Make-to-Order (MTO) atau Made-to-Order: Arti serta Prosesnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam mengelola persediaan dan memenuhi permintaan yang fluktuatif. Tanpa sistem yang efisien, sering kali mereka harus berhadapan dengan overstock, kekurangan stok, atau penundaan pengiriman. Masalah ini semakin kompleks ketika harus menyesuaikan dengan preferensi pelanggan yang terus berkembang.

Make to order adalah model yang memungkinkan perusahaan untuk memproduksi barang hanya setelah menerima pesanan dari pelanggan. Meskipun efektif untuk menghindari pemborosan stok, sistem ini seringkali menyebabkan keterlambatan dalam pemenuhan pesanan, yang berdampak pada kepuasan pelanggan dan manajemen operasional.

Di artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu make to order, alur, dan contoh penerapannya, serta informasi tentang bagaimana sistem ini dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih tepat waktu, tanpa menambah risiko persediaan yang berlebihan.

starsKey Takeaways
  • Make to order adalah metode produksi di mana barang hanya diproduksi setelah menerima pesanan dari pelanggan, bukan disiapkan sebelumnya.
  • Beberapa keuntungan menerapkan strategi make to order antara lain minimalisasi overstock dan biaya penyimpanan serta peningkatan fleksibilitas dan kepuasan pelanggan.
  • Strategi efektif untuk mengelola proses make to order yaitu memaksimalkan fleksibilitas produksi dan menggunakan software manufaktur yang sudah terintegrasi dengan SCM.
  • Software manufaktur ScaleOcean dapat mengelola proses MTO secara efektif untuk mengurangi inventaris, meminimalkan pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Make to Order?

Make to Order (MTO) adalah strategi produksi di mana barang hanya diproduksi setelah pesanan diterima, bukan diproduksi sebelumnya dan disimpan dalam stok. Dengan pendekatan ini, perusahaan baru akan memulai produksi setelah menerima konfirmasi pesanan dari pelanggan, dan produk biasanya disesuaikan dengan spesifikasi yang diminta.

Dengan MTO, perusahaan manufaktur mendapatkan fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan produk sesuai permintaan pelanggan. Ini memungkinkan kustomisasi yang mendalam, bahkan hingga melibatkan perancangan ulang produk secara signifikan, yang dikenal sebagai engineer to order (ETO).

Fleksibilitas ini membantu perusahaan beradaptasi dengan tren pasar dan preferensi pelanggan, mencakup penyesuaian produk akhir dari komponen yang telah diproduksi sebelumnya (seperti Assemble to Order – ATO). Dengan demikian, perusahaan dapat memproduksi barang sesuai keinginan spesifik atau mengikuti tren terkini tanpa harus menanggung risiko kelebihan stok sepanjang produksi produk life cycle.

Menggunakan metode Make to Order (MTO) tidak hanya mengoptimalkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif. Hal ini memungkinkan perusahaan membangun reputasi sebagai produsen yang responsif terhadap perubahan kebutuhan pelanggan, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan kepercayaan jangka panjang.

Bagaimana Alur Proses Make to Order?

Proses make to order (MTO) dimulai saat perusahaan menerima pesanan dari pelanggan dan memulai produksi hanya setelah pesanan dikonfirmasi. Tahapannya meliputi penerimaan pesanan, pembuatan dokumen perintah kerja, perakitan sesuai spesifikasi, dan pengujian kualitas sebelum produk dikirim.

Untuk lebih detail, berikut tahapan cara kerja make to order:

1. Penerimaan Pesanan

Proses dimulai dengan pelanggan mengajukan pesanan sesuai dengan spesifikasi tertentu. Pesanan ini bisa dilakukan melalui pre-order atau langsung, dan menjadi dasar untuk langkah-langkah perencanaan produksi selanjutnya.

2. Konfirmasi Pesanan

Setelah pesanan diterima, tim produksi akan mengonfirmasi pesanan tersebut. Biasanya, konfirmasi ini disertai dengan dokumen seperti work order atau bill of materials (BOM), yang merinci semua kebutuhan yang diperlukan untuk produksi.

Setelah konfirmasi pesanan dan penerimaan BOM, tim produksi juga akan memperbarui jadwal produksi, memastikan bahwa setiap langkah dalam proses produksi dilakukan tepat waktu. Hal ini penting agar produksi berjalan lancar dan pesanan dapat diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.

3. Produksi

Setelah pesanan dikonfirmasi, tim produksi mulai merakit dan memproduksi barang berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Proses produksi ini dilakukan dengan memperhatikan setiap detail agar produk sesuai dengan permintaan.

4. Pengujian Kualitas

Setelah produk selesai diproduksi, tahap berikutnya adalah pengujian kualitas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas dan sesuai dengan harapan pelanggan.

5. Pengiriman

Produk yang telah lulus uji kualitas kemudian dikirimkan ke pelanggan. Pengiriman ini menandai selesainya seluruh proses produksi dan memastikan pelanggan menerima barang sesuai pesanan.

Contoh Penerapan Strategi Produksi Make To Order

contoh penerapan strategi produksi make to order

Perusahaan make-to-order (MTO) adalah perusahaan yang memproduksi barang hanya setelah menerima pesanan dari pelanggan, tanpa menyimpan stok produk jadi. Model ini ideal untuk produk yang dibuat sesuai pesanan atau terlalu mahal untuk disimpan, seperti mobil, pesawat, atau kapal, karena memungkinkan kustomisasi dan mengurangi pemborosan stok.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan strategi Make to Order (MTO) di berbagai industri, berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. Manufaktur Pesawat Terbang dan Kapal

Pesawat terbang dan kapal adalah contoh produk Engineer to Order (ETO) yang membutuhkan perencanaan dan kustomisasi tingkat tinggi. Setiap pesanan memiliki konfigurasi unik sesuai permintaan pelanggan, mulai dari desain interior hingga sistem navigasi, seringkali melibatkan desain teknis baru.

2. Manufaktur Komputer

Produsen komputer custom-built yang memungkinkan pelanggan memilih setiap komponen, mulai dari prosesor hingga kapasitas penyimpanan, sesungguhnya mengadopsi model Assemble to Order (ATO). Proses perakitan baru dimulai setelah pesanan final dikonfirmasi, memastikan setiap unit yang diproduksi benar-benar unik dan disesuaikan.

Proses perakitan baru dimulai setelah pesanan final dikonfirmasi, memastikan setiap unit yang diproduksi benar-benar unik dan disesuaikan. Ini membantu produsen menghindari penumpukan stok komponen yang tidak terpakai, sekaligus memberikan kebebasan kustomisasi maksimal bagi konsumen. Hal ini juga sering didukung oleh integrasi sistem manufaktur yang mulus.

3. Manufaktur Elektronik

Beberapa perusahaan elektronik mengadopsi MTO untuk produk yang membutuhkan kustomisasi tinggi atau memiliki siklus hidup produk yang pendek. Contohnya termasuk server komputer dengan spesifikasi unik untuk pusat data, atau perangkat khusus untuk industri tertentu.

Dengan strategi ini, produsen dapat merespons cepat terhadap permintaan pasar yang berubah. Implementasi smart manufacturing juga berperan penting dalam optimalisasi proses ini, membantu perusahaan make to order ini mencapai efisiensi maksimal.

4. Manufaktur Industri Berat

Perusahaan enterprise yang memproduksi mesin pengepakan khusus atau turbin pembangkit listrik mengoperasikan strategi Engineer to Order (ETO) yang merupakan bentuk MTO paling kompleks. Setiap pesanan membutuhkan desain teknik baru untuk beroperasi sesuai lingkungan pabrik atau regulasi spesifik klien.

Proses manufaktur baru dimulai setelah tahapan engineering dan Bill of Materials (BOM) final disetujui, dan lead time produksi dapat mencapai 6-18 bulan. Kesalahan kecil dalam perencanaan di tahap ini dapat mengakibatkan kerugian jutaan dolar.

Manufaktur

Perbedaan Make to Order (MTO) dan Make to Stock (MTS)

Make to Order (MTO) dan Make to Stock (MTS) adalah dua strategi produksi yang berbeda dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. MTO memproduksi barang hanya setelah menerima pesanan, sedangkan MTS memproduksi barang terlebih dahulu berdasarkan perkiraan permintaan.

Dalam sistem MTO, setiap produk diproduksi sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Ini memungkinkan tingkat personalisasi yang tinggi dan mengurangi risiko barang tidak terjual. Namun, proses produksi bisa memakan waktu lebih lama karena harus menunggu konfirmasi pesanan.

Sementara itu, MTS mengandalkan produksi berdasarkan proyeksi permintaan pasar. Sistem ini cocok untuk produk yang memiliki permintaan stabil dan dapat disimpan dalam persediaan. MTS memungkinkan pengiriman lebih cepat, tetapi memiliki risiko kelebihan stok atau barang yang tidak terjual.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada waktu produksi dan risiko persediaan. MTO lebih fleksibel dalam mengontrol stok dan produksi yang tidak terjual, tetapi memerlukan waktu produksi yang lebih lama. Di sisi lain, MTS mengurangi waktu tunggu tetapi memiliki potensi pemborosan jika proyeksi permintaan meleset.

Berikut adalah ringkasan perbedaan MTO dengan MTS:

FiturMake to Order (MTO)Make to Stock (MTS)
Waktu ProduksiDimulai setelah pesanan dikonfirmasiDimulai sebelum pesanan diterima (berdasarkan prediksi)
Waktu Tunggu PelangganLebih lamaLebih cepat (pengiriman langsung dari stok)
Tingkat KustomisasiSangat tinggiRendah (standar)
Risiko PersediaanRendah (minim stok produk jadi)Tinggi (risiko overstock atau stockout)
Contoh ProdukPesawat, komputer custom, mesin industriMakanan kemasan, pakaian sederhana, elektronik standar

Bagaimana Strategi untuk Mengelola Proses Make to Order dengan Efektif?

bagaimana strategi untuk mengelola proses make to order dengan efektif

Dalam menghadapi pasar yang dinamis, perusahaan make to order perlu pengelolaan maksimal untuk meningkatkan kualitas produksi sesuai permintaan dan tren. Berikut beberapa strategi pengelolaan MTO yang tepat dalam bisnis manufaktur:

1. Perencanaan dan Penjadwalan yang Efisien

Perencanaan yang cermat dan penjadwalan yang efisien adalah kunci sukses MTO. Dimulai dengan analisis pesanan untuk memahami kebutuhan spesifik pelanggan, termasuk tenggat waktu dan standar kualitas, perusahaan menyusun jadwal produksi yang realistis.

Studi oleh Gholami et al. (2023) menunjukkan bahwa penerapan kerangka terintegrasi untuk menerima pesanan khusus dan penjadwalan dalam rantai pasok MTO dapat mengurangi biaya rantai pasok (supply‑chain expenses) hingga 30% dengan meningkatkan efisiensi manajemen pasokan, produksi, dan distribusi.

2. Manajemen Rantai Pasokan yang Efektif

Manajemen rantai pasokan yang tepat sangat penting untuk MTO. Proses ini dimulai dengan memilih pemasok yang andal dan mampu menyediakan bahan baku berkualitas tepat waktu. Selain itu, pengelolaan inventaris yang teliti serta hubungan yang baik dengan pemasok sangat penting untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan.

Di perusahaan MTO yang merakit peralatan semikonduktor, bahan baku utama sering diimpor dengan lead time 4 bulan. Kegagalan Material Requirements Planning (MRP) untuk memproyeksikan kebutuhan komponen ini dengan akurat akan menyebabkan penundaan pengiriman produk jadi selama berbulan-bulan kepada klien enterprise.

3. Efisiensi Proses Produksi

Meningkatkan efisiensi proses produksi merupakan kunci dalam strategi MTO. Salah satu caranya adalah melalui otomatisasi, terutama untuk tugas-tugas yang berulang, untuk meningkatkan kecepatan dan presisi produksi, dan secara langsung mengurangi waktu tunggu.

Penerapan prinsip-prinsip lean manufacturing juga sangat dianjurkan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan segala bentuk pemborosan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Terakhir, pengendalian kualitas yang ketat harus dilakukan di setiap tahapan produksi untuk memastikan bahwa setiap unit yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan dan kebutuhan pelanggan.

4. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang jelas dengan pelanggan adalah bagian penting dari keberhasilan MTO. Menyediakan informasi yang akurat mengenai status pesanan dan pengiriman akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Umpan balik pelanggan juga harus dikumpulkan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada produk dan proses produksi.

Bagi klien yang memesan sistem Make to Order (MTO) bernilai tinggi, seperti sistem turbin, transparansi adalah kunci. Menyediakan portal pelanggan real-time yang memungkinkan klien melihat tahapan produksi, Quality Check (QC), dan tanggal pengiriman yang diperbarui secara otomatis, dapat mengelola ekspektasi klien enterprise dan memperkuat kepercayaan jangka panjang.

5. Teknologi dan Sistem Pendukung

Pemanfaatan teknologi dan sistem pendukung sangat penting untuk optimalisasi MTO. Sistem ERP Manufaktur menjadi tulang punggung yang mengelola seluruh proses bisnis terintegrasi, mulai dari perencanaan, produksi, manajemen inventaris, hingga keuangan.

Selain itu, penggunaan perangkat lunak manufaktur yang dirancang khusus untuk MTO akan sangat membantu dalam aspek seperti penjadwalan detail, pelacakan pesanan secara real-time, dan pengelolaan rantai pasokan yang kompleks, memastikan efisiensi dan visibilitas menyeluruh.

Dengan mengintegrasikan sistem ERP manufaktur yang tepat, seperti Software Manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat mengelola seluruh proses MTO dengan lebih efisien. ScaleOcean memberikan kemudahan dalam penjadwalan produksi sehingga dapat mendukung perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dengan visibilitas penuh terhadap operasional bisnis.

Apa Keuntungan dari Menerapkan Strategi Make to Order?

Make to order sebagai strategi yang dinamis untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam memiliki fokus utama dalam memberikan produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Hal ini membawa sejumlah keuntungan dan manfaat strategis bagi perusahaan.

Berikut penjelasan lengkap tentang keuntungan dan manfaat penerapan make to order:

1. Minimalkan Overstock dan Biaya Penyimpanan

Salah satu keuntungan utama make to order adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko kelebihan stok. Dalam metode produksi pada umumnya, perusahaan cenderung memproduksi dalam jumlah besar dan menyimpan produk dalam persediaan. Hal ini dapat berpotensi meningkatkan biaya penyimpanan yang tinggi dan risiko scrap barang.

Dengan penerapan MTO, produk akan diproduksi hanya ketika ada permintaan konkret, sehingga dapat meminimalkan risiko penumpukan stok yang tidak terjual dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan.

Selain itu, MTO juga membantu perusahaan mengurangi biaya yang terkait dengan pemeliharaan persediaan berlebih, yang berkontribusi pada peningkatan profit yang dihitung dengan rumus pertumbuhan laba perusahaan.

Dengan tidak ada kebutuhan untuk menyimpan produk dalam jumlah besar, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya finansial dan fisiknya dengan lebih efisien, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

2. Fleksibilitas dan Kepuasan Pelanggan

MTO memberikan fleksibilitas yang signifikan dalam menyesuaikan produk dengan kebutuhan pelanggan, dengan begitu perusahaan dapat dengan mudah merespon dengan cepat permintaan pelanggan.

Penerapan MTO juga dapat mengakomodasi pelanggan yang unik atau khusus, membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan kepuasaan pelanggan.

Fleksibilitas ini juga memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah menyesuaikan portofolio produknya dengan tren pasar yang berkembang. Dengan memiliki kemampuan untuk menawarkan produk yang sesuai dengan tren terkini, perusahaan dapat tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.

3. Pengelolaan Produksi yang Efisien

Model produksi MTO dapat menghasilkan efisiensi operasional yang signifikan. Dalam metode produksi tradisional, umumnya perusahaan mungkin harus menangani persediaan besar dan berbagai risiko yang terkait dengannya.

Dengan MTO, perusahaan dapat mengelola produksi dengan lebih efisien, fokus pada pesanan yang sebenarnya, dan mengoptimalkan proses capacity planning untuk menghadapi permintaan pelanggan yang berubah-ubah.

Pengelolaan produksi yang efisien juga dapat membantu perusahaan mengoptimalkan waktu produksi dan mengurangi lead time. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif karena perusahaan dapat memberikan produk kepada pelanggan lebih cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menciptakan citra perusahaan yang baik.

4. Dukungan Terhadap Inovasi & Diferensiasi

Keuntungan lain dari make to order adalah kemampuannya untuk mendukung inovasi dan diferensiasi produk. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, inovasi bisnis menjadi kunci untuk memenangkan hati pelanggan dan membedakan diri dari pesaing.

Penerapan ini memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat merespons tren pasar baru atau permintaan pelanggan yang berkembang. Selain itu, penerapan MTO juga dapat melibatkan produk yang dihasilkan melalui metode produksi konsep build to order. Dengan MTO, perusahaan dapat lebih mudah mengelola persediaan dan proses produksi produk bersama ini secara efisien.

Dengan MTO, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan desain, fitur, atau spesifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkembang. Inovasi ini menciptakan peluang untuk menciptakan produk yang unik atau menawarkan opsi kustomisasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan.

5. Pengelolaan Risiko dan Penghematan Biaya

Model produksi MTO dapat membantu perusahaan mengelola risiko dengan lebih baik. Dengan metode produksi yang akan memproduksi barang hanya ketika ada permintaan, perusahaan dapat menghindari risiko kelebihan stok yang dapat menyebabkan penurunan nilai produk atau potensi kerugian finansial.

Selain itu, MTO memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berkaitan dengan perubahan tren pasar atau kebutuhan pelanggan yang tiba-tiba. Pengelolaan risiko ini juga dapat berdampak positif pada penghematan biaya, sehingga perusahaan dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi.

MTO tidak hanya membawa keuntungan dalam hal kepuasan pelanggan, tetapi juga secara positif mempengaruhi aspek keuangan perusahaan dengan mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.

Kesimpulan

Make to order (MTO) adalah strategi produksi di mana produk dibuat atau dirakit setelah menerima pesanan pelanggan, bukan diproduksi terlebih dahulu dan disimpan sebagai stok. Pendekatan ini memungkinkan kustomisasi produk sesuai dengan spesifikasi pelanggan, sekaligus mengurangi risiko kelebihan inventaris.

Make to Order (MTO) memberikan keuntungan dalam fleksibilitas produksi, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan tanpa khawatir tentang kelebihan stok. Namun, sistem ini membutuhkan pengelolaan yang lebih cermat dalam hal waktu dan sumber daya.

Dengan menggunakan Software Manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat mengoptimalkan proses MTO secara efisien, mengurangi pemborosan waktu, dan meningkatkan akurasi produksi. Cobalah uji coba gratis untuk melihat bagaimana sistem kami mendukung kebutuhan produksi Anda secara optimal.

FAQ:

1. Apa itu make to order dan bagaimana cara kerjanya?

Make to order (MTO) adalah strategi produksi di mana barang baru diproduksi hanya setelah pesanan diterima dari pelanggan. Prosesnya dimulai dengan pelanggan melakukan pemesanan dengan spesifikasi tertentu. Kemudian, perusahaan akan merencanakan dan melakukan produksi berdasarkan pesanan tersebut. Setelah selesai, produk akan dikirimkan kepada pelanggan. MTO membantu mengurangi risiko overstock dan memungkinkan personalisasi produk.

2. Apa saja keuntungan utama dari strategi make to order?

Keuntungan utama MTO meliputi pengurangan biaya penyimpanan karena tidak ada produksi massal untuk stok. Perusahaan dapat menawarkan produk yang sangat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan kepuasan. Selain itu, MTO meminimalkan risiko barang usang atau ketinggalan tren pasar. Strategi ini juga memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien karena produksi didasarkan pada permintaan nyata.

3. Kapan waktu yang tepat untuk menerapkan strategi make to order?

Strategi MTO tepat diterapkan ketika perusahaan menawarkan produk yang sangat spesifik atau dapat dipersonalisasi, di mana permintaan sulit diprediksi, atau ketika biaya penyimpanan barang jadi tinggi. Industri dengan siklus hidup produk pendek atau perubahan tren yang cepat juga cocok menggunakan MTO. Selain itu, perusahaan yang ingin fokus pada kualitas dan kepuasan pelanggan melalui produk yang dibuat sesuai pesanan dapat memilih strategi ini.

4. Apa saja tantangan dalam menerapkan strategi make to order?

Tantangan utama MTO adalah potensi waktu tunggu yang lebih lama bagi pelanggan karena produksi baru dimulai setelah pesanan diterima. Perusahaan perlu memiliki rantai pasokan yang efisien dan fleksibel untuk menghindari keterlambatan. Selain itu, pengelolaan produksi dengan banyak variasi pesanan bisa lebih kompleks dibandingkan produksi massal.

5. Bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam MTO?

Untuk mengatasi tantangan dalam make to order (MTO), perusahaan perlu memfokuskan upaya pada peningkatan efisiensi produksi, pengelolaan rantai pasokan, dan komunikasi yang efektif dengan pelanggan. Optimalisasi proses produksi, manajemen persediaan, dan perencanaan akan membantu mempercepat waktu pengiriman.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap