4 Perbedaan Freight In dan Freight Out di Bisnis Logistik

ScaleOcean Team

Memahami perbedaan freight in dan freight out diperlukan oleh bisnis logistik karena kedunya mempengaruhi perhitungan biaya pengiriman yang perlu ditagihkan ke klien. Bayangkan jika Anda salah hitung dan kurang paham apa saja komponen di dalamnya, tentu akan mempengaruhi arus kas perusahaan.

Terlebih jika Anda harus mengelola banyak pengiriman sekaligus, tentu dampaknya semakin kompleks. Mulai dari tagihan yang tidak sesuai, hingga kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan. Semua ini dapat mengakibatkan penurunan efisiensi operasional dan bahkan kehilangan kepercayaan klien.

Oleh karena itu, penting untuk tahu secara detail perbedaan keduanya agar Anda dapat mengelola logistik dengan akurat dan efisien, serta menjaga kelancaran bisnis Anda. Artikel ini akan membantu Anda tahu lebih lanjut perbedaan freight in dan freight out, serta cara efektif mengelola biaya ini.

1. Perbedaan Freight In dan Freight Out

Perbedaan freight in dan freight out paling utama adalah pihak yang perlu ditagih oleh freight forwarder untuk biaya pengiriman. Freight in dibebankan pada importir, sedangkan freight out dibayar oleh eksportir.

Pemahaman pada perbedaan ini penting bagi manajemen logistik karena masing-masing biaya memiliki fungsi yang berbeda pada pencatatan dan laporan keuangan perusahaan. Berikut perbedaannya.

a. Pembayaran

Freight forwarder mengelola biaya logistik dan menagih klien untuk dua jenis pembayaran. Pada freight in, biaya pengiriman ditanggung oleh pengimpor atau pihak yang menerima barang. Pembayaran dilakukan oleh penerima untuk menutupi biaya pengiriman dari pemasok hingga tiba di lokasi tujuan.

Sedangkan pada freight out, biaya pengiriman ditanggung oleh eksportir atau pihak yang mengirim barang. Pembayaran dilakukan oleh pengirim untuk mengirim barang dari tempat asal menuju lokasi penerima, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

b. Risiko Pembayaran

Freight collected dapat melibatkan risiko pembayaran yang berupa penundaan atau tidak dibayar oleh penerima, sementara freight paid tidak melibatkan risiko ini bagi penerima. Dalam kata lain, pelanggan dapat berpotensi tidak membayar tepat waktu atau tidak sama sekali, terutama jika menggunakan freight collected atau freight out sebagai layanan logistik.

Hal ini dapat menyebabkan masalah arus kas, terutama jika penjual membebankan biaya besar untuk freight out. Jika risiko ini terjadi, diperlukan perencanaan yang baik, strategi pengelolaan risiko yang efektif, dan mungkin juga asuransi untuk melindungi terhadap kerugian yang tidak terduga.

c. Administrasi

Kemudahan administrasi merupakan salah satu perbedaan utama antara freight in dan freight out dalam akuntansi dan manajemen biaya. Freight paid atau freight in memudahkan administrasi dan proses pembayaran bagi penerima, sedangkan freight collected atau freight out butuh  pemantauan dan pencatatan terpisah sebagai bagian dari biaya operasional.

d. Tanggung Jawab Keuangan

Dalam akuntansi, biaya freight in ditambahkan ke harga pembelian barang. Hal ini karena biaya ini dianggap sebagai bagian dari biaya untuk membuat produk tersebut siap dijual atau digunakan dalam produksi. Biaya ini kemudian dialokasikan ke nilai persediaan dan menjadi bagian dari Cost of Goods Sold (COGS) ketika barang tersebut dijual.

Berbeda dengan freight inbiaya freight out dianggap sebagai biaya operasional dan dicatat sebagai beban pengeluaran dalam laporan laba rugi. Ini karena biaya ini tidak secara langsung terkait dengan pembuatan atau pemerolehan produk, melainkan dengan pengiriman produk ke pelanggan.

2. Pentingnya Memahami Beda Freight In dan Freight Out

Freight forwarder perlu tahu perbedaan freight in dan freight out karena keduanya memengaruhi strategi pengelolaan biaya pengiriman. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mengimpor barang dari Tiongkok ke Indonesia, Anda akan menangani freight in yang ditagihkan ke importir. Ini berupa biaya pengangkutan barang, serta biaya tambahan seperti bea cukai, asuransi, dan pajak impor.

Selain berkaitan dengan strategi manajemen biaya, berikut beberapa alasan penting lainnya mengapa perbedaan keduanya perlu Anda pahami.

  • Efektivitas manajemen biaya: Anda dapat memisahkan biaya antara pengiriman masuk dan keluar untuk menagih klien dengan nominal yang tepat.
  • Manajemen dokumen yang tepat: Pengelolaan dokumen untuk ekspor tentu berbeda dengan impor, sehingga memahami perbedaan freight in dan freight out membantu penanganan bea cukai, izin, dan dokumen lainnya.
  • Kalkulasi pajak dan biaya tambahan: Dalam beberapa kasus, pajak atau biaya tambahan, seperti pajak impor atau bea cukai, perlu diperhitungkan secara berbeda untuk freight in dan freight out.
  • Penyesuaian layanan untuk klien: Mengetahui apakah klien memerlukan layanan untuk freight in atau freight out membantu Anda menawarkan solusi logistik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk membantu dalam mengelola proses logistik ini, penggunaan software freight forwarding terbaik sangat penting agar bisnis dapat mengoptimalkan efisiensi pengiriman dan mengurangi biaya transportasi secara efektif.

3. Dampak Freight In dan Freight Out pada Biaya Operasional

Mengetahui perbedaan freight in dan freight out diperlukan agar biaya operasional Anda tidak terganggu. Freight in melibatkan biaya yang dikeluarkan untuk mengatur pengangkutan, bea cukai, dan asuransi. Biaya ini harus dikelola dengan cermat agar Anda dapat menagih klien secara tepat dan tidak mengalami kerugian operasional.

Begitu juga freight out yang mencakup biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang keluar dari klien ke destinasi akhir. Biaya ini, termasuk pengangkutan dan dokumen ekspor, juga perlu dikelola secara efisien agar operasi pengiriman berjalan lancar dan sesuai anggaran.

Freight forwarder yang tidak memahami perbedaan freight in dan freight out bisa mengalami kebingungan dalam mengelola anggaran pengiriman, yang dapat mengakibatkan biaya operasional yang membengkak.

Anda bisa mengatasi setiap tantangan dalam proses freight In dan Out dengan menggunakan software canggih freight forwarding. Penerapan freight forwarding software adalah solusi terbaik yang dapat membantu memantau biaya Freight In seperti biaya pengiriman masuk dari pemasok dan Freight Out biaya pengiriman kepada pelanggan dengan lebih transparan dan real-time.

4. Mudah Kelola Biaya Freight dengan ScaleOcean Software Logistik

Software freight forwarding ScaleOcean

Mengelola biaya pengiriman freight in dan freight out sangat rawan kesalahan terutama saat menangani banyak klien. Perhitungan tagihan bisa jadi tidak akurat. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengimplementasikan software freight forwarding.

ScaleOcean adalah software freight forwarding di Indonesia yang telah dipercaya ratusan klien untuk mempermudah pengelolaan logistik. ScaleOcean membantu bisnis logistik untuk memastikan biaya pengiriman terhitung dengan akurat.

Untuk Anda yang sedang mempertimbangkan software logistik, ScaleOcean menawarkan demo gratis dan konsultasi bersama tim ahli. Dengan ini, Anda bisa merasakan langsung manfaat yang diberikan dari implementasi sistem tersebut.

Fitur-fitur unggulan yang dimiliki ScaleOcean software freight forwarding untuk mendukung manajemen biaya freight di antaranya:

  • Automated freight cost calculation: Otomatis menghitung biaya pengiriman untuk freight in dan freight out berdasarkan berat, volume, jarak, dan moda transportasi yang digunakan.
  • Accounting system integration: Terintegrasi langsung dengan sistem akuntansi, memungkinkan pengelolaan biaya pengiriman (freight cost) yang lebih mudah dan otomatis.
  • Freight cost reporting: Menghasilkan laporan biaya pengiriman yang rinci, baik untuk freight in maupun freight out. 
  • Automated billing and invoicing: Membuat invoice secara otomatis untuk pengiriman freight out dan mencatat biaya freight in yang harus dibayar.

Dengan fitur-fitur tersebut, pengelolaan biaya freight in dan freight out menjadi lebih transparan, dan efisien sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan anggaran logistik.

5. Kesimpulan

Aspek utama perbedaan freight in dan freight out terdapat pada siapa yang bertanggung jawab atas biaya pengiriman. Memahami perbedaan ini sangat penting bagi freight forwarder karena berdampak langsung pada pengelolaan biaya operasional, manajemen dokumen, dan perencanaan logistik.

Untuk membantu Anda mengelola freight in dan freight out dengan lebih efisien, ScaleOcean menawarkan solusi software freight forwarding yang dilengkapi fitur canggih. Dengan fitur-fitur ini, dipastikan biaya pengiriman tercatat dengan akurat. Ingin tahu lebih lanjut bagaimana ScaleOcean bisa membantu bisnis Anda? Dapatkan demo gratis sekarang

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?