Strategi produksi adalah aspek yang membantu perusahaan manufaktur untuk mengoptimalkan proses produksi sekaligus memastikan bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas.
Strategi ini harus mencakup analisis yang mendalam terhadap pasar dan permintaan, penilaian kapasitas produksi, hingga analisis biaya. Lantas, bagaimana cara membuat strategi produksi yang efisien bagi manufaktur?
Dalam artikel kali ini akan dijelaskan langkah-langkah tersebut. Selain itu, dijelaskan pula sejumlah manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika mengimplementasikan software ERP manufaktur untuk memaksimalkan strategi. Cari tahu lebih lanjut dengan menyimak pembahasan di bawah ini!

- Strategi produksi adalah rencana yang disusun perusahaan secara sistematis untuk mengolah input menjadi output yang memiliki nilai.
- 5 strategi produksi—produksi berkelanjutan, produksi massal, produksi berulang, produksi batch, dan produksi job shop.
- Faktor yang mempengaruhi strategi produk meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal usaha, kebutuhan pasar, atau kapasitas produksi.
- ScaleOcean, software ERP manufaktur yang memaksimalkan strategi produksi dengan otomatisasi penjadwalan dan pengawasan kualitas secara real-time.
Apa itu Strategi Produksi?
Strategi produksi adalah perencanaan dan pengambilan keputusan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan cara yang efisien dan efektif. Strategi ini meliputi berbagai aspek dari fungsi produksi, mulai dari perencanaan kapasitas hingga manajemen persediaan, guna mencapai biaya dan kualitas produk yang ditargetkan.
Dengan ini, dapat dipastikan perencanaan sumber daya yang meliputi jenis bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan peralatan digunakan dengan cara yang paling optimal. Bahkan perusahaan juga memanfaatkan teknologi terkini dan metode lean manufacturing dan produksi just-in-time untuk mencapai proses produksi yang paling efisien.
Dalam mengimplementasikan strategi ini, Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor. Misalnya, permintaan pasar, kapasitas produksi, dan kompleksitas desain produk. Selain itu, perusahaan juga harus fleksibel terhadap perubahan kondisi pasar dan tren konsumen.
Berdasarkan TechTarget, strategi produksi (production planning) memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan manufaktur. Dengan merancang alur produksi yang terstruktur dan terkoordinasi, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meminimalkan waktu tunggu, sehingga mendorong perusahaan manufaktur lebih unggul di pasar global.
Baca juga: Perencanaan Produksi: Arti, Tujuan, Jenis, dan Tahapannya
Manfaat Strategi Produksi bagi Perusahaan Manufaktur
Tujuan utama strategi produksi adalah menghasilkan produk atau jasa secara efisien, yaitu dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan meminimalkan pemborosan. Tidak heran strategi ini berkaitan erat dengan dengan proses produksi, pengoperasian peralatan, serta pemanfaatan sumber daya.
Berikut adalah beberapa manfaat utama memiliki strategi tersebut:
1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Dengan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan meningkatkan efisiensi operasional serta produktivitas. Selanjutnya, pengaturan jadwal dan penggunaan teknologi tepat guna meminimalkan pemborosan waktu dan sumber daya, sehingga hasil produksi meningkat secara signifikan.
2. Pengurangan Biaya Produksi
Dengan menentukan jenis strategi produksi yang baik memungkinkan pengendalian biaya lebih optimal. Melalui perencanaan yang matang dan pengurangan limbah, perusahaan dapat menekan pengeluaran produksi tanpa mengorbankan kualitas, sehingga keuntungan bisnis pun bertambah.
3. Panduan Siklus Hidup Produk
Strategi produk juga memberikan panduan dalam mengelola siklus hidup produk, mulai dari pengembangan hingga penghentian produksi. Tanggal manufaktur yang tercatat dengan jelas juga dapat membantu perusahaan dalam melacak riwayat produk, memantau kualitas, dan menentukan waktu yang tepat untuk inovasi atau penghentian produksi.
4. Peningkatan Keunggulan Kompetitif
Melalui penerapan contoh strategi produksi yang efektif, perusahaan mampu merespons perubahan pasar dengan cepat. Selain itu, pengelolaan proses yang efisien menciptakan nilai tambah dan meningkatkan posisi kompetitif di industri.
Apa Saja 5 Strategi Produksi?
Ada beberapa jenis strategi produksi utama yang umum diterapkan, tergantung pada karakteristik produk, permintaan pasar, dan tujuan perusahaan. Misalnya, produksi berkelanjutan, produksi berulang, produksi massal atau produksi batch.
Untuk lebih detail, berikut penjelasan mengenai lima strategi produksi:
1. Strategi Produksi Berkelanjutan (Continuous Production/Flow Production)
Strategi produksi berkelanjutan mengutamakan proses produksi yang berlangsung secara terus-menerus tanpa jeda. Dengan demikian, perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi secara efisien.
Memahami apa itu 5S Kaizen juga penting dalam mendukung strategi ini, karena prinsipnya membantu menjaga keteraturan, efisiensi, dan kualitas di setiap tahapan produksi. Selain itu, metode ini mengoptimalkan penggunaan mesin dan tenaga kerja untuk menjaga konsistensi produk.
2. Strategi Produksi Massal (Mass Production)
Tujuan strategi produksi massal adalah pembuatan produk dalam jumlah sangat besar dengan standar yang seragam. Metode ini menekan biaya produksi per unit dan meningkatkan kecepatan output. Oleh karena itu, strategi ini sangat cocok untuk produk yang memiliki permintaan stabil dan pasar luas.
3. Strategi Produksi Berulang (Repetitive Production)
Dalam produksi berulang, proses dilakukan secara periodik dengan volume produksi yang relatif tetap. Metode ini memadukan efisiensi produksi massal dengan fleksibilitas dalam variasi produk. Sehingga, perusahaan dapat menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan pasar tanpa mengorbankan efisiensi.
4. Strategi Produksi Batch (Batch Production)
Selain 3 strategi produksi di atas, terdapat produksi batch yang melibatkan pembuatan produk dalam kelompok tertentu secara bersamaan. Cara ini memungkinkan perusahaan mengelola variasi produk dengan lebih baik. Namun, antar batch biasanya ada waktu jeda untuk persiapan dan pengaturan ulang mesin sehingga fleksibilitas produksi tetap terjaga.
5. Strategi Produksi Job Shop (Job Shop Production)
Strategi job shop mengutamakan produksi berdasarkan pesanan khusus dengan jumlah kecil dan variasi tinggi. Contoh strategi produksi ini sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan unik pelanggan. Namun, metode ini cenderung memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar dibandingkan strategi lainnya.
Langkah Membuat Strategi Produksi
Langkah-langkah yang terorganisir dalam membuat strategi produksi adalah dasar penting bagi perusahaan agar mencapai proses yang efisien dan sesuai ekspektasi. Berikut sejumlah langkah yang bisa Anda terapkan.
1. Analisis Pasar & Permintaan
Langkah pertama dalam membuat strategi produksi adalah analisis pangsa pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses ini melibatkan pengumpulan data preferensi konsumen, tren pasar, dan aktivitas kompetitor. Dengan ini, Anda bisa menentukan produk mana yang harus diproduksi, jumlahnya, dan jadwal produksi yang tepat.
2. Tinjau Kapasitas Produksi
Setelah memahami kebutuhan pasar, Anda harus mengevaluasi kapasitas produksi. Aspek yang perlu diperhatikan antara lain kemampuan pabrik, tenaga kerja, dan peralatan yang ada. Tujuan proses ini adalah untuk memastikan perusahaan memiliki sumber daya yang cukup dalam memenuhi permintaan tanpa overproduksi atau kekurangan produk.
3. Perencanaan Produk
Langkah berikutnya dalam membuat strategi produksi adalah perencanaan produk. Beberapa aspek yang harus dipertimbangkan yaitu desain produk, spesifikasi teknis, dan pilihan bahan pembuat produk. Tahap ini juga mencakup pengembangan prototipe dan pengujian untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas sebelum produksi massal.
4. Penjadwalan Produksi
Jangan lupa untuk membuat jadwal produksi yang sesuai dengan hasil analisis pasar dan permintaan sebelumnya. Hal ini meliputi pengaturan urutan dan waktu produksi, termasuk menetapkan tenggat waktu untuk setiap tahap produksi, mengalokasikan sumber daya, dan koordinasi antara berbagai departemen. Jadwal yang efisien sangat membantu Anda menghindari penundaan dan memaksimalkan workflow di pabrik.
5. Pengendalian Kualitas
Quality control adalah aspek penting dalam strategi produk yang diperlukan untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan. Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin, pengujian produk, dan pengawasan proses produksi. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas sejak awal, Anda bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
6. Optimasi Proses
Optimasi proses diperlukan agar alur produksi menjadi lebih efisien. Anda bisa melakukan optimasi dengan melakukan pengurangan limbah, peningkatan kecepatan produksi, atau penggunaan bahan baku yang lebih murah. Tapi, pastikan bahwa proses optimasi ini tidak mengurangi kualitas produk.
7. Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan diperlukan untuk memastikan bahan baku dan produk jadi selalu tersedia ketika diperlukan. Tapi juga jangan sampai overstock yang justru menyebabkan adanya masalah di gudang. Manajemen persediaan ini melibatkan perencanaan pembelian, pemilihan sistem penyimpanan yang efektif, dan rotasi stok untuk menghindari kadaluarsa atau kerusakan.
8. Analisis Biaya
Langkah selanjutnya dalam membuat strategi produksi adalah melakukan kontrol biaya. Analisis biaya melibatkan penghitungan biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan peralatan, dan biaya overhead lainnya. Dengan analisis ini, Anda bisa menemukan beberapa upaya strategis untuk menghemat biaya tanpa mengurangi kualitas.
9. Penerapan & Pemantauan
Setelah contoh strategi produksi dirancang, langkah berikutnya adalah menerapkan strategi tersebut. Pastikan juga kalau semua anggota tim memahami alur proses produksi yang dirancang, standar kualitas yang ditetapkan, dan aspek lainnya yang mempengaruhi kesuksesan proses manufaktur.
10. Evaluasi & Pemantauan
Langkah yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi secara berkelanjutan sebagai bentuk dalam manajemen rencana kerja. Anda bisa melakukan pengumpulan data tentang kinerja produksi, analisis feedback pelanggan, dan benchmarking terhadap standar industri. Dari sini, Anda dapat belajar dan membuat perbaikan atau penyesuaian pada strategi yang sudah dibuat sebelumnya.
Baca juga: Manajemen Produksi: Pengertian, Ruang Lingkup & Contoh
Software ERP Maksimalkan Strategi Produksi
Sebagai sistem yang mampu mengintegrasikan seluruh proses bisnis manufaktur dalam satu platform terpusat, Anda bisa memanfaatkan software ERP manufaktur untuk memaksimalkan penerapan strategi produksi. Software ini secara otomatis akan membuat jadwal produksi, memantau status produksi secara real-time, dan memprediksi kebutuhan produksi masa depan dengan menggabungkan analisis data historis dan hasil penjualan.
Dengan hasil prediksi yang diberikan, Anda bisa mengoptimalkan tingkat persediaan, mengurangi pemborosan sumber daya, dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Selain itu, software ERP manufaktur juga mampu membantu meningkatkan quality control dan optimasi proses. Karena sistem memantau kualitas dan melacak kinerja proses produksi secara real-time, Anda bisa dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan kualitas produk.
Software ERP manufaktur juga membantu Anda untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas dari strategi produk. Caranya dengan menyediakan dashboard dan laporan yang dapat dikustomisasi untuk fokus pada aspek-aspek tertentu. Jadi, software ERP manufaktur adalah instrumen penting bagi perusahaan yang tidak hanya memaksimalkan strategi, tetapi juga meningkatkan produktivitas perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Forbes, perusahaan manufaktur kini beralih dari perspektif konvensional yang menganggap operasi sebagai pusat biaya ke perspektif strategis yang menjadikan rantai pasokan sebagai pusat kinerja operasional dan komersial. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada efisiensi biaya dan mengoptimalkan proses mereka untuk menanggapi permintaan pasar.
Perusahaan manufaktur menggunakan teknologi canggih seperti pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan pendekatan berbasis data historis dengan wawasan yang lebih relevan tentang produk dan konsumen. Akibatnya, mereka dapat merancang, membuat, dan mengirimkan produk dengan cara yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar dan harapan pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Baca juga: 22 Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Pabrik
Kesimpulan
Strategi produksi adalah metode terstruktur yang diterapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien. Untuk merancangnya, Anda memerlukan pemahaman yang mendalam tentang permintaan pasar dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar serta tren konsumen. Output dari strategi ini umumnya meliputi penetapan lokasi pabrik, pemilihan pemasok terbaik, dan pengembangan rantai pasok yang efisien.
Software ERP manufaktur juga bisa menjadi solusi Anda untuk memaksimalkan penerapan strategi produksi. Sistem ini dapat mengotomatisasi penjadwalan, meningkatkan manajemen persediaan, dan memantau proses quality control. Sehingga dalam jangka panjang, Anda tidak hanya mampu memaksimalkan implementasi strategi, tapi juga mencapai produktivitas operasional secara keseluruhan.
FAQ:
1. Apa strategi produksi?
Strategi produksi, atau strategi perencanaan produksi, adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mengatur produksi barang dan bahan baku di masa depan dalam pabrik manufaktur. Pendekatan ini memastikan proses produksi berjalan efisien dan sesuai kebutuhan pasar yang akan datang.
2. Apa saja 4 strategi proses?
Empat strategi utama yang dapat diterapkan meliputi: (1) process focus, (2) repetitive focus, (3) product focus, dan (4) mass customization. Perusahaan yang memproduksi produk dengan variasi banyak namun dalam jumlah kecil biasanya memilih strategi process focus untuk mengelola operasional produksinya secara efektif.
3. Apa contoh strategi produk?
Tesla merupakan contoh nyata dari strategi produk yang terfokus. Pada awalnya, Tesla memasuki pasar kelas atas dengan pelanggan yang bersedia membayar harga premium. Selanjutnya, mereka secara bertahap menurunkan harga dan meningkatkan volume produksi pada model-model berikutnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas.