Di perusahaan manufaktur yang banyak memproduksi berbagai barang yang bervariasi, penting untuk mengelola tahapan dan proses yang harus dilalui barang produksi hingga sampai ke tangan konsumen. Konsep tersebut disebut dengan product development life cycle. Akan tetapi, masih banyak perusahaan manufaktur yang kurang memperhatikan perkembangan PLC ini, dan bisa berakibat pada penurunan keuntungan secara keseluruhan.
Maka dari itu, penting untuk memahami PLC Product Life Cycle dalam proses manufaktur yang mencakup berbagai tahapan yang dilalui produk dari pertama dipasarkan hingga ditarik dari pasar. Di sini akan dibahas secara mendalam mengenai product life cycle di perusahaan manufaktur mulai dari pengertian, urutannya, hingga contohnya. Ini dia penjelasan lengkapnya!
1. Pengertian Product Life Cycle
Product life cycle adalah tahapan penting dari perjalanan produk yang telah diproduksi di perusahaan manufaktur. Setiap PLC harus dikelola dengan baik, agar proses manufaktur berjalan dengan lancar, dan perusahaan bisa merencanakan strategi yang tepat untuk setiap tahapan produksinya.
PLC Product Life Cycle ini menjadi kerangka kerja yang memungkinkan perusahaan manufaktur mengelola barang produksi secara lebih efektif. Untuk itu, dibutuhkan manajemen yang tepat agar PLC dapat dikelola dengan maksimal.
Adanya manajemen yang tepat akan membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan kapan harus meningkatkan produksi, kapan harus berinovasi, dan kapan harus mengurangi atau menghentikan proses produksi.
Dari sini kita bisa memahami, bahwa produk life cycle adalah aspek yang bisa digunakan perusahaan manufaktur untuk mengelola portofolio produk, Mulai dari merencanakan strategi jangka panjang, mengidentifikasi peluang untuk inovasi, dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul di setiap tahap siklus hidup produk.
2. Urutan Produk Development Life Cycle
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui setiap produk selama masa hidupnya, dan penting untuk dipahami secara mendalam. Setelah memahami pengertian product life cycle, ini dia beberapa tahapan pentingnya untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, produksi, dan distribusi. Simak penjelasannya:
a. Introducing
Tahap pertama product life cycle adalah tahap pengenalan, di mana produk baru diperkenalkan ke pasar, dengan fokus pada membangun kesadaran dan menarik konsumen terhadap produk baru perusahaan manufaktur. Strategi pemasaran dalam tahap ini sering digunakan untuk menciptakan minat dan permintaan.
b. Growth
Di tahap berikutnya ada tahap pertumbuhan, di mana produk mulai mendapat popularitas di pasar. Di mana penjualan meningkat pesar, laba mulai terbentuk, dan perusahaan bisa memperluas saluran distribusi. Fokusnya adalah dengan mempertahankan pertumbuhan dan mengalahkan kompetitor yang mulai muncul.
c. Maturity
Di fase maturity, penjualan yang telah mencapai tingkat tinggi mengalami pertumbuhan yang mulai melambat Adanya persaingan ketat, dan produk yang telah mencapai penetrasi pasar yang terlalu luas. Tantangan di fase ini, perusahaan harus menjaga pangsa pasar dan mempertahankan keuntungan.
d. Decline
Fase terakhir adalah penurunan atau decline, yang terjadi ketika permintaan produk mulai berkurang. Hal tersebut terjadi karena adanya produk baru yang lebih baik, atau perubahan preferensi konsumen. Untuk itu, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan produksi di pasar. Apakah akan menghentikan produksi, mengurangi skala produksi, atau mengalihkan sumber daya ke produk lain.
3. Faktor yang Mempengaruhi PLC
Product development life cycle menjadi produk yang penting untuk dikelola agar perusahaan bisa mencapai keuntungan signifikan. Beberapa faktor ini menjadi pengaruh bagaimana PLC dapat dikelola dengan baik, dan dapat mengoptimalkan profitabilitasnya sepanjang fase development life cycle.
a. Inovasi Produk
kecepatan inovasi produk akan berpengaruh pada durasi setiap fase PLC. Jika perusahaan terus melakukan inovasi, produk bisa bertahan lebih lama di pasar. Namun, jika inovasinya kurang maka dapat mempercepat transisi ke fase decline karena produk cepat menjadi usang dan tertinggal dari kompetitor.
b. Perubahan Preferensi Konsumen
Faktor berikutnya adanya perubahan tren dan selera konsumen. Jika konsumen beralih ke produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupnya, maka produk yang tidak dapat mengikuti tren tersebut akan segera masuk ke urutan decline.
c. Strategi Pemasaran dan Distribusi
Penting juga untuk menggunakan teknik pemasaran yang efektif agar dapat memperpanjang fase growth dan maturity, juga strategi distribusi yang baik bisa membantu produk menjangkau lebih banyak konsumen. Kedua strategi untuk fase tersebut harus efektif untuk mengurangi produk gagal berkembang.
d. Tingkat Persaingan di Pasar
Faktor tingkat persaingan yang tinggi juga dapat memperpendek fase dan urutan product development life cycle di manufaktur. Jika produk tidak memiliki keunggulan yang jelas dengan kompetitif, maka produk akan dengan cepat masuk ke fase decline.
4. Tantangan Pengelolaan Product Life Cycle
Product life cycle memiliki empat tahapan dan fase perkembangan yang harus dikelola dengan efisien dan tepat. Dalam pengelolaannya, ada tantangan yang harus diatasi dengan solusi yang tepat, serta memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah beberapa tantangan PLC di proses manufaktur:
a. Kesulitan Memproyeksikan Permintaan Pasar
Seringkali perusahaan kurang tepat memprediksi permintaan pasar yang akurat di setiap fase PLC. Hal tersebut dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan stok, dan mempengaruhi biaya operasional. Untuk mengatasinya, Anda bisa menerapkan software manufaktur yang dapat akan memprediksi permintaan Anda secara real-time dan akurat.
b. Menghadapi Kompetisi yang Ketat
Kompetisi yang ketat menjadi tantangan selanjutnya seperti aspek harga, fitur, dan inovasi. Penting bagi perusahaan manufaktur untuk terus menawarkan nilai tambah kepada konsumen, dan dapat membuat produk cepat tertinggal dari kompetitor untuk memperpanjang urutan product development life cycle.
c. Manajemen Biaya Produksi
Biaya produksi harus dikelola denganbaik selama fase PLC, dan menjadi salah satu tantangan yang harus diperhatikan. Anda bisa mengefisiensi biaya produksi dengan mengimplementasikan software manufaktur yang akan mengelola berbagai biaya Anda, dan mengotomasi setiap proses produksi.
d. Menyusun Strategi Pemasaran yang Berkelanjutan
Setiap fase PLC memerlukan strategi pemasaran yang berbeda, dengan pengelolaan transisi di setiap fasenya, menjadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk mengatasinya, Anda perlu merancang strategi pemasaran yang dinamis dan bisa beradaptasi dengan fase product life cycle.
Agar dapat mengatasi setiap tantangan lebih mudah, pemilihan software manufaktur yang tepat sangat penting untuk efisiensi PLC di perusahaan manufaktur. Seperti vendor sistem manufaktur ScaleOcean yang akan memberikan solusi terbaik dan membantu pengelolaan product life cycle lebih efisien di pabrik Anda.
Mulai dari perencaan hingga produksi serta pengiriman barang jadi ke berbagai saluran distribusi Anda, software manufaktur kami akan memastikan setiap fase PLC dapat terkoordinasi dengan baik, dan dipantau secara real-time. Dengan begitu, jika terjadi masalah, sistem akan langsung memberikan notifikasi langsung, dan bisa langsung mengambil keputusan perbaikan.
5. Cara Memperpanjang PLC
Untuk memperpanjang fase dan urutan PLC Product Life Cycle di proses manufaktur, ada beberapa strategi dan cara tepat yang bisa diterapkan di setip tahapannya. Cara ini efektif untuk memastikan produk tetap relevan, dan menguntungkan dalam jangka waktu yang lama. Berikut caranya:
a. Implementasi Software Manufaktur
Anda bisa memperpanjang siklus hidup produk dengan memanfaatkan solusi dari software manufaktur. Anda bisa menggunakan sistem manufaktur ScaleOcean yang banyak memberikan fitur terbaik untuk PLC Anda.
Fitur ScaleOcean seperti perencanaan produksi otomatis, pelacakan bahan baku melalui BOM multi-level, serta pemantauan produksi real-time akan Anda dapatkan untuk memastikan bahwa setiap tahap produksi berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik.
Integrasi kuat yang diberikan ScaleOcean ke berbagai modul bisnis Anda seperti inventory, accounting, dan distribusi akan membantu perusahaan dalam mengelola setiap PLC, terutama dengan dukungan analisis biaya produksi yang detail dan forecast perencanaan dan permintaan. Dengan begitu, Anda bisa memantau PLC dengan akurat dan detail untuk setiap fasenya.
b. Penetrasi Pasar yang Lebih Luas
Perusahaan bisa memperpanjang fase PLC dengan memperluas pasar ke wilayah baru, baik domestik maupun internasional. Serta mengidentifikasi target penjualan dan pasar baru. Contohnya, produk yang awalnya ditujukan untuk kalangan muda dapat dipromosikan kepada kelompok usia atau demografis lainnya.
c. Diversifikasi Penggunaan Produk
Promosikan pengguna alternatis untuk memperpanjang PLC, dan jika ada perubahan kebutuhan di pasar, perusahaan manufaktur bisa memodifikasi atau menyesuaikan produk untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dengan begitu, produk akan tetap relevan meskipun ada perubahan tren.
d. Peningkatan Layanan Pelanggan
Penting juga untuk optimalkan layanan purna jual seperti garansi, dukungan teknis, atau program pemeliharaan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan mendorong untuk tetap setiap menggunakan produknya.
e. Harga yang Kompetitif
Cara berikutnya juga Anda bisa menggunakan strategi penurunan harga bertahap untuk menarik konsumen baru yang lebih sensitif terhadap harga, tanpa harus mengurangi margin terlalu drastis. Anda juga bisa menawarkan paket bundling atau diskon untuk pembelian dalam jumlah besar, dapat menarik minat konsumen tanpa harus menurunkan harga per unit.
f. Promosi dan Rebranding
Strateg rebranding juga dapat Anda terapkan, bisa dalam kemasan, logo, atau pesan pemasaran dapat membantu produk tetap terlihat segar dan relevan di mata konsumen. Perusahaan juga bisa melakukan kampanye marketing lebih agresif dan kreatid untuk menghidupkan kembali minat konsumen terhadap produk.
6. Contoh Product Life Cycle Perusahaan Manufaktur
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai konsep FCL, di sini akan diuraikan contoh product life cycle di sebuah perusahaan manufaktur F&B. Perusahaan memperkenalkan makanan cepat saji dengan menu spesial "Pasta Pedas Nusantara". Berikut contoh product life cycle di setiap fasenya:
a. Fase Introducing
Perusahaan memulainya dengan fase introducing, di mana mereka gencar melakukan promosi, memberikan diskon untuk menarik pelanggan awal, serta mengumpulkan feedback untuk menyempurnakan rasa dan presentasi.
b. Fase Growth
Setelah beberapa minggu, produk baru tersebut mulai menarik perhatian di kalangan pelanggan setia dan baru. Ulasan positif dari media sosial dengan cepat membantu pertumbuhan penjualan dan memberikan keuntungan signifikan. Perusahaan juga gencar memperluas promosi lebih luas, dan mengoptimalkan distribusi dengan selalu memastikan ketersediaan stok.
c. Fase Maturity
Menu baru tersebut telah mencapai puncak popularitas, dengan penjualan stabil. Namun, kompetitor mulai menawarkan variasi menu serupa sehingga persaingan semakin ketat. Untuk itu, perusahaan ini membuat variasi menu dengan paket bundling dengan produk lain, juga meningkatkan pelayanan dan promosi yang lebih unggul.
d. Fase Decline
Akan tetapi, dalam beberapa tahun tren menu pasta tersebut mulai menurun karena banyaknya faktor. Perusahaan juga telah melihat penurunan penjualan dan minat konsumen mulai bergeser ke menu lain yang lebih baru.
Dengan begitu, perusahaan mulai mengevaluasi apakan menu ini masih layak untuk dipertahankan atau perlu dihentikan. Jika potensi masih terlihat, perusahaan akan melakukan inovasi pada resep atau cara penyajiannya. Bisa juga diganti dengan menu baru yang lebih sesuai dengan tren pasar.
7. Matriks Product Life Cycle
Dari contoh product life cycle, terdapat matriks yang menggambarkan bagaimana tahapan PLC menu baru di perusahaan F&B tersebut. Adanya matriks ini akan memudahkan Anda mengelola PLC di setiap tahap dan fase pertumbuhannya.
Setiap tahapan dan urutan product development life cycle, memiliki pola pertumbuhan penjualan yang khas, dan dapat membantu perusahaan manufaktur dalam memetakan posisi produk dalam siklusnya, dan merencanakan strategi yang tepat. Berikut contoh matriks PLC di manufaktur:
Dari matriks PLC ini, Anda mengetahui bahwa produk baru "Pasta Pedas Nusantara" dari perusahaan F&B ini menunjukkan grafik penjualan sebenarnya. Di mana penjualan meningkat dan menurun seiring dengan perubahan fase PLC. Hal ini memberikan gambaran bagaimana perusahaan dapat mengelola siklus hidup produk dengan maksimal, agar mendapat keuntungan dan tetap kompetitif di pasar.
8. Kesimpulan
Dari artikel yang membahas pengertian product life cycle, serta tahapan dan contohnya, dapat kita tarik kesimpulan bahwa product life cycle adalah tahapan-tahapan penting yang perlu dipahami dan dikelola dengan baik dan sesuai. Hal tersebut dapat berdampak langsung pada stabilitas dan profitabilitas bisnis manufaktur.
Anda bisa memperpanjang alur dan fase PLC secara efektif dengan mengimplementasikan software manufaktur ScaleOcean di operasional proses manufaktur Anda. Dengan fitur-fitur terbaiknya, software akan mengintegrasikan berbagai tahapan PLC Anda di dalam satu platform terpadu secara end-to-end. Anda akan dimudahkan untuk mengelola berbagai produk dengan sistem ScaleOcean. Untuk informasi lebih lanjut, lakukan demo gratis dengan tim profesional kami dengan hubungi ScaleOcean segera!