Manufaktur garmen adalah rangkaian proses yang mengubah bahan baku seperti kain, benang, dan aksesori menjadi produk pakaian jadi, seperti kaos, celana, kemeja, atau jaket. Proses ini mencakup tahap-tahap penting, termasuk desain, pembuatan pola, pembuatan sampel, pemotongan kain, hingga penjahitan dan penyelesaian akhir di pabrik.
Memahami garment manufacturing sangat penting bagi perusahaan untuk mencegah masalah dalam proses produksi, seperti ketidaksesuaian kualitas atau keterlambatan pengiriman, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang buruk, terutama dalam industri manufaktur yang sangat bergantung pada ketepatan waktu.
Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi mengenai pengertian industri garmen, proses, ruang lingkup, hingga istilah-istilahnya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari potensi masalah dalam proses produksi garmen. Dengan pemahaman yang lebih baik, perusahaan dapat mengoptimalkan seluruh rantai produksi.

- Industri garmen adalah sektor manufaktur yang mengubah bahan tekstil menjadi berbagai jenis pakaian siap pakai melalui serangkaian proses produksi spesifik.
- Proses produksi garmen meliputi tahapan dari desain, pemilihan bahan, pemotongan, penjahitan, finishing, hingga quality control dan pengemasan produk akhir.
- Penerapan teknologi seperti CAD/CAM, mesin otomatis, dan sistem ERP krusial untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing dalam industri garmen.
- Software ERP manufaktur ScaleOcean bantu optimasi operasional manufaktur dan pengelolaan rantai pasikan untuk meningkatkan daya saing.”

Pengertian Industri Garmen
Industri garmen adalah sektor manufaktur yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapan pakaian secara massal, melibatkan seluruh tahapan mulai dari desain, pemilihan bahan, pemotongan, penjahitan, hingga penyelesaian akhir untuk pasar domestik dan internasional.
Industri ini beroperasi dalam skala besar, menggunakan manajemen dan peralatan modern, serta berperan vital dalam perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja dan kontribusi terhadap devisa negara.
Terhitung pada triwulan III-2023, PDB industri garmen manufaktur menembus 5,02 persen. Indonesia pun masuk 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, sekaligus satu-satunya negara ASEAN di dalam daftar tersebut.
Tidak heran, skala produksi dalam industri garmen cukup besar, melibatkan tenaga kerja yang banyak, serta pengelolaan logistik yang kompleks. Oleh karena itu, perusahaan di sektor ini harus memiliki sistem yang terorganisir untuk mengelola seluruh proses produksi dengan efisien.
Bahan Baku yang Digunakan di Industri Garmen
Proses produksi garmen membutuhkan berbagai jenis bahan baku berkualitas tinggi agar menghasilkan pakaian dengan standar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pemilihan bahan baku yang tepat mempengaruhi kualitas dan daya tarik produk akhir di industri garmen.
Berikut adalah jenis bahan yang digunakan dalam garment manufacturing:
- Kain, bahan utama dengan berbagai jenis seperti katun, polyester, sutra, linen, dan lainnya.
- Benang, digunakan untuk menjahit potongan kain menjadi pakaian jadi.
- Trims, atau aksesoris untuk memperindah dan menambah fungsi pada pakaian.
- Karet dan elaston, untuk memberikan kelenturan dan kenyamanan pada pakaian.
- Lapisan, bahan yang digunakan untuk memberikan kekakuan dan struktur pada bagian tertentu pakaian.
- Bahan pewarna, untuk memberikan warna pada kain.
Proses Bisnis di Industri Garmen
Proses bisnis di pabrik garmen melibatkan berbagai langkah terstruktur yang memastikan produksi pakaian berkualitas tinggi dari awal hingga akhir. Proses-proses ini penting untuk dijalankan dengan efisien, agar bisnis dapat berkembang secara signifikan dan keuntungan yang didapat akan maksimal.
Berikut tahapan utama dalam proses produksi garment manufacturing:
- Pemilihan Bahan Baku: Bahan baku seperti kain, benang, dan aksesoris dipilih berdasarkan desain dan kebutuhan produk. Pemilihan bahan yang tepat tentunya juga akan memastikan kualitas dan tampilan produk akhir.
- Pemotongan Kain: Kain dipotong sesuai dengan pola desain yang telah ditentukan. Proses ini memastikan setiap bagian kain memiliki ukuran dan bentuk yang tepat untuk tahap berikutnya.
- Penjahitan: Potongan kain dijahit menjadi pakaian jadi sesuai dengan pola dan desain yang diinginkan. Dalam proses ini diperlukan keahlian khusus untuk menghasilkan produk yang rapi dan berkualitas tinggi.
- Finishing: Pakaian dibersihkan dan dihaluskan untuk memastikan kualitas produk. Proses ini juga memberikan tampilan akhir yang lebih rapi dan siap pakai.
- Pengendalian Kualitas: Pakaian melalui tahap pengendalian kualitas untuk memastikan produk memenuhi standar yang ditetapkan. Proses ini membantu mendeteksi dan memperbaiki cacat sebelum produk dikirim ke konsumen.
- Pengemasan: Pakaian dikemas dengan rapi sebelum didistribusikan ke pasar. Pengemasan yang baik menjaga kualitas produk dan memastikan pakaian sampai ke konsumen dalam kondisi yang sempurna.
Dalam garment manufacturing, layout pabrik juga perlu diperhatikan untuk memudahkan perusahaan mengendalikan stoknya selama masa simpan. Pastikan juga manajemen rantai pasokan di setiap tahapan produksi berjalan lancar dengan koordinasi yang efisien.
Proses ini melibatkan perencanaan inventory, pengaturan produksi, dan koordinasi supplier dan distributor untuk mencapai rantai pasok yang maksimal. Berikut contoh laporan kontrol kualitas yang bisa Anda jadikan referensi:
Bedanya Garmen, Tekstil, dan Konveksi
Banyak sektor industri yang memproduksi pakaian dan tekstil dan saling berkaitan, namun bisnis-bisnis tersebut memiliki fokus dan fungsi yang berbeda. Meskipun bisnis tekstil, garmen, dan konveksi berbeda, penting untuk mengetahui konsep setiap sektornya untuk capai efisiensi dan kualitas tinggi.
1. Bisnis Tekstil
Bisnis tekstil memiliki fokus produksi pada serat, benang, dan kain yang merupakan bahan dasar membuat pakaian dan barang subsidi tekstil lainnya. Industri ini melibatkan proses pengolahan serat alami atau sintetis menjadi benang, kemudian dijadikan kain melalui proses tenun atau rajut.
2. Bisnis Garmen
Perbedaan garment manufacturing dan tekstil dilihat dari desain, produksi, dan penjualan pakaian jadi. Fokus industri ini melibatkan menciptakan produk akhir yang sudah siap dipasarkan ke konsumen. Baik dengan menggunakan merek sendiri maupun dijual ke pihak ketiga.
3. Bisnis Konveksi
Sedangkan industri konveksi menjadi perusahaan yang melayani produksi pakaian yang biasanya dilakukan berdasarkan pesanan dari pihak lain. Konveksi tidak selalu memiliki merek sendiri, dan biasanya mereka berperan sebagai produsen pakaian untuk berbagai perusahaan, label, atau individu.
Ruang Lingkup Industri Garmen
Industri garmen adalah sektor yang fokus pada produksi pakaian dan tekstil, meliputi aktivitas desain dan pengembangan produk, pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Industri ini menjadi sektor unggulan di perekonomian nasional yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.
Perusahaan garmen di Indonesia terkenal dengan tenaga kerja yang terampil dan biaya produksi yang kompetitif, menjadikan Indonesia sebagai eksportir pakaian terbesar di dunia. Tidak hanya fokus pada aspek produksi, garment manufacturing juga sangat bergantung pada permintaan pasar yang terus berkembang.
Maka dari itu untuk memenuhi permintaan yang bervariasi tersebut, penting untuk mengadopsi teknologi digital seperti otomasi tinggi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Penting juga dilakukan pendekatan optimal dalam produksi garmen, sehingga mereka mampu untuk bersaing secara global sekaligus memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan software manufaktur garmen ScaleOcean yang dapat mengoptimalkan proses produksi dari awal hingga akhir dengan fitur otomatisasi dan integrasi real-time. Seluruh prosesnya dapat Anda akses dan kendalikan hanya di satu platform terpadu secara end-to-end, sehingga dapat mengurangi kesalahan, dan memastikan produksi tepat waktu di pabrik garmen.
Istilah-Istilah Umum yang Digunakan di Industri Garmen
Pabrik garmen memiliki banyak istilah khusus yang digunakan dalam proses dan operasionalnya untuk menggambarkan langkah, teknik, dan komponen produksi pakaian. Pemahaman beberapa istilah dalam perusahaan garmen ini penting dipahami untuk memudahkan pengelolaan dan efisiensi secara menyeluruh.
1. Apparel
Apparel adalah produk pakaian jadi yang diproduksi secara massal untuk dijual ke pasar. Istilah ini digunakan dalam industri garmen untuk membedakan pakaian jadi dari bahan baku tekstil yang belum diproses.
2. Cutting
Cutting adalah proses memotong bahan kain sesuai dengan pola desain produk yang telah ditentukan. Proses garment manufacturing ini harus dilakukan dengan presisi untuk memastikan setiap bagian produk sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.
3. Pattern
Pattern adalah pola desain yang digunakan sebagai acuan untuk memotong kain. Pola ini menentukan ukuran dan bentuk pakaian, sehingga penting untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan desain.
4. Trimming
Trimming mengacu pada penambahan elemen dekoratif atau fungsional pada pakaian setelah proses penjahitan, seperti kancing, resleting, atau pita. Proses ini memberikan detail tambahan pada produk, meningkatkan daya tarik dan fungsionalitasnya.
5. Grading
Grading adalah proses mengubah ukuran pola untuk menghasilkan berbagai ukuran produk garmen. Proses garment manufacturing ini memastikan bahwa produk bisa diproduksi dalam ukuran standar seperti S, M, L, sesuai dengan pasar yang ditargetkan.
6. Bill of Materials
Bill of materials (BOM) adalah daftar lengkap semua bahan dan komponen yang diperlukan untuk memproduksi satu unit pakaian. BOM digunakan untuk merencanakan dan mengelola bahan baku yang diperlukan selama proses produksi.
7. Minimum Order Quantity
Minimum Order Quantity (MOQ) adalah jumlah minimum pesanan yang harus dibeli oleh pelanggan. Ini digunakan oleh produsen untuk menentukan jumlah produksi yang diperlukan agar efisien secara ekonomi dan mengurangi biaya per unit.
8. Ready to Wear
RTW atau Ready-to-Wear adalah produk pakaian jadi yang diproduksi dalam ukuran standar dan siap dijual langsung kepada konsumen. Produk ini tidak memerlukan penyesuaian atau pembuatan custom sesuai permintaan pelanggan.
Mesin yang Umum Digunakan Pabrik Garmen
Perusahaan garmen untuk mengoptimalkan proses produksinya, memanfaatkan mesin-mesin canggih sehingga dapat menghasilkan pakaian yang berkualitas tinggi dan konsisten. Penggunaan mesin-mesin berikut ini akan membantu melancarkan seluruh proses dan operasional bisnis garmen. Ini dia mesin-mesinnya:
- Mesin Jahit Industri, sebagai mesin utama dengan berbagai jenis: mesin jahit lurus, overlock, dan mesin jahit komputer
- Mesin Overlock, digunakan untuk menyelesaikan tepi kain agar tidak mudah robek.
- Automatic Cutting Machine, Mesin pemotong otomatis memotong kain dengan presisi tinggi berdasarkan pola digital.
- Mesin Bordir, untuk menambahkan hiasan atau desain pada pakaian.
- Mesin Pressing dan Steaming, untuk memberikan tampilan rapi dan bebas kerutan pada pakaian setelah dijahit.
- Mesin Cutting Laser, untuk memotong kain dengan presisi tinggi tanpa kontak langsung.
Faktor Keberhasilan Industri Garmen
Perusahaan bisnis garmen menjadi sektor yang kompetitif dan dinamis, sehingga diperlukan pengelolaan dan strategi efektif untuk mencapai keberhasilan bisnis secara maksimal. Diperlukan juga kombinasi strategi dan sistem yang optimal. Berikut faktor-faktor untuk mencapai keberhasilan industri garmen:
1. Penerapan Software Manufaktur
Implementasi software pabrik garmen dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi proses dan operasional pabrik secara menyeluruh. Kemampuan sistem dalam otomatisasi proses dan integrasi data tinggi akan membuat pabrik garmen Anda mengurangi kesalahan, mempercepat waktu produksi, dan meningkatkan kualitas produk.
2. Manajemen Rantai Pasokan yang Efisien
Penting juga untuk memastikan kelancaran aliran bahan baku supplier hingga produk jadi. Rantai pasokan yang efisien mengurangi biaya operasional, menghindari keterlambatan produksi, dan meningkatkan responsivitas terhadap permintaan pasar.
3. Kontrol Kualitas yang Ketat
Quality control juga harus dilakukan dengan konsisten di setiap tahapan produksi, sehingga dapat dipastikan produk akhir memenuhi standar yang ditetapkan. Hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi tingkat pengembalian produk, dan membangun reputasi merek yang kuat.
4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang Baik
Penting juga untuk mempekerjakan tenaga kerja terampil, sehingga perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi tingkat pergantian karyawan, dan memastikan operasi garment manufacturing berjalan lancar.
5. Efisiensi Biaya Produksi
Pengelolaan biaya produksi jangka pendek maupun jangka panjang juga penting untuk mempertahankan margin keuntungan. Anda bisa melakukan optimasi penggunaan bahan baku, pengurangan limbah, dan penerapan proses produksi yang hemat energi.
Selain itu, banyak perusahaan garmen yang memanfaatkan bisnis maklon untuk memperluas kapasitas produksi mereka tanpa harus melakukan investasi besar dalam fasilitas baru.
6. Pengelolaan Risiko yang Proaktif
Berikutnya perlu adanya pengelolaan risiko yang proaktif, seperti fluktuasi harga bahan baku hingga perubahan regulasi perdagangan. Adanya quality control yang optimal, perusahaan dapat menjaga stabilitas operasional dan melindungi keuntungan jangka panjang.
Baca juga: 18 Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Pabrik
Permudah Proses di Pabrik Garmen dengan ScaleOcean
Solusi tepat untuk mempermudah dan mengoptimalkan berbagai proses bisnis, produksi, dan operasional dalam pabrik garmen adalah dengan menerapkan software manufaktur yang canggih. Seperti sistem manufaktur ScaleOcean yang mampu untuk memberikan apapun kebutuhan bisnis garmen Anda dengan mudah.
ScaleOcean memiliki kemampuan tinggi dalam mengelola proses produksi dan operasional di pabrik garmen secara otomatis dan real-time. Sistem menyediakan fitur canggih seperti production planning and scheduling, yang dapat merencanakan dan mengelola jadwal produksi secara real-time.
Selain itu, fitur machine effectiveness monitoring juga dapat memantau OEE setiap mesin garmen Anda, dan memberikan analisisnya untuk memaksimalkan proses produksi. Penerapan sistem ini akan mengoptimalkan proses pabrik Anda dari awal hingga akhir secara menyeluruh.
ScaleOcean juga memberikan fitur inventory integration, yang dapat mencatat otomatis setiap perubahan dalam stok bahan baku dan barang jadi. Sehingga Anda akan mendapatkan visibilitas mengenai ketersediaan barang secara real-time. Penerapan ScaleOcean memberikan keunggulan maksimal bagi perusahaan garmen Anda, yaitu:
- Customizability and Flexibility, mudah kustomisasi sesuai kebutuhan spesifik industri bisnis garmen. Sistem juga dapat disesuaikan dengan berbagai skala dan kompleksitas
bisnis Anda. -
Integrated features, integrasi kuat terhadap berbagai modul lain yang dibutuhkan dalam pabrik garmen, seperti inventory warehouse, accounting, procurement, sampai penjualan
- Fast Implementation, cepat dan efisien dalam penerapannya tanpa gangguan besar dalam operasional sehari-harinya.
- Cost control and Efficiency, pelacakan, pengontrolan dan pengelolaan biaya produksi dengan rinci dalam operasional bisnis garmen.
Masih banyak keunggulan yang akan didapat dengan penerapan ScaleOcean software manufaktur. Anda bisa mencoba terlebih dahulu, dan mengetahui bagaimana sistem bekerja dengan melakukan demo gratis dengan tim ScaleOcean. Anda juga bisa konsultasikan kebutuhan bisnis Anda pada tim kami.
Kesimpulan
Industri garmen adalah sektor bisnis manufaktur yang memiliki proses panjang, dan membutuhkan pengelolaan maksimal. Hal tersebut penting untuk meningkatkan konsistensi kualitas produk, dan mencapai keberhasilan signifikan.
Jika proses tidak optimal, dapat menyebabkan keterlambatan produksi, pemborosan material, dan peningkatan biaya operasional, yang pada akhirnya mempengaruhi daya saing perusahaan di pasar.
Untuk mengatasinya, solusi ScaleOcean software manufaktur dapat Anda gunakan agar efisiensi dan produktivitas pabrik garmen mudah untuk dicapai. Kemampuan otomasi dan visibility-nya yang tinggi, membuat ScaleOcean menjadi satu-satunya opsi yang bisa memberikan kemudahan bagi seluruh proses bisnis di pabrik garmen.
Anda bisa mencoba gunakan sistem ScaleOcean dengan melakukan demo secara gratis dengan tim kami, dan lakukan konsultasinya. Hubungi sekarang!
FAQ:
1. Apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh industri garmen di Indonesia?
Tantangan utama yang dihadapi industri garmen di Indonesia cukup beragam:
1. Persaingan Produk Impor
2, Kenaikan Biaya Produksi
3. Isu Kesejahteraan Pekerja
4. Kurangnya Investasi dan Modernisasi
5. Perubahan Tren Pasar
2. Seberapa besar kontribusi industri garmen terhadap perekonomian Indonesia?
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk garmen, memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sektor ini adalah salah satu penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur dan merupakan salah satu penghasil devisa terbesar melalui ekspor. Selain itu, industri garmen juga menyerap jutaan tenaga kerja, menjadikannya sektor padat karya yang penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan di Indonesia.
3. Langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk meningkatkan daya saing industri garmen Indonesia?
Untuk meningkatkan daya saing industri garmen Indonesia, beberapa langkah strategis perlu diupayakan, antara lain:
1. Modernisasi Teknologi
2. Peningkatan Kualitas dan Desain
3. Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
4. Penguatan Rantai Pasok
5. Mendukung Kepatuhan Standar
6. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung