6 Karakteristik Perusahaan Manufaktur dan Proses Bisnisnya

Saat ini banyak ditemukan perusahaan yang berfokus pada bidang manufacture. Beberapa sektor yang termasuk pada industri ini adalah perusahaan otomotif atau elektronik. Industri tersebut memiliki proses bisnis yang cukup unik sehingga membuatnya berbeda dengan bisnis lainnya. Bahkan untuk skala bisnis yang cukup kompleks, dibutuhkan strategi yang lebih matang seperti global supply chain.

Untuk memahami lebih dalam tentang perusahaan tersebut, artikel ini akan menjelaskan dengan detail mulai dari definisi, karakteristik industri, dan proses bisnisnya. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat lebih menghargai peran dan kompleksitas yang terlibat dalam sektor tersebut. Atau bahkan bisa menjadi dasar informasi yang nantinya Anda butuhkan untuk membangun bisnis ke depan.

1. Definisi Manufacture Menurut Para Ahli

Manufacture merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya produksi massal barang-barang yang melibatkan berbagai proses. Para ahli pun juga memiliki pendapatnya sendiri tentang definisi manufacture. Mari kita lihat pandangan beberapa ahli tersebut.

a. Drucker

Menurut Drucker, seorang pakar manajemen ternama, manufacture bukan hanya sekedar proses transformasi bahan mentah menjadi produk jadi. Ia memandang manufaktur adalah sistem yang mencakup berbagai proses seperti perencanaan, penjadwalan produksi, pengendalian kualitas, dan distribusi. Baginya manufaktur adalah suatu sistem yang memiliki berbagai elemen dan saling bergantung satu sama lain.

b. Thomas Carlyle

Thomas Carlyle, seorang filsuf dan sejarawan dari Skotlandia, juga memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, sektor ini bukan hanya soal produksi, tetapi juga tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi dan alam. Ia juga menambahkan bahwa manufaktur adalah simbol kemajuan peradaban yang berfungsi sebagai alat transformasi sosial.

c. Richard L. Nolan & David C. Croson

Dua ahli teori manajemen informasi ini memandang aspek ini dari sudut pandang yang berbeda dibanding yang lain, yaitu melalui teknologi informasi. Menurut mereka, industri ini melibatkan proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang akhirnya menghasilkan produk. Proses ini sangat bergantung pada teknologi informasi dan berfokus pada bagaimana data tersebut dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan produktivitas.

d. Richard Muther

Sementara itu, Richard Muther, seorang ahli perencanaan industri, melihatnya sebagai proses yang sistematis dan terstruktur. Bagi Muther, manufacture melibatkan berbagai langkah yang harus direncanakan dan diorganisir dengan baik untuk mencapai hasil yang optimal. Ia menekankan pentingnya perencanaan dan organisasi dalam setiap aspek proses manufacture.

Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manufaktur adalah suatu proses yang mencakup berbagai tahap, mulai dari perencanaan, pengolahan, hingga distribusi produk. Selain itu, industri ini juga melibatkan berbagai aspek lain seperti teknologi, data, dan interaksi sosial. Dengan demikian, perusahaan yang bergerak di bidang ini bukan hanya memproduksi barang, tetapi juga memiliki sebuah sistem yang kompleks yang melibatkan berbagai elemen yang saling bergantung.

2. Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perusahaan di bidang ini memiliki sejumlah ciri khas atau karakteristik yang membedakannya dari jenis perusahaan lainnya. Mari kita bahas masing-masing karakteristik tersebut.

a. Transformasi Bahan Baku

Transformasi bahan baku menjadi produk jadi adalah karakteristik perusahaan manufaktur yang paling utama. Proses ini melibatkan berbagai tahap. Mulai dari pengolahan bahan mentah, perakitan, hingga penyelesaian produk. Setiap tahap ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus, serta juga melibatkan penggunaan mesin dan sistem canggih.

b. Produksi Massal

Perusahaan di bidang ini juga biasanya terlibat dalam produksi massal. Artinya, mereka memproduksi sejumlah besar produk yang sama dalam waktu yang relatif singkat. Untuk melakukan ini, perusahaan seringkali menggunakan teknologi dan peralatan otomatisasi yang dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi.

c. Penggunaan Mesin dan Teknologi

Penggunaan mesin dan teknologi juga merupakan karakteristik perusahaan manufacture. Teknologi ini digunakan tidak hanya dalam proses produksi, tetapi juga dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kualitas. Contohnya sistem ERP yang sangat membantu perusahaan untuk mengotomatisasi proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang konsisten dan efisiensi yang tinggi.

d. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik, seperti biaya utilitas, pemeliharaan, dan depresiasi, adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari operasi perusahaan manufacture. Perusahaan di bidang ini harus mengelola dan mengendalikan biaya-biaya tersebut dengan efektif untuk memastikan profitabilitas yang diperoleh maksimal.

e. Tenaga Kerja Spesialis

Karakteristik perusahaan manufaktur selanjutnya adalah mempekerjakan staf yang memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus. Tenaga kerja ini bisa operator mesin, insinyur, teknisi, dan lain-lain. Mereka memiliki peran penting dalam memastikan bahwa proses pembuatan produk berjalan dengan lancar dan output yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

f. Perlu Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasokan adalah karakteristik perusahaan manufacture yang lain. Hal ini melibatkan koordinasi berbagai aktivitas. Mulai dari pembelian bahan baku, proses produksi, sampai pengiriman produk. Manajemen rantai pasokan yang efektif dapat membantu Anda meminimalkan biaya, meningkatkan efisiensi, dan memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu.

3. Proses Bisnis Perusahaan Manufacture

Proses bisnis perusahaan manufacture mencakup serangkaian aktivitas yang terintegrasi. Mulai dari perencanaan dan pengadaan bahan baku, produksi, hingga distribusi dan pelayanan purnajual. Setiap tahap dalam proses bisnis ini memiliki peran penting untuk menentukan kualitas produk yang dijual dan mempertahankan kepuasan pelanggan. Berikut penjelasan tahapan proses bisnis tersebut.

Perencanaan produksi adalah tahap awal di mana perusahaan menentukan produk apa yang akan diproduksi, jumlahnya, dan kapan produksi tersebut akan dilakukan. Proses perencanaan ini juga melibatkan analisis permintaan pasar, proyeksi penjualan, dan evaluasi kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Selain itu, di tahap ini juga ada proses pengidentifikasian dan pengadaan bahan baku yang diperlukan untuk produksi.

Setelah perencanaan, tahap selanjutnya adalah pengadaan bahan baku. Dalam tahap ini, perusahaan memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk produksi dari berbagai pemasok. Proses procurement harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa bahan baku tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup, serta memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Ini juga dilakukan untuk meminimalisir adanya retur pembelian yang menambah biaya produksi.

Kemudian,
dilakukan
proses produksi. Proses ini memiliki berbagai tahapan, seperti pengecoran, penggilingan, perakitan, dan banyak lainnya, tergantung pada jenis produk yang dihasilkan. Selama proses produksi, jangan lupa melakukan kontrol kualitas untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan.

Proses bisnis perusahaan manufaktur selanjutnya adalah distribusi produk ke konsumen. Proses distribusi ini bisa melibatkan berbagai saluran, seperti distributor, pengecer, atau penjualan langsung ke konsumen. Untuk memastikan produk diterima dengan baik, diperlukan manajemen logistik. Ini juga dilakukan untuk mengurangi adanya lead time di supply chain.

Pelayanan purna jual juga sering menjadi bagian penting dari proses bisnis perusahaan manufaktur. Cakupannya bisa berupa dukungan teknis, perbaikan dan pemeliharaan, serta jaminan garansi. Pelayanan purna jual ini dilakukan untuk untuk memastikan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang dengan mereka.

4. Kesimpulan

Perusahaan manufaktur memiliki sejumlah karakteristik dan proses bisnis yang unik sehingga membuatnya berbeda dengan industri yang lain. Di antara karakteristik tersebut adalah transformasi bahan baku menjadi produk jadi, produksi massal, penggunaan mesin dan teknologi, biaya overhead pabrik yang signifikan, serta perlunya manajemen rantai pasok yang efektif.

Proses bisnis perusahaan manufaktur juga melibatkan berbagai tahapan. Mulai dari perencanaan dan pengadaan bahan baku, produksi, distribusi, hingga pelayanan purna jual. Setiap tahap dalam proses ini memiliki peran penting dalam memastikan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai kesuksesan penerapannya, perusahaan harus mampu mengintegrasikan dan mengelola semua aspek dengan efektif.

Jadwalkan Demo Gratis
WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?