Untuk bisa mengelola proses produksi dengan baik, perusahaan manufaktur harus memahami perbedaan antara proses produksi jangka panjang dan produksi jangka pendek dengan baik.
kedua pendekatan ini menawarkan strategi yang berbeda namun saling melengkapi dalam mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam artikel kali ini, kita akan melihat bagaimana perbedaan antara proses produksi keduanya dengan baik. Mulai dari cara kerjanya, karakteristik, dan bagaimana pengelolaannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, pahami artikel ini selengkapnya!
1. Produksi Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Penting bagi perusahaan manufaktur untuk memahami perbedaan antara proses produksi jangka panjang dan produksi jangka pendek, agar dapat membantu Anda merancang rencana produksi yang sesuai dengan tujuan operasional perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya!
a. Fleksibilitas
Perbedaan pertama dari kedua proses produksi tersebut adalah fleksibilitas yang ada, produksi jangka pendek memiliki fleksibilitas yang terbatas karena beberapa faktor produksi seperti modal atau kapasitas mesin yang dianggap menjadi aset tetap.
Dalam jangka pendek, perusahaan hanya dapat mengubah variabel input seperti tenaga kerja dan bahan baku untuk menyesuaikan dengan permintaan.
Akan tetapi, di proses produksi jangka pendek stabilitas yang ditawarkan penuh, di mana
semua faktor produksi dapat diubah. Perusahaan dapat
menambah atau mengurangi kapasitas produksi, mengadopsi teknologi baru, atau melakukan restrukturisasi besar-besaran.
b. Penyesuaian Output
Perbedaan selanjutnya terdapat di penyesuaian output produksi yang dihasilkan.
Dalam produksi jangka pendek, penyesuaian output dilakukan dengan mengubah variabel input seperti jumlah tenaga kerja dan penggunaan bahan baku.
Peningkatan atau pengurangan output terbatas pada kapasitas yang ada, dan bersifat sementara untuk memenuhi fluktuasi permintaan jangka pendek.
Sementara produksi jangka panjang memiliki penyesuaian output yang
dilakukan dengan mengubah semua faktor produksi, termasuk investasi dalam mesin baru, ekspansi fasilitas, atau pengenalan lini produk baru. Perusahaan dapat secara signifikan meningkatkan atau mengurangi skala produksi sesuai dengan kebutuhan strategis dan peluang pasar yang ada.
c. Skala Ekonomi
Kedua proses produksi ini juga memiliki perbedaan pada skala ekonominya, dalam produksi jangka pendek skala ekonomi kurang relevan karena perusahaan tidak dapat secara signifikan mengubah kapasitas produksi yang ada. Fokus produksi ini lebih pada efisiensinya dalam penggunaan sumber daya untuk mengurangi biaya operasional sehari-hari.
Sedangkan proses produksi jangka panjang memiliki skala ekonomi yang relevan karena perusahan biasanya memiliki ukuran dan kapasitas produksi yang memadai untuk mengurangi biaya per unit. Peningkatan skala ekonomi dalam produksi ini juga akan membantu dalam
memanfaatkan efisiensi biaya yang lebih besar, seperti pembelian bahan baku dalam jumlah besar.
d. Investasi
Investasi juga menjadi salah satu perbedaannya. Dalam produksi jangka pendek, investasi yang dilakukan biasanya lebih minimal dan lebih fokus pada penyesuaian operasional sehari-hari seperti
menambah atau mengurangi tenaga kerja atau mengatur ulang jadwal produksi.
Jika produksi jangka panjang, investasi lebih signifikan dalam aset tetap seperti mesin baru, fasilitas produksi, teknologi, dan pengembangan produk.
Keputusan investasi dalam produksi ini biasanya memerlukan perencanaan strategis jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi operasional, dan daya saing perusahaan di pasar.
e. Periode Waktu
Periode waktu dalam kedua proses produksi ini juga berbeda, dalam jangka pendek produksi memiliki periode waktu yang singkat di mana perubahan besar pada kapasitas produksi tidak dapat dilakukan. Untuk itu, biasanya perusahaan akan fokus pada respon cepat terhadap perubahan permintaan pasar dan optimalisasi operasional produksi.
Dalam jangka panjang, periode waktu akan lebih panjang di mana perusahaan dapat membuat perubahan besar dan strategis pada struktur produksinya. Proses produksi ini akan fokus pada pertumbuhan dan pengembangan jangka panjang melalui investasi dalam teknologi baru, ekspansi kapasitas, dan pemenuhan kebutuhan pasar.
2. Cara Kelola Produksi Jangka Panjang vs Jangka Pendek
Setelah mengetahui perbedaan utama antara proses produksi jangka panjang dan jangka pendek, perusahaan manufaktur juga harus memahami bagaimana pengelolaan yang berbeda dari kedua proses produksi tersebut. Berikut penjelasannya!
a. Perencanaan Strategis
Pertama dari aspek perencanaan strategis dari kedua proses produksi, dalam jangka panjang perencanaan akan lebih fokus pada tujuan dan visi untuk beberapa tahun kedepan. Seperti analisis pasar, peramalan permintaan, dan pengembangan rencana produksi yang dapat mengakomodasi pertumbuhan perusahaan kedepannya.
Jika dalam jangka pendek, perencanaan strategis akan lebih fokus pada bagaimana pemenuhan permintaan yang ada dalam beberapa minggu atau bulan. Sehingga perencanaan hanya terkait penjadwalan produksi rinci, penyesuaian cepat pada perubahan permintaan, dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien.
b. Pengelolaan Sumber Daya
Pengelolaan sumber daya juga berbeda dalam kedua proses produksi ini, pengelolaan sumber daya dalam produksi jangka panjang akan fokus untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang konsisten dan berkualitas untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Seperti
strategi rekrutmen dan pelatihan karyawan, pembentukan hubungan jangka panjang dengan pemasok, serta investasi dalam teknologi dan peralatan.
Dalam produksi di jangka pendek, pengelolaan sumber daya akan fokus pada pengalokasian sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan produksi harian. Seperti
penjadwalan tenaga kerja, pengelolaan inventory bahan baku, dan pemeliharaan peralatan untuk memastikan operasional yang lancar.
c. Pengendalian Inventory
Pengendalian inventory juga berbeda, produksi yang jangka panjang akan mengendalikannya dengan melibatkan
strategi untuk mengelola persediaan dalam jumlah besar dan untuk periode waktu yang lebih lama. Seperti
melibatkan kontrak jangka panjang dengan pemasok, penggunaan sistem manajemen inventori yang canggih, dan analisis tren permintaan untuk menjaga keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan produksi.
Sedangkan dalam pengendalian inventory jangka pendek akan lebih fokus pada pengelolaan persediaan untuk kebutuhan produksi harian. Seperti pengawasan ketat terhadap stok yang ada, penerapan sistem Just in Time (JIT) untuk mengurangi persediaan berlebih, dan penyesuaian cepat terhadap perubahan permintaan.
d. Pengelolaan Proses Produksi
Pengelolaan produksi dalam jangka panjang akan lebih melibatkan perencanaan dan pengembangan proses yang akan mendukung efisiensi dan kualitas produksi untuk jangka waktu yang panjang. Seperti implementasi metode produksi yang fokus pada inovasi dan peningkatan berkelanjutan untuk memastikan bahwa proses produksi tetap kompetitif dan adaptif terhadap perubahan pasar dan teknologi.
Berbeda dengan pengelolaan dalam proses jangka pendek yang lebih berfokus pada produksi yang berjalan sesuai jadwal dan standar kualitas. Seperti pengawasan ketat terhadap setiap tahap produksi, penyelesaian cepat masalah operasional, dan penyesuaian proses untuk memenuhi target produksi harian.
e. Manajemen Risiko
Pengelolaan yang terakhir ada manajemen risiko, dalam produksi jangka panjang akan melakukan
identifikasi dan mitigasi risiko yang dapat mempengaruhi keberlanjutan operasi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Manajemen risiko di produksi ini akan fokus pada
membangun ketahanan operasional untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Sedangkan dalam jangka pendek, akan lebih fokus pada identifikasi dan penanganan risiko yang dapat mengganggu operasi produksi sehari-hari. Seperti masalah
gangguan pasokan bahan baku, kerusakan peralatan, atau perubahan mendadak dalam permintaan. Biasanya juga melakukan
penyiapan rencana darurat,dan penyesuaian cepat terhadap situasi yang berubah.
3. Contoh Produksi Jangka Panjang dan Pendek
Untuk lebih memahami kedua proses produksi ini, di sini kita akan memberikan perbandingan antara produksi jangka panjang dan jangka pendek di perusahaan manufaktur. Contoh pertama kita lihat dari proses produksi jangka panjang, di mana perusahaan mobil memutuskan untuk membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan.
Keputusan ini melibatkan investasi besar dan perencanaan strategis yang mendalam untuk memastikan bahwa pabrik baru tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar di masa depan. Selain itu, perusahaan mungkin juga memilih untuk mengganti mesin lama dengan teknologi terbaru yang lebih efisien dan produktif.
Dengan investasi dalam pabrik baru dan peralatan modern, perusahaan mobil dapat memperkuat daya saing mereka dan memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Jika dalam proses produksi jangka pendek, contohnya pabrik yang memiliki mesin produksi tetap harus mencari cara untuk meningkatkan output tanpa mengubah kapasitas mesin yang ada.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah menambah jumlah tenaga kerja.
Dengan menambah tenaga kerja, pabrik dapat mengoperasikan mesin-mesin tersebut lebih lama atau lebih efisien, sehingga menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang sama.
Karena mesin produksi tidak dapat ditambah dalam waktu singkat, peningkatan output ini tetap memiliki batasan yang ditentukan oleh kapasitas maksimal mesin yang ada. Strategi ini memungkinkan pabrik untuk tetap responsif terhadap permintaan pasar tanpa memerlukan investasi besar dalam jangka pendek.
4. Kesimpulan
Dari artikel ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa perbedaan antara kedua proses produksi ini penting untuk dipahami dengan baik. Produksi di jangka panjang yang fokus pada penyesuaian permintaan pasar, dan produksi di jangka pendek yang membuat perubahan signifikan pada semua faktor produksi.
Dengan pemahaman perbedaan konsep dan bagaimana pengelolaan yang tepat untuk kedua proses produksi ini, perusahaan dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mencapai efisiensi operasional, respons cepat terhadap perubahan pasar, dan pertumbuhan berkelanjutan.