Proses produksi adalah hal penting yang memerlukan pengelolaan maksimal dan efektif. Karena dengan proses yang baik, produksi di perusahaan manufaktur dapat menghasilkan kualitas barang yang konsisten dan membuat proses kerja yang mudah juga efisien. Maka dari itu, penting untuk mengadopsi sistem manufaktur canggih untuk mengelola proses produksi lebih mudah.
Apalagi bagi perusahaan manufaktur yang memiliki proses produksi yang kompleks, dan sering mengalami hambatan, kebutuhan akan sistem manufaktur adalah hal yang tidak bisa ditunda. Sistem manufaktur produksi canggih hadir sebagai solusi untuk mengoptimalkan serta mengatasi setiap proses produksi Anda. Pada artikel ini, kami akan jelaskan lebih dalam tentang apa itu sistem produksi, tujuan, jenis, serta contoh sistem produksi di manufaktur.
1. Apa itu Sistem Produksi?
Sistem produksi adalah rangkaian proses produksi yang dirancang untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Sistem manufaktur ini tidak hanya menjadi langkah mekanis dalam alur produksi, tapi juga menjadi perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan sumber daya di setiap prosesnya.
Penting bagi perusahaan manufaktur untuk menerapkan sistem proses produksi, karena sistem ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memberikan hasil akhir berupa produk berkualitas tinggi. Sistem ini mengandalkan struktur terorganisir yang mencakup perancangan tata letak pabrik, alokasi sumber daya manusia dan mesin, juga integrasi teknologi yang penting untuk produksi Anda.
Penerapan mekanisme ini tidak hanya berkaitan dengan proses produksi massal, tetapi juga produksi yang melibatkan produksi massal mengelola inventaris, dan meminimalkan pemborosan. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat menghindari masalah dalam keterlambatan produksi dan memastikan produk sampai di tangan pelanggan secara tepat waktu.
Baca Juga: 6 Solusi ERP untuk Lancarkan Tahapan Perencanaan Produksi
2. Tujuan Sistem Produksi
Sistem manufaktur memiliki beberapa tujuan utama dalam memainkan peran integral dalam mengelola produksi dan sumber daya yang lebih terintegrasi dan terkoordinasi. Penerapan sistem di produksi dapat mengoptimalkan efisiensi setiap operasional bisnis manufaktur secara menyeluruh. Berikut penjelasannya:
a. Peningkatan Kualitas Produk
Penggunaan sistem manufaktur produksi ini penting untuk meningkatkan kualitas produk secara konsisten, karena tugas sistem dalam produksi dapat melacak dan memastikan setiap tahapan produksi dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Pemantauan ketat dalam proses produksi juga dapat membantu mencegah rusak dan cacat produk sejak awal.
b. Pengelolaan Rantai Pasok yang Efisien
Adanya mekanisme produksi juga memiliki tujuan untuk pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien, sehingga perusahaan manufaktur dapat merencanakan, melacak, dan mengelola aliran material dengan efektif. Pengelolaan rantai pasok oleh sistem yang baik dapat mengurangi biaya penyimpanan, mengoptimalkan pemesanan bahan baku, serta memastikan ketersediaan produk untuk pasar dinamis.
c. Meningkatkan Produktivitas
Sistem produksi adalah bagian penting dalam manufaktur yang dapat memanfaatkan dan memaksimalkan penggunaan teknologi dan mesin secara otomatis, sehingga dapat meningkatkan output produksi tanpa meningkatkan biaya tenaga kerja secara signifikan. Hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan manufaktur secara menyeluruh.
d. Menurunkan Biaya Produksi
Proses produksi yang menerapkan sistem efektif dan canggih, akan membuat tahapan dan aspeknya semakin efisien dan mudah dilakukan. Termasuk memproduksi barang dalam jumlah barang, dan peningkatan produktivitas. Tujuan produksi massal ini dapat menurunkan biaya produksi per unit produk dalam perusahaan manufaktur.
e. Pengambilan Keputusan
Tujuan berikutnya sistem manufaktur dan produksi adalah dapat pemantauan dan analitik data, sehingga Anda dapat mengambil keputusan bisnis dan operasional dengan cepat dan tepat. Anda
dapat membuat perencanaan produksi yang tepat, mengidentifikasi tren, melacak kinerja produksi, dan membuat keputusan strategis dengan lebih baik.
3. Jenis Sistem Produksi Manufaktur
Sistem dalam produksi manufaktur memiliki beberapa jenis yang memiliki tugas dalam mengoptimalkan operasional bisnis perusahaan manufaktur. Setiap jenis sistem manufaktur dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan bisnis, sehingga proses produksi Anda dapat optimal dan efisien. Berikut jenis jenis produksi:
a. Berdasarkan Proses Menghasilkan Output
Jenis jenis sistem proses produksi ini menjadi klasifikasi yang memfokuskan proses pada bagaimana cara produk dihasilkan. Ada dua bagian jenis sistem berdasarkan proses menghasilkan output, yaitu:
- Continuous Process, produk tanpa henti melalui aliran material yang tidak terputus. Production system jenis ini menuntut efisiensi tinggi dan konsistensi kualitas yang dihasilkan.
- Intermitten Process, produksi yang berhenti dan dimulai kembali sesuai permintaan. Fleksibilitas harus diutamakan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan permintaan konsumen.
b. Berdasarkan Tujuan Operasionalnya
Ada juga sistem
manufaktur produksi yang memiliki klasifikasi dengan fokus pada strategi operasional, dan bagaimana perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Berikut empat bagian dari sistem berdasarkan tujuan operasionalnya:
- Engineering to Order (ETO) adalah contoh sistem produksi yang dirancang sesuai dengan spesifikasi unik pelanggan. Biasanya memerlukan waktu lama karena setiap pesanan memerlukan perencanaan matang.
- Assembly to Order (ATO) menggabungkan produksi massal dengan kustomisasi. Produk dasar diproduksi terlebih dahulu, kemudian dirakit sesuai permintaan pelanggan.
- Make to Order (MTO) adalah contoh sistem produksi di mana produksi dimulai setelah menerima pesanan dari pelanggan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi inventaris barang jadi dan menyesuaikan produk sesuai kebutuhan spesifik.
- Make to Stock (MTS) merupakan jenis produksi di mana barang diproduksi dan disimpan dalam inventaris sebelum ada permintaan dari pelanggan.
c. Berdasarkan Aliran Prosesnya
Berikutnya jenis jenis produksi adalah sistem berdasarkan aliran prosesnya, di mana kategori ini fokus pada bagaimana struktur dan aliran kerjanya di dalam proses produksi. Berikut tiga bagiannya:
- Fixed Site, contoh sistem produksi di mana produksi langsung dilakukan di lokasi yang tetap, biasanya untuk produksi besar dan kompleks. Contoh: kapal atau pesawat terbang.
- Job Shop, sistem proses produksi fleksibel yang dapat menangani jenis produk dalam jumlah kecil. Ideal untuk produk yang bervariasi dan memerlukan proses produksi yang berbeda.
- Flow Shop, contoh sistem manufaktur terorganisir dalam aliran lini yang terstruktur, biasanya digunakan untuk produksi massal yang seragam.
4. Tahapan Sistem Produksi
Ada beberapa tahapan macam macam sistem produksi yang dapat memastikan kelancaran operasional dan efisiensi di perusahaan manufaktur. Setiap langkahnya menjadi peran penting dalam menciptakan produk berkualitas tinggi, dan meningkatkan produktivitas proses manufaktur. Berikut beberapa tahapannya:
a. Planning
Tahap pertama adalah planning atau perencanaan, di mana perusahaan menetapkan tujuan proses produksi, mengidentifikasi kebutuhan sumber daya, dan menyusun rencana tindakan untuk mencapai target efisiensi manufaktur. Tahap ini mencakup
analisis permintaan pasar, penjadwalan kapasitas, dan pengalokasian bahan baku serta tenaga kerja.
b. Routing
Proses routing menjadi tahap penentuan jalur atau urutan operasi yang harus dilalui bahan baku untuk menjadi produk jadi. Tahap ini melibatkan penentuan mesin, peralatan, dan stasiun kerja yang akan digunakan dalam setiap langkah produksi. Proses ini akan
memastikan setiap proses produksi dilakukan dengan cara optimal, mengurangi waktu siklus, dan meminimalkan biaya produksi.
c. Scheduling
Penjadwalan menjadi tahap berikutnya dari sistem manufaktur, di mana proses ini dilakukan untuk memastikan setiap proses berlangsung tepat waktu dan sesuai dengan planning. Di tahap ini, perusahaan harus menentukan kapan dan bagaimana setiap operasi akan dilakukan, termasuk penentuan urutan produksi, alokasi waktu untuk setiap tugas, dan koordinasi antara berbagai departemen.
d. Dispatching
Tahap berikutnya dari production system adalah dispatching atau eksekusi, di mana rencana produksi dilakukan menjadi tindakan nyata di lantai produksi. Di sini, instruksi kerja dikirimkan ke operasional, mengarahkan karyawan dan mesin untuk memulai proses produksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Anda bisa mengimplementasikan software manufaktur yang dapat membantu optimalisasi setiap tahap produksi dengan cara yang efisien dan terintegrasi. Apalagi jika sistem yang Anda gunakan memiliki kemampuan integrasi yang tinggi, dan bisa menjangkau sistem lain yang Anda miliki di perusahaan Anda.
Seperti ScaleOcean yang dapat mengintegrasi dan mengoptimasi proses produksi dengan berbagai modul bisnis dengan mudah mulai dari accounting, inventory, dan pengadaan yang akan mengoptimalkan sistem manufaktur produksi perusahaan dengan mudah. Lakukan demo gratis dengan ScaleOcean untuk dapatkan keunggulan strategisnya.
5. Karakteristik Sistem Produksi
Production system dalam perusahaan manufaktur memiliki beberapa karakteristik khusus yang sesuai dengan setiap kebutuhan operasional bisnis. Karakteristik ini dapat Anda pilih berdasarkan proses produksi, sifat proses, hingga jangka waktu produksi. Ini dia karakteristik sistem manufaktur dan produksi:
a. Berdasarkan Prosesnya
Karakteristik macam macam sistem manufaktur berdasarkan prosesnya ini menitikberatkan pada bagaimana proses produksi dilakukan dalam menghasilkan produk berkualitas. Berikut penjelasan bagiannya:
- Produksi Langsung, di mana pembuatan produk akhir yang langsung dijual ke pasar atau digunakan oleh konsumen.
- Produksi Tidak Langsung, melibatkan pembuatan komponen dan bahan baku yang akan digunakan dalam produksi produk akhir.
b. Berdasarkan Sifat Proses Produksi
Karakteristik sistem produksi berdasarkan sifatnya ini mengkategorikan karakter sesuai dengan metode dan teknik yang digunakan dalam proses produksi di perusahaan manufaktur.
- Ekstraktif, fokus pada pengambilan raw material dari alam seperti penambangan mineral atau pengambilan minyak bumi. Sistem ini memerlukan teknologi khusus dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
- Analitik, melibatkan pemisahan dan pengelolaan raw material menjadi komponen yang lebih sederhana melalui metode kimia atau fisika.
- Fabrikasi, pembuatan produk melalui pemrosesan raw material menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti perakitan mesin atau pembuatan kendaraan.
- Sintetik, melibatkan penggabungan berbagai bahan kimia untuk menciptakan produk baru yang memiliki sifat tertentu. Biasanya digunakan dalam industri produksi kimia, farmasi, dan material inovatif.
c. Berdasarkan Jangka Waktu Produksi
Karakteristik sistem produksi berikutnya dibedakan berdasarkan durasi dan kontinuitas proses produksi yang dilakukan perusahaan manufaktur. Berikut dua bagian karakteristik berdasarkan jangka waktu produksi, yaitu:
- Produksi Terus Menerus, di mana produksi berjalan tanpa henti dan biasanya mengutamakan efisiensi tinggi dan biaya produksi per unit yang rendah
- Produksi Terputus-putus, melibatkan produksi yang dimulai dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pasar. Cocok untuk produk dengan variasi tinggi dan permintaan fluktuatif.
6. Ciri Sistem Produksi Manufaktur
Sistem produksi memiliki komponen utama, tujuan penting, serta tahapan dan karakteristik yang saling bergantung satu sama lain untuk memastikan proses produksi dalam perusahaan manufaktur. Ada beberapa ciri-ciri sistem proses produksi dalam perusahaan manufaktur, yaitu:
- Memiliki komponen yang terintegrasi dan saling terhubung satu sama lain, sehingga memungkinkan proses produksi berjalan selaras dan mampu menghasilkan output yang maksimal
- Memiliki tujuan yang jelas, sehingga menghasilkan produk berkualitas yang kompetitif di pasar dinamis
- Melibatkan aktivitas efektif untuk mengubah input menjadi output dengan cara yang lebih efisien dan efektif
- Ada mekanisme optimal yang mengontrol operasi produksi secara menyeluruh.
Sebagai pengusaha, penting bagi kita untuk memahami ciri ciri sistem manufaktur ini yang dikutip dari Dr. Vincent Gaspers. Sehingga perusahaan Anda dapat menentukan strategi proses manufaktur yang tepat, dan menghasilkan output produksi yang berkualitas tinggi.
7. Contoh Sistem Produksi di Perusahaan Manufaktur
Contoh sistem produksi bisa kita lihat penerapannya di sebuah perusahaan manufaktur Indonesia, pada industri otomotif. Dalam proses produksi pabrik tersebut menggunakan sistem untuk produksi yaitu assembly to order, di mana berbagai komponen seperti mesin, tenaga kerja, dan teknologi saling berhubungan.
Produksi dimulai dari input bahan baku baja, komponen elektronik, dan bahan pendukung lainnya kemudian melalui berbagai tahapan seperti perakitan, pengecatan, hingga pengujian kualitas. Output dari produksi ini adalah kendaraan bermotor berkualitas tinggi yang siap dijual di pasar, dengan harga kompetitif dan sesuai dengan permintaan konsumen.
8. Tantangan Skema Produksi yang Manual
Sistem proses produksi sangat penting diterapkan, sehingga pengelolaannya harus dibantu dengan teknologi dan sistem canggih seperti software produksi manufaktur. Apalagi jika prosesnya masih menggunakan metode manual yang membuat rumit dan banyak hambatan dan tantangan yang dapat terjadi, yaitu:
a. Manajemen Rantai Pasokan yang Kompleks
Proses produksi seringkali memerlukan koordinasi kompleks dalam supply chain management, dan dapat menyebabkan keterlambatan dan inefisiensi jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan software produksi manufaktur terintegrasi yang dapat memantau dan mengelola rantai pasokan secara real-time.
Anda bisa menggunakan software produksi manufaktur dari vendor ScaleOcean yang memiliki kemampuan scalable dan flexibility yang tinggi, sehingga dapat disesuaikan dengan apapun kebutuhan bisnis yang kompleks sekalipun.
b. Pengelolaan Waktu Produksi yang Efisien
Pengelolaan waktu produksi agar tetap efisien dan memenuhi tenggat dan perencanaan juga menjadi salah satu tantangan dalam penerapan skema proses produksi. Terutama dalam lingkungan produksi dinamis dan berubah-ubah.
Maka dari itu, penggunaan sistem penjadwalan produksi canggih seperti software manufaktur untuk mengoptimalkan alokasi waktu dan sumber daya lebih maksimal. Kemampuan analisis dan perencanaan produksinya yang otomatis dapat memberikan Anda penjadwalan akurat berdasarkan permintaan dan kapasitas produksi aktual manufaktur.
c. Pemeliharaan Kualitas Produk
Kualitas produksi dalam proses produksi juga harus konsisten, terutama jika anda mengadopsi sistem manufaktur untuk produksi baru dan kompleks yang mungkin memerlukan penyesuaian proses dalam penerapannya.
Solusinya bisa Anda implementasikan dengan fitur quality control yang disediakan software manufaktur secara ketat di setiap tahap produksi. Sistem juga akan melakukan inspeksi otomatis untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi kualitas.
d. Adaptasi terhadap Perubahan Pasar
Tantangan berikutnya adalah adanya perubahan cepat dalam kebutuhan dan preferensi pasar memerlukan mekanisme produksi yang dapat beradaptasi dengan cepat juga, Namun seringkali perusahaan sangat sulit untuk mencapainya. Maka dari itu, software pabrik manufaktur yang fleksibel dan mudah disesuaikan dengan perubahan permintaan pasar yang sering berfluktuasi.
Produksi yang masih menggunakan metode manual akan lebih rumit dilakukan dan kompleks, seperti penentuan HPP yang sulit, serta pengecekan quality control dan downtime manual yang berisiko kesalahan. Untuk itu, Anda hanya perlu menerapkan software manufaktur yang menjadi solusi unggulan untuk mengatasi setiap tantangan dan hambatan dalam sistem manufaktur produksi dengan optimal.
Kemampuan visibility dan kontrol software produksi manufaktur yang optimal di setiap tahapan, akan memudahkan Anda dalam mengidentifikasi setiap hambatan yang akan terjadi, dan segera mengambil tindakan sebelum masalah terjadi. Fitur analisis dan manual reporting yang disediakan juga akan membantu pabrik memastikan proses produksi berjalan lancar tanpa hambatan.
Baca Juga: Cara Kerja Software ERP Manufaktur di Seluruh Jenis Produksi
9. ScaleOcean Sebagai Solusi Sistem Produksi Indonesia
Agar memudahkan dan mengoptimalkan setiap tahapan sistem produksi, penggunaan software manufaktur adalah solusi terbaik yang harus Anda lakukan. Apalagi penerapan ScaleOcean aplikasi manufaktur yang memiliki banyak fitur dan kemampuan unggul yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi manufaktur Anda.
ScaleOcean sebagai vendor ERP terbaik akan memberikan kemampuan visibility real-time terhadap seluruh proses produksi dengan modul fitur unggulannya. Production system yang ditawarkan ScaleOcean menjadi solusi terbaik yang menghadirkan kemampuan end-to-end terintegrasi berbagai modul produksi, inventory, dan accounting sehingga memastikan semua proses produksi Anda bekerja dengan sinkron dan maksimal.
ScaleOcean menyediakan skalabilitas tinggi yang dapat menangani tantangan spesifik di berbagai macam skala perusahaan manufaktur. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan dan menghitung efisiensi produksi secara otomatis dan mengurangi biaya operasional dengan memilih ScaleOcean sebagai solusi ERP manufaktur Anda. Konsultasikan kebutuhan spesifik Anda dan jadwalkan demo gratis dengan tim kami segera!
10. Kesimpulan
Sistem produksi adalah hal penting yang harus dimaksimalkan baik penerapan dan pengelolaannya di perusahaan manufaktur. Hal tersebut dapat memaksimalkan proses produksi secara menyeluruh, sehingga setiap macam mekanisme produksi dan tujuannya harus diperhatikan dengan lebih baik.
Agar mencapai tujuan produksi manufaktur yang signifikan, penerapan software pabrik manufaktur dapat menjadi solusi terbaik untuk membantu Anda mengelola setiap tahapan proses produksi secara efisien dan maksimal.
Kemampuan dan fitur canggih yang disediakan software manufaktur ScaleOcean akan memberikan kemudahan bagi Anda mengelola proses manufaktur dan mengatasi setiap hambatan yang terjadi. Segera hubungi tim kami untuk konsultasi secara gratis dan jadwalkan demonya.