Cost and Freight (CFR): Contoh & Mekanismenya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam logistik internasional, ketidakjelasan tanggung jawab dapat menghambat kelancaran proses bisnis dan menimbulkan kerugian. Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam memastikan setiap tahap pengiriman, mulai dari pabrik hingga pelabuhan tujuan, memiliki batasan biaya dan risiko yang jelas. Agar perusahaan tidak kebingungan, mereka perlu adakan perjanjian perdagangan internasional atau Incoterm.

Salah satu ketentuan yang sering digunakan untuk pengiriman via laut adalah Cost and Freight (CFR). Secara singkat, CFR mengatur bahwa penjual bertanggung jawab atas pengaturan dan pembayaran biaya pengiriman hingga barang tiba di pelabuhan tujuan. Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko kehilangan atau kerusakan barang beralih ke pembeli segera setelah barang dimuat di kapal, dan pembeli juga menanggung biaya impor.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu CFR, memberikan contoh konkret, serta membantu Anda memahami cara mengimplementasikan kontrak ini dengan tepat dan jelas.

starsKey Takeaways
  • Cost and Freight (CFR) adalah salah satu istilah dalam incoterms yang digunakan dalam perdagangan internasional, khususnya untuk pengiriman melalui jalur laut atau perairan pedalaman.
  • Dalam mekanisme CFR penjual bertanggung jawab atas seluruh biaya pengiriman, sedangkan pembeli akan menanggung biaya asuransi, dan transportasi ke tempat penyimpanan setelah barang sampai di tujuan.
  • Software logistik ScaleOcean menjadi solusi terbaik untuk optimalkna pengelolaan pengiriman internasional, termasuk pengelolaan cost and freight.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Cost and Freight?

CFR, atau Cost and Freight, merupakan salah satu ketentuan dalam Incoterms yang digunakan dalam perdagangan internasional, terutama untuk pengiriman barang melalui jalur laut atau perairan pedalaman.

Dalam perjanjian CFR, penjual memiliki kewajiban untuk menanggung biaya pengiriman barang hingga mencapai pelabuhan tujuan yang telah disepakati, yang mencakup biaya transportasi dan pemuatan barang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun penjual menanggung biaya pengiriman, risiko atas kerusakan atau kehilangan barang beralih kepada pembeli segera setelah barang melewati pagar kapal di pelabuhan asal, yaitu pelabuhan pengiriman. Ketentuan ini membedakan CFR dengan aturan lainnya dalam Incoterms, seperti FCA (Free Carrier), yang mengatur peralihan risiko dan tanggung jawab secara berbeda.

Bagaimana Mekanisme Penerapan CFR?

Bagaimana Mekanisme Penerapan CFR?

Dalam penerapan apa itu CFR, prosesnya dimulai dengan negosiasi antara penjual dan pembeli terkait syarat dan ketentuan penjualan, termasuk harga, jenis barang, dan instruksi khusus dalam pengiriman. Setelah kesepakatan tercapai, penjual bertanggung jawab untuk mengatur pengiriman barang ke pelabuhan tujuan yang ditentukan dalam kontrak.

Hal ini berbeda dengan istilah Incoterm lainnya seperti EXW Price. Penjual akan menanggung biaya packing, penanganan, dan transportasi barang ke pelabuhan pengiriman. Hal ini juga mencakup biaya bongkar muat, dan biaya angkutan dalam negeri di negara asal.

Setelah barang dimuat ke kapal, risiko segera beralih dari penjual ke pembeli. Meskipun penjual bertanggung jawab atas biaya dan risiko selama pengiriman ke pelabuhan tujuan, pembeli harus mengurus pembayaran asuransi pengiriman dan menanggung biaya pengangkutan dari pelabuhan tujuan ke gudang atau tempat tujuan akhir.

Proses penerapan kontrak ini juga melibatkan dokumen penting seperti faktur komersial, dokumen pengapalan, dan kontrak penjualan. Faktur komersial mencantumkan detail transaksi termasuk harga barang, jumlah, dan kondisi pembayaran.

Kemudian dokumen bill of lading diterbitkan sebagai bukti pengiriman barang. Sedangkan kontrak penjualan antara penjual dan pembeli menjelaskan secara rinci syarat-syarat transaksi, termasuk pembagian biaya dan risiko serta kewajiban masing-masing pihak.

Apa Saja Tanggung Jawab dalam CFR?

Dalam ketentuan CFR, penjual dan pembeli memiliki tanggung jawab yang berbeda. Penjual menanggung biaya pengiriman hingga barang tiba di pelabuhan tujuan, namun risiko berpindah ke pembeli setelah barang melewati pagar kapal di pelabuhan asal. Berikut adalah penjelasan mengenai tanggung jawab masing-masing pihak.

1. Tanggung Jawab Penjual

Tanggung jawab penjual dalam CFR mencakup berbagai aspek penting yang harus dipenuhi sebelum barang sampai di pelabuhan tujuan. Berikut adalah beberapa kewajiban yang harus dipenuhi oleh penjual dalam pengaturan CFR:

a. Mengatur dan Membayar Biaya Transportasi

Penjual wajib menanggung semua biaya pengangkutan utama (freight) untuk mengirimkan barang melalui laut ke pelabuhan tujuan yang telah ditentukan dalam kontrak. Kewajiban biaya ini berakhir saat barang tiba di pelabuhan tujuan. Hal  ini memastikan Pembeli menerima barang di pelabuhan tanpa perlu membayar biaya pengiriman utama.

b. Menanggung Biaya Pengangkutan ke Pelabuhan

Selain ongkos kapal, penjual menanggung semua biaya yang timbul hingga barang tiba di pelabuhan tujuan. Ini mencakup biaya di pelabuhan asal, seperti biaya muat (loading charges) dan prosedur bea cukai ekspor. Penjual juga harus menyediakan dokumen penting yang memungkinkan Pembeli mengambil barang.

c. Mengirim Barang dan Menanggung Risiko hingga Kapal Asal

Penjual dianggap telah mengirimkan barang, dan risiko kerugian atau kerusakan beralih kepada pembeli segera setelah barang dimuat di atas kapal di pelabuhan asal. Meskipun penjual membayar biaya pengiriman, risiko selama pelayaran menjadi tanggung jawab pembeli.

2. Tanggung Jawab Pembeli

Setelah mengetahui tanggung jawab penjual, kini penting untuk memahami peran pembeli dalam perjanjian CFR. Pembeli memiliki kewajiban tertentu setelah barang melewati pagar kapal di pelabuhan asal. Berikut adalah beberapa tanggung jawab utama pembeli dalam perjanjian ini.

a. Menanggung Risiko Setelah Barang Dimuat

Sejak barang dimuat di atas kapal di pelabuhan keberangkatan (titik transfer risiko), pembeli bertanggung jawab penuh atas semua risiko kerugian, kerusakan, atau insiden tak terduga yang terjadi selama pelayaran. Ini adalah pemisahan antara transfer biaya dan transfer risiko dalam CFR.

b. Mengatur dan Membayar Transportasi ke Lokasi Akhir

Setelah kapal tiba, pembeli bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar semua biaya pengangkutan lanjutan dari pelabuhan tujuan ke gudang atau lokasi akhir. Ini termasuk biaya transportasi darat dan biaya penanganan setelah kapal tiba.

c. Membayar Biaya Pembongkaran di Tujuan

Pembeli bertanggung jawab atas biaya pembongkaran (discharging charges) di pelabuhan tujuan, kecuali jika sudah termasuk dalam biaya yang dibayar Penjual. Semua biaya impor, seperti bea masuk, pajak, dan formalitas bea cukai impor, juga menjadi tanggung jawab pembeli.

d. Membeli Asuransi

Karena pembeli menanggung risiko sejak barang dimuat di kapal, disarankan untuk membeli asuransi kargo guna melindungi barang selama pengiriman. Perjanjian CFR (Cost and Freight) tidak mengharuskan penjual menyediakan asuransi.

Kelebihan dan Kekurangan Cost and Freight

Dalam penerapannya, tentu cost and freight punya kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pihak dalam bisnis logistik sebelum memutuskan menggunakan kontrak tersebut dalam proses pengiriman internasional. Mari kita bahas secara detail apa saja kelebihan dan kekurangan tersebut.

1. Kelebihan Cost and Freight

Kelebihan bagi Pembeli:

  • Memberikan kepastian biaya pengiriman yang harus ditanggung, sehingga anggaran bisa direncanakan dengan tepat.
  • Risiko finansial dapat diminimalisir karena tanggung jawab biaya sudah jelas setelah barang meninggalkan pelabuhan.
  • Pembeli dapat mengatur sendiri asuransi pengiriman sesuai kebutuhan untuk melindungi dari kerugian.

Kelebihan bagi Penjual:

  • Penjual memiliki kejelasan tanggung jawab dan pengelolaan pengiriman barang dari asal sampai pelabuhan tujuan.
  • Mendapat kendali penuh atas proses logistik di tahap awal pengiriman sehingga bisa memastikan kesesuaian dengan kontrak.
  • Risiko dan kewajiban penjual jelas berakhir saat barang dimuat ke kapal, memudahkan pembagian tanggung jawab antara penjual dan pembeli.

2. Kekurangan Cost and Freight

Kekurangan untuk Pembeli:

  • Rumit dalam mengurus dan menanggung biaya pengangkutan lanjutan setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, yang bisa mahal.
  • Harus mengatur sendiri asuransi pengiriman, menambah beban administratif dan biaya.
  • Memikul risiko kerusakan atau kehilangan barang selama pengangkutan laut setelah barang dimuat ke kapal.
  • Perlu perencanaan waktu pengiriman yang tepat agar barang sampai sesuai jadwal.

Kekurangan untuk Penjual:

  • Menanggung seluruh biaya dan tanggung jawab pengiriman hingga pelabuhan tujuan, yang dapat menimbulkan biaya besar jika terjadi kendala pengiriman.
  • Risiko kerugian atau keterlambatan selama proses pengiriman tetap menjadi tanggung jawab penjual sampai barang dimuat ke kapal.
  • Harus mengelola proses logistik awal secara detail, yang memerlukan sumber daya dan koordinasi intensif.

Contoh Penggunaan CFR di Pengiriman Internasional

Contoh Penggunaan CFR di Pengiriman Internasional

Contohnya, FashionForward, perusahaan manufaktur pakaian di Jakarta, memutuskan menggunakan CFR untuk pengiriman pesanan besar ke distributor di AS. FashionForward mengatur dan membayar biaya pengiriman hingga pelabuhan Los Angeles, termasuk biaya pengemasan, penanganan, dan dokumen ekspor.

Risiko beralih ke distributor AS saat barang dimuat di kapal. Meskipun tidak wajib, FashionForward memilih untuk membeli asuransi kargo guna melindungi barang selama pengiriman. Setibanya di Los Angeles, pembeli bertanggung jawab atas biaya bongkar muat, impor, dan pengangkutan lebih lanjut.

Untuk mempermudah pengelolaan pengiriman dan dokumen, ScaleOcean menawarkan solusi software logistik yang terintegrasi, termasuk pengelolaan dokumen ekspor secara efisien. Dengan ScaleOcean software logistik, Anda dapat mengoptimalkan seluruh proses logistik, meningkatkan transparansi, dan mengurangi kesalahan, sehingga bisnis Anda dapat berjalan lebih lancar dan efisien.

Logistik

Perbedaan Cost and Freight dan CIF (Cost, Insurance, and Freight)

Selain CFR, dalam pengiriman barang juga meliputi metode lain dalam pengelolaan dan pembagian tanggung jawab dan biaya, yaitu Cost, Insurance, and Freight (CIF). Kedua metode ini memiliki perbedaan yang harus dipahami agar kedua pihak dalam perdagangan internasional dapat menentukan pembagian tanggung jawab dan biaya secara tepat.

Singkatnya, CFR dan CIF berbeda terutama pada tanggung jawab asuransi; pada CIF, penjual menanggung biaya asuransi, sedangkan pada CFR, biaya asuransi menjadi kewajiban pembeli. Berikut beberapa perbedaan utama antara keduanya:

1. Tanggung Jawab Asuransi

  • CFR: Pembeli bertanggung jawab atas biaya asuransi.
  • CIF: Penjual menanggung biaya asuransi hingga barang tiba di pelabuhan tujuan.

2. Cakupan Biaya yang Ditanggung Penjual

  • CFR: Penjual hanya menanggung biaya pengangkutan dan pengiriman hingga pelabuhan tujuan.
  • CIF: Penjual menanggung biaya pengangkutan, pengiriman, dan asuransi.

3. Risiko Barang

  • CFR: Risiko berpindah ke pembeli saat barang melewati palka kapal di pelabuhan muat.
  • CIF: Risiko juga berpindah saat barang melewati palka kapal, namun penjual tetap wajib menyediakan asuransi.

4. Tujuan Penggunaan

  • CFR: Cocok untuk pembeli yang ingin mengatur asuransi sendiri.
  • CIF: Lebih cocok untuk pembeli yang ingin mendapatkan perlindungan asuransi dari penjual.

5. Biaya Tambahan

  • CFR: Pembeli menanggung biaya asuransi dan biaya setelah barang sampai di pelabuhan tujuan.
  • CIF: Penjual menanggung asuransi, tapi pembeli tetap menanggung biaya setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, seperti bongkar muat dan bea masuk.

Aplikasi Logistik ScaleOcean untuk Pengelolaan Cost and Freight yang Optimal

Aplikasi Logistik ScaleOcean untuk Pengelolaan Cost and Freight yang Optimal

Penting bagi perusahaan untuk mengelola biaya dan tanggung jawab pengiriman, baik itu menggunakan CFR atau CIF. Anda bisa menggunakan software logistik untuk mengoptimalkan proses ini.  ScaleOcean menjadi solusi terbaik yang dapat menyediakan pengelolaan perdagangan internasional cost and freight melalui otomatisasi dan integrasi dengan modul utama seperti purchasing, accounting, dan inventory.

Integrasi yang disediakan ScaleOcean dapat membantu Anda mencatat dan mengelola biaya dan proses terkati pengiriman internasional secara otomatis. Selain itu, ScaleOcean juga menyediakan layanan pelanggan menyeluruh, mulai dari demo gratis, konsultasi dengan tim profesional, hingga customer service dan layanan after sales untuk optimalkan penerapan sistem di perusahaan Anda.

Berikut beberapa fitur aplikasi logistik ScaleOcean yang bisa Anda manfaatkan:

  1. Booking Management: Memudahkan pemesanan pengiriman barang dengan berbagai moda transportasi, di mana biaya pengiriman (freight) bisa dikelola dan dihitung sebagai bagian dari proses booking sesuai dengan ketentuan cost and Freight.
  2. Import and Export Management: Mengelola seluruh proses pengiriman internasional termasuk dokumentasi dan perizinan yang berkaitan dengan pengaturan biaya CFR.
  3. Custom Clearance: Membantu pembuatan dokumen bea cukai yang diperlukan serta perhitungan biaya pajak, bea, dan tarif lainnya yang relevan dengan biaya CFR.
  4. Margin Calculation: Menghitung margin keuntungan dari setiap pengiriman dengan membandingkan biaya yang termasuk freight dan asuransi (untuk CIF) dengan pendapatan, sehingga memudahkan monitoring biaya CFR.
  5. Integrasi dengan Ceisa 4.0: Mempermudah proses clearance dan kepatuhan terhadap peraturan kepabeanan Indonesia yang terkait dengan pengelolaan biaya impor seperti CFR.

Dengan fitur-fitur ini, Software Logistik ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk secara otomatis mengelola dan mencatat biaya pengiriman (freight), asuransi, serta biaya terkait impor-ekspor dalam pengelolaan cost and freight secara efisien dan akurat.

Kesimpulan

Cost and Freight (CFR) adalah ketentuan dalam kontrak perdagangan internasional yang mengatur pembagian tanggung jawab dan biaya antara penjual dan pembeli selama proses pengiriman barang.

Proses penerapan CFR dilakukan secara bertahap, dimulai dari negosiasi syarat pengiriman hingga persiapan dokumen pendukung yang diperlukan untuk pengiriman internasional. Setiap pihak yang terlibat dalam pengiriman memiliki tanggung jawab yang jelas sesuai dengan peran mereka.

Dalam skenario yang dijelaskan, CFR memberikan kepastian biaya bagi pembeli dan memastikan kontrol logistik serta tanggung jawab bagi penjual. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti kompleksitas pengaturan pengiriman lanjutan bagi pembeli dan risiko biaya tambahan yang terkait dengan asuransi dan pengiriman lebih lanjut.

Untuk mengoptimalkan proses pengelolaan logistik, ScaleOcean menyediakan solusi yang dapat mempermudah seluruh rangkaian pengiriman. Cobalah demo gratis kami dan lihat bagaimana sistem kami dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam bisnis logistik Anda.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan CFR?

CFR (Cost and Freight) adalah ketentuan Incoterms yang berlaku untuk pengiriman via laut atau perairan pedalaman. Dalam aturan ini, penjual menanggung biaya pengiriman hingga barang tiba di pelabuhan tujuan, termasuk biaya transportasi dan pemuatan, sementara risiko kerusakan atau kehilangan beralih ke pembeli setelah barang dimuat.

2. Apa proses CFR?

CFR (Cost and Freight) adalah Incoterms khusus angkutan laut atau perairan pedalaman di mana penjual menanggung semua biaya pengiriman dan pemuatan yang diperlukan untuk membawa barang hingga tiba di pelabuhan tujuan yang disepakati. Meskipun demikian, risiko kerugian atau kerusakan barang berpindah kepada pembeli pada titik krusial, segera setelah barang berhasil dimuat di atas kapal di pelabuhan keberangkatan.

3. Apa perbedaan antara FOB, CFR dan CIF?

Perbedaan FOB, CFR, dan CIF terletak pada tanggung jawab biaya dan risiko. Pada FOB, penjual bertanggung jawab hingga barang dimuat ke kapal. Di CFR, penjual menanggung biaya pengiriman hingga pelabuhan tujuan, sementara risiko beralih ke pembeli saat barang melewati geladak kapal. Di CIF, penjual menanggung biaya pengiriman dan asuransi, tetapi risiko tetap berpindah ke pembeli saat barang dimuat di kapal.

4. Siapa yang membayar angkutan untuk CFR?

Di bawah ketentuan CFR (Cost and Freight), penjual bertanggung jawab untuk mengurus dan membayar semua biaya pengangkutan utama barang sampai tiba di pelabuhan tujuan yang telah ditentukan oleh pembeli. Tanggung jawab ini juga mencakup penyelesaian seluruh formalitas ekspor dan memastikan barang berada dalam kondisi siap untuk dimuat.

5. Apa dokumen yang diperlukan dalam transaksi CFR?

Dokumen yang biasanya diperlukan dalam transaksi CFR meliputi faktur komersial, bill of lading (B/L), dan kontrak penjualan. Bill of lading berfungsi sebagai bukti pengiriman dan menunjukkan status barang selama pengiriman.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap