Pengelolaan dan Keuntungan Sistem Produksi Ready Stock

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam era industri yang terus berkembang, bisnis manufaktur sebagai sektor utama produksi harus memiliki fokus dan perhatian lebih dalam mengelola sistem produksi yang efisien dan adaptif. Salah satu strategi yang bisa Anda terapkan yaitu sistem produksi ready stock.

Sistem produksi ini menghasilkan banyak keuntungan signifikan bagi perusahaan, seperti dapat memastikan ketersediaan produk secara instan sejalan dengan permintaan pasar, dan banyak keuntungan lainnya.

Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana penerapan dan cara kelolanya, serta akan sebutkan dan jelaskan keuntungan sistem produksi ready stock di bisnis manufaktur.

requestDemo

starsKey Takeaways
  • Sistem produksi ready stock (Make-to-Stock) adalah strategi memproduksi barang berdasarkan perkiraan permintaan untuk disimpan sebagai persediaan yang siap segera dikirim.
  • Keuntungan ready stock mencakup waktu tunggu pelanggan sangat pendek, peningkatan efisiensi produksi karena volume stabil, serta pengelolaan persediaan lebih terencana.
  • Kekurangan ready stock adalah risiko persediaan berlebih, biaya penyimpanan tinggi, potensi kerugian barang usang, dan kurangnya fleksibilitas desain mendadak.
  • Software ERP manufaktur ScaleOcean mengefisienkan manajemen inventori dan perencanaan produksi dengan meminimalisir risiko persediaan berlebih.

Coba Demo Gratis!

1. Apa itu Sistem Produksi Ready Stock?

Sistem produksi ready stock adalah strategi manajemen produksi di mana perusahaan manufaktur menyediakan produk dalam keadaan siap jual dan siap dikirimkan. Stok barang sudah tersedia di gudang, siap untuk dipesan dan dikirimkan kepada pelanggan.

Model produksi ini menghilangkan kebutuhan akan waktu proses produksi atau waktu tunggu yang lama setelah pesanan masuk.

Penerapan sistem produksi ini melibatkan analisis pasar dan perencanaan persediaan matang yang mencakup pemahaman mendalam mengenai tren permintaan, musiman, dan fluktuasi pasar.

Berdasarkan data ini, perusahaan dapat menentukan tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan tanpa kelebihan stok yang tidak diperlukan.

Selain itu, penerapan sistem informasi yang terintegrasi juga dapat membantu dalam analisis data untuk memprediksi tren pasar dan mengoptimalkan proses produksi, serta memantau persediaan secara real-time.

Dalam penerapannya, perusahaan juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang perlu diperhatikan dan diatasi dengan baik, terutama perbedaaan barang dan jasa juga memerlukan pengelolaan persediaan yang bijak.

Selain itu, perencanaan produksi juga menjadi hal yang harus dipantau secara akurat dan cermat untuk menghindari obsolesensi barang yang tidak terjual yang mengakibatkan kerugian finansial pada bisnis manufaktur Anda.

2. Apa Karakteristik Sistem Produksi Ready Stock?

Sistem produksi ready stock memiliki beberapa ciri khas utama yang mendefinisikan model operasional ini dan membedakannya secara signifikan dari strategi produksi lainnya, seperti make-to-order.

Karakteristik-karakteristik ini tidak hanya memengaruhi cara kerja perusahaan manufaktur di internal, tetapi juga pengalaman pelanggan saat membeli produk. Memahami ciri khas ini penting dalam implementasi dan pengelolaan sistem ini secara efektif. Berikut penjelasan lengkapnya:

a. Ketersediaan Stok Produk di Gudang

Ciri paling fundamental dari sistem produksi ready stock adalah produk akhir sudah diproduksi dan tersedia sebagai stok di gudang atau fasilitas penyimpanan. Barang-barang ini telah selesai dibuat sebelum ada pesanan spesifik dari pelanggan yang masuk.

Ketersediaan stok produk yang siap jual ini merupakan inti dari sistem ready stock, menjadikannya langsung tersedia saat dibutuhkan oleh pembeli.

b. Proses Pemesanan dan Pengiriman yang Cepat

Sebagai konsekuensi langsung dari ketersediaan stok, sistem produksi ready stock memungkinkan proses pemesanan dan pengiriman yang sangat cepat bagi pembeli. Pelanggan dapat memesan barang secara langsung dari stok yang sudah ada.

Karena produk sudah tersedia dan tidak perlu melalui proses produksi setelah pesanan, barang dapat segera diproses untuk pengiriman dalam waktu singkat. Kecepatan ini adalah keunggulan kompetitif utama dari sistem ready stock.

c. Pengelolaan Persediaan yang Krusial

Sistem produksi ready stock sangat bergantung pada pengelolaan persediaan yang efektif dan cermat. Perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem ini harus secara aktif memonitor tingkat persediaan dengan cermat dan akurat.

Tujuannya adalah memastikan stok selalu memadai untuk memenuhi permintaan pasar yang diproyeksikan, sekaligus menghindari kelebihan stok yang dapat meningkatkan biaya penyimpanan atau risiko produk menjadi usang. Pengelolaan persediaan yang buruk dapat mengancam keberhasilan sistem ini.

3. Apa Keuntungan Sistem Produksi Ready Stock bagi Manufaktur?

Fungsi produksi yang terorganisir dengan baik memungkinkan pengelolaan stok yang lebih efisien dalam sistem produksi ready stock. Dengan menekankan pemeliharaan stok barang jadi dalam proses produksi, perusahaan dapat menghasilkan berbagai keuntungan signifikan bagi kelangsungan bisnis.

Dalam penjelasan kali ini, kami akan sebutkan dan jelaskan keuntungan sistem produksi ready stock untuk bisnis manufaktur Anda.

a. Respon Cepat Terhadap Permintaan Pasar

Salah satu keuntungan utama produksi ini adalah kemampuannya untuk merespons dengan cepat terhadap fluktuasi permintaan pasar. Dengan mempertahankan persediaan produk yang siap jual, perusahaan dapat mengurangi lead time produksi dan langsung memenuhi permintaan pelanggan.

Respons ini dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar yang dinamis dan kebutuhan pasar yang dapat berubah secara mendadak.

Selain itu, dengan memiliki stok barang jadi yang cukup, perusahaan dapat mengatasi tantangan ketidakpastian dalam permintaan pasar, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi lebih baik dan menghindari kehilangan peluang penjualan akibat ketidaktersediaan produk.

Respons cepat ini juga membuka peluang untuk menjelajahi segmen pasar baru atau meluncurkan produk baru dengan lebih efektif.

b. Pengendalian Biaya Produksi

Dengan menerapkan produksi yang memiliki stok barang jadi dan siap dipasarkan, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan. Proses produksi dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan persediaan yang ada, menghindari produksi berlebihan yang dapat menyebabkan pemborosan biaya.

Selain itu, pengendalian biaya juga dapat dicapai melalui manajemen persediaan yang lebih baik. Dengan pemantauan dan perencanaan yang akurat, perusahaan dapat menghindari biaya penyimpanan yang tinggi akibat stok yang tidak terjual atau kerugian karena kerusakan barang.

Keuntungan dalam pengurangan biaya ini memberikan dampak positif pada margin keuntungan perusahaan, meningkatkan daya saing di pasar, dan memberikan ruang untuk investasi dalam inovasi dan pengembangan produk.

c. Peningkatan Efisiensi Operasional

Efisiensi operasional adalah keuntungan produksi yang akan meminimalisir waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi dan distribusi, sehingga perusahaan dapat mencapai siklus operasional yang lebih singkat.

Hal ini juga sejalan dengan tujuan perencanaan produksi, yang bertujuan mengoptimalkan alur produksi dan ketersediaan stok. Dengan tujuan perencanaan produksi yang jelas, perusahaan dapat merencanakan kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, dan kapasitas mesin secara lebih efektif.

e. Pemanfaatan Data untuk Inovasi

Pengelolaan produksi ready stock membuka peluang untuk memanfaatkan data dengan lebih efektif. Data yang dikumpulkan dari proses produksi, penjualan, dan rantai pasokan dapat digunakan untuk analisis mendalam dan pemahaman tentang perilaku pasar.

Dengan memahami tren konsumen, preferensi pelanggan, dan respons terhadap produk, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang inovasi yang baru.

Pemanfaatan data juga memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih cerdas dan kampanye promosi yang lebih efektif. Analisis data dapat memberikan wawasan tentang efektivitas promosi tertentu, penetapan harga yang optimal, dan strategi penjualan yang paling berhasil.

f. Ketahanan Terhadap Risiko Pasar

Implementasi sistem produksi ini memberikan ketahanan terhadap risiko pasar yang tidak terduga. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi atau perubahan mendadak dalam permintaan pasar, perusahaan dengan stok barang jadi yang siap memiliki keunggulan dalam mengatasi tantangan ini.

Mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan situasi pasar dapat membantu perusahaan meminimalkan dampak negatif dan bahkan menciptakan peluang baru.

Selain itu, memiliki persediaan yang lebih cermat dan pemantauan yang terus-menerus terhadap data pasar dapat membantu perusahaan mengidentifikasi potensi risiko jangka panjang.

Pemahaman yang lebih baik tentang risiko operasional dan pasar memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan pencegahan atau mengembangkan strategi kontingensi yang efektif.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi ketidakpastian dan membangun fondasi yang lebih kokoh dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin muncul.

4. Bagaimana Cara Mengelola Produksi Ready Stock dengan Efektif?

Manajemen sistem produksi ready stock yang efektif membutuhkan time schedule yang terencana untuk memastikan ketersediaan produk sesuai dengan permintaan pasar. Pengelolaan yang baik dari penerapan sistem ini dapat membawa sejumlah keuntungan, termasuk respons cepat terhadap perubahan pasar, pengendalian biaya produksi, dan peningkatan daya saing.

Penjelasan kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara dan strategi pengelolaan sistem produksi ready stock di bisnis manufaktur.

a. Manajemen Persediaan yang Cermat

Manajemen persediaan merupakan langkah kunci dalam mengelola produksi ready stock dengan melibatkan analisis pasar yang mendalam untuk memahami tren permintaan, musiman, dan fluktuasi pasar. Dengan data ini, perusahaan dapat mengidentifikasi produk mana yang harus diproduksi lebih banyak atau lebih sedikit, dan menentukan tingkat persediaan yang lebih optimal.

Penerapan teknologi, seperti supply chain management (SCM) yang akan membantu
mengurangi risiko overstock atau stockout, dan meningkatkan efisiensi proses produksi dengan metode
demand forecasting dengan lebih akurat. 
Selain itu, pengelolaan ini juga melibatkan pemantauan kondisi pasar dan perubahan kebijakan industri yang dapat mempengaruhi rantai pasokan.

b. Pemantauan dan Analisis Data Real-Time

Pengelolaan produksi ready stock memerlukan pemantauan yang cermat terhadap data persediaan secara real-time, sehingga penerapan sistem informasi manajemen dapat membantu perusahaan dalam mengakses informasi real-time mengenai tingkat persediaan, permintaan pasar, dan kinerja produksi, bahkan memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan data dari berbagai departemen, seperti produksi, gudang, dan penjualan.

Pemantauan ini memberikan kejelasan yang diperlukan untuk mengidentifikasi tren pasar, menganalisis efektivitas produksi, dan mengambil keputusan bisnis yang cepat. Pemantauan tersebut mencakup informasi lengkap mengenai rantai pasokan, permintaan pelanggan, dan performa produk di pasar, bukan hanya tingkat produksi.

Pemanfaatan data tersebut secara optimal dilakukan melalui demand planning yang efektif. Dalam sistem produksi ready stock, demand planning sangat penting untuk memprediksi kebutuhan pasar secara akurat dan menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.

c. Optimalisasi Proses Produksi

Pengelolaan produksi ready stock tidak hanya berfokus pada persediaan tetapi juga melibatkan optimalisasi proses produksi yang akan memastikan bahwa barang dapat diproduksi dalam jumlah yang sesuai dengan tingkat permintaan, tanpa menyebabkan penumpukan persediaan yang tidak perlu.

Penggunaan teknologi otomasi dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi lead time produksi, serta memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh pelanggan. Pendekatan ini sejalan dengan strategi produksi modern yang menekankan optimalisasi teknologi untuk mendorong efisiensi, fleksibilitas, dan daya saing bisnis.

Selain itu, perusahaan juga harus memiliki strategi yang fleksibel untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan perubahan permintaan. Dengan memahami secara mendalam tren pasar dan merespons dengan cepat terhadap perubahan, perusahaan dapat menghindari risiko overproduction dan memastikan bahwa stok selalu berada pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

d. Strategi Pemasaran yang Responsif

Pengelolaan strategi kerja produksi ini juga melibatkan strategi pemasaran yang responsif terhadap dinamika pasar, sehingga perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk merespons tren pasar, perubahan perilaku konsumen, dan inovasi produk pesaing. Pemasaran yang efektif dapat membantu meningkatkan permintaan untuk produk yang ada dan memandu pengembangan produk baru. Pengetahuan mendalam tentang target pasar dan segmentasi pelanggan memungkinkan perusahaan untuk mengarahkan upaya pemasaran dengan lebih tepat.

Penggunaan analisis data dan alat pemasaran digital dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memahami preferensi pelanggan dan mengidentifikasi peluang pasar baru. Selain itu, promosi produk, penetapan harga yang cerdas, dan dukungan pelanggan yang efektif juga menjadi bagian integral dari strategi pemasaran yang dapat menghindari ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.

5. Kesimpulan 

Dalam artikel sebelumnya, kita telah sebutkan dan jelaskan keuntungan sistem produksi ready stock, dan bagaimana penerapan serta cara pengelolaannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi ini telah membuktikan nilai strategisnya dengan menyediakan stok barang jadi sebelum ada permintaan pasar.

Dengan penerapan dan cara pengelolaannya yang terkoordinasi dan penggunaan teknologi yang canggih, perusahaan dapat memanfaatkan potensi penuh dari sistem produksi ready stock ini untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan memenangkan persaingan yang kompetitif di pasar yang dinamis.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem produksi ready stock?

Sistem produksi ready stock adalah strategi produksi di mana perusahaan memproduksi barang dalam jumlah tertentu berdasarkan perkiraan permintaan pasar sebelum adanya pesanan aktual dari pelanggan. Produk yang telah selesai diproduksi ini kemudian disimpan sebagai persediaan atau stok di gudang dan siap untuk segera dikirimkan atau dijual kepada pelanggan saat mereka melakukan pembelian. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan produk selalu tersedia sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat dan efisien.

2. Jenis bisnis atau industri apa yang cocok menggunakan sistem ready stock?

Sistem ready stock paling efektif diterapkan pada jenis bisnis atau industri yang memiliki karakteristik permintaan pasar yang stabil, volume penjualan yang tinggi, dan variasi produk yang cenderung standar atau terbatas. Contoh industri di Indonesia yang umumnya menggunakan sistem ini antara lain:
1. Industri makanan dan minuman memasan (Fast-Moving Consumer Goods/FMCG)
2. Industri garmen (untuk pakaian dasar atau standar)
3. Industri elektronik (untuk model-model standar yang diproduksi massal)
4. Penjualan eceran (retail) untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari
5. Distributor atau grosir yang menyetok berbagai macam produk standar

3. Apa perbedaan antara ready stock dan pre-order?

Perbedaan mendasar antara ready stock dan pre-order terletak pada waktu produksi dan ketersediaan barang saat pemesanan:
1. Ready Stock: Produk sudah selesai diproduksi dan tersedia di gudang saat pelanggan melakukan pemesanan. Pengiriman bisa langsung diproses.
2. Pre-Order: Produk belum diproduksi atau tidak tersedia saat pelanggan melakukan pemesanan. Produksi dimulai setelah pesanan diterima, dan pelanggan harus menunggu proses produksi dan pengiriman selesai.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap