Berikut 5 Fungsi Produksi yang Perlu Anda Ketahui

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Fungsi produksi perusahaan manufaktur bukan sekadar cara mengubah barang. Ini juga berkaitan dengan bagaimana setiap proses produksi manufaktur mendukung efisiensi, kualitas, dan daya saing. Saat salah satu fungsi tidak berjalan optimal, dampaknya cukup besar hingga ke seluruh rantai pasokan. Mulai dari keterlambatan pengiriman, pemborosan bahan, hingga kerugian finansial.

Di tengah tuntutan pasar yang makin dinamis, perusahaan perlu memahami betul bagaimana fungsi produksi bekerja dan bagaimana cara mengoptimalkannya. Mengetahui cara kerjanya bukan hanya tugas tim operasional, tetapi menjadi pengetahuan strategis bagi seluruh manajemen.

Dengan pemahaman yang tepat, perusahaan dapat membuat keputusan berbasis data, mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif, dan merespons perubahan pasar dengan lebih gesit. Tanpa pemahaman ini, risiko kesalahan produksi, biaya tak terduga, dan kehilangan peluang pasar akan jauh lebih tinggi.

Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian proses produksi, lima fungsi utama produksi dalam perusahaan manufaktur, dampak jika tidak dikelola dengan baik, serta strategi untuk meningkatkan efisiensinya secara menyeluruh.

starsKey Takeaways
  • Fungsi produksi meliputi perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan seluruh proses esensial dalam pembuatan produk.
  • Teknologi canggih, khususnya sistem ERP manufaktur, sangat penting untuk mengoptimalkan kelima fungsi produksi melalui otomatisasi dan integrasi proses.
  • Software manufaktur ScaleOcean dapat membantu mengoptimalkan seluruh fungsi produksi Anda dengan efisien dan mudah.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Proses Produksi?

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan barang atau jasa yang dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan manusia. Dalam proses ini, berbagai sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin diolah menjadi output yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Dengan kata lain, produksi bukan hanya soal membuat sesuatu yang baru, tetapi juga mengubah atau meningkatkan nilai dari sesuatu yang sudah ada. Selain itu, tanggal produksi manufaktur yang tercatat dengan akurat dapat membantu perusahaan dalam memantau kualitas dan umur produk.

Fungsi Produksi Perusahaan Manufaktur

Dalam perusahaan manufaktur, fungsi produksi memiliki peran sentral dalam memastikan seluruh proses berjalan efisien dan menghasilkan output berkualitas. Berikut 5 fungsi utamanya:

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi adalah langkah pertama dalam setiap proses manufaktur. Fungsi ini melibatkan pembuatan rencana yang jelas tentang produk yang akan diproduksi, termasuk jumlah, jenis, dan waktu produksi, dengan mempertimbangkan juga elastisitas permintaan untuk mengantisipasi respons konsumen terhadap perubahan harga.

Rencana ini juga mencakup pengalokasian sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Ini merupakan bagian penting dari perencanaan sumber daya secara menyeluruh untuk memastikan optimalisasi penggunaan aset perusahaan.

Proses perencanaan bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup, serta menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan pada saat yang tepat. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat menghindari pemborosan dan memastikan produksi berjalan sesuai jadwal.

Biaya di akuntansi manufaktur, terutama produksi yang lebih rendah dengan kualitas yang tetap terjamin, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh margin laba yang lebih baik.

2. Pengolahan Produksi

Pengolahan produksi adalah tahap di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi melalui serangkaian proses teknis. Pada tahap ini, teknologi dan metode produksi yang tepat digunakan untuk mencapai produk yang memiliki kualitas tinggi dan efisiensi produksi yang optimal.

Keputusan terkait teknik produksi yang digunakan sangat mempengaruhi hasil akhir dan biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, penerapan strategi produksi yang efektif menjadi krusial untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan tahap ini.

Selain itu, fungsi produski perusahaan manufaktur tersebut juga mencakup upaya untuk meminimalkan pemborosan bahan dan waktu produksi. Penerapan teknologi otomatisasi atau sistem lain yang lebih efisien dapat sangat membantu untuk mempercepat efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.

3. Pengendalian Produksi

Pengendalian kualitas adalah bagian penting dalam setiap alur produksi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Fungsi ini meliputi pengawasan terhadap bahan baku, produk setengah jadi, dan produk akhir untuk mengidentifikasi cacat atau ketidaksesuaian.

Untuk mencapai pengendalian kualitas yang baik, perusahaan biasanya mengimplementasikan berbagai teknik pengujian dan inspeksi selama proses produksi. Dengan cara ini, produk yang keluar dari lini produksi akan lebih konsisten dan dapat diterima oleh konsumen.

4. Perawatan

Perawatan mesin adalah fungsi yang bertanggung jawab untuk menjaga agar mesin dan peralatan produksi tetap dalam kondisi baik dan dapat digunakan secara optimal. Fungsi ini melibatkan pemeliharaan rutin dan perbaikan mesin untuk menghindari kerusakan yang dapat menyebabkan gangguan pada proses produksi.

Pentingnya perawatan karena untuk mencegah downtime yang dapat mempengaruhi output produksi dan mengurangi efisiensi. Dengan melakukan perawatan yang baik, perusahaan dapat memperpanjang umur mesin dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

5. Jasa Penunjang

Jasa penunjang adalah fungsi produksi perusahaan manufaktur yang mencakup berbagai layanan untuk mendukung kelancaran produksi, seperti logistik, penyediaan bahan baku, dan dukungan teknis.

Fungsi ini memastikan bahwa seluruh proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi ke konsumen. Selain itu, jasa penunjang juga mencakup pemeliharaan hubungan dengan pihak ketiga, seperti pemasok dan distributor.

Dengan memastikan kerja sama yang baik dengan pihak eksternal, perusahaan dapat menjaga kestabilan pasokan dan pengiriman, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan, termasuk pengelolaan informasi terkait manufacturing date untuk setiap produk yang dihasilkan.

Dampak Jika Fungsi Produksi Tidak Berjalan Optimal

Jika salah satu fungsi produksi tidak dijalankan secara optimal, operasional perusahaan bisa terganggu dan target bisnis sulit tercapai. Ketidakseimbangan dalam proses dapat menimbulkan berbagai konsekuensi serius, baik dari sisi biaya, waktu, maupun kepuasan pelanggan.

Oleh karena itu, memahami dan mengelola fungsi produksi secara menyeluruh menjadi hal yang sangat penting. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi:

  • Keterlambatan produksi: Proses yang tidak terkoordinasi menyebabkan alur kerja tersendat dan waktu penyelesaian bertambah lama. Akibatnya, pengiriman produk ke pelanggan bisa tertunda.
  • Pemborosan sumber daya: Fungsi produksi yang tidak efisien bisa mengakibatkan kelebihan penggunaan bahan baku atau tenaga kerja. Ini akan meningkatkan biaya operasional tanpa hasil yang sebanding.
  • Penurunan kualitas produk: Jika kontrol kualitas diabaikan, produk yang dihasilkan bisa cacat atau tidak sesuai standar. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan pelanggan dan meningkatkan jumlah retur.
  • Overstock dan stockout: Ketidaktepatan dalam perencanaan produksi bisa menyebabkan stok menumpuk atau sebaliknya, kekurangan barang. Kondisi ini dapat mengganggu kelancaran distribusi dan kepuasan pelanggan.
  • Kerugian finansial: Efisiensi yang buruk akan menambah biaya produksi dan mengurangi margin keuntungan. Dalam jangka panjang, ini bisa berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan.

Dalam konteks yang lebih luas, produksi tidak terlepas dari supply chain management (SCM). Supply chain management adalah metode strategis dan terintegrasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan aliran barang, layanan, dan informasi dari pemasok hingga ke pelanggan.

Sebuah alur produksi yang efisien dapat mendukung keberhasilan supply chain management. Sebaliknya, pengelolaan pasokan yang baik dapat mendukung produksi dengan memastikan ketersediaan bahan baku dan komponen yang diperlukan.

Sebagai ilustrasi, misalkan sebuah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil. Di tahap awal, perusahaan membutuhkan komponen seperti ban, kaca, mesin, dan lainnya yang dipesan dari berbagai pemasok.

Dengan manajemen rantai pasokan yang efektif, supplier dapat memastikan pengiriman komponen ini tepat waktu dan sesuai spesifikasi. Sehingga lini produksi tidak mengalami hambatan. Setelah mobil selesai diproduksi, supply chain management juga berperan dalam mendistribusikan mobil ke dealer di berbagai lokasi sebagai salah satu bentuk produksi barang siap jual.

Karena jika ada keterlambatan dalam distribusi, perusahaan akan kehilangan potensi penjualan. Dengan demikian, alur produksi yang lancar bergantung pada efisiensi SCM, dan sebaliknya, kesuksesan SCM juga bergantung pada efektivitas alur produksi.

Tips Efisiensi pada Fungsi Produksi Perusahaan Manufaktur

Adopsi teknologi terbaru adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan efisiensi fungsi produksi perusahaan manufaktur. Anda bisa mempertimbangkan penggunaan mesin otomatis, sistem kontrol kualitas, serta software manajemen produksi yang dapat mengotomatisasi dan memonitor berbagai aspek dari proses ini.

Implementasi teknologi tidak hanya meningkatkan kecepatan, tetapi juga mengurangi kesalahan, mengoptimalkan penggunaan bahan baku, dan memastikan standar kualitas yang konsisten.

Tips lainnya adalah dengan menerapkan metode lean manufacturing. Prinsipnya menekankan pada eliminasi segala bentuk pemborosan dalam proses produksi, mulai dari waktu tunggu yang tidak perlu, persediaan berlebih, hingga gerakan yang tidak efisien oleh pekerja.

Dengan melibatkan PPIC staff dan karyawan lainnya dalam proses identifikasi dan eliminasi, perusahaan dapat memastikan aliran produksi berjalan lancar sekaligus meminimalkan biaya.

Masih ada tips yang juga tidak kalah penting yaitu, pelatihan karyawan dan pembangunan kapasitas. Karyawan yang terampil tentu sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi fungsi produksi.

Dengan menyediakan pelatihan yang sesuai dan kesempatan untuk pengembangan skill, bisa dipastikan perusahaan memiliki tim yang mampu mendukung operasi produksi yang efisien. Untuk mengelola pelatihan dan pengembangan kapasitas karyawan secara optimal, penggunaan aplikasi produksi sangat direkomendasikan.

Software ini tidak hanya membantu dalam merencanakan jadwal pelatihan, tetapi juga memantau kemajuan keterampilan karyawan, sehingga memastikan bahwa tim produksi selalu siap menghadapi tantangan operasional.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan ternyata fungsi produksi cukup beragam dan luas cakupannya. Mulai dari kebutuhan memenuhi permintaan konsumen, hingga sebagai cara untuk melakukan pengembangan produk. Dengan memahami fungsi produksi tersebut, perusahaan akan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan dan bertahan di persaingan pasar.

Namun, tentu untuk mendapatkan efisiensi fungsi produksi selalu ada faktor-faktor penghambat. Baik itu dari pihak internal perusahaan atau gangguan eksternal. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, menerapkan prinsip lean manufacturing, serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, perusahaan bisa meminimalisir dampak dari hambatan tersebut dan memproduksi barang berkualitas tinggi.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi dalam perusahaan manufaktur?

Fungsi produksi dalam perusahaan manufaktur adalah serangkaian kegiatan dan proses yang mengubah input (bahan baku, tenaga kerja, modal, teknologi) menjadi output (produk jadi atau setengah jadi) yang memiliki nilai tambah, sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang ditetapkan.

2. Apa tujuan utama dari fungsi produksi bagi perusahaan manufaktur?

Tujuan utama fungsi produksi adalah:
1. Menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar.
2. Mencapai efisiensi dalam penggunaan sumber daya (biaya rendah).
3. Memproduksi dalam kuantitas yang tepat sesuai permintaan pasar.
4. Menyelesaikan produksi tepat waktu.
5. Meningkatkan produktivitas.
6. Memberikan nilai tambah pada bahan baku.

3. Apa saja elemen atau faktor utama dalam fungsi produksi manufaktur?

Elemen atau faktor utama fungsi produksi manufaktur meliputi:
1. Sumber Daya Alam: Bahan baku dan sumber daya alam lain yang digunakan.
2. Tenaga Kerja: Keterampilan dan usaha manusia dalam proses produksi.
3. Modal: Peralatan, mesin, bangunan, dan investasi finansial.
4. Kewirausahaan: Kemampuan mengelola, merencanakan, dan mengambil risiko.
5. Teknologi: Penggunaan metode, mesin, dan sistem canggih.

4. Mengapa fungsi produksi sangat penting bagi kelangsungan perusahaan manufaktur?

Fungsi produksi sangat penting karena:
1. Merupakan inti dari kegiatan operasional perusahaan manufaktur.
2. Menentukan kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk untuk dijual.
3. Berpengaruh langsung terhadap kualitas, biaya, dan ketersediaan produk di pasar.
4. Menjadi dasar bagi fungsi bisnis lain seperti pemasaran dan keuangan.
5. Menentukan daya saing perusahaan.

5. Apa saja tahapan utama dalam fungsi produksi manufaktur?

Tahapan utama dalam fungsi produksi manufaktur umumnya meliputi:
1. Perencanaan Produksi: Menentukan produk apa, berapa banyak, kapan, dan bagaimana diproduksi.
2. Pengadaan (Input): Mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lain yang dibutuhkan.
3. Pengolahan/Transformasi: Proses mengubah input menjadi output melalui berbagai operasi.
4. Pengendalian Produksi: Memastikan proses berjalan sesuai rencana, mengontrol kualitas, dan memantau kinerja.
5. Pemeliharaan: Merawat mesin dan peralatan agar selalu siap beroperasi.
6. Jasa Penunjang: Aktivitas pendukung seperti logistik, pergudangan, dan distribusi internal.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap