Break Bulk Cargo: Pengertian, Contoh, dan Jenis-jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pernahkah Anda berpikir bagaimana barang raksasa seperti turbin dan mesin berat lainnya dikirimkan melintasi lautan? Mengirim kargo yang tidak muat dalam kontainer standar seringkali menjadi tantangan besar, penuh dengan risiko kerusakan dan biaya tak terduga. Proses yang rumit, penanganan khusus, dan perencanaan tidak tepat bisa menyebabkan kerugian finansial, keterlambatan proyek, bahkan risiko keselamatan.

Dalam dunia logistik yang didominasi oleh penggunaan kontainer, metode break bulk tetap menjadi tulang punggung untuk pengiriman kargo berukuran besar dan tidak beraturan. Metode ini melibatkan pengangkutan kargo yang dimuat secara individu, bukan dalam kontainer, dan sering kali menjadi solusi satu-satunya untuk proyek industri berskala besar.

Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu break bulk, mulai dari karakteristik uniknya, perbedaannya dengan jenis kargo lain, hingga prosesnya yang kompleks. Memahami seluk-beluk pengiriman ini sangat penting bagi para pengambil keputusan. Mari kita selami lebih dalam untuk menemukan bagaimana metode tradisional ini tetap relevan dan krusial dalam rantai pasok global dengan dukungan teknologi modern.

starsKey Takeaways
  • Pengiriman break bulk adalah metode esensial untuk mengangkut kargo individual yang terlalu besar atau berat untuk dimasukkan ke dalam kontainer standar.
  • Kargo ini memiliki karakteristik unik seperti tidak dikontainerisasi, memerlukan penanganan khusus, dan menawarkan fleksibilitas ukuran yang tinggi untuk muatan proyek.
  • Penting untuk memahami perbedaan mendasar antara break bulk vs jenis kargo lain seperti kargo curah dan kontainer untuk memilih metode pengiriman yang paling efisien.
  • Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan, termasuk biaya yang lebih tinggi dan proses yang lebih lambat.
  • Software logistik ScaleOcean proses pengiriman break bulk dapat disederhanakan melalui visibilitas real-time dan manajemen dokumen terpusat

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Pengiriman Break Bulk?

Pengiriman break bulk adalah metode transportasi kargo di mana barang diangkut secara individual, bukan dalam kontainer intermodal. Istilah ini berasal dari frasa breaking bulk yang secara harfiah berarti membongkar sebagian muatan kapal atau memulai proses pembongkaran. Secara historis, ini adalah metode utama pengangkutan barang sebelum era kontainerisasi merevolusi industri perkapalan.

Dalam praktiknya, break bulk cargo adalah barang-barang yang dikemas dalam kantong, peti, drum, atau barel, serta barang berukuran besar yang tidak dapat dikemas seperti mesin industri atau baling-baling turbin. Setiap unit kargo ditangani satu per satu, dimuat ke dalam palka kapal menggunakan peralatan khusus seperti derek.

Proses ini membutuhkan koordinasi yang cermat dan tenaga kerja yang terampil untuk memastikan keamanan dan efisiensi selama pemuatan dan pembongkaran. Metode ini tetap relevan dan tak tergantikan untuk kargo proyek, yaitu barang-barang berukuran besar, berat, atau berbentuk tidak beraturan yang digunakan untuk proyek konstruksi, energi, dan infrastruktur.

Tanpa adanya pengiriman break bulk, proyek-proyek vital yang mengandalkan peralatan raksasa akan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk direalisasikan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang apa yang dimaksud dengan break bulk menjadi krusial bagi para profesional di industri terkait.

Kargo yang dikirim dengan metode ini sering kali merupakan komponen kunci dalam sebuah proyek bernilai tinggi, sehingga penanganannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Kesalahan kecil dalam proses pemuatan atau pengamanan dapat menyebabkan kerusakan bernilai jutaan dolar dan penundaan proyek yang signifikan.

2. Karakteristik Utama Break Bulk Cargo

Kargo break bulk memiliki beberapa karakteristik fundamental yang membedakannya dari jenis muatan lain dalam industri logistik. Memahami ciri-ciri ini penting untuk merencanakan pengiriman yang efisien dan aman. Karakteristik ini memengaruhi setiap aspek proses, mulai dari pengemasan, penanganan di pelabuhan, hingga metode pengamanan di atas kapal.

