Apa itu Contract Manufacturing? Pengertian, Jenis dan Fungsi.

ScaleOcean Team

Bayangkan sejenak – Anda adalah pemilik suatu perusahaan mobil berskala kecil-sedang. Setelah sekian lama, tim Anda telah menyusun sebuah desain baru untuk produk berikutnya. Namun, ada beberapa komponen dalam desain tersebut yang tidak dapat Anda produksi in-house, sehingga Anda mengambil tahap berikut yang paling logis yaitu menyewa perusahaan contract Manufacturing. Perusahaan contract manufacturing adalah perusahaan pihak ketiga yang memproduksi barang jadi sesuai dengan spesifikasi klien.

Fenomena tersebut merupakan suatu hal yang biasa di dalam dunia berbisnis karena dengan melakukan outsourcing kepada pihak ketiga, suatu perusahaan dapat mengalokasikan sumber dayanya kepada hal-hal lain yang berkepentingan. Namun, tidak semua contract manufacturer selalu cocok dengan keinginan pihak kontraktur. Hal ini dikarenakan setiap produsen kontrak memiliki spesialisasinya masing-masing. Simak sekian artikel berikut ini!

requestDemo

Apa itu Contract Manufacturer?

Contract-Manufacturer-and-Employee

Contract manufacturer atau produsen kontrak adalah perusahaan-perusahaan pihak ketiga yang disewa oleh bisnis lain untuk memproduksi suatu produk sesuai dengan keinginan dan spesifikasi bisnis tersebut. Perusahaan-perusahaan ini merupakan aspek krusial bagi bisnis yang memiliki desain produk, tetapi tidak mempunyai sumber daya atau kemahiran dalam memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk merakit produk jadi.

Maka dari itu, bisnis-bisnis seringkali menyewa perusahaan kontrak manufaktur untuk memproduksi sebagian ataupun sepenuhnya suatu produk yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan produsen kontrak memiliki sumber daya serta keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan proses manufaktur.

Baca juga: Mengenal Aplikasi Manufaktur, Fitur Terbaik, dan Manfaatnya

Cara Kerja Contract Manufacturing

Contract manufacturer tidak boleh dipilih secara sembarangan karena jika sebuah produsen kontrak nyatanya tidak cocok dengan konsep produk yang dimiliki, maka proses dan hasil kualitas produksi akan kurang berkualitas. Maka dari itu, pemahaman mendalam cara kerja contract manufacturing merupakan suatu hal yang krusial. Berikut adalah cara kerjanya:

1. Pembuatan Desain Produk

Suatu perusahaan menentukan desain atau spesifikasi produk, serta juga tingkat kualitas dan bahan baku yang diinginkan. Dengan adanya konsep yang konkrit, pihak ketiga lebih mudah menjalankan proses produksi.

2. Memilih Perusahaan Kontrak Manufaktur

Kontraktur memilih perusahaan produsen kontrak yang sesuai dengan dana yang telah ditetapkan, serta memilih sesuai dengan spesialisasi dan jenis contract manufacturer.

3. Penulisan Kontrak

Konten kontrak disusun dan disepakati sesuai dengan persetujuan kedua pihak. Konten kontrak dapat berisi: Volume produksi, harga, tenggat waktu, distribusi, penjualan, dll.

4. Pengadaan Bahan Baku

Sesuai dengan persetujuan kontrak, perusahaan kontraktor menyediakan bahan baku untuk pihak ketiga atau produsen kontrak mempersiapkan bahan bakunya sendiri dengan atau tanpa spesifikasi dari pihak pertama.

5. Pelaksanaan Produksi

Produksi dijalankan sesuai dengan spesifikasi dan desain produk akhir yang telah diberikan kontraktor. Proses pengerjaan berlangsung sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

6. Kontrol Kualitas

Prototype diuji dan diinspeksi untuk menjamin kualitas yang telah disepakati bersama di dalam kontrak. Bila kualitas tidak sesuai dengan yang diekspetasi, hal tersebut akan membuat produsen kontrak kelihatan kurang kompeten.

7. Pengemasan Produk Akhir

Produk akhir dikemas sesuai dengan regulasi kontraktor, serta melabel masing-masing kemasan produk dengan merek perusahaan pihak pertama. Hal ini berarti walaupun produk dirakit oleh puhak eksternal, produk tersebut tetap merupakan hak cipta perusahaan kontraktur.

8. Distribusi dan Pengiriman

Hasil akhir produk dikirim ke pihak penjual atau secara langsung kepada konsumen sesuai dengan kesepakatan kontrak.

Jenis Produk yang Dibuat dengan Contract Manufacturing

Bisnis-bisnis yang bergantung dengan kontrak manufaktur beragam, sehingga produk-produk yang diproduksi juga beragam. Beberapa contoh produk tersebut adalah:

1. Elektronik

Salah satu produk paling terkenal pada masa ini adalah IPhone dari Apple. Produk tersebut merupakan hasil kolaborasi Apple dengan Foxconn, salah satu perusahaan manufaktur elektronik paling besar di dunia.

2. Makanan dan Minuman

Perusahaan-perusahaan kopi seperti Starbucks seringkali tidak mengolah biji kopinya sendiri, melainkan mereka menyewa contract manufacturer untuk melakukan hal tersebut.

3. Otomotif

Sebuah mobil memiliki banyak komponen yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk jadi. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan otomotif selalu menyewa beberapa produsen kontrak.

4. Kosmetik dan Perawatan

Bisnis kosmetik dan perawatan cenderung hanya melakukan riset mengenai formula atau komposisi baru untuk krimer atau setara. Proses produksi dijatuhkan kepada contract manufacturer.

5. Obat-obatan

Seperti kasusnya kosmetik dan perawatan, perusahaan obat-obatan seringkali melakukan riset pada skala kecil, dan saat riset tersebut membuahkan hasil, maka hasil riset tersebut akan diberikan kepada pihak ketiga untuk produksi skala besar.

6. Alat-alat Konstruksi

Mesin-mesin berat seperti alat konstruksi memiliki kompartemen yang sangat rumit, sehingga produksi dilakukan dengan menyewa produsen kontrak yang paham dengan struktur integral alat konstruksi.

7. Pakaian

Suatu organisasi setelah menyelesaikan desain akhir baju, celana, dll., menyerahkan proses produksi kepada contract manufacturer dengan spesifikasi bahan yang digunakan, template warna, dll.

8. Peralatan Medis

Peralatan-peralatan medis biasanya dijatuhkan kepada pihak ketiga yang sudah memiliki pengalaman dalam perakitan alat medis. Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan fungsionalitas peralatan.

Manfaat Menggunakan Contract Manufacturing

Penggunaan contract manufacturing merupakan salah satu praktik paling umum di dunia bisnis. Hal ini dikarenakan kontrak manufaktur mempunyai manfaat-manfaat yang membuat proses pembuatan produk menjadi lebih praktikal. Beberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Biaya yang Lebih Murah

Apabila sebuah perusahaan telah menyelesaikan suatu konsep produk, tetapi tidak memiliki fasilitas dan skillset untuk merakit produk tersebut, maka mereka dapat menyewa pihak ketiga yang sudah memiliki fasilitas dan skillset yang diperlukan sehingga perusahaan tidak perlu mengalokasikan sumber daya ke hal tersebut.

2. Alokasi Dana ke Hal Lain

Dengan adanya produsen kontrak, maka dana yang diperlukan untuk produksi produk lebih kecil, sehingga sisa dana tersebut dapat dipakai untuk hal yang berkepentingan seperti riset dan marketing.

3. Skalabilitas

Kontrak manufaktur memperbolehkan klien kontrak untuk memproduksi lebih jumlah produk tanpa memerlukan klien untuk membangun dan mengembangkan fasilitasnya sendiri.

4. Peluncuran ke Pasar Lebih Cepat

Dikarenakan contract manufacturer cenderung memiliki pengalaman bertahun-tahun di dalam dunia produksi, produk dapat meluncur awal ke pasar karena pihak ketiga sudah memiliki fasilitas dan karyawan yang dapat membuat produk dengan cepat.

5. Fleksibilitas

Setelah sebuah produk selesai diproduksi, perusahaan dapat beralih ke desain atau konsep baru produk perusahaan kontraktor yang sama ataupun lain, dikarenakan fasilitas produsen yang lengkap dan berkualitas.

6. Akses ke Teknologi paling Canggih

Untuk menjamin produksi paling berkualitas untuk para klien, perusahaan-perusahaan produsen kontrak selalu menggunakan teknologi paling terkini. Hal ini perlu dilakukan untuk bersaing dengan kompetitor kontrak manufaktur.

7. Ideal untuk Perusahaan Kecil

Bisnis-bisnis baru maupun kecil yang belum memiliki cash-flow atau sumber daya yang mampu memenuhi keperluan produksi in-house dapat menyewa contract manufacturer untuk menangani proses tersebut.

8. Membangun Fasilitas Perusahaan

Dengan menggunakan pihak ketiga untuk menjalankan proses produksi mereka, suatu perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang tersisa untuk membangun fasilitas mereka sendiri.

Baca juga: WIP Software: Manfaat dan Fitur Terbaiknya untuk Produksi

Jenis-Jenis Contract Manufacturing

Manfaat-Contract-Manufacturing

Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, tidak semua contract manufacturer cocok dengan perusahaan kontraktornya. Hal ini dikarenakan contract manufacturing terdiri dari beberapa jenis, masing-masing sesuai dengan keperluan atau preferensi klien. Jenis-jenis kontrak manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Private Label Manufacturing

Produk yang telah diproduksi oleh suatu produsen kontrak kemudian diberikan merek perusahaan kontraktor – seringkali perusahaan kontraktor adalah perusahaan makanan dan minuman atau kosmetik.

2. Individual Component Manufacturing

Sesuai dengan namanya, produsen yang termasuk dalam jenis ini adalah produsen yang disewa oleh perusahaan otomotif atau elektronik untuk memproduksi komponen-komponen individu sebuah desain yang kemudian diserahkan kepada perusahaan kontraktor untuk perakitan akhir.

3. Labor or Service Sub-Contracting

Berbolak-balik dengan jenis sebelumnya, jenis berikut berfokus pada ketenagakerjaan seperti perakitan atau pengemasan produk akhir. Kategori ini sering digunakan dalam industri farmasi atau peralatan medis.

4. End-to-End Manufacturing

Dibandingkan dengan jenis-jenis lain yang berkontribusi sebagian dalam pembuatan produk, contract manufacturer di sini bertanggung jawab atas segala tahap produksi – dari konsep atau desain produk dan perakitan, hingga distribusi produk akhir.

Perbedaan Contract Manufacturer dan Maklon

Contract Manufacturer dan Maklon atau toll manufacturer masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang serupa, yakni: Perusahaan-perusahaan yang dikontrak oleh pihak ketiga untuk membantu dalam proses pembuatan suatu desain produk. Akan tetapi, tingkatan servis-servis yang ditawarkan oleh kedua pihak tersebut berbeda-beda. Beberapa perbedaan produsen kontrak dan maklon adalah sebagai berikut:

  • Kontrol Produksi: Kontraktor kontrol memegang kontrol atas proses produksi bila menyewa suatu Maklon, sedangkan contract manufacturer memiliki kontrol sebagian atas prosess produksi.
  • Bahan Baku: Maklon selalu mendapatkan bahan baku yang diperlukan melalui pihak kontraktor, sedangkan contract manufacturer dapat menggunakan bahan baku yang disediakan penyewa atau menyediakannya sendiri (Sesuai dengan kontrak).
  • Pengelolaan Risiko: Bila ada kesalahan, risiko akan jatuh kepada kontraktor jika Maklon terlibat, sedangkan contract manufacturer menanggung resiko apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kualitas yang ditawarkan produsen.
  • Pemanfaatan Fasilitas Produksi: Fasilitas maklon itu bersifat tetap, spesifik kepada suatu proses, sedangkan contract manufacturer menyediakan fasilitas sesuai dengan kebutuhan kontraktor.
  • Biaya dan Keuntungan: Penyewa membayar biaya produksi kepada perusahaan maklon, sama juga halnya dengan contract manufacturer. Namun, biaya produksi produsen kontrak dapat termasuk biaya bahan baku, ketenagakerjaan, dll.

Secara singkat, perbedaan contract manufacturer dan toll manufacturer berupa otoritas, skala produksi, tingkat risiko, fasilitas yang disediakan dan biaya masing-masing jenis produsen. Maka dapat dinyatakan bahwa suatu produsen yang memiliki tingkat otoritas yang lebih tinggi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun juga tingkatan risiko yang lebih tinggi juga. Hal tersebut bisa dilihat bila dilakukan perbandingan antara fully fledged manufacturer, contract manufacturer dan toll manufacturer.

Contoh Contract Manufacturing di Industri

Menyewa perusahaan contract manufacturing adalah sebuah praktik yang sangat umum di industri apapun. Berikut adalah ilustrasi penggunaan produsen kontrak pada salah satu industri:

  • Sebuah perusahaan chipset smartphone baru saja menyelesaikan desain baru produk mereka. Hal ini menarik perhatian bisnis-bisnis smartphone yang ingin menggunakan chipset tersebut di produk baru mereka.
  • Setelah mendapat pesanan dari bisnis-bisnis tersebut, perusahaan ini melakukan outsourcing ke pihak ketiga untuk menjalankan proses produksi chipset.
  • Produsen kontrak ini disediakan bahan baku dan melaksanakan produksi sesuai dengan spesifikasi pihak pertama.
  • Akhirnya, produk akhir yang telah diproduksi kemudian didistribusi kepada bisnis-bisnis yang melakukan pesanan tersebut.

Kasus nyata dari ilustrasi di atas adalah relasi antara perusahaan chipset seperti Qualcomm yang seringkali menyewa contract manufacturer seperti TSMC dan Samsung. Kedua perusahaan tersebut termasuk perusahaan-perusahaan manufaktur paling besar di dunia yang dipercayai banyak klien. Karena jumlah klien yang banyak, produsen kontrak tersebut cenderung mengutamakan penggunaan software manufaktur terbaik.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Software PPIC Terbaik untuk Proses Manufaktur

Integrasikan Proses Bisnis Manufaktur Kontrak dengan Software Manufaktur ScaleOcean

ScaleOcean adalah Software Manufaktur Terbaik

ScaleOcean manufacturing software adalah software ERP untuk manufaktur yang mengoptimalkan setiap proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan-perusahaan manufaktur. Bila Anda ingin mengembangkan lebih maju bisnis manufaktur Anda, maka manufacturing software ScaleOcean merupakan pilihan terbaik untuk mencapai misi tersebut. Berikut adalah beberapa solusi yang ditawarkan:

  • Smart MRP (Material Requirement Planning): Menghitung kebutuhan bahan baku secara otomatis berdasarkan jadwal produksi, menghindari kelebihan stok atau kekurangan bahan baku, mengoptimalkan rantai pasok dengan pemesanan bahan baku yang lebih tepat.
  • BOM (Bill of Materials) Management: Mengelola daftar bahan baku, komponen, dan sub-komponen dalam produksi, memudahkan pemantauan dan pengelolaan komponen yang digunakan dalam setiap tahap produksi, mengurangi kesalahan dalam penggunaan material dan meningkatkan transparansi.
  • Cost Management: Menghitung harga pokok produksi (HPP) dengan lebih akurat, mengelola biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead secara detail, memungkinkan perencanaan biaya yang lebih strategis untuk meningkatkan profitabilitas.
  • Production Planning and Scheduling: Membantu perencanaan jadwal produksi untuk menghindari bottleneck, memastikan produksi berjalan sesuai dengan kapasitas sumber daya yang tersedia, mengurangi downtime dan meningkatkan output produksi.
  • Warehouse and Inventory Management: Mengelola stok bahan baku dan barang jadi secara real-time, menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat menghambat produksi, mengoptimalkan ruang penyimpanan dengan pengaturan gudang yang lebih efisien.
  • Quality Control and Assurance: Memantau kualitas produk dalam setiap tahap produksi, menyediakan sistem pelacakan dan inspeksi kualitas untuk mengurangi cacat produksi, memungkinkan penerapan standar kualitas yang ketat untuk memastikan produk memenuhi spesifikasi.
  • Machine Performance Monitoring and Maintenance: Memantau performa mesin secara real-time, penjadwalan pemeliharaan preventif untuk mengurangi downtime akibat kerusakan mesin, meningkatkan efisiensi produksi dengan memastikan mesin selalu dalam kondisi optimal.
  • Order Management and Fulfillment: Mengotomatisasi proses penerimaan dan pemenuhan pesanan, mengintegrasikan data dari penjualan, produksi, dan pengiriman untuk memastikan pesanan dipenuhi tepat waktu, mengurangi risiko keterlambatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Supply Chain Management and Vendor Collaboration: Menghubungkan sistem manufaktur dengan pemasok bahan baku, memudahkan komunikasi dengan vendor untuk pemenuhan bahan baku yang lebih efisien, mengurangi biaya pengadaan dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik.
  • Real-Time Analytics and Reporting: Memberikan laporan dan analisis data produksi secara real-time, memungkinkan pemantauan KPI produksi untuk meningkatkan performa bisnis, memudahkan pengambilan keputusan berbasis data.

Kesimpulan

Manufaktur

Contract manufacturing merupakan komponen penting bagi setiap industri karena perusahaan kontrak manufaktur merupakan sebuah alternatif bagi bisnis-bisnis yang ingin menjalankan produksi suatu produk baru secara cepat dan efisien. Maka dari itu, produsen kontrak harus menjamin kualitas hasil produksi, suatu hal yang dapat dioptimasi dengan software manufacturing.

ScaleOcean manufacturing software merupakan sistem ERP paling optimal untuk industri manufaktur. Software manufaktur berikut memantau proses produksi dari awal hingga akhir, dari desain produk hingga distribusi, menjamin kualitas yang dispesifikasi kontraktor. Lakukanlah demo serta konsultasi gratisnya sekarang, implementasikan software kami ke dalam bisnis Anda dan kembangkan bisnis Anda!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?