Suatu operasi logistik biasanya menggunakan moda transportasi tertentu sesuai dengan berat-jumlah muatan dan lokasi pengiriman. Di antara tiga jenis moda transportasi yang ada, moda transportasi laut merupakan pilihan utama mitra-mitra logistik untuk pengiriman internasional karena dapat mengangkut jumlah barang yang banyak dengan biaya yang lebih efisien. Salah satu komponen penting dalam operasi logistik laut adalah mother vessel.
Kapal induk memiliki peran kritis dalam menjalankan keseluruhan pengiriman via rute laut karena kemampuannya untuk mengangkut ratusan hingga ribuan jumlah kontainer, serta kecenderungan penggunaannya untuk pengiriman antara pelabuhan-pelabuhan besar di dunia. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang moda transportasi laut tersebut dan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan rantai pasokan internasional!


- Mother vessel adalah jenis kapal kargo yang mengangkut barang dari berbagai lokasi terpencil dan menghubungkannya dengan pelabuhan besar dalam perdagangan internasional.
- Fungsi mother vessel: Pusat pengumpulan barang, mengangkut banyak barang, meningkatkan ekonomi dunia, menghemat biaya dan waktu pengiriman.
- Tantangan penggunaan mother vessel meliputi kapasitas yang tidak mencukupi, tidak memaksimalkan ketersediaan ruang penyimpanan, tidak mengelola waktu dan ketersediaan optimal.
- Salah satu strategi terbaik untuk menangani tantangan-tantangan sebelumnya adalah dengan mengimplementasi software logistik ScaleOcean ke dalam operasional pengiriman internasional.
1. Definisi Mother Vessel
Mother vessel adalah sebuah bentuk kapal kargo besar yang biasanya digunakan untuk mengangkut kontainer dari pelabuhan dan bahkan kapal pengiriman lainnya. Kapal ini biasanya digunakan untuk menghubungkan pelabuhan dan penyedia terpencil dengan rute perdagangan global.
Disebut juga sebagai kapal induk, ukuran kapal ini cenderung jauh lebih besar dibandingkan dengan saudaranya karena selain untuk pengiriman, kapal induk juga berfungsi sebagai pusat pengumpulan barang atau kargo dari berbagai lokasi. Dikarenakan hal tersebut juga, fasilitas mother vessel biasanya lengkap untuk mempertahankan kondisi dan kualitas barang dari awal hingga akhir pengiriman.
Apabila sebuah proses pengiriman hanya mencakup satu moda transportasi laut, kapal tersebut bukan merupakan mother vessel karena kapal induk cenderung bekerja dalam suatu kelompok. Contohnya, sebuah kapal induk biasanya menjadi titik kumpul feeder vessel yang mengangkut barang atau kontainer dari berbagai lokasi, terutama pelabuhan kecil yang lebih mudah diakses kapal kecil.
Mother vessel dalam logistik, seperti kapal lain pada umumnya, merupakan subjek dari Incoterm. Maka dari itu, terdapat juga beberapa jenis kapal induk yang dapat digunakan oleh pihak pembeli dan penjual sesuai dengan kondisi keuangan mereka seperti FOB yang meratakan tanggung jawab kepada kedua pihak yang terlibat. FOB mother vessel adalah kapal di mana tanggung jawab jatuh kepada tangan pembeli ketika barang diangkut ke kapal.
Baca juga: Inilah 11 Jenis Incoterms yang Berlaku di Ekspor Impor
2. Fungsi Mother Vessel
Selain dari yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, kapal kargo induk memiliki beragam fungsi dalam menjalankan operasi logistik internasional. Berikut adalah fungsi-fungsi tersebut:
a. Sebagai Pusat Pengumpulan Barang
Fungsi utama mother vessel adalah sebagai pusat pengumpulan barang. Kapal induk cenderung melakukan pengangkutan barang di pelabuhan-pelabuhan yang lebih sulit dicapai oleh kapal lainnya dan kemudian melakukan pengiriman kontainer ke pelabuhan-pelabuhan besar melalui rute utama perdagangan internasional. Hal ini sangat penting untuk menghubungkan penyedia lokal dengan pasar global.
b. Pengangkut Barang Jumlah Besar
Dikarenakan kapasitas kapal induk yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kapal-kapal lain, kapal kargo tersebut biasanya mengirim lebih banyak jumlah barang juga. Digabung dengan fungsi sebelumnya, maka dapat dinyatakan bahwa mother vessel sangat krusial dalam memastikan keberlangsungan rantai pasokan internasional, terutama pada era globalisasi sekarang.
c. Meningkatkan Kinerja Ekonomi Dunia
Kapal induk perdagangan memungkinkan penyedia skala apa saja untuk berkontribusi dalam perdagangan internasional. Hilangnya keterbatasan pengiriman tidak hanya berperan dalam pemenuhan permintaan pasar internasional, tetapi juga berpotensi meningkatkan kinerja ekonomi dunia.
d. Menghemat Biaya dan Waktu Pengiriman
Mitra logistik tidak perlu melakukan pengangkutan barang-barang di daerah terpencil sepenuhnya dengan kapal kecil, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pengiriman. Tidak hanya itu, perusahaan akan dapat dengan lebih mudah melacak satu kapal induk dan barang-barangnya dibandingkan dengan pelacakan masing-masing barang di kapal-kapal tertentu.
3. Ukuran Mother Vessel
Ukuran kapal induk bervariasi sesuai dengan rute yang akan ditempuh, serta jumlah dan berat barang yang diangkut. Walaupun begitu, mother vessel cenderung termasuk dalam kategori kapal neopanamax, yakni berukuran lebar 49 meter dan panjang sekitaran 366 meter. Sesuai dengan namanya, kapal di kategori neopanamax dibangun sesuai dengan ukuran kanal panama terbaru. Kategori kapal tersebut dapat mencakup sekitar 10000 TEU atau kontainer.
Meskipun besar, perlu diketahui bahwa kategori tersebut bukan merupakan ukuran paling besar pada moda transportasi laut. Terdapat kapal seperti The Seawise Giant yang memiliki panjang 458 meter dan memiliki muatan maksimal yang lebih tinggi. Kapal tersebut dulunya digunakan untuk mentransportasi oli dalam jumlah besar, namun cenderung tidak dianggap sebagai mother vessel karena cenderung melakukan pengiriman secara tersendiri.
Pembantu kapal induk, yakni feeder vessel memiliki ukuran yang jauh lebih kecil, yaitu dengan kapasitas di kisaran 1000 TEU. Bahkan, terdapat juga kapal feeder yang hanya dapat mencakup 300 hingga 500 TEU. Segala barang yang dimuat feeder akan dibongkar ke kapal induk ketika kapal kecil telah parkir di samping kapal besar.
Baca juga: Siklus Logistik: Pengertian, Tantangan serta Solusi
4. Tantangan dalam Menggunakan Mother Vessel
Terdapat beberapa hambatan yang mungkin muncul dalam penerapan mother vessel dalam proses logistik transportasi laut. Kapasitas kapal induk yang besar dapat menjadi sebuah kelemahan apabila rantai pasokan dan rute pengiriman tidak dirancang secara optimal terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
a. Kapasitas Overload
Apabila kapal induk telah mencapai kapasitas maksimalnya, tetapi masih terdapat barang-barang yang belum diangkut ke kapal atau dari pelabuhan oleh feeder vessel, hal tersebut dapat memunculkan biaya operasional tambahan. Perusahaan logistik berkemungkinan terpaksa melakukan penyewaan kapal lain hingga tujuan akhir seperti feeder yang seharusnya hanya digunakan pada sebagian proses pengiriman.
b. Tidak Maksimalnya Penggunaan Kapasitas
Sebaliknya pula, kapasitas feeder vessel yang tidak mendekati muatan maksimal kapasitas kapal sama sekali dapat menimbulkan kerugian juga. Hal ini dikarenakan bisnis logistik mengeluarkan biaya berlebihan untuk mengangkut jumlah barang yang tidak maksimal, sehingga rasio pengeluaran dan pendapatan kemungkinan besar serupa.
c. Pengelolaan Waktu dan Ketersediaan tidak Optimal
Sebuah jadwal pengangkutan dan pengiriman barang yang tidak optimal dapat memunculkan banyak permasalahan operasional logistik. Jika sebuah kapal vessel feeder ternyata harus mengangkut barang di pelabuhan pada suatu saat, tetapi jadwal menyatakan hal yang berbeda, maka barang tersebut akan terlambat diangkut atau tidak diangkut sama sekali. Hal tersebut tentu saja berlaku pada mother vessel juga.

5. Cara Memaksimalkan Penggunaan Mother Vessel dalam Logistik
Untuk mengatasi segala tantangan yang baru saja disebutkan, Anda dapat menerapkan beberapa strategi preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut. Berikut adalah strategi-strategi tersebut:
a. Optimasi Jadwal Pengiriman
Setiap tahapan yang terlibat dalam siklus logistik seharusnya disusun terlebih dahulu dan dirancang menjadi suatu rencana yang konkrit. Setiap proses pengangkutan barang penting dalam operasional logistik penting, terutama pada penggunaan mother vessel yang memerlukan suatu jadwal pengangkutan di pelabuhan dan bongkar muat ke kapal induk dengan akurasi yang tinggi untuk menghemat waktu dan biaya operasional.
b. Manajemen Kapasitas
Kapasitas kapal induk harus dipantau secara berkala untuk memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan di vessel. Hal ini biasanya dilakukan dengan bantuan software freight forwarding yang dapat mengelola masuk-keluarnya kontainer ke dan dari kapal secara real time.
c. Penyusunan Rute yang Efisien
Selain memilih rute perdagangan utama internasional seperti Selat Malaka, perusahaan logistik perlu menyusun juga sebuah rute pengiriman yang menghubungkan pelabuhan kecil dengan rute utama tersebut. Contohnya, apabila mother vessel sedang melakukan perjalanan melalui Selat Malaka, feeder vessel dapat melakukan pengangkutan barang dari pelabuhan negara sekitar, yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia.
d. Implementasi Software Logistik
Sempat dinyatakan sebelumnya bahwa sebuah sistem freight forwarding dapat membantu dalam proses pemanatauan ketersediaan ruang di mother vessel. Akan tetapi, peran dari perangkat lunak tersebut lebih beragam dan dapat membantu meningkatkan efisiensi pengerjaan logistik lainnya seperti penyusunan dokumen bongkar muat barang.
Penerapan software logistik merupakan sebuah tahapan krusial bagi perusahaan, sehingga pemilihan sistem yang akan diimplementasi merupakan proses yang tidak kalah krusial juga. Bisnis logistik perlu melakukan pertimbangan terlebih dahulu pada penyedia-penyedia perangkat lunak freight forwarding yang beredar dengan kebutuhan operasional untuk memaksimalkan hasil dan tingkat kesuksesan penerapan.
Salah satu penyedia sistem logistik terbaik di Indonesia adalah ScaleOcean. Vendor software tersebut dipandang baik dalam industri logistik dengan adanya beberapa testimoni positif dari perusahaan logistik internasional. Sistemnya memiliki fitur unlimited user, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja tanpa diperlukannya pembayaran tambahan, cocok untuk perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang dan memerlukan skalabilitas.
Anda dapat mencoba sistemnya terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkannya untuk memastikan kecocokannya dengan bisnis Anda. Selain dari keunggulan sebelumnya, terdapat juga beberapa fitur utama software logistiknya yang membantu dalam meningkatkan kinerja keseluruhan siklus logistik:
- Booking Management: Membantu pelanggan dalam melakukan pemesanan pengiriman untuk berbagai jenis transportasi seperti laut, udara atau darat. Pengguna bisa dengan gampang memilih kapasitas yang diinginkan dan menetapkan rincian layanan.
- Tracking Shipment: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melacak pengiriman secara langsung melalui nomor pelacakan yang khusus untuk setiap kiriman. Pengirim dapat melihat posisi barang, keadaan pengiriman, perkiraan waktu tiba, serta mendapatkan informasi terbaru mengenai setiap perubahan dalam proses pengiriman.
- LCL, FCL, FTL and LTL: Fitur ini menyediakan berbagai pilihan pengiriman yang disesuaikan dengan kapasitas dan besar barang, seperti Less than Container Load (LCL), Full Container Load (FCL), Full Truck Load (FTL), dan Less than Truck Load (LTL). Pengguna dapat menentukan jenis pengiriman yang paling sesuai dengan ukuran kargo dan kebutuhan pengiriman, sehingga membantu dalam pengelolaan biaya transportasi secara efektif.
- Import and Export: Fitur ini memfasilitasi manajemen pengiriman internasional untuk kebutuhan impor dan ekspor. Sistem ini memberikan bantuan kepada pengguna dalam mengelola semua elemen logistik internasional, mulai dari pengaturan dokumen, izin, hingga pemenuhan peraturan di tingkat global. Hal ini menjamin bahwa semua aturan di setiap negara yang terlibat dalam pengiriman diikuti dengan baik.
- Custom Clearance: Buat semua jenis dokumen yang diperlukan untuk bea cukai dalam pengiriman, kemudian kirim semua dokumen yang dibutuhkan ke pihak otoritas kepabeanan dari satu sistem. Fitur ini juga membantu dalam menghitung biaya pajak, bea dan tarif yang lainnya.
- Margin Calculation: Fitur ini mendukung organisasi dalam menentukan keuntungan dari setiap pengiriman. Sistem ini secara otomatis menghitung pemasukan yang diperoleh dari tagihan pelanggan dan membandingkannya dengan pengeluaran yang dikenakan oleh pemasok. Hal ini memastikan bahwa semua biaya dicatat dan dianalisis dengan tepat.
- Integrasi Ceisa 4.0: Integrasi dengan Ceisa 4.0 (Sistem informasi kepabeanan yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia) mempercepat dan meningkatkan akurasi proses clearance, serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi terkini.
Baca juga: 4PL (Fourth Party Logistics): Fungsi dan Cara Kerjanya
6. Kesimpulan
Proses pengiriman barang internasional cenderung dilakukan dengan moda transportasi laut. Hal tersebut cenderung tidak dilakukan dengan satu kapal saja, melainkan dilakukan dengan sebuah armada yang terdiri dari mother vessel dan beberapa feeder vessel. Adanya susunan kapal-kapal tersebut memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan penyedia-penyedia terpencil dengan pasar perdagangan internasional.
Jumlah penyedia yang terlibat seringkali berlimpah, sehingga diperlukan adanya sebuah penyusunan rencana yang teratur untuk memastikan siklus logistik yang lancar. Anda dapat menggunakan sistem logistik ScaleOcean untuk membantu dalam proses perancangan, serta proses pelacakan kapal dan barang untuk menjamin keberlangsungan efisiensi operasional armada bisnis logistik Anda. Maka dari itu, Lakukanlah demo gratisnya sekarang juga!
FAQ:
1. Apa itu mother vessel dalam logistik internasional?
Mother vessel adalah kapal kargo yang sangat besar yang berfungsi untuk mengangkut banyak kontainer antar pelabuhan internasional utama. Kapal ini berperan sebagai titik pengumpulan barang dari pelabuhan-pelabuhan kecil atau feeder ports, lalu mendistribusikannya ke pelabuhan tujuan melalui jalur laut yang utama. Dengan kemampuan angkut yang sangat tinggi, mother vessel memfasilitasi pengiriman barang dalam skala besar dengan cara yang efisien dan hemat biaya.
2. Apa perbedaan antara mother vessel dan feeder vessel?
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ukuran dan fungsi operasional:
1. Mother vessel: Kapal container besar yang mengangkut barang dari pelabuhan utama ke pelabuhan tujuan internasional.
2. Feeder vessel: Kapal container kecil yang mengangkut barang dari pelabuhan kecil atau cabang ke pelabuhan utama, di mana barang tersebut kemudian dipindahkan ke mother vessel untuk pengiriman lebih lanjut.
Dengan demikian, feeder vessel berperan sebagai penghubung antara pelabuhan kecil dan pelabuhan utama, sementara mother vessel menghubungkan pelabuhan utama dengan pelabuhan tujuan akhir.
3. Apa saja tantangan dalam menggunakan mother vessel?
Meskipun memiliki kapasitas besar dan efisiensi tinggi, penggunaan mother vessel juga menghadapi beberapa tantangan:
1. Kapasitas overload: Jika kapasitas muatan melebihi batas, dapat menyebabkan biaya operasional tambahan.
2. Pengelolaan waktu dan ketersediaan: Jadwal pengangkutan dan pengiriman barang yang tidak optimal dapat menghambat proses logistik.
3. Keterbatasan akses ke pelabuhan kecil: Mother vessel tidak dapat masuk ke pelabuhan kecil atau dengan kedalaman terbatas, sehingga memerlukan feeder vessel untuk mengangkut barang ke pelabuhan utama.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan logistik perlu melakukan perencanaan rute dan jadwal yang efisien serta mempertimbangkan penggunaan feeder vessel sebagai solusi penghubung.