Sifatnya yang unik ini tetap menjadikan break bulk sebagai metode populer dalam industri logistik. Sebagai contoh, menurut The Northwest Seaport Alliance, mereka berhasil menangani 366.184 metrik ton pengiriman break bulk pada tahun 2021, menunjukkan tingginya permintaan untuk jenis kargo ini.

Berikut beberapa karakteristik utama dalam break bulk cargo:

a. Tidak Dikontainerisasi

Karakteristik paling mendasar dari break bulk adalah sifatnya yang tidak dikontainerisasi. Barang tidak dimasukkan ke dalam kontainer standar berukuran 20 atau 40 kaki, melainkan dimuat langsung ke dalam palka atau di atas dek kapal sebagai unit-unit terpisah. Hal ini memungkinkan pengangkutan barang dengan dimensi yang jauh melebihi kapasitas kontainer, seperti bilah turbin angin atau reaktor industri.

Karena tidak adanya standardisasi, setiap pengiriman break bulk menjadi unik dan memerlukan perencanaan khusus. Proses pemuatan dan pembongkaran menjadi lebih padat karya dan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan operasi kontainer. Selain itu, kargo ini lebih rentan terhadap kerusakan akibat cuaca atau penanganan yang tidak tepat karena tidak memiliki lapisan pelindung dari dinding kontainer.

b. Penanganan Khusus

Setiap unit kargo break bulk sering kali memerlukan penanganan khusus yang disesuaikan dengan berat, bentuk, dan kerentanannya. Peralatan berat seperti derek apung (floating cranes), derek darat berkapasitas tinggi, dan forklift khusus sering kali dibutuhkan untuk memindahkan kargo dari dermaga ke kapal dan sebaliknya. Proses ini menuntut keahlian dan pengalaman tinggi dari operator dan pekerja pelabuhan.

Selain peralatan, perencanaan penanganan juga mencakup penentuan titik angkat (lifting points) yang aman pada kargo, penggunaan tali pengikat (slings) yang sesuai, dan koordinasi yang presisi antara tim di darat dan di atas kapal. Kesalahan dalam prosedur penanganan dapat berakibat fatal, tidak hanya menyebabkan kerusakan kargo tetapi juga membahayakan keselamatan pekerja. 

c. Fleksibilitas Ukuran

Salah satu keunggulan utama metode break bulk adalah fleksibilitas ukuran yang ditawarkannya. Metode ini pada dasarnya tidak memiliki batasan ukuran atau berat yang seketat pengiriman kontainer. Ini menjadikannya satu-satunya pilihan yang layak untuk mengangkut kargo super-heavy dan over-dimensional untuk proyek-proyek besar di seluruh dunia.

Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan sektor energi, pertambangan, dan konstruksi untuk memindahkan komponen-komponen vital pabrik atau infrastruktur dalam keadaan utuh atau semi-terpasang. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan perakitan di lokasi proyek yang mungkin terpencil dan tidak memiliki fasilitas yang memadai. Dengan demikian, break bulk secara langsung mendukung kelancaran dan efisiensi proyek strategis global.

3. Membedakan Kargo Break Bulk dengan Jenis Lainnya

Dalam industri logistik, terdapat berbagai klasifikasi muatan yang masing-masing memiliki metode penanganan dan pengangkutan yang berbeda. Memahami perbedaan antara break bulk, kargo curah, dan kargo kontainer adalah dasar untuk membuat keputusan pengiriman yang tepat. Kesalahan dalam memilih metode dapat mengakibatkan inefisiensi biaya, keterlambatan, dan bahkan kerusakan barang.

Berikut beberapa perbandingan break bulk dengan kargo jenis lainnya: 

a. Break Bulk vs Kargo Curah (Bulk Cargo)

Banyak orang sering keliru antara break bulk dan kargo curah, padahal keduanya sangat berbeda. Kargo break bulk terdiri dari unit-unit barang yang dapat dihitung secara individual, seperti peti, mesin, atau gulungan baja. Sebaliknya, bulk cargo adalah komoditas homogen yang tidak dikemas dan dimuat langsung ke dalam palka kapal dalam jumlah besar, seperti biji-bijian, batu bara, atau bijih besi.

Perbedaan utama terletak pada cara penanganan dan penghitungan muatan. Kargo curah diukur berdasarkan volume atau berat total (misalnya, dalam tonase), sedangkan break bulk dihitung per unit atau potong. Proses pemuatan kargo curah menggunakan peralatan seperti conveyor belt atau pipa, sementara break bulk memerlukan derek untuk mengangkat setiap unit kargo secara terpisah.

b. Break Bulk vs Pengiriman Kontainer (Container Shipping)

Kontainerisasi merevolusi industri perkapalan dengan menstandarisasi proses pengiriman barang umum. Perbedaan paling jelas antara break bulk dan pengiriman kontainer terletak pada penggunaan unit angkut standar. Kargo kontainer dimasukkan ke dalam peti kemas berukuran seragam, yang memungkinkan penanganan yang cepat dan efisien di pelabuhan serta kemudahan transfer antarmoda transportasi (kapal, kereta, truk).

Sementara pengiriman kontainer menawarkan kecepatan, keamanan, dan efisiensi biaya untuk barang umum. Di sinilah break bulk mengambil peran, yaitu untuk menangani kargo yang terlalu besar, terlalu berat, atau berbentuk tidak biasa untuk muat di dalam kontainer. Perbedaan FCL dan LCL dalam pengiriman kontainer juga penting untuk melihat bagaimana standardisasi ini berbeda dengan fleksibilitas break bulk.

c. Kaitan antara Break Bulk dan Kargo Out of Gauge (OOG)

Kargo Out of Gauge (OOG) adalah istilah yang digunakan dalam industri kontainer untuk merujuk pada muatan yang dimensinya melebihi ukuran kontainer standar. Kargo OOG masih diangkut menggunakan kapal kontainer, tetapi ditempatkan pada kontainer khusus seperti flat rack atau open top. Ini menciptakan tumpang tindih konseptual dengan break bulk, namun ada perbedaan mendasar.

Kaitan utamanya adalah bahwa keduanya menangani kargo berukuran non-standar. Namun, kargo OOG masih merupakan bagian dari ekosistem kontainerisasi, menggunakan infrastruktur dan kapal kontainer. Sebaliknya, break bulk sejati diangkut menggunakan kapal serbaguna (multi-purpose vessels) atau kapal heavy-lift yang dirancang khusus untuk menangani muatan non-kontainer secara individual.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengiriman Break Bulk

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengiriman Break BulkSeperti semua metode logistik, pengiriman break bulk memiliki serangkaian kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan. Pemilihan metode ini harus didasarkan pada analisis cermat terhadap sifat kargo, kebutuhan proyek, anggaran, dan toleransi risiko. Evaluasi yang komprehensif akan memastikan bahwa manfaat yang diperoleh lebih besar daripada tantangan yang dihadapi.

Berikut adalah penjelasan akan kelebihan dan kekurangan yang dimilik oleh break bulk:

a. Kelebihan Break Bulk

Ketika membicarakan pengiriman kargo dalam skala besar, metode break bulk menawarkan keunggulan unik yang sering kali tidak dimiliki oleh pengiriman peti kemas. Kelebihannya bukan hanya sekadar alternatif, melainkan solusi esensial untuk tantangan logistik tertentu.

Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari pengiriman break bulk:

  • Fleksibilitas Tinggi: Mampu mengangkut kargo dengan ukuran besar, berat, dan bentuk tidak standar. Ini adalah solusi praktis untuk komponen proyek raksasa seperti generator, atau transformator yang tidak mungkin dimasukkan ke dalam kontainer.
  • Akses ke Pelabuhan Terpencil: Menjangkau pelabuhan-pelabuhan kecil dan terpencil yang tidak memiliki fasilitas penanganan peti kemas.
  • Lebih Efisien Biaya: Sering kali lebih ekonomis untuk pengiriman muatan super besar dibandingkan menggunakan peti kemas.

b. Kekurangan Break Bulk

Meskipun break bulk menawarkan solusi andal untuk kargo super besar, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berbeda dari pengiriman peti kemas yang serba cepat, proses break bulk menuntut lebih banyak waktu, tenaga, dan perencanaan, yang pada akhirnya memengaruhi keseluruhan biaya dan risiko logistik.

Berikut adalah beberapa kekurangan dari pengiriman break bulk:

  • Waktu Lebih Lama: Proses bongkar muat memakan waktu berhari-hari karena kargo ditangani satu per satu.
  • Risiko Kerusakan Tinggi: Kargo lebih rentan terhadap kerusakan akibat cuaca dan penanganan yang tidak optimal karena tidak terlindungi peti kemas.
  • Biaya Lebih Mahal: Membutuhkan penanganan khusus, tenaga kerja lebih banyak, dan asuransi yang lebih mahal.
  • Logistik Lebih Rumit: Memerlukan perencanaan dan koordinasi yang sangat detail dari awal hingga akhir.

Logistik

5. Contoh-contoh Kargo yang Umum Dikirim via Break Bulk

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penting untuk mengetahui jenis-jenis barang yang secara rutin diangkut menggunakan metode break bulk. Kargo-kargo ini umumnya merupakan tulang punggung dari berbagai sektor industri vital, mulai dari manufaktur, konstruksi, hingga energi. Keberhasilan pengiriman barang-barang ini sering kali menentukan kelancaran sebuah proyek besar.

Berikut beberapa contoh barang yang dikirimkan menggunakan metode break bulk:

a. Mesin dan Peralatan Industri Berat

Ini adalah salah satu kategori paling umum untuk kargo break bulk. Contohnya termasuk turbin untuk pembangkit listrik, eskavator, transformator besar, mesin cetak industri, dan reaktor kimia. Peralatan ini tidak hanya berat tetapi juga memiliki bentuk yang kompleks dan sering kali sangat sensitif terhadap guncangan, sehingga memerlukan penanganan yang sangat hati-hati.

Pengiriman mesin-mesin ini memerlukan perencanaan rekayasa yang detail untuk menentukan cara mengangkat, menempatkan, dan mengamankannya di atas kapal. Sering kali, kerangka penyangga khusus (cradles) perlu dibuat untuk mendistribusikan beban secara merata dan mencegah kerusakan selama perjalanan. Ini menunjukkan betapa spesifiknya penanganan untuk setiap jenis muatan kapal.

b. Material Konstruksi dan Infrastruktur

Proyek konstruksi skala besar sangat bergantung pada pengiriman break bulk untuk material vital mereka. Ini mencakup balok baja struktural, bagian-bagian jembatan, pipa berdiameter besar untuk saluran pipa (pipeline), dan komponen beton pracetak. Ukuran dan panjang material ini membuatnya tidak mungkin untuk diangkut menggunakan kontainer standar.

Pengiriman material seperti ini sering kali dijadwalkan secara just-in-time untuk mendukung jadwal konstruksi di lokasi proyek. Keterlambatan dalam pengiriman satu komponen kunci dapat menyebabkan efek domino yang menunda keseluruhan proyek. Oleh karena itu, keandalan dan ketepatan waktu dalam logistik break bulk menjadi sangat krusial dalam sektor ini.

c. Kendaraan Berukuran Besar

Kendaraan yang tidak muat di dalam kontainer juga diangkut sebagai kargo break bulk, meskipun beberapa dapat dikirim melalui kapal Ro-Ro (Roll-on/Roll-off). Contohnya termasuk alat berat pertambangan seperti dump truck raksasa, bus, ekskavator besar, lokomotif kereta api, dan bahkan yacht atau perahu. Kendaraan ini dimuat ke kapal menggunakan derek atau didorong ke atas kapal jika fasilitasnya memungkinkan.

Penanganan kendaraan ini memerlukan keahlian khusus untuk memastikan tidak ada kerusakan pada bodi, mesin, atau komponen lainnya selama proses bongkar muat. Pengamanan di atas kapal juga sangat penting untuk mencegah pergeseran selama pelayaran yang dapat menyebabkan kerusakan parah. Ini adalah contoh nyata dari beragamnya jenis muatan kapal yang ada.

d. Bahan Baku

Beberapa bahan baku, meskipun dapat dihitung per unit, lebih efisien dikirim sebagai break bulk daripada dalam kontainer atau sebagai kargo curah. Contohnya termasuk gulungan baja (steel coils), kayu gelondongan, lempengan granit atau marmer, dan produk kertas dalam gulungan besar. Barang-barang ini sering kali berat dan padat, sehingga memerlukan penanganan khusus.

Pengiriman bahan baku ini penting untuk menjaga kelancaran rantai pasok industri manufaktur. Misalnya, industri otomotif sangat bergantung pada pasokan gulungan baja yang tepat waktu. Metode break bulk memastikan bahwa bahan baku ini dapat dikirim dalam jumlah besar secara efisien langsung ke pelabuhan terdekat dengan fasilitas produksi.

6. Proses Pengiriman Break Bulk dari Awal Hingga Akhir

Proses pengiriman break bulk jauh lebih kompleks dan memerlukan koordinasi yang lebih intensif dibandingkan pengiriman kontainer. Setiap tahap, mulai dari perencanaan awal hingga pengiriman akhir, harus dikelola dengan cermat untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan ketepatan waktu.

Berikut adalah tahapan-tahapan kunci dalam siklus hidup pengiriman kargo break bulk:

a. Analisis Kargo dan Perencanaan Rute

Tahap pertama adalah analisis mendalam terhadap kargo itu sendiri. Tim logistik harus memahami secara detail dimensi, berat, pusat gravitasi, dan titik angkat (lifting points) dari setiap unit kargo. Informasi ini digunakan untuk merencanakan seluruh proses, termasuk pemilihan jenis transportasi darat, peralatan bongkar muat, dan tipe kapal kargo yang paling sesuai.

Setelah kargo dianalisis, perencanaan rute dilakukan. Ini tidak hanya mencakup rute laut, tetapi juga rute darat dari lokasi asal ke pelabuhan muat dan dari pelabuhan bongkar ke tujuan akhir. Perencana harus mempertimbangkan batasan seperti lebar jalan, ketinggian jembatan, dan kapasitas beban jalan raya untuk memastikan kargo dapat diangkut dengan aman.

b. Persiapan dan Pengemasan Kargo untuk Proteksi Tambahan

Karena kargo break bulk tidak dilindungi oleh kontainer, pengemasan yang tepat sangat krusial. Kargo mungkin perlu dibungkus dengan terpal tahan air, dilapisi dengan lapisan anti-karat, atau ditempatkan dalam peti kayu yang dibuat khusus (crating). Tujuan utamanya adalah untuk melindunginya dari elemen cuaca seperti hujan, air laut, dan perubahan suhu selama perjalanan.

Persiapan juga mencakup penandaan yang jelas pada kargo. Tanda-tanda ini harus menunjukkan berat, dimensi, pusat gravitasi, titik angkat, dan instruksi penanganan khusus. Penandaan yang akurat membantu semua pihak yang terlibat dalam rantai transportasi, dari operator truk hingga kru kapal, untuk menangani kargo dengan benar dan aman.

c. Pengangkutan ke Pelabuhan

Setelah kargo siap, tahap berikutnya adalah mengangkutnya dari lokasi produsen atau gudang ke pelabuhan muat. Proses ini, yang dikenal sebagai pre-carriage, sering kali merupakan salah satu bagian paling menantang dari logistik break bulk. Untuk kargo berukuran besar, diperlukan truk multi-as roda khusus, izin jalan, dan sering kali pengawalan polisi.

Pengiriman biasa dilakukan dengan menggunakan low bed trailer. Koordinasi yang cermat diperlukan untuk memastikan kargo tiba di pelabuhan tepat waktu sesuai dengan jadwal kedatangan kapal. Keterlambatan dalam transportasi darat dapat menyebabkan kapal menunggu, yang akan menimbulkan biaya tambat (demurrage) yang signifikan.

d. Pemuatan ke Kapal (Loading) Menggunakan Derek Khusus

Proses pemuatan di pelabuhan adalah momen krusial dalam pengiriman break bulk. Operasi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan bongkar muat yang ahli dalam bidang cargodoring dan stevedoring. Mereka menggunakan derek darat (shore cranes) atau derek kapal (ship’s gears) untuk mengangkat setiap unit kargo dari dermaga dan menempatkannya dengan hati-hati ke dalam palka atau di atas dek kapal.

Seorang supercargo atau port captain biasanya akan mengawasi seluruh operasi pemuatan. Mereka memastikan bahwa setiap unit diangkat dengan benar, ditempatkan sesuai dengan rencana penataan muatan (stowage plan), dan ditangani sesuai dengan instruksi khusus. Komunikasi yang jelas antara operator derek, tim di dermaga, dan kru kapal adalah kunci untuk operasi pemuatan yang sukses.

e. Penataan dan Pengamanan di Atas Kapal (Lashing & Securing)

Setelah kargo ditempatkan di atas kapal, kargo tersebut harus diamankan dengan kuat untuk mencegah pergeseran selama pelayaran. Proses ini dikenal sebagai lashing and securing dan merupakan tahap kritis untuk menjamin keselamatan kargo. Tim akan menggunakan rantai, kabel baja, dan balok kayu (dunnage) untuk mengikat kargo ke struktur kapal.

Perhitungan cermat diperlukan untuk memastikan sistem pengamanan dapat menahan gaya yang timbul akibat gerakan kapal di laut, seperti oleng (rolling) dan angguk (pitching). Kegagalan dalam mengamankan kargo dengan benar dapat menyebabkan kerusakan parah pada kargo dan bahkan membahayakan stabilitas kapal itu sendiri. Proses ini adalah bagian penting dari keseluruhan biaya ocean freight untuk break bulk.

f. Pembongkaran (Unloading) dan Distribusi ke Tujuan Akhir

Setibanya di pelabuhan tujuan, proses dibalik. Tim bongkar muat akan melepaskan semua pengaman dan dengan hati-hati membongkar kargo dari kapal menggunakan derek. Kargo kemudian ditempatkan di dermaga atau di area penyimpanan sementara untuk menunggu proses kepabeanan dan pengangkutan lebih lanjut.

Tahap terakhir adalah pengangkutan darat dari pelabuhan bongkar ke lokasi proyek atau tujuan akhir. Sama seperti pre-carriage, tahap on-carriage ini juga memerlukan perencanaan yang cermat dan sering kali menggunakan peralatan transportasi khusus. Keberhasilan pengiriman break bulk baru tercapai saat kargo tiba dengan selamat di tujuan akhirnya.

Untuk memastikan setiap tahap pengiriman kargo berharga Anda berjalan mulus, software Logistik ScaleOcean dapat membantu prosesnya. Mulai dari pelacakan real-time hingga otomatisasi dokumen, memberikan visibilitas penuh dan kontrol atas seluruh rantai pasok Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan memastikan pengiriman tepat waktu dari pelabuhan hingga tujuan akhir.

7. Kesimpulan

Pengiriman break bulk adalah metode logistik yang tak tergantikan, terutama untuk mendukung proyek industri dan konstruksi berskala besar. Meskipun era kontainerisasi mendominasi, kemampuannya menangani kargo besar, berat, dan tidak beraturan menjamin relevansinya di masa depan. Memahami seluk-beluk metode ini sangat penting untuk merencanakan rantai pasok proyek secara efektif.

Prosesnya yang rumit, mulai dari analisis kargo hingga koordinasi multi-pihak, menuntut keahlian dan presisi tinggi. Di sinilah teknologi memainkan peran krusial. Software Logistik ScaleOcean dapat menyederhanakan kompleksitas ini dengan menyediakan visibilitas terpusat, memfasilitasi kolaborasi, dan mengotomatiskan alur kerja dokumen.

Dengan memanfaatkan software ini, Anda dapat memitigasi risiko, meningkatkan efisiensi, dan memastikan keberhasilan pengiriman kargo bernilai tinggi. Ubah tantangan break bulk menjadi keunggulan kompetitif yang terkelola dengan baik. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami sekarang untuk melihat bagaimana kami dapat membantu Anda.

FAQ:

1. Apa itu breaking bulk?

Pengiriman break bulk adalah metode umum yang digunakan untuk mengangkut kargo atau barang yang tidak muat ke dalam kontainer ukuran standar atau kontainer kargo. Barang-barang berharga tinggi yang memerlukan penanganan khusus, perawatan dan transportasi menggunakan break bulk.

2. Apa itu break bulk dalam logistik?

Break bulk atau kargo curah dalam logistik adalah sistem pengangkutan barang dalam bentuk potongan-potongan terpisah, alih-alih dikirim dalam kontainer. Barang yang dikirim dalam peti, karung, kotak, drum, atau tong tanpa menggunakan kontainer disebut kargo curah.

3. Apa itu terminal break bulk?

Terminal break bulk adalah fasilitas yang menangani bongkar muat paket atau muatan individual yang tidak memerlukan satu truk penuh. Terminal ini sering digunakan untuk pengiriman kurang dari muatan truk (LTL), di mana kiriman yang lebih kecil digabungkan ke dalam satu trailer untuk diangkut.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap