Stripping Container: Arti, Fungsi, dan Prosedurnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam proses pengiriman barang, penting untuk memastikan setiap barang tiba dalam kondisi baik dan siap didistribusikan. Untuk itu, penggunaan strategi pengelolaan menjadi hal krusial yang harus diperhatikan. Anda bisa menggunakan stripping container untuk proses ini, di mana pembongkaran muatan dari kontainer setelah sampai di tujuan, sehingga mempercepat alur distribusi dan mengurangi risiko kerusakan barang.

Proses ini bisa menjadi solusi dalam proses bongkar muat barang, teruma bagi Anda yang sering kali mangalami kerusakan barang, kesalahan inventory, keterlambatan proses hingga kondisi kontainer yang tidaks sesuai. Dengan proses stripping kontainer yang terkelola dengan baik, Anda dapat mengatasi berbagai masalah ini dengan baik dan efisien.

Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai stripping container, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga prosedurnya yang sistematis. Pahami selengkapnya di sini!

starsKey Takeaways
  • Stripping container adalah proses pembongkaran atau pengeluaran barang dari dalam kontainer setelah tiba di lokasi tujuan. Tujuannya untuk memindahkan barang dari kontainer ke tempat lain, agar dapat didistribusikan lebih lanjut.
  • Fungsi stripping container: memudahkan distribusi barang, penyortiran barang, pengurusan dokumen, penyusunan barang, cek ulang kualitas barang, optimalkan ruang penyimpanan.
  • Prosedur stripping container: persiapan, pemeriksaan, keamanan, pembukaan, pengeluaran barang, pengamanan, pembersihan, pelaksanaan, dan finishing.
  • ScaleOcean adalah ERP logistik yang memudahkan manajemen proses stripping container dengan pengawasan tepat, percepatan distribusi, dan pengendalian kualitas barang.

Coba Demo Gratis

requestDemo

1. Stripping Container Adalah

Stripping container adalah proses pembongkaran muatan yang dilakukan setelah kontainer tiba di lokasi tujuan, seperti pelabuhan atau depo. Tujuan utamanya adalah untuk memindahkan barang agar siap didistribusikan ke tempat lain, seperti seperti gudang, toko, atau pelanggan akhir.

Proses Stripping container juga mencakup pembongkaran muatan setelah barang sampai tujuan dari kontainer ke truk pengangkut untuk dikirimkan alamat yang tertera. Dalam stuffing biasanya barang sudah diberi kode shipping mark, yang memudahkan penyedia jasa mengatur pengelompokan barang serupa karena terkadang dalam satu kontainer memuat banyak jenis barang dari berbagai pengirim.

2. Langkah-Langkah Stripping Container 

Langkah-langkah Stripping Container

Memastikan semua barang yang masuk kontainer dapat dibongkar dengan aman sampai tujuan tanpa merusak kualitasnya melalui tahapan selektif oleh penyedia jasa pengiriman. Proses harus melalui SOP yang tepat agar pengiriman berjalan lancar dan semua barang dapat masuk serta tertata rapi di dalam kontainer.

Tahapan-tahapan ini merupakan bagian integral dari keseluruhan proses logistik kontainer, terutama ketika melibatkan pergerakan dari dan menuju pelabuhan. Memahami alur logistik peti kemas di pelabuhan dan penggunaan chassis split dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana barang berpindah antar moda transportasi.

Berikut tahapan pengangkutan dari pengangkutan atau perpindahan hingga pembongkaran akhir.

a. Pemeriksaan

Langkah awal dilakukan dengan memastikan nomor identifikasi kontainer dan nomor seri segel sesuai dengan dokumen pengiriman. Proses ini penting untuk memastikan kontainer yang diterima benar dan belum dibuka atau dirusak selama perjalanan. Akurasi data di sini akan membantu menghindari kesalahan penerimaan dan menjaga keamanan serta integritas barang sebelum proses pembongkaran dimulai.

b. Pembongkaran

Pembongkaran kontainer merupakan tahap krusial yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan teknik yang tepat agar barang dapat dikeluarkan tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi petugas dan menjaga kondisi barang tetap terjaga, prosedur ini harus sesuai dengan standar keselamatan kerja. 

c. Pemindahan

Setelah barang berhasil dikeluarkan, proses pemindahan dilakukan secara terorganisir dan sistematis ke area penyimpanan atau zona distribusi berikutnya. Pengelolaan yang efisien dalam pemindahan ini diperlukan untuk menghindari kerusakan fisik, kehilangan, atau kesalahan penempatan barang. Selain itu, pemindahan yang tertata mempermudah proses pengelolaan inventaris dan mempercepat penanganan logistik di tahap berikutnya.

d. Penyortiran

Setelah barang berada di area penyimpanan, tahap penyortiran dilakukan dengan mengelompokkan barang berdasarkan kriteria tertentu, seperti jenis produk, ukuran, atau tujuan pengiriman. Proses penyortiran ini sangat penting untuk memudahkan pengelolaan stok dan memastikan distribusi barang berlangsung secara efisien.

e. Penyusunan Ulang

Barang yang telah disortir kemudian disusun ulang secara rapi di gudang atau area distribusi. Pada tahap ini, penting untuk memastikan barang telah dimuat ke dalam kontainer dengan benar, nomor muatan sesuai daftar, serta VGM (verified gross mass) telah dicatat dan dilaporkan sesuai regulasi. Selain itu, keamanan barang dijaga dengan penyegelan, penutupan, atau pengikatan yang tepat untuk memastikan keselamatan selama pengiriman.

Setelah muatan terkonfirmasi lengkap dan aman, pengawasan beralih pada proses perpindahan barang. Ini meliputi pengecekan ulang jumlah kontainer beserta muatan, verifikasi kelengkapan dokumen pengiriman, serta memastikan tidak terjadi kerusakan selama proses transportasi logistik. Ketika muatan sampai di tujuan, barang akan dipindahkan ke dalam box pengantar setelah dipastikan dalam kondisi utuh dan jumlahnya sesuai dengan data awal.

f. Finishing

Setelah itu, semua surat-surat penting dan dokumen pendataan untuk cek barang diserahkan kepada staff pengangkut jasa kirim yang akan mendistribusikan setiap barang tersebut. Dalam dokumen tersebut memuat informasi mengenai alamat dan detail setiap produknya.

3. Fungsi Stripping Container 

Stripping container adalah prinsip yang diperlukan untuk memastikan barang-barang dalam kontainer dapat dipindahkan setelah mencapai tujuan akhir. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi memasukan dan pembongkaran adalah dengan memiliki manajemen bisnis logistik yang baik. Melakukan stripping container sangat penting bagi manajemen paket dari setiap pengirim. Berikut fungsi stripping container.

a. Memudahkan Distribusi Barang

Stripping kontainer memungkinkan barang dapat dikeluarkan secara terorganisir sehingga siap untuk dikirim ke lokasi tujuan seperti gudang penyimpanan, toko, hingga pelanggan akhir. Proses ini akan membuat proses pembongkaran lebih tepat, sehingga barang dapat langsung dialokasikan sesuai kebutuhan, dan mempercepat rantai pasok.

b. Memudahkan Penyortiran dan Pemrosesan Barang

Setelah barang dibongkar, proses stripping akan memudahkan penyortiran barang berdasarkan kategori, jenis, dan tujuan pengiriman. Barang akan segra disimpan dengan sistematis di gudang dan bisa langsung diproses lebih lanjut, baik untuk kebutuhan produksi atau distribusi.

c. Memudahkan Pengurusan Dokumen dan Administrasi

Stripping yang efisien dan terdokumentasi akan memudahkan pencatatan barang keluar dari kontainer secara akurat. Hal ini penting untuk proses administrasi seperti pembuatan laporan penerimaan, pemeriksaan kualitas, serta kepatuhan terhadap peraturan bea cukai dan perpajakan. Pengelolaan ini juga akan mempercepat proses klaim asuransi dan audit, sehingga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasok.

d. Mengelola Kembali Penyusunan Barang

Sebelum barang sampai pada penerima, penyedia jasa perlu menyusun ulang paket dari container awal. Tujuannya agar barang mudah diketahui jenisnya dan memudahkan dalam pengiriman ke alamat selanjutnya. Tidak semua barang tertuju ke suatu kota, paket yang berada di dalam kargo pengiriman bisa saja dari banyak pengirim. Kecuali jika menggunakan kontainer FCL yang mengisi seluruh ruang di dalamnya.

Penataan layout setelah dibongkar barang juga digunakan untuk menghindari kesalahan kirim. Misalkan Anda menuliskan alamat Pekanbaru, dalam kontainer yang sama ada alamat yang bertuliskan Pekanbaru tetapi ternyata beda kota. Nah, fungsi dari pembongkaran stripping container adalah untuk menyusun barang sesuai dengan kode, alamat, dan jenisnya.

Penyusunan juga terjadi pada awal masuk kontainer. Produk-produk yang baru dipindahkan dari transportasi ke kontainer ditata ulang dengan kode dan urutan yang sesuai. Misalnya, minyak bersebelahan dengan rak yang berisi benda cair atau bisa juga produk makanan satu kelompok dengan zat yang tidak mengandung bahan kimia.

e. Mengecek Ulang Kualitas Barang

Saat barang baru diangkut atau datang ke tempat penyedia jasa antar barang, perusahaan perlu melakukan cek keadaan barang. Beberapa barang dapat mengalami kerusakan saat proses pengiriman ke alamat penerima atau sebelum dikirimkan. Jika ada kerusakan saat pengiriman, perusahaan bisnis logistik wajib menggantinya.

Tetapi apabila kerusakan sebelum barang diangkut maka perusahaan tak perlu memberikan kompensasi. Pengecekan bertujuan untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan kredibilitas dari penyedia jasa bisnis logistik. Karena tanggung jawab staff bisnis logistik yakni menyampaikan produk dengan aman dan bentuk sesuai seperti pertama kali belum masuk proses packing.

f. Mengurangi Biaya Penyimpanan

Dalam perusahaan logistik sekalipun, jika mendapati masalah dalam gudangnya, seperti penumpukan barang hingga menyebabkan banyak kerusakan dan penambahan ruang yang memakan biaya justru akan berdampak pada operasional pengiriman barang ke tangan pelanggan.

Dengan rutin melakukan strapping container, barang-barang memiliki arus keluar masuk yang lebih jelas. Warehouse juga lebih terkelola dengan benar sehingga mudah untuk mengetahui jumlah barang yang belum dikirim. Sedang proses sampai tujuan, atau paket yang memiliki kendala pengiriman misalnya karena masalah transportasi.

g. Memudahkan Inventaris

Kelancaran waktu pembongkaran jenis container ini adalah faktor yang bisa mempengaruhi inventaris perusahaan logistik. Ketepatan waktu dan pengawasan penuh terhadap arus pengiriman barang memberikan akses dalam penginputan berbagai data yang terintegrasi dengan operasional keseluruhan.

Peranan inventaris manajemen gudang terhadap bisnis logistik jadi mudah dilakukan untuk pengecekan dan evaluasi akhir. Manajemen gudang sendiri sangat penting pada warehousing di perusahaan logistik karena jasa pengiriman membutuhkan ketersediaan gudang yang besar serta terkendali. Pendataan yang benar akan menjadi dokumen valid mulai dari jenis barang yang dikirim, waktu, berat, harga per paket, dan jenis transportasi.

4. Jenis-Jenis Stripping Container

Proses stripping container biasanya tidak hanya dilakukan di satu tempat saja, tetapi bisa berbeda lokasi tergantung kebutuhan operasional dan kondisi logistik. Terdapat beberapa jenis stripping kontainer yang bisa Anda pahami untuk membantu perusahaan memilih metode yang paling efisien dan sesuai dengan proses distribusi mereka. Berikut penjelasannya!

a. Stripping In

Jenis ini menjadi proses pembongkaran barang yang dilakukan langsung di lapangan penumpukkan atau depo tempat kontainer tiba. Biasanya, barang akan dikeluarkan dan diperiksa di area ini sebelum didistribusikan lebih lanjut.

Jenis stripping in ini akan memberikan kecepatan akses dan pengelolaan barang yang lebih terpusat, sehingga proses pengeluaran bisa dilakukan secara cepat dan barang langsung siap untuk proses penyimpanan atau pengiriman berikutnya.

b. Stripping Out

Jenis stripping out mengacu pada proses pembongkaran barang dari kontainer yang dilakukan di luar area lapangan penumpukan, misalnya di gudang perusahaan atau fasilitas pihak ketiga.

Stripping out memungkinkan fleksibilitas dalam penanganan barang karena kontainer dapat dikirim ke lokasi lain sebelum dibongkar. Jenis ini biasanya dipilih untuk kebutuhan khusus seperti penyortiran lebih detail, pengepakan ulang, atau proses pengolahan barang sebelum didistribusikan.

5. Perbedaan Stripping Container dan Stuffing Container

Dalam kegiatan logistik, selain proses stripping, terdapat stuffing container yang juga penting untuk memaksimalkan proses bongkar muat barang lebih maksimal. Meskipun keduanya berkaitan dengan penanganan muatan kontainer, stuffing dan stripping memiliki tujuan, waktu, dan metode yang berbeda. Berikut penjelasan perbedaannya:

a. Definisi

  • Stuffing: Proses memasukkan dan menyusun barang ke dalam kontainer untuk pengiriman.
  • Stripping: Proses membongkar dan mengeluarkan barang dari kontainer setelah tiba di tujuan.

b. Tahapan dalam Rantai Pasok

  • Stuffing: Proses yang terjadi sebelum pengiriman, saat persiapan muatan.
  • Stripping: Proses yang terjadi setelah pengiriman, saat barang sampai di tujuan.

c. Tujuan Utama

  • Stuffing: Untuk mengemas barang agar aman dan efisien selama pengangkutan.
  • Stripping: Untuk mengeluarkan barang agar siap untuk distribusi atau penyimpanan.

d. Lokasi Pelaksanaan

  • Stuffing: Dilakukan di gudang atau tempat pengiriman barang asal.
  • Stripping: Dilakukan di pelabuhan, depo, atau gudang tujuan.

e. Fokus Proses

  • Stuffing: Fokus pada pengaturan muatan dan perlindungan barang.
  • Stripping: Fokus pada pengeluaran barang dengan pencatatan dan pemeriksaan kondisi barang.

6. Contoh Penerapan Stripping Container

Dalam Proses Ekspor-Impor

Stripping container sering diterapkan dalam aktivitas ekspor-impor untuk memindahkan muatan dari kontainer ke gudang atau pusat distribusi di negara tujuan. Proses ini memungkinkan barang untuk menjalani tahap pemeriksaan bea cukai dan persiapan pengiriman lanjutan dengan lebih teratur dan cepat.

Pada Distribusi Barang

Dalam kegiatan distribusi, stripping container berfungsi untuk membongkar barang dari kontainer ke gudang atau outlet. Selanjutnya, barang didistribusikan secara sistematis ke konsumen akhir atau jaringan cabang, sehingga rantai pasok dapat terjaga dengan baik dan pengiriman tepat waktu dapat terpenuhi.

7. Kesimpulan

Stripping container adalah proses penting dalam rantai pasok yang memastikan barang dapat dikeluarkan dengan aman dan terorganisir setelah tiba di tujuan. Dengan pelaksanaan stripping yang tepat, perusahaan dapat mempercepat distribusi, menjaga kualitas barang, serta meminimalkan risiko kerusakan dan kehilangan.

Oleh karena itu, pengelolaan proses stripping yang efektif menjadi kunci keberhasilan operasional logistik dan kepuasan pelanggan. Dengan memahami seluruh pembahasan ini, akan membantu Anda mengelola proses ini lebih optimal sehingga proses bongkar muat barang dapat dijalankan dengan baik.

FAQ:

1. Berapa biaya stripping container?

Biaya stripping container sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi, jenis kontainer (20ft, 40ft, reefer, dll.), volume dan jenis barang, serta layanan tambahan (misalnya, penyortiran ulang atau pengemasan ulang). Umumnya, biaya ini mencakup operasional pembongkaran dan penanganan barang.

2. Dokumen apa saja yang diperlukan untuk stripping container?

Dokumen yang umumnya diperlukan untuk stripping container meliputi dokumen pengiriman (seperti Bill of Lading atau Air Waybill), daftar muatan (packing list), dan dokumen kepabeanan yang relevan (misalnya, Pemberitahuan Impor Barang – PIB). Persiapan dokumen ini penting untuk kelancaran proses.

3. Siapa yang bertanggung jawab atas proses stripping container?

Tanggung jawab utama proses stripping container umumnya berada di tangan penerima barang atau pihak yang ditunjuk, seperti forwarder, perusahaan logistik, atau depo kontainer. Mereka memastikan barang dibongkar dengan aman dan efisien sesuai prosedur.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk stripping container?

Waktu yang dibutuhkan untuk stripping container bervariasi tergantung pada ukuran kontainer, jenis dan volume muatan, ketersediaan peralatan, dan efisiensi tenaga kerja. Proses ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa jam hingga satu hari penuh untuk kontainer dengan muatan kompleks.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap