pihak dan titik singgah, seperti gudang konsolidasi dan dekonsolidasi. Koordinasi yang dibutuhkan menjadi lebih kompleks karena harus mengelola berbagai kiriman dalam satu kontainer. Hal ini bisa menambah kerumitan dalam pelacakan dan manajemen keseluruhan proses pengiriman.

5. Apa Perbedaan FCL dan LCL?

Perbedaan mendasar antara FCL (Full Container Load) dan LCL (Less Container Load) terletak pada jumlah pengirim yang menggunakan satu kontainer. FCL berarti satu kontainer hanya memuat barang dari satu pengirim saja, sementara LCL menggabungkan barang dari beberapa pengirim dalam satu kontainer yang sama.

Baik FCL maupun LCL menawarkan keuntungan dan kerugian yang berbeda, tergantung pada volume, biaya, dan kebutuhan waktu transportasi logistik Anda. Berikut penjelasan lebih detail mengenai perbedaan FCL dan LCL:

a. Jumlah Pengirim

Pada FCL, satu kontainer diisi hanya dengan barang dari satu pengirim saja. Ini memungkinkan pengirim untuk memiliki penggunaan eksklusif atas seluruh ruang kontainer.

Sebaliknya, LCL adalah pengiriman di mana satu kontainer diisi dengan barang dari beberapa pengirim yang berbeda, sehingga biaya dan ruang dibagi bersama.

b. Volume Pengiriman

FCL sangat cocok untuk pengiriman dengan volume besar yang cukup untuk mengisi satu kontainer secara penuh. Ini mengoptimalkan efisiensi ruang dan biaya per unit.

Sementara itu, LCL adalah solusi ideal untuk pengiriman dengan volume kecil yang tidak mencukupi untuk mengisi satu kontainer sendiri, memungkinkan pengirim berbagi ruang kontainer.

c. Keamanan Barang

Pengiriman FCL menawarkan risiko kerusakan barang yang lebih rendah. Seluruh kontainer hanya diisi oleh satu pengirim dan biasanya disegel hingga tiba di tujuan, meminimalkan interaksi atau pemindahan barang.

Dalam LCL, risiko kerusakan bisa lebih tinggi karena barang dari berbagai pengirim dikonsolidasikan dan didekonsolidasi, meningkatkan potensi manipulasi barang.

d. Waktu Pengiriman

FCL umumnya menawarkan waktu pengiriman yang lebih cepat. Kontainer FCL dapat langsung bergerak dari pengirim ke penerima tanpa menunggu proses konsolidasi barang lain.

Sebaliknya, LCL bisa lebih lama karena barang harus melalui proses bongkar muat dan penyortiran dengan barang logistik dari pengirim lain.

e. Biaya Pengiriman

Biaya FCL bisa lebih mahal karena pengirim membayar untuk sewa seluruh kontainer, bahkan jika tidak terisi penuh. Namun, biaya per unit volume seringkali lebih murah.

LCL lebih murah karena Anda hanya membayar untuk volume ruang yang benar-benar digunakan dalam kontainer, menjadikannya pilihan terjangkau untuk volume kecil, meskipun mungkin ada biaya konsolidasi tambahan.

6. Bagaimana Memilih Antara FCL dan LCL?

Ketika membandingkan FCL dan LCL untuk menentukan mana yang lebih baik, jawabannya sangat tergantung pada kebutuhan khusus pengiriman. Untuk pengiriman volume besar yang perlu pengiriman cepat dan aman, FCL merupakan pilihan terbaik karena keefisiensian biaya dan risiko kerusakan yang lebih rendah.

Sebaliknya, untuk pengiriman dengan volume lebih kecil yang mencari fleksibilitas dan biaya yang efisien, LCL menjadi solusi yang lebih cocok.

Oleh karena itu, keputusan antara FCL LCL adalah hasil analisis menyeluruh terhadap beberapa faktor seperti volume muatan, estimasi pengiriman, anggaran, dan preferensi terhadap risiko kerusakan.

Keduanya menawarkan kelebihan tersendiri yang cocok untuk situasi pengiriman yang berbeda, menjadikan pemilihan antara FCL dan LCL adalah keputusan strategis yang harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pengiriman.

7. Kesimpulan

Dalam bisnis logistik, pemilihan antara full container load (FCL) dan less than container load (LCL) sangat bergantung pada kebutuhan spesifik pengiriman barang melalui jalur laut. FCL dan LCL masing-masing memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang unik.

Pengiriman dengan cara FCL menawarkan efisiensi dan keamanan untuk pengiriman volume besar, sementara LCL memberikan solusi ekonomis untuk volume pengiriman yang lebih kecil dengan fleksibilitas yang lebih besar.

Pilihan antara FCL dan LCL adalah keputusan yang didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap volume muatan, kebutuhan waktu pengiriman, anggaran, dan toleransi terhadap risiko.

Dengan menimbang faktor-faktor ini, Anda dapat membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan logistik, memastikan pengiriman yang efisien dan ekonomis serta sesuai dengan kebutuhan spesifik pengiriman.

FAQ:

1. LCL dan FCL bedanya apa?

FCL lebih cocok untuk pengiriman barang dalam jumlah besar yang mengisi satu kontainer penuh, sementara LCL digunakan untuk pengiriman barang dengan volume kecil yang digabungkan dengan kiriman dari pengirim lain.

2. LCL artinya apa?

LCL (Less-than-Container Load) memungkinkan beberapa pengirim berbagi ruang dalam satu kontainer. Anda hanya membayar untuk ruang yang digunakan, yang dihitung dalam meter kubik (CBM).

3. Kapan harus menggunakan FCL?

FCL lebih disarankan untuk pengiriman barang dengan volume besar, bernilai tinggi, atau yang memerlukan pengiriman cepat dengan sedikit serah terima dan risiko lebih rendah.

4. Siapa yang membayar biaya LCL?

Dalam LCL, Anda hanya membayar ruang yang ditempati kargo di dalam kontainer. Anda berbagi ruang dengan pengirim lain, yang membuatnya lebih murah daripada pengiriman udara dan mengurangi biaya inventaris.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap