Cara Hitung Lift On Lift Off & Prosesnya dalam Ekspor

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Untuk memaksimalkan efisiensi proses ekspor impor, bisnis logistik perlu mempertimbangkan berbagai komponen biaya yang dikenakan dalam setiap tahap pengiriman. Salah satunya adalah lift on lift off charges.

Secara garis besar, LoLo adalah layanan untuk mengangkat dan menurunkan kontainer. Dalam perhitungannya tarifnya, layanan LoLo dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, penting bagi freight forwarder untuk tahu cara hitung tarif lift on lift off.

Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mulai dari pengertian LoLo, faktor yang menentukan tarifnya, hingga strategi efektif untuk mengelola biaya ini agar tidak melebihi anggaran yang ditetapkan perusahaan. Pelajari selengkapnya pada pembahasan di bawah ini!

starsKey Takeaways
    • Lift on lift off (LoLo) adalah proses mengangkat dan menurunkan kontainer dari kapal ke truk atau sebaliknya, yang memerlukan peralatan khusus seperti crane.
    • Faktor penentu biaya LoLo meliputi ukuran dan berat kontainer, lama waktu penanganan, serta kondisi isi kontainer yang memengaruhi tarif yang dikenakan.
    • Tips mengelola biaya LoLo meliputi mengoptimalkan kapasitas kontainer, mengkonsolidasikan pengiriman, melakukan negosiasi tarif, dan memanfaatkan teknologi tracking kontainer.
    • Permudah pengelolaan biaya logistik Anda dengan software logistik ScaleOcean.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Lift On Lift Off Charges?

Lift on dan lift off (LoLo) adalah istilah dalam logistik dan pelayaran yang merujuk pada proses pemuatan dan pembongkaran peti kemas (kontainer) dari dan ke kapal atau kendaraan pengangkut lainnya, seperti truk, menggunakan alat pengangkat seperti crane atau derek.

Lift on adalah proses mengangkat kontainer dari truk ke kapal atau dari tempat penimbunan ke kapal, sedangkan lift off adalah proses menurunkan kontainer dari kapal ke truk atau ke tempat penimbunan.

Strategi pengangkutan kargo LoLo ini biasanya dilakukan di terminal atau port of loading. Kapal yang menerapkan metode LoLo umumnya dilengkapi derek internal untuk mengangkat kontainer atau barang lainnya.

Perusahaan menggunakan layanan LoLo saat memindahkan kontainer antar moda transportasi, seperti kapal laut dan truk, atau untuk muatan besar seperti alat konstruksi. Proses ini memaksimalkan penggunaan ruang kapal, namun memerlukan investasi besar untuk shipping fee, infrastruktur, peralatan, dan keahlian dalam operasional crane serta koordinasi logistik.

2. Faktor Penentu Lift On Lift Off Charges

Faktor Penentu Lift On Lift Off Charges

Lift on lift off adalah layanan yang dikenakan biaya tertentu dan dihitung berdasarkan beberapa faktor penting. Dalam akuntansi freight forwarding, biaya-biaya ini perlu dicatat dan dikelola dengan cermat.

Mulai dari ukuran dan berat kontainer, kondisi isinya, hingga lama waktu penanganan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, Anda bisa memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan serta mengelola anggaran secara lebih efektif.

a. Ukuran dan Berat Kontainer

Ukuran dan berat kontainer menjadi faktor utama yang menentukan lift on lift off charges. Biasanya ini dibedakan dalam dua kategori yaitu kontainer 40 kaki dan 20 kaki. Tentunya kontainer 40 kaki dikenakan biaya yang lebih tinggi karena adanya perbedaaan volume yang cukup signifikan.

Crane dan alat angkat lainnya juga perlu disesuaikan dengan menghitung muatan kontainer, dan ini sekaligus memiliki pengaruh pada efisiensi dan keselamatan prosesnya.

b. Lama Waktu Penanganan

Faktor berikutnya adalah lama waktu penanganan. Ketentuannya pun juga tergantung dari kebijakan bisnis logistik. Ada yang menerapkan biaya ekstra setelah 3 hari penanganan, ada pula yang memberikan kelonggaran sampai 5 hari.

Mengapa ini dijadikan acuan lift on lift off charges? Karena proses yang memakan waktu lebih lama tentu memerlukan tenaga kerja dan peralatan yang lebih besar. Oleh karena itu, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menangani kontainer, semakin tinggi biaya freight yang dikenakan.

c. Kondisi Isi Kontainer

Berikutnya adalah kondisi isi kontainer, apakah itu dalam keadaan penuh atau kosong. Berdasarkan FIOST, biaya lift on lift off untuk kontainer penuh akan lebih tinggi karena memerlukan tenaga dan peralatan lebih banyak untuk menangani berat dan volume yang lebih besar. Sebaliknya, biaya untuk kontainer kosong lebih rendah, karena prosesnya lebih cepat dan mudah tanpa muatan.

d. Jenis Kontainer

Biaya lift on lift off (LoLo) juga bervariasi tergantung pada jenis kontainer. Kontainer standar biasanya dikenakan tarif berbeda dibandingkan dengan kontainer khusus, seperti reefer (berpendingin) atau open top, karena membutuhkan penanganan dan peralatan yang lebih spesifik dan kompleks. Faktor ini memastikan penanganan kargo yang efisien sesuai dengan tipe kontainer.

e. Lokasi Pelabuhan

Selanjutnya, biaya layanan lift on lift off (LoLo) dipengaruhi oleh lokasi pelabuhan asal dan tujuan. Dengan kata lain, biayanya tidak memiliki tarif standar karena setiap pelabuhan memiliki biaya operasional dan ketersediaan peralatan yang berbeda. Faktor-faktor ini menentukan variasi tarif LoLo di berbagai wilayah.

3. Kapan Lift On Lift Off Charges Digunakan

Metode Lift on Lift off (LoLo) menjadi strategi yang banyak digunakan pada proses ekspor barang, terutama untuk jenis kargo yang memerlukan penanganan khusus. Hal ini karena metode ini dapat membantu membantu mempercepat proses pengangkutan dan meningkatkan efisiensi distribusi barang untuk kargo berat dan besar yang sulit diangkut.

Berikut beberapa kegiatan yang membuat LoLo dapat digunakan, diantaranya:

a. Kargo yang Tidak Mudah Diangkut dengan Metode RoRo

LoLo sering digunakan untuk mengangkut kargo yang tidak sesuai dengan metode Roll on Roll off (RoRo). Contohnya seperti kargo curah meliputi: batu bara, mesin berat, alat konstruksi, atau barang berukuran besar dan tidak berbentuk standar.

Metode ini akan menggunakan alat crane untuk pengangkatan, sehingga barang berat dan besar ini dapat diangkat secara aman tanpa perlu kendaraan khusus untuk mengangkutnya secara langsung di atas kapal.

b. Proses Bongkar Muat Kontainer

Metode LoLo juga biasanya digunakan dalam proses bongkar muat kontainer di pelabuhan. Kontainer akan diangkat menggunakan derek dari truk atau tempat penyimpanan dan dipindahkan ke kapal, begitu pula sebaliknya saat pembongkaran.

Penggunaan derek ini memudahkan penanganan kontainer yang berat dan besar, mempercepat operasi, serta memastikan barang tersusun rapi dan aman selama proses pengiriman. Apa itu overbrengen? Itu adalah langkah yang diambil saat barang perlu dipindahkan ke TPS untuk kelancaran arus barang.

c. Pemuatan dan Pembongkaran di Pelabuhan

Selanjutnya LoLo juga digunakan untuk membantu mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan dengan mempercepat proses pemuatan dan pembongkaran barang. Penggunaan crane dan tenaga kerja terampil membuat metode ini cocok untuk proses ekspor-impor menjadi lebih efisien dan tepat waktu.

Hal ini juga mengurangi risiko keterlambatan pengiriman serta mengefektifkan penggunaan kapasitas kapal dan pelabuhan secara optimal.

d. Pemindahan Kargo Antar Kapal (Transshipment)

Metode ini juga biasanya digunakan dalam proses transshipment, di mana kargo dipindahkan dari satu kapal ke kapal lain di pelabuhan transit. LoLo akan memudahkan pengangkatan dan pemindahan barang antar kapal menggunakan crane, sehingga mempercepat proses pemindahan barang dan mengoptimalkan jalur distribusi internasional, khususnya untuk pengiriman dengan rute yang kompleks.

4. Proses Lift On Lift Off Charges

Proses ini memiliki tahapan penting yang harus dikelola dengan baik agar dapat memastikan kelancaran operasional bongkar muat serta keamanan barang selama perjalanan distribusi. Metode ini memiliki dua proses, yakni pengangkatan dan pemindahan barang dari kapal ke laut, serta sebaliknya. Pahami selengkapnya di sini!

a. Persiapan Kargo dan Peralatan

Proses pertama dilakukan dengan kargo dikemas dan disiapkan agar aman selama pengangkatan. Di tahap ini, Anda harus menggunakan peralatan berat seperti crane di pelabuhan, serta koordinsai antara operator crane, petugas lapangan, dan sopir alat angkut sangat penting untuk memastikan proses berjalan lancar tanpa kendala. Persiapan yang matang memperkecil risiko kerusakan dan mempercepat waktu bongkar muat.

b. Pemuatan (Lift On)

Berikutnya kargo kontainer akan diangkat menggunakan crane dari truk atau area penyimpanan ke dek kapal. Operator crane akan secara intensif mengangkat dan menempatkan barang dengan aman sesuai tata letak yang sudah direncanakan sebelumnya. Selain itu, pengangkatan kargo harus stabil dan hati-hati agar barang tidak tergeser atau rusak selama proses muat barang.

c. Penempatan Kargo di Kapal

Setelah kargo diangkat, kemudian akan ditempatkan di posisi yang telah ditentukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas kapal selama pelayaran. Penting juga untuk menata rapi kargo untuk memudahkan proses bongkar muat saat tiba di pelabuhan tujuan.

Di tahap ini, petugas kapal akan memantau penempatan kargo untuk memastikan seluruh barang telah tersusun dengan aman dan tidak mengganggu jalannya operasional proses bongkar muat.

d. Pembongkaran (Lift Off)

Jika sudah kapal kargo sudah sampai di pelabuhan tujuan, kargo akan diangkat kembali menggunakan crane dari dek kapal ke dermaga atau truk pengangkut. Proses ini akan membutuhkan tenaga kerja terampil dan alat berat yang optimal agar proses pengangkatan dilakukan aman dan efisien.

Proses penanganan kargo di tahap lift off ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan barang, dan akan membantu mempercepat waktu bongkat muat barang.

e. Distribusi dan Penyimpanan Lanjutan

Setelah proses pembongkaran, kapal kargo akan diserahkan kepada pengelola gudang atau ke pengirim langsung untuk distribusi lebih lanjut. Barang akan disimpan sementara di area pelabuhan, dan dengan ini manajemen distribusi harus memastikan barang sampai tujuan akhir dengan tepat waktu dan dalam kondisi baik.

Hal ini harus diperhatikan untuk mengurangi waktu tunggu di pelabuhan agar proses logistik tetap efisien.

5. Contoh Lift On Lift Off Charges dan Cara Hitungnya

Misalkan PT Manufaktur Prima adalah sebuah perusahaan manufaktur di Surabaya yang memproduksi komponen otomotif. Untuk memperkirakan biaya pengiriman secara tepat, mereka juga dapat menggunakan cara hitung freight cost yang membantu kalkulasi biaya logistik secara rinci.

Perusahaan ini juga memesan sebuah mesin canggih dari Jerman untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produknya. Mesin diimpor dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dalam sebuah kontainer berukuran 40 kaki.

Kontainer ini terisi penuh mesin sehingga memerlukan waktu 1,5 jam untuk melakukan lift off. Pihak pelayaran memberikan standar lift on lift off charges seperti berikut ini.

Contoh Hitung Lift On Lift Off Charges

Mari kita hitung tarif yang akan dikenakan pada PT Manufaktur Prima. Kontainer yang digunakan berukuran 40 kaki maka tarif dasar yang dikenakan sebesar Rp800.000. Dikarenakan terisi penuh maka perusahaan dikenakan tarif tambahan Rp200.000.

Proses lift off dari kapal kontainer ini memakan waktu 1,5 jam, yang berarti melebihi waktu standar 1 jam. Oleh karena itu, dikenakan tambahan biaya penanganan sebesar Rp 100.000. Dengan demikian, lift on lift off charges untuk kasus ini adalah:

Total Biaya = Tarif Dasar + Tarif Kontainer Penuh + Tarif Penanganan

= Rp800.000 + Rp200.000 + Rp100.000

= Rp1.100.000

Untuk menangani kontainer berukuran 40 kaki yang penuh dengan mesin dan memerlukan waktu penanganan selama 1,5 jam, PT Manufaktur Prima harus membayar total biaya LoLo sebesar Rp800.000. Memahami lift on lift off adalah langkah penting bagi perusahaan agar dapat mengelola anggaran impor dengan lebih efektif.

Dengan menggunakan solusi ERP seperti ScaleOcean, perusahaan logistik Anda dapat mengelola seluruh proses logistik secara lebih efisien, termasuk memantau biaya pengiriman, memperkirakan tarif LoLo, dan memastikan perencanaan anggaran yang lebih akurat.

Selain itu, software logistik ScaleOcean memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan berbagai aspek logistik dalam satu platform, memberikan visibilitas real-time yang membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Logistik

6. Tips Kelola Lift On Lift Off Charges

Lift on lift off adalah layanan bisnis logistik yang sangat membantu proses pengiriman barang internasional berjalan lancar dan efektif. Namun perlu diingat bahwa ada biaya yang perlu Anda pertimbangkan untuk menggunakan layanan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan beberapa strategi terbaik agar mampu mengelola biaya tersebut sehingga tidak melebihi anggaran operasional.

Pertama, Anda bisa menggunakan pengiriman LCL atau mengkonsolidasikan pengiriman dengan beberapa pengirim untuk tujuan yang sama. Menggabungkan beberapa pengiriman kecil menjadi satu pengiriman besar dapat mengurangi biaya per unit kontainer. Anda juga bisa melakukan optimalisasi kapasitas kontainer untuk memastikan kontainer diisi penuh.

Pengelolaan depo container yang efektif juga akan membantu mempercepat proses lift on lift off karena kontainer tersimpan dengan baik dan mudah diakses. Penggunaan teknologi dalam depo container juga mendukung monitoring dan tracking kontainer sehingga meminimalkan risiko kesalahan dan penundaan.

Jika memungkinkan, lakukan negosiasi tarif dengan pihak vendor pelayaran. Perusahaan yang mengirimkan volume besar barang secara rutin memiliki peluang besar menegosiasikan tarif agar lebih rendah. Pastikan Anda membangun hubungan jangka panjang dengan pelabuhan untuk dapat menghasilkan kesepakatan tarif yang lebih kompetitif.

Selain itu, waktu pengiriman juga perlu dioptimalkan. Buat jadwal pengiriman seefektif mungkin untuk meminimalkan waktu tunggu, yang sering kali merupakan penyebab utama biaya tambahan. Anda bisa menggunakan software tracking kontainer untuk membantu melacak dan mengelola pergerakan kontainer dengan lebih efisien dan software freight forwarding untuk mempermudah pengelolaan kegiatan pengiriman.

7. Kesimpulan

Lift on lift off adalah layanan bisnis logistik yang diperlukan untuk mengangkat atau menurunkan kontainer dari kapal atau truk trailer. Proses ini dikenakan tarif berdasarkan beberapa faktor penentu.

Mulai dari ukuran dan berat kontainer, lama waktu penanganan, dan kondisi isi kontainer. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami biaya tersebut agar terhindar dari pembengkakan biaya logistik.

Contoh perhitungan  lift on lift off charges yang ditunjukkan di atas membantu Anda untuk tahu lebih lanjut cara praktis mempertimbangkan adanya biaya tersebut.

Perlu diingat bahwa standar tarif ini tentu bisa berbeda-beda tergantung dari kebijakan perusahaan pelayaran. Oleh karena itu, gunakan strategi seperti negosiasi tarif untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah. Cobalah demo gratis ScaleOcean untuk mengelola biaya logistik dengan lebih efisien.

FAQ:

1. Apa itu lift on lift off charges?

Lift on lift off charges adalah biaya yang dikenakan untuk layanan mengangkat dan menurunkan kontainer dari kapal ke truk atau sebaliknya. Biaya ini bergantung pada ukuran, berat, dan kondisi kontainer serta lama waktu penanganan di pelabuhan.

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi lift on lift Off charges?

Faktor utama yang memengaruhi LoLo charges adalah ukuran dan berat kontainer, kondisi isi, serta lama waktu penanganan di pelabuhan. Faktor-faktor ini menentukan besaran biaya tambahan yang perlu dibayar selama proses pemuatan dan pembongkaran.

3. Apakah lift on lift off charges berlaku untuk semua jenis kontainer?

Ya, LoLo charges berlaku untuk semua jenis kontainer, namun besaran biayanya berbeda berdasarkan ukuran, berat, dan isi kontainer. Kontainer 40 kaki biasanya dikenakan biaya lebih tinggi dibandingkan kontainer 20 kaki karena perbedaan volume dan berat.

4. Apa saja tantangan utama dalam operasi lift on/lift off?

Tantangan utama dalam operasi lift on/lift off (LoLo) meliputi volume barang yang besar, keterbatasan infrastruktur, kebutuhan tenaga kerja terampil, serta pengelolaan risiko dan cuaca yang mempengaruhi ukuran dan berat kontainer.

5. Cara mengatasi tantangan koordinasi dan waktu pada operasi lift on/lift off?

Untuk mengatasi tantangan koordinasi dan waktu dalam operasi LoLo, dapat dilakukan dengan menggunakan sistem komunikasi yang efisien, perencanaan yang baik, teknologi, pelatihan staf, serta penjadwalan yang fleksibel.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap