Contoh Barang Setengah Jadi, Manfaat, dan Karakteristiknya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Produk setengah jadi memainkan peran penting dalam rantai produksi, tetapi seringkali menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mengelolanya dengan efisien. Banyak bisnis menghadapi masalah terkait kualitas yang tidak konsisten, stok yang tidak terkelola dengan baik, yang berdampak pada biaya dan waktu produksi.

Akibat dari masalah tersebut, perusahaan sering kali mengalami gangguan pada jadwal produksi dan peningkatan biaya operasional. Pemahaman yang baik mengenai peran barang setengah jadi sangat penting agar produk tersebut dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, yang siap untuk distribusi dan dijual.

Artikel ini memberikan informasi penting tentang pengertian, manfaat, karakteristik produk setengah jadi. Dengan pemahaman ini, Anda bisa lebih mudah membedakan ketiga kategori tersebut dan membuat strategi efisiensi produksi yang lebih tepat sasaran sesuai karakteristik kategori barang.

starsKey Takeaways
  • Barang setengah jadi adalah barang yang telah melalui sebagian proses produksi, namun belum siap untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen akhir.
  • Ciri barang setengah jadi mencakup belum siap digunakan atau dijual, belum selesai dalam proses produksi, lebih murah dari produk jadi, dan belum melalui quality control.
  • Contoh barang setengah jadi termasuk benang di industri tekstil, rangka mobil di otomotif, dan PCB di elektronik, yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut.
  • Software Manufaktur ScaleOcean memberikan solusi terbaik untuk mengelola produksi barang setengah jadi, memastikan efisiensi, visibilitas, dan kontrol penuh di setiap tahap.

Dapatkan Demo Gratis!

requestDemo

1. Pengertian Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi adalah bahan mentah yang telah melalui satu atau lebih tahap produksi, namun belum siap digunakan langsung dan memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk akhir. Contohnya adalah benang yang diproses menjadi kain, tepung yang diubah menjadi roti, atau baja yang digunakan untuk memproduksi mobil.

Dalam alur produksi, produk ini seringkali menjadi titik tengah antara bahan baku dan produk jadi. Dengan demikian, meskipun telah mengalami beberapa tahapan, produk tersebut memerlukan lebih banyak proses untuk menjadi bentuk akhir yang siap dijual ke konsumen.

Tidak hanya itu saja, produk setengah jadi turut berperan penting dalam pengelolaan rantai pasokan secara efektif dan efisien, terutama dalam proses manufaktur. Barang tersebut memungkinkan efisiensi, fleksibilitas, dan spesialisasi, yang akan berkontribusi pada produksi barang jadi yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan pasar.

2. Manfaat Barang Setengah Jadi di Industri Manufaktur

Manfaat Barang Setengah Jadi di Industri Manufaktur

Barang setengah jadi atau work in progress adalah bahan baku yang telah melalui proses tertentu, tetapi belum selesai dan siap untuk digunakan atau dijual ke pasar. Produk ini juga dikenal sebagai barang antara (intermediate goods). Berikut adalah beberapa manfaat utamanya.

a. Menjembatani Tahapan Produksi

Barang intermediate goods berfungsi untuk menghubungkan berbagai tahapan dalam proses produksi. OECD melaporkan bahwa perdagangan barang setengah jadi menyumbang 56% dari total perdagangan barang, yang menandakan mayoritas barang yang diperdagangkan adalah komponen yang digunakan dalam produksi barang jadi.

Tidak heran, contoh barang setengah jadi memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran alur produksi, dengan menghubungkan tahapan-tahapan yang berbeda dan memungkinkan transformasi bahan baku menjadi produk yang lebih kompleks dan siap untuk tahap produksi berikutnya.

b. Fleksibilitas dalam Rantai Pasokan

Barang ini memberikan fleksibilitas dalam rantai pasokan karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dan jenis barang setengah jadi yang diperlukan sesuai dengan permintaan pasar atau kebutuhan produksi tertentu. Hal ini memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi pasar.

c. Meningkatkan Efisiensi Biaya

Dengan menggunakan produk setengah jadi, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Mengolah produk setengah jadi membutuhkan proses yang lebih sedikit, sehingga mengurangi pemborosan dan menghemat biaya tenaga kerja serta bahan baku. Selain itu, perusahaan dapat memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang lebih rendah.

d. Mengoptimalkan Inventori

Barang setengah jadi membantu bisnis manufaktur mengelola inventaris dengan lebih efisien. Dengan menyimpan jenis barang tersebut dalam jumlah yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan risiko kerugian akibat barang yang kedaluwarsa atau rusak.

e. Meningkatkan Kualitas Produksi

Barang intermediate goods juga berkontribusi pada peningkatan kualitas produk akhir. Dengan memproses produk setengah jadi dengan standar tertentu, perusahaan dapat memastikan konsistensi dalam kualitas produk akhir. Hal ini juga memungkinkan kontrol kualitas yang lebih mudah dan lebih terarah sepanjang lini produksi.

3. Contoh Produksi Setengah Jadi dari Berbagai Industri

Contoh Barang Setengah Jadi dari Berbagai Industri

Contoh produk setengah jadi mencakup bahan pangan seperti tepung, sosis, nugget, dan mi instan, serta barang industri seperti benang, semen, karet, dan kayu olahan. Produk-produk ini merupakan hasil dari tahap produksi awal yang belum dapat dikonsumsi atau digunakan langsung, namun memerlukan proses lebih lanjut untuk menjadi barang jadi yang siap pakai.

Berikut beberapa contoh produk setengah jadi yang dikelompokkan berdasarkan industrinya:

a. Industri Pangan dan Minuman

Dalam industri pangan dan minuman, produk setengah jadi melibatkan bahan mentah yang telah diproses menjadi bentuk yang lebih siap, namun masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk yang siap konsumsi.

  • Adonan Roti: Adonan tepung yang sudah diproses namun perlu difermentasi dan dipanggang untuk menjadi roti.
  • Sirup: Cairan yang telah diproses dari bahan dasar, namun masih perlu dicampur dan dikemas dalam produk minuman.
  • Bahan Setengah Jadi Olahan Daging: Daging yang telah diproses menjadi potongan atau produk olahan lainnya, namun masih memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti pemasakan atau pengepakan.

b. Industri Tekstil

Dalam industri tekstil, barang setengah jadi melibatkan bahan baku yang telah diproses namun belum menjadi produk jadi seperti pakaian atau kain siap pakai. Proses ini mengubah bahan baku menjadi komponen yang lebih siap digunakan untuk produk akhir.

  • Benang: Hasil olahan kapas yang dipintal, siap untuk dijadikan kain melalui proses penenunan.
  • Kain Setengah Jadi: Kain yang sudah diproses namun masih memerlukan finishing atau pewarnaan.
  • Bahan Kain Terwarnai: Kain yang telah diwarnai, namun belum melalui proses jahitan untuk menjadi pakaian atau produk tekstil lainnya.

c. Industri Otomotif

Di industri otomotif, barang setengah jadi merupakan bagian atau komponen kendaraan yang telah diproses, namun belum terakit menjadi mobil atau kendaraan utuh. Proses lanjutan diperlukan untuk menyelesaikan kendaraan.

  • Rangka Mobil: Struktur dasar mobil yang telah dibentuk, namun belum lengkap dengan komponen lainnya seperti mesin dan bodi.
  • Panel Bodi Mobil: Panel kendaraan yang telah dicetak, namun masih memerlukan perakitan dan pengecatan.
  • Komponen Mesin: Bagian-bagian mesin seperti piston atau crankshaft yang siap untuk dirakit menjadi mesin utuh.

d. Industri Elektronik

Dalam industri elektronik, produk setengah jadi adalah komponen atau perangkat yang telah diproduksi namun belum siap dijadikan perangkat akhir seperti ponsel atau komputer. Komponen ini perlu dirakit dan diuji sebelum digunakan.

  • PCB (Printed Circuit Board): Papan sirkuit yang sudah dilengkapi dengan komponen elektronik namun belum dipasang dalam perangkat akhir.
  • Kabel dan Komponen Elektronik: Kabel dan komponen lainnya yang telah diproses, namun masih memerlukan perakitan dalam produk elektronik.
  • LCD Screen: Layar yang telah diproduksi dan diuji, namun masih perlu dipasang pada perangkat elektronik seperti ponsel atau televisi.

e. Industri Farmasi

Di industri farmasi, barang setengah jadi melibatkan bahan obat yang telah diproses namun masih memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk mencapai bentuk akhir yang siap untuk dikonsumsi atau didistribusikan.

  • Bahan Obat Setengah Jadi: Bahan yang telah melalui tahap awal formulasi, namun masih perlu dicampur dan dikemas untuk menjadi obat akhir.
  • Kapsul dan Tablet: Obat yang telah diproduksi dalam bentuk dasar, namun masih memerlukan pengepakan dan pengecekan kualitas.
  • Larutan Obat: Larutan yang telah diproses namun masih perlu pengemasan dalam bentuk botol atau vial.

Dengan software pabrik, perusahaan dapat memantau dan mengelola proses produksi barang setengah jadi secara real-time. Hal ini membantu memastikan bahwa produk berada pada jalur yang tepat untuk diselesaikan, mengurangi risiko keterlambatan, dan meningkatkan efisiensi produksi.

Manufaktur

4. Ciri-ciri Produk Setengah Jadi

Produk ini tentunya memiliki ciri khusus yang membedakannya dari bahan baku dan produk jadi. Berikut pembahasan detail ciri-ciri tersebut.

a. Tidak Siap Digunakan atau Dijual

Produk setengah jadi tidak bisa langsung digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen akhir. Meskipun telah melewati beberapa tahapan produksi, barang pada kategori ini masih membutuhkan beberapa langkah tambahan sebelum dapat dianggap sebagai produk jadi.

b. Proses Produksi Belum Selesai

Ciri khas lainnya dari produk setengah jadi  adalah proses manufaktur belum sepenuhnya selesai. Artinya barang ini masih perlu diproses lebih jauh untuk menjadi produk akhir, sebelum produk tersebut dapat dikategorikan sebagai produk jadi. Misal dalam industri otomotif, bodi mobil yang sudah terbentuk tetapi belum dipasang mesin atau sistem elektrik adalah contoh dari semi-finished goods.

c. Lebih Murah Daripada Produk Jadi

Dari segi harga, produk ini umumnya lebih murah dibandingkan produk jadi. Hal ini karena biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi yang dikeluarkan belum sebanyak produk jadi. Sebagai contoh, sepatu yang belum dilengkapi dengan sol dan tali sepatu biasanya akan dijual dengan harga yang lebih rendah daripada sepatu yang sudah sepenuhnya jadi dan siap pakai.

d. Belum Melalui Quality Control

Produk ini juga biasanya belum melewati proses quality control. Karena pemeriksaan kualitas umumnya dilakukan setelah produk sepenuhnya jadi untuk memastikan kalau produk tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan demikian, produk ini masih berpotensi cacat atau memungkinkan adanya kesalahan yang perlu diperbaiki.

Pengelolaan dan pemantauan barang setengah jadi yang efektif, termasuk identifikasi potensi cacat atau kesalahan, sering kali didukung oleh software material control yang memungkinkan pelacakan real-time di setiap tahapan produksi.

5. Proses Pembuatan Barang Setengah Jadi

Proses pembuatan produk setengah jadi melibatkan serangkaian tahapan penting yang mengubah bahan baku menjadi komponen yang siap diproses lebih lanjut. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pembuatan barang setengah jadi yang perlu dipahami untuk memastikan kelancaran produksi.

a. Pemilihan Bahan Baku

Proses pembuatan intermediate goods dimulai dengan pemilihan bahan baku yang tepat sesuai dengan kebutuhan produk akhir. Bahan baku yang dipilih harus memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Kualitas bahan baku yang baik sangat penting untuk memastikan hasil produk setengah jadi yang juga berkualitas tinggi.

b. Proses Awal

Setelah bahan baku dipilih, bahan tersebut akan mengalami proses awal seperti pemotongan, pencampuran, atau pemanasan sesuai dengan jenis produk yang dihasilkan. Misalnya, dalam industri tekstil, kapas dipintal menjadi benang yang merupakan barang setengah jadi. Proses ini mengubah bahan baku menjadi komponen yang siap untuk diproses lebih lanjut menuju produk akhir.

c. Proses Lanjutan

Setelah menjadi barang setengah jadi, produk tersebut akan melalui tahap lanjutan yang melibatkan proses seperti penenunan, perakitan, atau pengolahan lebih lanjut untuk mencapai bentuk akhir. Dalam beberapa kasus, produk setengah jadi disimpan sementara dalam gudang jika ada hambatan dalam manajemen produksi. Penyimpanan ini membantu mengatur aliran produksi agar tetap efisien dan terkoordinasi.

d. Efisiensi dalam Pengelolaan

Efisiensi dalam pengelolaan produk setengah jadi sangat penting untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan ruang penyimpanan di gudang. Perencanaan aliran produksi yang baik membantu memastikan kelancaran proses produksi dan menghindari penumpukan jenis persediaan barang yang tidak perlu. Banyak perusahaan menggunakan aplikasi PPIC untuk merencanakan, mengelola, dan mengoptimalkan seluruh proses produksi barang setengah jadi dengan lebih efektif.

