Komisi Penjualan: Pengertian, Fungsi dan Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Daftar Isi [hide]
Share artikel ini

Penerapan sistem komisi sales terbukti meningkatkan produktivitas dan kinerja tenaga sales. Selain sebagai insentif, komisi sales menjadi pendorong utama dalam mencapai target penjualan yang lebih tinggi, memotivasi tenaga penjual untuk bekerja lebih keras dan berkontribusi pada keberhasilan perusahaan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu komisi penjualan, jenis-jenisnya, cara perhitungannya, serta pajak yang dikenakan pada komisi ini. Pembahasan ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai cara kerja sistem komisi dan bagaimana hal ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil penjualan di perusahaan Anda.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Komisi Penjualan

Komisi penjualan adalah insentif finansial yang diberikan perusahaan kepada tenaga penjual atau sales berdasarkan persentase dari total penjualan. Selain sebagai tambahan penghasilan, komisi juga menjadi motivasi utama untuk mencapai atau melampaui target penjualan yang ditetapkan.

Sebagai contoh, jika seorang tenaga penjual berhasil menjual produk senilai Rp 100 juta dan mendapatkan komisi 5%, maka komisi yang diterima adalah Rp 5 juta. Hal ini memberikan insentif langsung yang mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan volume penjualan.

Komisi dalam bisnis sangat penting sebagai kompensasi dan alat motivasi, baik itu initial sales atau after sales service. Sebagai insentif berbasis kinerja, komisi memastikan tenaga penjual mendapatkan penghargaan sesuai hasil kerja, mendorong pencapaian target penjualan.

Dilansir dari Mailshake, rata‑rata sales commission rate berada dalam kisaran 20‑30% dari nilai penjualan di berbagai industri. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung memberikan persentase yang signifikan dari penjualan kepada tim penjualan untuk mendorong kinerja dan pencapaian target.

2. Fungsi Komisi Sales bagi Bisnis

Selain bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas, sistem komisi juga berfungsi untuk menjaga motivasi tenaga penjual dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Berikut ini adalah beberapa cara komisi dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan.

a. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Tim Sales

Komisi sales berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja tim penjualan. Sistem komisi memotivasi tenaga penjual untuk fokus mencapai target dengan memberikan insentif langsung berdasarkan pencapaian hasil penjualan, yang berkontribusi pada peningkatan penjualan perusahaan.

Sebagai contoh, tenaga penjual yang tahu bahwa semakin banyak mereka menjual, semakin besar komisi yang akan mereka terima, akan lebih terdorong untuk mencari pelanggan baru dan menyelesaikan lebih banyak transaksi.

Dengan sistem ini, perusahaan dapat memanfaatkan motivasi pribadi tenaga penjual untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar, serta meningkatkan efektivitas sales promotion yang diterapkan.

b. Meningkatkan Loyalitas Tenaga Penjual

Komisi juga berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan loyalitas tenaga penjual. Dengan memberikan penghargaan yang langsung terkait dengan pencapaian, perusahaan menjaga semangat kerja dan memastikan tenaga penjual merasa dihargai, yang mengarah pada loyalitas lebih tinggi.

Dalam hal ini, Sales Executive memainkan peran kunci dalam memotivasi tim untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya insentif yang jelas dan berbasis kinerja, tenaga penjual merasa lebih terdorong untuk terus bekerja keras, meningkatkan pencapaian, dan tetap setia pada perusahaan dalam jangka panjang.

c. Mengurangi Biaya Tetap dan Meningkatkan Keuntungan

Dengan sistem komisi yang transparan dan adil, tenaga penjual menjadi lebih termotivasi, sehingga mendorong peningkatan penjualan dan kontribusi yang lebih besar terhadap sales revenue perusahaan. Pendekatan ini menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif sekaligus memastikan setiap upaya sales dihargai sesuai pencapaian.

Selain itu, komisi membantu perusahaan menekan biaya tetap karena pengeluaran gaji dapat dialokasikan berdasarkan kinerja. Mekanisme ini membuat perhitungan keuntungan jualan menjadi lebih sederhana, sebab komisi hanya dibayarkan ketika hasil tercapai, sehingga biaya yang dikeluarkan selalu sebanding dengan pendapatan yang masuk.

d. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Sistem komisi dapat berkontribusi pada reputasi perusahaan dengan meningkatkan motivasi, kinerja, dan loyalitas tenaga penjual. Tenaga penjual yang termotivasi bekerja lebih keras dan lebih efisien, menghasilkan lebih banyak penjualan yang meningkatkan citra perusahaan sebagai entitas yang kompetitif dan sukses.

3. Manfaat Komisi Sales bagi Karyawan

Manfaat Komisi Sales bagi Karyawan

Komisi sales tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga membawa manfaat signifikan bagi karyawan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat dinikmati oleh karyawan yang berpartisipasi dalam sistem komisi penjualan.

a. Meningkatkan Motivasi

Komisi sales efektif dalam meningkatkan motivasi karyawan. Ketika karyawan tahu bahwa pencapaian penjualan langsung berdampak pada pendapatan mereka, mereka cenderung bekerja lebih giat dan fokus pada pencapaian target. Insentif ini memberikan dorongan untuk meningkatkan performa mereka.

Menurut data dari Indeed, di sektor ritel, komisi untuk sales representative sering kali setara dengan US$10.000 per tahun. Struktur komisi ini bisa bervariasi tergantung pada peran dan tipe penjualan yang dilakukan, menunjukkan fleksibilitas dalam desain insentif untuk meningkatkan motivasi dan hasil penjualan.

b. Memberikan Penghargaan

Komisi penjualan memberikan penghargaan yang konkret bagi karyawan yang mencapai target. Ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri mereka, tetapi juga memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Karyawan merasa dihargai, yang mendorong mereka untuk tetap berkomitmen dan meningkatkan kinerjanya.

c. Memberikan Pendapatan Tambahan

Komisi sales memungkinkan karyawan memperoleh pendapatan tambahan berdasarkan kinerja yang tercatat pada sistem pelacakan penjualan. Hal ini memberikan manfaat finansial yang signifikan, serta memberikan insentif untuk terus berusaha dan mencapai lebih banyak penjualan dalam jangka panjang.

4. Jenis Komisi Sales yang Dapat Digunakan Perusahaan

Dalam dunia penjualan, ada berbagai jenis komisi yang dapat digunakan perusahaan untuk mendorong kinerja tenaga penjual. Setiap jenis komisi dirancang untuk memberikan insentif yang sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis komisi sales yang sering diterapkan oleh perusahaan.

a. Komisi Tetap

Komisi tetap adalah komisi yang diberikan secara konsisten setiap bulan tanpa tergantung pada total penjualan. Biasanya telah ditetapkan sebelumnya, memberikan kepastian penghasilan bagi tenaga penjual meskipun penjualannya bervariasi. Jenis komisi ini sering digunakan oleh perusahaan untuk memastikan pendapatan tetap bagi tenaga penjual.

b. Komisi Berdasarkan Margin Keuntungan

Skema komisi ini memberikan insentif berdasarkan margin keuntungan yang dihasilkan dari penjualan. Tugas eksekutif sales dalam hal ini adalah untuk memastikan bahwa penjualan yang dilakukan tidak hanya meningkatkan volume, tetapi juga mempertimbangkan efisiensi margin yang lebih tinggi.

c. Skema Tiered (Berlapis) atas Pencapaian Target

Skema tiered memberikan berbagai level komisi berdasarkan pencapaian target penjualan. Sebagai contoh, pada level pertama, tenaga penjual menerima 5% dari penjualan, namun jika mereka mencapai 120% dari target, komisi mereka bisa meningkat menjadi 7%. Skema ini mendorong tenaga penjual untuk tidak hanya memenuhi, tetapi melampaui target yang telah ditentukan perusahaan.

d. Rate Komisi Progresif

Komisi progresif adalah skema di mana persentase komisi meningkat seiring bertambahnya nilai penjualan. Misalnya, tenaga penjual mendapatkan komisi 5% untuk penjualan hingga Rp10 juta, kemudian persentasenya naik menjadi 7% jika penjualan melampaui batas tersebut.

Pendekatan ini efektif mendorong tenaga penjual untuk terus meningkatkan performa. Dengan insentif yang bertambah sesuai pencapaian, tenaga penjual terdorong mengejar nilai penjualan yang lebih tinggi secara konsisten.

e. Skema Bonus atau Target

Skema bonus memberikan insentif tambahan bagi tenaga penjual yang berhasil mencapai atau melampaui target penjualan yang telah ditentukan. Selain komisi dasar, tenaga penjual yang melebihi target akan mendapatkan bonus sebagai penghargaan. Skema ini memberikan dorongan lebih bagi tenaga penjual untuk berusaha keras dan mencapai hasil terbaik.

f. Skema Residu (Recurring Commission)

Skema residu memberikan komisi yang dibayarkan secara berulang kepada tenaga penjual selama klien atau pelanggan terus menggunakan produk atau layanan yang mereka jual.

Ini sangat umum digunakan dalam industri dengan model berlangganan, seperti asuransi atau layanan perangkat lunak. Tenaga penjual akan terus menerima komisi setiap kali pelanggan melakukan pembelian atau pembayaran.

g. Skema Profit Sharing

Dalam skema profit sharing, komisi diberikan berdasarkan bagian dari keuntungan perusahaan. Setelah perusahaan menghitung total laba yang diperoleh, sebagian dari keuntungan tersebut akan dibagikan kepada tenaga penjual yang terlibat dalam penjualan, termasuk dalam B2B sales.

Ini mendorong tenaga penjual untuk tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga pada efisiensi dan profitabilitas yang lebih tinggi bagi perusahaan.

h. Skema Draw Against Commission

Skema ini memberikan uang muka komisi yang nantinya dikurangkan dari komisi aktual yang diperoleh. Tenaga penjual dapat menerima gaji pokok atau dana awal tertentu sebelum komisi akhir dihitung.

Jika komisi melebihi uang muka, mereka menerima selisihnya sebagai tambahan. Model ini membantu tenaga penjual menjaga stabilitas pendapatan sekaligus tetap berbasis performa.

i. Skema Contest atau Kompetisi

Beberapa perusahaan menyelenggarakan kompetisi untuk meningkatkan kinerja tenaga penjual. Dalam skema ini, mereka yang mencapai target tertentu dalam periode yang ditetapkan dapat memperoleh hadiah.

Kompetisi ini meningkatkan semangat dan persaingan sehat dalam tim. Selain itu, perusahaan dapat mendorong produktivitas lebih tinggi melalui mekanisme penghargaan yang menarik.

j. Skema Non-Monetary Incentive

Skema ini memberikan insentif non-tunai seperti hadiah barang, perjalanan, atau bentuk penghargaan lainnya. Insentif tersebut tetap memiliki nilai bagi penerima meski tidak berupa uang.

Pendekatan ini efektif untuk meningkatkan motivasi dengan cara yang berbeda. Penghargaan seperti tiket acara atau peluang pengembangan karier dapat memberikan pengalaman berharga bagi tenaga penjual.

5. Skema Pembagian Komisi Sales

Ada beberapa cara dalam menentukan pembagian komisi sales

Dalam menentukan skema pembagian komisi sales, perusahaan harus menetapkan aturan yang jelas dan sistematis untuk memastikan bahwa tenaga penjual memahami bagaimana mereka dihargai atas usaha dan pencapaian mereka. Hal ini tidak hanya memastikan transparansi, tetapi juga meningkatkan motivasi tenaga penjual. Berikut adalah beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam skema pembagian komisi.

a. Kebijakan Komisi Sales

Kebijakan komisi sales menjadi dasar perhitungan dan pembagian komisi. Sebelum menawarkan komisi, perusahaan perlu memiliki kebijakan yang jelas mengenai pembagian komisi, persyaratan pencapaian target, serta batasan yang harus dipenuhi tenaga penjual.

Hal ini penting untuk memenuhi syarat menerima komisi, termasuk persentase komisi yang ditetapkan. Hal ini juga sangat berkaitan dengan sales budget yang telah ditentukan sebelumnya, memastikan bahwa komisi yang diberikan tetap sesuai dengan anggaran yang ada.

Kebijakan yang jelas akan membantu menghindari kebingungannya tenaga penjual dan memastikan mereka mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka untuk mendapatkan komisi. Ini juga memudahkan pengelolaan administrasi dalam perusahaan.

b. Jumlah Komisi Sales

Penentuan jumlah komisi sales adalah langkah penting yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Komisi biasanya dihitung sebagai persentase dari total penjualan yang berhasil, misalnya 5% dari setiap transaksi. Beberapa perusahaan juga menerapkan struktur lebih kompleks, dengan menetapkan jumlah komisi yang berbeda berdasarkan pencapaian target.

Menentukan jumlah komisi yang sesuai sangat penting karena ini akan mempengaruhi motivasi tenaga penjual. Komisi yang kompetitif dapat menarik tenaga penjual berkualitas dan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras demi pencapaian penjualan yang lebih tinggi.

c. Tanggal Pembayaran Komisi Sales

Tanggal pembayaran komisi sales harus ditetapkan dengan jelas agar tenaga penjual tahu kapan mereka akan menerima komisi. Pembayaran biasanya dilakukan setelah periode tertentu, seperti akhir bulan atau setelah transaksi selesai dan pembayaran diterima. Menyesuaikan tanggal pembayaran dengan siklus penjualan yang ada penting untuk menghindari ketidakpastian bagi tenaga penjual.

Memastikan bahwa pembayaran komisi tepat waktu adalah bagian penting dari kepuasan tenaga penjual dan dapat memperkuat hubungan kerja yang baik antara tenaga penjual dan perusahaan. Ini memberikan rasa aman bagi mereka dalam merencanakan keuangan pribadi.

d. Sistem Pelacakan Komisi Sales

Sistem pelacakan komisi yang efisien sangat penting untuk memastikan akurasi dalam perhitungan dan pembayaran komisi. Dengan sistem pelacakan yang tepat, perusahaan dapat memantau pencapaian penjualan secara real-time, menghitung jumlah komisi yang harus dibayar, dan memastikan bahwa pembayaran dilakukan tepat waktu.

Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk memastikan bahwa komisi hanya dibayar untuk transaksi yang valid, mengurangi potensi kesalahan atau kecurangan. Selain itu, pelacakan yang jelas memungkinkan tenaga penjual untuk melihat kemajuan mereka dan memperbaiki strategi penjualannya.

Dengan software sales tracking yang tepat, perusahaan dapat mempermudah pelacakan penjualan dan komisi melalui laporan akurat dan terperinci. Solusi seperti ScaleOcean membantu memonitor kinerja tim secara otomatis, menghitung komisi dengan tepat, serta memastikan transparansi dan efisiensi dalam setiap transaksi.

6. Bagaimana Cara Menghitung Komisi Penjualan?

Sales comission adalah bentuk pembayaran berbasis performa yang sering diberikan kepada tim penjualan. Komisi ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan, terutama bagi tenaga penjual dengan target penjualan yang tinggi. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung komisi penjualan secara tepat.

a. Tentukan Jenis Komisi Penjualan

Langkah pertama dalam menghitung komisi sales adalah menetapkan jenis komisi yang akan diterapkan. Komisi bisa berbasis jumlah penjualan, persentase dari total penjualan, atau target penjualan tertentu yang telah tercapai, tergantung pada kebijakan perusahaan.

b. Tetapkan Besaran Komisi

Setelah jenis komisi ditentukan, tahap berikutnya adalah menetapkan besaran komisi. Jika komisi dihitung berdasarkan persentase penjualan, tentukan berapa persen dari setiap transaksi yang akan diberikan sebagai komisi kepada tenaga penjual.

c. Hitung Komisi Dasar

Setelah mengetahui jenis dan besaran komisi, jumlah komisi dapat dihitung dengan cara mengalikan total penjualan yang dilakukan dengan persentase komisi yang telah ditentukan sebelumnya. Formula ini memberikan jumlah komisi yang diterima oleh tenaga penjual.

d. Tentukan Komisi Tambahan

Jika perusahaan memberikan jenis komisi khusus untuk pencapaian tertentu, seperti penjualan produk tertentu atau pencapaian target bulanan, tentukan jumlah komisi tambahan yang akan diberikan untuk penjualan tersebut. Hal ini penting untuk memotivasi tenaga penjual.

e. Hitung Komisi Tambahan

Setelah jenis dan jumlah komisi khusus ditentukan, hitung komisi tambahan yang diterima tim penjualan dengan mengalikan penjualan khusus tersebut dengan jumlah komisi khusus yang telah ditetapkan. Ini memberikan nilai lebih bagi pencapaian target spesial.

f. Jumlahkan Total Komisi

Setelah menghitung komisi standar dan komisi khusus, total komisi yang diterima tim penjualan dapat ditemukan dengan menjumlahkan kedua komponen tersebut. Total komisi ini menjadi pendapatan tambahan yang menarik bagi karyawan.

7. Metode Perhitungan Komisi Sales

Menghitung komisi sales merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa tenaga penjual dihargai dengan tepat atas usaha mereka dalam mencapai target penjualan. Perhitungan komisi yang transparan dan akurat dapat memberikan motivasi yang lebih tinggi bagi tenaga penjual untuk meningkatkan kinerja mereka.

Berikut adalah dua metode umum dalam menghitung komisi sales, yaitu berdasarkan penjualan dan berdasarkan margin keuntungan.

a. Perhitungan Berdasarkan Penjualan

Perhitungan komisi berdasarkan penjualan adalah metode yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Dalam skema ini, tenaga penjual mendapatkan komisi yang dihitung sebagai persentase dari total nilai penjualan yang berhasil mereka capai.

Misalnya, jika seorang tenaga penjual berhasil menjual produk senilai Rp 50.000.000 dengan komisi 5%, maka komisi yang diterima adalah Rp 2.500.000. Contoh sales report yang menunjukkan pencapaian penjualan ini akan sangat membantu dalam memverifikasi jumlah penjualan yang dilakukan oleh tenaga penjual dan memastikan komisi dihitung dengan tepat.

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Tentukan total nilai penjualan yang berhasil dilakukan oleh tenaga penjual.
  • Tentukan persentase komisi yang telah disepakati sebelumnya.
  • Kalikan total nilai penjualan dengan persentase komisi untuk menghitung jumlah komisi yang diterima.

Metode ini memberikan insentif langsung kepada tenaga penjual untuk terus meningkatkan penjualan mereka, karena semakin banyak produk yang mereka jual, semakin besar komisi yang mereka terima.

b. Perhitungan Berdasarkan Margin

Perhitungan komisi berdasarkan margin keuntungan menghitung komisi dengan mempertimbangkan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan, bukan hanya nilai penjualannya. Dalam metode ini, tenaga penjual diberikan persentase komisi berdasarkan margin yang dihasilkan setelah mengurangi biaya produk yang dijual.

Misalnya, jika produk dijual dengan harga Rp 100.000.000, tetapi biaya produksinya Rp 60.000.000, maka margin keuntungan adalah Rp 40.000.000. Jika tenaga penjual mendapatkan komisi 5% dari margin keuntungan, maka komisi yang diterima adalah Rp 2.000.000.

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

  • Tentukan harga jual produk dan biaya yang dikeluarkan untuk produksi.
  • Hitung margin keuntungan dengan mengurangi biaya produksi dari harga jual.
  • Tentukan persentase komisi yang diberikan berdasarkan margin keuntungan.
  • Kalikan margin keuntungan dengan persentase komisi untuk mendapatkan jumlah komisi.

Metode ini lebih menguntungkan bagi perusahaan karena tenaga penjual didorong untuk menjual produk dengan margin keuntungan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya membantu perusahaan meningkatkan profitabilitas.

ERP

8. Contoh Perhitungan Komisi Sales

Untuk lebih memahami bagaimana komisi sales dihitung, berikut ini adalah contoh perhitungan yang praktis berdasarkan dua skema yang umum digunakan, komisi berdasarkan penjualan dan komisi berdasarkan margin keuntungan.

Contoh 1: Perhitungan Komisi Berdasarkan Penjualan

Misalkan, seorang tenaga penjual di perusahaan ritel berhasil menjual produk senilai Rp 50.000.000 dalam satu bulan. Jika perusahaan telah menetapkan persentase komisi sebesar 5%, maka komisi yang diterima tenaga penjual dapat dihitung dengan rumus:

Komisi = Total Penjualan x Persentase Komisi

Komisi = Rp 50.000.000 x 5%

Komisi = Rp 2.500.000

Dengan demikian, tenaga penjual akan menerima komisi sebesar Rp 2.500.000 atas penjualan yang berhasil mereka capai dalam periode tersebut.

Contoh 2: Perhitungan Komisi Berdasarkan Margin Keuntungan

Misalkan, sebuah perusahaan menjual produk dengan harga Rp 100.000.000 dan biaya produksinya adalah Rp 60.000.000, sehingga margin keuntungan adalah Rp 40.000.000. Jika tenaga penjual mendapatkan komisi sebesar 5% dari margin keuntungan, maka komisi yang diterima dapat dihitung dengan rumus:

Komisi = Margin Keuntungan x Persentase Komisi

Margin Keuntungan = Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000 = Rp 40.000.000

Komisi = Rp 40.000.000 x 5%

Komisi = Rp 2.000.000

Dalam hal ini, meskipun harga jual produk tinggi, komisi yang diterima oleh tenaga penjual dihitung berdasarkan keuntungan yang dihasilkan dari penjualan, yang menghasilkan komisi sebesar Rp 2.000.000.

9. Apa itu Pajak Komisi Penjualan?

Pajak komisi penjualan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh tenaga penjual dalam bentuk komisi dari aktivitas penjualan barang dan jasa. Komisi ini menjadi objek pajak penghasilan, baik bagi individu maupun badan usaha yang menerima komisi atas jasa yang diberikan dalam proses jual beli.

Menurut ketentuan dalam undang-undang perpajakan, komisi yang diterima sebagai imbalan dari transaksi penjualan merupakan penghasilan yang wajib dilaporkan. Komisi ini dianggap sebagai bagian dari pendapatan yang diperoleh dari jasa atau barang yang dipasarkan.

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf b Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh), komisi termasuk dalam kategori penghasilan yang dikenakan pajak. Oleh karena itu, perusahaan atau individu yang menerima komisi harus membayar pajak atas penghasilan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Tarif Pajak Komisi Penjualan

Tarif pajak yang dikenakan atas komisi sales bervariasi tergantung pada jenis pajak yang berlaku. Setiap jenis pajak memiliki tarif yang berbeda, dan perusahaan atau individu yang menerima komisi perlu memahami kewajiban pajak mereka untuk menghindari masalah hukum. Berikut adalah penjelasan mengenai tarif pajak yang dikenakan pada komisi penjualan.

a. PPh 21 (Pajak Penghasilan Orang Pribadi)

Komisi yang diterima oleh individu sebagai tenaga penjual dikenakan tarif pajak progresif berdasarkan Pasal 17 UU Pajak Penghasilan (PPh). Tarif PPh 21 dimulai dari 5% untuk penghasilan kena pajak terendah. Semakin besar penghasilan, semakin tinggi tarif pajaknya, hingga mencapai tarif tertinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi komisi yang diterima oleh tenaga penjual, semakin besar pula pajak yang harus dibayar.

b. PPh 23 (Pajak Penghasilan atas Imbalan Jasa)

Untuk komisi yang diterima oleh badan usaha, pajak yang dikenakan adalah PPh Pasal 23. Tarif yang berlaku untuk imbalan jasa seperti komisi adalah 2% dari jumlah bruto yang diterima. Misalnya, jika sebuah perusahaan menerima komisi sebesar Rp 100.000.000, maka PPh 23 yang harus dipotong adalah Rp 2.000.000.

c. PPh Final Berdasarkan PP 23/2018

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 menetapkan tarif PPh Final sebesar 0,5% dari penghasilan bruto bagi wajib pajak dengan penghasilan di bawah Rp 4,8 miliar per tahun. Tarif ini berlaku untuk individu atau badan usaha yang menerima komisi dan penghasilan mereka tidak melebihi batas yang ditentukan. Penghasilan yang memenuhi syarat akan dikenakan tarif pajak yang lebih ringan, yaitu 0,5%.

d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Komisi penjualan juga dapat dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jika merupakan transaksi jasa kena pajak. Tarif PPN untuk transaksi komisi mengikuti tarif umum yang berlaku, yakni sebesar 11% dari dasar pengenaan pajak. Jika transaksi komisi dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), mereka wajib memungut dan menyetorkan PPN kepada negara.

11. Kelola Komisi Penjualan dengan Software Sales ScaleOcean

Mengelola data penjualan dengan ScaleOcean

Mengelola komisi penjualan secara manual sering menimbulkan tantangan, seperti perhitungan yang rumit, keterlambatan pelaporan, dan potensi kesalahan data. Tanpa sistem terintegrasi, perusahaan kesulitan memantau kinerja tim penjualan dan menghitung komisi secara akurat.

ScaleOcean menawarkan solusi dengan software sales management yang terintegrasi untuk mengelola komisi sales secara efisien. Beberapa keunggulan dari sistem ini meliputi integrasi lintas departemen, yang menjamin data yang konsisten antara penjualan, keuangan, dan produksi.

Sistem ini mengurangi pekerjaan manual, memastikan perhitungan tepat, dan pembayaran komisi tepat waktu. Demo gratis dan konsultasi gratis tersedia untuk menyesuaikan software dengan kebutuhan usaha Anda.

  • Integration with Other Modules: Sales Management terintegrasi dengan modul-modul lain seperti Keuangan, Inventaris, dan CRM, memungkinkan data penjualan dan transaksi dikombinasikan untuk perhitungan komisi yang lebih akurat.
  • Automated Payouts: Fitur ini memungkinkan untuk mengotomatiskan proses pembayaran komisi kepada salesperson setelah mencapai target atau menyelesaikan transaksi.
  • Real-Time Reporting and Dashboards: Fitur ini menyediakan laporan dan dasbor yang memperlihatkan data penjualan, komisi, dan pencapaian target secara langsung.
  • Sales Target Setting: Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target penjualan yang spesifik untuk setiap salesperson. Target ini menjadi dasar untuk menghitung komisi dan memberikan insentif sesuai dengan pencapaian mereka.
  • Customizable Commission Structures: Fitur ini memungkinkan untuk mendesain struktur komisi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

12. Kesimpulan

Pengelolaan komisi sales yang baik sangat penting untuk keberhasilan perusahaan karena dapat memotivasi tim sales mencapai target penjualan yang lebih tinggi. Dengan sistem yang transparan, akurat, dan otomatis, perusahaan memastikan komisi dihitung secara adil, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan perusahaan.

ScaleOcean sales management menawarkan solusi efektif dalam mengelola komisi sales dengan fitur perhitungan otomatis, pelaporan real-time, dan integrasi lintas departemen. Dengan fleksibilitas dalam mengatur struktur komisi dan transparansi pelacakan kinerja, software ini memastikan proses pengelolaan komisi berjalan efisien dan tepat. Anda bisa demo gratis untuk merasakan secara langsung dampak dari software ini terhadap bisnis Anda.

FAQ:

1. Komisi penjualan termasuk biaya apa?

Komisi penjualan merupakan biaya periode atau biaya tidak langsung karena biaya ini berhubungan langsung dengan kinerja penjualan, bukan dengan proses produksi barang. Komisi tersebut dihitung berdasarkan hasil penjualan yang berhasil dicapai oleh tenaga penjual.

2. Berapa komisi penjualan normal?

Tarif komisi penjualan biasanya berkisar antara 5% hingga 20%, tergantung pada jenis industri, siklus penjualan, dan nilai transaksi. Industri dengan volume transaksi tinggi, seperti ritel atau asuransi, umumnya memiliki tarif komisi yang lebih rendah.

3. Berapa tarif PPh komisi penjualan?

Tarif pajak untuk komisi penjualan dikenakan sesuai dengan PPh 21 yang menggunakan tarif progresif berdasarkan Pasal 17 UU PPh. Untuk penghasilan kena pajak, tarif pajak paling rendah adalah 5%. Sedangkan PPh Pasal 23, dikenakan sebesar 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa yang diterima.

4. Bagaimana cara menghitung komisi penjualan?

Rumus untuk menghitung komisi penjualan adalah Komisi = (Pendapatan Penjualan x Tarif Komisi). Anda hanya perlu mengalikan total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan dengan tarif komisi (dalam bentuk desimal) untuk mengetahui jumlah komisi yang diterima tenaga penjual.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap