Apa itu Contract Manufacturing, Manfaat, serta Jenisnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Menjalankan bisnis manufaktur dengan membuat produk berkualitas tinggi untuk merek lain seringkali dihadapkan dengan margin keuntungan yang ketat dan tekanan dari berbagai klien yang berbeda. Tantangan tersebut adalah ciri khas contract manufacturing. 

Dalam model contract manufacturing, sebuah perusahaan manufaktur (penyedia jasa) sepakat untuk memproduksi barang untuk perusahaan lain (klien pemilik merek) berdasarkan kontrak yang disepakati.

Produk dibuat secara presisi mengikuti spesifikasi, desain, dan standar kualitas yang sepenuhnya ditetapkan oleh klien. Fokus utama penyedia jasa contract manufacturing adalah pada efisiensi proses produksi sesuai instruksi dari pihak ketiga.

Meskipun penuh tantangan dalam pengelolaan berbagai klien dan standar, model contract manufacturing menawarkan keuntungan signifikan bagi kedua belah pihak: baik bagi penyedia jasa produksi maupun bagi klien pemilik merek yang menggunakan layanan ini. Keunggulan ini menjadikannya pilihan strategis di berbagai industri global.

Artikel ini akan membahas lebih dalam dan lengkap tentang apa itu contract manufacturing, manfaat, jenis, dan cara kerjanya.

requestDemo
starsKey Takeaways
  • Contract manufacturers adalah pihak ketiga yang memproduksi produk sesuai spesifikasi klien untuk menghemat biaya dan sumber daya.
  • Contract manufacturing bermanfaat untuk mengurangi biaya produksi, mempercepat peluncuran produk, dan memungkinkan alokasi dana untuk riset dan pemasaran yang lebih efektif.
  • Jenis contract manufacturing terdiri dari private label, component manufacturing, dan end-to-end, digunakan di berbagai industri seperti elektronik, otomotif, dan farmasi.
  • ScaleOcean adalah sistem ERP yang mengoptimalkan manajemen kontrak manufaktur melalui otomatisasi produksi, manajemen biaya, dan pelacakan real-time untuk meningkatkan efisiensi.

Coba Demo Gratis!

Apa itu Manufaktur Kontrak?

Manufaktur kontrak adalah praktik bisnis di mana produsen kontrak membuat barang atau produk untuk perusahaan lain, mengikuti spesifikasi yang telah ditentukan. Produsen kontrak mengambil tanggung jawab penuh atas proses produksi, mencakup semua langkah dari pengadaan bahan baku hingga pengemasan produk akhir.

Perusahaan-perusahaan ini merupakan aspek krusial bagi bisnis yang memiliki desain produk, tetapi tidak mempunyai sumber daya atau kemahiran dalam memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk merakit produk jadi.

Maka dari itu, bisnis-bisnis seringkali menyewa perusahaan kontrak manufaktur untuk memproduksi sebagian ataupun sepenuhnya suatu produk yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan produsen kontrak memiliki sumber daya serta keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan proses manufaktur.

Selain contract manufacturing, terdapat juga model OEM (Original Equipment Manufacturer) yang juga melibatkan pihak ketiga dalam proses produksi. Keduanya memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh proses produksi guna fokus pada aspek lain dari bisnis mereka.

Perbedaan utamanya terletak pada kontrol desain produk, yaitu dalam contract manufacturing, perusahaan yang menyewa jasa menentukan spesifikasi dan desain produk. Sementara dalam OEM, produsen membuat produk atau komponen berdasarkan desain dan spesifikasi yang diberikan oleh perusahaan lain, tanpa terlibat dalam perubahan desain.

Apa Manfaat Menggunakan Contract Manufacturing?

Menerapkan model manufaktur kontrak membawa sejumlah keuntungan signifikan bagi perusahaan manufaktur pemilik merek atau perusahaan yang ingin meluncurkan produk fisik tanpa harus melakukan seluruh proses produksi sendiri.

Manfaat-manfaat ini menjadikan contract manufacturing sebagai praktik yang praktis dan strategis, memungkinkan perusahaan klien untuk lebih fokus pada aspek kunci bisnis mereka dan merespons pasar dengan lebih efektif. Berikut penjelasan lengkapnya:

a. Penghematan Biaya Investasi dan Operasional

Salah satu manfaat utama contract manufacturing adalah penghematan biaya yang substansial. Perusahaan klien dapat menghindari investasi besar untuk membangun atau mengembangkan fasilitas manufaktur sendiri, membeli peralatan mahal, serta merekrut dan melatih tenaga kerja produksi dalam jumlah besar.

Dana dan sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk produksi in-house dapat dibebaskan dan digunakan untuk area penting lain seperti riset produk baru, pemasaran, penjualan, atau bahkan membangun kapabilitas bisnis inti secara bertahap.

b. Peningkatan Fleksibilitas dan Skalabilitas

Manufaktur kontrak memberikan perusahaan manufaktur klien tingkat fleksibilitas dan skalabilitas yang tinggi dalam operasional produksi mereka.

Klien dapat dengan mudah menyesuaikan volume produksi naik atau turun secara signifikan (skalabilitas) sesuai dengan fluktuasi permintaan pasar tanpa perlu mengubah kapasitas fasilitas mereka sendiri

Selain itu, klien memiliki fleksibilitas untuk beralih atau mencoba produksi desain atau konsep produk yang berbeda, memanfaatkan fasilitas contract manufacturer yang serbaguna tanpa terikat pada satu lini produksi in-house yang spesifik.

c. Akses ke Keahlian, Teknologi, dan Kecepatan Pasar

Bermitra dengan contract manufacturer yang berpengalaman memberikan perusahaan manufaktur klien akses langsung ke keahlian spesialis, pengalaman bertahun-tahun dalam proses produksi, dan seringkali penerapan teknologi manufaktur paling canggih. Contract manufacturer berinvestasi pada peralatan dan proses untuk bersaing.

Pemanfaatan keahlian dan teknologi ini memungkinkan perusahaan manufaktur klien untuk memproduksi produk dengan kualitas terjamin secara efisien, bahkan mempercepat peluncuran produk baru ke pasar karena contract manufacturer sudah memiliki infrastruktur dan sumber daya yang siap.

d. Ideal untuk Berbagai Skala Bisnis, Terutama yang Baru

Model ini juga bisa disesuaikan dengan karakteristik perusahaan manufaktur dengan berbagai skala, terutama terutama yang memiliki keterbatasan sumber daya produksi. Ini termasuk bisnis rintisan (startup) atau perusahaan kecil yang belum memiliki sumber daya finansial atau infrastruktur yang memadai untuk produksi in-house berskala besar.

Manufaktur kontrak juga merupakan pilihan tepat bagi perusahaan besar yang ingin meluncurkan lini produk baru dengan cepat tanpa mengganggu atau memerlukan perluasan fasilitas produksi utama mereka.

Apa Saja Jenis Contract Manufacturing?

Apa Saja Jenis Contract Manufacturing?

Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, tidak semua contract manufacturer cocok dengan perusahaan kontraktornya. Hal ini dikarenakan contract manufacturing terdiri dari beberapa jenis, masing-masing sesuai dengan keperluan atau preferensi klien. Jenis-jenis kontrak manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Private Label Manufacturing

Produk yang telah diproduksi oleh suatu produsen kontrak kemudian diberikan merek perusahaan kontraktor – seringkali perusahaan kontraktor adalah perusahaan makanan dan minuman atau kosmetik.

2. Individual Component Manufacturing

Sesuai dengan namanya, produsen yang termasuk dalam jenis ini adalah produsen yang disewa oleh perusahaan otomotif atau elektronik untuk memproduksi komponen-komponen individu sebuah desain yang kemudian diserahkan kepada perusahaan kontraktor untuk perakitan akhir.

3. Labor or Service Sub-Contracting

Berbolak-balik dengan jenis sebelumnya, jenis berikut berfokus pada ketenagakerjaan seperti perakitan atau pengemasan produk akhir. Kategori ini sering digunakan dalam industri farmasi atau peralatan medis.

4. End-to-End Manufacturing

Dibandingkan dengan jenis-jenis lain yang berkontribusi sebagian dalam pembuatan produk, contract manufacturer di sini bertanggung jawab atas segala tahap produksi – dari konsep atau desain produk dan perakitan, hingga distribusi produk akhir.

Manufaktur

Bagaimana Cara Kerja Contract Manufacturing?

Contract manufacturer tidak boleh dipilih secara sembarangan karena jika sebuah produsen kontrak nyatanya tidak cocok dengan konsep produk yang dimiliki, maka proses dan hasil kualitas produksi akan kurang berkualitas. Toll manufacturing dapat menjadi pilihan bagi perusahaan yang hanya membutuhkan fasilitas produksi tanpa terlibat dalam pengembangan produk, sehingga meminimalkan risiko ketidaksesuaian. Maka dari itu, pemahaman mendalam cara kerja contract manufacturing merupakan suatu hal yang krusial. Berikut adalah cara kerjanya:

1. Pembuatan Desain Produk

Suatu perusahaan menentukan desain atau spesifikasi produk, serta juga tingkat kualitas dan bahan baku yang diinginkan. Dengan adanya konsep yang konkrit, pihak ketiga lebih mudah menjalankan proses produksi.

2. Memilih Perusahaan Kontrak Manufaktur

Kontraktur memilih perusahaan produsen kontrak yang sesuai dengan dana yang telah ditetapkan, serta memilih sesuai dengan spesialisasi dan jenis contract manufacturer.

3. Penulisan Kontrak

Konten kontrak disusun dan disepakati sesuai dengan persetujuan kedua pihak. Konten kontrak dapat berisi: Volume produksi, harga, tenggat waktu, distribusi, penjualan, dll.

4. Pengadaan Bahan Baku

Sesuai dengan persetujuan kontrak, perusahaan kontraktor menyediakan bahan baku untuk pihak ketiga atau produsen kontrak mempersiapkan bahan bakunya sendiri dengan atau tanpa spesifikasi dari pihak pertama.

5. Pelaksanaan Produksi

Produksi dijalankan sesuai dengan spesifikasi dan desain produk akhir yang telah diberikan kontraktor. Proses pengerjaan berlangsung sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Untuk memastikan setiap detail spesifikasi terpenuhi, alur kerja efisien, dan pemanfaatan sumber daya optimal, pelaksanaan produksi ini sering dipandu dan dipantau melalui program manufaktur maklon.

6. Kontrol Kualitas

Prototype diuji dan diinspeksi untuk menjamin kualitas yang telah disepakati bersama di dalam kontrak. Bila kualitas tidak sesuai dengan yang diekspetasi, hal tersebut akan membuat produsen kontrak kelihatan kurang kompeten.

Dalam praktiknya, perusahaan juga perlu mempertimbangkan risiko cacat produksi saat menjalankan kontrak manufaktur. Oleh karena itu, memahami cara mengatasi mengatasi defective product sangat penting untuk menjaga reputasi dan kepuasan pelanggan.

7. Pengemasan Produk Akhir

Produk akhir dikemas sesuai dengan regulasi kontraktor, serta melabel masing-masing kemasan produk dengan merek perusahaan pihak pertama. Hal ini berarti walaupun produk dirakit oleh puhak eksternal, produk tersebut tetap merupakan hak cipta perusahaan kontraktur.

Aspek lain yang penting dalam pengemasan adalah memastikan manufacturing date dicantumkan dengan benar, sebagai bagian dari standar pelabelan yang memengaruhi kepatuhan dan kepercayaan pelanggan.

8. Distribusi dan Pengiriman

Hasil akhir produk dikirim ke pihak penjual atau secara langsung kepada konsumen sesuai dengan kesepakatan kontrak. Proses ini penting terutama di perusahaan manufaktur dengan industri pakaian yang menggunakan contract manufacturing. Proses ini bisa opimalkan software pabrik garmen dan tekstil yang mendukung pemantauan produksi secara real-time.

Apa Saja Jenis Produk yang Dibuat dengan Contract Manufacturing?

Apa Saja Jenis Produk yang Dibuat dengan Contract Manufacturing?

Bisnis-bisnis yang bergantung dengan kontrak manufaktur beragam, sehingga produk-produk yang diproduksi juga beragam. Beberapa contoh produk tersebut adalah:

1. Elektronik

Salah satu produk paling terkenal pada masa ini adalah IPhone dari Apple. Produk tersebut merupakan hasil kolaborasi Apple dengan Foxconn, salah satu perusahaan manufaktur elektronik paling besar di dunia.

2. Makanan dan Minuman

Perusahaan-perusahaan kopi seperti Starbucks seringkali tidak mengolah biji kopinya sendiri, melainkan mereka menyewa contract manufacturer untuk melakukan hal tersebut.

3. Otomotif

Sebuah mobil memiliki banyak komponen yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk jadi. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan otomotif selalu menyewa beberapa produsen kontrak.

4. Kosmetik dan Perawatan

Bisnis kosmetik dan perawatan cenderung hanya melakukan riset mengenai formula atau komposisi baru untuk krimer atau setara. Proses produksi dijatuhkan kepada contract manufacturer.

5. Obat-obatan

Seperti kasusnya kosmetik dan perawatan, perusahaan obat-obatan seringkali melakukan riset pada skala kecil, dan saat riset tersebut membuahkan hasil, maka hasil riset tersebut akan diberikan kepada pihak ketiga untuk produksi skala besar.

6. Alat-alat Konstruksi

Mesin-mesin berat seperti alat konstruksi memiliki kompartemen yang sangat rumit, sehingga produksi dilakukan dengan menyewa produsen kontrak yang paham dengan struktur integral alat konstruksi.

7. Pakaian

Suatu organisasi setelah menyelesaikan desain akhir baju, celana, dll., menyerahkan proses produksi kepada contract manufacturer dengan spesifikasi bahan yang digunakan, template warna, dll. Di sini juga penting untuk memaksimalkan cara mengatasi limbah pabrik manufaktur sehingga dapat mengoptimalkan proses contract manufacture.

8. Peralatan Medis

Peralatan-peralatan medis biasanya dijatuhkan kepada pihak ketiga yang sudah memiliki pengalaman dalam perakitan alat medis. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan fungsionalitas peralatan.

Apa Perbedaan Contract Manufacturer dan Maklon?

Contract Manufacturer dan Maklon atau toll manufacturer masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang serupa, yakni: Perusahaan-perusahaan yang dikontrak oleh pihak ketiga untuk membantu dalam proses pembuatan suatu desain produk. Akan tetapi, tingkatan servis-servis yang ditawarkan oleh kedua pihak tersebut berbeda-beda.

Beberapa perbedaan produsen kontrak dan maklon adalah sebagai berikut:

  • Kontrol Produksi: Kontraktor kontrol memegang kontrol atas proses produksi bila menyewa suatu Maklon, sedangkan contract manufacturer memiliki kontrol sebagian atas proses produksi.
  • Bahan Baku: Maklon selalu mendapatkan bahan baku yang diperlukan melalui pihak kontraktor, sedangkan contract manufacturer dapat menggunakan bahan baku yang disediakan penyewa atau menyediakannya sendiri (Sesuai dengan kontrak).
  • Pengelolaan Risiko: Bila ada kesalahan, risiko akan jatuh kepada kontraktor jika Maklon terlibat, sedangkan contract manufacturer menanggung resiko apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan produsen.
  • Pemanfaatan Fasilitas Produksi: Fasilitas maklon itu bersifat tetap, spesifik kepada suatu proses, sedangkan contract manufacturer menyediakan fasilitas sesuai dengan kebutuhan kontraktor.
  • Biaya dan Keuntungan: Penyewa membayar biaya produksi kepada perusahaan maklon, sama juga halnya dengan contract manufacturer. Namun, biaya produksi produsen kontrak dapat termasuk biaya bahan baku, ketenagakerjaan, dll.

Secara singkat, perbedaan contract manufacturer dan toll manufacturer berupa otoritas, skala produksi, tingkat risiko, fasilitas yang disediakan dan biaya masing-masing jenis produsen.

Maka dapat dinyatakan bahwa suatu produsen yang memiliki tingkat otoritas yang lebih tinggi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun juga tingkatan risiko yang lebih tinggi juga. Hal tersebut bisa dilihat bila dilakukan perbandingan antara fully fledged manufacturer, contract manufacturer dan toll manufacturer.

Contoh Contract Manufacturing di Industri

Menyewa perusahaan contract manufacturing adalah sebuah praktik yang sangat umum di industri apapun. Berikut adalah ilustrasi penggunaan produsen kontrak pada salah satu industri:

  • Sebuah perusahaan chipset smartphone baru saja menyelesaikan desain baru produk mereka. Hal ini menarik perhatian bisnis-bisnis smartphone yang ingin menggunakan chipset tersebut di produk baru mereka.
  • Setelah mendapat pesanan dari bisnis-bisnis tersebut, perusahaan ini melakukan outsourcing ke pihak ketiga untuk menjalankan proses produksi chipset.
  • Produsen kontrak ini disediakan bahan baku dan melaksanakan produksi sesuai dengan spesifikasi pihak pertama.
  • Akhirnya, produk akhir yang telah diproduksi kemudian didistribusi kepada bisnis-bisnis yang melakukan pesanan tersebut.

Kasus nyata dari ilustrasi di atas adalah relasi antara perusahaan chipset seperti Qualcomm yang seringkali menyewa contract manufacturer seperti TSMC dan Samsung. Kedua perusahaan tersebut termasuk perusahaan-perusahaan manufaktur paling besar di dunia yang dipercayai banyak klien.

Karena jumlah klien yang banyak, produsen kontrak tersebut cenderung mengutamakan penggunaan software manufaktur terbaik.

Integrasikan Proses Bisnis Manufaktur Kontrak dengan Software Manufaktur ScaleOcean

Integrasikan Proses Bisnis Manufaktur Kontrak dengan Software Manufaktur ScaleOcean

ScaleOcean manufacturing software adalah software ERP untuk manufaktur yang mengoptimalkan setiap proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan-perusahaan manufaktur. Bila Anda ingin mengembangkan lebih maju bisnis manufaktur Anda, maka manufacturing software ScaleOcean merupakan pilihan terbaik untuk mencapai misi tersebut. Berikut adalah beberapa solusi yang ditawarkan:

  • Smart MRP (Material Requirement Planning): Menghitung kebutuhan bahan baku secara otomatis berdasarkan jadwal produksi, menghindari kelebihan stok atau kekurangan bahan baku, mengoptimalkan rantai pasok dengan pemesanan bahan baku yang lebih tepat.
  • BOM (Bill of Materials) Management: Mengelola daftar bahan baku, komponen, dan sub-komponen dalam produksi, memudahkan pemantauan dan pengelolaan komponen yang digunakan dalam setiap tahap produksi, mengurangi kesalahan dalam penggunaan material dan meningkatkan transparansi.
  • Cost Management: Menghitung harga pokok produksi (HPP) dengan lebih akurat, mengelola biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead secara detail, memungkinkan perencanaan biaya yang lebih strategis untuk meningkatkan profitabilitas.
  • Production Planning and Scheduling: Membantu perencanaan jadwal produksi untuk menghindari bottleneck, memastikan produksi berjalan sesuai dengan kapasitas sumber daya yang tersedia, mengurangi downtime dan meningkatkan output produksi.
  • Warehouse and Inventory Management: Mengelola stok bahan baku dan barang jadi secara real-time, menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat menghambat produksi, mengoptimalkan ruang penyimpanan dengan pengaturan gudang yang lebih efisien.
  • Quality Control and Assurance: Memantau kualitas produk dalam setiap tahap produksi, menyediakan sistem pelacakan dan inspeksi kualitas untuk mengurangi cacat produksi, memungkinkan penerapan standar kualitas yang ketat untuk memastikan produk memenuhi spesifikasi.
  • Machine Performance Monitoring and Maintenance: Memantau performa mesin secara real-time, penjadwalan pemeliharaan preventif untuk mengurangi downtime akibat kerusakan mesin, meningkatkan efisiensi produksi dengan memastikan mesin selalu dalam kondisi optimal.
  • Order Management and Fulfillment: Mengotomatisasi proses penerimaan dan pemenuhan pesanan, mengintegrasikan data dari penjualan, produksi, dan pengiriman untuk memastikan pesanan dipenuhi tepat waktu, mengurangi risiko keterlambatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Supply Chain Management and Vendor Collaboration: Menghubungkan sistem produksi dengan pemasok bahan baku, memudahkan komunikasi dengan vendor untuk pemenuhan bahan baku yang lebih efisien, mengurangi biaya pengadaan dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik.
  • Real-Time Analytics and Reporting: Memberikan laporan dan analisis data produksi secara real-time, memungkinkan pemantauan KPI produksi untuk meningkatkan performa bisnis, memudahkan pengambilan keputusan berbasis data.

Kesimpulan

Contract manufacturing merupakan komponen penting bagi setiap industri karena perusahaan kontrak manufaktur merupakan sebuah alternatif bagi bisnis-bisnis yang ingin menjalankan produksi suatu produk baru secara cepat dan efisien.

Namun, proses produksi ini sering kali menghasilkan limbah yang perlu dikelola dengan baik. Misalnya, limbah tambang gas dan pengelolaan limbah tekstil. Maka dari itu, produsen kontrak harus menjamin manajemen proses produksi, suatu hal yang dapat dioptimasi dengan software manufacturing.

ScaleOcean manufacturing software merupakan sistem ERP paling optimal untuk industri manufaktur. Software manufaktur berikut memantau proses produksi dari awal hingga akhir, dari desain produk hingga distribusi, menjamin kualitas yang dispesifikasi kontraktor.

Ambil penawaran demo serta konsultasi gratisnya sekarang, implementasikan software kami ke dalam bisnis Anda dan kembangkan bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan Contract Manufacturing (atau Maklon)?

Contract Manufacturing adalah praktik bisnis di mana sebuah perusahaan (pemilik merek) menyerahkan sebagian atau seluruh proses produksi produknya kepada perusahaan lain yang terspesialisasi dalam manufaktur (disebut contract manufacturer atau di Indonesia sering dikenal dengan istilah maklon). Perusahaan pemilik merek menyediakan spesifikasi, desain, dan standar kualitas produk, sementara perusahaan maklon bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku (tergantung kesepakatan), proses produksi, hingga pengemasan produk jadi sesuai instruksi. Produk yang dihasilkan akan menggunakan merek milik perusahaan yang memesan jasa maklon.

2. Industri apa saja di Indonesia yang umum menggunakan jasa Contract Manufacturing?

Jasa contract manufacturing atau maklon umum digunakan di berbagai sektor industri di Indonesia, terutama untuk produk-produk yang membutuhkan fasilitas dan keahlian produksi khusus. Beberapa contoh industri tersebut meliputi:
1. Kosmetik dan perawatan pribadi (skincare, makeup, sabun)
2. Makanan dan minuman (instan, olahan, minuman kemasan)
3. Farmasi dan suplemen kesehatan
4. Garmen dan tekstil (pakaian dengan merek sendiri)
5. Elektronik dan komponen (perakitan atau pembuatan komponen spesifik)
6. Obat tradisional dan herbal

3. Faktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perusahaan Contract Manufacturer?

Memilih perusahaan contract manufacturer yang tepat adalah keputusan krusial. Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1. Keahlian dan pengalaman
2. Kapasitas dan skalabilitas produksi
3. Sistem kontrol kualitas
4. Ketersediaan dan manajemen bahan baku
5. Kepatuhan regulasi dan sertifikasi
6. Struktur biaya
7. Komunikasi dan transparansi
8. Lokasi dan logistik

4. Apa perbedaan antara Contract Manufacturing, Toll Manufacturing, dan OEM?

Ketiga istilah ini terkait dengan outsourcing produksi, namun memiliki perbedaan spesifik, yaitu:
1. Contract Manufacturing: Perusahaan maklon bertanggung jawab atas seluruh proses produksi, seringkali termasuk pengadaan bahan baku, berdasarkan spesifikasi dari pemilik merek.
2. Toll Manufacturing: Pemilik merek menyediakan bahan baku sendiri kepada perusahaan maklon, dan perusahaan maklon hanya mengenakan biaya (toll) untuk jasa pemrosesan atau produksinya. Pemilik merek memiliki kontrol lebih besar terhadap bahan baku.
3. OEM (Original Equipment Manufacturer): Perusahaan OEM memproduksi komponen atau produk berdasarkan desain dan spesifikasi yang mereka miliki sendiri, kemudian menjualnya kepada perusahaan lain yang akan memasarkan produk tersebut dengan merek mereka.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap