Peran VGM dalam Operasi Logistik Internasional

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Sejak awal tahun 1900-an, permasalahan global warming menjadi suatu hal yang umum dibahas di panggung dunia. Menurut data dari NASA, permukaan air laut telah mengalami kenaikan dari 0 mm di tahun 1993 hingga 102.4 mm di tahun 2025. Dengan adanya kenaikan air laut, segala kegiatan yang berlangsung di laut, termasuk logistik internasional, menjadi lebih berbahaya. Maka dari itu, IMO menerapkan SOLAS VGM.

SOLAS atau singkatan dari Safety Of Life At Sea merupakan sesuatu yang dirancang oleh International Maritime Organization (IMO) setelah terjadi peristiwa tenggelamnya Titanic sebagai upaya untuk menetapkan standar keselamatan konstruksi, peralatan dan operasi kapal perdagangan. SOLAS telah mengalami revisi beberapa kali, dengan versi terbaru yang digunakan adalah SOLAS 1974.

Konvensi SOLAS mencakup 168 negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia. Verified Gross Mass merupakan salah satu ketentuan dari SOLAS yang mengatur tentang berat container yang ada di moda transportasi laut. Penyusunan dokumen VGM merupakan suatu hal yang wajib dalam menjalankan logistik dan perdagangan internasional. Simak lebih dalam artikel berikut untuk mengetahui cara kerjanya!

requestDemo
starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

1. Apa itu (VGM) Verified Gross Mass?

VGM adalah singkatan dari Verified Gross Mass, yaitu jumlah berat sebuah container yang merupakan mencakup kargo (barang pengiriman), material pengemasan dan berat container-nya sendiri. Penyertaan dokumen VGM wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan SOLAS yang diatur oleh IMO.

Verified Gross Mass pertama ditetapkan oleh IMO pada tanggal 1 Juli 2016. Tujuan umum penerapan VGM adalah untuk memastikan setiap container tidak melewati spesifikasi berat yang dapat diangkut oleh sebuah kapal. Oleh karena itu, akurasi dokumen tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan tidak terjadinya kendala pada proses pengiriman barang.

2. Tujuan VGM

Berikut adalah tujuan VGM.

Seperti yang baru saja dinyatakan, tujuan umum diterapkannya Verified Gross Mass adalah untuk menjaga agar berat total barang yang diangkut ke kapal sesuai dengan kemampuan angkut moda transportasi laut. Selain dari itu, terdapat juga beberapa tujuan lain seperti:

a. Meningkatkan Keamanan Pengiriman

Sesuai dengan latar belakang lahirnya SOLAS, yakni karena peristiwa tenggelamnya Titanic, salah satu tujuan utama penerapan VGM adalah untuk memastikan keamanan pengiriman barang dari titik A ke B. Jika kapal memegang berat barang yang berlebihan, hal tersebut dapat menambahkan risiko pada kestabilan kapal, terutama jika difaktorkan dengan meningkatnya kuantitas dan intensitas badai di laut karena global warming.

Di sini, penting untuk memahami bahwa kelebihan muatan bukan hanya masalah berat. Isu ODOL (Over Dimension Over Load) adalah ketika muatan melebihi dimensi dan berat maksimum yang diizinkan yang dapat mengganggu keseimbangan kapal dan berisiko menyebabkan kecelakaan.

b. Memenuhi Regulasi Internasional

Mengikuti regulasi-regulasi yang berlaku di panggung dunia merupakan hal yang penting dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan proses perdagangan internasional yang lancar. Dengan selalu menyertakan dokumen VGM pada container-nya, bisnis akan lebih terpercaya, sehingga meningkatkan jumlah pelanggan internasional yang diterima.

c. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Sebagai suatu dokumen yang berisi informasi tentang spesifikasi berat barang sebuah peti kemas, hal tersebut dapat membantu pihak logistik dan pelabuhan untuk melakukan proses pemuatan dan distribusi container yang lebih optimal. Hal tersebut dapat membantu dalam mencegah terjadinya kesalahan penanganan barang dan mempercepat proses stripping container.

d. Menghindari Penolakan

Apabila sebuah VGM tidak disertakan atau tidak disertakan dengan data yang akurat, maka container tidak akan diperboleh untuk dimuat ke kapal pengiriman. Tidak hanya itu, perusahaan berpotensi mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan penyimpanan barang di pelabuhan terlebih dahulu.

Logistik

3. Persyaratan SOLAS VGM

Terdapat beberapa persyaratan dalam VGM container, yang pertama berkait dengan pihak yang harus menyusun dokumen tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di SOLAS oleh IMO, pihak pengirim atau eksportir bertanggung jawab atas penyertaan dokumen VGM berisi dengan informasi nama perusahaan dan tentu saja, spesifikasi berat barangnya.

Ketika dokumen telah disertakan dan diserahkan kepada mitra logistik atau pihak pelabuhan, maka akan dilakukan terlebih dahulu verifikasi ulang kebenaran data dokumen. Apabila hasil verifikasi ulang dinyatakan sesuai, maka mitra dapat memuat container ke kapalnya untuk menjalankan proses pengiriman.

Berikut adalah panduan lebih lengkap tentang isi sebuah dokumen VGM:

  • Total Berat atau VGM
  • Identitas Pengirim
  • Nomor Container
  • Tanda Tangan Pengirim

4. Cara Menghitung VGM

Terdapat dua cara untuk menghitung Verified Gross Mass, yakni secara bersamaan atau terpisah. Pada metode pertama, pihak pengirim akan memuat segala barang yang ingin dikirim ke dalam container dan kemudian mengukur beratnya dengan alat yang tersertifikasi. Pengirim dapat melakukannya sendiri, atau menunjuk pihak ketiga untuk melakukannya.

Cara menghitung muatan container kedua adalah dengan menghitung berat masing-masing komponen yang terlibat dalam VGM. Hal ini berarti menghitung satu per satu paket pengiriman, material pengemasan, dunnage, pengikat dan berat container untuk menghasilkan sebuah berat total.

5. Berapa Biaya VGM?

Biaya VGM bervarasi.

Biaya untuk memperoleh Verified Gross Mass (VGM) di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas pelabuhan. Sebagai contoh, di Terminal Petikemas Semarang (TPKS), biaya verifikasi VGM sekitar Rp 65.000 per kontainer, yang sudah termasuk sertifikasi dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Sementara di Terminal Petikemas Koja (TPK Koja), biaya penimbangan VGM menjadi tanggung jawab pengirim dan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis pengiriman, apakah itu ekspor atau transshipment.

Selain biaya penimbangan, beberapa perusahaan pelayaran atau freight forwarder mungkin mengenakan biaya tambahan untuk pengurusan dokumen VGM. Gross weight adalah total berat barang beserta kemasan dan bahan pengemas lainnya, yang menjadi dasar perhitungan VGM ini.

Sebagai contoh, Kuehne + Nagel membebankan biaya sebesar $12.75 per pengiriman jika verifikasi VGM dilakukan melalui portal mereka, sementara untuk verifikasi melalui email dikenakan biaya sebesar $25. Di sisi lain, DB Schenker menetapkan biaya sebesar $25 per kontainer untuk pengiriman Full Container Load (FCL) dan $15 untuk pengiriman Less than Container Load (LCL).

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa biaya VGM dapat berfluktuasi dan bervariasi antara pelabuhan serta perusahaan pelayaran. Sebaiknya, selalu periksa tarif impor dan ekspor terbaru dengan terminal atau penyedia layanan logistik yang bersangkutan sebelum melakukan pengiriman.

6. Konsekuensi Tidak Memiliki VGM

Penyertaan dokumen yang terverifikasi merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh pengirim. Tanpa adanya dokumen tersebut, perusahaan logistik tidak akan memuat container bisnis ke moda transportasi dan bahkan dapat memunculkan denda bagi pihak pengirim.

Perusahaan logistik juga berpotensi menerima konsekuensi apabila tidak melakukan verifikasi data dengan akurat. Maka dari itu, mitra-mitra pengiriman, terutama yang menyediakan jasa internasional, cenderung menerapkan sebuah software freight forwarding untuk membantu dalam mengoptimalkan alur logistik peti kemas.

7. Permudah Proses Kelola Container dengan Software Freight ScaleOcean

Integrasi Teknologi dalam Proses Logistik.

Perusahaan logistik internasional harus mengelola banyak jumlah barang dan container dengan efisien untuk menjamin keberlangsungan siklus logistik. Apabila hal tersebut dilakukan secara manual, kinerja perusahaan akan mengalami penurunan dan terbatas. Penting adanya sebuah alat yang dapat membantu perusahaan menjalankan pengelolaan barang dan penyusunan dokumen-dokumen yang diperlukan.

Software freight forwarding ScaleOcean adalah sistem terbaik yang dapat diimplementasi. Kehandalan software-nya telah terbukti oleh mitra-mitra logistik internasional yang menyatakan adanya peningkatan kinerja setelah dilakukannya implementasi.

Hal ini dikarenakan ScaleOcean merupakan salah satu dari beberapa vendor yang menyediakan jumlah pengguna sistem yang tidak terbatas, sehingga memungkinkan pemantauan real time pada data barang kiriman. Selain itu, sistemnya juga dapat diintegrasi antar cabang perusahaan yang memungkinkan penggunaan sistem secara menyeluruh hanya dengan satu platform.

Sistemnya dapat Anda uji coba terlebih dahulu melalui demo gratis yang ditawarkannya untuk memastikan kecocokan dengan operasi logistik bisnis. Ada beberapa fitur spesifik yang dimiliki software freight forwarding ScaleOcean untuk membantu dalam proses penghitungan berat VGM:

  • Pengelolaan Pemesanan: Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk melakukan reservasi layanan pengiriman menggunakan berbagai jenis transportasi, seperti pengiriman laut, udara, dan darat. Pengguna dapat menentukan kapasitas yang diperlukan serta menyesuaikan detail layanan sesuai kebutuhan mereka.
  • Pemantauan Kiriman: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memeriksa status pengiriman secara langsung dengan nomor pelacakan khusus untuk setiap paket. Pengirim dapat mengawasi posisi barang, status perjalanan, dan prediksi waktu tiba. Selain itu, pengguna juga mendapat notifikasi secara langsung terkait perubahan kondisi pengiriman.
  • Opsi Pengiriman LCL, FCL, FTL, dan LTL: Menyediakan beragam metode pengiriman berdasarkan ukuran dan jumlah barang, termasuk Less than Container Load (LCL), Full Container Load (FCL), Full Truck Load (FTL), serta Less than Truck Load (LTL). Pengguna dapat memilih metode yang paling sesuai untuk menghemat biaya pengiriman dan memenuhi kebutuhan pengantaran.
  • Manajemen Pengiriman Internasional: Fitur ini mendukung penanganan proses impor dan ekspor secara menyeluruh. Pengguna dibantu dalam pengurusan dokumen, perizinan, dan kepatuhan terhadap aturan internasional agar pengiriman antarnegara berjalan lancar dan sesuai ketentuan.
  • Pengurusan Kepabeanan: Menyiapkan dan mengelola seluruh dokumen kepabeanan yang diperlukan untuk proses pengiriman, serta mengirimkan dokumen tersebut ke pihak berwenang melalui satu platform terpadu. Fitur ini juga memudahkan perhitungan pajak, bea masuk, dan biaya terkait lainnya secara akurat.
  • Integrasi dengan Ceisa 4.0: Terhubung langsung dengan Ceisa 4.0, sistem kepabeanan milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia, guna mempercepat proses clearance. Integrasi ini juga memastikan kepatuhan terhadap peraturan terbaru serta meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses kepabeanan.

8. Kesimpulan

Verified Gross Mass merupakan suatu hal yang wajib dihitung oleh pihak pengirim untuk memastikan kepatuhan atas ketentuan SOLAS. Isi dokumen SOLAS harus diverifikasi ulang oleh mitra logistik untuk memastikan ketepatan dengan kondisi nyata. Akan tetapi, banyak pedagang internasional yang bergantung pada bisnis logistik, sehingga terdapat banyak jumlah barang yang perlu diverifikasi.

Di sinilah di mana software freight forwarding ScaleOcean menjadi solusi. Dengan adanya penerapan sistem tersebut, Anda dapat menjamin proses verifikasi berat masing-masing container dengan mudah dikarenakan adanya pemantauan barang secara otomatis. Lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan pastikan keamanan kapal Anda!

FAQ:

1. Apa itu Verified Gross Mass (VGM) dan mengapa penting dalam pengiriman internasional?

Verified Gross Mass (VGM) adalah total berat sebuah kontainer yang mencakup manajemen berat kargo logistik, material pengemasan, dan berat kosong kontainer itu sendiri. Penerapan VGM diatur oleh International Maritime Organization (IMO) melalui amandemen SOLAS yang mulai berlaku pada 1 Juli 2016. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keamanan pengiriman laut dengan memberikan informasi yang akurat mengenai berat kontainer, sehingga mencegah masalah stabilitas kapal dan kerusakan barang selama transportasi.

2. Siapa yang bertanggung jawab untuk menyediakan VGM?

Menurut regulasi SOLAS, tanggung jawab untuk menyediakan VGM terletak pada pengirim (shipper) yang tercantum dalam dokumen pengangkutan laut seperti bill of lading. Pengirim dapat menunjuk pihak ketiga, seperti freight forwarder atau terminal, untuk membantu dalam proses verifikasi dan pengiriman data VGM. Namun, pengirim tetap bertanggung jawab secara hukum atas keakuratan informasi yang diberikan.

3. Apa yang terjadi jika VGM tidak disediakan atau tidak akurat?

Jika VGM tidak disediakan atau informasi yang diberikan tidak akurat, kontainer tidak akan diizinkan untuk dimuat ke kapal sesuai dengan regulasi SOLAS. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan pengiriman, biaya tambahan untuk penimbangan ulang, atau bahkan denda sesuai dengan peraturan negara terkait. Oleh karena itu, penting bagi pengirim untuk memastikan bahwa VGM dihitung dan disampaikan dengan tepat waktu dan akurat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap