Dalam bisnis logistik internasional, dokumen pengiriman memainkan peran penting untuk mendokumentasikan transaksi dan menjadi bukti hukum yang mengikat antar pihak. Salah satu dokumen utama yang sering digunakan adalah House Bill of Lading (HBL) dan Master Bill of Lading (MBL).
Menurut data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), lebih dari 80% perdagangan dunia dilakukan melalui jalur laut memerlukan dokumen pengiriman ini. Meskipun keduanya berfungsi sebagai bukti transaksi, sering kali ada kebingungan dalam memahami perbedaan dan fungsinya di dalam rantai pasok internasional.
Untuk mencegah masalah yang sering muncul akibat ketidaktahuan perbedaan antara HBL dan MBL, perusahaan harus memahami dengan jelas fungsi masing-masing dokumen. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, bagaimana perusahaan dapat menentukan dokumen yang paling sesuai untuk setiap transaksi internasional mereka?
Dalam artikel ini, pembaca akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai perbedaan HBL dan dokumen terkait lainnya. Informasi ini dapat menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan dalam menentukan dokumen yang tepat untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan dalam proses pengiriman internasional mereka.
- House Bill of Lading adalah dokumen yang diterbitkan oleh freight forwarder atau NVOCC sebagai bukti penerimaan barang dan kontrak pengangkutan dengan pengirim.
- Master Bill of Lading adalah dokumen utama dalam pengiriman internasional yang menjadi kontrak antara perusahaan pelayaran dan freight forwarder atau eksportir barang.
- Perbedaan Master Bill of Lading vs House Bill of Lading: pihak penerbit, penerima, fungsi, hingga lingkup pengiriman.
- ScaleOcean, software logistik terintegrasi yang menyederhanakan proses dokumentasi House Bill of Lading (HBL).
1. Apa itu House Bill of Lading (HBL)?
House bill of lading (HBL) adalah dokumen yang diterbitkan oleh freight forwarder atau NVOCC (Non-Vessel Operating Common Carrier) yang berfungsi sebagai bukti penerimaan barang untuk pengiriman. Dokumen ini juga berperan sebagai tanda terima barang dan kontrak pengangkutan antara pengirim dan freight forwarder.
Dokumen HBL mempermudah pergerakan barang antar negara dan memastikan kelancaran proses pengiriman internasional. Selain itu, HBL juga digunakan untuk menyelesaikan transaksi pembayaran, seperti melalui sistem letter of credit, dan berperan sebagai referensi hukum dan keuangan dalam perdagangan global.
Sebagai bagian dari proses pengiriman, waybill logistik turut mendukung kelancaran alur informasi dengan mencatat secara rinci setiap pergerakan barang. Waybill ini memastikan barang yang dikirim tercatat dengan tepat, termasuk informasi terkait pengirim, penerima, dan rincian barang yang dikirim.
2. Apa itu Master Bill of Lading (MBL)?
Master Bill of Lading (MBL) adalah dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan pengapalan (carrier) kepada agen atau pihak yang mengatur pengiriman barang, seperti freight forwarder atau konsolidator. Dokumen ini berfungsi sebagai kontrak pengangkutan antara perusahaan pengapalan dan pengirim (shipper), serta sebagai bukti bahwa barang diterima dalam kondisi yang baik.
Dokumen ini mencakup informasi lengkap mengenai seluruh muatan, mulai dari titik pengiriman hingga tujuan akhir atau pelabuhan transit. Dengan MBL, barang yang diangkut tercatat secara resmi, memberikan kepastian kepemilikan selama proses perjalanan, serta memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memahami syarat dan ketentuan pengiriman.
Selain itu, dokumen tersebut juga berfungsi sebagai arsip dokumen pengiriman logistik yang dapat diakses untuk keperluan audit dan referensi di masa mendatang, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pengiriman.
3. Perbedaan Master Bill of Lading vs House Bill of Lading

Master Bill of Lading (MBL) dan House Bill of Lading (HBL) adalah dua jenis Bill of Lading yang digunakan dalam proses pengiriman barang. MBL diterbitkan oleh perusahaan pelayaran kepada perusahaan freight forwarder atau NVOCC, sementara HBL diterbitkan oleh freight forwarder atau NVOCC kepada pengirim (shipper).
Meskipun keduanya berfungsi sebagai bukti kontrak pengangkutan, resi barang, tetap saja ada perbedaan signifikan antara House Bill of Lading vs Master Bill of Lading. Berikut aspek-aspek yang membedakan keduanya.
a. Pihak Penerbit
HBL dikeluarkan oleh freight forwarders, yaitu pihak yang menyediakan layanan logistik dan pengiriman barang tanpa secara langsung mengoperasikan kapal pengangkut. Sementara itu, MBL dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran atau operator kapal yang bertanggung jawab dengan pengangkutan barang melalui laut.
b. Fungsi Dokumen
Fungsi utama kedua dokumen ini juga berbeda. House bill of lading adalah dokumen yang berfungsi sebagai kontrak pengangkutan antara pengirim barang dan freight forwarder, seringkali untuk prosedur pengiriman yang lebih spesifik atau untuk konsolidasi barang dari beberapa pengirim.
Di sisi lain, MBL adalah kontrak pengangkutan barang antara perusahaan pelayaran dan entitas yang menyewa ruang kapal, yang bisa jadi adalah NVOCC, freight forwarder, atau pengirim barang langsung. MBL memuat informasi kesepakatan pengiriman pada skala yang lebih luas, biasanya mencakup total muatan yang diangkut kapal.
c. Informasi yang Tercantum
Perbedaan Master Bill of Lading vs House Bill of Lading juga bisa diamati dari informasi yang tercantum. HBL berisi informasi yang lebih rinci termasuk nama pengirim dan penerima, deskripsi lengkap barang, dan instruksi pengiriman khusus.
Informasi ini lebih terfokus pada transaksi individu antara pengirim dan penerima. Berbeda dengan MBL yang juga mencatat detail muatan keseluruhan kapal dan informasi umum tentang pengiriman. Umumnya digunakan untuk keperluan administratif dan regulasi pada tingkatan yang lebih tinggi.
d. Klaim & Tanggung Jawab
Klaim terkait barang yang diangkut dapat diajukan menggunakan HBL sebagai dasar pengajuan. Di sisi lain, klaim yang melibatkan aspek keseluruhan pengiriman, seperti keterlambatan kapal atau kerusakan barang selama perjalanan laut, harus disampaikan kepada perusahaan pelayaran berdasarkan MBL.
Hal ini menunjukkan perbedaan yang jelas dalam pembagian tanggung jawab antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengiriman barang, di mana HBL lebih fokus pada barang yang diangkut, sementara MBL mencakup aspek lebih luas terkait pengelolaan pengiriman secara keseluruhan.
e. Penggunaan dalam Letter of Credit
MBL sering digunakan dalam transaksi internasional, termasuk dalam letter of credit, karena berfungsi sebagai bukti pengiriman barang yang sah. Dokumen ini memastikan bahwa barang telah dikirim sesuai dengan ketentuan perjanjian.
Sebaliknya, HBL tidak digunakan dalam letter of credit karena berfungsi sebagai dokumen sekunder untuk mempermudah verifikasi pengiriman sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Meskipun demikian, HBL tetap penting dalam administrasi pengiriman karena memuat instruksi langsung dari pengirim.
Untuk mempermudah pengelolaan pengiriman, perusahaan dapat memanfaatkan software logistik terbaik, salah satunya ScaleOcean, yang terintegrasi untuk melacak dan mengelola seluruh dokumen pengiriman dengan lebih efisien. Software ini memastikan dokumen terkait diproses dengan akurat dan tepat waktu, meningkatkan kelancaran operasional.
4. Perbedaan Ocean Bill of Lading vs House Bill of Lading
Ocean Bill of Lading (OBL) adalah dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran, sedangkan House Bill of Lading (HBL) diterbitkan oleh freight forwarder atau Non-Vessel Operating Common Carrier (NVOCC). OBL mencakup keseluruhan pengiriman yang dikonsolidasikan, sementara HBL mencakup pengiriman individual dari pengirim.
Untuk lebih detail, berikut perbedaan keduanya:
a. Penerbit
Ocean Bill of Lading (OBL) diterbitkan oleh perusahaan pelayaran atau carrier. Sebaliknya, House Bill of Lading (HBL) diterbitkan oleh freight forwarder atau Non-Vessel Operating Common Carrier (NVOCC). Keduanya memiliki peran penting dalam pengiriman barang, namun diterbitkan oleh pihak yang berbeda dalam rantai logistik.
b. Sifat
OBL mencakup seluruh pengiriman yang dikonsolidasikan, melibatkan beberapa pengirim atau konsolidator, dan berfungsi sebagai perjanjian hukum antara perusahaan pelayaran dan NVOCC atau freight forwarder. Di sisi lain, HBL lebih bersifat spesifik, hanya mencakup pengiriman individu dari pengirim ke penerima tertentu.
c. Penggunaan
OBL digunakan sebagai bukti transaksi pengiriman barang yang lebih besar atau konsolidasi pengiriman dalam satu perjalanan. Sementara itu, HBL digunakan untuk memfasilitasi pelacakan dan koordinasi pengiriman untuk pengiriman yang lebih kecil, umumnya di tingkat individu atau per pengirim.
d. Penerima
Penerima OBL adalah NVOCC atau freight forwarder yang mengelola pengiriman, sementara penerima HBL adalah pengirim individu yang menggunakan jasa freight forwarder atau NVOCC. Dengan demikian, perbedaan ini menentukan siapa yang berhak menerima dan mengelola dokumen tersebut.
5. Contoh House Bill of Lading (HBL)
House bill of lading adalah dokumen yang mencakup detail pengirim dan penerima (consignee), termasuk nama, alamat, dan informasi kontak. Jika ada, pihak ketiga yang bertanggung jawab atas biaya pengiriman, seperti notify party atau party responsible for freight charges, juga harus dicatat.
Informasi pengangkutan dan rute, seperti nama kapal, nomor voyage, pelabuhan muat dan bongkar, serta nomor kontainer, segel, dan marka khusus untuk identifikasi pengiriman juga penting tercatat untuk mempermudah pelacakan dan keperluan bea cukai.
Selain itu, deskripsi rinci barang yang dikirimkan juga harus dicantumkan, mencakup jumlah kemasan, jenis kemasan, berat, ukuran, dan isi barang. Jika ada, nomor identifikasi barang berbahaya juga perlu dicantumkan.
Tak kalah penting, kondisi pembayaran pengiriman (prepaid atau collect) harus jelas, untuk memastikan semua pihak memahami detail pengiriman, ruang yang diperlukan, dan pembagian biaya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut adalah contoh House Bill of Lading:

6. Contoh Master Bill of Lading (MBL)
Master bill adalah dokumen krusial dalam proses pengiriman barang secara internasional yang berperan sebagai perjanjian utama antara pihak pengangkut (umumnya perusahaan pelayaran) dengan pihak pengirim (biasanya freight forwarder atau eksportir).
Dokumen ini mencakup informasi tentang pengirim, penerima (consignee), serta pihak ketiga yang bertanggung jawab atas biaya pengiriman. MBL juga mencantumkan detail pengangkutan, seperti nama kapal, nomor voyage, pelabuhan muat dan bongkar, serta tujuan akhir.
Selain itu, informasi tentang nomor kontainer, segel, dan deskripsi rinci barang, termasuk berat, ukuran, dan kondisi pembayaran (prepaid atau collect), juga harus tertera. Semua detail ini mempermudah pelacakan barang dan memastikan proses pengiriman berjalan lancar. Di bawah ini adalah contoh Master Bill of Lading:

Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
7. Sederhanakan Dokumentasi House Bill of Lading (HBL) dengan Software Logistik ScaleOcean
Setelah memahami perbedaan dan fungsi penting antara House Bill of Lading (HBL) dan dokumen terkait pengiriman barang, selanjutnya adalah memastikan proses pencatatan dan pengelolaan dokumen tersebut berjalan dengan efisien dan bebas kesalahan. Pengelolaan dokumen HBL dan MBL yang manual seringkali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan input yang dapat menghambat kelancaran pengiriman barang.
Salah satu vendor software HR terpercaya di Indonesia yakni ScaleOcean hadir dengan solusi software logistik yang dirancang untuk memudahkan proses pengelolaan dokumen pengiriman, termasuk House Bill of Lading (HBL). Beberapa alasan mengapa aplikasi dari vendor ini banyak digunakan adalah karena sistemnya yang scalable sehingga mendukung pertumbuhan bisnis hingga belasan tahun ke depan.
ScaleOcean menyediakan kesempatan bagi calon klien untuk melihat langsung cara aplikasi mereka bekerja dengan cara melakukan sesi demo gratis. Anda juga bisa sekaligus melakukan konsultasi dengan tim ahli untuk mendiskusikan kebutuhan spesifik bisnis.
Berikut adalah fitur-fitur utama dari software logistik ScaleOcean yang akan membantu menyederhanakan proses dokumentasi House Bill of Lading (HBL).
-
Custom Clearance: Membuat dan mengelola dokumen bea cukai termasuk HBL secara terpusat, serta mengirimkannya ke otoritas kepabeanan.
-
Import and Export Management: Mengelola dokumen impor dan ekspor yang terkait dengan HBL serta memastikan kepatuhan regulasi internasional.
-
Integrasi Ceisa 4.0: Mempercepat proses clearance dokumen seperti HBL atau MBL dengan integrasi langsung ke sistem kepabeanan resmi Indonesia.
-
Booking Management: Memudahkan pemesanan pengiriman dengan pengelolaan dokumen yang sistematis terkait HBL dan dokumen terkait lainnya.
-
Tracking Shipment: Memberikan nomor pelacakan unik dan pembaruan status pengiriman serta dokumen pengiriman barang secara real-time.
8. Kesimpulan
Master bill adalah dokumen utama antara pengangkut dan pengirim yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran. Sedangkan house bill of lading diterbitkan oleh freight forwarder kepada pemilik barang. Perbedaan keduanya memengaruhi cara pengiriman dikelola dan tanggung jawab antar pihak ditetapkan. Memahami fungsi masing-masing sangat penting untuk menjamin kelancaran logistik internasional.
Untuk mengelola pengiriman barang dengan lebih efisien, Anda bisa memanfaatkan Aplikasi Logistik ScaleOcean. Solusi ini membantu memantau status pengiriman, mengelola dokumen dengan mudah, dan meningkatkan koordinasi antar pihak, memastikan pengiriman barang berjalan lancar dan sesuai jadwal.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan HBL?
HBL adalah dokumen yang menunjukkan penerimaan barang oleh perusahaan pelayaran atau forwarder dari pengirim. Dokumen ini juga berfungsi sebagai kontrak yang mengatur pengiriman barang dari titik asal hingga tujuan akhir.
2. Apa perbedaan HBL dan MBL?
HBL bertindak sebagai kontrak antara pengirim dan freight forwarder, sementara MBL berfungsi sebagai kontrak antara perusahaan pelayaran dan pengirim. HBL umumnya digunakan untuk pengiriman multimoda, sedangkan MBL lebih sering digunakan untuk pengiriman melalui kapal kontainer.
3. Apa perbedaan antara House BL dan Ocean BL?
Perbedaan utama antara konosemen darat dan konosemen laut terletak pada moda transportasi yang digunakan. Konosemen darat digunakan untuk pengiriman domestik atau regional yang mengandalkan transportasi darat, sementara konosemen laut digunakan untuk pengiriman internasional yang dilakukan melalui jalur laut.


