Apakah Anda tahu bahwa setiap produk memiliki perjalanan unik, dari saat pertama kali diluncurkan hingga akhirnya mencapai titik penurunan? Mengetahui tahapannya bisa menjadi kunci untuk mengelola dan memaksimalkan potensi produk Anda. Tahapan tersebut disebut dengan Product Life Cycle (PLC) atau lebih sering dibahas sebagai siklus hidup produk.
Dikutip dari The Daily Economy, konsep PLC berawal dari sebuah artikel Harvard Business Review tahun 1950 yang berjudul “Pricing Policies for New Products”. Namun, pendekatan PLC baru mendapatkan ketenaran sebenarnya setelah Theodore Levitt menerbitkan buku dengan judul Exploit the Product Life Cycle pada tahun 1965.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai PLC, mulai dari pengertian, 4 tahap utamanya, faktor, tantangan yang harus diatasi, hingga strategi dan contoh penerapannya. Pahami selengkapnya di sini!
 Key Takeaways
Key Takeaways- Product Life Cycle (PLC) adalah serangkaian tahapan yang dilalui suatu produk mulai dari diperkenalkan ke pasar hingga berhenti penjualannya.
- 4 tahap product life cycle: produk pengenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline).
- Faktor yang mempengaruhi PLC meliputi: inovasi dan pengembangan produk, persaingan pasar, permintaan konsumen, kebijakan harga, kondisi ekonomi, regulasi dan kebijakan, distribusi dan aksesibilitas, pemasaran dan promosi
- Sales Management ScaleOcean mendukung pengelolaan produk yang lebih efisien dari tahap perencanaan hingga peluncuran, dan memfasilitasi evaluasi kinerja produk untuk keputusan yang lebih baik di setiap tahap PLC.
 
	Apa itu Product Life Cycle?
Product Life Cycle (PLC) adalah proses yang menggambarkan perjalanan suatu produk mulai dari peluncuran di pasar hingga saat produk tersebut dihentikan. Tujuannya untuk memahami perkembangan produk dan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan strategis.
PLC umumnya terdiri dari empat fase: pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Konsep ini diperlukan bisnis karena memberikan kerangka kerja untuk mengembangkan strategi yang tepat di setiap fase.
Penting bagi perusahaan untuk memahami setiap tahapan PLC agar dapat mudah dalam mengantisipasi perubahan, merancang strategi pemasaran dan penjualan yang efektif, serta membuat keputusan yang tepat demi keberlangsungan produk di pasar.
4 Tahapan Product Life Cycle

Siklus hidup produk (product life cycle) terdiri dari empat tahap utama, yaitu pengenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline). Berikut penjelasan rinci untuk masing-masing tahap tersebut:
1. Tahap Pengenalan (Introducing)
Pada fase ini, produk baru diluncurkan ke pasar. Penjualan biasanya masih rendah dan biaya pemasaran tinggi karena fokusnya untuk menciptakan kesadaran dan minat konsumen. Keuntungan yang didapat juga seringkali minim atau bahkan negatif karena investasi biaya produksi awal yang besar.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Jika produk berhasil di tahap perkenalan, maka selanjutnya akan memasuki fase pertumbuhan. Penjualan mulai meningkat pesat seiring dengan meningkatnya penerimaan pasar.
Persaingan juga mulai bermunculan, sehingga Anda perlu fokus pada peningkatan pangsa pasar dan jika bahkan melakukan penyesuaian produk atau harga. Di tahap ini, keuntungan mulai terlihat signifikan.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Ini adalah tahap terpanjang dalam daur hidup produk, di mana pertumbuhan penjualan melambat dan mencapai puncaknya. Pasar sudah jenuh dan persaingan sangat ketat. Fokus perusahaan bergeser ke mempertahankan pangsa pasar, memaksimalkan keuntungan, dan mungkin mencari cara agar berbeda dari pesaing melalui inovasi produk atau penetrasi pasar baru.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Pada akhirnya, penjualan produk akan mulai menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru, atau persaingan yang lebih unggul.
Di tahap ini, perusahaan perlu memutuskan apakah akan menghidupkan kembali produk, mengurangi investasi, atau menariknya sepenuhnya dari pasar sehingga tidak ada proses produksi untuk barang tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Product Life Cycle
Product Life Cycle (PLC) di perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat memengaruhi setiap tahap siklusnya, mulai dari pengenalan hingga penurunan. Faktor-faktor ini penting untuk dipahami, karena mereka dapat menentukan strategi pemasaran, pengembangan produk, dan keputusan operasional perusahaan.
Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi siklus hidup produk di perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Inovasi dan Pengembangan Produk
Inovasi dalam produk dan pengembangan teknologi dapat mempercepat tahap pengenalan dan pertumbuhan. Perusahaan yang mampu memperkenalkan fitur baru atau meningkatkan kualitas produk cenderung menciptakan daya tarik lebih besar di pasar.
Perusahaan juga dapat melakukan inovasi produk yang berkelanjutan untuk membantu mempertahankan relevansi produk dalam pasar yang kompetitif dan dinamis.
2. Persaingan Pasar
Persaingan yang ketat dapat memperpendek masa hidup produk, terutama pada tahap pertumbuhan dan kematangan. Produk yang dihadapkan pada banyak pesaing perlu lebih cepat beradaptasi dengan kebutuhan pasar atau menawarkan keunggulan berbeda agar tetap menarik konsumen.
Faktor ini juga membuat persaingan yang kompetitif dan intens, sehingga jika tidak diperhatikan dengan baik dapat berakibat pada berkuranganya margin keuntungan dan mempercepat penurunan produk.
3. Permintaan Konsumen
Perubahan dalam preferensi dan kebutuhan konsumen sangat mempengaruhi PLC. Ketika permintaan untuk produk menurun karena perubahan selera atau tren pasar, produk akan memasuki tahap penurunan lebih cepat. Sebaliknya, produk yang mampu menyesuaikan diri dengan tren baru akan memperpanjang siklus hidupnya.
4. Kebijakan Harga
Strategi penetapan harga memainkan peran penting dalam PLC, terutama pada tahap pengenalan dan pertumbuhan. Harga yang terlalu tinggi dapat menghalangi adopsi awal, sementara harga yang terlalu rendah mungkin merugikan perusahaan dalam jangka panjang.
Untuk itu, penting bagi perusahaan menawarkan harga produk yang lebih bijak dan cerdas, sehingga dapat membantu produk bertahan lebih lama pada tahap kematangan.
5. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi, seperti resesi atau pertumbuhan ekonomi, mempengaruhi daya beli konsumen dan permintaan produk. Dalam kondisi ekonomi yang baik, produk cenderung mengalami masa pertumbuhan yang lebih lama, sedangkan dalam kondisi yang buruk, produk bisa lebih cepat memasuki tahap penurunan.
6. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah seperti regulasi industri, tarif, atau peraturan lingkungan dapat mempengaruhi siklus hidup produk. Perubahan dalam peraturan dapat memaksa perusahaan untuk melakukan inovasi atau penyesuaian pada produk mereka.
Kebijakan pemerintah yang mendukung industri tertentu bisa memperpanjang PLC, sementara regulasi ketat bisa mempercepat penurunan produk.
7. Distribusi dan Aksesibilitas
Ketersediaan produk di pasar dan saluran distribusi yang efisien dapat mempercepat pertumbuhan produk. Saluran distribusi yang baik memungkinkan produk dijangkau oleh lebih banyak konsumen, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan adopsi produk.
Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kesulitan dalam proses distribusi, maka dapat membatasi jangkauan produk ke pasar, serta memperlambat siklus hidup produk.
8. Pemasaran dan Promosi
Strategi pemasaran yang efektif dapat memperpanjang masa pertumbuhan dan kematangan produk. Kampanye pemasaran yang kuat dan promosi yang tepat sasaran dapat meningkatkan kesadaran konsumen dan mendorong adopsi produk. Pemasaran yang buruk atau tidak relevan dapat mempercepat masuknya produk ke tahap penurunan.
Tantangan dalam Product Life Cycle
Secara keseluruhan, siklus hidup produk menghadirkan berbagai tantangan yang dapat memengaruhi strategi perusahaan dalam mempertahankan keberhasilan produk. Tantangan-tantangan berkaitan dengan pengelolaan jangka panjang dan keputusan yang diambil sepanjang siklus hidup produk.
Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi perusahaan dalam manajemen PLC secara keseluruhan, diantaranya:
1. Menjaga Relevansi Produk di Pasar
Salah satu tantangan terbesar dalam PLC adalah menjaga relevansi produk di pasar yang selalu berubah. Preferensi konsumen, tren pasar, dan teknologi terus berkembang, yang memaksa perusahaan untuk selalu berinovasi.
Tanpa inovasi yang berkelanjutan yang dilakukan perusahaan, produk bisa cepat kehilangan daya tarik, bahkan jika produk tersebut sudah berhasil pada tahap awal.
2. Mengelola Persaingan yang Ketat
Persaingan di pasar yang semakin ketat adalah tantangan yang harus dihadapi sepanjang PLC. Perusahaan harus mampu membedakan produk mereka dari pesaing, baik melalui fitur, kualitas, atau harga.
Persaingan akan semakin intens terjadi, terutama ketika produk memasuki tahap pertumbuhan dan kematangan, di mana banyak pesaing baru yang muncul dengan inovasi serupa.
3. Biaya Pemasaran dan Pengembangan Produk
Biaya pemasaran yang tinggi dan biaya pengembangan produk yang terus meningkat dapat menjadi tantangan dalam menjaga profitabilitas sepanjang PLC. Pada tahap introduction produk, biaya pemasaran bisa sangat tinggi untuk menciptakan kesadaran pasar.
Bahkan pada tahap selanjutnya di tahap kematangan, perusahaan harus terus berinvestasi dalam kampanye pemasaran untuk mempertahankan pangsa pasar.
4. Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien
Pengelolaan sumber daya menjadi tantangan besar, terutama saat permintaan produk tidak stabil di setiap tahap PLC. Perusahaan harus menyesuaikan kapasitas produksi dan distribusi dengan kebutuhan pasar untuk menghindari kelebihan stok atau kekurangan pasokan.
Pengelolaan sumber daya yang tidak efisien penting untuk diatasi karena dapat mempengaruhi biaya operasional dan margin keuntungan, yang bisa semakin tertekan saat produk memasuki tahap penurunan.
5. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menghentikan Produk
Membuat keputusan tentang kapan harus menghentikan produksi atau mengganti produk dengan yang baru adalah tantangan penting dalam PLC. Terlalu cepat menghentikan produk bisa berarti kehilangan peluang pasar, sementara menunggu terlalu lama bisa mengakibatkan kerugian yang lebih besar akibat permintaan yang menurun atau kesulitan mengelola produk yang tidak relevan.
6. Kendala pada Inovasi dan Adaptasi
Inovasi dan adaptasi yang tidak tepat bisa menyebabkan produk gagal bertahan lebih lama di pasar. Biaya riset dan pengembangan yang tinggi, kegagalan dalam memahami pasar yang berubah, atau kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dapat memperpendek siklus hidup produk.
Tanpa inovasi berkelanjutan, produk bisa mengalami penurunan yang lebih cepat, bahkan sebelum memasuki tahap penurunan yang alami.
7. Fluktuasi Ekonomi dan Pasar
Fluktuasi ekonomi dan ketidakpastian pasar dapat memengaruhi permintaan produk di berbagai tahap PLC. Krisis ekonomi, perubahan kebijakan pemerintah, atau gangguan pasar global dapat memengaruhi daya beli konsumen dan pada gilirannya, mempengaruhi siklus hidup produk.
Selain itu, perusahaan dalam menggunakan strategi siklus hidup produk harus siap menghadapi dampak ketidakpastian tersebut dengan strategi yang fleksibel dan adaptif.
8. Kesulitan dalam Menjaga Keuntungan
Menjaga margin keuntungan sepanjang PLC bisa menjadi tantangan, terutama di pasar yang sangat kompetitif. Pada tahap pertumbuhan dan kematangan, perusahaan sering kali harus menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pelanggan atau mempertahankan pangsa pasar.
Namun, terjadinya pengurangan harga yang berlebihan juga dapat menekan margin keuntungan dan mempengaruhi keberlanjutan jangka panjang.
Strategi yang Tepat untuk Setiap Tahap Siklus Produk
Strategi yang tepat dalam setiap tahap Siklus Hidup Produk (PLC) sangat penting untuk menjaga keberhasilan produk dan memastikan bahwa perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan selama periode tersebut.
Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam setiap tahap dan fase PLC untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan produk, diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi Pengenalan (Introduction)
Pada tahap pengenalan, fokus utama adalah menciptakan kesadaran pasar tentang produk. Strategi yang tepat termasuk investasi besar dalam pemasaran dan promosi untuk menarik perhatian konsumen.
Perusahaan dapat menggunakan iklan yang intensif, menawarkan sampel gratis, atau memberikan diskon untuk memperkenalkan produk. Selain itu, strategi distribusi yang tepat juga diperlukan untuk memastikan produk tersedia di tempat yang tepat.
2. Strategi Pertumbuhan (Growth)
Saat produk mulai diterima pasar, strategi yang perlu diterapkan adalah memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume penjualan. Perusahaan dapat mengurangi harga untuk menarik lebih banyak konsumen atau meningkatkan variasi produk untuk memenuhi segmen pasar yang lebih luas.
Selain itu, perusahaan juga harus fokus pada kualitas dan peningkatan fitur produk juga penting untuk mempertahankan daya tarik, mengingat adanya persaingan yang semakin ketat.
3. Strategi Kematangan (Maturity)
Pada tahap kematangan, pasar sudah jenuh, dan persaingan semakin ketat. Strategi yang tepat adalah mempertahankan pangsa pasar melalui diferensiasi produk. Perusahaan dapat meningkatkan nilai produk, menawarkan loyalitas pelanggan melalui program hadiah, atau memperkenalkan varian baru untuk memperbaharui minat pasar.
Pengurangan biaya produksi dan peningkatan efisiensi juga penting untuk mempertahankan margin keuntungan.
4. Strategi Penurunan (Decline)
Di tahap penurunan, strategi utama adalah memaksimalkan keuntungan selama produk masih memiliki permintaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengurangi biaya produksi atau mengalihkan fokus pada pasar niche untuk produk yang masih memiliki pelanggan setia.
Selain itu, perusahaan juga dapat menghentikan produksi dan menggantinya dengan produk baru yang lebih relevan. Strategi pengelolaan stok yang baik sangat diperlukan untuk menghindari kerugian besar akibat produk yang tidak terjual.
5. Strategi Diversifikasi Produk
Selain fokus pada tahapan siklus hidup produk, perusahaan juga perlu menerapkan strategi diversifikasi untuk mengurangi ketergantungan pada satu produk saja. Diversifikasi produk memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pasar baru dan memperkenalkan produk baru yang dapat memperpanjang siklus hidup perusahaan.
Strategi diversifikasi produk dalam PLC Ini juga dapat melibatkan inovasi dan pengembangan produk yang lebih sesuai dengan tren pasar yang baru.
Contoh Penerapan Product Life Cycle di Berbagai Sektor Industri
Strategi PLC telah diterapkan dengan sukses di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi operasional penjualan dan marketing perusahaan. Kemampuan pengelolaan data produk, proses, dan sumber daya secara terintegrasi, membantu perusahaan mempercepat waktu pemasaran, dan memastikan kualitas produk.
Terdapat contoh bagaimana PLM digunakan di beberapa sektor industri untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pengembangan produk, diantaranya:
1. Industri Otomotif
Industri otomotif mengikuti siklus hidup yang dinamis, dengan tahapan pengenalan, pertumbuhan, dan kematangan yang ditandai oleh pembaruan model dan inovasi teknologi. Pada fase penurunan, produk lama digantikan dengan teknologi terbaru, misalnya, transisi dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik.
Contohnya seperti American Motor Corporation (AMC), yang menggunakan PLC untuk Jeep Grand Cherokee yang lebih cepat diluncurkan ke pasar. penggunaan PLM di AMC dapat membantu mengidentifikasi tren pasar lebih awal, mengoptimalkan desain produk, serta mempercepat pengembangan.
Dengan penerapan Product Lifecycle Management (PLM), AMC bisa mempercepat waktu peluncuran Jeep Grand Cherokee, memastikan bahwa produk yang dihasilkan tetap relevan dengan kebutuhan konsumen dan tren pasar.
2. Industri Manufaktur
Di industri manufaktur, produk mengalami siklus hidup yang tergantung pada inovasi dan kebutuhan pasar. Fase pengenalan melibatkan investasi besar dalam riset dan pengembangan.
Setelah produk masuk ke fase matang, perusahaan harus fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya produksi, hingga akhirnya memasuki tahap penurunan ketika permintaan menurun atau produk digantikan oleh model yang lebih efisien.
Studi Kasus Product Life Cycle
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai konsep FCL, di sini akan diuraikan contoh product life cycle makanan di sebuah perusahaan F&B. Perusahaan memperkenalkan makanan cepat saji dengan menu spesial “Pasta Pedas Nusantara”.
Dalam pengelolaan produknya, perusahaan ini melewati 4 fase product life cycle yang dilakukan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, produksi, dan distribusi, diantaranya:
- Fase Introducing: Perusahaan memulai strategi marketing dengan melakukan promosi, memberikan diskon untuk menarik pelanggan awal, serta mengumpulkan feedback untuk menyempurnakan rasa dan presentasi.
- Fase Growth: Setelah beberapa minggu, produk baru tersebut mulai menarik perhatian di kalangan pelanggan setia dan baru. Ulasan positif dari media sosial membantu pertumbuhan penjualan, dan dapat memperluas promosi lebih luas, dan mengoptimalkan distribusi dengan selalu memastikan ketersediaan stok.
- Fase Maturity: Menu yang diperkenalkan perusahaan telah mencapai puncak popularitas dan penjualan yang stabil. Namun, kompetitor mulai menawarkan variasi menu serupa sehingga persaingan semakin ketat. Untuk itu, perusahaan ini membuat variasi menu dengan paket bundling untuk meningkatkan pelayanan dan promosi yang lebih unggul.
- Fase Decline: Dalam beberapa tahun tren menu tersebut mulai menurun karena banyaknya faktor, dan penurunan penjualan dan minat konsumen juga bergeser ke menu lain yang lebih baru dan variatif.
Dengan begitu, perusahaan mulai mengevaluasi apakan menu ini masih layak untuk dipertahankan atau perlu dihentikan. Jika potensi masih terlihat, perusahaan akan melakukan inovasi pada resep atau cara penyajiannya. Bisa juga diganti dengan menu baru yang lebih sesuai dengan tren pasar.
ScaleOcean Sales Management System untuk Proses PLC yang Optimal

ScaleOcean sales management system menjadi solusi terbaik untuk strategi siklus hidup produk perusahaan, dengan manajemen penjualan terintegrasi yang lengkap. Dengan Unlimited User Tanpa Biaya Tambahan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan tanpa biaya lisensi tambahan.
Selain itu, software ini juga menyediakan All-in-One Solution dengan lebih dari 200+ modul dan 1000+ fitur yang dapat disesuaikan, sehingga memungkinkan integrasi lancar antar departemen.
ScaleOcean menyediakan harga rasional dan flat serta kemampuan kustomisasi dan integrasi lintas platform memperkuat kolaborasi dan efisiensi. Anda akan mendapatkan layanan pelanggan menyeluruh mulai dari demo gratis, konsultasi, hingga layanan after sales untuk mengoptimalkan penerapan sistem di perusahaan Anda.
Terdapat beberapa fitur khusus yang disediakan software sales management ScaleOcean untuk mengoptimalkan PLC di perusahaan, diantaranya:
- Otomatisasi Proses Penjualan: Seluruh proses penjualan dapat dilakukan otomatis, mulai dari pengelolaan prospek hingga konversi menjadi transaksi, sehingga dapat mempercepat siklus penjualan dan meningkatkan efisiensi operasional.
- Customer Relationship Management (CRM): Membantu mengelola interaksi pelanggan, memonitor kebutuhan dan preferensi mereka, serta memberikan wawasan yang dibutuhkan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.
- Pelaporan Real-Time: Menyediakan pelaporan dan analitik penjualan real-time, untuk pemantauan kinerja produk dan strategi pemasaran, serta mengidentifikasi tren pasar dan memutuskan langkah selanjutnya dalam siklus hidup produk.
- Forecasting Penjualan: Memprediksi permintaan pasar berdasarkan data historis penjualan, mendukung perencanaan produksi dan pengelolaan persediaan yang lebih tepat.
- Manajemen Harga dan Diskon: Pengaturan harga dan diskon yang fleksibel berdasarkan segmentasi pasar atau strategi produk, yang membantu memaksimalkan pendapatan dan mengoptimalkan setiap tahap PLC.
- Integrasi Lintas Departemen: Sales management terintegrasi dengan modul lain seperti produksi, inventaris, dan keuangan, memastikan informasi yang konsisten dan mendukung kelancaran operasi di seluruh siklus hidup produk.
- Tracking dan Monitoring Kinerja Produk: Memantau dan menganalisis kinerja setiap produk secara terperinci, sehingga memungkinkan manajemen untuk melakukan penyesuaian strategi yang diperlukan selama siklus hidup produk.
Fitur-fitur dan kemampuan yang ditawarkan ScaleOcean, dapat mendukung pengelolaan produk yang lebih efisien dari tahap perencanaan hingga peluncuran, serta memfasilitasi evaluasi kinerja produk untuk keputusan yang lebih baik di setiap tahap PLC.
Kesimpulan
Product Life Cycle (PLC) memberikan panduan bagi perusahaan untuk mengelola setiap tahap perjalanan produk mereka, dari peluncuran hingga penurunan. Memahami dan mengelola siklus hidup produk dengan baik memudahkan perusahaan dalam merancang strategi yang lebih efektif, mengoptimalkan sumber daya, dan meningkatkan profitabilitas.
Dengan kemajuan teknologi, perusahaan kini dapat memanfaatkan software canggih untuk mengelola proses ini lebih efisien. ScaleOcean Sales Management Software dapat menjadi solusi ideal untuk mengoptimalkan pengelolaan siklus hidup produk.
ScaleOcean menyediakan fitur canggih perencanaan penjualan, analisis pasar, hingga pemantauan kinerja produk, sehingga perusahaan dapat membuat keputusan lebih tepat dan meningkatkan hasil penjualan. Lakukan demo gratisnya dan dapatkan solusi terintegrasi dan komprehensif untuk bisnis Anda!
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan product life cycle?
Product Life Cycle adalah tahapan yang dilalui produk, dari perkenalan hingga penarikan dari pasar. Memahami tahapan ini membantu Anda merancang strategi yang efektif di setiap tahap, memastikan keberlangsungan dan profitabilitas produk.
2. Apa saja 4 tahap siklus hidup produk?
Empat tahap utama dalam siklus hidup produk adalah perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Perusahaan menggunakan kerangka ini untuk memandu keputusan penting seperti strategi periklanan, penetapan harga, ekspansi pasar, atau desain ulang produk.
3. Apa saja strategi yang dapat dilakukan agar siklus hidup produk bisa menjadi lebih lama?
Untuk memperpanjang umur produk, fokus pada inovasi berkelanjutan (fitur/kualitas baru), perluasan pasar (segmen/wilayah baru), pemasaran adaptif, serta menjaga kualitas dan loyalitas pelanggan.
4. Apa yang harus dilakukan jika produk stagnan di tahap kedewasaan terlalu lama atau langsung jatuh ke tahap penurunan?
Jika stagnan, lakukan inovasi produk, cari pasar/segmen baru, atau diferensiasi. Jika langsung menurun, evaluasi penyebabnya (teknologi baru/selera berubah). Pertimbangkan revitalisasi atau hentikan produksi untuk fokus pada produk yang lebih prospektif.
5. Seberapa pentingkah teknologi atau software dalam mengelola daur hidup produk?
Sangat penting. Teknologi seperti ERP membantu memantau kinerja produk real-time, menganalisis data penjualan dan biaya, serta mengotomatiskan proses. Ini mendukung keputusan cepat, mengoptimalkan strategi di setiap tahap, dan berpotensi memperpanjang umur produk.


 
				 
			.png) 
			 
         
             
             
             
             
             
             
             PTE LTD..png) 
            .png) 
             
            .png) 
             
             
             
             
             
             
             
             
            .png) 
            .png) 
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                