Incoterms: Definisi, Tujuan, Beserta Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Berbisnis di ranah internasional seringkali menimbulkan pertanyaan krusial bagi pelaku logistik, seperti siapa yang menanggung biaya dan risiko pengiriman, serta kapan tanggung jawab itu beralih? Tanpa pemahaman yang jelas, kesalahpahaman bisa berdampak signifikan. Di sinilah Incoterms berperan sebagai panduan yang mengatur hal-hal tersebut dengan jelas.

Bayangkan jika setiap transaksi lintas negara harus dinegosiasikan detail pengiriman dari nol, tanpa standar yang diakui secara global. Proses ini akan sangat memakan waktu, rawan sengketa, dan menghambat efisiensi perdagangan internasional.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu incoterms, tujuan utamanya dalam menyederhanakan transaksi global, jenis-jenisnya yang perlu Anda ketahui, serta contoh penerapannya. Memahami incoterms adalah kunci untuk memastikan kelancaran operasional bisnis logistik Anda di pasar dunia.

starsKey Takeaways
  • Incoterms adalah standar global yang mengatur tanggung jawab penjual dan pembeli dalam transaksi ekspor-impor, mencegah kesalahpahaman, dan memastikan efisiensi pengiriman.
  • Tujuan utama incoterms adalah menetapkan tanggung jawab, mengurangi risiko transaksi, memperjelas pembagian biaya, dan memfasilitasi perdagangan internasional yang terstandar.
  • Jenis-jenis incoterms diantaranya Free Carrier, Carriage and Insurance Paid To, Delivered at Place, atau Delivered Duty Paid.
  • Software logistik ScaleOcean dapat membantu Anda mengelola pengiriman secara presisi sesuai Incoterms yang dipilih, mengotomatiskan alur kerja, dan meminimalkan risiko.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Incoterms (International Commercial Terms)?

Incoterms (International Commercial Terms) adalah seperangkat aturan standar yang ditetapkan oleh Kamar Dagang Internasional (ICC) untuk mengatur tanggung jawab antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Aturan ini menjelaskan secara jelas siapa yang menanggung biaya, risiko, serta kewajiban dalam proses pengiriman barang.

Dengan adanya incoterms, kedua pihak memiliki acuan yang sama sehingga dapat meminimalisir salah paham dan sengketa dalam transaksi ekspor-impor. Perlu diketahui bahwa ketentuan ini tidak bersifat statis.

ICC secara berkala memperbarui aturan tersebut agar tetap relevan dengan praktik perdagangan global. Versi terbaru yang berlaku saat ini adalah Incoterms 2020, yang menggantikan versi sebelumnya, yaitu Incoterms 2010.

Apa Tujuan Incoterms?

Apa Tujuan dan Manfaat Incoterms dalam Proses Logistik?

Incoterms berfungsi untuk memperjelas tanggung jawab antara penjual dan pembeli dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan adanya aturan ini, kedua pihak dapat memahami dengan jelas pembagian tugas, biaya, dan risiko selama proses pengiriman barang.

Berikut penjelasan lebih detail tentang tujuan dan manfaat adanya incoterms dalam proses logistik:

  • Memberikan pilihan ketentuan pengiriman yang dapat disesuaikan oleh eksportir dan importir sesuai kebutuhan transaksi.
  • Menetapkan hak dan kewajiban masing-masing pihak, terutama terkait pengemasan, dokumentasi, serta perizinan ekspor dan impor.
  • Menentukan pembagian biaya pengiriman, termasuk biaya pengangkutan, asuransi, dan bea masuk.
  • Menjelaskan titik alih risiko, yaitu kapan tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang berpindah dari penjual ke pembeli.
  • Meminimalkan kesalahan interpretasi, sehingga kedua pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai tanggung jawab dan risiko dalam kontrak jual beli internasional.

Dalam konteks ini, terms of trade adalah pedoman penting yang mempermudah perdagangan internasional, meningkatkan efisiensi, sekaligus mengurangi risiko serta biaya yang tidak perlu.

Apa Saja Jenis-jenis Incoterms?

Dalam incoterm ketentuan pengiriman dibagi berdasarkan moda transportasi yang digunakan. Secara umum, terdapat dua kelompok utama yaitu, aturan yang berlaku untuk semua jenis transportasi, dan aturan yang khusus digunakan untuk pengiriman melalui laut atau perairan pedalaman. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:

Berikut klasifikasi dan penjelasan lengkapnya:

1. EXW (Ex Works)

Termasuk dalam aturan untuk semua moda transportasi, Ex Works ini menempatkan tanggung jawab paling ringan pada penjual. Penjual hanya perlu menyediakan barang di lokasi miliknya (seperti pabrik atau gudang), sedangkan seluruh biaya dan risiko pengiriman ditanggung oleh pembeli sejak barang diambil dari tempat tersebut.

2. FCA (Free Carrier)

Masih dalam kategori untuk semua moda transportasi, dalam FCA incoterm, penjual berkewajiban menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di lokasi yang disepakati, misalnya gudang atau terminal. Setelah barang diserahkan kepada pengangkut tersebut, tanggung jawab dan risiko berpindah ke pembeli.

3. CPT (Carriage Paid To)

Dalam aturan ini, penjual menanggung biaya pengangkutan hingga titik tujuan yang telah ditetapkan. Namun, risiko berpindah ke pembeli begitu barang diserahkan kepada pengangkut pertama di tempat asal. Aturan ini juga berlaku untuk semua jenis moda transportasi.

4. CIP (Carriage and Insurance Paid To)

CIP mirip dengan CPT, tetapi penjual memiliki kewajiban tambahan untuk menyediakan asuransi kargo minimal untuk melindungi pembeli dari potensi kerugian selama proses pengiriman. Ketentuan ini juga dapat diterapkan pada semua moda transportasi.

5. DAP (Delivered at Place)

Dalam aturan DAP incoterm, penjual menanggung seluruh biaya dan risiko hingga barang tiba di lokasi tujuan yang disepakati, namun tidak termasuk proses pembongkaran. DAP digunakan untuk berbagai jenis transportasi.

6. DPU (Delivered at Place Unloaded)

Masih dalam kelompok semua moda transportasi, penjual bertanggung jawab penuh hingga barang tiba dan dibongkar di lokasi tujuan yang telah ditentukan. Ketentuan ini memberikan kenyamanan lebih bagi pembeli karena risiko dan tanggung jawab baru berpindah setelah barang selesai dibongkar.

7. DDP (Delivered Duty Paid)

DDP incoterms merupakan aturan paling lengkap dalam kelompok semua moda transportasi. Penjual menanggung semua biaya dan risiko, termasuk pajak, bea masuk, dan pengurusan impor, hingga barang tiba di tempat tujuan yang disepakati.

8. FAS (Free Alongside Ship)

Termasuk kategori untuk transportasi laut dan perairan pedalaman, penjual bertanggung jawab hingga barang ditempatkan di sisi kapal di pelabuhan keberangkatan. Setelah itu, biaya dan risiko menjadi tanggungan pembeli.

9. FOB (Free on Board)

Dalam aturan Free on Board (FOB), penjual wajib memastikan barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan. Setelah barang berada di atas kapal, seluruh risiko beralih kepada pembeli.

10. CFR (Cost and Freight)

Masih untuk pengiriman laut, incoterm CFR mengatur bahwa penjual menanggung biaya pengangkutan hingga pelabuhan tujuan, tetapi risiko kehilangan atau kerusakan barang berpindah ke pembeli setelah barang berada di atas kapal di pelabuhan asal.

11. CIF (Cost, Insurance and Freight)

CIF memiliki ketentuan serupa dengan CFR, namun dengan tambahan kewajiban bagi penjual untuk menyediakan asuransi kargo minimal selama perjalanan laut hingga pelabuhan tujuan.

Memahami incoterm saja tidak cukup. Anda juga memerlukan alat yang tepat untuk mengimplementasikannya dalam operasional sehari-hari. Software logistik ScaleOcean adalah solusi yang dapat menyederhanakan kompleksitas ini, membantu Anda mengelola pengiriman dengan presisi sesuai incoterms yang dipilih.

Dengan ScaleOcean, Anda dapat mengotomatiskan alur kerja, melacak setiap tahap pengiriman, dan memastikan kepatuhan, sehingga meminimalkan risiko serta memaksimalkan efisiensi di setiap transaksi internasional Anda.

Logistik

Bagaimana Tips Negosiasi Incoterm dalam Kontrak Perdagangan?

Bagaimana Tips Negosiasi Incoterm dalam Kontrak Perdagangan?

Sebelum memulai negosiasi, Anda perlu paham implikasi dari setiap incoterm. Ini termasuk memahami perbandingan FOB shipping point dan FOB destination point, yang secara fundamental mengubah titik transfer risiko dan biaya.

Setiap jenisnya memiliki dampak finansial dan operasional logistik yang berbeda. Misalnya, incoterm seperti EXW menjelaskan bahwa pembeli punya tanggung jawab yang menyeluruh, sedangkan DDP lebih membebankan aspek ini kepada penjual.

Pemahaman yang baik akan membantu bisnis logistik memilih incoterm yang paling sesuai dengan strategi logistik dan risiko bisnisnya.

Selanjutnya, pertimbangkan kondisi spesifik barang yang diperdagangkan serta rute pengirimannya. Analisis ini penting dalam memilih di antara berbagai jenis CPT terms dan incoterms lain yang berlaku.

Lakukan analisis untuk menentukan siapa yang lebih efisien dalam mengelola risiko dan biaya di setiap titik dalam rantai pasok. Misalnya, jika penjual memiliki akses ke opsi pengiriman yang lebih murah atau lebih memahami regulasi ekspor lokal, mungkin lebih menguntungkan bagi pembeli untuk memilih incoterm yang memberikan penjual tanggung jawab untuk pengiriman awal.

Untuk memastikan semua aspek incoterms dapat dimengerti secara jelas dan diterapkan dengan cara yang tepat, pihak bisnis logistik bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultan perdagangan atau agen bea cukai yang berpengalaman. Konsultan bisa memberikan penjelasan dan keterangan yang membantu menghindari kesalahan dan ketidakpahaman.

serangkaian aturan yang ditetapkan oleh ICC untuk menyamakan pemahaman tentang hak dan kewajiban penjual serta pembeli dalam transaksi perdagangan ekspor impor. Aturan ini mengatur siapa yang bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman barang, serta kapan tanggung jawab tersebut beralih.

Memahami Incoterms sangat penting bagi pelaku bisnis internasional untuk mencegah terjadi perselisihan. Aturan ini memperjelas komuikasi, mengurangi potensi kesalahpahaman, dan menghindari ketidakpastian dalam kontrak. Setiap Incoterms memiliki penetapan tanggung jawab pengiriman, mulai dari pengangkutan, asuransi, hingga bea cukai.

Dengan demikian, Incoterms mendukung efisiensi dalam pengelolaan pengiriman barang, membantu perusahaan merencanakan strategi logistik dengan lebih baik, serta meminimalkan risiko sengketa hukum.

Kesimpulan

Incoterm adalah dokumen yang ternyata memiliki peran penting dalam menentukan siapa yang memiliki tanggung jawab terkait biaya dan risiko pengiriman pada setiap tahap proses logistik. Dengan adanya kejelasan tersebut, maka konflik antara pihak penjual atau pembeli dapat diminimalisir.

Artikel di atas tidak hanya menjelaskan apa itu incoterm, tapi juga menyatakan bahwa ketentuan ini memiliki beberapa jenis, seperti manfaat CIP untuk pengiriman dengan perlindungan asuransi yang lebih tinggi, sehingga dapat membantu transaksi internasional lebih aman, lancar, maksimal.

Masing-masingnya memiliki implikasi finansial dan logistik yang berbeda, sehingga diperlukan beberapa analisis sebelum memilih yang paling sesuai. Lakukan evaluasi risiko dan biaya, serta jika diperlukan gunakan jasa konsultan untuk menegosiasikan kondisi perdagangan yang paling menguntungkan. Pertimbangkan juga untuk mencoba demo gratis ScaleOcean guna melihat bagaimana sistem dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat.

FAQ:

1. Apa itu incoterms?

Incoterms (International Commercial Terms) adalah kumpulan aturan internasional yang dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional (ICC), yang mengatur pembagian tanggung jawab, biaya, dan risiko antara penjual dan pembeli dalam transaksi perdagangan internasional.

2. Mengapa incoterms penting?

Incoterms penting karena membantu menciptakan kejelasan dan mengurangi potensi kesalahpahaman dalam perdagangan internasional dengan menetapkan tanggung jawab, biaya, dan risiko penjual dan pembeli secara jelas. Aturan global ini memberikan kepastian bagi bisnis, menyederhanakan transaksi, dan mempermudah kepatuhan terhadap prosedur bea cukai.

3. Siapa yang membayar bea dalam Incoterms?

Pihak yang bertanggung jawab membayar bea dalam Incoterms tergantung pada ketentuan yang disepakati dalam transaksi. Misalnya, dalam ketentuan DDP (Delivered Duty Paid), penjual menanggung seluruh biaya bea masuk dan biaya terkait lainnya. Sebaliknya, dalam ketentuan seperti FCA (Free Carrier) atau DAP (Delivered at Place), pembeli harus membayar bea impor di negara tujuan.

4. Apa saja jenis-jenis incoterms yang umum digunakan?

Beberapa jenis incoterms yang umum digunakan antara lain Ex Works (EXW), Free on Board (FOB), Cost, Insurance, and Freight (CIF), dan Delivered Duty Paid (DDP).

5. Bagaimana cara memilih incoterm yang tepat untuk bisnis saya?

Pemilihan incoterm tergantung pada faktor seperti siapa yang akan menanggung biaya pengiriman, asuransi, serta kontrol risiko. Pertimbangkan juga kondisi barang dan rute pengiriman yang digunakan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap