Banyak pabrik masih beroperasi dengan visibilitas terbatas terhadap rantai pasok internal. Tim procurement sering tidak tahu stok bahan baku yang tersisa secara pasti, sehingga pemesanan dilakukan berdasarkan perkiraan. Akibatnya, produksi bisa berhenti karena bahan baku habis, atau justru terjadi overstock yang menahan modal kerja.
Masalah tersebut dapat dicegah dengan penerapan industrial IoT. Teknologi ini menggunakan alat seperti sensor yang mengirimkan data stok secara real-time ke sistem. Dengan begitu, perusahaan bisa mendeteksi potensi kekurangan bahan baku lebih awal dan melakukan pemesanan otomatis saat stok mendekati batas minimum.
Artikel ini akan membahas konsep Industrial Internet of Things (IIoT), komponen utama, cara kerja, manfaat, serta tantangan penerapannya di sektor manufaktur. Dengan penerapan yang tepat, IIoT membantu perusahaan beralih dari sistem reaktif menjadi proaktif dalam mengelola produksi.
- Industrial IoT (Internet of Things) adalah jaringan perangkat industri yang terhubung untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna mengoptimalkan proses operasional.
- Sistem industrial IoT beroperasi melalui siklus berkelanjutan yang mencakup pengumpulan data, transmisi, analisis, dan pengambilan tindakan cerdas baik oleh manusia maupun mesin.
- Manfaat industrial IoT menawarkan berbagai keuntungan signifikan bagi industri manufaktur, termasuk peningkatan efisiensi operasional, pemeliharaan prediktif, dan kontrol kualitas yang lebih baik.
- Risiko dan tantangan IIoT meliputi ancaman keamanan siber, kompleksitas integrasi teknis, serta kebutuhan akan keahlian baru.
- Software Manufaktur ScaleOcean yang aman dan terintegrasi membantu perusahaan mengatasi tantangan adopsi IIoT dan memaksimalkan potensi teknologi ini.
1. Apa Itu Industrial Internet of Things (IIoT)?
Industrial IoT (Internet of Things) adalah penggunaan sensor, instrumen, dan perangkat lainnya yang saling terhubung di lingkungan industri seperti manufaktur, energi, dan transportasi untuk mengumpulkan, bertukar, dan menganalisis data. Dengan memanfaatkan data dari sistem yang terhubung ini, IIoT membantu meningkatkan efisiensi operasional, keselamatan, dan keandalan.
Dengan menggunakan data secara real-time, industrial IoT mendukung pemeliharaan prediktif, pengendalian kualitas, dan pengambilan keputusan yang lebih terinformasi. Teknologi ini memungkinkan industri untuk mengoptimalkan operasi, mengurangi downtime, dan meningkatkan produktivitas, menjadikannya fondasi dari konsep pabrik pintar dan visi besar Industri 4.0.
2. Komponen Utama Sistem IIoT
Sistem industrial IoT yang komprehensif terdiri dari beberapa lapisan teknologi yang bekerja sama secara harmonis untuk menjalankan fungsinya. Setiap komponen memainkan peran krusial dalam siklus hidup data, mulai dari pengumpulan data di lapangan hingga penyajian wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Berikut adalah penjelasan lengkap komponen-komponen utamanya:
a. Perangkat Terhubung
Komponen dasar industrial IoT adalah perangkat fisik yang terhubung yang dikenal sebagai ‘things‘. Secara khusus, perangkat ini meliputi sensor, aktuator, mesin produksi, dan robot industri yang tersebar di seluruh fasilitas manufaktur. Mereka berfungsi sebagai indra digital di lantai pabrik, yang bertugas mengumpulkan data langsung dari sumbernya.
Selanjutnya, fungsi utama perangkat ini adalah mengubah parameter fisik seperti suhu, tekanan, getaran, atau lokasi menjadi sinyal data digital. Data mentah yang dihasilkan kemudian menjadi bahan bakar bagi ekosistem IIoT, memberikan informasi faktual mengenai kondisi dan kinerja setiap aset. Tanpa adanya perangkat yang andal, analisis yang dihasilkan tidak akan efektif.
b. Infrastruktur Komunikasi
Setelah data dikumpulkan, data tersebut harus dikirim ke platform pusat untuk diproses. Di sini, infrastruktur komunikasi memainkan peran penting, menghubungkan semua perangkat terhubung. Teknologi yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari koneksi kabel tradisional hingga jaringan nirkabel canggih seperti Wi-Fi industri, 5G, LoRaWAN, atau Bluetooth.
Pemilihan teknologi komunikasi yang tepat bergantung pada kebutuhan aplikasi, seperti volume data, latensi, dan kondisi lingkungan pabrik. Infrastruktur yang andal memastikan aliran data yang lancar dan aman dari ribuan titik sensor ke platform pengolahan, sehingga mencegah hilangnya data dan gangguan operasional.
c. Platform Pengolahan Data
Platform pengolahan data bertindak sebagai otak dari sistem industrial IoT, tempat semua data yang masuk disimpan, diproses, dan dikelola. Bisa berbasis cloud, on-premise, atau hibrida, platform ini disesuaikan dengan kebutuhan skalabilitas, keamanan, dan biaya perusahaan. Kemampuan untuk menangani volume data yang besar sangat penting agar sistem tetap berfungsi secara optimal.
Di dalam platform ini, data mentah dibersihkan, distrukturkan, dan diagregasi untuk analisis lebih lanjut. Platform modern biasanya dilengkapi dengan alat manajemen data, visualisasi, dan integrasi dengan sistem lain seperti ERP atau MES, seperti software manufaktur ScaleOcean
Software manufaktur ScaleOcean adalah sistem sentral yang mengintegrasikan dan menganalisis data yang dikumpulkan oleh sensor IIoT di lantai produksi. Salah satu fitur utama adalah “Integrasi Industrial Internet Of Things (IIoT)”, yang memberikan visibilitas real-time dari seluruh rantai produksi. Dengan kemampuan ini, perusahaan dapat membuat keputusan lebih cepat dan tepat berdasarkan data yang akurat.
Selain itu, ScaleOcean juga dilengkapi dengan teknologi AI yang memungkinkan analitik lebih mendalam, seperti prediksi kegagalan mesin dan analisis performa produksi. Fitur-fitur ini memudahkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi, mengurangi downtime, dan meningkatkan kualitas produk.
Software ini merupakan solusi ideal bagi perusahaan manufaktur yang ingin meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan. Jadwalkan demo gratis sekarang untuk melihat bagaimana ScaleOcean dapat mendukung transformasi digital Anda.
d. Aplikasi dan Analitik
Lapisan teratas yang memberikan nilai tambah terbesar adalah aplikasi dan analitik. Pada tahap ini, data yang telah diproses diubah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti menggunakan algoritma canggih, Artificial Intelligence (AI), dan machine learning. Lapisan ini dengan demikian menjawab pertanyaan “lalu kenapa?” dari data yang dikumpulkan.
Aplikasi analitik dapat menyajikan informasi melalui dashboard intuitif, mengirimkan peringatan otomatis saat anomali terdeteksi, atau bahkan memicu tindakan korektif secara otomatis. Misalnya, aplikasi dapat memprediksi kerusakan mesin atau merekomendasikan penyesuaian parameter produksi untuk meningkatkan kualitas, memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data.
3. Bagaimana Cara Kerja IIoT?
Cara kerja teknologi industrial IoT mengikuti sebuah siklus yang logis dan berkesinambungan untuk mengubah data mentah menjadi tindakan yang cerdas. Proses ini dapat dipecah menjadi beberapa tahapan utama yang saling terkait dan membentuk sebuah lingkaran umpan balik (feedback loop) yang terus-menerus. Berikut cara kerja dari Industrial IOT:
a. Pemasangan Sensor dan Perangkat
Langkah pertama dalam sistem IIoT adalah pengumpulan data langsung dari sumbernya, dengan memasang sensor dan perangkat pintar pada aset industri. Sensor ini bisa berupa sensor getaran pada motor, sensor suhu pada tungku, atau kamera visi mesin di lini perakitan. Penempatan sensor yang strategis sangat penting untuk memastikan data yang relevan dan akurat.
Perangkat ini diprogram untuk memantau parameter spesifik secara terus-menerus dan mengubahnya menjadi data digital. Sebagai contoh, sensor getaran akan mengukur frekuensi dan amplitudo getaran mesin dalam interval waktu tertentu. Data mentah ini menjadi dasar untuk semua analisis dan keputusan yang dibuat dalam siklus IIoT.
b. Konektivitas Jaringan
Setelah sensor mengumpulkan data, langkah berikutnya adalah mengirimkan data digital tersebut ke lokasi pusat untuk diproses. Tahap ini bergantung pada konektivitas jaringan yang andal dan aman, yang mampu mentransmisikan data dari lantai pabrik tanpa gangguan. Selain itu, jaringan ini harus mampu menangani volume besar data dari ribuan perangkat sekaligus.
Proses transmisi data juga harus memastikan integritas dan keamanan selama perjalanan. Protokol enkripsi dan sistem keamanan yang kuat sangat diperlukan untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah. Data ini kemudian dikirim ke platform cloud atau server lokal sebagai pusat pengolahan data.
c. Pengolahan dan Analisa Data
Begitu data tiba di platform pusat, tahap pengolahan dan analisis pun dimulai. Di sini, perangkat lunak canggih dan algoritma machine learning mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna. Secara umum, proses ini mencakup pembersihan data, identifikasi pola, pendeteksian anomali, dan pembuatan model prediktif.
Sebagai contoh, algoritma dapat menganalisis data getaran dari mesin untuk mendeteksi pola yang mengindikasikan keausan komponen internal. Analisis ini menghasilkan wawasan, seperti “Komponen X pada Mesin Y menunjukkan tanda-tanda kegagalan dan kemungkinan akan rusak dalam 48 jam ke depan.” Inilah inti dari kecerdasan yang ditawarkan oleh IIoT.
d. Pengambilan Keputusan
Wawasan yang dihasilkan dari analisis data kemudian disajikan kepada pengguna melalui antarmuka yang mudah dipahami, seperti dashboard, laporan, atau notifikasi. Informasi ini memungkinkan manajer dan operator untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih tepat, tanpa bergantung pada intuisi atau data historis yang kadaluwarsa.
Dengan informasi akurat dan real-time di tangan, manajer pemeliharaan dapat menjadwalkan perbaikan proaktif sebelum mesin rusak. Manajer produksi dapat menyesuaikan alur kerja untuk mengatasi hambatan yang baru teridentifikasi. Inilah penerapan manajemen berbasis data yang efektif.
e. Tindakan dan Kontrol Otomatis
Tahap terakhir dalam siklus IIoT adalah tindakan yang menutup lingkaran umpan balik. Berdasarkan wawasan yang diperoleh, tindakan korektif atau optimisasi dapat diambil. Tindakan ini bisa dilakukan secara manual oleh operator, namun dalam sistem yang lebih canggih, tindakan dapat dieksekusi otomatis.
Misalnya, jika suhu mesin melebihi ambang batas aman, sistem dapat secara otomatis mengirimkan perintah untuk mengurangi kecepatan mesin atau mengaktifkan sistem pendingin tambahan. Kemampuan untuk mengontrol proses industri secara otonom membuka potensi efisiensi dan keamanan, mengurangi ketergantungan pada intervensi manusia untuk tugas rutin.
Baca juga: Apa itu Smart Factory serta Perannya di Industri 4.0
4. Apa Manfaat IIoT untuk Industri Manufaktur?
Penerapan IIoT di sektor manufaktur bukan hanya tentang modernisasi teknologi, tetapi juga tentang membuka nilai bisnis yang nyata dan terukur. Manfaatnya mencakup berbagai aspek operasional, mulai dari peningkatan efisiensi di lantai pabrik hingga pengambilan keputusan strategis di tingkat manajemen. Berikut beberapa manfaat utama dari penerapan IIoT di manufaktur:
a. Peningkatan Efisiensi Operasional
Salah satu manfaat utama dari IIoT adalah peningkatan efisiensi operasional secara signifikan. Dengan memantau setiap aspek produksi secara real-time, perusahaan dapat mengidentifikasi pemborosan, hambatan, dan downtime yang tidak perlu. Data ini memungkinkan manajer untuk mengoptimalkan alur kerja, alokasi sumber daya, dan penggunaan energi.
Sebagai contoh dengan menganalisis data konsumsi energi setiap mesin, perusahaan dapat menemukan peluang penghematan biaya yang sebelumnya tidak terlihat. Optimalisasi ini mengurangi biaya operasional dan meningkatkan throughput serta produktivitas, yang pada gilirannya meningkatkan margin keuntungan perusahaan.
b. Pemeliharaan Prediktif
IIoT merevolusi cara perusahaan melakukan pemeliharaan aset dengan memungkinkan pendekatan prediktif (predictive maintenance). Alih-alih melakukan perbaikan setelah mesin rusak (reaktif) atau berdasarkan jadwal tetap (preventif), sensor IIoT terus memantau kondisi mesin dan memprediksi potensi kegagalan sebelum terjadi. Ini mengubah paradigma dari ‘gagal dan perbaiki’ menjadi ‘prediksi dan cegah’.
Dengan peringatan dini, tim pemeliharaan dapat menjadwalkan perbaikan pada waktu yang paling tidak mengganggu, memesan suku cadang yang diperlukan, dan menghindari downtime yang mahal. Penerapan MRO yang didukung IIoT memungkinkan perusahaan untuk memperpanjang umur aset dan menghemat biaya secara signifikan, meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
c. Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan karyawan adalah prioritas utama di setiap lingkungan manufaktur, dan IIoT dapat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Sensor IIoT dapat mendeteksi kondisi berbahaya, seperti kebocoran gas beracun, suhu ekstrem, atau tingkat kebisingan yang berbahaya, dan segera memicu alarm untuk memberikan peringatan dini.
Selain itu, perangkat yang dapat dikenakan (wearables) memantau tanda vital pekerja dan lokasi mereka, terutama bagi yang bekerja sendirian atau di area terpencil. Teknologi ini memungkinkan respons cepat dalam situasi darurat dan membantu memastikan kepatuhan terhadap protokol keselamatan. Dengan IIoT, perusahaan dapat secara proaktif mengurangi risiko kecelakaan kerja.
d. Visibilitas yang Lebih Baik
Sebelum era IIoT, banyak proses manufaktur beroperasi dalam ‘silo’, di mana data dari satu area tidak mudah diakses oleh area lain. IIoT meruntuhkan silo ini dengan menciptakan pandangan holistik dari seluruh rantai nilai, mulai dari pemasok bahan baku hingga pengiriman produk jadi. Visibilitas end-to-end ini memberikan keuntungan besar.
Dengan adanya sistem ini, manajer kini dapat melacak status pesanan, tingkat inventaris, dan kinerja lini produksi secara real-time melalui satu dashboard. Hasilnya, visibilitas yang lebih baik memungkinkan deteksi masalah lebih cepat serta koordinasi lebih efektif antar departemen, yang pada akhirnya mendukung pengambilan keputusan yang lebih tangkas dan responsif terhadap perubahan pasar.
e. Kontrol Kualitas yang Lebih Baik
Menjaga kualitas produk yang konsisten merupakan tantangan utama dalam manufaktur. Untuk mengatasi hal ini, IIoT memungkinkan kontrol kualitas yang lebih ketat dan otomatis melalui sensor serta kamera visi mesin yang memeriksa produk di setiap tahap produksi. Dengan teknologi ini, sistem dapat mendeteksi cacat atau penyimpangan dari standar kualitas dengan akurasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan inspeksi manual.
Ketika cacat terdeteksi, sistem dapat secara otomatis mengeluarkan produk dari lini produksi atau memberi tahu operator untuk melakukan penyesuaian. Dengan mendeteksi masalah kualitas sejak dini, perusahaan dapat mengurangi tingkat cacat, meminimalkan pengerjaan ulang, dan memastikan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan reputasi merek dan profitabilitas.
f. Dukungan untuk Pengambilan Keputusan
Pada tingkat strategis, IIoT menyediakan data yang melimpah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih cerdas. Data historis dan real-time dari operasi pabrik dapat dianalisis untuk mengungkapkan tren, pola, dan wawasan yang sebelumnya tersembunyi. Informasi ini sangat berharga untuk perencanaan jangka panjang.
Lebih jauh lagi, para pemimpin bisnis dapat menggunakan wawasan tersebut untuk mengoptimalkan desain produk, meramalkan permintaan dengan lebih akurat, dan merampingkan rantai pasokan mereka. Dengan mengandalkan data objektif daripada asumsi, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih tepat sasaran, membantu mereka tetap kompetitif dan inovatif di pasar.
Dikutip dari survei Forbes Insight, transformasi bisnis berbasis IoT meningkatkan laba tahunan hingga 5% bagi 45% responden dan 5% hingga 15% bagi 41% responden lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan IIoT tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi langsung pada profitabilitas perusahaan.
g. Mempermudah Produksi Kustomisasi Massal
Permintaan konsumen modern semakin bergeser ke arah produk yang dipersonalisasi. IIoT memberikan fleksibilitas bagi pabrik untuk beralih dari model produksi massal tradisional ke kustomisasi massal (mass customization) yang efisien. Sistem yang terhubung memungkinkan lini produksi beradaptasi dengan cepat terhadap spesifikasi produk yang berbeda.
Teknologi seperti computer-aided manufacturing yang terintegrasi dengan data IIoT memungkinkan penyesuaian desain dan proses produksi secara dinamis. Perusahaan dapat menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan individu tanpa mengorbankan kecepatan atau efisiensi produksi. Kemampuan ini memberikan keunggulan kompetitif yang kuat di pasar saat ini.
5. Contoh Penerapan IIoT di Industri Manufaktur

Untuk lebih memahami dampak IIoT, mari kita lihat beberapa contoh penerapan praktisnya di berbagai area industri manufaktur. Melalui berbagai kasus penggunaan ini, dapat dilihat bagaimana teknologi Industrial IoT memecahkan masalah nyata di lantai pabrik dan di seluruh rantai pasokan. Berikut penjelasan lengkap contoh penerapannya:
a. Manajemen Aset dan Pelacakan Aset Industri
Di pabrik atau gudang yang luas, melacak lokasi aset bergerak seperti forklift, perkakas, atau kontainer bisa menjadi tantangan. Dengan memasang sensor pelacak seperti RFID atau GPS, perusahaan dapat memantau lokasi dan statusnya secara real-time melalui peta digital, menghilangkan waktu yang terbuang untuk mencari peralatan.
Selain pelacakan lokasi, sensor juga dapat memantau kondisi penggunaan aset, seperti jam operasi atau jarak tempuh. Data ini membantu mengoptimalkan jadwal pemeliharaan dan alokasi aset, memastikan peralatan digunakan secara efisien dan dirawat dengan baik. Hal ini mengurangi risiko kehilangan dan meningkatkan utilisasi aset secara keseluruhan.
b. Optimalisasi Lini Produksi dan Otomatisasi
Salah satu penerapan IIoT yang paling umum adalah mengoptimalkan kinerja lini produksi. Sensor yang ditempatkan di sepanjang lini perakitan mengumpulkan data tentang berbagai parameter, seperti kecepatan mesin, throughput, dan tingkat kesalahan. Data ini dianalisis untuk mengidentifikasi area dengan kinerja kurang optimal atau menjadi hambatan.
Contohnya, Harley-Davidson mengkonfigurasi ulang fasilitas produksinya menggunakan teknologi IIoT untuk mengurangi waktu produksi. Begitu pula dengan Volkswagen, yang menggunakan sensor di jalur perakitan untuk menyesuaikan ketegangan sabuk konveyor, mengurangi downtime.
Data ini kemudian dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen produksi, seperti Manufacturing Execution System (MES). Integrasi ini memungkinkan penyesuaian parameter produksi secara otomatis untuk memaksimalkan output dan meminimalkan downtime. Langkah ini adalah kunci menuju pabrik yang sepenuhnya otonom.
c. Digital Twin dan Manajemen Energi
Teknologi digital twin adalah salah satu inovasi paling menarik yang dimungkinkan oleh IIoT. Ini menciptakan replika virtual yang identik dari aset fisik, proses, atau bahkan seluruh pabrik yang terus diperbarui dengan data real-time dari sensor IIoT. Model digital ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan strategis.
Contohnya, Unilever mengembangkan “kembaran digital” pabrik untuk menghemat konsumsi energi dengan memantau dan mengoptimalkan penggunaan energi di fasilitas produksinya. Perusahaan dapat menggunakan digital twin untuk mensimulasikan dampak perubahan proses, menguji skenario baru, atau melatih operator tanpa mengganggu operasi fisik.
Selain itu, sensor energi yang terhubung dapat memantau konsumsi listrik setiap mesin, membantu perusahaan mengidentifikasi pemborosan dan menerapkan strategi penghematan energi yang lebih efektif dan terukur.
d. Manajemen Inventaris Perusahaan
Selain meningkatkan efisiensi produksi, IIoT juga berperan penting dalam manajemen inventaris. Manajemen inventaris yang tidak efisien dapat menyebabkan biaya penyimpanan tinggi atau kehabisan stok yang mengganggu produksi. IIoT menawarkan solusi melalui sistem inventaris pintar (smart inventory), di mana rak-rak dilengkapi dengan sensor berat atau pemindai RFID untuk melacak jumlah barang secara otomatis.
Dengan adanya integrasi sistem ini, perusahaan dapat memantau stok secara real time dan menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan. Ketika tingkat stok mencapai ambang batas minimum, sistem dapat secara otomatis memicu pesanan pengisian ulang ke pemasok atau mengirimkan peringatan kepada manajer gudang.
e. Pemantauan Aset dan Kondisi Kargo
Bagi industri yang memproduksi barang sensitif seperti makanan, minuman, atau farmasi, menjaga kondisi produk selama transportasi sangat penting. Sensor IIoT dapat dipasang di dalam kontainer pengiriman untuk memantau parameter lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan guncangan secara terus-menerus. Data ini dikirimkan secara real-time ke pusat pemantauan.
Jika kondisi menyimpang dari rentang aman, peringatan akan dikirimkan agar tindakan korektif dapat segera diambil. Hal ini tidak hanya menjamin kualitas dan keamanan produk saat tiba di tujuan, tetapi juga memberikan jejak audit yang dapat diverifikasi, membangun kepercayaan dengan pelanggan dan regulator.
6. Apa Saja Risiko dan Tantangan IIoT dalam Manufaktur?

Meskipun manfaatnya sangat besar, perjalanan mengadopsi IIoT tidaklah tanpa hambatan. Perusahaan harus menyadari dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang melekat pada teknologi ini. Pemahaman yang baik tentang potensi masalah ini adalah langkah pertama untuk mitigasi yang efektif dan implementasi yang sukses. Berikut penjelasan tentang tantangan dan risiko Industrial IoT:
a. Risiko Keamanan Siber
Menghubungkan ribuan perangkat dan mesin industri ke jaringan internet membuka potensi ancaman siber. Setiap perangkat terhubung menjadi titik masuk bagi peretas untuk menyusup ke dalam jaringan perusahaan. Serangan siber pada sistem IIoT bisa berakibat sangat merugikan, mulai dari pencurian data hingga sabotase operasi produksi.
Karena itu, keamanan siber harus menjadi prioritas utama sejak awal perencanaan proyek IIoT. Ini melibatkan penerapan arsitektur keamanan berlapis, termasuk enkripsi data, otentikasi perangkat yang kuat, dan pemantauan jaringan secara terus-menerus. Mengabaikan aspek ini dapat menggagalkan semua manfaat yang ditawarkan oleh IIoT.
b. Risiko Operasional dan Teknis
Dari sisi teknis, tantangan utama adalah mengintegrasikan teknologi IIoT dengan sistem warisan yang sudah berusia puluhan tahun. Masalah kompatibilitas perangkat keras dan perangkat lunak seringkali membuat integrasi menjadi rumit, memakan waktu, dan mahal. Selain itu, standarisasi protokol komunikasi dan format data juga menjadi kendala.
Secara operasional, perusahaan harus mengelola dan menganalisis volume data yang sangat besar yang dihasilkan oleh sistem IIoT. Hal ini memerlukan infrastruktur penyimpanan dan komputasi yang kuat. Selain itu, terdapat kesenjangan keterampilan di pasar tenaga kerja, dengan kesulitan menemukan profesional yang memiliki keahlian gabungan di bidang teknik operasional dan ilmu data.
c. Risiko Keselamatan Karyawan
Walaupun IIoT dapat meningkatkan keselamatan kerja, ada juga risiko yang perlu diwaspadai. Sistem otomatis dan robot yang beroperasi berdasarkan data IIoT dapat menimbulkan bahaya jika tidak dirancang, diprogram, atau dipelihara dengan benar. Kegagalan fungsi sensor atau aktuator dapat menyebabkan mesin bergerak tak terduga, berisiko menimbulkan kecelakaan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa semua sistem otonom dilengkapi dengan mekanisme pengaman yang andal (fail-safe mechanisms) dan tombol berhenti darurat yang mudah diakses. Pelatihan karyawan tentang cara berinteraksi dengan teknologi ini juga harus komprehensif. Keselamatan manusia harus selalu menjadi prioritas utama dalam desain sistem IIoT.
7. Kesimpulan
Industrial Internet of Things (IIoT) adalah penerapan sensor dan perangkat terhubung di lingkungan industri untuk mengumpulkan serta menganalisis data secara real time. Melalui integrasi ini, IIoT membantu meningkatkan efisiensi operasional, keselamatan, dan keandalan sistem produksi. Teknologi ini menjadi kunci transformasi industri menuju proses yang lebih cerdas dan adaptif di era digital.
Namun, perjalanan menuju implementasi IIoT yang sukses memang memiliki tantangan, terutama terkait keamanan siber, integrasi teknis, dan kebutuhan akan keterampilan baru. Kunci untuk mengatasinya adalah dengan memilih strategi yang tepat dan mitra teknologi yang andal. Perusahaan yang mampu memanfaatkan kekuatan IIoT secara efektif tidak hanya akan bertahan, tetapi juga akan memimpin di era industri digital yang semakin kompetitif.
Mengadopsi IIoT merupakan investasi strategis untuk masa depan industri manufaktur. Dengan dukungan Software Manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat menavigasi kompleksitas teknologi sekaligus memaksimalkan efisiensi dan profitabilitas. Jadwalkan demo gratis sekarang dan mulai transformasi menuju pabrik pintar berbasis data.
FAQ:
1. Apa itu IIoT dan IoT?
IoT menghubungkan perangkat pintar untuk konsumen, sementara IIoT menghubungkan mesin dan sensor di industri untuk efisiensi dan pengambilan keputusan. Jaringan IIoT mendukung komunikasi M2M dan transfer data antara perangkat dan sistem pusat.
2. Apa tujuan utama IIOT dalam manufaktur dan proses industri lainnya?
Tujuan utama IIoT dalam manufaktur adalah memantau stok secara real-time, mengoptimalkan manajemen inventaris, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan, serta mendukung pengendalian mutu melalui pemantauan dan analisis proses produksi.
3. Apa yang membedakan IoT industri dengan IoT?
IoT terhubung melalui jaringan rumah atau kantor dengan protokol umum seperti Wi-Fi dan Bluetooth. Sementara IIoT membutuhkan konektivitas lebih kuat karena digunakan di lingkungan industri.


