Bisnis logistik tentunya harus bisa menangani beragam jenis jenis muatan kapal agar dapat dipastikan pengirimannya berlangsung lancar dan aman. Setiap kategori muatan memiliki karakteristik tersendiri yang tentunya membutuhkan penanganan khusus atau bahkan peralatan tambahan saat dipindahkan.
Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan lebih detail bagaimana muatan kapal diklasifikasikan berdasarkan bentuk fisik, sifat barang, dan metode perhitungan biaya angkut. Dengan mengkategorikan muatan berdasarkan kriteria ini, bisnis logistik dapat merancang strategi penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan yang lebih efektif dan aman, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kerusakan barang.
1. Jenis Muatan Kapal Berdasarkan Bentuk Fisik
Jenis jenis muatan sering dibedakan berdasarkan bentuk fisiknya. Dengan mengkategorikannya ke beberapa jenis ini, maka pihak pengangkut bisa lebih mudah mengatur strategi penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan muatan. Berikut pembagian jenis jenis muatan kapal berdasarkan bentuk fisik.
a. Dry Bulk Cargo
Istilah dry bulk cargo ditujukan pada barang-barang yang diangkut dalam jumlah besar tanpa harus dikemas, seperti biji-bijian, batu bara, bijih, dan semen. Muatan jenis ini ditumpuk langsung di ruang muat kapal. Dikarenakan bersifat massal dan berat, jenis dry bulk cargo memerlukan teknik pemuatan dan pembongkaran yang khusus, serta stowage plan yang terancang rapi karena akan mempengaruhi kestabilan dan distribusi berat di dalam kapal.
b. Liquid Bulk Cargo
Liquid bulk cargo mencakup cairan yang diangkut dalam jumlah besar seperti minyak mentah atau produk kimia. Cairan ini diangkut menggunakan tanker yang dilengkapi kompartemen khusus untuk menjaga kestabilan dan mencegah kontaminasi. Penting untuk mengelola risiko kebocoran dan reaksi kimia selama transportasi. Misalnya dengan menggunakan sistem pemantauan dan alarm untuk mendeteksi kebocoran atau perubahan suhu yang tidak sesuai. Selain itu, lakukan perawatan dan inspeksi berkala pada tangki dan peralatan terkait.
c. General Cargo
General cargo adalah jenis jenis muatan kapal yang dikemas dalam bentuk kotak, kardus, palet, atau bungkus lainnya. Barang logistik yang diangkut pun juga beragam seperti peralatan mekanis, barang elektronik, atau perabotan. Muatan pada general cargo umumnya tidak sama dari aspek bentuk dan ukuran, sehingga perlu strategi pemuatan yang lebih detail untuk mengoptimalkan ruang dan menghindari kerusakan selama pengiriman.
d. Containerized Cargo
Containerized cargo adalah barang-barang yang diangkut dalam kontainer standar. Kontainer menyediakan perlindungan tambahan untuk barang dan memungkinkan pengiriman yang efisien melalui sistem yang terorganisir. Muatan ini sangat variatif, mulai dari bahan makanan beku hingga barang elektronik, dan penggunaan kontainer membantu dalam mempercepat proses bongkar muat serta mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan barang.
2. Jenis Muatan Kapal Berdasarkan Sifat Barang
Berikutnya ada pengelompokan jenis jenis muatan kapal berdasarkan sifat barang. Penting bagi bisnis logistik untuk tahu hal tersebut agar bisa menerapkan prosedur dan peralatan yang sesuai untuk setiap karakteristik barang. Berikut pembahasan detailnya.
a. Muatan Berbahaya
Muatan berbahaya mencakup semua jenis barang yang berisiko menjadi penyebab adanya masalah keselamatan jika tidak ditangani dengan baik. Barang yang termasuk pada jenis ini adalah bahan kimia, bahan bakar nuklir, bahan peledak, gas yang mudah terbakar, serta bahan korosif dan beracun. Muatan berbahaya perlu penanganan khusus, peralatan keamanan tertentu, dan kapal kontainer atau kemasan yang dirancang untuk mencegah kebocoran atau reaksi berbahaya. Pengangkutan muatan berbahaya juga diatur ketat oleh peraturan internasional dan nasional, seperti International Maritime Dangerous Goods Code (IMDG Code).
b. Muatan Tidak Berbahaya
Muatan tidak berbahaya merupakan barang yang tidak mengandung risiko substansial terhadap keselamatan atau lingkungan selama proses transportasi. Ini termasuk sebagian besar barang konsumsi, bahan baku industri, dan produk manufaktur lainnya seperti pakaian, makanan, furniture, dan elektronik. Meskipun muatan ini dianggap lebih aman, tapi pastikan memberikan penanganan yang tepat untuk mencegah kerusakan fisik dan memastikan barang sampai di tujuan dengan kondisi yang baik.
3. Jenis Muatan Berdasarkan Perhitungan Biaya Angkut
Jenis jenis muatan kapal dalam bisnis logistik juga terkadang dikategorikan berdasarkan perhitungan biaya angkutnya. Nah, umumnya dibagi berdasarkan berat atau volume muatan, yang masing-masing memiliki metodologi perhitungan yang berbeda. Berikut penjelasan lebih detail tentang jenis muatan tersebut.
a. Muatan dengan Perhitungan Berat
Muatan yang dihitung berdasarkan berat atau weight-based cargo, meliputi barang-barang yang biaya pengangkutannya ditentukan oleh berat total muatan dalam kilogram atau ton. Metode hitung muatan kontainer ini sering digunakan untuk barang-barang seperti bijih, batu bara, dan logam. Shipping cost dihitung dengan mengalikan berat muatan dengan tarif per unit berat, yang ditetapkan oleh bisnis logistik pelayaran atau pihak pengangkutan lainnya.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan pertambangan ingin mengirimkan 500 ton bijih nikel ke pabrik pemurnian di luar negeri. Berat total muatan ini akan dihitung dan dikalikan dengan tarif per ton yang telah disepakati dengan perusahaan pelayaran. Misalkan tarif per ton adalah $50, maka total biaya pengiriman akan menjadi $25.000. Perusahaan pelayaran mungkin juga mempertimbangkan faktor jarak pengiriman dan kondisi cuaca. Strategi seperti ini diperlukan untuk memastikan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan sumber daya yang diperlukan untuk mengangkut muatan berat tersebut.
b. Muatan dengan Perhitungan Volume
Ada juga jenis muatan dengan perhitungan volume atau dikenal volume-based cargo. Biaya pengangkutan ditentukan berdasarkan volume muatan dalam meter kubik. Metode ini biasanya digunakan untuk barang-barang yang ringan tetapi memakan banyak ruang, seperti perabotan, kapas, dan plastik. Tarif dihitung dengan mengalikan volume muatan dengan tarif per unit volume. Dengan cara ini, bisa dipastikan pengangkut mendapat kompensasi yang sepadan terkait ruang yang digunakan untuk memuat barang.
Misalnya, sebuah perusahaan tekstil ingin mengirimkan 500 bal kapas ke pabrik di luar negeri. Karena kapas merupakan barang yang ringan tetapi memakan banyak ruang, biaya pengiriman dihitung berdasarkan volume total. Jika total volume muatan adalah 100 meter kubik dan tarif pengiriman adalah $5 per meter kubik, maka total biaya pengiriman akan menjadi $500. Dengan ini, perusahaan pelayaran mendapatkan kompensasi yang sesuai untuk ruang yang digunakan, sementara perusahaan tekstil dapat mengoptimalkan pengemasan jumlah kapas yang bisa dimuat per meter kubik, sehingga mengurangi biaya pengiriman per unit volume.
4. Kesimpulan
Pembahasan di atas telah memberikan gambaran mendetail dan menyeluruh bahwa jenis jenis muatan kapal dibagi berdasarkan berbagai kriteria. Pemahaman ini diperlukan bisnis logistik untuk memastikan barang yang diangkut dikelola secara efisien dan aman. Masing-masing kategori ini tentunya memiliki metode penanganan dan penyimpanan yang berbeda, sehingga membutuhkan strategi logistik khusus untuk mengoptimalkan ruang dan meminimalkan kerusakan selama pengiriman.
Pemahaman terkait jenis muatan ini juga bisa membantu Anda untuk mengestimasikan biaya pengiriman barang karena ternyata muatan dikategorikan dalam dua jenis yaitu perhitungan berat dan volume. Dengan memahami ini, bisa dipastikan anggaran untuk pengiriman barang lebih akurat sehingga meminimalisir adanya biaya tidak terduga saat proses shipping berlangsung.