Manufacturing Execution Systems (MES): Fungsi dan Contoh

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Tantangan seperti inkonsistensi data, keterlambatan laporan, dan koordinasi antarproses sering kali menjadi hambatan besar bagi efisiensi industri manufaktur modern. MES (Manufacturing Execution System) adalah sistem eksekusi manufaktur yang berfungsi menghubungkan perencanaan produksi dengan aktivitas di lantai pabrik.

Tanpa MES, perusahaan sering kesulitan mengoptimalkan jadwal produksi dan mengendalikan aktivitas di lantai pabrik secara real-time. Akibatnya, keterlambatan, kesalahan input, serta pemborosan bahan baku dapat meningkat dan berdampak pada produktivitas serta profitabilitas bisnis.

Dalam artikel ini, pembaca dapat menggunakan informasi mengenai pengertian, fungsi, manfaat, dan cara kerja MES Manufacturing Execution System. Informasi ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengoptimalkan pengawasan proses manufaktur serta meningkatkan koordinasi antar divisi produksi di lingkungan industri modern.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Manufacturing Execution System (MES)?

MES atau Manufacturing Execution System (MES) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk memantau, mengoptimalkan, dan mengendalikan aktivitas produksi secara real-time di lantai pabrik. Sistem ini menghubungkan perencanaan produksi dengan pelaksanaannya, guna meningkatkan efisiensi, kualitas, dan ketertelusuran hasil produksi.

Selain itu, MES juga mencatat seluruh aktivitas produksi, mulai dari penggunaan bahan baku, waktu kerja mesin, hingga output yang dihasilkan. Informasi ini memungkinkan manajemen produksi pabrik mengambil keputusan berbasis data dan mencegah kesalahan akibat pencatatan manual.

Melalui integrasi dengan sistem ERP dan perangkat otomatisasi, MES memberikan visibilitas menyeluruh terhadap performa produksi. Dengan begitu, perusahaan dapat menyesuaikan jadwal kerja, mengurangi downtime, serta meningkatkan ketepatan waktu pengiriman kepada pelanggan.

Pada akhirnya, penerapan MES membantu menciptakan rantai produksi yang lebih efisien dan transparan. Sistem ini menjadi fondasi penting dalam penerapan konsep industri 4.0, di mana data dan teknologi ERP manufaktur Indonesia bekerja bersama untuk mencapai produktivitas optimal.

2. Apa Fungsi Utama Manufacturing Execution System?

Manufacturing Execution System (MES) berfungsi memantau dan mengendalikan proses produksi secara real-time, melacak material, serta mencatat seluruh tahap produksi. Sistem ini juga meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, memastikan kepatuhan terhadap standar industri, dan memberi visibilitas bagi pengambilan keputusan manufaktur.

Untuk lebih mudah memahaminya, berikut fungsi MES Manufacturing Execution System:

a. Pemantauan dan Kontrol Produksi

Manufacturing Execution System (MES) memantau setiap tahap produksi secara real-time, termasuk status mesin, material, dan pesanan. Jika terjadi masalah atau penyimpangan, sistem memberikan peringatan agar ada aksi yang segera dilakukan sebagai tindak lanjut.

Hal tersebut juga didukung oleh MESA International/Gartner yang menemukan 87% instalasi MES mencapai manfaat jangka panjang yang diharapkan. Artinya, visibilitas real-time plus alerting memang terkonversi menjadi kinerja operasional yang lebih baik di mayoritas pabrik.

b. Manajemen Kualitas

Sistem ini secara aktif mengawasi parameter kualitas di setiap tahap produksi, mulai dari inspeksi bahan hingga pengecekan produk jadi. Semua data kualitas dicatat dan disimpan untuk memastikan kepatuhan pada standar yang ketat. Dengan begitu, risiko produk cacat berkurang dan kepercayaan pelanggan tetap terjaga.

c. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi

Berbeda dengan ERP yang berfokus pada perencanaan jangka panjang, fungsi MES adalah menangani jadwal harian atau bahkan per jam. Penjadwalan mempertimbangkan kapasitas mesin, ketersediaan material, dan tenaga kerja. Hasilnya, perusahaan dapat beradaptasi cepat terhadap perubahan kebutuhan dan siklus produksi.

d. Pelacakan Produk

MES mencatat riwayat lengkap setiap produk, mulai dari bahan baku, proses, hingga produk akhir. Dengan informasi ini, perusahaan dapat tahu asal-usul komponen secara detail. Fitur ini sangat penting dalam industri yang membutuhkan kepatuhan regulasi ketat dan memudahkan penarikan produk (recall) jika ada masalah.

Product data management adalah sistem yang memastikan seluruh data teknis produk tercatat secara akurat dan mudah diakses. Integrasi antara PDM dan MES membantu perusahaan melacak setiap perubahan, menjaga konsistensi informasi, serta meningkatkan keandalan proses produksi.

e. Manajemen Inventaris dan Material

Sistem melacak penggunaan dan pergerakan material di lantai produksi secara real-time, termasuk barang dalam proses (WIP). Informasi ini membantu menghindari kekurangan bahan dan meminimalkan kelebihan stok. Dampaknya, biaya penyimpanan lebih rendah dan rantai pasok pastinya juga lebih efisien.

f. Manajemen Tenaga Kerja dan Sumber Daya

Tidak hanya itu, fungsi MES adalah mengatur alokasi tenaga kerja berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan produksi. Kinerja operator juga dipantau untuk memastikan produktivitas optimal. Dengan penugasan yang tepat, efisiensi tenaga kerja meningkat, kualitas hasil kerja lebih terjamin, serta KPI produksi manufaktur pun tercapai.

g. Analisis Kinerja dan Laporan

Data produksi yang terkumpul diproses menjadi laporan dan dashboard yang mudah dipahami. Informasi ini mencakup metrik penting seperti efisiensi, produktivitas, dan OEE. Dengan ini, manajemen dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan membuat keputusan berbasis data.

3. Apa Manfaat Manufacturing Execution System (MES) bagi Perusahaan Manufaktur?

Penerapan Manufacturing Execution System (MES) membantu perusahaan manufaktur meningkatkan daya saing. Dengan kemampuan mengotomatisasi proses, menyediakan data real-time, serta mendukung kepatuhan regulasi, MES mengurangi biaya dan memperkuat kendali operasional.

Berikut dijelaskan lebih rinci apa saja manfaat MES adalah:

a. Peningkatan Efisiensi Produksi

MES mengurangi aktivitas manual dan pemborosan dengan mengotomatiskan pemantauan serta pengendalian proses produksi. Melalui otomatisasi tersebut, alur kerja menjadi lebih cepat, output meningkat, dan produktivitas operasional lebih optimal.

Dengan dukungan Time to Market (TTM), otomatisasi MES memungkinkan perusahaan mempercepat proses produksi tanpa mengorbankan kualitas. Hasilnya, produk dapat lebih cepat dirilis ke pasar, meningkatkan daya saing, serta memperkuat posisi bisnis di tengah persaingan global yang ketat.

b. Pengurangan Biaya

Dengan produksi yang lebih efisien, penggunaan material lebih terkendali, dan tenaga kerja dialokasikan secara tepat, sehingga biaya operasional dapat ditekan. Selain itu, pengurangan limbah dan downtime mesin ikut berkontribusi pada penghematan signifikan.

c. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Selain itu, manfaat MES adalah menyediakan data real-time yang akurat tentang kondisi produksi. Informasi ini membantu manajer mendeteksi masalah lebih cepat, merespons perubahan pasar, serta membuat keputusan strategis dengan lebih akurat.

d. Kepatuhan Regulasi yang Lebih Baik

MES Manufacturing Execution System secara otomatis mencatat detail produksi, inspeksi kualitas, dan riwayat produk. Dokumentasi ini memudahkan perusahaan memenuhi standar regulasi industri yang ketat dan meningkatkan transparansi operasional.

Dengan mengintegrasikan ERP manufacturing terbaik, perusahaan dapat menghubungkan data dari MES dengan modul perencanaan dan keuangan. Integrasi ini meningkatkan visibilitas lintas departemen, memperkuat kontrol kualitas, dan membantu memastikan setiap tahap produksi sesuai dengan standar dan target yang telah ditetapkan.

Manufaktur

4. Hubungan MES (Manufacturing Execution System) dengan Industri 4.0

Hubungan antara Manufacturing Execution System (MES) dan Industri 4.0 sangat erat karena MES menjadi salah satu elemen kunci dalam mewujudkan pabrik pintar (smart factory). MES berfungsi sebagai jembatan antara sistem perencanaan (seperti ERP) dengan proses produksi di lantai pabrik.

Peran MES menjadi semakin penting di era digitalisasi manufaktur yang digerakkan oleh Industri 4.0. Terutama, industri ini menekankan integrasi data dari seluruh proses produksi secara real-time. MES mendukung hal ini dengan memantau dan mengendalikan produksi langsung dari shop floor control, menyediakan data real-time untuk pengambilan keputusan cepat dan akurat.

MES memungkinkan konektivitas dengan perangkat IoT (Internet of Things) seperti sensor, mesin otomatis, dan robot. Selain itu, integrasi dengan Computer-Aided Manufacturing (CAM) dalam sistem ini dapat meningkatkan presisi dan efisiensi produksi.

Industri 4.0 juga memanfaatkan big data dan analitik untuk mengoptimalkan proses. MES mengumpulkan data produksi secara detail, yang kemudian bisa dianalisis untuk meningkatkan efisiensi, memprediksi perawatan mesin, dan mengurangi downtime.

5. Contoh Penerapan MES (Manufacturing Execution System)

Dalam praktiknya, MES tidak hanya menjadi alat bantu administratif, tetapi juga berperan langsung dalam meningkatkan kendali proses produksi. Berikut adalah beberapa contoh penerapan MES di industri manufaktur yang menggambarkan fungsinya secara praktis:

a. Pemantauan Produksi Real-time di Industri Otomotif

Pabrik perakitan mobil menggunakan MES untuk melacak status perakitan setiap unit kendaraan secara real-time. Sistem ini menginformasikan operator tentang urutan kerja, status komponen, dan waktu siklus setiap stasiun kerja, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi.

Untuk meningkatkan integrasi dan pengumpulan data lebih lanjut, MES dapat terhubung dengan berbagai perangkat melalui IoT software ERP, yang memungkinkan perangkat IoT berkomunikasi langsung dengan sistem ERP untuk pemantauan yang lebih canggih dan otomatis.

b. Penjadwalan Produksi Dinamis di Industri Elektronik

Pabrik elektronik memanfaatkan MES untuk menjadwalkan produksi berdasarkan pesanan pelanggan yang terus berubah. Manufacturing Execution System secara otomatis menyesuaikan urutan produksi, memastikan ketersediaan bahan, dan mengoptimalkan kapasitas mesin untuk menghindari bottleneck.

Dengan mengintegrasikan industrial IoT, sistem ini semakin canggih, memungkinkan pemantauan kondisi mesin dan alur produksi secara real-time. Sensor IIoT yang terhubung memberikan data langsung yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi hambatan lebih awal dan menyesuaikan proses produksi secara otomatis.

c. Pelacakan Material di Industri Makanan dan Minuman

MES menjadi salah satu software terbaik yang digunakan untuk melacak pergerakan bahan baku dari gudang ke lini produksi, termasuk informasi batch dan masa kedaluwarsa. Hal ini penting untuk memenuhi regulasi keamanan pangan dan memudahkan proses recall jika terjadi masalah kualitas.

6. Efisiensikan Perencanaan Produksi Pabrik dengan Software Manufacturing ScaleOcean

Software Manufacturing ScaleOcean hadir dengan solusi inovatif untuk industri manufaktur melalui Manufacturing Execution System (MES) berbasis AI. Dengan teknologi canggih ini, perusahaan dapat mengoptimalkan perencanaan produksi secara lebih efisien dan akurat.

MES berbasis AI dari ScaleOcean memanfaatkan data real-time untuk memprediksi kebutuhan bahan baku, mengatur jadwal produksi, serta memonitor kinerja mesin dan sumber daya manusia. Sistem ini tidak hanya mengurangi pemborosan dan downtime mesin, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dalam menanggapi permintaan pasar yang dinamis.

Dengan integrasi yang mulus antar-modul dan kemudahan dalam penyesuaian, ScaleOcean memberikan kendali penuh kepada perusahaan untuk mengelola seluruh siklus produksi dari perencanaan hingga pengiriman produk jadi.

Sebagai vendor ERP independen yang telah dipercaya 1000+ perusahaan global, ScaleOcean juga menyediakan layanan konsultasi dan demo gratis, untuk menjawab tantangan industri manufaktur dengan solusi yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih terintegrasi. Berikut adalah fitur-fitur Software Manufaktur ScaleOcean:

  • Prediksi Kebutuhan Bahan Baku: Dengan menggunakan AI, sistem memprediksi kebutuhan bahan baku secara akurat berdasarkan data historis dan tren permintaan, mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan stok bahan baku.
  • Penjadwalan Produksi Dinamis: Sistem dapat mengatur jadwal produksi secara otomatis dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kapasitas mesin, ketersediaan bahan baku, dan permintaan pasar yang berubah-ubah.
  • Pemantauan Kinerja Mesin Secara Real-Time: Sistem dapat memonitor kondisi mesin dan peralatan produksi secara real-time, mendeteksi potensi masalah atau kegagalan mesin sebelum terjadi.
  • Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Menggunakan AI untuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan mesin, sistem memastikan sumber daya dimanfaatkan secara efisien.
  • Manajemen Proses Produksi yang Terintegrasi: Semua tahap produksi, mulai dari perencanaan, pengendalian, hingga pengiriman produk, dikelola dalam satu platform yang terintegrasi.
  • Pelaporan dan Analisis Real-Time: Fitur ini memberikan laporan dan analisis data secara langsung, memungkinkan manajer untuk memantau performa produksi secara real-time.
  • Pengelolaan Kualitas Terintegrasi: AI dapat menganalisis data produksi untuk memastikan setiap produk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan, serta memberi peringatan dini jika terjadi penyimpangan.

7. Kesimpulan

Manufacturing Execution System (MES) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk memantau, melacak, dan mengendalikan proses produksi secara real-time, menghubungkan lantai pabrik dengan sistem tingkat atas seperti Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ini menyediakan data penting untuk mengelola seluruh tahapan produksi.

Dengan penerapan sistem ini, perusahaan dapat menjaga konsistensi kualitas produk, mengurangi kesalahan operasional, serta mempercepat pengambilan keputusan. MES menjadi solusi penting bagi industri manufaktur yang ingin menghubungkan perencanaan strategis dengan aktivitas produksi secara efisien dan terukur.

Software Manufacturing ScaleOcean membantu bisnis memantau seluruh proses produksi secara real-time, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan hasil. Dengan fitur otomatisasi dan analitik terintegrasi, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional, serta memperkuat kontrol terhadap performa lini produksi.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan MES?

MES merupakan singkatan dari Manufacturing Execution System, yaitu perangkat lunak yang digunakan dalam industri manufaktur untuk memantau, mengendalikan, dan mencatat proses produksi. Sistem ini meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dengan menyediakan visibilitas real-time serta analisis data yang akurat.

2. Apa itu ERP dan MES?

MES dan ERP merupakan sistem krusial dalam industri manufaktur yang memiliki peran berbeda namun saling melengkapi. MES menangani kontrol dan pemantauan proses produksi secara real-time, sedangkan ERP mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis untuk mendukung perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.

3. Apa struktur sistem eksekusi manufaktur?

Sistem eksekusi manufaktur (MES) berperan sebagai penghubung antara lapisan perencanaan di tingkat atas dan pengendalian di tingkat bawah. Dalam struktur sistem otomasi terpadu tiga lapis (BPS/MES/PCS), MES menjadi elemen penting yang memungkinkan terciptanya integrasi menyeluruh di industri besi dan baja.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap