Dalam bisnis manufaktur yang terus berkembang, ketepatan strategi produksi menjadi hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan lebih baik. Terdapat satu strategi produksi yang dapat Anda gunakan dalam proses produksi manufaktur, yaitu strategi make to order atau MTO.
Konsep strategi ini membawa
fleksibilitas yang tak ternilai dan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap dinamika pasar. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih mendalam apa itu make to order, bagaimana alur prosesnya, dan keuntungan apa yang dapat dihasilkan perusahaan yang menerapkan metode ini. Untuk itu simak penjelasan berikut!
1. Apa itu Make to Order
Make to order adalah proses produksi yang hanya memproduksi barang saat ada permintaan masuk dari pelanggan dan tidak memproduksi barang secara besar-besaran untuk persediaan. Konsep MTO ini menempatkan pelanggan sebagai pendorong utama proses produksi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan penumpukan stok yang tidak terjual di penyimpanan.
Dengan menerapkan metode MTO, perusahaan manufaktur dapat dengan mudah menyesuaikan produksi sesuai dengan permintaan pelanggan yang berubah-ubah. Hal ini memberikan keleluasaan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan khusus pelanggan atau bahkan mengikuti tren pasar terkini. MTO juga membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar tanpa harus menanggung risiko kelebihan stok.
Penerapan MTO tidak hanya memberikan manfaat dalam hal efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan keunggulan strategis. Dengan menerapkan MTO, perusahaan dapat membangun reputasi sebagai produsen yang responsif dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pelanggan. Untuk itu, penerapan metode ini menjadi instrumen vital untuk memenangkan kepercayaan pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis manufaktur Anda dalam jangka panjang.
2. Alur Proses Make to Order
Make to order adalah strategi dengan pendekatan produksi yang menempatkan pelanggan sebagai fokus utama. Setelah mengetahui apa itu make to order di penjelasan sebelumnya, kali ini kita akan membahas
alur proses MTO dan bagaimana setiap langkahnya berkontribusi dalam bisnis manufaktur untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi harapan pelanggan. Simak penjelasan ini!
a. Penerimaan Pesanan
Pertama-tama, alur proses make to order adalah penerimaan pesanan dari pelanggan yang melibatkan berbagai saluran, termasuk pemesanan online, panggilan telepon, atau melalui agen penjualan. Pada tahapan ini, penting bagi perusahaan untuk mendokumentasikan dengan cermat setiap spesifikasi produk yang diinginkan oleh pelanggan, sehingga nantinya informasi tersebut menjadi dasar untuk seluruh proses produksi, dan membantu menghindari ketidakjelasan atau kesalahpahaman di masa mendatang.
Setelah pesanan diterima, perusahaan harus melakukan verifikasi terhadap keberlanjutan pesanan, ketersediaan bahan baku, dan kemampuan produksi. Keterlibatan tim penjualan dan pelayanan pelanggan sangat penting dalam tahapan ini untuk memastikan semua informasi yang diperlukan telah dikumpulkan dan bahwa pesanan dapat diproses tanpa kendala.
b. Perencanaan Produksi
Langkah selanjutnya dalam alur proses make to order adalah perencanaan produksi yang melibatkan pengembangan jadwal produksi yang memperhitungkan kapasitas fasilitas, ketersediaan bahan, dan waktu yang diperlukan untuk setiap langkah produksi. Perusahaan harus memastikan bahwa bahan baku yang cukup dan melakukan pemesanan bahan tambahan jika diperlukan.
Selain itu, tim perencanaan produksi juga harus memperhitungkan aspek-aspek lain seperti penjadwalan tenaga kerja, mesin, dan alat produksi. Metode MTO akan memberikan fleksibilitas dalam perencanaan yang baik, dengan begitu perusahaan dapat menyesuaikan tingkatan kompleksitas produk dan permintaan pelanggan yang berubah-ubah.
a. Proses Produksi
Setelah perencanaan selesai, tahapan MTO selanjutnya adalah proses produksi yang melibatkan penerapan rencana produksi yang telah disusun sebelumnya. Seperti keterlibatan operator mesin, teknisi, dan pekerja produksi lainnya yang akan memastikan setiap tahapan produksi memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan sesuai dengan harapan dan permintaan pelanggan.
Selama proses produksi, perusahaan juga harus memonitor dan mengelola waktu produksi untuk memastikan produk selesai sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan. Komunikasi yang baik antara tim produksi dan tim perencanaan adalah kunci untuk mengatasi potensi hambatan dan menjaga agar proses berjalan dengan lancar.
d. Pengiriman
Setelah produk selesai diproduksi, tahap terakhir dalam alur proses make to order adalah pengiriman kepada pelanggan. Pada tahapan ini, produk yang sudah diuji kualitasnya dikemas dengan hati-hati sesuai dengan standar pengemasan yang telah ditetapkan. Proses pengiriman melibatkan logistik yang efisien untuk memastikan produk sampai ke tangan pelanggan sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
Penting untuk menerapkan sistem pelacakan yang akurat selama proses pengiriman untuk memonitor status pengiriman dan memberikan transparansi kepada pelanggan. Pemberian nomor produk atau pemberitahuan pengiriman kepada pelanggan juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan informasi yang jelas mengenai status pesanan yang telah ditetapkan.
3. Keuntungan Penerapan Make to Order
Make to order sebagai strategi yang dinamis untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam memiliki fokus utama dalam memberikan produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Hal ini membawa sejumlah keuntungan dan manfaat strategis bagi perusahaan. Dalam penjelasan ini, kita akan membahas apa saja keuntungan dan manfaat yang didapat perusahaan dalam penerapan strategi produksi ini.
a. Minimalkan Overstock & Biaya Penyimpanan
Salah satu keuntungan utama make to order adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko kelebihan stok. Dalam metode produksi pada umumnya, perusahaan cenderung memproduksi dalam jumlah besar dan menyimpan produk dalam persediaan. Hal ini dapat berpotensi meningkatkan biaya penyimpanan yang tinggi dan risiko ketinggalan tren pasar. Dengan penerapan MTO, produk akan diproduksi hanya ketika ada permintaan konkret, sehingga dapat meminimalkan risiko penumpukan stok yang tidak terjual dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan.
Selain itu, MTO juga membantu perusahaan mengurangi biaya yang terkait dengan pemeliharaan persediaan berlebih. Dengan tidak ada kebutuhan untuk menyimpan produk dalam jumlah besar, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya finansial dan fisiknya dengan lebih efisien, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
b. Fleksibilitas dan Kepuasan Pelanggan
MTO memberikan fleksibilitas yang signifikan dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan, dengan begitu perusahaan dapat dengan mudah merespon dengan cepat
permintaan pelanggan. Penerapan MTO juga dapat
mengakomodasi permintaan pelanggan yang unik atau khusus, membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Fleksibilitas ini juga memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah menyesuaikan portofolio produknya dengan tren pasar yang berkembang. Dengan memiliki kemampuan untuk menawarkan produk yang sesuai dengan tren terkini, perusahaan dapat tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.
c. Pengelolaan Produksi yang Efisien
Model produksi MTO dapat menghasilkan efisiensi operasional yang signifikan. Dalam metode produksi tradisional, umumnya perusahaan mungkin harus menangani persediaan besar dan berbagai risiko yang terkait dengannya. Dengan MTO, perusahaan dapat mengelola produksi dengan lebih efisien, fokus pada pesanan yang sebenarnya, dan menghindari pemborosan sumber daya.
Pengelolaan produksi yang efisien juga dapat membantu perusahaan mengoptimalkan waktu produksi dan mengurangi lead time. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif karena perusahaan dapat memberikan produk kepada pelanggan dengan lebih cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menciptakan citra perusahaan yang responsif dan andal.
d. Dukungan Terhadap Inovasi & Diferensiasi
Keuntungan lain dari make to order adalah kemampuannya untuk mendukung inovasi dan diferensiasi produk. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, inovasi bisnis menjadi kunci untuk memenangkan hati pelanggan dan membedakan diri dari pesaing. Penerapan ini memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat merespons tren pasar baru atau permintaan pelanggan yang berkembang.
Dengan MTO, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan desain, fitur, atau spesifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang. Inovasi ini menciptakan peluang untuk menciptakan produk yang unik atau menawarkan opsi kustomisasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Dengan berfokus pada inovasi dan diferensiasi, perusahaan dapat memperkuat posisinya di pasar dan membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
e. Pengelolaan Risiko dan Penghematan Biaya
Model produksi MTO dapat membantu perusahaan mengelola risiko dengan lebih baik. Dengan metode produksi yang akan memproduksi barnag hanya ketika ada permintaan, perusahaan dapat menghindari risiko kelebihan stok yang dapat menyebabkan penurunan nilai produk atau potensi kerugian finansial. Selain itu, MTO memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berkaitan dengan perubahan tren pasar atau kebutuhan pelanggan yang tiba-tiba.
Pengelolaan risiko ini juga dapat berdampak positif pada penghematan biaya, sehingga perusahaan dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi, pemborosan bahan baku, dan penurunan nilai persediaan. Dengan demikian, MTO tidak hanya membawa keuntungan dalam hal kepuasan pelanggan, tetapi juga secara positif mempengaruhi aspek keuangan perusahaan dengan mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.
4. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas yang telah membahas mengenai apa itu make to order, alur proses dan keuntungan yang didapat perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa make to order adalah pendekatan produksi
yang tidak hanya memprioritaskan kepuasan pelanggan, tetapi juga membawa sejumlah keuntungan dan manfaat strategis bagi bisnis manufaktur.
Keuntungan tersebut dapat dihasilkan jika tahapan dan proses dalam penerapan MTO ini dilakukan dengan baik dan efektif. Dengan mengadopsi strategi produksi MTO, perusahaan tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan secara spesifik tetapi juga membangun fondasi kuat untuk bersaing di pasar yang dinamis dengan cara yang efisien dan inovatif.