Mengelola persediaan barang dan bahan baku dengan buruk dapat menyebabkan penundaan pengiriman, kekurangan stok, dan kerugian finansial. Dalam bisnis perdagangan internasional, pemahaman yang mendalam tentang siklus logistik sangat penting untuk menjaga efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Selain itu, pemahaman mengenai dokumen ekspor impor yang diperlukan juga menjadi faktor kunci. Manajemen persediaan dan dokumentasi harus disiapkan dengan cermat agar sesuai dengan alur logistik yang tepat. Artikel ini akan membahas siklus manajemen logistik, tantangannya, serta solusi untuk menghadapinya.
- Siklus logistik adalah serangkaian proses yang mencakup perolehan barang, layanan logistik, dan distribusi produk kepada pembeli, penting untuk efisiensi operasional.
- Tahapan dalam siklus manajemen logistik meliputi perencanaan, pelaksanaan operasional, serta pengawasan dan evaluasi.
- Tantangan dalam pengelolaan siklus logistik meliputi ketidakpastian rantai pasok, manajemen persediaan yang tidak efisien, biaya logistik yang tinggi, dan sistem yang tidak optimal.
- ScaleOcean adalah solusi logistik terintegrasi dengan fitur pelacakan pengiriman, manajemen bea cukai, dan otomatisasi pengiriman untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Apa itu Siklus Logistik?
Siklus logistik adalah serangkaian tahapan atau proses yang terorganisir dan berulang dalam manajemen logistik, dimulai dari perencanaan kebutuhan hingga pengiriman produk atau barang terakhir. Siklus ini menjamin aliran barang, layanan, dan informasi yang efisien dari titik asal menuju titik konsumsi, yang dapat dioptimalkan dengan menggunakan layanan logistik yang tepat.
Namun, tidak semua jalur pengerjaan logistik itu sama. Hal tersebut dikarenakan setiap perusahaan masing-masing memiliki keperluan logistik yang berbeda-beda. Maka oleh itu, siklus logistik harus juga memfaktorkan kebutuhan spesifik kontraktor. Oleh sebab itu, penerapan sistem manajemen logistik yang tepat sangat membantu dalam menyesuaikan proses dengan kebutuhan tersebut.
Baca juga: 5 SOP Pengiriman Barang untuk Meningkatkan Proses Logistik
Tahapan dalam Siklus Manajemen Logistik

Siklus logistik adalah serangkaian tahapan yang saling terkait dan berurutan untuk memastikan aliran barang dan informasi yang efisien dari titik asal hingga titik konsumsi. Secara garis besar, siklus ini dimulai dari identifikasi kebutuhan hingga evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses.
1. Perencanaan dan Pengadaan
Tahap awal ini melibatkan memperkirakan kebutuhan barang dan menentukan sumber bahan baku atau produk yang tepat. Selain itu, fokus manajemen logistik adalah menentukan strategi pengadaan yang efisien dan ekonomis, mempertimbangkan faktor seperti kualitas, harga, dan keandalan pemasok.
2. Penyimpanan dan Pengelolaan Persediaan
Setelah pengadaan, barang akan disimpan di gudang atau fasilitas penyimpanan yang sesuai. Proses ini juga mencakup pengelolaan persediaan dengan tepat, termasuk pemantauan stok secara berkala dan penggunaan sistem informasi yang sesuai untuk melacak pergerakan barang.
3. Pengolahan Pesanan
Pada tahap ini, perusahaan akan menerima dan memproses pesanan dari pelanggan. Kemudian, barang yang dibutuhkan akan dipilih dan disiapkan untuk dikirimkan, memastikan akurasi dan kesesuaian dengan pesanan.
4. Distribusi dan Pengiriman
Ini adalah tahapan di mana barang akan diangkut dan dikirimkan ke lokasi tujuan menggunakan sistem transportasi yang efisien. Tujuan utamanya adalah memastikan barang sampai ke pelanggan dengan selamat dan tepat waktu, menjaga integritas produk selama perjalanan.
5. Pemantauan dan Evaluasi
Seluruh proses logistik akan dipantau secara terus-menerus, mencakup kinerja pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan pengiriman. Anda bisa menggunakan aplikasi logistik terbaik untuk mempercepat proses tersebut. Evaluasi secara berkala dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, agar tercapai efisiensi dan efektivitas operasional logistik.
Tantangan dalam Pengelolaan Siklus Logistik
Seperti halnya segala operasi dalam dunia bisnis, siklus manajemen logistik memiliki tantangan-tantangannya sendiri yang dapat mempengaruhi efektivitas berjalannya proses. Beberapa dari tantangan tersebut adalah:
1. Ketidakpastian dalam Rantai Pasok
Di dalam dunia perdagangan, terkadang terjadi fenomena-fenomena yang dapat menyebabkan munculnya ketidakpastian atau fluktuasi angka permintaan pasar. Salah satu contoh fenomena tersebut adalah panic buying pada awal pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, apabila perusahaan kontraktor mengalami kendala dengan pemasoknya, maka siklus logistik akan ikut terganggu sekaligus.
2. Manajemen Persediaan yang tidak Efisien
Pemantauan dan pendataan barang dan bahan baku yang berada di tempat persimpanan perusahaan merupakan hal krusial dalam siklus manajemen logistik. Jika jumlah dan kondisi aset yang diterima oleh mitra logistik tidak sesuai dengan data perusahaan kontraktor, hal tersebut akan memperlambat proses logistik secara keseluruhan.
3. Tidak memenuhi Regulasi dan Bea Cukai
Untuk melakukan proses perdagangan, terutama juga secara internasional, diperlukan dokumentasi-dokumentasi yang memadai dengan regulasi negara-negara setempat. Bila ada dokumen-dokumen yang tidak diisi atau diisi dengan akurat, maka proses perdagangan tidak boleh dilaksanakan.
4. Biaya Logistik yang Tinggi
Biaya-biaya logistik seringkali diluar kendali mitra, contohnya bahan bakar untuk alat-alat distribusi dan transportasi yang selalu mengalami peningkatan dan pengurangan biaya sesuai dengan situasi dunia.
5. Penerapan Sistem tidak Optimal
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja siklus manajemen logistik adalah dengan mengintegrasikan operasi dengan software logistik yang handal. Akan tetapi, tidak semua sistem dapat bekerja dengan sempurna dikarenakan kemungkinan tidak sesuainya aplikasi tersebut dengan tata pengerjaan perusahaan yang dapat menghambat proses.
Dampak Siklus Logistik yang Efektif terhadap Bisnis
Suatu siklus logistik dapat membawa dampak yang signifikan dalam memajukan lebih depan kinerja perusahaan. Beberapa dampak positif yang sering dirasakan bisnis adalah:
1. Efisiensi Operasional
Apabila manajemen logistik dilaksanakan secara efisien, maka biaya operasional akan berkurang. Dengan perencanaan yang optimal, perusahaan dapat menghindari penggunaan sumber daya yang tidak diperlukan, sekaligus mempercepat siklus logistik.
2. Reduksi Biaya Transportasi
Dengan pengelolaan logistik yang optimal, perusahaan dapat dengan lebih jelas memilih moda transportasi dan rute paling efektif, serta melakukan negosiasi tarif dengan lancar karena adanya transparansi data persediaan.
3. Ketepatan Waktu Pengiriman Barang
Distribusi aset dari poin A ke poin B akan berlangsung dengan tanpa adanya kendala karena mitra logistik telah melakukan perencanaan terlebih dahulu mengenai segala tantangan yang mungkin muncul sepanjang proses pengiriman, menghindari kerugian perusahaan kontraktor dan keterlambatan pengiriman kepada pelanggan. Ini menghindari adanya reverse logistics.
4. Kepuasan Pelanggan
Perusahaan logistik harus melakukan distribusi barang dan bahan baku yang kompeten kepada pembeli karena selain untuk menjaga nama baik perusahaan, produk-produk yang dipercayakan kepada mitra juga memegang nama-nama perusahaan kontraktor.
Baca juga: 13 Aplikasi Trucking Logistik untuk Pengiriman Barang 2025
Tren dan Inovasi dalam Manajemen Siklus Logistik

Agar sebuah bisnis tetap relevan di dalam industri, bisnis tersebut harus mengikuti perkembangan waktu, terutama teknologi dan melakukan inovasi terhadap kinerja perusahaan. Kini, terdapat banyak sekali jumlah aplikasi atau software yang dapat mempermudah dan mengoptimalkan operasi-operasi bisnis.
Bila dibandingkan perbandingan antara perusahaan yang menerapkan sistem enterprise resource planning (ERP) dan artificial intelligence (AI) dengan perusahaan yang tidak, dapat dibilang bahwa kinerja bisnis pertama jauh lebih optimal daripada bisnis kedua.
Fitur berbasis AI saat ini tidak hanya terbatas pada pemantauan dasar, tetapi juga menunjukkan peningkatan efisiensi sebesar 30–40% di fasilitas yang menggunakan ERP dengan AI. Selain itu, data perdagangan kini dapat diakses dengan mudah berkat globalisasi. Perusahaan logistik dapat memanfaatkan data tersebut untuk mengoptimalkan pemilihan rute, serta menentukan waktu terbaik untuk distribusi, dan lain sebagainya.
Pantau Setiap Siklus secara Terintegrasi dengan Software Logistik ScaleOcean
Setelah pembahasan-pembahasan sebelumnya, dapat dikonklusikan bahwa penggunaan software logistik merupakan suatu keperluan untuk menjalankan bisnis logistik yang sukses pada zaman kini. Software freight ScaleOcean merupakan solusi terbaik dalam menjalankan freight logistics dikarenakan fitur-fitur yang ditawarkan. Beberapa dari fitur-fitur tersebut adalah:
- Booking Management: Memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan (booking) pengiriman dengan mudah untuk berbagai moda transportasi (laut, udara, darat), otomasi dalam pemesanan ruang kargo untuk meningkatkan efisiensi operasional.
- Tracking Shipment: Pelacakan pengiriman barang secara real time dengan nomor pelacakan unik, informasi lengkap tentang lokasi barang, status transit, dan estimasi waktu kedatangan.
- LCL, FCL, FTL and LTL Management: Mendukung berbagai metode pengiriman berdasarkan kapasitas kargo, memastikan efisiensi dalam penggunaan ruang kargo untuk mengoptimalkan biaya transportasi.
- Import & Export Management: Pengelolaan pengiriman internasional termasuk pemenuhan regulasi kepabeanan, manajemen dokumen impor ekspor, termasuk izin dan peraturan internasional.
- Customs Clearance: Memfasilitasi kepatuhan terhadap peraturan kepabeanan dengan pembuatan dokumen otomatis, integrasi langsung dengan sistem bea cukai untuk pemrosesan lebih cepat.
- Margin Calculation: Menghitung margin keuntungan dari setiap pengiriman secara otomatis, membandingkan faktur pelanggan dengan biaya dari vendor untuk memastikan profitabilitas optimal.
- Integration with Ceisa 4.0: Mempermudah proses kepabeanan dan clearance barang di Indonesia, menyesuaikan operasi dengan regulasi terbaru dalam sistem kepabeanan nasional.
Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
8. Kesimpulan
Siklus logistik merupakan rangkaian proses yang mengatur aliran barang dan jasa, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk ke konsumen. Pemahaman yang mendalam tentang siklus logistik sangat penting untuk menjalankan bisnis logistik yang efisien dan berkembang.
Tanpa pemahaman yang baik, kendala seperti keterlambatan pengiriman dan kesalahan dalam pengelolaan persediaan dapat muncul, yang akhirnya dapat menghambat operasional dan merugikan bisnis Anda.
Software freight ScaleOcean adalah solusi terbaik untuk mengoptimalkan setiap aspek operasional logistik Anda. Dengan fitur-fitur lengkap dan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi, ScaleOcean membantu bisnis Anda beradaptasi dengan tantangan logistik modern. Lakukan demo gratis sekarang untuk menemukan bagaimana solusi kami dapat membawa bisnis Anda ke level berikutnya!
FAQ:
1. Bagaimana siklus logistik?
Siklus logistik adalah rangkaian proses yang meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, dan pengiriman produk dari supplier hingga ke konsumen akhir. Tujuannya untuk menjaga kelancaran arus barang sekaligus meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
2. Apa saja tahapan dari kegiatan logistik?
Tahapan kegiatan logistik meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan barang, penyimpanan, pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengiriman ke konsumen akhir. Setiap tahap dirancang untuk memastikan barang tersedia tepat waktu dan dalam kondisi baik, sehingga operasional bisnis berjalan lancar dan efisien.
3. Apa saja jenis logistik?
Logistik terbagi menjadi lima kategori utama berdasarkan bidangnya, yaitu logistik pengadaan, produksi, penjualan, pemulihan, dan daur ulang. Sebelum membahas masing-masing secara mendetail, penting untuk memahami dulu bidang serta jenis-jenis logistik yang ada.



