Apa Itu Gross Weight dan Apa Bedanya dengan Net Weight?

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam industri logistik, perhitungan yang tepat sangat penting untuk mengoptimalkan efisiensi dan mengendalikan biaya pengiriman. Sayangnya, banyak perusahaan yang sering keliru dalam menghitung gross weight yang dapat mengarah pada pemborosan biaya dan masalah kepatuhan terhadap regulasi.

Selain itu, perbedaan antara gross weight, net weight, dan tare weight sering kali membingungkan. Meskipun terdengar sederhana, masing-masing memiliki pengaruh besar terhadap biaya dan keamanan pengiriman.

Oleh karena itu, Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu gross weight, perbedaannya dengan net weight dan tare weight, serta bagaimana metrik ini berperan penting dalam biaya, keamanan, dan kepatuhan regulasi logistik.

starsKey Takeaways
  • Gross weight adalah total berat pengiriman, termasuk produk dan kemasan, yang menjadi metrik fundamental dalam seluruh operasional logistik modern.
  • Perbedaan gross weight dan net weight sangat penting karena keduanya memiliki fungsi berbeda, mulai dari perhitungan biaya hingga kepatuhan regulasi produk.
  • Kalkulasi berat kotor yang akurat menjadi fondasi untuk menentukan biaya pengiriman yang adil, menjamin keamanan transportasi, dan mematuhi regulasi batas muatan.
  • Penerapan gross weight di Indonesia mengharuskan penggunaan gross weight secara ketat dalam pengiriman udara, laut, dan darat sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • Software logistik ScaleOcean menyediakan solusi terintegrasi untuk mengelola berat pengiriman secara efektif, memastikan akurasi data, efisiensi biaya, dan kepatuhan regulasi.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Gross Weight (Berat Kotor)?

Gross weight (berat kotor) adalah total berat suatu barang atau kiriman, yang mencakup produk itu sendiri, kemasan, palet, dan bahan pengemas lainnya yang digunakan untuk melindungi produk selama pengiriman. Dengan kata lain, ini adalah berat total dari segala sesuatu yang ada dalam paket atau wadah pengiriman.

Berbeda dengan net weight (berat bersih) yang hanya menghitung berat produk, gross weight harus mencakup semua elemen yang menyertai barang tersebut. Metrik ini menjadi acuan utama dalam logistik untuk menentukan biaya pengiriman dan perencanaan muatan dalam transportasi.

2. Apa Itu Net Weight (Berat Bersih)?

Net weight (berat bersih) adalah total berat produk itu sendiri, tanpa memperhitungkan berat kemasan, wadah, atau bahan pengangkut lainnya. Ini mengacu pada berat barang yang sesungguhnya, yang menjadi acuan dalam berbagai konteks operasional.

Konsep ini penting dalam berbagai industri, mulai dari ritel dan manufaktur untuk menyatakan jumlah produk yang sebenarnya, hingga logistik untuk menentukan biaya pengiriman. Selain itu, net weight harus dipertimbangkan dalam peraturan bea cukai, karena pajak dan bea sering kali dihitung berdasarkan berat bersih.

3. Apa Itu Tare Weight (Berat Tara)?

Tare weight atau berat tara adalah berat suatu wadah atau kendaraan kosong, seperti kontainer, peti, atau truk, tanpa memuat barang atau muatan di dalamnya. Ini menjadi elemen penting dalam penghitungan biaya pengiriman yang akurat.

Informasi mengenai tare weight sangat penting untuk menentukan batas muatan yang aman dan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan mengetahui tare weight, perusahaan dapat menghindari denda dan memastikan pengiriman berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Logistik

4. Perbedaan Utama Gross Weight vs Net Weight

Perbedaan utama gross weight (berat kotor) dan net weight (berat bersih) terletak pada cakupannya. gross weight adalah total berat barang, termasuk kemasan dan bahan pengemas lainnya, sementara Net Weight hanya mengukur berat produk itu sendiri, tanpa memperhitungkan kemasan.

Gross weight mencakup semua elemen yang menyertai barang dalam pengiriman, seperti kotak, palet, dan kontainer, sehingga selalu lebih besar dari net weight. Pemahaman ini sangat penting dalam dunia logistik untuk menghitung biaya pengiriman, menentukan batas muatan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

5. Mengapa Memahami Gross Weight Sangat Penting dalam Industri Logistik?

Mengapa Memahami Gross Weight Sangat Penting dalam Industri Logistik?

Dalam rantai pasok yang kompleks, pemahaman mendalam tentang gross weight bukanlah sekadar formalitas, melainkan elemen strategis yang menentukan keberhasilan operasional. Angka ini memiliki dampak langsung pada empat pilar utama logistik biaya, keamanan, kepatuhan hukum, dan efisiensi.

Mengabaikan akurasi gross weight dapat menyebabkan kerugian finansial, risiko kecelakaan, sanksi hukum, dan inefisiensi yang merugikan bisnis. Berikut adalah alasan mengapa perhitungan yang tepat sangat penting untuk kelancaran dan keberhasilan operasi logistik:

a. Sebagai Dasar Utama Perhitungan Biaya Pengiriman (Freight Cost)

Bagi perusahaan penyedia jasa angkutan, baik darat, laut, maupun udara, gross weight adalah faktor utama dalam kalkulasi biaya. Semakin berat total pengiriman, semakin besar sumber daya yang dibutuhkan, seperti bahan bakar dan tenaga kerja, sehingga berat kotor menjadi dasar tarif angkutan.

Kesalahan dalam menimbang atau melaporkan gross weight dapat menyebabkan tagihan yang tidak akurat, memicu perselisihan dan biaya tak terduga. Akurasi data berat kotor memastikan bahwa shipping fee yang dikenakan adil dan transparan, serta membantu perusahaan dalam menyusun anggaran logistik yang presisi.

b. Menjamin Keamanan Transportasi dan Mencegah Kelebihan Muatan

Setiap moda transportasi, seperti truk, pesawat kargo, dan kapal kontainer, memiliki batas kapasitas berat maksimal. Melebihi batas ini atau overloading dapat membahayakan stabilitas kendaraan dan merusak infrastruktur. Oleh karena itu, data berat kotor yang akurat penting untuk mencegah kelebihan muatan dan memastikan shipping quotation yang tepat.

Dengan data berat kotor yang valid, operator logistik dapat memastikan beban terdistribusi merata dan tidak melebihi batas aman. Sebagai hasilnya, hal ini melindungi aset transportasi, barang kiriman, dan menjaga keselamatan pengemudi serta publik. Keamanan adalah prioritas utama dalam industri logistik.

c. Memastikan Kepatuhan (Compliance) terhadap Regulasi Batas Berat Kendaraan

Regulasi pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, menetapkan batas berat maksimum untuk kendaraan komersial yang beroperasi di jalan raya. Aturan ini, yang dikenal dengan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI), bertujuan melindungi infrastruktur jalan dan menjaga keselamatan lalu lintas. Kepatuhan terhadap regulasi ini wajib dan diawasi secara ketat.

Perusahaan yang melanggar batas berat ini akan menghadapi sanksi berat, mulai dari denda signifikan hingga penahanan kendaraan dan tuntutan hukum. Oleh karena itu, pencatatan GW yang akurat adalah keharusan legal untuk memastikan setiap pengiriman memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku di rute perjalanannya

d. Mengoptimalkan Kapasitas Muatan dan Efisiensi Logistik

Di luar aspek biaya dan keamanan, data gross weight yang akurat memungkinkan perusahaan merencanakan pemuatan kargo dengan lebih cerdas. Dengan mengetahui berat pasti setiap item, tim logistik dapat memaksimalkan penggunaan ruang dan kapasitas berat yang tersedia di dalam truk atau kontainer, yang dikenal sebagai optimasi muatan.

Optimalisasi ini meningkatkan efisiensi operasional secara langsung. Perusahaan dapat mengirimkan lebih banyak barang dalam lebih sedikit perjalanan, menghemat bahan bakar, mengurangi emisi karbon, dan mempercepat waktu transit. Pada akhirnya, manajemen gross weight yang baik berkontribusi pada rantai pasok yang lebih ramping, hemat biaya, dan berkelanjutan.

6. Rumus dan Cara Menghitung Gross Weight

Menghitung gross weight pada dasarnya adalah proses yang sederhana, namun membutuhkan ketelitian dan data yang akurat dari setiap komponen. Memahami hubungan matematis antara tiga jenis gross, net, dan tare adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang benar.

Kesalahan kecil dalam perhitungan dapat berakumulasi menjadi masalah besar dalam skala pengiriman yang masif. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk memastikan perhitungan yang akurat dan menghindari kesalahan yang dapat berdampak pada biaya dan efisiensi operasional:

a. Rumus Hubungan Gross, Net, dan Tare Weight

Hubungan antara ketiga metrik berat ini dapat dijelaskan dengan rumus yang sederhana. Rumus utamanya adalah penjumlahan antara berat bersih produk dan berat kemasannya, yang secara matematis ditulis sebagai berikut:

Gross Weight = Net Weight + Tare Weight

Dari rumus dasar ini, kita juga dapat menurunkan dua rumus turunan untuk menghitung komponen lainnya. Jika Anda mengetahui gross weight dan tare weight, Anda dapat menghitung net weight dengan rumus berikut:

Net Weight = Gross Weight – Tare Weight

Sebaliknya, jika Anda mengetahui gross weight dan net weight, Anda dapat menghitung tare weight dengan rumus:

Tare Weight = Gross Weight – Net Weight

b. Contoh Perhitungan dalam Skenario Pengiriman Barang

Untuk mempermudah pemahaman, Sebuah perusahaan hendak mengirimkan 50 unit mesin kopi. Setiap mesin kopi memiliki net weight 10 kg, dan setiap kotak kemasannya (termasuk pelindung) memiliki tare weight 2 kg.

Langkah pertama, kita hitung gross weight per kotak:
10 kg (net) + 2 kg (tare) = 12 kg.

Kemudian, untuk 50 kotak, total gross weight adalah:
50 x 12 kg = 600 kg.

Terakhir, untuk total gross weight pengiriman, kita tambahkan berat palet kayu yang digunakan untuk menampung kotak-kotak tersebut, yang memiliki tare weight 20 kg:
600 kg (barang) + 20 kg (palet) = 620 kg.

Dengan perhitungan ini, kita dapat menentukan berat total pengiriman secara akurat.

7. Penerapan Gross Weight dalam Praktik Logistik di Indonesia

Di Indonesia, konsep gross weight diterapkan secara universal di semua moda transportasi, masing-masing dengan aturan dan nuansa tersendiri. Baik melalui udara, laut, maupun darat, pencatatan berat kotor yang akurat adalah syarat mutlak untuk kelancaran arus barang.

Dikutip dari Supply Chain Indonesia yang mengulas data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor logistik memiliki kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Oleh karena itu, menjaga kelancaran operasional, termasuk akurasi data berat kotor, merupakan kunci untuk memastikan kontribusi sektor ini tetap positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Berikut ini adalah alasan mengapa pemahaman terhadap praktik ini sangat penting bagi para pelaku bisnis, untuk menghindari penundaan dan biaya tambahan:

a. Pengiriman Kargo Udara (Air Freight) dan Laut (Sea Freight)

Dalam pengiriman kargo udara, berat dan dimensi adalah faktor penentu biaya yang sangat sensitif. Maskapai penerbangan menggunakan gross weight untuk menghitung biaya angkut, yang sering dibandingkan dengan berat volumetrik. Data ini tercantum dalam airway bill (AWB) untuk memastikan pesawat tidak kelebihan muatan.

Untuk kargo laut, aturan mengenai gross weight semakin ketat sejak diberlakukannya regulasi SOLAS (Safety of Life at Sea). Pengirim diwajibkan mendeklarasikan verified gross mass (VGM), yaitu berat kotor total kontainer yang telah diverifikasi. Tanpa VGM yang valid, kontainer tidak akan diizinkan dimuat ke kapal.

b. Transportasi Darat dan Aturan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI)

Untuk transportasi darat di Indonesia, pemerintah memberlakukan aturan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) dan Muatan Sumbu Terberat (MST). Aturan ini membatasi gross vehicle weight (berat total kendaraan beserta muatannya) berdasarkan konfigurasi sumbu roda truk, dengan tujuan menjaga kondisi jalan dan mengurangi risiko kecelakaan.

Setiap truk yang melintas berpotensi diperiksa di jembatan timbang. Jika gross weight kendaraan melebihi batas JBI, pengemudi dan perusahaan akan dikenai sanksi tilang. Oleh karena itu, data gross weight yang akurat dalam dokumen pengiriman seperti cargo manifest sangat penting untuk memastikan kepatuhan selama perjalanan darat.

c. Manajemen Inventaris dan Kapasitas Penyimpanan di Gudang

Penerapan gross weight tidak hanya relevan saat barang dalam perjalanan, tetapi juga di gudang. Setiap rak dan lantai gudang memiliki kapasitas beban maksimal. Mengetahui gross weight setiap palet penting untuk mencegah kerusakan rak atau keruntuhan struktur. Verified gross mass (VGM) memastikan kepatuhan terhadap batas kapasitas.

Selain itu, data berat kotor digunakan untuk memilih peralatan penanganan material yang sesuai, seperti forklift. Operator harus memastikan alat yang digunakan mampu mengangkat beban dengan aman. Manajemen gross weight yang baik di gudang berkontribusi pada keselamatan kerja dan integritas inventaris.

8. Tips Efektif Mengelola Berat Pengiriman untuk Bisnis Anda

Tips Efektif Mengelola Berat Pengiriman untuk Bisnis Anda

Mengelola gross weight secara efektif adalah langkah proaktif untuk mengoptimalkan biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepatuhan. Bagi para pengambil keputusan, menerapkan praktik terbaik dalam manajemen berat bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan kompetitif.

Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat diimplementasikan oleh bisnis Anda:

a. Pastikan Akurasi Data Hasil Penimbangan

Fondasi dari manajemen berat yang baik adalah data yang akurat, dan ini dimulai dari proses penimbangan. Gunakan timbangan industri yang telah terkalibrasi secara resmi dan bersertifikat. Timbangan yang tidak akurat adalah sumber utama dari berbagai masalah, mulai dari kesalahan perhitungan biaya hingga pelanggaran regulasi muatan.

Jadwalkan perawatan dan kalibrasi ulang secara berkala untuk semua peralatan penimbangan Anda. Selain itu, pastikan staf yang bertanggung jawab atas penimbangan telah dilatih dengan baik untuk mengikuti prosedur standar. Investasi pada akurasi di tahap awal akan menghindarkan Anda dari biaya yang jauh lebih besar di kemudian hari.

b. Optimasi Kemasan untuk Mengurangi Tare Weight tanpa Mengorbankan Keamanan

Salah satu cara efektif untuk mengurangi gross weight adalah menekan tare weight. Lakukan audit terhadap materi kemasan yang digunakan dan cari alternatif lebih ringan yang tetap melindungi produk. Inovasi dalam material, seperti kardus tipis namun kuat, atau plastik pelindung ringan, bisa menjadi solusi.

Selain material, praktik right-sizing atau menyesuaikan ukuran kemasan dengan produk juga penting. Hindari kotak yang terlalu besar yang memerlukan banyak isian (filler) yang tidak perlu. Dengan kemasan yang pas, Anda tidak hanya mengurangi berat tetapi juga volume, yang relevan saat menghitung kubikasi barang logistik.

c. Manfaatkan Teknologi dan Software Logistik untuk Manajemen Data yang Lebih Baik

Di era digital, mengelola data berat secara manual sangat rentan terhadap human error. Manfaatkan teknologi seperti sistem manajemen gudang (WMS) atau software logistik terintegrasi untuk mengotomatisasi pencatatan dan pengelolaan data berat. Sistem ini dapat terhubung langsung dengan timbangan digital, memastikan data yang masuk selalu akurat dan tersimpan secara terpusat.

Untuk efisiensi pengelolaan data dan pengiriman, software logistik ScaleOcean menawarkan solusi komprehensif. Sistem ini memungkinkan Anda melacak GW setiap pengiriman secara real-time, mengintegrasikan data dengan dokumen pengiriman, dan mengoptimalkan perencanaan muatan otomatis.

Dengan ScaleOcean, Anda dapat memastikan akurasi data untuk menghasilkan shipping quotation yang tepat, mengurangi risiko kesalahan, dan membuat keputusan logistik lebih cerdas. Cobalah demo gratis untuk melihat bagaimana solusi ini bisa meningkatkan efisiensi dan akurasi logistik bisnis Anda.

9. Kesimpulan

Memahami gross weight lebih dari sekadar angka di timbangan ini adalah kunci dalam logistik, dari penentuan biaya hingga optimasi efisiensi. Akurasi dalam menghitungnya mempengaruhi kesehatan finansial dan reputasi perusahaan.

Bagi pemimpin bisnis, mengelola gross weight secara efektif membuka jalan menuju rantai pasok yang lebih efisien dan aman. Software logistik ScaleOcean memungkinkan pengelolaan berat yang presisi dan otomatis. Cobalah demo gratis untuk melihat bagaimana solusi ini meningkatkan efisiensi operasional bisnis Anda.

FAQ:

Apa arti berat kotor vs berat bersih?

Berat bersih adalah berat produk itu sendiri, sedangkan berat kotor adalah berat total produk beserta kemasan. Perbedaan antara berat kotor dan berat bersih mungkin agak membingungkan, tetapi yang terpenting, berat kotor sudah termasuk berat tara kemasan.

Apa maksud gross dan net?

Gross weight mencakup berat total produk beserta kemasan, sedangkan net weight hanya berat produk tanpa kemasan. Gross weight digunakan untuk menghitung biaya pengiriman, sementara net weight fokus pada isi produk.

Apa itu NW dan GW dalam berat?

Saat mengirim barang, perbedaan antara Gross Weight (G.W) dan Net Weight (N.W) sangat penting. G.W mencakup berat kotor barang, termasuk kemasan dan bahan lainnya, sedangkan N.W hanya mengacu pada berat asli barang tanpa kemasan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap