Daftar istilah logistik mungkin tampak sederhana, tetapi ketidaktahuan akan istilah-istilah ini bisa membawa risiko serius bagi bisnis. Misalkan Anda menghadapi kekurangan dokumen penting untuk proses bea cukai namun tidak memahami apa itu sebenarnya atau bagaimana cara mengurusnya.
Hal ini bisa berujung pada penahanan barang di pelabuhan, biaya tambahan, hingga keterlambatan yang merugikan bisnis Anda. Itulah mengapa penting untuk memahami istilah-istilah logistik agar setiap tahapan berjalan lancar dan risiko dapat diminimalisir.
Dalam artikel ini, Anda akan memahami istilah-istilah dalam logistik dan serta solusi efisien untuk mengelola seluruh aspek logistik secara optimal, sehingga potensi kerugian bisnis dapat dicegah. Berikut 25 istilah dalam logistik yang perlu Anda ketahui.
Baca Juga: Lancarkan Kegiatan Pengiriman dengan ERP Logistik
1. Airway Bill (AWB)
AWB adalah dokumen yang digunakan untuk pengiriman melalui udara, sekaligus sebagai kontrak antara pengirim dan maskapai penerbangan. AWB juga menjadi dokumen pendukung proses bea cukai serta sebagai bukti legalitas pengangkutan barang dalam perjanjian logistik internasional.
Pada umumnya, AWB dibedakan menjadi HAWB dan MAWB. Dokumen HAWB diterbitkan oleh agen pengiriman atau forwarder kepada pelanggan. Sementara MAWB diterbitkan oleh maskapai penerbangan kepada agen pengiriman.
2. Bill of Lading
Istilah dalam logistik berikutnya adalah bill of lading yang merujuk pada kontrak perjanjian yang dibuat perusahaan pelayaran dan ditandatangani oleh pengirim. B/L juga berfungsi sebagai tanda terima yang menunjukkan barang telah dimuat di kapal, dan diperlukan untuk pengeluaran barang di pelabuhan tujuan.
Sama seperti AWB, dokumen ini juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu MBL dan HBL. Dokumen MBL diterbitkan oleh perusahaan pelayaran dan merupakan kontrak utama antara perusahaan tersebut dan agen pengirim. Sedangkan HBL diterbitkan oleh forwarder kepada klien pengirim.
3. Certificate of Origin
Certificate of origin (COO) adalah dokumen yang menyatakan negara asal barang yang diekspor. Dokumen ini dibutuhkan oleh bea cukai negara tujuan untuk menentukan tarif atau pajak yang berlaku sesuai dengan perjanjian perdagangan internasional.
Biasanya, dokumen ini diterbitkan oleh kamar dagang atau otoritas berwenang lainnya. COO juga digunakan untuk memastikan barang yang diekspor telah memenuhi standar dan peraturan negara tujuan, serta untuk mencegah agar barang dari negara tertentu tidak masuk dan melanggar aturan.
4. CIF
CIF adalah daftar istilah logistik yang digunakan dalam perdagangan internasional untuk mengatur bahwa penjual menanggung biaya, asuransi, dan pengiriman hingga pelabuhan tujuan. Artinya, penjual bertanggung jawab atas pengiriman barang sampai ke pelabuhan, tetapi risiko kerusakan atau kehilangan barang dialihkan kepada pembeli setelah barang dimuat ke kapal.
5. Consignee
Istilah logistik berikutnya adalah consignee, yaitu untuk menyebut penerima barang atau kargo. Istilah ini biasanya digunakan dalam dokumen pengiriman dan kontrak logistik untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab untuk menerima, membayar, dan mengelola pengiriman.
Consignee memiliki peran penting dalam rantai pasok karena mereka adalah tujuan akhir dari pengiriman. Informasi mengenai consignee termasuk nama, alamat, dan kontak yang diperlukan untuk mengirimkan barang ke tujuan yang tepat.
6. Container Yard
Container yard (CY) adalah area untuk menyimpan kontainer di pelabuhan atau terminal sebelum dimuat ke kapal atau setelah dibongkar dari kapal. CY juga digunakan sebagai tempat konsolidasi barang atau untuk memisah barang-barang consolidation sebelum pengiriman lebih lanjut.
CY biasanya dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat dan penanganan kontainer. Oleh karena itu, biasanya dioperasikan oleh otoritas pelabuhan atau perusahaan logistik untuk memastikan arus kontainer berjalan lancar.
7. Cost and Freight
Cost and Freight (CFR) adalah istilah dalam logistik yang menjelaskan bahwa penjual bertanggung jawab atas biaya pengangkutan barang hingga pelabuhan tujuan, tetapi risiko kerusakan atau kehilangan barang dialihkan ke pembeli setelah barang dimuat di kapal.
CFR hanya mencakup biaya pengangkutan tanpa asuransi, sehingga pembeli perlu mengatur sendiri asuransi pengiriman. CFR sering digunakan dalam pengiriman barang laut, sehingga dalam hal ini penjual harus mengatur pengangkutan.
8. Custom Clearance
Custom clearance adalah proses yang dilakukan di pelabuhan atau bandara untuk memastikan barang yang diimpor atau diekspor memenuhi semua peraturan bea cukai. Proses ini melibatkan pengisian dokumen, pembayaran pajak, dan pemeriksaan fisik barang jika diperlukan.
Setelah barang melewati proses tersebut, barang resmi diizinkan untuk masuk atau keluar dari negara. Proses ini penting untuk memastikan peraturan perdagangan internasional ditaati serta untuk menghindari sanksi atau denda.
Dengan menggunakan aplikasi logistik Indonesia, perusahaan dapat memantau setiap tahap proses pengiriman secara real-time, memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku dan memperlancar alur distribusi barang tanpa hambatan.
9. Description of Goods
Description of goods adalah rincian spesifik tentang barang yang dikirim, termasuk jumlah, jenis, berat, dimensi, dan nilai barang. Informasi ini biasanya tercantum dalam dokumen pengiriman seperti bill of lading, airway bill, atau invoice.
Pastikan Anda menuliskan deskripsi yang akurat agar barang dapat melewati proses bea cukai dengan lancar dan keterlambatan atau penolakan pengiriman dapaat dihindari. Kesalahan dalam deskripsi barang dapat menyebabkan masalah hukum atau bahkan biaya tambahan.
10. ETA
ETA adalah istilah pengiriman barang yang menunjukkan perkiraan waktu tiba barang di tujuan akhir. Informasi ETA sangat diperlukan untuk merencanakan proses bongkar muat, distribusi, dan proses pemeriksaan di bea cukai.
ETA dapat berubah tergantung pada kondisi cuaca, situasi pelabuhan, atau faktor eksternal lainnya. Mengkomunikasikan estimasi tiba barang secara tepat waktu sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dalam penerimaan barang di tujuan akhir.
11. ETD
Sedangkan ETD adalah perkiraan waktu kapal atau pesawat akan berangkat dari pelabuhan atau bandara. ETD memberikan gambaran kepada pihak terkait mengenai kapan barang akan memulai perjalanan, sehingga dapat mempersiapkan proses pengangkutan, dokumentasi, dan persetujuan bea cukai.
12. FCL
Full container load (FCL) adalah daftar istilah logistik yang sangat sering digunakan dalam pengiriman via laut. Pengiriman jenis ini menggunakan satu kontainer penuh hanya untuk satu pengirim dengan satu tujuan akhir. Penggunaan FCL lebih efisien bagi perusahaan yang mengirimkan barang dalam jumlah besar, karena tidak perlu berbagi ruang dengan pengirim lain.
Layanan logistik FCL ini lebih banyak dipilih karena meminimalisir risiko kerusakan atau kehilangan, sebab barang-barang di dalam kontainer tidak bercampur dengan barang lain. Tidak hanya itu, pengiriman jenid ini juga memudahkan proses pengangkutan dan bongkar muat.
13. Feeder Vessel
Istilah logistik satu ini ditujukan untuk kapal yang lebih kecil untuk mengangkut kontainer dari pelabuhan kecil ke pelabuhan besar (mother vessel) untuk pengiriman internasional. Feeder vessel lebih banyak beroperasi untuk menghubungkan rute pengiriman lokal dengan rute global.
14. Free on Board
Daftar istilah logistik berikutnya adalah free on board. Sebuah istilah dalam perdagangan internasional di mana penjual bertanggung jawab atas biaya dan risiko barang sampai barang dimuat ke kapal.
Setelah barang di atas kapal, risiko beralih ke pembeli. FOB sering digunakan dalam pengiriman laut dan melibatkan dua jenis utama, yaitu FOB origin dan FOB destination, tergantung pada kapan kepemilikan barang beralih dari penjual ke pembeli.
Baca Juga: 10 Freight Forwarding Software Terbaik di Indonesia Tahun 2024
15. Gross Weight
Gross weight adalah berat total barang yang dikirim termasuk berat kemasan dan kontainer. Ukuran ini penting dalam menentukan biaya pengiriman dan kepatuhan terhadap regulasi pengangkutan.
Terkadang, batas berat kendaraan pengangkut atau kapal dapat bergantung pada gross weight untuk mencegah overload dan memastikan keselamatan selama pengiriman. Berat ini juga penting dalam dokumen pengiriman untuk keperluan bea cukai dan penanganan logistik.
16. LCL
Less than container load (LCL) istilah logistik yang menjelaskan di mana barang dari beberapa pengirim digabungkan dalam satu kontainer. LCL lebih hemat biaya bagi pengirim yang tidak memiliki cukup barang untuk memenuhi satu kontainer penuh (FCL).
Namun, pengiriman LCL memerlukan waktu lebih lama karena proses konsolidasi dan dekonsolidasi barang. LCL sering digunakan dalam pengiriman internasional untuk barang berukuran kecil hingga menengah.
17. Mother Vessel
Mother vessel adalah kapal berukuran besar yang digunakan untuk pengiriman kontainer dalam jumlah besar melintasi lautan internasional. Kapal ini biasanya berlayar di rute utama antara pelabuhan besar dan melayani pengangkutan dari pelabuhan feeder di sekitarnya.
Mother vessel dibutuhkan dalam pengiriman global karena lebih efisien, sehingga memungkinkan pengangkutan dalam jumlah besar sekaligus dengan biaya yang lebih rendah per unit barang.
18. Net Weight
Istilah pengiriman barang yang perlu Anda ketahui berikutnya adalah net weight. Ini merupakan berat bersih barang tanpa termasuk berat kemasan atau kontainer. Informasi tentang net weight penting dalam perhitungan harga, pajak, dan tarif pengiriman.
Dalam perdagangan internasional, net weight juga sering digunakan untuk menentukan bea cukai atau pajak yang dikenakan oleh otoritas bea cukai, serta dalam pengelolaan inventaris barang.
19. Notify Party
Daftar istilah logistik berikutnya yang sering digunakan adalah notify party. Ini digunakan untuk menyebut pihak yang diberitahukan tentang kedatangan barang di pelabuhan tujuan. Biasanya notify party tercantum dalam bill of lading.
Notify party bisa berupa consignee, agen pengiriman, atau perwakilan perusahaan logistik yang bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman akhir atau penanganan barang di pelabuhan. Perannya juga penting untuk mengoordinasikan proses bongkar muat dan bea cukai.
20. Packing List
Dokumen penting lainnya yang diperlukan dalam manajemen logistik adalah packing list. Fungsinya untuk merinci isi dari pengiriman barang, mencakup jenis barang, jumlah, dimensi, berat, dan kemasan. Packing list digunakan otoritas bea cukai untuk memverifikasi isi pengiriman dan memastikan semua barang yang tercantum sesuai dengan faktur komersial.
21. Port of Discharge
Port of discharge adalah istilah dalam logistik yang digunakan untuk menyebut pelabuhan tempat barang dibongkar dari kapal setelah perjalanan internasional. Pelabuhan ini menjadi titik akhir pengiriman laut sebelum barang didistribusikan lebih lanjut ke penerima akhir.
22. Port of Loading
Ada juga port of loading yang digunakan untuk memuat barang ke kapal ketika memulai pengiriman internasional. Pelabuhan ini sering menjadi lokasi penting dalam proses ekspor, karena di sinilah semua dokumen ekspor dan persetujuan bea cukai diatur.
23. Stripping
Stripping container dalam manajemen logistik adalah proses pengosongan atau pemindahan muatan dari dalam kontainer ke tempat penyimpanan atau sarana transportasi lainnya setelah kontainer tiba di tujuan. Proses ini biasanya terjadi di pelabuhan atau gudang yang ditentukan.
24. Stuffing
Daftar istilah logistik berikutnya adalah stuffing yang merupakan kebalikan dari stripping. Stuffing adalah proses mengisi kontainer dengan barang-barang yang akan dikirim. Proses ini dilakukan di gudang pengirim atau di pelabuhan. Proses stuffing yang tepat dapat mengurangi risiko kerusakan dan memastikan barang tiba dalam kondisi baik.
25. Voyage
Voyage dalam manajemen logistik merujuk pada perjalanan kapal dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Hal ini mencakup semua aktivitas, termasuk durasi, rute yang ditempuh, dan kondisi cuaca. Dalam pengiriman internasional, pemantauan voyage penting untuk memastikan ETA dan untuk mengantisipasi keterlambatan atau perubahan rencana.
26. Mudah Kelola Logistik dengan Software Freight ScaleOcean
Dari berbagai daftar istilah logistik di atas, jelas terlihat bahwa manajemen logistik bukanlah hal sederhana. Proses pengiriman barang mulai dari tempat port of loading, customs clearance, hingga diterima di port of discharge perlu koordinasi yang rapi dan akurat.
Kesalahan kecil, seperti kekeliruan pada packing list atau description of goods, dapat berujung pada biaya tambahan, keterlambatan, bahkan kerugian. Untuk membantu proses ini berjalan lebih efisien, Anda bisa menggunakan software freight forwarding.
ScaleOcean menghadirkan solusi freight forwarding software yang membantu Anda untuk menyederhanakan seluruh tahapan dalam operasional logistik. Anda lebih mudah memantau dan mengelola setiap aspek, dari pengiriman hingga pengelolaan dokumen, secara lebih efisien dan terpusat.
Untuk memberikan gambaran menyeluruh bagaimana sistem ini bekerja, ScaleOcean menawarkan demo gratis dan konsultasi bersama tim ahli yang berpengalaman. Beberapa fitur unggulan software logistik ScaleOcean yang mendukung proses ini mencakup:
- Shipping management: Menyediakan tampilan lengkap untuk setiap pengiriman, mencakup informasi ETA, ETD, consignee, dan notify party.
- Tracking & Tracing:
Memungkinkan pelacakan voyage dan status kontainer secara real-time, sehingga Anda dapat memperkirakan waktu kedatangan barang. - Custom clearance: Mempercepat clearance dengan mengotomatisasi dokumentasi serta menyediakan notifikasi langsung jika ada kekurangan atau perubahan dokumen.
- Integrasi packing list & invoices: Otomatis menghubungkan packing list dan invoice dalam satu platform agar lebih mudah diakses dan diaudit.
- Cost & freight calculator: Mempermudah perhitungan CIF, FOB, serta gross dan net weight untuk menentukan biaya pengiriman yang akurat sesuai dengan Incoterms.
ScaleOcean memberikan solusi menyeluruh yang mendukung seluruh tahapan logistik, memastikan setiap proses berjalan lancar dan efisien.
27. Kesimpulan
Istilah logistik di atas hanya sebagian dari banyaknya istilah yang sering digunakan. Jadi, bisa dilihat betapa kompleksnya pengelolaan pengiriman internasional. Setiap tahapan memerlukan koordinasi untuk memastikan barang sampai dengan aman, tepat waktu, dan sesuai standar.
Kesalahan kecil dalam dokumennya pun juga bisa berdampak besar, baik berupa keterlambatan hingga biaya tambahan. Untuk mengelola seluruh proses ini dengan efisien, ScaleOcean menawarkan software freight forwaring yang dirancang khusus untuk menyederhanakan pengelolaan pengiriman. Coba demo gratisnya sekarang!