Perdagangan internasional merupakan suatu hal yang dapat membawa keuntungan besar bagi perusahaan besar. Namun, dikarenakan skalanya yang besar juga, maka diperlukan pengerjaan proses yang efektif dan efisien. Salah satu proses yang selalu terlibat dalam perdagangan internasional adalah proses pengiriman barang, yakni logistik. Terdapat juga beberapa istilah dalam proses logistik, yakni salah satunya adalah carriage paid to (CPT terms).
Menurut International Chamber of Commerce (ICC), incoterms adalah singkatan dari International Commercial Terms, yang merupakan istilah perdagangan internasional yang mengatur hak dan kewajiban pihak penjual dan pembeli dalam proses pengiriman.
Artikel berikut akan melakukan pembahasan mengenai carriage paid to (CPT), sebuah istilah incoterm yang mengatur beban dan tanggung jawab ekspor kepada pihak penjual. Simaklah lebih lanjut lagi untuk mengetahui mendalam pengertian dan cara kerja istilah berikut dalam industri logistik, serta perbedaanya dengan incoterms lain!
- Carriage Paid To (CPT) adalah sebuah istilah incoterm yang memberikan tanggung jawab berupa biaya dan resiko pengiriman kepada penjual untuk sebagian proses logistik.
- Langkah-langkah dalam CPT: Penyelesaian kontrak, menyusun dokumen ekspor impor, pengemasan, dikirim ke carrier, peralihan tanggung jawab, dikirim ke lokasi, dikirim ke pembeli.
- Perbedaan CPT dan CIF berupa lokasi yang terlibat dalam proses, CPT mencakup setiap mode, sedangkan CIF hanya spesifik kepada mode transportasi laut.
- Software freight forwarding ScaleOcean merupakan sistem terbaik untuk menjalankan istilah CPT karena memberikan visibilitas dan proses pengiriman yang lebih efektif dan efisien.
Apa itu Carriage Paid To (CPT)?
Carriage Paid To (CPT) adalah suatu istilah logistik dalam perdagangan internasional yang merupakan incoterms atau ketentuan internasional yang menyatakan penjual bertanggung jawab mengurus dan membayar biaya pengangkutan sampai lokasi yang disepakati kedua pihak, sementara risiko kerusakan atau kehilangan barang berpindah ke pembeli setelah barang diserahkan kepada pengangkut pertama.
Tahapan tersebut berbeda untuk jenis incoterms lainnya, di mana pada konteks CPT shipping terms tahapannya adalah saat barang sampai pada lokasi persetujuan. Walaupun istilah ini terlihat sangat menguntungkan bagi pihak pembeli, perlu diketahui bahwa penjual juga bertanggung jawab atas pemilihan moda transportasi, sehingga memunculkan kemungkinan penggunaan transportasi yang tidak berkualitas.
Meskipun penjual yang mengatur dan menanggung biaya transportasi sampai akhir tujuan, pembeli juga harus siap menerima risiko sejak tahap awal pengangkutan, seperti risiko kehilangan dan kerusakan. Incoterm ini umum digunakan untuk pengiriman barang yang melibatkan berbagai moda transportasi, serta tanggung jawab lebih merata jika dibandingkan dengan FCA (Free Carrier).
Baca juga: Mengenal CIF, Konsep, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Aspek Penting CPT Terms dalam persyaratan pengiriman

Seperti yang telah dinyatakan secara singkat berulang kali, Carriage Paid To (CPT) memiliki spesifikasi tanggung jawab yang perlu diketahui terlebih dahulu agar istilah tersebut dapat diterapkan. Berikut adalah penjelasan lebih padat mengenai alur berjalannya operasi logistik berbasis Carriage Paid To (CPT):
1. Penjual Bertanggung Jawab atas Biaya Transportasi
Penjual memiliki tanggung jawab penuh atas seluruh biaya pengiriman hingga barang sampai ke lokasi tujuan yang telah disepakati. Mulai dari biaya pengangkutan, penyewaan dan pemilihan moda transportasi, pemuatan, serta biaya tambahan lainnya seperti biaya ekspor dan pajak lainnya yang berlaku sesuai dengan negara asal barang. Pengelolaan biaya ini penting dalam keuangan freight forwarding.
2. Risiko Berpindah Setelah Barang Diserahkan
Ketika barang sampai di lokasi, risiko kehilangan dan kerusakan barang akan dialihkan dari penjual ke pembali. Tanggung jawab tersebut mencakup sisa biaya pengiriman ke tujuan akhir, biaya impor, serta keamanan barang logistik yang dikirim.
3. Asuransi Pengiriman CPT Terms
Terdapat beberapa incoterm yang menjadikan asuransi keamanan barang sebagai tanggung jawab salah satu pihak. Contoh Incoterm yang mewajibkan asuransi adalah CIP incoterms. Namun, CPT bukan termasuk dalam kategori tersebut.
Penjual hanya bertanggung jawab atas biaya pengiriman dan bersedia untuk menanggung biaya bila adanya kerusakan barang. Maka dari itu, sebaiknya pembeli mempunyai asuransi tersendiri atau menggunakan metode logistik Carriage and Insurance Paid To (CIP Inconterms).
4. Titik Lokasi Pengiriman
Lokasi tujuan cenderung merupakan hasil persetujuan kedua pihak. Walaupun begitu, penjual tetap bertanggung jawab atas pemilihan moda transportasi, yakni darat, laut atau udara, akan tetapi memiliki kuasa atas pemilihan transportasi yang ekonomis.
5. Penerapan CPT Term
CPT term menjadi metode yang dapat diterapkan di berbagai jenis transportasi dengan seluruh jalur pengiriman, baik udara, laut, darat, maupun penggabungan jalur pengiriman. Untuk itu, metode ini cocok digunakan untuk penjual yang ingin mengurnagi keterlibatan pembeli dalam pengelolaan logistik. Hal ini membuat pembeli dapat lebih fokus pada penerimaan barang tanpa harus menangani proses pengiriman secara langsung.
Cara Kerja Carriage Paid To (CPT)
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai tata cara pelaksanaan logistik sesuai dengan istilah CPT, artikel berikut akan menyertakan contoh pengerjaan dari langkah pertama hingga langkah terakhir proses. Berikut adalah contoh langkah-langkah Carriage Paid To (CPT) tersebut:
1. Persetujuan Kontrak
Apabila ada dua perusahaan, PT. 123 dan PT. 456, menyetujui penggunaan CPT untuk proses pengiriman barang, maka barang dapat mulai dipersiapkan oleh penjual untuk pengiriman. Kontrak tersebut juga berisi informasi mengenai lokasi tujuan dan tenggat waktu yang berlaku untuk pengiriman. Detail kontrak ini menjadi dasar shipping instruction.
2. Penyusunan Dokumen Ekspor Impor
Sebelum menjalankan proses perdagangan internasional, tentu saja perlu dilakukan penyusunan dokumen ekspor impor terlebih dahulu. Dan seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, penjual berhak membayar biaya ekspor, sedangkan pembeli bertanggung jawab atas biaya impor.
3. Penentuan Mode Transportasi
Sesuai dengan persetujuan kontrak, penjual harus menentukan terlebih dahulu mode transportasi yang diperlukan untuk melakukan pengiriman ke lokasi tertentu. Apabila lokasi hanya dapat diakses melalui jalur laut atau udara, maka dilakukan penentuan mode transportasi laut atau udara. Penjual juga memiliki kebebasan untuk memilih vendor pengiriman sesuai anggaran, tetapi harus memastikan bahwa vendor tersebut kompeten.
4. Pengemasan Barang Pengiriman
Hal berikut harus dilakukan dengan cermat untuk menjamin keamanan barang dari lokasi awal sampai lokasi tujuan. Jika proses ini tidak dilakukan dengan benar, maka penjual wajib melakukan ganti rugi kepada pembeli, sehingga memunculkan kerugian finansial bagi perusahaan.
5. Pengangkutan Barang ke Pelabuhan atau Bandara
Setelah mode transportasi ditentukan dan barang telah dikemas secara teratur, maka dilakukan transportasi barang dari pabrik atau gudang ke pelabuhan atau bandara. Perlu disertakan juga packing slip pada tahapan berikut untuk menjamin kebenaran isi pengiriman. Biaya transportasi ini dijatuhkan kepada penjual.
6. Pengangkutan Barang ke Lokasi Tujuan
Ketika barang telah dipindahkan ke mode transportasi yang telah ditentukan, maka barang tersebut akan segera dikirim ke pembeli pada lokasi tujuan. Pada tahapan ini, penjual juga melakukan pembayaran biaya transportasi laut atau udara, serta juga pembayaran biaya ekspor dan regulasi lain negara asal.
7. Pergantian Tanggung Jawab

Terlihat pada gambar berikut yang dilansir dari incoterms Guru, dapat dilihat bahwa peralihan tanggung jawab terjadi ketika barang sudah memasuki tahap perjalanan ke lokasi persetujuan. Sebelum barang sampai, pembeli harus siap untuk membebani resiko pengiriman dan keamanan barang.
8. Penerimaan Barang di Lokasi Tujuan
Pembeli menerima barang yang telah tiba di lokasi tujuan dan mempersiapkan pengiriman ke lokasi akhir yang diinginkan. Pada tahapan ini, pembeli bertanggung jawab atas pembayaran biaya impor.
9. Pengangkutan Barang ke Lokasi Akhir
Dilakukan transportasi barang ke lokasi akhir, cenderung berupa tempat penyimpanan, ketika barang telah tiba dengan aman di pelabuhan atau bandara. Seperti tanggung jawab penjual sebelumnya, pembeli berhak membayar biaya pengiriman terakhir berikut.
10. Penyelesaian Transaksi
Apabila proses pengiriman dari lokasi awal hingga lokasi persetujuan berlangsung dengan lancar, yakni tidak melewati tenggat waktu dan tidak terjadi kerusakan barang, maka dapat dinyatakan pihak penjual telah menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan berhak memperoleh pembayaran. Apabila kendala muncul ketika barang telah pindah ke tangan pembeli, maka pembeli yang bertanggung jawab atas perbaikan hal tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Carriage Paid To CPT Terms
Dalam penerapan metode CPT terms, penting untuk memahami apa saja kelebihan dan kekurangan aspek ini agar proses logistik berjalan efektif dan sesuai kebutuhan. Pemahaman mengenai sisi positif dan negatif CPT, akan memudahkan perusahaan logistik dalam mengambil keputusan pengiriman lebih cepat dan meminimalkan potensi risiko. Berikut kelebihan dan kekurangannya:
1. Kelebihan CPT Terms
Kelebihan bagi pihak penjual, diantaranya:
- Meningkatkan Penjualan: Dikarenakan penerapan metode logistik berikut mengurangi biaya dan risiko secara signifikan bagi pembeli, maka hal tersebut dapat memungkinkan lebih banyak perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan penjual.
- Meningkatkan Daya Saing: Dengan memberikan jaminan biaya yang lebih rendah bagi calon pembeli, maka daya saing perusahaan penjual akan meningkat.
Sedangkan, kelebihan CPT terms bagi pembeli adalah:
- Menurunkan Biaya: Karena penjual berkontribusi pada sebagian biaya pengiriman produk, maka anggaran yang dikeluarkan penjual secara keseluruhan berkurang.
- Menurunkan Risiko: Walaupun terjadi sebuah kendala yang merusak barang pada saat proses pengiriman ke lokasi tujuan. pembeli tidak perlu khawatir karena tanggung jawab penanganan resiko masih berada di tangan penjual.
- Pengalihan Fokus: Dengan adanya proses pengiriman yang dilakukan secara sebagian oleh pihak lain, pembeli dapat berfokus pada operasi-operasi lain seperti pengaturan pengiriman lain atau perancangan produk baru.
2. Kelemahan CPT Terms
Selain dari keuntungan, terdapat juga beberapa kelemahan yang dapat menghambat kesuksesan penerapan Carriage Paid To (CPT) bagi penjual dan pembeli. Berikut adalah kelemahan tersebut:
- Meningkatkan Biaya: Walaupun penerapan CPT oleh penjual berpotensi menarik calon pembeli, hal tersebut tidak merupakan sebuah keyakinan. Apabila CPT digunakan, tetapi jumlah kerjasama tidak meningkat secara signifikan, maka hal tersebut akan membawa kerugian finansial bagi penjual.
- Visibilitas Terbatas dari Penjual: Pembeli tidak memiliki kontrol atas pemilihan vendor transportasi, sehingga hal berikut dapat memunculkan masalah apabila penjual menyewa jasa penyedia yang kurang kompeten untuk memotong biaya. Hal ini meningkatkan resiko pembeli secara signifikan karena pembeli bertanggung jawab atas segala kerusakan ketika barang sedang dalam perjalanan.
Contoh Penerapan CPT Terms dalam Proses Ekspor Impor
Untuk memudahkan pemahaman mengenai istilah ini, di sini akan diuraikan contoh skenario penerapan dan proses Carriage Paid To dalam proses ekspor impor. Skenario di sini menyatakan, bahwa sebuah perusahaan di Indonesia memesan mesin dari produsen Jerman dengan syarat pengiriman CPT ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Dalam term ini, penjual di Jerman akan bertanggung jawab mengatur dan membayar biaya pengangkutan mesin hingga tiba di pelabuhan akhir. Setelah mesin diserahkan kepada perusahaan pengangkutan di Jerman, risiko kerusakan dan kehilangan mesin sudah berpindah ke pembeli di Indonesia.
Dengan ini, jika kerusakan dan kehilangan terjadi selama pengiriman, pembeli di Indonesia harus menanggung risikonya meskipun biaya pengiriman sudah dibayar oleh penjual di Jerman. Metode ini akan memudahkan pembeli karena tidak perlu mengatur transportasi lebih spesifik dari negara asal, akan tetapi harus siap menerima risiko apapun selama pengiriman.
Perbedaan CPT Terms dan Cost, Insurance, and Freight (CIF)

Carriage paid to (CPT) dan Cost, Insurance and Freight (CIF) hampir serupa, dengan satu perbedaan yang menonjol. Kedua incoterms adalah bagian dari aturan standar pengiriman global dan menanggungkan tanggung jawab biaya dan keamanan barang pengiriman hingga suatu tahapan logistik, dan hal ini yang menjadi perbedaannya.
Sesuai dengan namanya, CIF melakukan penyerahan tanggung jawab saat barang telah sampai di pelabuhan, sedangkan CPT melakukannya ketika barang telah sampai pada carrier pertama, yakni, pengiriman dari penjual ke lokasi yang telah ditentukan. Secara singkat, CIF lebih spesifik kepada mode transportasi laut, dan CPT mencakup semua mode transportasi, baik darat, laut atau udara.
Perbedaan CPT Terms dan Delivered Duty Paid (DDP)
Seperti kedua istilah sebelumnya, CPT dan Delivered Duty Paid (DDP) merupakan istilah yang hampir serupa. Yang membedakan kedua hal berikut adalah penjual yang menerapkan DDP bertanggung jawab atas biaya dan resiko pengiriman hingga pembeli menerimanya, sehingga pembeli hanya bertanggung jawab pada akhir proses pengiriman. Sedangkan, CPT menyerahkan beban pada saat pengiriman pertama.
Perbedaan utama antara DDP dan CPT terletak pada tanggung jawab pengiriman. Dalam skema DDP, penjual menanggung semua biaya dan risiko hingga barang sampai di tangan pembeli, termasuk bea cukai dan pajak impor. Sebaliknya, pada CPT, penjual hanya bertanggung jawab hingga barang diserahkan kepada pihak pengangkut pertama, setelah itu, pembeli harus menanggung semua biaya dan risiko pengiriman selanjutnya.
Kelola CPT Terms Lebih Mudah dengan Software Freight Forwarding ScaleOcean
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk Anda mengefisienkan penerapan dan berjalannya CPT, maka Anda perlu menerapkan software logistik. Software freight forwarding ScaleOcean adalah sistem terbaik yang dapat diimplementasi dalam mewujudkan sebuah siklus logistik yang mulus. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk melakukan pemesanan mode transportasi yang kompeten, serta memantau status berjalannya pengiriman.
Tidak hanya itu, sistem ini menawarkan jumlah user yang tidak terbatas, sehingga data-data seperti lokasi dan keamanan barang dapat dipantau oleh carrier pertama atau pembeli. Software ScaleOcean juga dapat diintegrasi dengan sistem-sistem lain yang telah diimplementasikan oleh perusahaan sebelumnya, seperti aplikasi inventaris atau pergudangan, sehingga dapat melacak ketersediaan barang dengan mudah.
Keunggulan-keunggulan tersebut tidak memerlukan pembayaran, melainkan dapat dirasakan terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkan. Selain dari hal-hal yang telah disebutkan, software freight forwarding ScaleOcean juga mempunyai beberapa fitur yang dapat membantu dalam pengerjaan logistik berbasis Carriage Paid To (CPT) yang lancar, yakni:
- Booking Management: Mempermudah pelanggan dalam memesan pengiriman dengan berbagai pilihan moda transportasi, seperti laut, udara, atau darat. Pengguna dapat memilih kapasitas yang dibutuhkan serta menentukan spesifikasi layanan yang diinginkan dengan mudah.
- Tracking Shipment: Memungkinkan pelanggan untuk melacak pengiriman secara langsung dengan menyediakan nomor pelacakan unik untuk setiap pengiriman. Pengirim dapat memantau lokasi barang, status transit, estimasi waktu kedatangan, serta menerima pembaruan langsung mengenai perubahan dalam perjalanan pengiriman.
- LCL, FCL, FTL, and LTL: Mendukung berbagai opsi pengiriman berdasarkan kapasitas dan volume barang, seperti Less than Container Load (LCL), Full Container Load (FCL), Full Truck Load (FTL), dan Less than Truck Load (LTL). Pengguna dapat memilih jenis pengiriman yang sesuai dengan ukuran kargo dan kebutuhan mereka, sehingga dapat mengoptimalkan biaya transportasi.
- Import and Export: Mendukung pengelolaan pengiriman internasional, baik untuk impor maupun ekspor. Sistem ini memudahkan pengguna dalam mengelola seluruh aspek logistik internasional, termasuk manajemen dokumen, perizinan, dan pemenuhan peraturan internasional, sehingga memastikan kepatuhan terhadap regulasi di setiap negara yang terlibat.
- Custom Clearance: Memungkinkan pembuatan semua jenis dokumen bea cukai yang diperlukan untuk pengiriman, serta pengiriman dokumen yang diperlukan kepada otoritas kepabeanan melalui satu sistem. Selain itu, fitur ini juga mendukung perhitungan biaya pajak, bea, dan tarif lainnya.
Kesimpulan
Pembahasan artikel berikut telah menjelaskan mendalam mengenai pengertian serta fungsi dari implementasi sebuah incoterm, yakni Carriage Paid To (CPT). CPT merupakan sebuah istilah yang memberikan tanggung jawab kepada penjual atas biaya pengiriman dan keamanan barang sampai lokasi tujuan yang telah ditentukan bersama, dan tanggung jawab tersebut dipindahkan ke pembeli apabila barang telah dikirim dari carrier pertama.
Implementasi istilah berikut dapat membawa keuntungan bagi kedua pihak, yakni berupa hal-hal seperti peningkatan penjualan dan penghematan biaya. Namun, apabila CPT tidak dilakukan secara efisien, maka hal tersebut dapat berbolak-balikan dan membawa kerugian finansial dan meningkatkan resiko bagi kedua pihak. Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang dapat menyusun mode transportasi yang aman dan memberikan visibilitas pengiriman.
Software freight forwarding ScaleOcean merupakan solusi terbaik dari permasalahan tersebut. Dengan mengetahui kondisi barang pada awal hingga akhir pengiriman, maka pembeli dapat mengetahui apakah kerusakan seharusnya dijatuhkan kepada penjual. Dan sebaliknya lagi, penjual dapat mengatur pengiriman yang kompeten melalui fitur yang ditawarkan.
Apabila Anda ingin merasakan keunggulan-keunggulan tersebut di perusahaan Anda, maka Anda dapat melakukan demo gratis-nya sekarang! Tidak hanya itu, ScaleOcean juga menawarkan konsultasi gratis untuk membantu dalam pembelajaran dan penerapan sistemnya, sehingga menjamin sebuah proses implementasi yang lancar!
FAQ:
1. Apa itu CPT dalam pengiriman?
CPT (Carriage Paid To) adalah Incoterm 2020 di mana penjual bertanggung jawab mengatur dan membayar biaya transportasi hingga barang tiba di tempat tujuan yang disepakati. Risiko atas kerusakan atau kehilangan barang beralih dari penjual ke pembeli saat barang diserahkan kepada pengangkut pertama.
2. Siapa yang membayar bongkar muat di CPT?
Dalam CPT, biaya bongkar muat di tempat tujuan biasanya menjadi tanggung jawab pembeli, kecuali jika biaya tersebut sudah termasuk dalam biaya transportasi yang dibayar oleh penjual. Penting untuk mengklarifikasi hal ini dalam kontrak penjualan.
3. Apakah CPT berarti bea dibayar?
Tidak. CPT (Carriage Paid To) hanya berarti biaya pengangkutan telah dibayar hingga tujuan yang disepakati. Bea masuk, pajak, dan biaya impor lainnya di negara tujuan adalah tanggung jawab pembeli.
4. Bisakah CPT digunakan untuk semua moda transportasi?
Ya, CPT adalah Incoterm multimodal, yang berarti dapat digunakan untuk semua moda transportasi, termasuk laut, udara, kereta api, dan jalan darat, atau kombinasi dari moda-moda tersebut.