6. Perbedaan Barang Setengah Jadi dan Barang Jadi

Barang setengah jadi dan barang jadi memiliki perbedaan mendasar dalam proses manufaktur. Untuk memahami lebih dalam, berikut adalah beberapa aspek yang membedakan keduanya dalam konteks produksi.

a. Tahapan Produksi

Barang setengah jadi adalah produk yang telah melewati beberapa proses produksi, tetapi belum mencapai tahap akhir. Misalnya, komponen elektronik yang masih membutuhkan perakitan lebih lanjut atau bahan tekstil yang belum dijahit.

Sementara itu, barang jadi telah melalui semua tahap produksi dan siap untuk dipasarkan atau digunakan. Proses produksi untuk barang jadi sudah lengkap, tidak membutuhkan lagi pengolahan lebih lanjut.

b. Fungsi dalam Proses Produksi

Barang setengah jadi berfungsi sebagai input dalam proses produksi lebih lanjut. Mereka digunakan untuk membuat produk akhir yang diinginkan. Sebagai contoh, rangka mobil yang belum dirakit sepenuhnya akan digunakan dalam pembuatan mobil jadi.

Sebaliknya, barang jadi adalah hasil akhir dari serangkaian tahapan produksi yang siap dipasarkan. Barang jadi tidak lagi memerlukan pemrosesan tambahan dan langsung dapat digunakan oleh konsumen atau perusahaan.

c. Pengolahan dan Waktu

Proses pengolahan untuk barang setengah jadi biasanya lebih panjang dibandingkan barang jadi, karena mereka memerlukan beberapa tahap tambahan untuk menjadi produk siap jual. Pengolahan intermediate goods juga dapat mempengaruhi waktu produksi secara keseluruhan.

Sementara itu, barang jadi telah selesai diproduksi dan hanya perlu dikirim ke konsumen atau pengecer. Dengan demikian, barang jadi memerlukan waktu yang lebih singkat untuk siap distribusi dibandingkan barang setengah jadi yang memerlukan perakitan atau penyelesaian akhir.

d. Peran dalam Rantai Pasok

Dalam rantai pasokan, barang setengah jadi memainkan peran sebagai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Mereka bisa berpindah antar lini produksi atau perusahaan yang berbeda sebelum menjadi barang jadi.

Sebaliknya, barang jadi adalah output akhir dari seluruh proses manufaktur. Produk ini kemudian dikirim ke distributor atau pengecer untuk dijual langsung kepada konsumen, memainkan peran penting dalam permintaan pasar.

e. Nilai Ekonomi

Dari sisi nilai ekonomi, barang setengah jadi sering kali memiliki nilai lebih rendah dibandingkan barang jadi, karena mereka belum siap dijual. Namun, intermediate goods sangat penting dalam menjaga kelancaran aliran produksi.

Sebaliknya, barang jadi memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena telah siap dijual dan digunakan. Nilai ini mencerminkan kesiapan produk untuk memasuki pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen secara langsung.

7. Kesimpulan

Produk setengah jadi adalah barang yang telah menjalani sebagian proses produksi, namun belum sepenuhnya siap untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen akhir. Produk ini sering kali berfungsi sebagai bahan baku untuk industri lain yang akan mengolahnya lebih lanjut menjadi produk jadi.

Untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan produk setengah jadi, perusahaan perlu memastikan sistem yang efisien dalam memantau dan mengontrol stok serta proses produksi. Hal ini akan mengurangi risiko kesalahan yang dapat merugikan bisnis.

Dengan menggunakan Software Manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen produk setengah jadi secara lebih efektif. Dengan fitur real-time monitoring dan integrasi antar modul, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan kelancaran proses produksi.

FAQ:

1. Apa saja contoh barang setengah jadi?

Contoh barang setengah jadi meliputi karet yang berasal dari getah karet mentah yang diambil dari perkebunan, mesin mobil yang sudah diproduksi tetapi belum dirakit sepenuhnya, serta tepung, semen, dan berbagai jenis kayu yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut.

2. Roti apakah barang setengah jadi?

Roti bisa dianggap sebagai barang setengah jadi pada tahap adonan sebelum dipanggang. Adonan roti yang telah diproses namun belum melalui tahap fermentasi dan pemanggangan masih membutuhkan beberapa langkah tambahan untuk menjadi roti siap konsumsi.

3. Apa yang membedakan barang setengah jadi dan barang jadi?

Perbedaan utama antara barang setengah jadi dan barang jadi terletak pada tingkat penyelesaiannya. Barang setengah jadi telah melalui beberapa tahap produksi namun belum siap untuk digunakan atau dijual, sementara barang jadi adalah produk akhir yang telah lengkap dan siap dikonsumsi atau digunakan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap