Mengenal Jenis Bahan Baku yang Digunakan Bisnis Manufaktur

ScaleOcean Team

Perindustrian yang menghasilkan barang berupa bahan baku adalah industri manufaktur. Bahan baku yang berkualitas tidak hanya menjamin kelancaran proses produksi tetapi juga lebih menjamin untuk mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Oleh karena itu, penting bagi manufaktur untuk memahami apa saja jenis bahan baku dan bagaimana pemilihannya dapat mempengaruhi kualitas produk.

Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan secara mendetail berbagai jenis bahan baku yang sering digunakan dalam bisnis manufaktur, faktor yang mempengaruhi persediaannya, dan bagaimana pemilihan bahan baku yang tepat dapat meningkatkan efisiensi serta kualitas produk. Yuk, langsung simak pembahasan tersebut!

1. Jenis Jenis Bahan Baku

Bisnis  manufaktur menggunakan jenis jenis bahan baku untuk memproduksi beragam variasi barang dan produk. Jenis bahan baku yang digunakan tergantung pada jenis industri manufaktur. Berikut adalah beberapa contoh jenis bahan baku yang umumnya digunakan dalam industri manufaktur:

a. Logam

Logam merupakan salah satu jenis bahan baku yang paling banyak digunakan dalam industri manufaktur. Bahan ini dipilih karena kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitasnya. Dari baja hingga aluminium, setiap logam memiliki karakteristik masing-masing yang membuatnya cocok untuk dijadikan bahan baku untuk produk tertentu. Misalnya, baja sering digunakan untuk konstruksi berat karena kekuatan dan daya tahannya. Sedangkan aluminium lebih disukai untuk produk yang membutuhkan bobot ringan dan ketahanan terhadap korosi.

b. Plastik

Dengan beragam jenis dan sifatnya, plastik menjadi bahan baku yang banyak digunakan di bisnis manufaktur. Plastik bersifat fleksibel sehingga memudahkan proses pencetakan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Selain itu, plastik sering dipilih karena ringan, tahan air, dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Dari pembuatan mainan hingga komponen otomotif, plastik menawarkan fungsi yang efisien dan ekonomis.

c. Kaca dan Keramik

Kaca 
dan keramik adalah bahan baku yang memiliki durabilitas yang tinggi. Dalam bisnis manufaktur, bahan ini sering digunakan untuk produk yang memerlukan tingkat transparansi atau kehalusan permukaan tertentu. Kaca banyak digunakan dalam industri elektronik dan otomotif, sedangkan keramik adalah pilihan utama untuk produk yang memerlukan ketahanan terhadap suhu tinggi dan korosi.

d. Kayu

Kayu merupakan bahan baku yang sudah lama digunakan di berbagai sektor industri manufaktur. Kealamian dan keunikan teksturnya menjadikan kayu sebagai pilihan utama, terutama dalam pembuatan furnitur dan dekorasi interior. Selain itu, kayu juga dipilih karena kemudahannya untuk diolah.

e. Komposit

Bahan komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis bahan baku yang menawarkan inovasi dan keberlanjutan dalam bisnis manufaktur. Bahan ini dirancang untuk menggabungkan keunggulan dari berbagai bahan, sehingga menghasilkan produk yang lebih kuat, ringan, dan tahan lama. Penggunaan bahan komposit kini semakin luas, dari industri otomotif hingga aeronautika.

2. Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku sangat penting untuk dipahami dalam manajemen rantai pasokan dan operasional. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:

a. Jenis atau Karakteristik Bahan Baku

Salah satu faktor yang memengaruhi jumlah persediaan bahan baku adalah jenis atau karakteristik bahan baku. Biasanya perusahaan menggunakan beragam jenis bahan baku untuk variasi produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, produsen tas menawarkan model kain, kulit, kanvas, atau benang yang masing-masing memiliki harga yang berbeda. Dengan ini tentu jumlah persediaan setiap bahan baku juga berbeda. Apalagi untuk jenis bahan yang tidak tahan lama, perusahaan tidak bisa menyimpan terlalu banyak stok untuk memastikan kualitasnya tetap baik.

b. Harga Bahan Baku

Harga bahan baku menjadi faktor yang harus diperhatikan karena bisnis butuh pertimbangan ketika ingin menetapkan harga jual produk. Jika harga persediaan bahan baku tinggi, maka harga jual produk juga cenderung tinggi. Konsumen biasanya lebih memilih produk dengan harga lebih terjangkau jika kualitasnya setara, ketika dihadapkan pada dua produk atau merek yang sama.

c. Permintaan Pasar

Kebutuhan pasar yang fluktuatif juga dapat mempengaruhi jumlah bahan baku yang perlu disimpan. Ketika permintaan konsumen tinggi, perusahaan harus memastikan stok bahan baku yang ada di gudang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. Sedangkan saat permintaan menurun, maka Anda juga harus mengatur ulang persediaan agar tidak terjadi kerusakan bahan baku karena jarang digunakan. Proses ini memerlukan analisis mendalam dan pemantauan kontinu terhadap tren pasar.

d. Biaya Persediaan

Biaya yang harus dikeluarkan bisnis manufaktur untuk mempertahankan persediaan bahan baku adalah hal yang perlu diperhatikan. Perusahaan perlu menghitung biaya penyimpanan bahan baku agar jumlahnya sesuai kebutuhan produksi, menghindari kelebihan atau kekurangan yang dapat menghambat proses produksi. 

e. Waktu Tunggu Pemesanan

Ketika memesan bahan baku dari pemasok, Anda perlu memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan dan pengiriman bahan baku ke pabrik. Hal ini akan memengaruhi waktu pemesanan berikutnya dan berapa lama persediaan bahan baku dapat disimpan. Pemantauan lead time ini penting untuk menghindari akumulasi atau kekurangan persediaan bahan baku selama proses produksi.

f. Ketidakpastian​ Pasokan

Faktor seperti kondisi cuaca, isu ekonomi, atau gangguan pada rantai pasokan seperti pandemi bisa menyebabkan ketidakpastian dalam ketersediaan bahan baku. Dengan kondisi tersebut, maka perusahaan dituntut untuk menyimpan lebih banyak persediaan sebagai bentuk antisipasi. Atau jika tidak memungkinkan, maka Anda perlu mempertimbangkan barang substitusi sebagai penggantinya agar proses produksi tetap dapat berjalan dengan optimal.

3. Pengaruh Jenis Bahan Baku pada Kualitas Produk

Jenis jenis bahan baku yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas produk manufaktur. 
Berikut pembahasan detail beberapa pengaruh jenis bahan baku terhadap kualitas produk manufaktur.

a. Fungsionalitas Produk

Kualitas jenis bahan baku sangat mempengaruhi seberapa baik fungsionalitas produk yang Anda buat. Sebagai contoh, barang elektronik yang dibuat dengan komponen berkualitas tinggi cenderung lebih andal dan memiliki performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan barang yang dibuat dari komponen berkualitas rendah.

b. Kesesuaian Produk dengan Spesifikasi 

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi juga mempengaruhi kesesuaian produk terhadap spesifikasi. Misalnya, Anda menawarkan sebuah smartphone dengan baterai yang dapat bertahan selama 3 hari ke konsumen. Nah, tentunya untuk mencapai spesifikasi tersebut dibutuhkan jenis bahan baku yang khusus. Tidak semua bahan baku bisa sesuai dengan spesifikasi yang Anda iklankan.

c. Ketahanan terhadap Penggunaan

Kualitas bahan baku berperan penting dalam mencapai indikator kualitas produk terutama sejauh mana produk dapat bertahan dalam penggunaan sehari-hari atau kondisi lingkungan tertentu. Bahan yang kuat dan tahan lama akan meningkatkan umur pakai produk. Dengan ini, konsumen pun juga lebih puas karena nilai produk yang dibeli sesuai dengan kualitas yang diharapkan dan memiliki umur pakai yang lama.

d. Keamanan Produk

Bahan baku yang tidak memenuhi standar keamanan dapat membahayakan kesehatan pengguna dan menyebabkan masalah hukum. Kualitas bahan baku sangat penting untuk diperhatikan agar produk tersebut dapat dipastikan aman digunakan. Dengan ini, Anda juga bisa terhindar dari berbagai masalah hukum karena membahayakan konsumen.

Untuk memastikan kualitas produk manufaktur yang optimal, produsen harus memilih bahan baku dengan hati-hati, mengingat ciri-ciri dan spesifikasi yang dibutuhkan untuk produk akhir yang diinginkan. Pemilihan bahan baku yang tepat juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

4. Kesimpulan

Perindustrian yang menghasilkan barang berupa bahan baku adalah industri manufaktur. Setiap jenis bahan baku memiliki karakteristik yang berbeda-beda, menawarkan keunggulan dan kegunaan yang spesifik untuk setiap kebutuhan produksi. Memahami karakteristik dan aplikasi dari jenis jenis bahan baku dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga efisien dan inovatif. 

Dengan pemilihan bahan baku yang tepat, bisnis manufaktur dapat mencapai kinerja produksi yang optimal, memenuhi kebutuhan pasar, dan memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang. Pemilihan bahan baku yang bijaksana adalah investasi yang patut dipertimbangkan agar perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan mencapai kepuasan pelanggan.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?